Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERWATAN KE-1 KLIEN DENGAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

PERTEMUAN KE-1 TANGGAL: MARET 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

Data Subjektif (DS): Data Objektif (DO):


- Menolak melakukan - Tidak mampu mandi /
perawatan mengenakan pakaian /
makan / ke toilet / berias
secara mandiri
- Minat melakukan perawatan
diri kurang

2. Diagnosis keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
c. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
d. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
e. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tujuan umum
a. Meningkatkan harga diri klien
5. Tindakan keperawatan SP 1
a. Membina hubungan saling percaya dengan cara :
1) Mengucapkan salam setiap kali interaksi
2) Berkenalan dengan klien
3) Menjelaskan tujuam interaksi
4) Buat kontrak jelas dan tepat waktu
5) Tunjukkan sikap empati, jujur, dan menepati janji
6) Perhatikan dan penuhi kebutuhan dasar klien
b. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat melakukan
tanapan tindakan yang meliputi:
1) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
4) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
c. Melatih pasien berdandan/berhias. Perawat dapat melatih pasien berdandan.
Untuk pasien laki-laki tentu harus dibedakan dengan wanita.
a. Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
b. Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Berhias
d. Melatih pasien makan secara mandiri. Untuk melatih makan pasien, perawat
dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
2) Menjelaskan cara makan yang tertib
3) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
4) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
c. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri. Perawat dapat
melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan berikut:
1) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
2) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
3) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

A. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Syifa Ashbahati, Ibu
bisa memanggil saya perawat Syifa ya. Saya perawat yang dinas pada pagi ini
dari jam 08.00 sampai jam 14.00 nanti, dan saya juga yang akan merawat Ibu
selama beberapa hari kedepan.”
“Nama Ibu siapa?”
“Oh, Ibu Ninis ya”
b. Evaluasi
“Iya bu, bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa ada yang sedang dirasakan?”
“Daritadi saya perhatikan Ibu sepertinya karap menggaruk-garuk badan,
apakah Ibu sudah mandi hari ini?”
“Baik, belum ya Bu”
c. Kontrak
1) Topik dan Tujuan

“Kalau begitu, bagaimana jika kita hari ini berbincang-bincang tentang


kebersihan diri?”

“Nah, tujuannya ini agar Ibu dapat mengetahui betapa pentingnya


kebersihan diri“

2) Waktu
“Sekitar 30 menit waktu yang kita perlukan, bagaimana? Apakah Ibu
bersedia?”
3) Tempat
“Dimana tempat yang nyaman menurut Ibu untuk kita berbincang-
bincang?”
2. Fase kerja
a. Pengkajian
“Baik, ibu kira-kira mandi sehari berapa kali ya?”
“Wah cukup jarang ya bu, kalau saya boleh tau mengapa ibu jarang
melakukan perawatan diri?”
“Oh iya bu gangguan psikologis ibu ternyata berpengaruh terhadap
kebersihan diri Ibu ya”
“Ibu apakah Ibu tau apa akibat dari jarangnya melakukan kebersihan diri?”
“Iya, benar sekali ibu akan munculnya kudis, kutu dan lainnya”
“Menurut Ibu, apakah manfaat dari rajin merawat diri?”
“Iya benar bu, tubuh menjadi wangi dan terasa segar, serta tidak adanya gatal”
“Apakah ibu tahu apa saja peralatan yang harus dibawa saat mandi?”
”Benar sekali, perlu disiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan
sabun serta sisir”
b. Diagnosis
“Jadi saat ini Ibu Ninis mengalami Defisit Perawatan Diri yang mana
seseorang tidak mampu untuk melakukan perawatan diri”
“Baik ibu, bagaimana jika kita belajar bersama cara mengatasinya dengan
saya membantu Ibu untuk melakukan perawatan diri”
c. Tindakan keperawatan
“Sebelum memulai latihan ini saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada ibu,
apakah ibu tahu apa itu defisit peraatan diri?”
“Oalah jadi belum tahu ya bu, jadi defisit perawatan diri adalah
ketidakmampuan seseorang dalam melakukan perawatan diri terhadap diri
sendiri”
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, saya akan membimbing Ibu
melakukannya”
”Sekarang Ibu siram seluruh tubuh Ibu termasuk rambut, lalu ambil shampoo
gosokkan pada kepala Ibu sampai berbusa, lalu bilas sampai bersih..”
”Bagus sekali, Ibu sangat pintar mempraktekkannya”
”Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol, giginya disikat
mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi Ibu mulai dari depan
sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi
seluruh tubuh Ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk”
”Ibu bagus sekali melakukannya. Selanjutnya Ibu pakai baju dan sisir
rambutnya dengan baik.”
3. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu Ninis setelah mandi dan mengganti pakaian?”
2. Evaluasi objektif
“Baik bu, boleh Ibu coba sebutkan apa saja urutan mandi yang baik dan
benar?”
“Lalu, boleh Ibu Ninis sebutkan kembali apa saja manfaat dari menjaga
kebersihan diri?”
“Bagus, ibu sudah memahami semua yang telah kita diskusikan tadi ya bu”
3. Rencana tindak lanjut pasien
“Selanjutnya, agar ibu semakin bisa melakukan perawatan diri, bagaimana jika
kita masukan latihan atau kegiatan ini kedalam jadwal kegiatan harian ibu?”
“Dalam sehari, kira-kira ibu mau melakukannya berapa kali ya?”
“Baik bu jika begitu kita akan melakukan latihan ini 2x dalam sehari ya bu”
“Mau dilaksanakan pada pukul berapa saja ya bu?”
“Baik ibu, kita akan melakukannya pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 ya bu
dan akan kita masukan pada jadwal kegiatan ibu yaa. Apakah ibu sudah tahu
bagaimana cara mengisi jadwal kegiatan?”
“Oalah jadi belum tahu ya bu, baik saya akan menjelaskan terlebih dahulu tata
cara mengisi jadwal kegiatan. (menjelaskan tata cara mengisi jadwal kegiatan.
Kode: M (mandiri), B (bantuan), T (tergantung pada setiap kegiatan yang telah
dilakukan pasien pada kolom di bawah tanggal))”
“Bagaimana bu? Apakah ibu sudah mengerti?”
4. Rencana tindak lanjut perawat
“Baik Bu, dikarenakan kegiatan pada hari ini sudah selesai, lalu besok pada
pukul 08.00 saya akan menemui Ibu kembali untuk melakukan latihan ya bu,
sekalian akan mengajarkan ibu cara berdandan”
5. Salam
“Semoga Ibu semakin dapat merawat diri dengan baik ya bu”
“Apakah ada yang ingin ditanyakan Bu?”
“Baik bu, jika tidak ada yang ingin Ibu Ninis tanyakan, saya izin pamit untuk
kembali keruangan ya Bu”
“Wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai