Anda di halaman 1dari 64

Landasan:

Logika dan Pembuktian


Kelompok I :
Yuda Satria Nugraha
(NIM 90117301)
Sri Rahmadhanningsih
(NIM 90118010)

Program Studi Pengajaran Matematika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
SUBBAB 1.1.
LOGIKA PROPOSISI
Proposisi
Proposisi (pernyataan) adalah sebuah kalimat
deklaratif yang bernilai benar atau salah,
namun tidak keduanya. Apabila suatu
pernyataan benar, nilai kebenarannya
dinotasikan T (true), sedangkan suatu
pernyataan yang salah, nilai kebenarannya
dinotasikan F (false).
Contoh
Manakah di antara kalimat-kalimat berikut yang
termasuk pernyataan? Tentukan pula nilai
kebenarannya!
1. Makassar adalah ibukota Sulawesi Tengah.
2. Sungai terpanjang di Indonesia adalah Sungai
Kapuas.
3. Apakah kita belajar matematika sekarang?
4. 2𝑛 ≥ 100.
5. 3 + 8 = 12.
6. Ada 𝑥 ∈ ℕ, sehingga 𝑥 2 − 1 = 1.
Definisi 1

Misalkan p sebuah pernyataan. Negasi p


(dinotasikan ¬𝑝) adalah sebuah pernyataan yang
mengingkari p. Pernyataan ¬𝑝 dibaca “tidak p”.
Nilai kebenaran dari ¬𝑝 berkebalikan dari nilai
kebenaran p.

p ¬𝑝
T F
F T
Contoh
Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan
berikut:
1. Ani mengirim lebih dari 100 pesan per hari.
2. 144 adalah bilangan kuadrat sempurna.
3. Perkalian dua bilangan bulat berurutan habis
dibagi 2.
4. Soal ujian hari ini tidak sulit.
Definisi 2

Misalkan p dan q adalah pernyataan. Pernyataan


p dan q (dinotasikan 𝑝 ∧ 𝑞) disebut pernyataan
konjungsi. Pernyataan tersebut bernilai benar
hanya bila p dan q keduanya benar.
p q 𝒑∧𝒒
T T T
T F F
F T F
F F F
Definisi 3
Misalkan p dan q adalah pernyataan. Pernyataan
p atau q (dinotasikan 𝑝 ∨ 𝑞) disebut pernyataan
disjungsi. Pernyataan tersebut bernilai salah
hanya bila p dan q keduanya salah.

p q 𝒑∨𝒒
T T T
T F T
F T T
F F F
Definisi 4

Misalkan p dan q adalah pernyataan. Pernyataan


eksklusif or atas p dan q (dinotasikan 𝑝 ⊕ 𝑞)
adalah pernyataan yang bernilai benar hanya bila
tepat satu di antara p dan q yang bernilai benar.
p Q 𝒑⊕𝒒
T T F
T F T
F T T
F F F
Contoh
Misalkan Smartphone A memiliki kapasitas 256 MB RAM, 32
GB ROM, dan resolusi kamera 8 MP; Smartphone B memiliki
kapasitas 288 MB RAM, 64 GB ROM, dan resolusi kamera 4
MP; sedangkan Smartphone C memiliki kapasitas 128 MB
RAM, 32 GB ROM, dan resolusi kamera 5 MP. Tentukan nilai
kebenaran pernyataan-pernyataan berikut:
a. Smartphone B memiliki kapasitas RAM paling besar di
antara ketiga smartphone tersebut.
b. Smartphone C memiliki kapasitas ROM atau resolusi
kamera lebih besar daripada Smartphone B.
c. Smartphone B memiliki kapasitas RAM, ROM, dan resolusi
kamera lebih besar daripada Smartphone A.
Definisi 5
Misalkan p dan q adalah pernyataan. Pernyataan 𝑝 → 𝑞
(dibaca: “Jika p, maka q”) merupakan pernyataan
implikasi dengan p disebut hipotesis dan q disebut
kesimpulan. Pernyataan tersebut bernilai salah hanya
apabila p bernilai benar dan q bernilai salah.

