KM 139 Tahun 2022 Rib El Tari

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 139 TAHUN 2022
TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA EL TARI
DI KOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 48 ayat (1)

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 64 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014 tentang Tata
Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara,
bandar udara yang telah ada (eksisting) hanya
memerlukan penetapan rencana induk;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap studi
Rencana Induk Bandar Udara El Tari di Kota Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah memenuhi
persyaratan administratif dan teknis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Rencana
Induk Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi
Nusa Tenggara Timur;
- 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Negara Nomor 5295);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Penerbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Negara
Nomor 6644);
5. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 106);
6. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 33);
7. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030
(Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor 0045);
- 3 -
8. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 11 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang
Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Kupang
Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Kupang Nomor 231);
9. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Kupang Tahun
2011-2031 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kota Kupang Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota
Kupang Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota
Kupang Tahun 2012 Nomor 09);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor 1 Tahun
2015 tentang RTRW Kota Kupang Tahun 2014-2034
(Lembaran Daerah Kabupaten Kupang Tahun 2015
Nomor 106, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kupang Nomor 001);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun
2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi
Bandar Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 757) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 64 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014 tentang Tata
Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
842);
2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
594);
2021 tentang Standar Pembangunan Bandar Udara
serta Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikopter
581);
- 4 -

2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 1756);
15. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 166 Tahun
2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional;
Memperhatikan : 1. Surat Direktur Utama a.n. Direksi PT. Angkasa Pura I

(Persero) Nomor AP.1.781 /LB.05/2019/DU-B tanggal 28
Januari 2019 perihal Kesanggupan Penyediaan Lahan
untuk Pengembangan Bandar Udara Internasional El
Tari-Kupang;
2. Surat Direktur Utama a.n. Direksi PT. Angkasa Pura I
(Persero) Nomor AP.1.782/LB.05/2019/DU-B tanggal
28 Januari 2019 perihal Pernyataan Kesesuaian
Pengembangan Bandar Udara El Tari-Kupang dengan
RTRW dan Tatrawil Provinsi Nusa Tenggara Timur serta
RTRW Kabupaten Kupang;
3. Surat Kepala Dinas BTB a.n. Kepala Staf Angkatan
Udara Nomor B/1123/IX/2020 tanggal 8 September
2020 perihal Rekomendasi Rencana Induk Bandar
Udara El Tari Kupang;
4. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
HK.203/ 1/ 16/DRJU.KUM-2022 tanggal 19 April 2022
Perihal Penyampaian Rancangan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara El
Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA EL TARI DI KOTA
KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.
- 5 -
PERTAMA : Menetapkan Rencana Induk Bandar Udara El Tari yang

terletak di Wilayah Kota Kupang dan Wilayah Kabupaten
Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan titik ujung
landas pacu TH.07 terletak pada koordinat geografis 10° 10’
27,45” Lintang Selatan (LS) 123° 39’ 36,34” Bujur Timur (BT)
atau pada koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan Y =
20.000 meter dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu
landas pacu yang mempunyai azimuth 76° 37’ 54,745”
terhadap arah utara geografis dan sumbu Y melalui ujung
landas pacu TH.07 eksisting tegak lurus sumbu X.
KEDUA : Lokasi dan titik ujung landas pacu bandar udara

sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini.
KETIGA : Rencana Induk sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM

PERTAMA mempunyai titik referensi bandar
udara/Aerodrome Reference Point (ARP) yaitu 10° 10’ 40”
Lintang Selatan (LS) 123° 39’ 50” Bujur Timur (BT).
KEEMPAT : Rencana Induk Bandar Udara El Tari di Kota Kupang

Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini, terdiri atas:
a. prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan
penumpang dan kargo;
b. kebutuhan fasilitas;
c. tata letak fasilitas;
d. tahapan pelaksanaan pembangunan;
e. kebutuhan dan pemanfaatan lahan;
f. kawasan keselamatan operasi penerbangan; dan
g. batas kawasan kebisingan.
- 6 -
KELIMA : Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara

Timur dibangun dan dikembangkan dengan luas lahan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA kurang
lebih 217,5831 Ha (Hektar) terdiri atas:
a. luas lahan eksisting seluas kurang lebih ± 208,0931 Ha
(Hektar), terdiri atas:
1) lahan bersertifikat PT. Angkasa Pura I kurang lebih
± 77,9791 Ha (Hektar);
2) lahan dalam Perjanjian Kerja Sama milik TNI
seluas kurang lebih ± 130,114 Ha (Hektar).
b. luas lahan pengembangan seluas ± 9,49 Ha (Hektar).
KEENAM : Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara

Timur sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
merupakan bandar udara dengan hierarki Pengumpul (Hub)
Skala Pelayanan Sekunder dan diselenggarakan oleh PT.
Angkasa Pura I.
KETUJUH : Penyelenggara Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi

Nusa Tenggara Timur sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEENAM, wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KEDELAPAN : Penyelenggara bandar udara sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KEENAM dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
tahun melengkapi dokumen berupa:
a. daerah lingkungan kerja; dan
b. daerah lingkungan kepentingan.
KESEMBILAN : Rencana Induk Bandar Udara El Tari di Kota Kupang

Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT dengan ketentuan:
a. berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun;
b. dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun; dan
- 7 -
c. dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan

strategis, peninjauan kembali Rencana Induk Bandar
Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara
Timur dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun.
KESEPULUH : Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak

sesuai dan belum diatur di dalam rencana induk
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT wajib
memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.
KESEBELAS : Pembiayaan yang timbul atas Rencana Induk Bandar Udara

El Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
KEDUABELAS : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
- 8 -
KETIGABELAS : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 2022
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
4. Menteri Sekretaris Negara;
5. Menteri Dalam Negeri;
6. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Menteri Keuangan;
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
9. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
10. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;
11. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan Para
Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
13. Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur;
14. Gubernur Nusa Tenggara Timur;
15. Ketua DPRD Kota Kupang;
16. Walikota Kupang;
17. Ketua DPRD Kabupaten Kupang;
18. Bupati Kupang;
19. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur;
20. Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang;
21. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang; dan
22. Direksi PT. Angkasa Pura I.
- 9 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 139 TAHUN 2022
TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARA

