Anda di halaman 1dari 6

I. EXT.

JALAN – NIGHT

Suster Ana adalah suster yang ditugaskan gereja, menggantikan suster sebelumnya yang
berhalangan hadir dalam 3sebuah kunjungan rutin ke kediaman Keluarga Lusi. Jalan yang
dilaluinya gelap dan sepi.

II. EXT. RUMAH JOGLO – NIGHT

Suster Ana datang dengan sepeda jengkinya, melepas jaketnya ia mengetuk pintu rumah
keluarga Lusi.

SUSTER ANA

Kulonuwun.

BAPAK LUSI

Nggihh.. Sekedap.

SUSTER ANA

Sugeng ndalu, kulo Suster Ana, utusan kunjungan gereja wonten nggriya mriki, nggentos i
Suster Yabes ingkang mboten saged rawuh.

BAPAK LUSI

Oh.. ngoten, nggih monggo mlebet mriki.

Pintu terbuka beberapa saat kemudian, Bapak Lusi membukakan pintu, melihat Suster Ana
sudah datang, segera Bapak Lusi mempersilakan Suster masuk, memanggil Lusi untuk
keluar dari kamarnya.

III. INT. RUANG TENGAH – NIGHT

Suster Ana melihat sekeliling rumah, lalu Lusi keluar dari kamarnya, datang menghampiri
Suster dan Bapaknya dengan membawa Alkitab di tangannya, sementara Bapak Lusi
mengambil jaket di gantungan tembok dan berpamitan pergi.
BAPAK LUSI

Lusi.. Rene nduk, Suster wis teka, Suster Yabes raiso teka, iki Suster Ana sing
menggantikan.

LUSI

Nggih pak..

SUSTER ANA

Berkah dalem ini Lusi ya? Saya Suster Ana.

LUSI

Berkah dalem Suster, iya saya Lusi.

BAPAK LUSI

Suster, kulo wonten kepentingan ajeng medal rumiyin, kajengge Lusi neruske pembahasan
kaliyan Suster Yabes minggu wingi.

SUSTER ANA

Oh ngoten.. nggih pak, mugi – mugi gusti tansah paring rahayu dateng lampahipun bapak.

BAPAK LUSI

Amin suster, matur suwun.

Lusi, tak tinggal lungo sik ya, sing ngati – ati ning omah, eh tapi orapopo ding ono suster
Ana sing ngancani.

LUSI

Nggih pak nggih.

Bapak Lusi pergi dari rumah, meninggalkan mereka berdua di ruang tengah. Suara motor
bapak menyala menandakan bapak sudah pergi.
IV. INT. RUANG TENGAH – NIGHT

Lusi dan Suster Ana memulai percakapan dan pembelajaran Alkitabnya.

LUSI

Suster Yabes kemana sus?

SUSTER ANA

Suster Yabes ngga bisa datang, kalo alasannya yah… saya kurang tau, tapi untuk
seterusnya, saya yang menggantikan.

LUSI

Oh, begitu suster?

SUSTER ANA

Lusi tinggal berdua sama bapak?

LUSI

Iya suster.

SUSTER ANA

Kalo gitu, pembelajaran alkitab kita minggu ini diambil dari Markus 9:14 – 29. Kita
diingatkan bahwa Yesus mengusir roh jahat dari seorang anak. Para murid yang
dihadapkan pada persoalan itu tidak mampu berbuat banyak, dan bahkan dari kisah itu
para murid tidak berhasil mengusir roh itu dari diri sang anak. Hanya Yesus yang pada
akhirnya mampu membebaskan anak itu dari roh yang membuatnya menderita.

LUSI

Berati, kita harus berani melawan roh jahat suster? Tapi kenapa murid murid Yesus yang
saat itu juga berani, tetap tidak bisa mengusir roh itu suster?

SUSTER ANA

Dikatakan dalam Kisah Para Rasul 3: Dan karena kepercayaan, dalam nama YESUS,
nama itu sudah menguatkan dan menyembuhkan orang didepanmu. Jadi Lusi, sekuat
apapun roh jahat yang berada di bumi, Yesus sudah memberikan kuasa atas namaNya,
untuk mengusir segala jenis roh iblis didunia ini.
Suster Ana menyadari pintu dibelakang Lusi terbuka, dan sesuatu lewat tepat setelah pintu
terbuka, konsentrasinya hilang, hingga ia berpamitan kepada Lusi untuk meminjam kamar
mandinya. Berharap setelah mencuci muka, ia mendapatkan kembali konsentrasinya.