p q 𝒑→𝒒
T T T
T F F
F T T
F F T
Beberapa pernyataan bersyarat dapat dibentuk dari
pernyataan 𝑝 → 𝑞, yaitu:
1. Pernyataan 𝑞 → 𝑝 merupakan konvers dari 𝑝 → 𝑞
2. Pernyataan ¬𝑝 → ¬𝑞 merupakan invers dari 𝑝 → 𝑞
3. Pernyataan ¬𝑞 → ¬𝑝 merupakan kontraposisi dari
𝑝→𝑞
Penting untuk diketahui bahwa:
 Pernyataan implikasi 𝑝 → 𝑞 ekuivalen dengan
kontraposisi ¬𝑞 → ¬𝑝
 Pernyataan invers ¬𝑝 → ¬𝑞 ekuivalen dengan
konvers 𝑞 → 𝑝
Definisi 6
Misalkan p dan q adalah pernyataan. Pernyataan
𝑝 ↔ 𝑞 (dibaca: p jika dan hanya jika q)
merupakan pernyataan biimplikasi. Pernyataan
tersebut hanya bernilai benar apabila pernyataan
p dan q memiliki nilai kebenaran yang sama.
p q 𝒑↔𝒒
T T T
T F S
F T S
F F T
Contoh
Misalkan Ani berkata kepada Ibunya “Jika Ani pergi
ke kampus, maka tugas Ani selesai”. Tentukan nilai
kebenaran implikasi tersebut apabila kasus-kasus
berikut terjadi:
a. Ani pergi ke kampus dan tugas Ani selesai.
b. Ani pergi ke kampus, tetapi tugasnya tidak
selesai.
c. Ani tidak pergi ke kampus, tetapi tugasnya
selesai
d. Ani tidak pergi ke kampus dan tugasnya tidak
selesai
Membuat Tabel Kebenaran untuk
Pernyataan Majemuk
Contoh:
Buatlah tabel kebenaran untuk pernyataan berikut:
(𝑝 ∨ ¬𝑞) → 𝑝 !

𝑝 𝑞 ¬𝑞 𝑝 ∨ ¬𝑞 (𝑝 ∨ ¬𝑞) → 𝑝
Presedensi Operator Logika
Logika dalam Operasi Bit
Komputer menyajikan informasi menggunakan
bit. Bit adalah simbol dengan dua kemungkinan
nilai yaitu 0 dan 1. Bit dapat digunakan untuk
menyajikan nilai kebenaran, karena ada dua nilai
kebenaran yaitu 0 dan 1. 0 digunakan untuk
menyatakan suatu kesalahan, sedangkan 1
digunakan untuk menyatakan suatu kebenaran.
SUBBAB 1.2
PENERAPAN LOGIKA MATEMATIKA

Logika banyak digunakan dalam berbagai ilmu seperti matematika dan


sains komputasi.
Mengapa bahasa dalam bentuk logika banyak digunakan?
Kalimat – kalimat dalam matematika, sains dan bahasa umum sering
tidak tepat atau ambigu (bermakna ganda). Oleh karena itu, perlu
digunakan bahasa logika untuk menghilangkan ambiguitas tersebut
Mengubah kalimat Bahasa ke dalam
Ekspresi Logika Matematika

Ubahlah kalimat berikut ini ke dalam ekspresi logika :


Anda mempunyai akses internet hanya jika anda mahasiswa
Pengajaran Matematika ITB atau anda bukan mahasiswa baru
Misalkan
𝑎 ∶ Anda mempunyai akses internet
𝑏 ∶ Anda mahasiswa Pengajaran Matematika ITB
𝑐 : Anda mahasiswa baru
Kalimat ini dapat dinyatakan dalam ekspresi logika matematika :
𝑎 → (𝑏 ∨ ¬ 𝑐)
Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem disebut konsisten jika spesifikasi tersebut tidak memuat pernyataan yang

mengakibatkan kontradiksi.

Tentukan apakah spesifikasi sistem berikut konsisten

“Pesan dapat disimpan atau disebarkan”

“Pesan tidak dapat disimpan”

“Jika pesan dapat disimpan maka pesan tersebut dapat disebarkan”

Solusi :

Misalkan

𝑝 ∶ Pesan dapat disimpan

𝑞 ∶ Pesan dapat disebarkan

Ada tiga spesifikasi yaitu, 𝑝 ∨ 𝑞, ¬𝑝, dan 𝑝 → 𝑞

Agar ketiga spesifikasi tersebut bernilai benar, maka 𝑝 harus salah. Dengan demikian, untuk membuat

𝑝 ∨ 𝑞 benar, maka 𝑞 harus benar. Karena 𝑝 → 𝑞 benar ketika 𝑝 salah dan 𝑞 benar, kita dapat

menyimpulkan spesifikasi tersebut konsisten.