EL TARI DI KOTA KUPANG PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR
RENCANA INDUK
I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo
Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk

memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara
dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan udara
sebagaimana tercantum pada Tabel I.
TABELI
PRAKIRAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN UDARA
BANDAR UDARA EL TARI - KOTA KUPANG
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
E K S IS T IN G
NO. U R A IA N TAHAPI T A H A P II KETERANGAN
2 01 9
1 P ergera k a n P en u m p a n g
a. T a h u n a n 1.859.268 3 .0 3 6 .2 0 0 4 .8 8 6 .8 0 0 P en u m p a n g
b. H arian 8.954 12.086 19.457 P en u m p a n g
c. J a m S ib u k 1.494 1.518 2 .4 43 P en u m p a n g
2 P ergera k a n P e s a w a t P en u m p a n g
a. T a h u n a n 2 5 .9 8 7 37.499 47.571 P ergerak an
b. H arian 90 103 130 P ergerak an
c. J a m S ib u k 13 14 16 P ergerak an
K a rgo (S isa Payload ) p er

3 7 .9 79 16.127 2 6 .0 0 9 Ton
tah u n
P es a w a t terb e s a r y a n g B 737-
4 B 7 3 7 -9 0 0 E R A300 P esaw a t
d ila ya n i 900ER
5 R u te T erja u h
D om estik J a k a rta J a k a rta J a k a rta K ota
In tern a sio n a l D a rw in D arw in D a rw in K ota

- lo
ll. Kebutuhan Fasilitas
1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan

dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.
2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara
sebagaimana dimaksud pada angka 1, wajib didahului dengan Kajian
Lingkungan serta berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan; dan
3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara
dilaksanakan dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan
kemampuan pendanaan sesuai peraturan perundang-undangan.
TABEL II
RENCANA PENGEMBANGAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
BANDAR UDARA EL TARI DI KOTA KUPANG
E K S IS T IN G
NO U R A IA N TAHAPI T A H A P II KET
2 019
I F A S IL IT A S S IS I U D A R A
1 PESAW AT TE R B E SAR B 7 3 7 -9 0 0 E R B 7 3 7 -9 0 0 E R A 300
AERODROM E REFERENCE
4C 4C 4D
2 CODE
In stru m en t In stru m en t In stru m en t

KATEGO RI O PER ASI RU N W AY
3 P resisi C at I P resisi C a t I P resisi C a t I
4 F A S IL IT A S S IS I U D A R A
a. R u n w a y 2 .5 00 x 45 2 .5 0 0 x 45 2 .7 5 0 x 45 m2
b. R u n w a y S trip 2 .6 20 x 150 2 .6 2 0 x 280 2 .8 7 0 x 280 m2
c. R u n w a y E n d S afety A re a
90 x 90 90 x 90 90x90 m2
(RESA)
d. T a k e O ff R u n A va ila b le (TO R A )
0 7 -2 5 2 .5 00 2 .5 0 0 2 .7 5 0 m
2 5 -0 7 2 .5 00 2 .5 0 0 2.7 50 m
e. T a k e O ff D ista n c e A va ila b le (TO D A)
0 7 -2 5 2.7 10 2.7 10 2 .7 5 0 m
2 5 -0 7 2.6 50 2.6 50 2 .7 50 m
f. L a n d in g D ista n c e A va ila b le (LDA)
0 7-2 5 2.5 00 2 .5 0 0 2 .7 50 m
2 5-0 7 2.5 00 2 .5 0 0 2 .7 50 m
g. A c cele ra te S top D ista n c e A va ila b le (ASD A)
0 7 -2 5 2.5 60 2 .5 6 0 2 .8 1 0 m
2 5 -0 7 2.5 00 2 .5 0 0 2 .7 5 0 m
h. S to p w a y
R W Y 07 60 x 45 60 x 45 60 x 45 m2
- 11
-
E K S IS T IN G
2 019
R W Y 25 - - - m2
i. T a x iw a y K o m ersil
- P erp en d ecu la r 2 3 4 B u ah
A. 141.9 x
m2
- D im en si A lp h a A. 2 0 2 .5 x 23 A. 141.9 x 23 23
B. 141.9 x
m2
B ravo B. 2 0 2 . 5 x 2 3 B. 1 4 1 .9 x 2 3 23
C. 141.9 x
C. 1 4 1 .9 x 2 3 m2
C h a rlie 23
D. 141.9 x
m2
D elta 23
- P a rsial P a ra lel T a x iw a y 6 1 5 X 23 1 3 9 1 x 23 m2
j. A p ron
- A p ro n K o m ersia l A lp h a 18 31 29 Psw t
- D im en si 442 x 105 5 7 8 x 162,5 578 x 162,5 m2
- A rea 56.917 9 3 .9 2 5 93.9 2 5 m2
P es a w a t S ejen is
A T R -7 2 , G ran d
C a ravan 3C 12 27 24 Psw t
A300 4D - - 1 Psw t
B 7 37-500 , C R J 1 0 0 0 , 4C 4 4 4 Psw t
C e ssn a 208 ca ra va n 2B 2 - -
- A p ron B ravo - 2 2 Psw t
- D im en si - 135x90 135x90 m2
Isola ted A rea - - 1 B u ah
P E L A Y A N A N LA LU L IN T A S
ADC ADC APP ADC APP
5 UDARA
6 F A S IL IT A S K O M U N IK A S I
V H F A /G , A T IS V H F A /G , A T IS V H F A /G ,
a. A ir T o G rou n d (A/G )
VHF VHF A T IS V H F
D S, V S AT, A FTN - D S, V S AT, A F T N - DS, V S AT,

b. G ro u n d T o G ro u n d (G /G )
TTY TTY A F T N -T T Y
7 A L A T B A N TU P E N D A R A T A N
PAPI, PA LS
C A T 1,
PA PI, PA LS C A T PA PI, PA LS C A T
Runway
1, R u n w a y E dge 1, R u n w a y E dge
E dge Light,
Light, RTIL, Light, RTIL, S Q F L
RTIL, S Q F L
S Q F L (R W Y 25), (R W Y 25),
(R W Y 25),
a. V isu a l T a x iw a y E dge T a x iw a y E d ge
T a x iw a y
Light, A p ron Ligh t, A p ro n
E dge Light,
Light, Flood, Ligh t, Flood,
A p ro n Light,
T o w e r R otary T o w e r R o ta ry
Flood, T o w e r
B eacon B eacon
R otary
B eacon
- 12
-
E K S IS T IN G
2 019
ILS, (G lide
ILS, (G lide Path, ILS, (G lide Path, Path,
b. In stru m en t Localizer, M M ), L oca lizer, M M ), Localizer,
VO R/D M E VO R/D M E M M ),
VO R/D M E
8 K A T E G O R I P K P -P K VII V II IX
II F A S IL IT A S S IS I D A R A T
1 T erm in a l P en u m p a n g 16.064 3 3 .2 0 0 5 3 .5 0 0 m2
2 T erm in a l V IP 300 300 300 m2
3 A re a P a rk ir M o b il 4 .5 73 10.500 2 2 .8 0 0 m2
4 A rea P a rk ir T a x i - 1.015 2.2 08 m2
5 A re a P a rk ir M o to r 615 699 1.030 m2
6 A rea P ark ir B u s - - 200 m2
7 K an tin dan T o ile t 255 360 360 m2
8 K a n to r a d m in istra si 750 1.000 1.000 m2
9 K a n to r O p era si 350 350 350 m2
10 M en a ra P en ga w a s 144 144 144 m2
11 K a n to r LPPN PI - 350 350 m2
12 P K P -P K 390 630 728 m2
13 G ed u n g T ek n ik 500 500 500 m2
14 G ed u n g G en set 40 400 400 m2
15 Rum ah Pom pa 50 50 50 m2
16 G ed u n g T e k n ik U m u m 240 440 440 m2
K a n to r K ea m a n a n / P o s m2
17
B ersa m a 117 117 117
18 P ergu d a n ga n 200 200 200 m2
19 T a m a n M eteo (lahan ) 400 400 400 m2
20 K a n to r B M K G 400 400 400 m2
21 L a p a n ga n P a rk ir G S E - 1600 1600 m2
22 S TP 75 400 400 m2
23 W TP - 400 400 m2
24 K a n to r A P P 250 250 250 m2
25 T e rm in a l K a rgo d a n E M PU 800 2 .0 0 0 2.8 00 m2
26 B a n gu n a n K a terin g - 335 335 m2
27 H a n gga r - 7.7 00 7.700 m2
28 D PPU 10.500 10.500 10.500 m2
29 F a silita s CIQ - 950 950 m2

G e d u n g E O C (E m e rg e n c y m2
31
O p era tio n C en ter) - 300 300
32 R u m ah D in as 32 79 79 u n it
33 G ed u n g S erb a G u n a 200 200 200 m2
34 K an tin K a rya w a n - 156 156 m2
35 A rea G en era l A v ia s i - 1000 1000 m2
36 A rea K om ersil - 14.270 14.270 m2

- 13
-
E K S IS T IN G
2019
37 Pos J a g a (@ 4 m *2) - 4 U n it 4 U n it m2
38 Pos P o m TN I A U 20 20 20 m2
39 Pos S atgas Pam B a n d a ra S esu a i PK S T N I A U -A P I
40 A la t a la t B erat/ A 2B 400 400 400 m2
41 TPS / In cin era to r 100 400 400 m2
42 A p ro n S ervice B u ild in g - 640 640 m2
43 L ap an gan T e n is 700 700 700 m2
44 A rea PLTS - 9000 900 0 m2
45 C h iller & W a te r T a n k 300 2000 200 0 m2
III. Tata Letak Fasilitas dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan
Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan

peningkatan pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan
serta pembangunan dan pengembangan Bandar udara sebagaimana
tercantum pada Lampiran Gambar Nomor 2 dan Lampiran Gambar Nomor
3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
IV. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan
1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan,

pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar udara
sesuai rencana induk, dengan rincian sebagai berikut:
a. Luas lahan eksisting = ± 208,0931 Ha (Hektar), terdiri atas:
1) lahan bersertifikat PT. Angkasa Pura I kurang lebih ±
77,9791 Ha (Hektar);
2) lahan dalam Perjanjian Kerja Sama milik TNI seluas kurang
lebih ± 130,114 Ha (Hektar).
b. Luas lahan pengembangan = ± 9,49 Ha
Total kebutuhan Lahan Bandara = ±217,5831 Ha
2. Batas kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud pada sub bagian IV

