DAN
ANDI MARLINAH
USULAN JUDUL
DISERTASI
Green Marketing
Mix (X1)
Customer Loyalitas
Satisfaction Konsumen (Y)
(Z)
Relationship
Marketing
(X2)
INDIKATOR VARIABEL
Green Marketing MIx : Green Product, Green Price, Green Place, dan
Green Promotion
Voni Prila Santoso dan I Pengaruh green marketing dan Green marketing berpengaruh positif dan signifikan
Gst. A. Kt. Sri Ardani corporate social responsibility terhadap brand image, melalui corporate social
(2017) terhadap brand image pada responsibility sebagai variabel mediasi pada produk
produk tupperware Tupperware.
Deby Anggraini pengaruh penerapan green - Variabel Green Marketing (X) berpengaruh secara
Irkhamni (2017) marketing terhadap kepuasan signifikan terhadap variabel Kepuasan Pelanggan
dan loyalitas pelanggan (Z)
- Variabel Green Marketing (X) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Loyaalitas Pelanggan
(Y)
- Variabel Kepuasan pelanggan (Z) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel Loyalitas
Pelanggan (Y)
Ummu Dinda Fajriah Pengaruh Green Marketing dan Green Marketing dan Packaging berpengaruh secara
dan Siti Nurbaya (2019) Packaging terhadap loyalitas signifikan terhadap loyalitas pelanggan
pelanggan the Body Shop
Malang
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti & Tahun Judul Hasil Penelitian
Nurhaliza Sofia Yunus Pengaruh Green Marketing terhadap - secara langsung, menunjukkan bahwa variabel
(2020) repurchase Intention melalui Green Marketing memiliki kontribusi terhadap
kepuasan konsumen Repurchase Intention
- Secara tidak langsung Green Marketing
berkontribusi besar terhadap Repurchase
Intention melalui Customer Satisfaction
Dwitriana Ulfi Pengaruh Green Marketing dan Green Marketing dan Service Quality berpengaruh
Rizqiningsih dan Arry Service Quality terhadap Loyalitas positif dan signifikan terhadap Loyalitas
Widodo (2021) Pelanggan dengan Customer Pelanggan baik secara langsung maupun melalui
Satisfaction sebagai variable Customer Satisfaction sebagai variable intervening
intervening
Mila, Miguna dan Pengaruh 4P Green Marketing Mix Green Product, Green Price, dan Green Place
Dienni (2021) terhadap kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan,
Bloomka Skincare sedangkan, Green Promotion tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan
PENELITIAN TERDAHULU
Siti Sarah Chairunnisa, How Important Is Green Marketing Green Marketing mix memiliki pengaruh yang
Idqan Fahmi, dan Siti Mix For Consumer ? lebih tinggi terhadap loyalitas melalui kepuasan
Jahroh (2019) konsumen, daripada pengaruh Green marketing
Mix terhadap loyalitas secara langsung.
Ibadi Nurshafah dan Pengaruh Relationship marketing - Relationship marketing berpengaruh secara
Devilia Sari (2019) terhadap Customer loyalty dengan signifikan terhadap Customer Loyalty maupun
Customer Satisfaction sebagai pada Customer satisfaction.
variable intervening pada toko musik - Customer satisfaction berpengaruh secara
Nada signifikan terhadap customer loyalty.
- Customer satisfaction mengintervening
pengaruh relationship marketing terhadap
customer loyalty.
Ilham Akbar (2018) Pengaruh Relationship marketing dan - Relationship marketing dan Relationship
Relationship Quality terhadap Quality berpengaruh positif dan signifikan
Loyalitas pelanggan dengan terhadap kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan sebagai variable - Relationship marketing dan Relationship
intervening Quality berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas pelanggan
- Kepuasan pelanggan dapat memediasi
pengaruh Relationship marketing terhadap
loyalitas pelanggan.
PENELITIAN TERDAHULU
Putri Mauliza, Amrin The Influence of Green Product, • secara parsial, green product, green
Fauzi, dan Endang Green Advertising, and Green Brand advertising, dan green brand berpengaruh
Sulistya Rini () on Decision to Buy Through positif dan signifikan terhadap keputusan
Consumers’ Trust in Tupperware pembelian produk Tupperware melalui
“International Journal Products at SMPN Beureunerun kepercayaan konsumen SMPN Beureuneun.
of Research and • Green product, green brand dan trust
Review” berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan membeli produk Tupperware
melalui kepercayaan konsumen di SMPN
Beureuneun.