Boolean Searches (Penelusuran Boolean)

Dalam Boolean Searches, kata penghubung “And”


digunakan untuk memunculkan dua kata kunci yang
dicari. Sedangkan, kata penghubung “Or” digunakan
untuk memunculkan salah satu atau kedua kata
kunci yang dicari. Adapun kata penghubung “Not”
digunakan untuk menghilangkan kata kunci
tertentu.
PUZZLE LOGIKA

Dalam sebuah komunitas, terdapat


dua tipe kepribadian, yaitu yang
selalu berkata jujur dan selalu
berkata bohong. Suatu ketika dua
orang A dan B bertemu.
Apa tipe kepribadian A dan B jika A
mengatakan “B selalu berkata jujur”
dan B mengatakan “Kami (A dan B)
memiliki kepribadian yang berbeda”
Solusi
Misalkan
𝑝 ∶ A berkata jujur, sehingga ¬𝑝 : A berbohong
𝑞 ∶ B berkata jujur, sehingga ¬𝑞 : B berbohong
Andaikan A berkata jujur, berarti pernyataan 𝑝 benar. Jika A jujur, maka A benar ketika
mengatakan bahwa “B selalu berkata jujur”, sehingga 𝑞 benar. Akibatnya A dan B memiliki
tipe kepribadian yang sama. Namun, jika B jujur, maka perkataan B bahwa “A dan B memiliki
tipe kepribadian berbeda” (𝑝 ∧ ¬𝑞) ∨ (¬𝑝 ∧ 𝑞) adalah salah. Akibatnya, dapat disimpulkan
bahwa A tidak berkata jujur, sehingga pernyataan p salah.
Jika A berbohong, maka perkataan A bahwa “B selalu berkata jujur” adalah bohong. Ini
berarti bahwa 𝑞 salah dan B juga berbohong. Selanjutnya jika B berbohong maka perkataan B
bahwa “A dan B memiliki tipe kepribadian berbeda” adalah bohong, yang mengakibatkan A
dan B memiliki tipe kepribadian yang sama. Jadi, A adalah pembohong dan B adalah
pembohong.
Sirkuit Logika
Proposisi dapat diterapkan pada desain hardware komputer. Pertama kali
ditemukan pada 1938 oleh Claude Shannon saat menyusun disertasi di MIT.
Pada pembahasan ini kita fokus pada sirkuit yang menghasilkan output
tunggal. Berikut adalah komponen dasar sirkuit logika tersebut

 Inverter, atau NOT gate, membawa input bit 𝑝 dan menghasilkan output
¬𝑝
 OR gate membawa dua sinyal input 𝑝 dan 𝑞, masing-masing sebuah bit,
dan menghasilkan sinyal output 𝑝 ∨ 𝑞.
 AND gate membawa dua sinyal input 𝑝 dan 𝑞, masing-masing sebuah bit,
dan menghasilkan sinyal output 𝑝 ∧ 𝑞.
Contoh:
Buatlah sirkuit digital yang menghasilkan output
𝑝 ∨ ¬𝑟 ∧ ¬𝑝 ∨ 𝑞 ∨ ¬𝑟 dengan input bits
𝑝, 𝑞, dan 𝑟
CHAPTER 1.3
KESAMAAN PROPOSISI
Kesamaan Proposisi

Definisi :
 Sebuah proposisi majemuk yang selalu benar apapun nilai
kebenaran variabelnya disebut tautologi.
 Sebuah proposisi majemuk yang selalu salah disebut
kontradiksi.
 Sebuah proposisi majemuk yang bukan tautologi dan
kontradiksi disebut kontingensi

CONTOH
𝒑 ¬𝒑 𝒑 ∨ ¬𝒑 𝒑 ∧ ¬𝒑 𝒑 → ¬𝒑
T F T F F
F T T F T
TAUTOLOGI KONTRADIKSI KONTINGENSI
Kesamaan Logika
Definisi
Proposisi majemuk 𝑝 dan 𝑞 dikatakan ekuivalen
(sama) secara logika jika 𝑝 ↔ 𝑞 adalah tautologi
Notasi 𝑝 ≡ 𝑞 menunjukkan bahwa 𝑝 dan 𝑞
ekuvalen secara logika
Contoh :
𝒑 𝒒 𝒑 ∨𝒒 ¬(𝒑 ∨ 𝒒) ¬𝒑 ¬𝒒 ¬𝒑 ∧ ¬𝒒 ¬ 𝒑 ∨𝒒 ↔ (¬𝒑 ∧ ¬𝒒)
T T T F F F F T
T F T F F T F T
F T T F T F F T
F F F T T T T T
Hukum De Morgan

 Menjelaskan bagaimana mengingkari (negasi) operator


konjungsi dan disjungsi

 Berdasarkan tabel 2, baris pertama menunjukkan bahwa


negasi dari konjungsi adalah disjungsi dari negasi setiap
proposisinya. Pada baris kedua menunjukkan bahwa negasi
dari disjungsi adalah konjungsi dari negasi setiap proposisinya
Menyusun Kesamaan Logika Baru
Kesamaan Logika dari proposisi majemuk dapat digunakan untuk menyusun kesamaan
logika lainnya. Hal ini dikarenakan sebuah proposisi dalam proposisi majemuk dapat
digantikan dengan proposisi majemuk lainnya yang ekuivalen secara logika tanpa mengubah
nilai kebenaran dari proposisi majemuk sebelumnya.
Contoh :
Tunjukkan bahwa ¬ (𝑝 → 𝑞) dan p ∧ ¬ 𝑞 adalah ekuivalen secara logika.
Bukti:
Dengan menggunakan kesamaan logika pada Tabel 6, dimulai dengan ¬ (𝑝 → 𝑞) dan
diakhiri p ∧ ¬ 𝑞. Kita memiliki kesamaan sebagai berikut
¬ 𝑝 → 𝑞 ≡ ¬ ¬𝑝 ∨ 𝑞
≡ ¬ (¬𝑝) ∧ ¬𝑞
≡ p ∧ ¬q
Proposisi yang Satisfiable