angka 1, dinyatakan dalam sistem koordinat bandar udara yang
posisinya ditentukan terhadap titik referensi sistem koordinat bandar
udara (perpotongan sumbu X dan sumbu Y) yang terletak pada koordinat
geografis 10° 10’ 27,45” Lintang Selatan (LS) 123° 39’ 36,34” Bujur Timur
(BT) atau pada koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan Y = 20.000
meter dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu landas pacu yang
mempunyai azimuth 76° 37’ 54,745” terhadap arah utara geografis dan
- 14 -
sumbu Y melalui ujung landas pacu TH.07 eksisting tegak lurus sumbu X
sebagaimana tercantum pada Tabel III dan Tabel IV.
3. Kebutuhan luas lahan sebagaimana yang dimaksud pada sub bagian IV
angka 1 sebagaimana tercantum pada Lampiran Gambar Nomor 4 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
TABEL III
KOORDINAT BATAS LAHAN EKSISTING
K O O R D IN A T G E O G R A F IS W G S '8 4
K O O R D IN A T A C S K O O R D IN A T U T M
T IT IK L IN T A N G S E L A T A N B U J U R T IM U R
o 1 M O l II
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
E K .l 19819.238 2 0 4 3 2 .9 4 4 5 7 2 0 2 2 .7 9 9 887 5633 .901 10 10 14.759 123 39 2 7 .0 0 7
EK.2 19842.835 2 0 4 5 2 .3 4 4 572 041.2 71 8 8 7 5 6 5 8 .2 3 0 10 10 13.966 123 39 27.6 1 2
E K .3 19958.563 2 0 4 9 9 .9 6 7 5 7 2 1 4 2 .8 5 3 887 5731 .321 10 10 11.579 123 39 30.9 4 5
EK.4 19995.917 2 0 4 9 1 .4 2 6 5 7 2 1 8 1 .1 7 0 8 8 7 5 7 3 1 .6 4 7 10 10 11.566 123 39 3 2 .2 0 5
EK.5 201 1 1 .2 6 4 2 0 3 5 2 .0 9 3 5 7 2 3 2 5 .6 0 6 8 8 7 5 6 2 2 .7 5 8 10 10 15.102 123 39 3 6 .9 5 9
EK.6 201 6 1 .0 6 5 2 0 3 3 0 .6 2 4 572 379.0 21 8 8 7 5 6 1 3 .3 8 5 10 10 15.403 123 39 3 8 .7 1 5
EK.7 204 4 7 .6 4 8 2 0 3 3 0 .2 5 5 5 7 2 6 5 7 .9 2 4 8 8 7 5 6 7 9 .2 8 5 10 10 13.239 123 39 47.8 7 6
EK.8 207 4 3 .4 8 7 2 0 3 3 2 .0 6 8 5 7 2 9 4 5 .3 3 0 8 8 7 5 7 4 9 .4 4 8 10 10 10.936 123 39 57.316
EK.9 20741.981 2 0 3 9 1 .3 6 6 5 7 2 9 3 0 .1 5 4 887 5806 .791 10 10 9 .0 7 0 123 39 56.8 1 4
E K .10 207 5 2 .9 2 4 2 0 4 2 2 .8 2 5 5 7 2 9 3 3 .5 2 7 8 8 7 5 8 3 9 .9 2 7 10 10 7.991 123 39 56.922
E K .ll 207 7 1 .9 2 9 2 0 4 4 0 .0 8 8 5 7 2 9 4 8 .0 2 6 8 8 7 5 8 6 1 .1 1 7 10 10 7 .3 00 123 39 57.3 9 7
EK.12 207 7 4 .6 5 7 2 0 6 6 1 .9 6 0 5 7 2 8 9 9 .3 8 3 8 8 7 6 0 7 7 .6 0 8 10 10 0 .2 55 123 39 55.7 8 4
E K .l 3 21314.281 2 0 6 5 7 .7 7 9 5 7 3 4 2 5 .3 5 2 8 8 7 6 1 9 8 .3 0 3 10 9 56.2 9 0 123 40 13.061
E K .14 211 96.40 3 2 0 7 3 8 .5 1 5 5 7 3 2 9 2 .0 0 2 8 8 7 6 2 4 9 .5 9 8 10 9 54.6 2 9 123 40 8 .6 7 5
E K .l 5 211 99.62 9 207 41.43 1 5 7 3 2 9 4 .4 6 5 887 6253 .181 10 9 54.5 1 2 123 40 8 .7 56
E K .16 212 5 2 .8 0 3 207 52.94 1 5 7 3 3 4 3 .5 3 8 8 8 7 6 2 7 6 .6 7 3 10 9 53.7 4 4 123 40 10.367

E K .l 7 213 5 1 .5 1 7 2 0 7 4 0 .5 5 9 5 7 3 4 4 2 .4 4 0 8 8 7 6 2 8 7 .4 5 0 10 9 53.3 8 6 123 40 13.616
E K .18 214 7 5 .3 9 2 207 44.69 1 5 7 3 5 6 2 .0 0 3 8 8 7 6 3 2 0 .1 1 0 10 9 52.3 1 5 123 40 17.543

E K .19 215 0 3 .7 9 8 2 0 6 8 3 .7 5 2 5 7 3 6 0 3 .7 2 9 8 8 7 6 2 6 7 .3 9 0 10 9 54.029 123 40 18.918
E K .20 215 7 8 .0 2 5 2 0 5 5 0 .5 1 2 5 7 3 706.7 51 887 6154 .921 10 9 57.6 8 3 123 40 22.311
EK.21 216 7 4 .7 6 8 2 0 5 8 0 .2 6 5 5 7 3 7 9 3 .9 9 3 8 8 7 6 2 0 6 .2 3 6 10 9 56.0 0 7 123 40 2 5 .1 7 5

EK.22 218 5 9 .4 2 4 2 0 6 1 7 .9 8 2 5 7 3 9 6 4 .9 2 6 8 8 7 6 2 8 5 .6 2 4 10 9 53.4 1 0 123 40 30.7 8 6
E K .23 218 6 4 .1 9 9 2 0 6 1 3 .4 3 3 5 7 3 9 7 0 .6 2 3 8 8 7 6 2 8 2 .3 0 2 10 9 53.5 1 8 123 40 30.9 7 4
EK.24 218 6 0 .1 1 8 2 0 5 1 8 .6 3 0 5 7 3 9 8 8 .5 7 2 8 8 7 6 1 8 9 .1 2 4 10 9 56.551 123 40 3 1 .5 7 0
E K .25 218 5 5 .5 4 0 2 0 3 2 1 .5 4 0 5 7 4 0 2 9 .6 8 6 8 8 7 5 9 9 6 .3 1 6 10 10 2 .8 2 5 123 40 32.9 3 4
E K .26 218 80.30 2 2 0 2 4 5 .2 8 8 5 7 4 0 7 1 .4 0 6 8 8 7 5 9 2 7 .8 5 5 10 10 5.051 123 40 34.3 1 0
E K .27 219 6 6 .3 1 5 2 0 2 2 8 .2 5 9 5 7 4 1 5 9 .0 2 6 8 8 7 5 9 3 1 .1 7 4 10 10 4 .9 3 7 123 40 37.1 8 9
E K .28 219 6 7 .7 7 3 2 0 2 9 2 .2 2 8 5 7 4 1 4 5 .6 5 4 8 8 7 5 9 9 3 .7 4 7 10 10 2.901 123 40 36.7 4 6
E K .29 225 10.47 2 2 0 3 3 9 .9 9 4 5 7 4 6 6 2 .6 0 6 8 8 7 6 1 6 5 .6 9 3 10 9 57.2 6 8 123 40 53.7 2 2
E K .30 226 4 0 .2 4 5 2 0 3 4 6 .9 9 4 5 7 4 7 8 7 .2 4 4 8 8 7 6 2 0 2 .5 0 7 10 9 56.061 123 40 57.8 1 6
EK.31 2 2 7 1 6 .7 2 5 2 0 3 2 7 .4 0 6 574 866.1 81 8 8 7 6 2 0 1 .1 3 2 10 9 5 6 .1 0 0 123 41 0 .4 10
- 15 -
K O O R D IN A T G E O G R A F IS W G S ’8 4
L• O 1 tl O »
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m ) "
E K .32 227 0 2 .4 4 3 2 0 2 5 2 .1 6 6 574 869.6 81 8 8 7 6 1 2 4 .6 2 9 10 9 5 8 .5 9 0 123 41 O.530
E K .33 2 2 6 5 5 .9 9 7 2 0 1 5 7 .2 0 9 5 7 4 8 4 6 .4 4 8 8 8 7 6 0 2 1 .5 0 6 10 10 1.950 123 40 59.7 7 4
E K .34 2 2 6 4 5 .5 1 0 2 0 1 2 0 .6 9 5 5 7 4 8 4 4 .6 8 8 8 8 7 5 9 8 3 .5 5 7 10 10 3 .1 8 5 123 40 59.7 1 8
E K .35 2 2 6 47.34 7 2 0 1 1 2 .6 6 9 5 7 4 848.3 31 8 8 7 5 9 7 6 .1 7 3 10 10 3 .4 2 5 123 40 59.839
E K .36 2 3 0 36.53 7 2 0 1 0 9 .6 4 7 5 7 5 2 2 7 .6 7 4 8 8 7 6 0 6 3 .2 1 5 10 10 0 .5 6 5 123 41 12.299

