Anda di halaman 1dari 24

Modul MKWU-1003– PENDIDIKAN AGAMA

01
Fakultas:
Konsep Ketuhanan dalam Islam
Univesitas Bhayangkara Jakarta Raya
Ilmu Komputer
Dr. H. Tri Ginanjar Laksana, S.Kom, M.Cs, M.Kom
Tanggal
Prodi:
Informatika
2 sks

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 1
Konsep Ketuhanan dalam
Islam
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 2
Outline
1. Siapakah Allah SWT (Tuhan YME) ?
2. Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan
3. Keimanan dan Ketaqwaan
4. Tuhan menurut Agama-Agama (dlm filsafat)
5. Pembuktian Wujud Tuhan
6. Implementasi Iman dan Taqwa dalam
Kehidupan Modern

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 3
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
(CPMK)

Mahasiswa dapat menjelaskan konsep


tauhid kepada Allah SWT, menurut wahyu
dan sejarah pemikiran manusia terhadap
tuhanNya (C1)

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 4
Pendahuluan
• Perkataan Allah merupakan terjemahan dari kalimat Rab
‫ رب‬dalam bahasa Arab yang merujuk pada interpretasi
ulama terhadap Q.S. al-Jasiyah : 23 dan al-Qashas : 38 yang
didalamnya termaktum kalimat Ilah ‫ ا لھ‬Tuhan

• Menurut Ibn Taimiyah difinisi dari kalimat Ilah ‫ ا ل ھ‬dalam


al - Qur’an tersebut adalah : yang dipuja dengan penuh kecintaan hati,
tunduk kepadaNya, merendahkan diri dihadapanNya, dan
mengharapkanNya, kepadaNya tempat berserah ketika
dalam kesusahan, berdo’alah dan bertawakal kepadaNya
untuk kemashlahatan diri, meminta perlindungan dariNya
dan menimbulkan ketenangan di saat mengingat dan
terpaut kepada Nya.

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 5
Pendahuluan

• Menurut al-qur’an Tuhan (ilah) diartikan sesuatu yang sangat


dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia
merelakan dirinya untuk dikuasai olehnya.

• Dipentingkan sangat luas berarti :


1. Dipuja
2. Dicintai
3. Diharapkan dapat memberkan kemaslahatan atau legembiraan
4. Ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugiian

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 6
Pemikiran Ketuhanan dalam
Perspektif Lain
• Difinisi : Pemikiran Manusia di sini adalah konsep yang didasarkan
atas hasil pemikiran manusia baik melalui pengalaman lahiriah
maupun batiniyah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun
pengalaman bathin.

A. Pemikiran Barat
• Teori Ketuhanan dalam pemikiran barat berangkat dari teori
Evolusionisme yang pada awal mulanya dikemukakan oleh Max
Muller, EB. Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Jevens. Menurut
teori ini konsep Ketuhanan berangkat dari kepercayaan :

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 7
Pemikiran Ketuhanan dalam
Perspektif Lain

Pemikiran Barat : Max Muller dan EB. Taylor (1877) dg. Teori
evolusionisme menyatakan bahwa ada proses dari kepercayaan
yang amat sederhana menuju kepercayaan sempurna, sehingga
muncul Dinamisme, Animisme, Politeisme, Henoteisme dan
Monoteisme. Pendapat ini ditentang Andrew Lang (1898) yang
menekankan adanya monoteisme dalam masyarakat primitif .

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 8
Pemikiran Ketuhanan dalam
Perspektif Lain
1. Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya
kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan.
Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam benda-benda.
2. Animisme merupakan Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh
gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.
3. Politeisme yaitu Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa.
4. Henoteisme yakni Pola kepercayaan yang diusung atas motif
ketidak puasan atas keberadaan dewa-dewa yang jumlahnya
banyak sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa
dewa saja.
5. Monoteisme yaitu Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 9
Pemikiran Ketuhanan dalam
Perspektif Lain
B. Pemikiran Umat Islam
• Dalam Keyakinan Umat Islam bahwa yang wajib disembah dan
dipertuhankan adalah Allah SWT, tiada lain selain Dia. Permasalahan
muncul diseputar cara manusia mengetahui adanya Tuhan dan
keberadaan sifat –sifat Tuhan. Permasalahan ini dalam perkembangan
selanjutnya melahirkan kajian keagamaan tersendiri, seperti yang kita
kenal adanya Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.
• Diskusi tentang Tuhan melahirkan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam/
Ushuluddin yang terjadi sejak wafatnya Rosul. Kemudian lahirlah
aliran Liberal (Mu’tazilah, Qodariyah), aliran Tradisional (Jabbariyyah)
dan aliran tengah tengah (Asy’ariyyah dan Maturidiyyah).