 Sebuah proposisi majemuk dikatakan


satisfiable (terpenuhi) jika ada minimal satu
nilai tabel kebenarannya yang bernilai Benar.
 Sebuah proposisi majemuk dikatakan
unsatisfiable (tak dapat terpenuhi) jika setiap
nilai tabel kebenarannya bernilai Salah
CONTOH
𝒑 ¬𝒑 𝒑 ∨ ¬𝒑 𝒑 ∧ ¬𝒑 𝒑 → ¬𝒑
T F T F F
F T T F T
Satisfiable Unsatisfiable Satisfiable
Contoh Penerapan Satisfiable

Contoh penerapan satisfiable terdapat pada


salah satu game logika bernama Sudoku.
SUBBAB 1.4
Predikat dan Kuantor
Predikat

𝒙 >𝟑

Subjek Predikat
Prekondisi dan Postkondisi

Predikat juga digunakan dalam


pemrograman komputer. Salah satunya
adalah untuk mendapatkan output yang
sesuai ketika diberikan input yang valid.
Pernyataaan yang mendeskripsikan input
yang valid disebut prekondisi. Sedangkan
kondisi yang outputnya terpenuhi setelah
program dijalankan disebut postkondisi
Kuantor

Ketika variable-variable yang ada di fungsi proposisi


menghasilkan beberapa nilai, proposisinya mempunyai
beberapa nilai kebenaran.
Untuk menyatakan nilai kebenaran dari fungsi proposisi
ini digunakan konsep kuantifikasi. Kuantifikasi
menyatakan predikat mana yang benar dari elemen hasil.
Kita akan fokus membahas dua jenis kuantor, yaitu
kuantor universal dan kuantor eksistensial
Kuantor Universal

Definisi
Kuantor Universal P(𝑥) adalah pernyataan
“𝑃(𝑥) untuk setiap nilai 𝑥 dalam domain”
Notasi dari ∀𝑥 𝑃(𝑥) menunjukkan kuantor universal 𝑃 𝑥 .
∀ melambangkan kuantor universal. ∀𝑥 𝑃(𝑥) dibaca “Untuk semua
𝑥 𝑃(𝑥) ” atau “untuk setiap 𝑥 𝑃(𝑥) ”. Sebuah element yang
membuat 𝑃(𝑥) salah disebut contoh penyangkal dari ∀𝑥 𝑃(𝑥).

Pernyataan Kapan Benar Kapan Salah

∀𝑥 𝑃(𝑥) 𝑃 𝑥 benar untuk setiap 𝑥 Ada sebuah 𝑥 sehingga 𝑃 𝑥 salah


Contoh Kuantor Universal:
Misalkan 𝑃(𝑥) adalah pernyataan “𝑥 + 1 > 𝑥". Apakah nilai
kebenaran dari kuantifikasi ∀𝑥 𝑃(𝑥) , dengan domainnya
memuat bilangan real?
Solusi:
Karena 𝑃 𝑥 benar untuk setiap bilangan real 𝑥, kuantifikasi
∀𝑥 𝑃 𝑥 benar.
Kuantor Eksistensial

Definisi
Kuantor eksistensial 𝑃(𝑥) adalah pernyataan
“Ada sebuah elemen 𝑥 dalam domain sehingga 𝑃(𝑥)”
Notasi ∃𝑥 𝑃(𝑥) digunakan untuk kuantor eksistensial
𝑃(𝑥).
∃ melambangkan kuantor eksistensial
Pernyataan Kapan Benar Kapan Salah
∃𝑥 𝑃(𝑥) Ada sebuah 𝑥, sehingga P(x) benar 𝑃(𝑥) salah untuk setiap 𝑥
Contoh Kuantor Eksistensial :
Misalkan 𝑃(𝑥) adalah pernyataan "𝑥 > 3“ . Apakah nilai
kebenaran dari ∃𝑥 𝑃(𝑥) , dengan domainnya memuat semua
bilangan real?
Solusi :
Karena "𝑥 > 3“ benar untuk 𝑥 = 4, maka kuantor eksistensial
∃𝑥 𝑃(𝑥) benar
Kuantor Tunggal

Kuantor tunggal dinotasikan ∃! merupakan kuantor


yang menyatakan terdapat tepat satu 𝑥 yang
membuat 𝑃(𝑥) benar
Contoh:
∃! 𝑥 𝑥 − 1 = 0 . Nilai 𝑥 yang memenuhi hanya 𝑥 = 1
Kuantor dengan Domain Terbatas

Apa maksud dari pernyataan ∀𝑥 < 0 𝑥 2 > 0 , ∀𝑦 ≠ 0 𝑦 3 ≠ 0 , dan ∃𝑧 > 0(𝑧 2 = 2) dengan

domain terdiri dari bilangan real?