E K .37 2 3 3 65.79 3 201 0 8 .9 7 1 5 7 5 5 4 8 .1 6 5 8 8 7 6 1 3 8 .6 8 3 10 9 58.0 8 6 123 41 22.8 2 6
E K .38 2 3 6 08.28 5 2 0 1 0 1 .0 8 0 5 7 5 7 8 5 .9 1 2 8 8 7 6 1 8 7 .0 7 0 10 9 56.4 9 4 123 41 3 0 .6 3 5
E K .39 2 3 6 10.79 5 198 77.05 6 5 7 5 8 4 0 .1 4 9 8 8 7 5 9 6 9 .6 9 6 10 10 3 .5 6 8 123 41 32.4 3 3
E K .40 236 0 4 .8 0 3 198 73.84 8 575 835.0 61 8 8 7 5 9 6 5 .1 9 0 10 10 3 .7 1 5 123 41 3 2 .2 6 6
EK.41 2 2 7 90.44 8 198 85.17 4 5 7 5 0 4 0 .1 5 2 8 8 7 5 7 8 7 .9 2 7 10 10 9.541 123 41 6 .1 5 5
E K .42 2 2 7 92.32 7 197 81.49 4 5 7 5 0 6 5 .9 5 2 8875687 .491 10 10 12.809 123 41 7 .0 10
E K .43 220 1 5 .8 0 3 197 98.49 4 5 7 4 3 0 6 .5 3 7 8 8 7 5 5 2 4 .4 9 5 10 10 18.168 123 40 4 2 .0 6 5
E K .44 220 06.25 9 198 09.41 8 5 7 4 2 9 4 .7 2 5 8 8 7 5 5 3 2 .9 1 6 10 10 17.895 123 40 4 1 .6 7 6
E K .45 220 0 6 .7 1 3 198 42.56 7 5 7 4 2 8 7 .5 0 3 8 8 7 5 5 6 5 .2 7 2 10 10 16.842 123 40 4 1 .4 3 7
E K .46 2 1 6 4 1 .7 6 8 198 43.38 2 5 7 3 9 3 2 .2 5 8 8 8 7 5 4 8 1 .6 8 8 10 10 19.587 123 40 2 9 .7 6 8
E K .47 2 1 6 40.64 0 198 70.43 2 5 7 3 9 2 4 .9 0 6 8 8 7 5 5 0 7 .7 4 5 10 10 18.739 123 40 29.5 2 4
E K .48 2 1 0 51.87 8 198 55.89 9 5 7 3 3 5 5 .4 5 7 8 8 7 5 3 5 7 .4 8 2 10 10 2 3 .6 7 0 123 40 10.821
E K .49 2 1 0 50.74 0 198 28.59 6 5 7 3 3 6 0 .6 6 2 8 8 7 5 3 3 0 .6 5 5 10 10 24.5 4 3 123 40 10.994
E K .50 203 06.30 4 19797.281 5 7 2 6 4 3 .6 3 6 8 8 7 5 1 2 8 .0 7 2 10 10 3 1 .1 8 7 123 39 47.4 4 3

EK.51 19956.270 198 11.17 2 5 7 2 2 9 9 .8 7 5 8 8 7 5 0 6 0 .6 5 8 10 10 33.4 0 4 123 39 36.151
EK.52 19819.413 199 65.22 2 5 7 2 1 3 1 .1 0 9 8 8 7 5 1 7 8 .8 9 2 10 10 29.5 6 6 123 39 30.5 9 6
EK.53 19811.992 199 76.79 0 5 7 2 1 2 1 .2 1 5 8875188 .431 10 10 2 9 .2 5 6 123 39 30.271
E K .54 19809.618 199 96.36 6 5 7 2 1 1 4 .3 7 8 8 8 7 5 2 0 6 .9 2 8 10 10 2 8 .6 5 4 123 39 3 0 .0 4 5
E K .55 19815.35 2 0 3 81.91 5 7 2 0 3 0 .8 2 8 8 7 5 5 8 3 .3 5 10 10 16.4044 123 39 2 7 .2 7 3 6
E K .56 2 3 8 2 5 .6 4 0 2 0 1 0 0 .0 0 0 5 7 5 9 9 7 .6 2 7 8 8 7 6 2 3 6 .2 7 3 10 9 54.8 7 8 123 41 37.5 8 9

E K .57 2 3 8 2 5 .6 4 0 199 00.00 0 5 7 6 0 4 3 .8 6 8 8 8 7 6 0 4 1 .6 9 2 10 10 1.210 123 41 39.1 2 3
E K .58 2 4 0 2 5 .6 4 0 2 0 1 0 0 .0 0 0 5 7 6 1 9 2 .2 0 8 8 8 7 6 2 8 2 .5 1 4 10 9 53.3 5 9 123 41 4 3 .9 8 0

