Anda di halaman 1dari 6

ORIENTASI LINGKUNGAN RS DAN SISTEM KEPERAWATAN SERTA SIMULASI

PENGGUNAAN ALAT-ALAT RUANGAN

Dosen : Ns. Ernawati S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. I Ketut Kariyadi (G3A020164)


2. Muhammad Iqrommullah (G3A020165)
3. Andi Thalia (G3A020166)
4. Novitasari (G3A020227)
5. Wilda Ayu Yusriana Dewi (G3A020228)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
Skenario 1 :

Seorang perawat yunior dinas pagi di Ruang Rajawali RS Daerah Menerima klien baru rawat
inap dari IGD. Keluhhan klien saat ini batuk, tidak nafsu makan, ada penurunan berat badan 5
Kg dalam 1 minggu terakhir, berkeringat dingin pada malam hari.

Pertanyaan :

1. Bagaimana upaya mengurangi kesalahan klien ?


2. Bagaimana prosedur perawat mengenalkan lingkungan baru rawat inap ruang Rajawali ke
klien dan keluarganya ?
3. Bagaimana praktik pengendalian infeksi dari klien ke perawat atau klien lainnya ?

Jawaban :

1. Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien


sebagai partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di rumah sakit harus ada sistem dan
mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab
pasien dalam asuhan keperawatan. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan
keluarga dapat:
a) Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur,
b) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab,
c) Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti,
d) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan,
e) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit,
f) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa,
g) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati. Dalam menjaga keselamatan dan
mencegah teradinya bahaya dan kejadian yang tidak diinginkan perlu juga adanya peran
keluarga dan pasien.
2. Orientasi pasien baru merupakan pengenalan dan adaptasi terhadap situasi atau
lingkungan. Pengenalan atau orientasi perlu diprogramkan Karu memberitahu PP akan
ada pasien baru PP menyiapkan : 1. Lembar pasien masuk rumah sakit 2. Buku status dan
lembar format pengkajian pasien 3. Nursing kit 4. Informed consent sentralisasi obat 5.
Lembar tata tertib pasien dan pengunjung 6. Lembar tingkat kepuasan pasien 7. Tempat
tidur pasien baru Karu, PP dan PA menyambut pasien baru PP menjelaskan segala
sesuatu yang tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru Anamnesa pasien baru
oleh PP dan PA Terminasi Evaluasi15 karena adanya sejumlah aspek khas yang muncul
pada saat seseorang memasuki lingkungan yang baru, antara lain berupa kecemasan
apakah ia diterima dalam lingkungan yang baru dan harapan yang tidak realistis karena
tidak memiliki gambaran atau informasi yang jelas dan lengkap tentang lingkungan yang
baru, oleh karena itu diperlukan proses sosialisasi supaya pasien dapat segera
menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit.
Beberapa hal yang perlu diorientasikan kepada pasien baru, antara lain sebagai berikut :
1) Denah gedung dan ruangan Perawat menjelaskan beberapa hal terkait denah gedung
dan ruangan meliputi pintu keluar dan pintu darurat, pintu depan, ruang jaga perawat,
ruang tindakan, kamar tidur, kamar mandi, tempat tidur, tempat pakaian di ruangan,
tempat pengunjung, dapur, depo farmasi, tempat ibadah, kantin, taman, tempat berjemur,
tempat parkir dan tempat merokok.
2) Ruangan dan fasilitas Pemberian informasi tentang ruangan dan fasilitas yaitu perawat
menjelaskan tentang ruangan tempat pasien menjalani perawatan serta semua fasilitas
yang ada di ruangan tersebut. Hal-hal yang harus dijelaskan tentang ruangan antara lain
nama ruangan, nomor kamar, dan nomor tempat tidur. Sedangkan pemberian informasi
tentang fasilitas ruangan yaitu menunjukkan kepada pasien dan keluarga tentang fasilitas
yang ada di ruangan serta mempraktikkan cara penggunaan fasilitas tersebut. Beberapa
fasilitas yang biasanya ada dirumah sakit antara lain tempat tidur, bel, tempat
menyimpanan barang pribadi, kamar mandi, telefon atau internet, dan lain-lain sesuai
dengan fasilitas yang ada di ruangan.
3) Rutinitas bangsal Rutinitas bangsal yang dijelaskan kepada pasien atau keluarga antara
lain waktu makan, waktu personal hygiene, waktu penggantian linen, waktu pembersihan
ruangan, waktu laundry, dan lain-lain menyesuaikan program yang ada ruang perawatan.
4) Kebijakan rumah sakit Pemberian informasi mengenai kebijakan rumah sakit yang
diberikan kepada pasien atau keluarga yaitu penggunaan gelang identitas, larangan
merokok, waktu kunjungan pasien, larangan pengunjung anak-anak, waktu pergantian
shift, tata cara pembayaran jasa rumah sakit, sistem sentralisasi obat, barang-barang yang
wajib dibawa dan barang-barang yang dilarang untuk dibawa selama menjalani
perawatan di rumah sakit.
5) Pengenalan tenaga kesehatan dan staf Pengenalan tenaga kesehatan yang akan
memberikan perawatan dan staf yang akan membantu memenuhi kebutuhan pasien
selama di rumah sakit sangat perlu dilakukan. Tenaga kesehatan dan staf yang dikenalkan
antara lain dokter yang merawat dan waktu visite, tim perawat yang beranggung jawab
atas pasien, ahli gizi, psychologist, therapists, manager ruang perawatan, petugas
administrasi, petugas kebersihan, dan lain-lain.
6) Hak dan kewajiban pasien Hak dan tanggung-jawab pasien ketika dirawat di rumah
sakit,

3. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Rumah sakit merupakan tempat
yang memungkinkan berkumpulnya berbagai jenis kuman sedangkan pasien yang sedang
dirawat memiliki daya tahan tubuh relatif rendah dengan demikian diperlukan suatu
proses bersama untuk mencegah timbulnya infeksi lain yang tidak berhubungan dengan
penyakit utama pasien. Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait
pelayanan kesehatan adalah
 Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar Keluarga memiliki kemungkinan sering
kontak dengan pasien, maka untuk melindungi diri sendiri dan melindungi pasien dari
perpindahan kuman disarankan keluarga menerapkan prosedur cuci tangan yang benar
pada 5 (lima) momen yaitu saat sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak pasien,
sesudah ke toilet, sebelum dan sesudah makan. Perlu diperhatikan juga bahwa lingkungan
sekitar pasien berisiko terpapar kuman maka disarankan mencuci tangan sesudah kontak
dengan lingkungan pasien (meja, alat tenun, tempat tidur dsb), Guna memperoleh hasil
cuci tangan yang optimal Pasien dan keluarga disarankan mencermati dan mengikuti
petunjuk 6 (enam) langkah mencuci tangan yang diberikan oleh petugas atau panduan
cuci tangan yang ada di rumahsakit
 Membatasi pengunjung pasien Selama pasien dirawat di rumah sakit seyogyanya pasien
tidak berinteraksi dengan banyak orang karena berisiko terpapar kuman dari pengunjung
dalam keadaan pertahanan diri yang relatif rendah dengan demikian peran keluarga
diperlukan untuk membatasi pengunjung yang kontak dengan pasien
 Menerapkan etika batuk yang benar Keluarga dan pengunjung yang batuk berisiko
menyebarkan kuman melalui partikel halus di udara dengan demikian bila sedang
mengalami batuk keluarga perlu menggunakan masker atau menerapkan tehnik
perlindungan yang benar saat batuk yaitu menutup mulut dan hidung menggunakan
lengan.

Sumber :

 Angelita L, dkk. (2016). Hubungan Perilaku dengan Kemampuan Perawat dalam


Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Ruang Akut Instalasi Gawat
Darurat RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. e-journal Keperawatan (e-Kp),
4(1)
 Hani, Nanda J, Ahmad A. (2018). Penerapan Standar keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 11(2)
 Hetty I. (2019). Keseamatan Pasien di Rumah Sakit. Deepublish: Yogyakarta
 Heriyati, dkk. (2019). Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Majene.
Jurnal Kesehatan, 2 (3), 194-205
 Hastuti Aso. Pengaruh Penerapan Orientasi Pasien Baru Di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Universitas Indonesia; 2008.
 Nursalam. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.
3rd Ed. Jakarta: Salemba Medika; 2012.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kementerian Kesehatan
Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien
[Internet]. 2014. Available from: http://peraturan.go.id/permen/kemenkes-nomor-69-
tahun-2014.html

Anda mungkin juga menyukai