Jawaban:

Pernyataan ∀𝑥 < 0 𝑥 2 > 0 menyatakan bahwa untuk setiap bilangan real 𝑥 dengan 𝑥 < 0, 𝑥 2 >

0. Dengan kata lain, “kuadrat dari bilangan real negatif adalah positif. Pernyataan ini sama dengan

∀𝑥 𝑥 < 0 → 𝑥 2 > 0 .

Pernyataan ∀𝑦 ≠ 0 𝑦 3 ≠ 0 menyatakan bahwa untuk setiap bilangan real 𝑦 dengan 𝑦 ≠ 0,

berlaku 𝑦 3 ≠ 0. Dengan kata lain, “pangkat tiga dari setiap bilangan real tak nol adalah bilangan

tak nol. “Pernyataan ini sama dengan ∀𝑦(𝑦 ≠ 0 → 𝑦 3 ≠ 0)

Pernyataan ∃𝑧 > 0(𝑧 2 = 2) menyatakan bahwa terdapat sebuah bilangan real 𝑧 dengan 𝑧 > 0,

sehingga 𝑧 2 = 2. Dengan kata lain “terdapat akar 2 positif”. Pernyataan ini sama dengan ∃𝑧(𝑧 >

0 ∧ 𝑧 2 = 2)
Precedence (Prioritas) Kuantor
Kuantor ∀ dan ∃ mempunyai prioritas tinggi daripada semua
operator logika berdasarkan kalkulus proposisi. Misalkan
∀𝑥 𝑃 𝑥 ∨ 𝑄(𝑥) adalah disjungsi antara ∀𝑥 𝑃 𝑥 dan 𝑄(𝑥) .
Dengan kata lain, ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∨ 𝑄 𝑥 , bukan ∀𝑥 (𝑃 𝑥 ∨ 𝑄 𝑥 )

Variabel Terikat
Ketika sebuah kuantor digunakan untuk variable 𝑥, maka dapat
dikatakan variabel ini terikat. Variabel yang tidak terikat oleh
kuantor atau dibuat sama dengan nilai tertentu dikatakan variabel
bebas.
Contoh :
∃𝑥(𝑥 + 𝑦 = 1). Variabel 𝑥 terikat pada kuantor ∃𝑥, tetapi 𝑦 adalah
variable bebas karena tidak terikat kuantor dan tidak ada nilai y
yang membatasi variabel ini.
Kesamaan Logika yang Memuat Kuantor

Definisi
Pernyataan-pernyataan yang memuat predikat dan
kuantor dikatakan ekuivalen secara logika jika dan hanya
jika pernyataan – pernyataan tersebut memiliki nilai
kebenaran yang sama. Tanpa mempersoalkan predikat
yang disubstitusikan ke dalam pernyataan – pernyataan
itu dan domain mana yang digunakan untuk variable pada
fungsi proposisi tersebut.
Notasi 𝑆 ≡ 𝑇 menyatakan bahwa pernyataan 𝑆 dan 𝑇
yang memuat predikat dan kuantor ekuivalen secara
logika.
Contoh Logika Ekuivalen yang Mengandung Kuantor

Tunjukkan bahwa ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 dan ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥) ekuivalen secara logika.


(dengan domain yang sama).
Solusi:
Misalkan predikat tertentu 𝑃 dan 𝑄 berada pada domain yang sama. Akan dibuktikan
bahwa ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 dan ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥) ekuivalen secara logika dengan
melakukan dua tahapan.
Pertama, tunjukkan bahwa jika ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 benar maka ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥) benar.
Kedua, tunjukkan bahwa jika ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥) benar, maka ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 benar.
Misalkan ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 benar. Artinya jika 𝑎 di domain, maka 𝑃(𝑎) ∧ 𝑄(𝑎) benar.
Sehingga, 𝑃 𝑎 benar dan 𝑄(𝑎) benar. Karena 𝑃 𝑎 benar dan 𝑄(𝑎) benar untuk
setiap elemen dalam domain, maka dapat disimpulkan ∀𝑥𝑃(𝑥) dan ∀𝑥𝑄(𝑥) keduanya
benar. Hal ini berarti ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥) benar
Kemudian, andaikan ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥) benar. Ini berarti ∀𝑥𝑃(𝑥) benar dan ∀𝑥𝑄(𝑥)
benar. Oleh karena itu, jika 𝑎 di domain, maka 𝑃(𝑎) benar dan 𝑄(𝑎) benar. Dengan
demikian, untuk semua a, 𝑃(𝑎) ∧ 𝑄(𝑎) benar , maka ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 benar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ∀𝑥 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄 𝑥 ≡ ∀𝑥𝑃(𝑥) ∧ ∀𝑥𝑄(𝑥)
Negasi dari Ekspresi Berkuantor

