Anda di halaman 1dari 18

Kasus Pemicu ke-II

Menyusun Menu Seimbang Untuk Bayi


diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi
Dosen Pembimbing : Rusdiarti, M.Gz

Disusun Oleh :

1. Fahmidia Zumala Dewi A (NIM. 200550004)


2. Ratira Wdya Paramita (NIM. 200550012)
3. Ulfatul Aliyah (NIM. 200550015)

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN JEMBER


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III KEBIDANAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah berjudul:

MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK BAYI

diajukan untuk memenuhi Mata Gizi dalam Kesehatan Reproduksi

Telah diketahui dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing/PJMK

Rusdiarti, M.Gz

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Menyusun Menu Seimbang untuk Bayi”. Dalam penyusunan makalah ini, kami
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Rusdiarti, M.Gz selaku dosen pengampu mata Gizi Dalam Kesehatan


Reproduksi
2. Semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah yang berjudul
“Menyusun Menu Seimbang untuk Bayi”.

Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, baik dalam segi pembahasan, penulisan dan penyusuna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritk dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah
Komunikasi untuk menyempurkan makalah ini.

Jember, Maret 2021

Tim Penyusun

II
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ....... I
KATA PENGANTAR ................................................................................... ..... II
DAFTAR ISI .................................................................................................. .... III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... .......1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... .......2
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................ .......2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Penyusunan Menu Seimbang untuk Bayi Usia 6-9 Bulan . .......3
2.2. Konsep Dasar Penyususnan Menu Seimbang untuk Bayi Usia 9-12 Bulan .....5
2.3 Bentuk-Bentuk Makanan Bayi Mulai dari Usia 6-12 Bulan ..................... .......8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. .....11
3.2 Saran ........................................................................................................ .....11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... .....12

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan nutrisi si kecil berubah saat dia tumbuh, maka makanannya juga
harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan nutrisi untuk menunjang
pertumbuhan yang optimal. Perut bayi masih sangat kecil maka pastikan setiap suap
yang dimakannya haruslah padat dengan segala manfaat dan energi yang ia
butuhkan. Menu seimbang untuk bayi tentu sangat berbeda dengan menu seimbang
untuk balita dan orang dewasa. Jika menu orang dewasa ideal dengan rendah lemak
dan berserat tinggi, bayi membutuhkan menu yang mengandung lemak sehat dan tak
jenuh relatif lebih tinggi juga berserat rendah. Walau serat itu baik, serat dapat
mengenyangkan perut dan jika terlalu banyak akan menyebabkan si Kecil terlalu
kenyang untuk mengonsumsi makanan lain yang mengandung energi dan nutrisi yang
dibutuhkannya pada tahap ini.
Untuk si Kecil variasi makanan sangat mempengaruhi nafsu makan. Maka,
selain menjamin agar makanan si kecil sudah lengkap dengan makanan utama dan
makanan penutup, juga penting memberi beragam variasi makanan dalam menunya,
seperti daging merah, ayam/unggas, ikan, macam-macam buah dan sayuran, susu,
sereal, nasi, pasta dan kentang. Makanan dengan jenis berbeda, walau masih dalam
kelompok yang sama, mengandung nutrisi yang berbeda pula. Sehingga memberi
beragam variasi makanan sangat penting untuk memberi bayi menu seimbang. Hal ini
juga penting agar pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Menu seimbang
sangat penting terutama pada tahun pertama saat preferensi bayi pada makanan masih
dalam tahap pembentukan. Pada tahun kedua preferensi ini akan cenderung sama
sampai dia berumur delapan tahun.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar penyusunan menu seimbang untuk bayi usia 6-9
bulan ?
2. Bagaimana konsep dasar penyususnan menu seimbang untuk bayi usia 9-12
bulan ?
3. Bagaimana bentuk-bentuk makanan bayi mulai dari usia 6-12 bulan ?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk memahami bagaimana konsep dasar penyusunan menu seimbang untuk
bayi usia 6-9 bulan.
2. Untuk memahami bagaimana konsep dasar penyususnan menu seimbang
untuk bayi usia 9-12 bulan.
3. Untuk memahami bagaimana bentuk-bentuk makanan bayi mulai dari usia 6-
12 bulan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Usia 6-9 Bulan