SUSTER ANA

Ehm, Lusi boleh suster ke kamar mandi dulu?

LUSI

Oh, mau saya anter sus?

SUSTER ANA

Kamu lanjutkan baca aja.

LUSI

Ya sus, kamar mandi ada di belakang, ini lurus belok kiri.

Suster Ana beranjak dari kursinya, berjalan menuju ke kamar mandi.

V. INT. KAMAR MANDI – NIGHT

Didepan cermin, Suster Ana memandangi wajahnya, menghidupkan keran wastafel, namun
keran dibelakangnya ikut hidup, Suster dengan perlahan mematikan keran, lalu berbalik
kearah wastafel, mencuci muka, dan keran kembali menyala, Suster tahu bahwa roh jahat
ada didekatnya untuk mengganggunya, ia memberanikan diri mematikan keran perlahan,
Suster berbalik, seperti bergegas keluar dari kamar mandi. Hanya sayangnya, roh jahat di
ruangan tersebut mencekik dan mengaggetkan Suster hingga Suster Ana jatuh tidak
sadarkan diri.
VI. INT. RUANG TENGAH – NIGHT

Lusi mendengar suara jatuh yang cukup keras, ia bertanya untuk memastikan.

LUSI

Sus…

Suster?

Tak lama setelah panggilan Lusi, sesosok suster yang menyerupai Suster Ana kembali dari
kamar mandi, wajahnya lebih pucat, ia tidak berbicara sedikitpun.

LUSI

Suster ngga apa apa?

Terdiam beberapa saat memandangi kitabnya, Lusi bertanya kepada Suster Ana mengenai
sesuatu yang menjadi pikirannya.

LUSI

Suster, sebenarnya, dirumah ini…

Segera Lusi mendapatkan tatapan tajam dari sosok tersebut, tanpa jawaban. Hingga
beberapa saat, tatapan tajam suster membuat Lusi menjadi tidak nyaman.

LUSI

Emm.. sus, kayanya aku ke kamar dulu.

Dalam perjalanannya berbalik ke kamarnya, kursi yang tadinya lusi duduki, secara tiba tiba
terbanting dengan keras, mengaggetkan Lusi sambil ia berlari dan berdoa, Salam Maria.

Segera Lusi berlari menuju kamarnya.


VII. INT. KAMAR LUSI – NIGHT

Lusi masuk kekamar dan langsung menutup pintunya, ia melompat ke kasurnya, dan
kembali membacakan doa salam maria

LUSI

Salam Maria penuh rahmat…

Keheningan sesaat setelah Lusi selesai berdoa, terpecah dengan terputarnya lagu Nderek
Dewi Maria di radionya, wajah Lusi yang sangat ketakutan terlihat dibalik selimut yang
setengah menutupinya, tiba tiba terlihat siluet bayangan Mariyah dibalik jendela kamar Lusi
sekaligus menghentikan lantunan lagu radio membuat Lusi semakin ketakutan dan
membalikkan badan membelakangi jendela kamarnya, salib di tembok ruangan Lusi
mendadak terputar terbalik, di tengah keheningan, Lusi perlahan membuka mata, melihat
ke arah jendela secara perlahan namun tidak menemukan apapun, dan secara tiba tiba
Mariyah justru tepat berbaring disebelah Lusi sambil berteriak.

MARIYAH

Salam Mariyah, Salam Mariyah, Doamu tidak ber iman, AKU.. MARIYAH!

Black screen

Credit

VIII. EXT. RUMAH JOGLO – NIGHT

Bapak Lusi kembali dengan motornya, berhenti di halaman rumahnya, lalu berjalan masuk
kedalam rumah.

IX. INT. RUANG TAMU – NIGHT – POV Bapak Lusi

Melihat Lusi duduk terdiam menunduk membelakangi di ruang tengah.

BAPAK
Lusi, nduk...

Anda mungkin juga menyukai