Contoh : Akan ditunjukkan bahwa

¬∀𝑥 𝑃(𝑥) ≡ ∃𝑥 ¬𝑃(𝑥)

Langkah – langkah pembuktian:

1. ¬∀𝑥 𝑃(𝑥) benar jika dan hanya jika ∀𝑥 𝑃(𝑥) salah

2. ∀𝑥 𝑃(𝑥) salah jika dan hanya jika ∃𝑥 𝑃(𝑥) salah

3. ∃𝑥 𝑃(𝑥) salah terpenuhi jika dan hanya jika ∃𝑥 ¬𝑃(𝑥) benar

Berdasarkan tiga langkah di atas, dapat disimpulkan

¬∀𝑥 𝑃(𝑥) benar jika dan hanya jika ∃𝑥 ¬𝑃(𝑥) benar

Jadi, ¬∀𝑥 𝑃(𝑥) dan ∃𝑥 ¬𝑃(𝑥) ekuivalen secara logika


Menerjemahkan Kalimat Bahasa ke dalam Ekspresi Logika

Nyatakan pernyataan “Setiap siswa di kelas ini telah belajar kalkulus”


menggunakan predikat dan kuantor.
Solusi :
Pertama, menuliskan pernyataan yang mudah diidentifikasi kuantor mana yang
cocok untuk digunakan. Diperoleh:
“Untuk setiap siswa di kelas, siswa telah belajar kalkukus”
Misalkan ada variabel 𝑥 sehingga pernyataan di atas menjadi
“Untuk setiap 𝑥 di kelas, 𝑥 telah belajar kalkulus”
Selanjutnya, misalkan 𝐶(𝑥) menyatakan “𝑥 telah belajar kalkulus”. Akibatnya jika
domain 𝑥 adalah seluruh siswa di kelas, maka pernyataan dapat ditulis sebagai
∀𝑥 𝐶(𝑥)
Menggunakan Kuantor dalam Spesifikasi Sistem

Pada subbab 1.2 proposisi digunakan untuk menyatakan spesifikasi sistem.


Namun, banyak spesifikasi sistem memuat predikat dan kuantifikasi. Ini
diilustrasikan dalam contoh berikut ini:
Gunakan predikat dan kuantor untuk menyatakan spesifikasi sistem “Setiap
email yang lebih besar dari 1 megabyte akan dikompres”
Solusi:
Misalkan 𝑆(𝑚, 𝑦) menyatakan “Email 𝑚 lebih besar dari 𝑦 megabyte” dengan
variabel 𝑥 domainnya adalah semua email dan variabel 𝑦 domainnya adalah
bilangan real positif, dan misalkan 𝐶 𝑚 menyatakan “Email 𝑚 akan
dikompres”. Jadi, spesifikasi “Setiap email yang lebih besar dari 1 megabyte
akan dikompres” dapat dinyatakan sebagai ∀𝑚(𝑠 𝑚, 1 → 𝐶 𝑚 )
Contoh Penerapan Kuantor dari Lewis Carol

Semua singa adalah hewan buas


Beberapa singa tidak minum kopi
Beberapa hewan buas tidak minum kopi
Misalkan
𝑝 ∶ 𝑥 adalah singa
𝑞 ∶ 𝑥 adalah hewan buas
𝑟 ∶ 𝑥 minum kopi
Kita dapat menyatakan pernyataan-pernyataan di atas sebagai berikut:
∀𝑥 𝑃 𝑥 → 𝑄 𝑥
∃𝑥(𝑃 𝑥 ∧ ¬𝑅 𝑥 )
∃𝑥(𝑄 𝑥 ∧ ¬𝑅 𝑥 )
Logika dalam Pemrograman