EK.59 2 4 0 2 5 .6 4 0 199 00.00 0 5 7 6 2 3 8 .4 4 9 8 8 7 6 0 8 7 .9 3 3 10 9 59.691 123 41 4 5 .5 1 4
__
TABEL IV
KOORDINAT BATAS LAHAN PENGEMBANGAN
K O O R D IN A T G E O G R A F IS W G S '8 4
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
O 1 " O l "
~ P. 1 214 8 9 .7 6 6 2 0 7 3 7 .4 6 5 5 7 3 5 7 7 .6 5 887 6316 .41 10 9 5 2.45 123 40 18.04

P.4 220 4 9 .7 6 3 2 0 4 7 5 .0 0 9 5 7 4 1 8 3 .1 6 3 8 8 7 6 1 9 0 .5 3 2 10 9 56.4 9 2 123 40 3 7 .9 6 5
P.5 220 6 5 .3 3 9 2 0 4 7 5 .0 0 9 5 7 4 1 9 8 .3 1 8 8 8 7 6 1 9 4 .1 3 3 10 9 56.3 7 3 123 40 38.4 6 3
P.6 21619.661 2 0 7 1 8 .4 6 4 5 7 3 7 0 8 .4 1 8 8 8 7 6 3 2 7 .9 6 10 9 5 2.08 123 40 22.34
P.7 216 2 5 .5 9 3 2 0 6 1 1 .8 1 3 5 7 3 7 3 8 .8 4 8 8 8 7 6 2 2 5 .5 7 10 9 5 5.40 123 40 23.33
P.8 21557.861 2 0 5 9 9 .0 3 5 5 7 3 6 7 5 .9 0 8 8 7 6 1 9 7 .4 8 0 10 9 56.32 123 40 21.26
- 16 -
K O O R D IN A T G E O G R A F IS W G S ’8 4
O O
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m ) * ti t t»
P.9 227 1 4 .5 8 6 2 0 3 1 6 .1 3 6 5 7 4 8 6 6 .7 0 5 8 8 7 6 1 8 9 .6 7 3 10 9 5 6 .4 7 3 123 41 0 .4 28
P.1 0 229 0 1 .5 3 4 2 0 3 1 6 .1 3 6 5 7 5 0 4 8 .5 8 8 8 8 7 6 2 3 2 .8 9 6 10 9 5 5 .0 5 3 123 41 6.4 02
P.ll 229 0 1 .5 3 4 2 0 1 1 0 .8 5 9 5 7 5 0 9 6 .0 4 9 887 6033 .181 10 10 1.552 123 41 7 .9 75
P.12 236 5 9 .0 6 7 2 0 1 0 1 .0 8 0 5 7 5 8 3 5 .3 0 9 88 7 6 1 9 8 .8 4 2 10 9 56.14 123 41 3 2.25
P.13 236 5 9 .0 6 7 198 81.71 9 5 7 5 8 8 6 .0 2 8 8 8 7 5 9 8 5 .4 2 5 10 10 3.0 7 123 41 3 3.94
P.14 236 1 0 .7 4 3 198 81.71 9 5 7 5 8 3 9 .0 2 0 887 5974 .221 10 10 3.421 123 41 32.3 9 5
r> .1 5
229 01.53 4 198 83.02 9 5 7 5 1 4 8 .7 2 4 8 8 7 5 8 1 1 .5 2 4 10 10 8 .7 6 5 123 41 9 .7 2 2
P.16 229 0 1 .5 3 4 197 81.49 4 5 7 5 1 7 2 .2 0 0 8 8 7 5 7 1 2 .7 4 0 10 10 11.980 123 41 10.500
P.1 7 227 9 2 .3 2 7 197 81.49 4 5 7 5 0 6 5 .9 5 2 887 5687 .491 10 10 12.809 123 41 7 .0 1 0
P.18 216 4 1 .7 6 8 198 43.38 2 5 7 3 9 3 2 .2 5 8 8 8 7 5 4 8 1 .6 8 8 10 10 19.587 123 40 29.7 6 8
P.19 210 5 0 .7 4 0 198 28.59 6 5 7 3 3 6 0 .6 6 2 8 8 7 5 3 3 0 .6 5 5 10 10 2 4 .5 4 3 123 40 10.994
V. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan terdiri atas:

a. batas-batas ketinggian pada Kawasan Ancangan Pendaratan dan
Lepas Landas pada ujung Landas pacu 07 (=74.965 M MSL atau
10.797 M AES) ditentukan dengan kemiringan dan jarak melalui
perpanjangan sumbu Landas pacu sebagai berikut:
1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua persen)
arah ke atas dan ke luar dimulai dari ujung Permukaan
Utama pada ketinggian ambang Landas pacu 07 sampai
jarak mendatar 1960,15 m pada ketinggian 50 m di atas
ambang Landas pacu 25 atau pada ketinggian 114,148 m
MSL;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 2039.85 m pada ketinggian 50 m
di atas ambang Landas pacu 25 atau pada ketinggian
114,148 m MSL;
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) arah ke
atas dan ke luar sampai jarak mendatar tambahan 1359,90
m pada ketinggian 118 m di atas ambang Landas pacu 25
atau pada ketinggian 182,148 m MSL;
4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2%
(dua persen) arah ke atas dan ke luar sampai jarak mendatar
tambahan 1850,25 m pada ketinggian 155 m di atas ambang
Landas pacu 07 atau pada ketinggian 229,965 m MSL, pada
- 17
-
bagian tepi dengan kemiringan pertama 5% (lima persen)

