Anda di halaman 1dari 17

TABEL KEBENARAN

(TRUTH TABLE)

Dwi Harini S
Tabel Kebenaran

• Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh


nilai kebenaran dari proposisi atomik dan cara mereka
dihubungkan oleh operator logika.
 cara praktis untuk menentukan nilai kebenaran
proposisi majemuk adalah dengan menggunakan “Tabel
Kebenaran” (truth table).
• Tabel kebenaran menampilka hubungan antara nilai
kebenaran dari proposisi atomik.
Deskripsi Tabel Kebenaran
 Konjungsi p  q bernilai benar jika p dan q keduanya
benar, selain itu nilainya salah.

 Disjungsi p v q bernilai salah jika p dan q keduanya


salah, selain itu nilainya benar.

 Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, juga


sebaliknya akan bernilai salah jika p benar.
Konjungsi
• Konjungsi p  q bernilai benar (T) jika p dan q
keduanya benar, selain itu nilainya salah (F).
• Tabel Kebenaran (Truth Table)
p q pq
T T T
T F F
F T F
F F F
Disjungsi
• Disjungsi p v q bernilai salah jika p dan q keduanya
salah, selain itu nilainya benar.
• Tabel Kebenaran (Truth Table)
p q pvq
T T T
T F T
F T T
F F F
Negasi
• Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, juga
sebaliknya akan bernilai salah jika p benar.
• Negasi q, yaitu ~q, bernilai benar jika q salah, juga
sebaliknya akan bernilai salah jika q benar.
• Tabel Kebenaran (Truth Table)
p ~p q ~q
T F T F
F T F T
Contoh Penggunaan Tabel Kebenaran (1)

1. Diketahui :
p : 17 adalah bilangan prima
q : bilangan prima selalu ganjil
Pertanyaan : bagaimana konjungsi dari p dan q tersebut?
Jawab :
p  Benar (True)
q  Salah (False)
p  q : 17 adalah bilangan prima dan bilangan prima selalu
ganjil  Salah (False) (lihat tabel kebenaran konjungsi).
Contoh Penggunaan Tabel Kebenaran (2)
2. Jika p, q, r adalah proposisi, bentuklah tabel kebenaran
dari ekspresi logika berikut :
(p  q) v (~ q  r)
penyelesaian:
Ada 3 buah proposisi atomik di dalam ekspresi logika
dan setiap proposisi hanya mempunyai 2 kemungkinan
hasil, sehingga jumlah kombinasi dari semua proposisi
tersebut adalah 2 x 2 x 2 = 8 buah.
Contoh Penggunaan Tabel Kebenaran (3)
Tabel kebenaran dari proposisi (p  q) v (~q  r)
p q r pq ~q ~qr (pq) v (~qr)
T T T T F F T
T T F T F F T
T F T F T T T
T F F F T F F
F T T F F F F
F T F F F F F
F F T F T T T
F F F F T F F
Tautologi dan Kontradiksi
 Proposisi majemuk dapat selalu bernilai benar untuk
berbagai kemungkinan nilai kebenaran masing-masing
proposisi atomiknya, atau selalu bernilai salah untuk
berbagai kemungkinan nilai kebenaran masing-masing
proposisi atomiknya.
 Sebuah proposisi majemuk disebut “Tautologi” jika ia
Benar untuk semua kasus.
 Sebuah proposisi majemuk disebut “Kontradiksi” jika ia
Salah untuk semua kasus.
Contoh Tautologi
• Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi
majemuk p v ~ (p  q) adalah sebuah tautologi (lihat
tabel di bawah ini), karena kolom terakhir pada tabel
kebenarannya HANYA memuat nilai T.

p q pq ~ (p  q) p v ~ (p  q)
T T T F T
T F F T T
F T F T T
F F F T T
Contoh Kontradiksi
• Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk
(p ^ q) ^ ~ (p v q) adalah sebuah kontradiksi. Karena
kolom terakhir pada tabel kebenarannya HANYA
memuat nilai F.

p q pq pvq ~ (p v q) (p q)  ~ (p  q)


T T T T F F
T F F T F F
F T F T F F
F F F F T F
Ekivalen (Hukum De Morgan)
• Adakalanya dua buah proposisi majemuk dapat
dikombinasikan dalam berbagai cara, namum semua
kombinasi tersebut selalu menghasilkan tabel kebenaran
yang sama.  kedua proposisi majemuk tersebut
Ekivalen secara logika.
• Dua buah proposisi majemuk, P(p, q,…) dan Q(p, q,…)
disebut “Ekivalen” secara logika, jika keduanya
mempunyai tabel kebenaran yang identik.
Contoh Ekivalen
• Antara proposisi ~(p  q) dan proposisi ~p v ~q dikatakan
ekivalen secara logika karena kolom terakhir kedua tabel
tersebut sama nilainya (yaitu F, T, T, T) sehingga dapat
dituliskan : ~(p  q) ~p v ~q

p q pq ~(p  q) p q ~p ~q ~p v ~q
T T T F T T F F F
T F F T T F F T T
F T F T F T T F T
F F F T F F T T T
Hukum hukum Logika
• Atau sering disebut hukum hukum aljabar proposisi

1. Hukum identitas: 2. Hukum


 pVFp null/dominasi:
 pΛTp  pΛF F
 pVTT
3. Hukum negasi: 4. Hukum idempoten
 p V ~p  T  pVpp
 p Λ ~p  F  pΛp p
5. Hukum involusi (negasi ganda) 6. Hukum penyerapan
 ~(~p)  p  p V (p Λ q)  p

 p Λ (p V q)  p
Hukum hukum Logika
7. Hukum komutatif 8. Hukum asosiatif
 pV qqVp  p V (q V r)  (pVq)Vr

 pΛqqΛp  p Λ (q Λ r)  (pΛq)Λr

9. Hukum distributif 10. Hukum De Morgan


 pV(qΛr)  (pVq)Λ(pVr)  ~(pΛq)  ~p V ~q

 pΛ(qVr)  (pΛq)V(pΛr)  ~(pVq)  ~p Λ ~q

Anda mungkin juga menyukai