Bahasa pemrograman dirancang untuk bernalar


menggunakan aturan logika predikat. Prolog (logika
pemrograman dikembangkan pada tahun 1970an oleh
ahli komputer di bidang kecerdasan buatan.
Prolog terdiri atas sekumpulan pernyataan yang
mengandung dua jenis pernyataan, yaitu fakta prolog
dan aturan prolog. Fakta prolog merupakan predikat
dengan menspesifikasi elemen yang memenuhi
predikat itu. Aturan prolog digunakan untuk
mengidentifikasikan predikat baru menggunakan fakta
prolog yang telah didefinisikan.
SUBBAB 1.5
Kuantor Bersusun
Setelah mempelajari beberapa macam
kuantor pada subbab 1.4. Kita akan belajar
tentang kuantor bersusun. Kuantor bersusun
banyak digunakan dalam pernyataan
matematika. Konsep – konsep kuantor yang
telah kita pelajari pada subbab 1.4
merupakan dasar untuk memahami konsep
kuantor bersusun
Memahami Kalimat yang Memuat
Kuantor Bersusun
Ubahlah pernyataan berikut ke dalam Bahasa
∀𝑥∀𝑦 ((𝑥 > 0) ∧ 𝑦 < 0 → (𝑥𝑦 < 0))
dengan domain kedua variabelnya adalah bilangan real
Solusi :
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa untuk setiap bilangan real 𝑥 dan untuk
setiap bilangan real 𝑦, jika 𝑥 > 0 dan 𝑦 < 0, maka 𝑥𝑦 < 0.
Dengan kata lain, pernyataan ini menyatakan bahwa untuk setiap bilangan real 𝑥
dan 𝑦, jika 𝑥 positif dan 𝑦 negatif, maka 𝑥𝑦 negatif.
Hal ini dapat dinyatakan secara ringkas sebagai berikut
“Perkalian dari bilangan real positif dan bilangan real negatif selalu menghasilkan
bilangan real negatif”
Peninjauan Susunan Kuantor

Dalam mengerjakan kuantifikasi lebih dari satu variabel, terkadang lebih


mudah dilakukan dengan meninjau susunan kuantornya
Contoh :
Untuk melihat apakah ∀𝑥∀𝑦 𝑃 𝑥, 𝑦 benar, maka kita mencari semua nilai 𝑥,
dan untuk tiap 𝑥 kita mencari semua nilai 𝑦. Jika kita menemukan bahwa
𝑃(𝑥, 𝑦) benar untuk semua nilai 𝑥 dan 𝑦, dapat ditentukan bahwa
∀𝑥∀𝑦 𝑃 𝑥, 𝑦 benar.
Jika kita menemukan sebuah nilai 𝑥 dan sebuah nilai 𝑦 yang mengakibatkan
𝑃 𝑥, 𝑦 salah, maka kita telah menunjukkan bahwa ∀𝑥∀𝑦 𝑃 𝑥, 𝑦 salah
Urutan Kuantor
Contoh Masalah Urutan Kuantor
Misalkan 𝑄 𝑥, 𝑦 menyatakan “𝑥 + 𝑦 = 0”. Apa nilai kebenaran dari kuantifikasi
∃𝑦∀𝑥 𝑄(𝑥, 𝑦) dan ∀𝑥∃𝑦𝑄 𝑥, 𝑦 , dengan domain semua variabelnya adalah bilangan
real
Solusi :
Kuantifikasi
∃𝑦∀𝑥 𝑄(𝑥, 𝑦)
menyatakan proposisi
“Ada bilangan real 𝑦 sehingga untuk setiap bilangan real 𝑥, 𝑄(𝑥, 𝑦)”
Jelas bahwa apapun nilai 𝑦 yang dipilih, hanya ada satu nilai 𝑥 yang memenuhi 𝑥 +
𝑦=0
Karena tidak ada bilangan real 𝑦 sehingga 𝑥 + 𝑦 = 0 memenuhi untuk setiap bilangan
real 𝑥, maka pernyataan ∃𝑦∀𝑥 𝑄(𝑥, 𝑦) bernilai salah
Kuantifikasi
∀𝑥∃𝑦𝑄(𝑥, 𝑦)
menyatakan proposisi
“Untuk setiap bilangan real 𝑥 , ada bilangan real 𝑦 sehingga
𝑄(𝑥, 𝑦)”
Diberikan sebuah bilangan real 𝑥, terdapat sebuah bilangan real 𝑦
sehingga 𝑥 + 𝑦 = 0, yaitu 𝑦 = −𝑥.
Oleh karena itu, pernyataan ∀𝑥∃𝑦𝑄(𝑥, 𝑦) bernilai benar
Menerjemahkan Pernyataan Matematika dalam
Pernyataan yang Memuat Kuantor Bersusun