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 10
Pemikiran Umat Islam Tentang Tuhan

Pemikiran tentang tuhan melahirkan ilmu tauhid,


ilmu kalam, atau ilmu ushuluddin Hal ini timbul sejak
wafatnya nabi muhammad SAW. Lahirlah aliran yang
bersifat liberal, tradisional, dan
diantara keduanya.

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 11
Aliran Ilmu Kalam dalam Islam
1. Mu’tajilah menekankan pemakaian akal pikiran dalam
memahami semua ajaan dan keimanan dalam islam.
Diantara pendapatnya ialah orang yang berdosa besar
tidak mukmin tidak kafir tapi diantara keduanya atau
manzilun bainal manjilatain.
2. Qadariyah berpendapat manusia mempunyai kebebasan dalam
menentukan nasibnya.
3. Jabariyah, berpendapat manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam berbuat dan berkehendak.
4. Asyariyah dan maturidiyah, manusia yang melakukan perbuatan
tetapi ketika perbuatan itu terjadi itu merupakan kehendak Allah.

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 12
Aliran Ilmu Kalam dalam Islam

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 13
Pendapat Aliran Almu Kalam
Tentang Takdir

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 14
Analisis Perbandingan

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 15
Analisis Perbandingan

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 16
Tuhan menurut Agama Wahyu

1. QS 21 (al-Anbiya’) ayat 92: Sesungguhnya agama yang


diturunkan Allah adalah satu yaitu agama tauhid
2. QS 5 (al-Maidah) ayat 75: Al-Masih berkata: “Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu,
sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah maka
haram baginya surga dan tempat mereka di neraka”.
3. QS 112 (al-Ikhlash) ayat 1-4.

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 17
Konsep Keimanan & Taqwa
• Apakah iman itu ?
Iman adalah sikap/attitude, yaitu kondisi mental yang menunjukkan
kecenderungan/keinginan luar biasa kepada Allah, sehingga seseorang
rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan/kemauan
yang dituntut Allah kepadanya.

• Proses Terbentuknya Iman


ÞPrinsip Pembinaaan berkesinambungan
ÞPrinsip Internalisasi dan Individuasi
ÞPrinsip Sosialisasi
ÞPrinsip Konsistensi dan Koherensi
ÞPrinsip Integrasi

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 18
Tanda – Tanda Orang Beriman

• Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar. Jika


dibacakan ayat al-Qur`an maka bergejolaklah hatinya untuk
segera melaksanakannya. (al-anfal: 2)
• Senantiasa tawakkal (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal:
2, atTubah: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10,dan at-Taghabun:
13)
• Tertib melaksanakan sholat dan selalu menjaga
pelaksanaannya
(al-Anfal : 3, dan al-Mu`minun: 2 & 7).
• Menafkahkan rezeki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-
Mu`minun: 4).
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 19
Tanda – Tanda Orang Beriman

• Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga


kehormatan (al-Mu`minun: 3, 5)
• Memelihara amanah dan menepati janji (al-Mu`minun: 6)
• Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal : 74)
• Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-
Nur: 62)

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 20
Korelasi Keimanan & Ketaqwaan

• Secara etimologis,kata taqwa berasal dari waqa, yaqi,


wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan
melindungi.

• Dalam kaitannya dengan iman, maka taqwa dapat diartikan


sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam
pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten
(istiqomah) .

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 21
5 Indikator Ketaqwaan (Q.S Albaqarah : 177)

1. Memelihara fitrah iman dengan menjaga 6 rukun iman.


2. Mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui
kesanggupan mengorbankan harta.
3. Memelihara ibadah formal.
4. Memelihara kehormatan diri (menepati janji).
5. Memiliki semangat perjuangan (sabar saat kepayahan,
kesusahan dan di waktu perang).

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 22
Manfaat dan Pengaruh Iman Bagi Manusia :

1. Iman melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda


2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut
3. Iman menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan.
4. Iman memberikan ketentraman tinggi
5. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen
6. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayaatan
thayyibah)
7. Iman memberikan keberuntungan.

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 23
THANK YOU
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

www.ubharajaya.ac.id 24

Anda mungkin juga menyukai