Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 4

Materi : Analisis Korelasi (Bagian 1)


Dosen : Karlina Ghazalah Rahman, SE., M.Ak.

A. Pengertian Korelasi

Persoalan pengukuran, atau pengamatan hubungan antara dua peubah X dan Y, berikut

ini akan kita bicarakan sesuai dengan referensi yang kami peroleh dalam beberapa literatur.

Tulisan ini tentu saja tidak selengkap seperti halnya tulisan tentang Pengertian Korelasi dalam

buku Statistika yang ditulis oleh, Ronald E. Walpole, Sugiono, Murray R. Spiegel, atau beberapa

Statistikawan yang memang saya kagumi ke-pakar-annya. Akan tetapi setidaknya bisa dijadikan

bacaan tambahan bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang persoalan korelasi

atau persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan hubungan antar dua peubah.

Korelasi adalah nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua

peubah acak (random variable). Salah satu jenis korelasi yang paling popular adalah koefisien

korelasi product moment pearson, yang diperoleh dengan membagi kovarians kedua variabel

dengan perkalian simpangan bakunya.

Tingkat Koefisien Range Koefisien


Korelasi Tinggi -1
Tinggi < -0,9
Rendah >-0,9
Rendah < -0,4
Tanpa Korelasi > -0,4
Tak Ada Korelasi (Acak) 0
Rendah < = 0,4
Sedang > 0,4
Sedang < 0,9
Tinggi > 0,9
Korelasi Tinggi 1

B. Jenis – Jenis Korelasi

1. Korelasi Product Moment Pearson

Untuk menerapkan koefisien korelasi antara dua variabel yang masing-masing mempunyai

skala pengukuran interval maka digunakan korelasi product moment yang dikembangkan

oleh Karl Pearson.

Rumus korelasi product momen yaitu:

a. Korelasi product moment dengan rumus simpangan (deviasi).

Contoh Soal:

Siswa Ke- Jumlah SKS Mata Kuliah Indeks Prestasi (Y)

(X)
1 20 3,1
2 18 4,0
3 15 2,8
4 20 4,0
5 10 3,0
6 12 3,6
7 16 4,0
8 14 3,2
9 18 3,5
10 12 4,0
Tentukan Korelasi dengan rumus Simpangan !

Jawaban :

1. Hitunglah mean dari data :

Σ x 155 Σ x 35,2
x́ = = =15,5 (data X) x́ = = =3,52 (data Y)
n 10 n 10

2. Menghitung deviasi masing – masing data

ϰ=¿X - x́ (untuk data X) γ =¿Y - x́ (untuk data Y)

3. Mengalikan deviasi ϰ dan γ

4. Menguadratkan deviasi ϰ dan γ

Siswa Jumlah Indeks Deviasi Deviasi (ϰγ ) ϰ2 γ2

Ke- SKS Mata Prestasi (ϰ ¿ (γ ¿

Kuliah (Y)

(X)
1 20 3,1 20- 3,1- -1,89 20,25 0,1764

15,5 = 3,52=

4,5 -0,42
2 18 4,0 18- 4-3,52 1,2 6,25 0,2304

15,5= = 0,48

2,5
3 15 2,8 15- 2,8- 0,36 0,25 0,5184

15,5 = 3,52=

-0,5 -0,72
4 20 4,0 20- 4-3,52 2,16 20,25 0,2304

15,5 = = 0,48

4,5
5 10 3,0 10- 3-3,52 2,86 30,25 0,2704

15,5 = = -0,52

-5,5
6 12 3,6 12- 3,6- -0,28 12,25 0,0064

15,5 = 3,52 =

-3,5 0,08
7 16 4,0 16- 4-3,52 0,24 0,25 0,2304

15,5 = = 0,48

0,5
8 14 3,2 14- 3,2- 0,48 2,25 0,1024

15,5 = 3,52 =

-1,5 -0,32
9 18 3,5 18- 3,5- -0,05 6,25 0,0004

15,5 = 3,52=

2,5 -0,02
10 12 4,0 12- 4-3,52 -1,68 12,25 0,2304

15,5 = = 0,48

-3,5
Σ 155 35,2 3,4 110,5 1,996

5. Hitunglah korelasi product moment dengan rumus – masukkan semua komponen

yang dibutuhkan

Σ ϰγ 3,4 3,4 3,4


rϰγ = = = = =0,23
√( Σϰ 2 2
)( Σ γ ) √ ( 110,5 ) (1,996) √220,558 14,85
2. Korelasi Spearman Correlation

Apabila kelompok data yang akan dikorelasikan keduanya mempunyai skala pengukuran

yang berjenjang (data ordinal), maka tidak dapat digunakan rumus korelasi product moment
dari person. Untuk itu, digunakan rumus korelasi spearman (spearman correlation atau Rank

Correlation). Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah:

6 . Σ Di 2
r s=1− 2
N ( N −1)

Ket :
r s :koefisien korelasi spearman

Σ Di 2 : jumlah kuadrat selisih ranking antara Xi danYi


N :banyaknya kasus
Dalam hal ini, ternyata tidak ada asumsi apapun mengenai distribusi X dan Y, yang berarti
tidak terdapat pula asumsi mengenai parameter populasi.
Contoh Soal:
Berikut adalah penilaian 2 orang juri
Peserta Juri I Juri II
A 70 80
B 85 75
C 65 55
D 50 60
E 90 85
F 80 70
G 75 90
H 60 65

Tabel di atas menggambarkan suatu penilaian yang dilakukan oleh dua orang juri terhadap
delapan orang peserta perlombaan. Jika dinyatakan dalam rangking kejuaraan, akan Nampak
bahwa juri I memberikan rangking I untuk E, rangking 2 untuk B dan seterusnya. Sedangkan
juri II memberikan rangking untuk G, rangking 2 untuk E dan seterusnya.
Dalam hal ini, kita tidak berkepentingan dengan skor nilai yang diberikan oleh kedua orang
juri terhadap masing-masing peserta. Untuk masalah ini, kita hanya berkepentingan dengan
rangking kejuaraan yang diperoleh oleh masing-masing peserta.
Oleh karena itu, perlu diuji suatu hipotesis terdapat tidaknya suatu persesuaian atau korelasi
antara penilaian yang diberikan oleh juri I dan juri II. Untuk itu, maka digunakan rumus
korelasi rank yang diberikan oleh spearman.
Jawaban :
Peserta Rank Juri Rank Juri Beda (Di) Di2
I II
A 5 3 2 4
B 2 4 -2 4
C 6 8 -2 4
D 8 7 1 1
E 1 2 -1 1
F 3 5 -2 4
G 4 1 3 9
H 7 6 1 1
Σ 28

Maka koefisien spearman correlation adalah

6 . Σ Di2 6 .28
r s=1− 2
=1− =0,667
N ( N −1 ) 8 ( 8 2−1 )

Anda mungkin juga menyukai