IDENYA
A. PENDAHULUAN
Filsafat merupakan ilmu yang mengalir. Perkembangan filsafat mulai dari Zaman
Yunani Kuno hingga Zaman Modern (Power Now) diibaratkan sebagai ilmu yang mengalir
dari gunung-gunung yang memiliki sungai hingga ke lautan dalam. Berikut penggambaran
perkembangan filsafat dari masa ke masa secara umum:
Pada Zaman Yunani Kuno, terdapat dua gunung yaitu Permenides dan Heraclitos yang
memiliki sungai bernama Socrates. Dari sungai itu mengalir ke sungai Skepticism dalam
gunung Plato yang Idealis dan Aristoteles yang realistis hingga berada pada Jaman kegelapan
pada Abad 12-13 M. Dari sungai-sungai tersebut aliran deras terus mengalir menuju sungai
besar Rene Descartes yang Rationalism dan sungai David Hume yang Empiricism. Dari
sungai-sungai besar itu terus mengalir secara deras dan bermuara di lautan dangkal Immanuel
Kant yang Trancendatalism. Dari lautan dangkal tersebut filsafat terus mengalir ke lautan
yang lebih dalam yakni lautan August Comte melewati aliran Neo Pos. Dari lautan tersebut
filsafat terus mengalir dan bermuara di lautan dalam dan lepas yakni Contemporer Power
Now yang di dalamnya terdapat arus-arus Pragmatism, Utilitarian, Capitalism, dan
Hedonism. Itulah aliran filasafat mulai dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern (Power
Now) yang digambarkan mengalir dari aliran sungai di pegunungan hingga lautan dalam dan
lepas.
Penjelasan perkembangan filsafat mulai dari zaman Yunani Kuno hingga zaman
kontemporer/Power Now akan dibahas secara lebih detail pada pembahasan selanjutnya.
B. PEMBAHASAN
Berikut perkembangan aliran filsafat mulai dari zaman Yunani Kuno hingga zaman
kontemporer:
Yunani Kuno Abad 6 M
Pada tahap filsafat Yunani Kuno para filsuf Yunani mengubah orientasi pikiran manusia
dari mitos menjadi logos. Filsafat yang berkembang pada masa ini disebut filsafat alam
karena pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan berkisar tentang terjadinya alam semesta.
Pemikiran teoritis tersebut menjadi permulaan lahirnya filsafat di Yunani pada abad ke 6 SM.
Ciri-ciri umum filsafat Yunani adalah rasionalisme.
Pada masa sebelum Socrates, tujuan filosofi filsafat pra Socrates memikirkan asal usul
terjadinya alam dan itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka. Para filusuf pada
masa ini yaitu Thales, anaximandros, Anaximenes, Heraclitos, Pythagoras, Parmenides,
Demokritos. Pemikir atau filusuf tersebut menyimpulkan pendapatnya masing-masing
tentang alam semesta.
a. Heraclitos (535 – 475 SM)
Ia lahir di Ephesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil, dan merupakan kawan dari
Pythagoras, akan tetapi lebih tua. Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi.
Heraclitos mengemukakan pendapatnya bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang
menjadi, ia mempercayai bahwa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api
karena api dianggap sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat
memusnahkan segala yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu menjadi abu dan asap.
Walaupun sesuatu itu apabila dibakar menjadi abu dan asap, toh adanya api tetap ada. Segala
sesuatunya berasal dari api, dan akan kembali menjadi api.
b. Parmenides (540 – 475 SM)
Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan. Kebesarannya sama
dengan kebesaran Heracleitos. Dialah yang pertama kali memikirkan hakikat tentang ada
(being). Menurut pendapatnya, apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan
perubahan. Hal ini berbeda dengan pendapat Heracleitos bahwa realitas adalah gerak dan
perubahan.
C. PENUTUP
Zaman keemasan/puncak dari filsafat Yunani Kuno/Klasik, dicapai pada masa Sokrates
(± 470 – 400 SM), Plato (428-348 SM) dan Aristoteles (384-322 SM). Filsafat pada abad
pertengahan dikuasai dengan pemikiran keagamaan (Kristiani). Puncak filsafat Kristiani ini
adalah Patristik dan Skolastik.
Jembatan antara Abad pertengahan dan jaman Modern adalah jaman “Renesanse” (1400-
1600). Filsuf-filsuf penting dari jaman ini adalah N. Macchiavelli (1469-1527), Th. Hobbes
(1588-1679), Th. More (1478-1535) dan Frc. Bacon (1561- 1626).
Pada jaman awal modern filsuf-filsuf disebut sebagai para “empirikus”, yang ajarannya
lebih menekankan bahwa suatu pengetahuan adalah mungkin karena adanya pengalaman
indrawi manusia. Para empirikus besar Inggris antara lain J. Locke (1632-1704), G. Berkeley
(1684-1753) dan D. Hume (1711-1776). Di Perancis, JJ. Rousseau (1712-1778) dan di
Jerman Immanuel Kant (1724-1804).
Pada abad ke-17 dan ke-18 perkembangan pemikiran filsafat pengetahuan
memperlihatkan aliran-aliran besar: rasionalisme, empirisme dan idealisme. Pada abad ke-19-
20, aliran-aliran yang ada antara lain: positivisme, marxisme, eksistensialisme, pragmatisme,
neokantianisme, neo-tomisme dan fenomenologi. Sedangkan aliran-aliran filsafat pada masa
kontemporer yang muncul adalah “Strukturalisme” dan “Postmodernisme”
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2012. Filsafat Yunani Kuno pra Socartes. http://pendulangan.wordpress.com/ 2012/09/26/
sejarah-perkembangan-filsafat-yunani-kuno/. [diakses pada 15 Oktober 2012].
Admin. 2009. Perkembangan Filsafat Yunani. http://pendidikansejarah2005.blogspot.com/
2009/03/perkembangan-filsafat- yunani_15.html. [diakses pada 15 Oktober 2012].
Budi Setiawan1. 2010. Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat: Suatu Pengantar ke Arah
Filsafat Ilmu.