• Green product, green advertising dan green
brand, serta kepercayaan secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan membeli
produk melalui kepercayaan konsumen di
SMPN Beureuneun
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti & Tahun Judul Hasil Penelitian
Gusti Ngurah Ary The Influence of Relationship - Relationship marketing berpengaruh positif
Raka Darmayasa, dan I Marketing on Customer Loyalty: dan signifikan terhadap customer loyalty, dan
Nyoman Kerti Yasa Customer Satisfaction as a Mediation juga terhadap Customer satisfaction.
(2021) Variable - Customer Satisfaction berpengaruh positif dan
signifikan terhadap customer loyalty
“International - Customer satisfaction secara signifikan dapat
Research Journal of memediasi pengaruh Relationship marketing
Management, IT & terhadap Customer Loyalty.
Social Sciences”
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti & Tahun Judul Hasil Penelitian
Hendrian Yonata , Pengaruh Kualitas Pelayanan - Menyatakan bahwa Ada pengaruh yang signifikan
Priski Setiawan, Ruby dan Kepuasan Konsumen kualitas pelayanan (X1) terhadap variabel loyalitas
Santamoko, Dodi terhadap Loyalitas Pelanggan pelanggan (Y)
Ilham, Diah Asdiany pada PT. Satria Antaran Prima - Menyatakan bahwa Ada pengaruh yang signifikan
(2020) kepuasaan konsumen (X2) terhadap variabel loyalitas
pelanggan (Y)
- Ada pengaruh yang signifikan kualitas layanan (X1)
dan kepuasaan konsumen (X2) terhadap variabel
loyalitas pelanggan (Y)
STATE OF THE ART
Pada umumnya perusahaan menginginkan seorang konsumen yang bertahan
selamanya, karena konsumen yang setia atau konsumen yang memiliki loyalitas
merupakan suatu hal yang berharga bagi perusahaan. Loyalitas konsumen tersebut
dapat terbentuk jika tercipta kepuasan konsumen.
Namun, yang terjadi saat ini loyalitas konsumen merupakan hal yang sulit untuk
dipertahankan. Maka dari hal tersebut, untuk mempertahankan loyalitas customer,
pemasar tak cukup hanya melalui memberikan janji produk serta servicenya yang
paling baik, namun hubungan yang baik dengan konsumen dan komunikasi efektif
adalah unsur yang menunjang loyalitas konsumen dan kepuasan konsumen (customer
satisfaction)
Tantangan utama yang harus dihadapi manajemen pemasaran adalah untuk berpikir
kreatif agar dapat memenuhi kebutuhan sebagian besar penduduk dunia untuk
standar hidup yang lebih baik di tengah-tengah pembangunan berkelanjutan
(sustainable development). Untuk menangkap peluang baru yang muncul dan untuk
memastikan standar hidup yang lebih baik dengan pembangunan berkelanjutan, maka
konsep green marketing muncul sebagai perhatian terhadap isu-isu kerusakan
lingkungan yang kemudian digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu strategi
dalam pemasarannya (choudhary dan gokarn, 2013)
KEBAHARUAN
Perilaku Seseorang Dapat Berubah Karena Beberapa Faktor (Ajzen, 2005) Meliputi: 1)
Keyakinan Perilaku (Behavioral Beliefs), Yaitu Rasa Yakin Seseorang Pada Suatu
Perilaku Yang Dinyatakan Baik Atau Buruk. 2) Keyakinan Normatif (Normative
Beliefs), Yaitu Keyakinan Seseorang Akibat Pengaruh Dari Faktor Lingkungan Dan
Faktor Sosial. 3) Norma Subjektif (Subjektive Norms), Yaitu Motivasi Yang Didapatkan
Dari Orang Lain. 4) Keyakinan Dapat Melakukan Sesuatu (Control Beliefs), Yaitu
Keyakinan Yang Didapatkan Berdasarkan Pengalaman Yang Dilakukan Dirinya Sendiri
Atau Orang Lain. 5) Persepsi Kemampuan Mengontrol (Perceived Behavioral Control),
Yaitu Keyakinan Akibat Waktu Dan Fasilitas Yang Mendukung. 6) Niat Bertindak
(Behavioral Intention), Yaitukeinginan Seseorang Bertindak Sesuai Dengan Sikap Positif
Yang Dimiliki. 7) Latar Belakang (Background), Yaitu Keyakinan Berdasarkan Jenis
Kelamin, Sosial, Ekonomi, Suasana, Karakter, Pengalaman, Dan Pengetahuan
GRAND THEORY
Green marketing adalah keseluruhan proses manajemen yang bertanggungjawab melakukan identifikasi,
memprediksi serta memuaskan berbagai kebutuhan konsumen dan masyarakat dengan cara menguntungkan
dan berkelanjutan, serta melibatkan manfaatmanfaat sosio-ekonomi dan tanggungjawab lingkungan yang
dibawa oleh perusahaan bersangkutan (sandeen, 2009; irkhamni & suharyono, 2017; alhamad et al., 2019).
