PENYAKIT
GENETIK & GANGGUAN
PERKEMBANGAN
Anggota Kelompok 3
01 03 05
Struktur & Frekuensi & Signifikasi dari Contoh Penyakit
Fungsi Abnormalitas Perkembangan Spesifik
02 04
Definisi Simpton, Sign,
and Test
01
Struktur & Fungsi
● Duplikasi dan Fertilisasi Kromosom
● Pewarisan Genetik
● Perkembangan Embrionik
● Perkembangan Fetal
● Periode Perinatal
● Infancy
● Masa Anak-Anak
● Masa Remaja
● Perkembangan individu dewasa membutuhkan waktu kira-kira
18 tahun.
Interfase Profase
Metafase Anafase
Telofase
● Kromosom mulai
mengatur membentuk
nukleus yang terpisah dan
dikelilingi membran
nukleus.
● Cleavage
Burrow/pembelahan alur
menyempit dan lama
kelamaan membelah sel.
Sitokinesis
● Profase I
○ Leptoten → Benang kromatin memadatkan diri sehingga berubah menjadi
kromosom.
○ Zigoten → Kromatid homolong saling berpasangan membentuk bivalen,
serta sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub
berlawanan.
○ Pakiten → Kromosom berdupkikat menjadi tetrad, yaitu kromosom homolog
yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan.
○ Diploten → Kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah.
○ Diakinesis → Nukleolus akan hilang dan sentriol bergerak ke masing-masing
kutub, serta membentuk benang-benang spindel.
Pembelahan Meiosis I
● Metafase I
● Anafase I
● Telofase I
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya,
terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I
terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada
akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
● Sitokenesis I
● Metafase II
● Anafase II
● Telofasi I
Kromatid telah mencapai kutub pembelahan. Hasil dari tahap ini adalah
terbentuknya empat inti yang setiap intinya mengandung setengah pasang
kromosom (haploid) dan satu salinan DNA.
● Sitokinesis II
Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat
sel kembar haploid.
Pembelahan Meiosis II
Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Pewarisan Genetik
Definisi Pewarisan Genetik
Bulan ke-4
● Kanin berkembang hingga memiliki panjang 4 inci dan berat 7 ons.
● Masa tersebut merupakan saat pertama kalinya ibu merasakan
tendangan dari janin.
Bulan ke-5
● Di akhir bulan ke-5, panjang janin mencapai 12 inci dengan berat
mendekati satu pon dan telah terbentuk struktur kulit, seperti kuku
jari tangan atau kaki.
Bulan ke-6
● Panjang janin mencapai 14 inci dengan berat 1,5 pon.
● Mata dan kelompak mata telah terbentuk secara sempurna.
● Mulai terbentuk rambut tipis di kepala.
● Munculnya reflek menggenggam dan pergerakan nafas yang tidak
teratur.
Bulan ke-7
● Janin mulai mampu bertumbuh di luar rahim.
● Terbentuk jaringan lemak dan berfungsi sebagai sistem organ,
seperti jantung dan ginjal.
● Panjang janin mencapai 16 inci dengan berat 3 pon.
Sumber Foto:
(Neonatal-Perinatal Research Unit |
Duke Department of Pediatrics, 2021)
Perkembangan Periode Perinatal
Peristiwa utama periode perinatal / neonatal adalah penyesuaian hidup di luar rahim.
● Paru-paru dan sistem vaskular bayi yang baru lahir harus mengambil alih pekerjaan
pernapasan yang sebelumnya dilakukan oleh plasenta.
● Ginjal dan fungsi hati juga meningkat pada periode ini untuk memenuhi kebutuhan yang
dulunya dipenuhi oleh plasenta dan aliran darah dari ibu.
● Periode perinatal merupakan masa yang sangat rentan bagi otak yang sedang
berkembang
Infancy
(Masa Bayi)
Periode Infancy
● Sama seperti mamalia lainnya, masa bayi
manusia adalah periode ketika ibu
memberikan semua atau sebagian
makanan kepada keturunannya melalui
laktasi atau tiruan laktasi yang diturunkan
secara budaya.
● Masa bayi manusia berakhir ketika anak
berhenti disusui dari payudara Ibu, yang
dalam masyarakat pra-industri terjadi Sumber foto:
https://www.pinterest.com/pin/44684159
antara usia 24 dan 36 bulan. 4252349648/
Perkembangan periode Infancy
● Selama masa bayi, gigi sulung (yang disebut gigi susu) tumbuh melalui gusi.