sampai jarak mendatar tambahan 471,98 m pada ketinggian
141,59 m di atas ambang Landas pacu 07 atau pada
ketinggian 216,55 m MSL , kemiringan kedua 2,5% (dua
koma lima persen) sampai jarak mendatar tambahan 536,24
m pada ketinggian 155 m di atas ambang Landas pacu 07
serta kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak
mendatar tambahan 842,03 m pada ketinggian 155 m di atas
ambang Landas pacu 25 atau pada ketinggian 219,168 m
MSL;
5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 7789,85 m pada ketinggian 155 m
di atas ambang Landas pacu 25 atau pada ketinggian
219,168 m MSL ;
b. batas-batas ketinggian pada Kawasan Ancangan Pendaratan dan
Lepas Landas pada ujung Landas pacu 25 (=64,168 M MSL atau
0,000 M AES) ditentukan dengan kemiringan dan jarak melalui
perpanjangan sumbu Landas pacu sebagai berikut:
1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua persen)
arah ke atas dan ke luar dimulai dari ujung Permukaan
Utama pada ketinggian ambang Landas pacu 25 sampai
jarak mendatar 2500 m pada ketinggian 50 m di atas ambang
Landas pacu 25 atau pada ketinggian 114,148 m MSL;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 1500 m pada ketinggian 50 m di
atas ambang Landas pacu 25 atau pada ketinggian 114,148
m MSL;
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) sampai
m MSL;
4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2%
(dua persen) arah ke atas dan ke luar sampai jarak mendatar
tambahan 2500 m pada ketinggian 150 m di atas ambang
Landas pacu 25 atau pada ketinggian 214,168 m MSL, pada
bagian tepi dengan kemiringan pertama 5% (lima persen)
sampai jarak mendatar tambahan 400 m pada ketinggian
- 18
-
120 m di atas ambang Landas pacu 25 atau pada ketinggian

184,168 m MSL, kemiringan kedua 2,5% (dua koma lima
persen) sampai jarak mendatar tambahan 1200 m pada
ketinggian 150 m di atas ambang Landas pacu 25 serta
kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak mendatar
tambahan 900 m pada ketinggian 150 m di atas ambang
Landas pacu 25 atau pada ketinggian 214,168 m MSL;
5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai
m MSL;
c. batas-batas ketinggian pada Kawasan Kemungkinan Bahaya
Kecelakaan ditentukan oleh ketinggian kemiringan 2% (dua
persen) arah ke atas dan ke luar dimulai ujung Permukaan Utama
pada ketinggian masing-masing ambang Landas Pacu sampai
dengan ketinggian 50 m di atas ambang Landas Pacu 25 atau
pada ketinggian 114,168 m MSL sepanjang jarak mendatar 3.000
m melalui perpanjangan sumbu Landas Pacu 25;
d. batas-batas ketinggian pada Kawasan di bawah Permukaan
Transisi ditentukan oleh kemiringan 14,3% (empat belas koma
tiga persen) arah ke atas dan ke luar, dimulai sisi panjang dan
pada ketinggian yang sama seperti Permukaan Utama serta
Permukaan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas menerus
sampai memotong Permukaan Horizontal Dalam pada ketinggian
50 m di atas ketinggian ambang Landas Pacu 25 atau pada
ketinggian 114,168 m MSL;
e. batas-batas ketinggian pada Kawasan di bawah Permukaan
Horizontal Dalam ditentukan 50 m di atas ketinggian ambang
Landas Pacu 25 atau pada ketinggian 114,168 m MSL;
f. batas-batas ketinggian pada Kawasan di bawah Permukaan
Kerucut ditentukan oleh kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas
dan ke luar, dimulai tepi luar Kawasan Di bawah Permukaan
Horizontal Dalam pada ketinggian 50 m sampai memotong
Permukaan Horizontal Luar pada ketinggian 150 m di atas
ketinggian ambang landas pacu 25 dan atau pada ketinggian
214,168 m MSL;
- 19 -
g. batas-batas ketinggian pada Kawasan di bawah Permukaan

Horizontal Luar ditentukan 155 m diatas ketinggian ambang
landas pacu 25 atau pada ketinggian 219,168 m MSL; dan
h. titik Koordinat Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
sebagaimana dimaksud pada sub bagian V angka 1 sebagaimana
tercantum pada Tabel V.
TABEL V
TITIK KOORDINAT KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
A. KAWASAN ANCANGAN PENDARATAN DAN LEPAS LANDAS

G E O G R A F IS
ACS UTM
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
O 1 II O l "
A. 1.1 19940.000 2 0 1 5 0 .0 0 0 5 7 2 2 0 5 .7 0 6 88 7 5 3 8 6 .5 5 6 10 10 2 2 .8 0 0 123 39 33.034
A . 1.2 19938.111 198 49.71 7 5 7 2 2 7 3 .2 9 5 88 7 5 0 9 3 .9 7 2 10 10 32.321 123 39 35.2 7 5
A. 1.3 4 9 4 0.000 176 00.00 0 5 5 8 2 0 1 .7 1 3 88 6 9 4 3 7 .5 4 9 10 13 37.3 2 8 123 31 53.131
A. 1.4 4 9 4 0.000 2 2 4 0 0 .0 0 0 557 091.9 21 8874107 .491 10 11 5.340 123 31 16.405
A.2.1 2 2 8 10.00 0 2 0 1 5 0 .0 0 0 5 7 4 9 9 7 .9 4 2 8 8 7 6 0 5 0 .1 2 0 10 10 1.008 123 41 4 .7 50
A .2.2 3 7 8 10.00 0 2 2 4 0 0 .0 0 0 5 8 9 0 7 1 .2 9 7 88 8 1 7 0 7 .2 5 6 10 6 55.772 123 48 46.7 6 6
A .2 .3 3 7 8 10.00 0 176 00.00 0 5 9 0 1 8 1 .0 8 9 88 7 7 0 3 7 .3 1 3 10 9 2 7 .7 1 9 123 49 2 3 .6 1 8
A .2.4 2 2 8 10.00 0 198 50.00 0 5 7 5 0 6 7 .3 0 4 88 7 5 7 5 8 .2 4 8 10 10 10.505 123 41 7 .0 50
B. KAWASAN KEMUNGKINAN BAHAYA KECELAKAAN

G E O G R A F IS
ACS UTM
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
O 1 " O 1 II
A. 1.1 19940.000 2 0 1 5 0 .0 0 0 5 7 2 2 0 5 .7 0 6 88 7 5 3 8 6 .5 5 6 10 10 2 2 .8 0 0 123 39 33.0 3 4
A. 1.2 19938.111 198 49.71 7 5 7 2 2 7 3 .2 9 5 88 7 5 0 9 3 .9 7 2 10 10 32.321 123 39 3 5 .2 7 5
A . 1.5 16940.000 194 00.00 0 5 6 9 4 6 0 .3 9 7 88 7 3 9 6 3 .2 5 8 10 11 9 .3 1 8 123 38 2 .9 05
A. 1.6 16940.000 2 0 6 0 0 .0 0 0 5 6 9 1 8 2 .9 4 9 88 7 5 1 3 0 .7 4 3 10 10 3 1 .3 2 5 123 37 53.7 1 2
A.2.1 2 2 8 10.00 0 2 0 1 5 0 .0 0 0 5 7 4 9 9 7 .9 4 2 88 7 6 0 5 0 .1 2 0 10 10 1.008 123 41 4 .7 50

