Anda di halaman 1dari 8

r

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR KM 110 TAHUN 2019
TENTANG
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SEBAGAI BADAN USAHA BANDAR UDARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 233


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan yang menyatakan bahwa pelayanan jasa
kebandarudaraan dilaksanakan oleh badan usaha
bandar udara untuk bandar udara diusahakan secara
komersial setelah memperoleh izin dari Menteri, telah
diterbitkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP
908 Tahun 2014 tentang izin Badan Usaha Bandar Udara
PT. Angkasa Pura II (Persero) tentang PT. Angkasa Pura II
(Persero) sebagai Badan Usaha Bandar Udara;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan investasi dan
pengembangan usaha dalam pelayanan jasa bandar
udara PT. Angkasa Pura II (Persero) terhadap Bandar
Udara Kertajati, Bandar Udara Banyuwangi, dan Bandar
Udara Tjilik Riwut, perlu dilakukan penyempurnaan atas
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 908 Tahun
2014;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang PT. Angkasa
Pura II (Persero) sebagai Badan Usaha Bandar Udara;
- 2 -

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang


Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1984 tentang
Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan Udara Jakarta
Cengkareng;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Angkasa
Pura II menjadi Perseroan (Persero);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun
2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1046);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PT.
ANGKASA PURA II (PERSERO) SEBAGAI BADAN USAHA
BANDAR UDARA.

PERTAMA PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan Badan Usaha


Bandar Udara di semua bandar udara yang selama ini telah
dikelola dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah
tentang Penyertaan Modal Negara kepada PT. Angkasa
Pura II (Persero).
- 3 -

KEDUA : Pelayanan jasa kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh


PT. Angkasa Pura II (Persero) sebagai Badan Usaha Bandar
Udara diselenggarakan berdasarkan:
a. konsesi; dan/atau
b. bentuk lainnya dalam hal ini Kerja sama Pemanfaatan.

KETIGA : Bentuk kerja sama sebagaimana dimaksud pada Diktum


KEDUA dituangkan dalam perjanjian yang jangka waktu,
proses evaluasi, dan hasil konsesi didasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEEMPAT : Dengan berlakunya Keputusan Menteri ini, PT. Angkasa


Pura II (Persero) telah memiliki legalitas dan dapat terus
beroperasi sebagai Badan Usaha Bandar Udara di semua
bandar udara yang telah dikelola.

KELIMA : Bandar udara yang telah dikelola oleh PT. Angkasa Pura II
(Persero) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan


Menteri Perhubungan Nomor KP 908 Tahun 2014 tentang
tentang PT. Angkasa Pura II (Persero) sebagai Badan Usaha
Bandar Udara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUH : Direktur Jenderal melakukan pengawasan terhadap


pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
- 4 -

KEDELAPAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Mei 2019

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Sekretaris Negara;
3. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
4. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan;
5. Direksi PT. Angkasa Pura II (Persero).
- 5 -

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI


PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 110 TAHUN 2019
TENTANG PT. ANGKASA PURA II
(PERSERO) SEBAGAI BADAN USAHA
BANDAR UDARA

BANDAR UDARA YANG DIKELOLA OLEH


PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

NO. NAMA BANDAR UDARA LOKASI BENTUK KERJA SAMA


1 Bandar Udara Tangerang, Konsesi
Internasional Banten (Keputusan Menteri
Soekarno-Hatta Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

2 Bandar Udara Jakarta, Konsesi


Internasional DKI Jakarta (Keputusan Menteri
Halim Perdanakusuma Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

3 Bandar Udara Bandung, Konsesi


Internasional Jawa Barat (Keputusan Menteri
Husein Sastranegara Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

4 Bandar Udara Palembang, Konsesi


Internasional Sumatera Selatan (Keputusan Menteri
Sultan Mahmud Perhubungan Nomor KP 908
Badaruddin II Tahun 2014)

5 Bandar Udara Tanjung Pinang, Konsesi


Internasional Kepulauan Riau (Keputusan Menteri
Raja Haji Fisabililah Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)
- 6 -

6 Bandar Udara Pekanbaru, Konsesi


Internasional Riau (Keputusan Menteri
Sultan Syarif Kasim II Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

7. Bandar Udara Padang, Konsesi


Internasional Sumatera Barat (Keputusan Menteri
Minangkabau Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

8 Bandar Udara Deli Serdang, Konsesi


Internasional Sumatera Utara (Keputusan Menteri
Kualanamu Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

9 Bandar Udara Aceh Besar, Konsesi


Internasional Nanggroe Aceh (Keputusan Menteri
Sultan Iskandar Muda Darussalam Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

10 Bandar Udara Pontianak, Konsesi


Internasional Kalimantan Barat (Keputusan Menteri
Supadio Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

11 Bandar Udara Pangkal Pinang, Konsesi


Depati Amir Bangka Belitung (Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

12 Bandar Udara Jambi, Konsesi


Sultan Thaha Jambi (Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)

13 Bandar Udara Tapanuli Utara, Konsesi


Raja Sisingamangaraja Sumatera Utara (Keputusan Menteri
XII Perhubungan Nomor KP 908
Tahun 2014)
- 7 -

14 Bandar Udara Banyuwangi, Penyertaan Modal Negara


Banyuwangi Jawa Timur untuk sisi udara
berdasarkan Berita Acara
Serah Terima Operasional
Hasil Pekerjaan Bandar
Udara Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur Dari Direktorat
Jenderal Perhubungan
Udara Kepada PT. Angkasa
Pura II (Persero)

Kerjasama Pemanfaatan
Berdasarkan Perjanjian
Kerjasama antara
Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi dengan PT.
Angkasa Pura II (Persero)
tentang Pemanfaatan Tanah
dan Bangunan Untuk
Kegiatan Pengusahaan
dan/atau Pengembangan
Bandar Udara Banyuwangi

15 Bandar Udara Majalengka, Kerjasama Operasional


Internasional Kertajati Jawa Barat Berdasarkan Perjanjian
Kerja Sama Penyelenggaraan
Jasa Kebandarudaraan di
Bandar Udara Internasional
Jawa Barat Antara
Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, PT. Bandarudara
Internasional Jawa Barat,
dan PT. Angkasa Pura II
(Persero)
- 8 -

16 Bandar Udara Palangkaraya, Kerjasama Pemanfaatan


Tjilik Riwut Kalimantan Tengah berdasarkan Perjanjian
Kerjasama Antara Direktorat
Jenderal Perhubungan
Udara dengan PT. Angkasa
Pura II (Persero) tentang
Kerjasama Pemanfaatan
(KSP) Barang Milik Negara
Pada Unit Penyelenggara
Bandar Udara (UPBU) Tjilik
Riwut Palangkaraya

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

.sesuai dengan aslinya


JO HUKUM,

HERPRIARSONO

Anda mungkin juga menyukai