● Keterampilan motorik (yaitu apa yang dapat dilakukan bayi secara fisik) berkembang pesat
selama masa bayi.
● Ada perkembangan serupa dari perubahan dalam pemecahan masalah, atau kemampuan kognitif
bayi.
Sumber Foto:
(Infancy/Toddlerhood - The 9 Stages of Human Development,
2021)
Perkembangan periode Infancy
(Bogin, 2012)
Perkembangan periode Infancy
Perkembangan kerangka, otot, dan sistem saraf bertanggung jawab atas semua kemajuan motorik dan kognitif
ini. Pertumbuhan otak yang cepat, khususnya, adalah penting. Otak manusia tumbuh lebih cepat selama masa
bayi daripada jaringan atau organ tubuh lainnya yang digambarkan pada gambar di bawah
(Bogin, 2012)
Masa Anak-Anak
Masa Anak-Anak
● Periode masa anak-anak mencakup periode dari masa
bayi hingga pubertas dan terutama merupakan salah
satu pertumbuhan dan penyempurnaan fungsi motorik
dan intelektual.
● Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat dalam lima
tahun pertama mereka di empat bidang utama
perkembangan.
- Motorik (fisik)
- Komunikasi dan bahasa
- Kognitif Sumber foto:
https://www.unicef.org/northmacedonia/early-childhood-education
- Sosial dan emosional.
Masa Remaja
(Adolescent)
Masa Remaja (Adolescent)
● Masa remaja merupakan masa perkembangan
terakhir sebelum proses penuaan dimulai.
● Kematangan seksual adalah peristiwa fisik
yang utama yang terjadi pada periode ini.
● Pengaruh genetik pada perilaku remaja juga
menunjukkan perubahan yang nyata selama
periode perkembangan ini; Faktanya, masa
remaja menunjukkan sifat dinamis dari
pengaruh genetik pada perilaku manusia.
● Gangguan genetik mungkin pertama kali
menjadi nyata dalam salah satu periode ini.
Sumber foto:
https://sites.google.com/site/developmentalpsy2014/home/physical-d
evelopment
02
Definisi
● Penyakit Genetik
● Gangguan Perkembangan
Definisi Penyakit Genetik
Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh
kelainan satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotip klinis. Penyebab
penyakit genetik antara lain sebagai berikut:
Sindrom Down, Sindrom Klinefelter dan Sindrom Turner merupakan kelainan kromosom
klasik yang telah ditemukan pada akhir abad ke 19 (Fidler, 2005: 92).
Definisi Gangguan Perkembangan
Gangguan perkembangan adalah sekelompok kondisi yang disebabkan oleh kecacatan fisik,
pembelajaran, bahasa, atau perilaku. Kondisi-kondisi ini dimulai selama periode perkembangan,
dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari, dan dapat berlangsung seumur hidup (Bogin, 2012).
Contoh:
● Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder
● Gangguan pendengaran
● Autism Spectrum Disorder
● Fragile X Syndrome
● Language and Speech Disorders
03
Frekuensi & Signifikansi dari
Abnormalitas Perkembangan
● Penyakit Monogenetik
● Penyakit Polygenetik
● Penyakit Kromosom
● Anomali Kongenital
● Penyakit Fetal
● Infeksi Perinatal
● Penyakit pada Infant
● Penyakit pada Anak & Remaja
Penyakit Monogenetik
● Penyakit monogenetik merupakan penyakit yang disebabkan oleh perubahan satu gen
(mutasi). Karena disebabkan oleh mutasi gen tunggal, penyakit ini biasanya mengikuti pola
pewarisan Mendel klasik dan juga disebut sebagai kelainan Mendel. Mutasi gen-tunggal
mungkin menyebabkan banyak pengaruh fenotipe (pleiotropy), dan sebaliknya, mutasi pada
beberapa lokus genetik dapat menghasilkan trait yang sama (genetic heterogeneity).
● Pola penurunan kelainan gen tunggal, yaitu:
1. Kelainan pewarisan jenis dominan autosom
Apabila individu yang terkena menikah dengan individu yang tidak terkena, tiap anak
mempunyai satu dari dua kemungkinan (50%) untuk memperoleh penyakit tersebut.