Di awal 6 bulan pertama usianya, makanan yang cocok dengan bayi


adalah ASI. selain paling sesuai dengan kematangan organ pencernaan, makanan
tunggal ini memang mampu memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi hingga usia
6 bulan. setelah usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi bertambah, dan kini ASI
hanya bisa memenuhi sekitar 60 sampai 70% dari keseluruhan kebutuhan bayi.
mulailah dibutuhkan makanan pendamping ASI. bersamaan dengan itu,
memasuki usia 6 bulan sistem saraf dan pencernaan bayi sudah siap untuk
menerima makanan selain ASI.

2.1.1 Tekstur Makanan


1. Di masa awal bayi mengenal makanan pendamping ASI, berikan maka
dan dalam tekstur sangat halus. contohnya bubur susu, bubur tepung
bayi atau beras putih, beras merah, kacang hijau, kacang kedelai, juga
biskuit bayi atau biskuit susu direndam dalam susu serta sari buah.
2. setelah terbiasa dengan tekstur halus, sejalan dengan perkembangan
usia dan kematangan perangkat pencernaannya, termasuk gigi geligi
yang mulai tumbuh, tekstur makanan bisa meningkat menjadi bentuk
bubur yang lebih kental seperti bubur saring dan pure.
2.1.2 Jumlah Penyajian
1. Meski kebutuhan Jumlah makanan tidak sama pada setiap bayi, tetapi
secara umum, Awali Masa perkenalannya dengan memberikan bubur
susu Hanya 2 sampai 3 sendok makan setiap kali makan.
2. Perlahan bisa ditingkatkan jumlahnya menjadi 5 SDM, hingga setelah
mencapai usia 9 bulan umumnya bayi sudah bisa menghabiskan

3
makanannya sebanyak setengah mangkuk bayi ( ukuran mangkuk
bayistandar sekitar 200 ml)
2.1.3 Frekuensi Makan
1. Di awal masa perkenalannya pada makanan pendamping ASI,
frekuensi pemberian makan 1 hingga 2 kali sehari sudah cukup
2. Setelah terbiasa, hingga usia 9 bulan pemberian makan bisa
ditingkatkan menjadi 2 - 3 kali sehari,
3. Contoh pemberian makanan per hari :
1) ASI : 4 kali / sesuai keinginan bayi
2) Bubur susu / bubur tepung kacang hijau / bubur saring
beras merah : 1 kali
3) Sari buah / pure buah / biskuit susu : 1 kali
2.1.4 Hal yang Perlu Diperhatikan :
1. Jaga kebersihan. cuci bersih setiap bahan makanan yang akan diolah.
Jika perlu, kupas kulit buah atau sayuran. perhatikan juga kebersihan
alat untuk mengolah makanan bayi, dan peralatan makannya. sendok,
mangkuk dan gelas segera dicuci setelah digunakan, kemudian
disterilisasi dengan alat khusus atau merebusnya dengan air panas, lalu
dikeringkan dan disimpan agar tidak terkena debu. selalu cuci bersih
tangan sebelum mempersiapkan makanan bayi.
2. Kenalkan satu persatu jenis makanan. selain untuk “ mengisi” memori
rasa, cara ini penting untuk mengetahui secara lebih tepat jenis
makanan apa yang menjadi penyebab bila terjadi reaksi Simpang.
3. Periksa selalu suhu makanan bayi. caranya, taruh sedikit makanan di
sebelah dalam pergelangan tangan atau pada punggung tangan ibu.
jika anda tidak merasa kepanasan makanan tersebut bisa diberikan
pada bayi.
4. Posisikan makanan di mulut bayi dengan benar. taruh sedikit makanan
di ujung sendok, masukkan sampai kira-kira makanan menyentuh

4
bagian tengah langit-langit mulutnya. biasanya, bayi akan
mengatupkan mulutnya dan langsung menelan.
5. Jangan paksa si kecil menghabiskan makanannya. ada baiknya Ibu
peka terhadap tanda-tanda lapar dan kenyang yang ditunjukkan bayi.
Ibu bisa terus memberinya makan selama ,dia tersenyum memandang
ibu dan tampak menikmati makanannya,Serta menggerakkan kepala
ke arah sendok atau mencoba untuk meraih makanan ke arah
mulutnya. sebaliknya, hentikan pemberian makan jika bayi
memperlambat laju makannya, mengatupkan bibirnya atau mendorong
sendok berisi makanan, bahkan memalingkan muka dan tubuhnya.
mungkin juga bayi menolak untuk makan karena gusinya sedang
terasa sakit atau gatal akibat proses tumbuhnya gigi.