Terjemahkan pernyataan “Jumlah dua bilangan bulat positif hasilnya selalu positif” dalam
ekspresi logika
Solusi :
Pernyataan tersebut dapat ditulis ulang dengan menyisipkan kuantor dan domainnya,
sebagai berikut:
“Untuk setiap dua bilangan bulat, jika kedua bilangan bulat itu positif, maka jumlah dari
kedua bilangan tersebut positif”
Kemudian, dengan menuliskan variable 𝑥 dan 𝑦 didapat pernyataan “Untuk setiap bilangan
bulat positif 𝑥 dan 𝑦, 𝑥 + 𝑦 positif”.
Oleh karena itu, pernyataan ini dapat diekspresikan sebagai berikut:
∀𝑥∀𝑦 ( 𝑥 > 0 ∧ 𝑦 > 0 → 𝑥 + 𝑦 > 0 )
Dimana domain dari kedua variabelnya memuat semua bilangan bulat
Menerjemahkan Kuantor Bersusun ke dalam Bahasa

Terjemahkan pernyataan
∀𝑥 𝐶 𝑥 ∨ ∃𝑦 𝐶 𝑦 ∧ 𝐹 𝑥, 𝑦
dalam Bahasa, dengan C(𝑥 ) adalah “ 𝑥 memiliki sebuah komputer”,
𝑓(𝑥, 𝑦) adalah “𝑥 dan 𝑦 berteman”, dan domain untuk 𝑥 dan 𝑦 adalah semua
siswa di sekolah
Solusi :
Ekspresi tersebut menyatakan: “Untuk setiap siswa 𝑥 di sekolah, 𝑥 memiliki
sebuah komputer atau ada 𝑦 sehingga 𝑦 memiliki sebuah komputer dan 𝑥
berteman dengan 𝑦”. Dengan kata lain, “Setiap siswa di sekolah memiliki
sebuah komputer atau berteman dengan siswa lain yang memiliki komputer”
Menerjemahkan Kalimat Bahasa ke dalam Ekspresi Logika

Nyatakan pernyataan “Jika seseorang adalah perempuan dan ia adalah seorang ibu,
maka dia adalah ibu dari seseorang” ke dalam ekspresi logika yang memuat
predikat dan kuantor, dengan domain semua orang.
Solusi :
Pernyataan “Jika seseorang adalah perempuan dan ia adalah seorang ibu, maka dia
adalah ibu dari seseorang” dapat dinyatakan “Untuk setiap 𝑥, jika 𝑥 adalah
perempuan dan 𝑥 adalah seorang ibu, maka ada 𝑦 sehingga 𝑥 adalah ibu dari 𝑦.
Kita misalkan 𝐹(𝑥) menyatakan "𝑥 adalah perempuan”. 𝑃(𝑥) menyatakan
“𝑥 adalah seorang ibu”, dan 𝑀(𝑥, 𝑦) menyatakan “𝑥 adalah ibu dari 𝑦”. Pernyataan
ini dapat ditulis sebagai berikut

∀𝑥 𝐹 𝑥 ∧𝑃 𝑥 → ∃𝑦𝑀 𝑥, 𝑦
Negasi Kuantor Bersusun

Nyatakan negasi dari pernyataan ∀𝑥∃𝑦(𝑥𝑦 = 1), sehingga tidak ada negasi yang
mendahului kuantor.
Solusi :
Dengan mengaplikasikan hukum De Morgan untuk kuantor secara berturut-turut
dalam table 2 (Subbab 1.4), negasi pada pernyataan ¬ ∀𝑥∃𝑦 𝑥𝑦 = 1 dapat
dihilangkan.
Diperoleh bahwa ¬∀𝑥∃𝑦 𝑥𝑦 = 1 ekuivalen dengan ∃𝑥¬ ∃𝑦 𝑥𝑦 = 1 , yang juga
ekuivalen dengan ∃𝑥∀𝑦¬ 𝑥𝑦 = 1 .
Karena ¬ 𝑥𝑦 = 1 dapat dinyatakan sebagai 𝑥𝑦 ≠ 1, maka dapat disimpulkan
negasi dari pernyataan ∀𝑥∃𝑦(𝑥𝑦 = 1) adalah ∃𝑥∀𝑦 𝑥𝑦 ≠ 1
PUSTAKA
Pustaka Utama :
Rosen, K.H. 2007. Discrete Mathematics and Its
Applications 7th Edition. New York : McGraw-Hill
Pustaka Pendukung :
Usman, Fahrul. Logika dan Pembuktian. [Slide
PowerPoint]. Diambil dari
https://www.slideshare.net/mobile/FahrulUsma
n/logika-dan-pembuktian
KUIS

1. Terjemahkan kuantor bersusun ∃𝑥∀𝑦(𝑥 + 𝑦 = 𝑦)


ke dalam kalimat Bahasa, dengan domain 𝑥 dan 𝑦
adalah bilangan real.
2. Dua pedagang kelontong mengeluarkan motto jitu
untuk menarik pembeli. Pedagang pertama
mengumbar motto “Barang bagus tidak murah”.
Sedangkan pedagang kedua mempunyai motto
“Barang murah tidak bagus”. Apakah kedua motto
tersebut menyatakan hal yang sama?

Anda mungkin juga menyukai