2. Kelainan pewarisan jenis resesif autosom
Anak mempunyai satu dari empat kemungkinan untuk terkena (contoh risiko rekurens
adalah 25% untuk tiap kelahiran)
3. Kelainan yang terkait-X (X-linked)
Kromosom X dimiliki oleh semua jenis kelamin (pria dan wanita). Bila terdapat
gangguan pada kromosom X, maka penderitanya adalah pria.
Penyakit Polygenetik
Pewarisan poligenetik atau pewarisan polifaktorial berarti bahwa untuk timbulnya
suatu penyakit genetik dibutuhkan kerja sama beberapa macam gen yang berasal
dari kedua orang tua ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan atau bisa
dinyatakan disebabkan oleh interaksi antara varian genetik dan faktor lingkungan.
1. Malformasi
Malformasi adalah kesalahan primer dari morfogenesis. Dalam malformasi terdapat suatu
proses perkembangan abnormal yang intrinsik. Contoh penyakit akibat malformasi adalah
penyakit jantung kongenital. Penyebab terjadinya malformasi dapat dikategorikan menjadi
tiga kategori utama : genetik, lingkungan, dan multifactor.
Anomali Kongenital
2. Disrupsi
Disrupsi diartikan sebagai akibat dari destruksi sekunder dari suatu organ atau bagian
tubuh yang sebelumnya normal dalam perkembangan jadi bertentangan dengan
malformasi. Disrupsi ini timbul dari gangguan ekstrinsik dalam morfogenesis. Salah
satu contoh klasik dari disrupsi ini, ketika pita-pita yang menunjukkan rupture amnion
dengan hasil pembentukan “pita-pita” yang mengeliling, menekan, atau melekat ke
bagian-bagian fetus yang sedang berkembang, pita-pita ini disebut sebagai pita-pita
amnion (amniotic bands). Disrupsi ini tidak diwariskan sehingga disrupsi tidak
berhubungan dengan risiko timbulnya kejadian ini pada kehamilan berikutnya.
Anomali Kongenital
3. Deformasi
Deformasi menjadi masalah yang lazim terjadi karena hampir 2% dari bayi baru lahir
sampai berbagai derajat. Hal yang mendasari pathogenesis deformasi adalah
kompresi yang bersifat umum terhadap fetus yang sedang tumbuh karena kekuatan
biomekanik yang dapat menimbulkan berbagai abnormalitas struktur. Penyebab dari
hal tersebut terjadi adalah regangan pada uterus, yang merupakan hal lazim terjadi
dari malformasi. Di antara minggu ke-35 sampai ke-38 gestasi, ukuran fetus
meningkat cepat melebihi pertumbuhan uterus dan volume relative cairan amnion
(pada keadaan normal bertindak sebagai bantalan) menurun.
Anomali Kongenital
4. Sindrom Malformasi
http://www.mdc-ds.com/w88top/1202.html
https://www.outlookindia.com/website/story/society-news-gene-editing-is-good-for-treating-sickle-cell-anemia-say-doctor
s/332533
Penyakit
Kromosom
Penyakit Kromosomal
Adalah penyakit yang disebabkan oleh penyimpangan kromosom, baik secara struktur maupun
jumlah kromosom, sehingga tidak seperti kromosom normal. Penyimpangan ini melibatkan
adanya kehilangan, penambahan, pengacakan rearrangement, atau pertukaran gen.
Sign: perubahan pada kromosom mengakibatkan alterasi fisik individu yang dapat diamati oleh
pengamat luar.
tiroid
Sumber: https://www.lecturio.com/concepts/turner-syndrome/
Fragile X syndrome
Attention deficit
Ketidakmampuan hyperactivity disorder
intelektual dan masalah (ADHD)
belajar
Sumber: https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/circulationaha.113.005547
dengan penghapusan pada kromosom 22
➢ mungkin terjadi dengan cacat lahir lainnya
seperti bibir sumbing
Komplikasi TOF
Anand, S., 2000. Progress on Brain Research. Effects of perinatal pain and stress. 122 (9). 117-118.
Amelia. n.d. Prakelahiran dan Kelahiran. pp.7-9. [online] Media.neliti.com. Availablet at:
<https://media.neliti.com/media/publications/220359-prekelahiran-dan-kelahiran.pdf> [Accessed 13 March 2021].
Bogin, B., 2012. The Evolution of Human Growth. Human Growth and Development, pp.287-324.