2.2 Usia 9-12 Bulan

Di awal rentang usia ini, ASI atau PASI ( pengganti ASI, susu formula)
masih bisa memenuhi kebutuhan bayi. namun, semakin mendekati akhir tahun
pertama kehidupan bayi, keduanya hanya memenuhi 40 sampai 50% kebutuhan
gizi bayi sehingga dia membutuhkan asupan energi dan nutrisi yang lebih banyak
dan bervariasi.

Padu padankan bahan makanan yang sudah ia kenal sebelumnya dengan


bahan makanan baru yang boleh dimakan nya di rentang usia ini. Upaya ini
penting, karena tidak ada satu jenis makanan pun yang mengandung semua zat
gizi sekaligus dalam jenis dan jumlah yang seimbang. dengan kata lain, ibu harus
menerapkan pedoman makanan bergizi seimbang pada menu si kecil.

Selain itu, si kecil ibu juga mulai berubah dari “ pemakan kasih” menjadi
“ pemakan aktif”. bayi di rentang usia ini juga mulai pilih-pilih makanan. ini
karena seiring perkembangan sistem pencernaannya,Indra pengecap Mereka pun
ikut berkembang. untuk mengatasinya, jagalah suasana makan agar tetap
menyenangkan dan sajikan makanan dengan menarik.

5
2.2.1 Keterampilan Makan
1. Dengan tumbuhnya beberapa gigi baru, si kecil mulai belajar
menggigit dan mengunyah makanan dengan lebih baik. Selain
bergerak ke atas dan ke bawah, kini rahangnya juga dapat bergerak
secara diagonal saat makanan bergerak ke samping atau Tengah mulut.
makanan yang masuk ke dalam mulutnya akan dikunyah sambil di
kecap kelezatan rasa dan aromanya.
2. Saat ibu suapin makanan, tangannya sibuk bergerak, bahkan mencoba
merebut sendok makan yang Ibu gunakan. Iyalah bayi mulai
bereksperimen dengan sendok, Tetapi dia masih lebih suka makan
dengan tangannya. bayi usia 10 bulan, misalnya, kerap Ibu pergoki
sedang asyik mengadu atau menusuk makanan dengan telunjuknya
3. Menjelang ulang tahun pertamanya, bayi akan menunjukkan minat
yang sangat besar untuk belajar makan dan minum sendiri, termasuk
memegang sendok makan dan cangkir minumannya. berilah
kesempatan padanya belajar makan sendiri sekalipun membuat
makanan atau minuman di dalam sendoknya tumpah.
2.2.2 Penyajian Makanan
1. Tekstur Makanan

Setelah menjelang usia 9 bulan bayi menerima bubur saring,


perlahan-lahan tekstur makanan bisa lebih dipadatkan tetapi tetap lembut
atau lunak. lauk pauk meski tidak lagi perlu diblender halus tetapi tetap
harus lembut atau tercincang halus. dengan demikian kemampuan
mengunyah bayi akan terus berlatih. selain bentuk pure, menjelang usia 1
tahun Bayi mulai bisa dilatih dengan bubur lengkap nutrisi yang lembut
tanpa disaring atau makanan lembut lain seperti makaroni kukus lengkap
nutrisi.

6
2. Jumlah Makanan

Lewat usia 9 bulan, jumlah makanan padat nya bisa ditingkatkan


secara bertahap, mulai dari setengah mangkuk hingga 3/4 mangkuk bayi.