Penerapan green marketing memiliki tujuan menghasilkan produk ramah lingkungan, pemenuhan harapan dan
kebutuhan konsumen yang sadar lingkungan, serta inovasi produk mulai dari segi input, proses, hingga
produksi, bahkan strategi pemasaran.
Dalam bukunya, grant (2007) membagi tujuan green marketing menjadi tiga tahap: (1) green yang bertujuan
menyampaikan kepedulian merek atau perusahaan terhadap lingkungan; (2) greener dimana perusahaan
berusaha mengubah gaya konsumsi atau penggunaan produk oleh konsumen seperti menggunakan kertas
bekas atau daur ulang, menghemat air, listrik, menggunakan AC, dan lainnya; serta, (3) greenest yaitu
perusahaan terhijau sedang mencoba mengubah budaya konsumen menuju budaya yang lebih ramah
lingkungan
Green marketing
GREEN PRODUCT
Pamungkas et al. (2015) mendefiniskan bahwa product yang aman untuk manusia
dan lingkungan, hematksumberkdaya, meminimalisir sampah danktidak merusak
kehidupan binatang. Produk yang dibuat sedemikian rupa untuk meminimalisir
dampak pencemaran lingkungan dalam produksi, distribusi maupun konsumsi.
Menurut pankaj dan vishal (2014) “green product memberikan pilihan alternatif
untuk menggunakan bahan organik, penghematan energi, menghilangkan produk
berbahaya serta meminimalisir polusi dan limbah.”Berdasarkan pernyataan yang
dikeluarkan tersebut maka dapat digarisbawahi bahwa green product merupakan
porduk yang baik untuk penggunanya dan lingkungannya. Produk yang diciptakan
dengan bahan yang aman terhadap lingkungan, mengurangi dampak buruk terhadap
lingkungan, produk serta kemasan produk dapat didaur ulang serta mampu menjaga
kelestarian alam merupakan definisi dari green product (diglel, 2014). Sedangkan
greenkproductkmenurut (erci at, 201 ) adalahkbukan produkkyangkmencemari
lingkungankatau menguras sumberkdaya alamkdankdapat dipertahankan nilainya
atau didaur ulang
Green marketing
GREEN PRICE
Green price merupakan bagian penting dari green marketing mix. Green price adalah penetapan harga
premium dari produk yang didasari oleh kemampuan teknologi yang semakin canggih dalam menciptakan
produk berbasis lingkungan. Jika terdapat nilai persepsi terhadap produk, pelanggan akan menyanggupi
kegiatan pembelian karena nilai tersebut merupakan peningkatan dari kinerja produk, fungsi dan daya tarik
terhadap produk tersebut. Utilitas dari lingkungan dianggap bonus tetapi menjadi salah satu faktor penentu
antara produk kita dengan pesaing. Kotler and keller (2016) juga menyatakan bahwa nilai dari persepsi
tersebut ada karena adanyakpeningkatan pada biaya, nilai dan fungsi secara rasa dan visual. Vostac et al.
(2014) memberi pernyataan lebih lanjut bahwa manfaat yang dihasilkan dari green product lebih besar
daripada harganya sehingga konsumen sanggup untuk membayar lebih. Harga menurut sharaf (2018)
telahkdidefinisikansebagai biaya dalam ekonomi tradisional, namun studi terbaru mengakui bahwa harga
berfungsi untuk menginformasikan orang-orang tentang nilai barang atau jasa. Menurut Ramli & Fahrurrazi
(2013) mendefinisikan nilai relative yang dimiliki oleh produk merupakan harga. Menurut Akter (2012) hasil
survey mengatakan bahwa konsumen sanggup untuk membeli produk dengan harga lebih mahal untuk green
product yang mereka beli karena green product mempresentasikan bahwa produk ramah lingkungan
mempunyai harga yang lebih mahal, tapi terdapat beberapa perbedaan antara tujuan dan kenyataan yang
dilakukan oleh konsumen yang akhirnya mengakibatkan mereka tidak jadi membeli green product tersebut.
Hal ini yang menjadi evaluasi para pemasar untuk menemukan strategi yang efektif.