Carlson, B., 2015. Development of the Urinary System. Reference Module in Biomedical Sciences, [online] p.8. Available at:
<https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128012383054568> [Accessed 14 March 2021].
cdc.gov. 2020. Facts About Developmental Disabilities | CDC. [online] Available at:
<https://www.cdc.gov/ncbddd/developmentaldisabilities/facts.html> [Accessed 13 March 2021].
Referensi
cdc.gov. 2020. What is Spina Bifida? | CDC. [online] Available at: <https://www.cdc.gov/ncbddd/spinabifida/facts.html> [Accessed 14
March 2021].
Chen, M., 2019. Ventricular septal defect: MedlinePlus Medical Encyclopedia. [online] Medlineplus.gov. Available at:
<https://medlineplus.gov/ency/article/001099.htm> [Accessed 13 March 2021].
Chen, M., 2019. Tetralogy of Fallot: MedlinePlus Medical Encyclopedia. [online] Medlineplus.gov. Available at:
<https://medlineplus.gov/ency/article/001567.htm> [Accessed 13 March 2021].
Constable, P., Hinchcliff, K., Done, S. and Gruenberg, W., 2016. Veterinary Medicine. 11th ed. London:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B978070205246000019X.
Dick DM, Adkins AE, Kuo SI. Genetic influences on adolescent behavior. Neurosci Biobehav Rev. 2016;70:198-205.
doi:10.1016/j.neubiorev.2016.07.007
Fatimah, R., 2015. Diabetes Mellitus 2. J Majority, [online] 4(5), p.93. Available at:
<http://file:///Users/asri801/Downloads/615-1212-1-SM.pdf> [Accessed 13 March 2021].
Harvard Publishing, 2019. Meckel's Diverticulum - Harvard Health. [online] Harvard Health. Available at:
<https://www.health.harvard.edu/a_to_z/meckels-diverticulum-a-to-z> [Accessed 14 March 2021].
Health.state.mn.us. 2019. Renal Agenesis / Hypoplasia - Minnesota Department of Health. [online] Available at:
<https://www.health.state.mn.us/diseases/cy/renalagenesis.html> [Accessed 14 March 2021].
Hunter, J., Rivero-Arias, O., Angelov, A., Kim, E., Fotheringham, I. and Leal, J., 2014. Epidemiology of fragile X
syndrome: A systematic review and meta-analysis. American Journal of Medical Genetics Part A, [online] 164(7),
pp.1648-1658. Available at: <https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/ajmg.a.36511> [Accessed 13 March 2021].
Jeffrey, M., 2008. Neonatology: Questions and Controversies Series: Neurology. Philadelphia: Elsevier.
Referensi
Kail, R. V. and Cavanaugh, J. C., 2007. Human Development: a Life-Span View. Belmont, CA: Thomson Wadsworth.
Kumar, V., Abbas, A., Aster, J. and Perkins, J., 2018. Robbins basic pathology. Philadelphia: Elsevier.
Laboratorium Embriologi. n.d. Fertilisasi dan Penurunan Kromosom. [online] Aff.fkh.ipb.ac.id. Available at:
<http://aff.fkh.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/03.Fertilisasi-2011_Rev2011.pdf> [Accessed 13 March 2021].
Laksono, S. and Purwaningsih, E., 2011. Persentase Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit Yang Dapat Disebabkan Oleh Faktor Genetik Di
RSUD Serang. Majalah Kesehatan PharmaMedika, [online] 3(2), p.267. Available at: <https://core.ac.uk/download/pdf/229000921.pdf> [Accessed
12 March 2021].
Lippincott Williams & Wilkins. (2013). Pathophysiology Made Incredibly Easy! (5th ed.) Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams &
Wilkins Health.
Mayo Clinic. 2017. Tetralogy of Fallot - Symptoms and causes. [online] Available at:
<https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tetralogy-of-fallot/symptoms-causes/syc-20353477> [Accessed 13 March 2021].
Nassar GN, Wehbe C. (2020). Erythroblastosis Fetalis [online]. StatPearls. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513292/
National Heart Lung, and Blood Institute. 2020. Sickle Cell Disease | NHLBI, NIH. [online] Available at:
<https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sickle-cell-disease> [Accessed 12 March 2021].
Ningrum, M. and Nusadewiarti, A., 2019. Penatalaksanaan Distrofi Muskular Progresif pada Anak Laki - Laki Usia 10 Tahun Melalui Pendekatan
Dokter Keluarga. Majority, [online] 8(2), p.32. Available at: <http://file:///Users/asri801/Downloads/2445-3149-1-PB.pdf> [Accessed 13 March
2021].