3. Frekuensi Makan

Selain ASI dan makanan pendamping utama, bayi juga sudah siap
diberi tambahan makanan Selingan di sela waktu makan utamanya
(misalnya biskuit bayi atau pure buah) sebanyak 1 sampai 2 kali

Contoh pemberian makanan per hari :

ASI : 3 kali / sesuai keinginan anak

Bubur beras / tim ubi jalar / makaroni kukus : 2 kali

Buah : 1 kali

Bubur manis : 1 kali

2.2.3 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:


1. Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan

Tahan emosi ibu bila acara makan jadi ajang rebutan sendok atau
makanan antara Ibu dan sikecil. biarkan si kecil memegang sendok
sendiri, Sementara Ibu juga memegang sendok lain untuk menyuapi. ini
juga bisa mendukung proses si kecil belajar makan sendiri. Selain itu,
jangan pernah memaksanya untuk terus memakan atau menghabiskan
makannya apabila dia sudah menolak untuk makan.

2. Tetap Waspada

Selama ada resiko tersedak, bayi tidak ditinggal sendiri saat


makan. jangan biasakan meletakkan mainan di dekat tempat makan si
kecil atau menyuapinya di depan televisi. hal ini akan mengganggu

7
konsentrasi ibu, juga si kecil. resiko bayi tersedak makanan pun jadi
minimal.

3. Kaya Variasi

Cobalah beri bayi makanan yang tidak Ibu sukai. Siapa tahu dia
malah menyukainya. sebisa mungkin berikan makanan dari aneka bahan
makanan, meski Ibu tidak menyukainya, karena di Masa bayi lah anak
belajar mengenal berbagai Citra Rasa.

4. Makanan Keluarga

Kenalkan makanan yang bisa disantap keluarga saat usia si kecil


menjelang 12 bulan,Namun pilih yang tidak banyak mengandung garam (
bayi berumur dibawah 12 bulan sebaiknya tidak mengkonsumsinya lebih
dari 1 gram garam per hari), tidak pedas, Tidak berlemak, tidak di
digoreng dan tidak mengandung bahan tambahan makanan kimia
(Penyedap, pengawet, pewarna dan lain-lain)

5. Kenalkan Jadwal Makanan.

Biasa kan si kecil makan pada jam makan, yaitu pagi siang dan
sore. hal ini bisa ibu latih pada usia sebelumnya, namun kini perlu lebih
Ibu berdua patuhi. cara ini akan mengondisikan si kecil merasa lapar pada
jam-jam tersebut.

6. Makanan Saat Anak Sakit.

Beri makanan padat yang lebih lunak dari biasanya, Jika perlu
tambahkan kaldu. Selain itu, berikan makanan dalam keadaan hangat,
porsinya lebih sedikit, namun lebih sering. Jangan lupa untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya akan cairan. Setelah sembuh, makanan bisa diberikan
ke porsi dan frekuensi semula atau sesuai usia bayi

8
2.3 Bentuk-Bentuk Makanan bayi
2.3.1 Usia 6 Bulan
Pada Awal pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan
dalam porsi kecil, bahkan tekstur makanan pendamping ASI dalam hari hari
pertama harus cair menyerupai ASI. hal ini untuk membantu bayi dalam
menyesuaikan diri dengan makanan barunya sehingga tidak merasa asing
dengan makanan baru. salah satu kondisi yang memungkinkan Adalah bayi
menolak pemberian makanan pada tahap awal pemberian makanan
pendamping ASI, berikan secara pelan-pelan jangan menunda bayi Ibu lapar
atau juga masih kenyang. Hal ini dikarenakan ketika bayi Ibu sedang marah
atau menangis akan membuatnya menolak karena rasa lapar.
2.3.2 Usia 7-8 Bulan
Pada usia bayi Ibu sudah dapat diperkenalkan dengan makanan Sari,
tentunya dengan tekstur yang lebih kasar namun masih dapat disesuaikan kan
dengan pencernaan bayi ibu. berikan pada porsi yang kecil, Ibu tidak perlu
was-was bayi kelaparan karena masih diberikan ASI merupakan dalam jumlah
yang terbatas.
2.3.4 Usia 9 Bulan
Memasuki usia 9 bulan bayi dapat diperkenalkan pada tekstur
makanan yang lebih kasar dari sebelumnya. sebagai tahap awal, ibu dapat
memberikan campuran tim saring dengan tim biasa sehingga tidak membuat
pencernaan terkejut. apabila pada hari terakhir bayi Ibu menerima maka dapat
diberikan nasi tim dengan campuran lauk dan sayuran. dengan begitu anak ibu
terbiasa dengan makanan sehat keluarga.
2.3.5 Usia 12 Bulan
Pada usia 12 bulan ini, anak sudah dapat diberikan menu makanan
seperti menu keluarga ibu, hal ini berhubungan dengan pertumbuhan gigi bayi
pada usia ini. meskipun demikian perhatikan pula bumbu yang digunakan
dalam menu makanan, hindari menggunakan bumbu dengan bau yang tajam
dan juga tekstur yang terlalu keras. ajaklah untuk makan bersama dengan

