Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Karakteristik Tim yang Sukses (Efektif).

 Definisi Teamwork

Menurut Tracy (2006) teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok
orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dilakukan dengan upaya untuk mencapai
tujuan bersama antara sekelompok individu. Teamwork digunakan dengan tujuan salah satunya
untuk menyelesaikan suatu capaian dengan waktu yang singkat atau memecahkan suatu
permasalahan bersama-sama. Selain itu, menurut Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah
bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim
beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan
untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain
untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork
diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan. Pekerjaan yang dilakukan
secara teamwork diharapkan akan lebih efektif dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan
perorangan maka dari itu dibutuhkanlah tim yang efektif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
secara cepat dan tepat.

Efektif adalah cara untuk mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
beberapa alternatif, kemudian mengimplimentasikan pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang
cepat. Manurut Smither, Houston, McIntire (1996), tim yang efektif adalah sebuah tim yang
memungkinkan anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas yang lebih besar
jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena hasil kerjanya merupakan hasil
dari kontribusi anggota-anggota tim secara bersama-sama. Pernyataan tersebut juga didukung
oleh Burn (2004), yang menyatakan bahwa efektifitas tim atau tim yang efektif merupakan tim
kerja yang anggota-anggotanya saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan
memiliki sikap yang saling mendukung dalam kerjasama tim. Teamwork bukan hanya dilakukan
dalam bidang bisnis maupun pendidikan, namun teamwork juga diperlukan dalam bidang
pelayanan kesehatan. Pendekatan tim dalam pelayanan kesehatan dikenal dengan praktik
kolaborasi interprofessional. Menurut WHO tahun 2010 praktik kolaborasi interprofessional
terdiri dari berbagai jenis tenaga kesehatan dari latar belakang professional berbeda, bekerjasama
dengan pasien, keluarga, pemberi pelayanan dan komunitas untuk memberikan asuhan kesehatan
berkualitas tinggi.Praktik kolaborasi, proses komunikasi dan pengambilan keputusan
interprofessional yang memungkinkan untuk memilah dan membagi ilmu pengetahuan,
keterampilan pemberi pelayanan sehingga secara sinergis akan mempengaruhi asuhan pasien
(Way et all, 2000). Beberapa penelitian dan literature menuliskan bahwa kolaborasi akan
meningkatkan kemudahan dan koordinasi pelayanan kesehatan seperti keamanan dan asuhan
pasien, serta akan terbentuknya pelayanan nyaman yang berpusat pada klien. Praktik kolaborasi
akan menurunkan jangka waktu hari rawat, komplikasi pada pasien, kesalahan klinik, ketegangan
dan konflik antar tenaga kesehatan, raa-rata kematian dan pembiayaan kesehatan. Kondisi ersebu
akan memperlihatkan keefektifitasan pelayanan kesehatan dengan pendekatan praktik kolaborasi
interprofessional. Praktik kolaborasi interprofessional merupakan proses dinamis, saling tukar,
persekutuan, saling ketergantungan dan kekuatan, kepercayaan, apresiasi peran masing masing
(Damour, Ferrada,Videla, Rodrigues & Beau L, 2005). Salah satu factor yang mendukung
praktik kolaborasi interprofession adalah adanya pengakuan antar profesi. Hasil penelitian
menyatakan pengakuan berpengaruh signifikan terhadap peran, fungsi dan tanggung jawab
tenaga kesehatan, kerja tim serta kepemimpinan. Pengakuan antar profesi diperlukan agar praktik
kolaborasi dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Pengakuan antar profesi dapat dimulai
sejak awal yaitu saat calon tenaga kesehatan berada pada masa Pendidikan tenaga kesehatan, hal
ini bisa didukung oleh kebijakan pemerintah dengan diadakannya pembelajaran bersama antar
profesi melalui Program Inter Professional Education (IPE).

 Analisis Video
Terkait dengan teamwork, reka adegan pada video yang berjudul Interdiscplinary Team
Care telah menunjukkan bagaimana kerjasama tim yang baik. Dimana setiap profesi
saling bekerjasama dan berkontribusi untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dari
seorang pasien. Keefekifan teamwork pada reka adegan video ini terlihat dari adanya
komunikasi yang baik diantara profesi dimana mereka saling menjelaskan, bertukar
informasi dan memberikan pendapat terkait pasien yang tengah mereka rawat. Selain itu,
adanya sikap saling mendukung dan saling menghargai pendapat dari setiap profesi
menunjukkan adanya sikap pengakuan dimana setiap profesi tidak merasa paling superior
dibandingkan profesi lainnya. Antar profesi ini bekerjasama dan saling membantu untuk
kebaikan dan keselamatan pasien. Mereka bekerjasama dengan landasan atau visi yang
sejalan sehingga mereka mampu untuk membentuk teamwork yang baik dan akhirnya
tercapailah tujuan bersama.
KOLABORASI INTERPERSONAL
Sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan dalam video adalah model praktik interdisiplin atau
kolaborasi interpersonal yang merupakan kerja sama kemitraan dalam tim kesehatan yang
melibatkan profesi kesehatan dan pasien melalui koordinasi dan kolaborasi untuk pengambilan
keputusan bersama seputar masalah-masalah kesehatan.

Model Praktik Kolaborasi Interprofesional Pelayanan kesehatan (MPKIPK) merupakan tatanan


pelayanan yang dirancang untuk menyelaraskan berbagai profesi yang terlibat (antara lain
dokter, perawat, farmasi, dan gizi) dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang menjalani
hospitalisasi (Susilaningsih, 2011). Model ini terdiri dari 4 komponen yaitu:

1. Alur Klinis Pengelolaan Pasien (integrated care pathway)


Seperti yang terlihat dalam video masing masing petugas kesehatan saling melaporkan
data yang mereka dapatkan setelah bertemu dan menangani pasien lalu setelah itu mereka
mendiskusikannya Bersama.
2. Pengelolaan Pasien Secara Tim
Dalam video ditunjukan bahwa beberapa orang sedang berdiskusi mengenai pasien yang
mereka tangani, dimana mereka mempunyai profesi yang berbeda, yaitu terdiri dari
perawat, dokter residen, unit manager, pekerja social, dll.
3. Dokumentasi Asuhan Terpadu
Dalam video tidak ditunjukan tentang dokumentasi asuhan terpadu yang mereka pakai,
namun model Praktik Kolaborasi Interpersonal Pelayanan Kesehatan (MPKIPK) biasanya
memakai dokumentasi asuhan terpadu untuk mendokumentasikan perawatan yang
dilakukan kepada pasien
4. Penyelesaian Masalah Bersama Melalui Diskusi Kasus Secara Interprofesional.
Dalam video terlihat bahwa mereka sedang berdiskusi tentang masalah apa yang terjadi
pada pasien, perkembangan pada pasien, hingga solusi untuk masalah pasien tersebut.
Dapus jurnal :
Prayetni dkk.2018.Efektifitas Model Praktik Kolaborasi Interprofessional (PKIP)
Tenaga Kesehatan Terhadap Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah. Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III.Vol.03,No 1, Mei 2018.Link
http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/JKep/article/view/198/149 .11-
09-19.
Salamadian.(September, 04 2018). EFEKTIF DAN EFISIEN : Pengertian, Perbedaan &
Contohnya, Lengkap. Dikutip 11 September
2019.https://salamadian.com/pengertian-efektif-dan-efisien/.

Susilaningsih, F. S., Mediani, H. S., Kurniawan, T., Widiawati, M., Maryani, L., & Meharawati,
I. (2017). Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat ISSN 1410 - 5675. 6(1),
10–13.

Anda mungkin juga menyukai