Referensi
Noviyanti. 2015. Hidup Sehat tanpa Asam Urat. Yogyakarta: Notebook (Perpustakaan Nasional RI).
O’Brien, P. and Marshall, A., 2014. Tetralogy of Fallot. Circulation, [online] 130(4), p.26. Available at:
<https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCULATIONAHA.113.005547> [Accessed 13 March 2021].
Pessoa, L. and Galvão, V. (2011) ‘Clinical aspects of congenital syphilis with Hutchinson’s triad’, BMJ Case Reports, pp.
11–13. doi: 10.1136/bcr.11.2011.5130.
Pharmacy Faculty, U., 2021. BIOKIM I Sickle Cell. [online] Slideshare.net. Available at:
<https://www.slideshare.net/NandaRohma/biokim-i-sickle-cell> [Accessed 13 March 2021].
Rani, R., 2021. Mutasi pada penyakit phenylketonuria. Farmaka, [online] 17(1), p.76. Available at:
<http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/19009/pdf> [Accessed 13 March 2021].
Renny, N., n.d. SEORANG PENDERITA HEMOFILIA RINGAN DENGAN PERDARAHAN MASIF. [online]
Download.garuda.ristekdikti.go.id. Available at:
<http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1341275&val=927&title=SEORANG%20PENDERITA%20
HEMOFILIA%20RINGAN%20DENGAN%20PERDARAHAN%20MASIF> [Accessed 12 March 2021].
Simanjuntak, T., 2010. Sindrom turner. [online] Ejournal.uki.ac.id. Available at: <http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/download/1677/1322/> [Accessed 13 March 2021].
Singh, A. E. and Romanowski, B. (1999) ‘Syphilis: Review with emphasis on clinical, epidemiologic, and some biologic features’, Clinical Microbiology Reviews, 12(2), pp. 187–209. doi:
10.1128/cmr.12.2.187.
South, Mike (2012). Practical Paediatrics (7th ed.). Churchill Livingstone Elsevier: London. pp. 368, 830.
Speicher, M. R., Antonarakis, S. E., Motulsky, A. G., & Vogel, F. (2010). Vogel And Motulsky's Human Genetics: Problems And Approaches (4th ed.). Heidelberg: Springer.
Suberata, I. W., n.d. Fertilisasi, Cleveage, dan Implantasi. pp.2-12. [online] Simdos.unud.ac.id. Available at:
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/5e94e5221fc7015c6321a3e3b93ac00e.pdf> [Accessed 13 March 2021].
Sunur, d., 2021. Mengenal Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2. [online] Alodokter. Available at: <https://www.alodokter.com/mengenal-perbedaan-diabetes-tipe-1-dan-tipe-2> [Accessed
13 March 2021].
Tedyanto, E., 2021. Cystic Fibrosis - patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan - Alomedika. [online] Alomedika. Available at:
<https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-anak/cystic-fibrosis> [Accessed 13 March 2021].
The General Surgery department in collaboration with the Child and Family Information Group (2018). Meckel’s Diverticulum. [online] https://www.gosh.nhs.uk/. Available at:
https://www.gosh.nhs.uk/conditions-and-treatments/conditions-we-treat/meckels-diverticulum/ [Accessed 14 Mar. 2021].
Tjahjani, N. and Zuhaida, A., 2017. Kelainan Genetik Klasik: Tinjauan Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an. MUDARRISA: Journal of Islamic Education, [online] 5(2), p.222.
Available at: <https://mudarrisa.iainsalatiga.ac.id/index.php/mudarrisa/article/download/779/588> [Accessed 14 March 2021].
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., Reece, J. B., & Campbell, N. A. (2017). Campbell Biology. New York: Pearson Education, Inc.
Referensi
Vincentius, Y. and Engeline, A., 2021. Rehabilitasi Medik Pada Hemofilia. Jurnal Biomedik, [online] 5(2), pp.67-73.
Available at: <http://file:///Users/asri801/Downloads/2587-4748-2-PB.pdf> [Accessed 13 March 2021].
Voelpel, J. H. and Muehlberger, T. (2011) ‘The du Bois sign’, Annals of Plastic Surgery, 66(3), pp. 241–244. doi:
10.1097/SAP.0b013e3181ea1ed8.
Wicaksono, H. and Ariefa, A., 2021. A-Z Sindrom Down. 1st ed. Surabaya: Airlangga University Press.