DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
hipotesa
kesimpulan
Contoh 1
Semua bilangan genap habis dibagi 2. (premis)
10 adalah bilangan genap. (premis)
Jadi, 10 habis dibagi 2. (konklusi)
Contoh 2
Jika malam hari turun hujan, maka lapangan bola akan basah. (premis)
Ternyata malam hari turun hujan. (premis)
Jadi, lapangan bola basah. (konklusi)
Contoh
Tentukan apakah argumen di bawah ini valid/invalid.
a.
b.
Penyelesaian
Baris
P q r
ke
1 T T T T T F T
2 T T F T T T T
3 T F T T T F T
4 T F F F T T T
5 F T T T T F T
6 F T F T T T T
7 F F T T T F F
8 F F F F F T F
Baris kritis adalah baris 2,4, dan 6 (baris yang semua hipotesisnya bernilai
T). Pada baris-baris tersebut, kesimpulannya juga bernilai T. Dengan
demikian, argument tersebut valid.
Bari
s P q r
Ke
1 T T T F T T T T T
2 T T F T T F T F F
3 T F T F F T F T T
4 T F F T T F T T F
5 F T T F T F T F T
6 F T F T T F T F T
7 F F T F F F T T T
8 F F F T T F T T T
Baris kritis adalah baris ke-1,4,7, dan 8. Pada baris ke-4 (baris kritis) nilai
konklusinya adalah F. Dengan demikian, argument tersebut invalid.
juga harus bernilai benar. Inferensi seperti itu disebut Modus ponens.
Secara simbolis, Modus Ponens dapat dinyatakan sebagai berikut :
Hal itu dapat dilihat dari tabel kebenaran yang tampak pada tabel berikut.
Baris ke p q p Q
1 T T T T T
2 T F F T F
3 F T T F T
4 F F T F F
Baris kritis adalah baris kritis. Pada baris tersebut, konklusi (q) bernilai T
sehingga argumennya valid.
Contoh
Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis dibagi 10.
Digit terakhir bilangan 1470 adalah 0
2. Modus Tollens
Bentuk Modus Tollens mirip dengan Modus Ponens, hanya saja hipotesis
kedua dan kesimpulan merupakan kontraposisi hipotesis pertama Modus Ponens.
Kevalidan hipotesis diperoleh mengingat kenyataan bahwa suatu implikasi selalu
ekuivalen dengan kontraposisinya.
Secara simbolis, bentuk inferensi modus tollens adalah sebagai berikut :
Contoh
3. Silogis Disjungsi
Prinsip dasar Silogisme Disjungsi adalah kenyataan bahwa apabila kita
diperhadapkan pada satu di antara 2 pilihan yang ditawarkan (A atau B), sedangkan
kita tidak memilih A, maka satu-satunya pilihan yang mungkin adalah memilih B.
Hal itu sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang ditanyai oleh
penjual di warung “Kamu minum es jeruk atau es teh ?” orang yang ditanyai tersebut
harus memilih salah satu. Jika ia tidak suka es jeruk, pastilah ia memilih es the.
Secara simbolis, bentuk metode inferensi Silogisme Disjungsi adalah sebagai
berikut :
a.
b.
Contoh
4. Silogisme Hipotesis
Prinsip inferensi Silogisme Hipotesis adalah sifat transitif pada implikasi . jika
pula.
Secara simbolis, berntuk metode inferensi Silogisme Hipotesis adalah sebagai
berikut :
Contoh
Jika 18486 habis dibagi 18, maka 18486 habis dibagi 9
Jika 18486 habis dibagi 9, maka jumlah digit-digitnya habis dibagi 9
jika 18468 habis dibagi 16 maka jumlah digit-digitnya habis dibagi 9
REFERENSI
https://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/KHUSNUL_N
OVIANINGSIH/ARGUMEN,pdf Diakses pada 15 November 2019
Siang, Jong Jek. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pasa Ilmu Komputer,
Yogyakarta : Andi