9
keluarga di meja makan sehingga terbiasa dengan pola makan keluarga,
siapkan pula piring dan sendok dengan bahan khusus bayi. pemberian
makanan pendamping ASI, sebagai dilakukan pada usia 6 bulan dikarenakan
pada usia ini bayi Ibu sudah mulai mengalami perkembangan pencernaan
yang sempurna. pemberian yang lebih awal akan meningkatkan resiko kuman
mudah masuk ke dalam tubuh bayi ibu. apalagi jika jenis makanan atau alat
makanan bayi belum terjaga kebersihannya. banyak penelitian yang
menemukan bahwa pemberian makanan pendamping ASI di bawah usia 6
bulan akan meningkatkan risiko diare, sembelit, demam dan juga batuk pilek.
salah satu makanan dan minuman yang baik dan aman sebelum usia 6 bulan
hanya ASI eksklusif yang mengandung kecukupan nutrisi yang dibutuhkan
dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi ibu.
2.4 Susunan Menu
Susunan Menu bayi
Usia Waktu Menu
6-9 bulan Pagi (06.00) Asi
Makan Pagi (08.00) Bubur susu
Selingan (11.00) Asi
Makanan siang (12.00) Bubur pisang
Selingan (15.00) Asi
Makan sore (16.30) Pure apel
Malam (20.00-22.00) Asi
10-12 bulan Pagi (06.00) Asi
Makan pagi (08.00) Lontong + Sop sayur
Selingan (10.00) Asi
Makan siang (12.00) Lontong + Sop sayur
Selingan (15.00) Biskuit / buah
Makan sore (16.30) Nasi + abon
Malam (20.00-22.00) Asi

10
BUBUR SUSU BUBUR PISANG

PURE APEL SOP SAYUR

11
NASI + ABON

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Konsep Dasar Penyusunan Menu Seimbang untuk Bayi Usia 6-9 Bulan,
meliputi: Tekstur makanan, Jumlah penyajian, Frekuensi makanan, serta
Hal-hal yang perlu diperhatikan.
3.1.2 Konsep Dasar Penyususnan Menu Seimbang untuk Bayi Usia 9-12 Bulan,
meliputi: Keterampilan makanan, Penyajian makanan (tekstur makanan,
jumlah makanan, frekuensi makanan) sera Hal-hal yang perlu diperhatikan
(ciptakan suasanan makan yang menyenangkan, tetap waspada, kaya
variasi, makanan keluarga, kenalkan jadwal makanan, makanan saat anak
sakit).
3.1.3 Bentuk-Bentuk Makanan Bayi Mulai dari Usia 6 bulan, usia 7-8 bulan, 9
bulan dan usia 12 bulan.
3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk para orang tua adalah diusahakan
waktu makan teratur dan makanan diberikan pada jam makan bayi, makanan
selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat bayi menjadi
kenyang agar anak tetap mau makan makanan utama. orang tua harus dapat
memilih dan memilah bahan makanan yang baik dari segi gizi maupun
kebersihannya, kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur
disesuaikan dengan kebutuhan kecukupan gizinya sehingga bayi tidak menderita
gizi kurang atau gizi lebih, bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus
disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi .

13
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti,Didit,dkk. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Pusat Pendidikan


Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Masak, Ide. 2015. 210 Resep Makanan Sehat Bayi dan Balita. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama

Sehat, Ide. 2014. Menu Karbohidrat Bayi dan Balita. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama

14

Anda mungkin juga menyukai