Green marketing
GREEN PLACE
Daya tarik signifikan yang dapat memicu pelanggan berdasarkan opsi dimana dan kapan produk
tersedia. Tidak banyak pelanggan yang tertarik untuk membeli green product. Promosi dapat
dilakukan di lokasi penjualan, maka dari itu lokasi harus sesuai dengan rencana yang diinginkan
perusahaan dan lokasi harus dapat menjadi pembeda antara perusahaan dengan pesaing. Lokasi juga
didesign secara visual atau dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk menarik konsumen.
Kontic (2010) menyatakan bahwa melebihi dari rata-rata, pelangganktidakkmau pergikjauhkuntuk
mendapatkan greenkproduct dan cenderung akankmemilihkalternatif yang lebih dekat, nyatanya
lokasi dan akses memiliki pengaruh pada pelanggan lokasi sebagai tempat untuk memproyeksikan
produk yang sudah melewati proses produksi untuk konsumen. Salah satu tugas dari distribusi yakni
memilih penguhubung antara saluran dalam distribusi yang secara fisik mengantarkan produk menuju
pasar sasaran. Kusnandar (2017) distribusi hijau merupakan suatu system bagaimana logistic bisa
mencapai kepada konsumen dengan meminimalisir pengiriman barang dengan jarak jauh sehingga
dapat mengecilkan biaya pengiriman serta emisi karbon. (Savitri, 2016), “the choice of where and
when to make a product available will have significant impact on the customers.” Salah satu hal yang
sangat berdampak pada pelanggan adalah pilihan posisi dimana dan kapan produk dpaat terjangkau.
Green marketing
GREEN PROMOTION
Target pasar dapat dituju melalui promosi produk dan layanan seperti hubungan
dengan masyarakat, mengadakan promosi pembelian, pemasaran yang dilakukan
secara langsung di tempat. Pemasar green product yang cerdas akan menjaga
lingkungan dengan menggunakan kegiatan pemasaran yang berkelanjutan karena
kunci keberhasilan dalam bauran pemasaran hijau adalah kredibilitas
Hasan (2015) mengatakankgreenkpromotionkadalahksaranakyangkefektif
untukkmempromosikankproduk,kjasa/layanan,kidekdankupayakperusahaankuntuk
kmenunjukka
nkepeduliankdankinisiatifkmerekakuntukkmelindungikdankmelestarikanklingkun
gan.Khalkinikj
ugakdijadikankpeluangkyangkdipakaikperusahaankuntukkberbagikdankmenginfor
masikankpera
nlbahwakperusahaankjugakberdampakklangsungkdengankmasalahkglobal,ksejala
nkdengankkes adarankyang diperlihatkankoleh masyarakat.
MARKETING
RELATIONSHIP
MARKETING
RELATIONSHIP
KEPUASAN PELANGGAN
Loyalitas pelanggan merupakan bentuk motivasi perilaku untuk melakukan pembelian berulang.
Loyalitas bisa didefinisikan sebagai bentuk kewajiban yang dipegang teguh oleh seorang pelanggan
untuk membeli atau berlangganan kembali ke produk atau layanan tertentu di masa depan, terlepas dari
dampak situasi dan aktivitas pemasaran yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku (kotler &
keller, 2016; tjiptono, 2014). Karenanya proses untuk membangun loyalitas pelanggan terhadap suatu
produk atau jasa yang dihasilkan oleh pelaku usaha atau perusahaan membutuhkan waktu lama (peter
& olson, 2010; kotler & armstrong, 2017). Loyalitas dapat dipahami dalam dua dimensi (bennett &
bove, 2002; saini & singh, 2020). Dimensi pertama adalah aliran behavioral loyalty, artinya loyalitas
dapat dipahami sebagai konsep yang menentukan urutan pembelian, proporsi pembelian, dan
probabilitas pembelian. Dimensi kedua adalah aliran attitudinal loyalty, artinya kesetiaan dipahami
sebagai suatu bentuk keterikatan psikologis pada objek. Terdapat enam indikator yang dapat digunakan
mengukur loyalitas konsumen (sumarwan et al., 2011), yaitu: (1) pembelian kembali (repeat purchase);
(2) ketahanan mengkonsumsi merek tersebut; (3) selalu suka pada merek tersebut; (4) tetap memilih
merek tersebut; (5) keyakinan bahwa merek tersebut adalah yang terbaik; dan, (6) merekomendasikan
merek tersebut kepada orang lain. Apabila keenam indikator ini terpenuhi maka pelanggan
bersangkutan dinilai memiliki level loyalitas yang sangat tinggi.