A .2.5 2 5 8 1 0 .0 0 0 2 0 6 0 0 .0 0 0 5 7 7 8 1 2 .6 1 3 88 7 7 1 8 1 .5 4 7 10 9 23.9 7 4 123 42 37.1 6 6
A .2 .6 2 5 8 10.00 0 194 00.00 0 578 090.0 61 8876014.061 10 10 1.965 123 42 4 6 .3 6 8
A .2 .4 2 2 8 1 0 .0 0 0 198 50.00 0 5 7 5 0 6 7 .3 0 4 88 7 5 7 5 8 .2 4 8 10 10 10.505 123 41 7 .0 50
- 20 -
C. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN TRANSISI

G E O G R A F IS
ACS UTM
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
O 1 •• O ' "
A. 1.1 19940.000 2 0 1 5 0 .0 0 0 5 7 2 2 0 5 .7 0 6 88 7 5 3 8 6 .5 5 6 10 10 2 2 .8 0 0 123 39 33.0 3 4
A.2.1 2 2 8 1 0 .0 0 0 2 0 1 5 0 .0 0 0 5 7 4 9 9 7 .9 4 2 8 8 7 6 0 5 0 .1 2 0 10 10 1.008 123 41 4 .7 50
B. 1.2 2 5 3 1 0 .0 0 0 2 0 5 2 5 .0 0 0 577 343.5 01 88 7 6 9 9 2 .9 7 6 10 9 3 0 .1 4 7 123 42 21.7 6 4
B.1.1 17975.050 2 0 4 4 4 .7 4 3 5 7 0 2 2 5 .8 5 0 88 7 5 2 1 9 .0 0 3 10 10 2 8 .3 8 4 123 38 2 7 .9 8 0
A. 1.2 19938.111 198 49.71 7 5 7 2 2 7 3 .2 9 5 88 7 5 0 9 3 .9 7 2 10 10 32.321 123 39 3 5 .2 7 5
A .2.4 2 2 8 10.00 0 198 50.00 0 5 7 5 0 6 7 .3 0 4 8 8 7 5 7 5 8 .2 4 8 10 10 10.505 123 41 7.050
B.2.2 2 5 3 10.00 0 194 75.00 0 5 7 7 5 8 6 .2 6 8 88 7 5 9 7 1 .4 2 6 10 10 3.3 89 123 42 2 9 .8 1 5
B.2.1 17975.050 195 55.25 8 5 7 0 4 3 1 .5 0 5 8 8 7 4 353 .619 10 10 56.5 4 6 123 38 34.7 9 5
D. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM

G E O G R A F IS
ACS UTM
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m ) o » II O l M
B.1.1 17975.050 2 0 4 4 4 .7 4 3 5 7 0 2 2 5 .8 5 0 88 7 5 2 1 9 .0 0 3 10 10 28.3 8 4 123 38 27.9 8 0
C.1.1 16008.981 2 0 7 3 9 .6 5 3 5 6 8 2 4 4 .8 6 7 88 7 5 0 5 1 .3 5 4 10 10 3 3 .9 6 8 123 37 22.8 8 8
C. 1.2 19940.000 2 4 0 0 0 .0 0 0 5 7 1 3 1 5 .5 6 0 8 8 7 9 132 .239 10 8 20.9 0 6 123 39 3.534
C. 1.3 2 2 8 10.00 0 2 4 0 0 0 .0 0 0 5 7 4 1 0 7 .7 9 6 8 8 7 9 795 .802 10 7 59.1 1 7 123 40 35.242
C.1.4 2 6 7 41.01 9 2 0 7 3 9 .6 5 3 5 7 8 6 8 6 .1 1 7 8 8 7 7 532 .674 10 9 12.480 123 43 5.8 45

B.1.2 2 5 3 10.00 0 2 0 5 2 5 .0 0 0 5 7 7 343.5 01 88 7 6 9 9 2 .9 7 6 10 9 3 0 .1 4 7 123 42 2 1 .7 6 4
B.2.1 17975.050 195 55.25 8 5 7 0 4 3 1 .5 0 5 88 7 4 3 5 3 .6 1 9 10 10 56.546 123 38 34.7 9 5
C.2.1 16008.981 192 60.34 7 5 6 8 5 8 6 .8 9 2 8873612.131 10 11 2 0 .8 0 5 123 37 3 4 .2 2 0
C.2.4 19940.000 160 00.00 0 5 7 3 1 6 5 .2 1 4 8 8 7 1 349 .002 10 12 3 4 .1 9 0 123 40 4.8 40
C.2.3 2 2 8 09.90 4 160 00.00 0 5 7 5 9 5 7 .3 5 7 88 7 2 0 1 2 .5 4 3 10 12 12.395 123 41 36.5 6 3
C.2.2 2 6 7 41.01 9 192 60.34 7 5 7 9 0 2 8 .1 4 3 88 7 6 0 9 3 .4 5 0 10 9 59.3 1 3 123 43 17.189

B.2.2 2 5 3 1 0 .0 0 0 194 75.00 0 5 7 7 5 8 6 .2 6 8 88 7 5 9 7 1 .4 2 6 10 10 3.3 89 123 42 2 9 .8 1 5
E. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN KERUCUT

G E O G R A F IS
ACS UTM
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m ) O 1 II o i "
C.1.1 16008.981 2 0 7 3 9 .6 5 3 5 6 8 2 4 4 .8 6 7 8 8 7 5 051 .354 10 10 33.9 6 8 123 37 2 2 .8 8 8

D.1.1 14030.201 2 1 0 3 6 .4 7 0 5 6 6 2 5 1 .0 7 7 8 8 7 4 882 .622 10 10 3 9 .5 8 5 123 36 17.374
D. 1.2 19940.000 2 6 0 0 0 .0 0 0 5 7 0 8 5 3 .1 4 6 88 8 1 0 7 8 .0 4 8 10 7 17.585 123 38 48.2 1 2
D. 1.3 2 2 8 10.00 0 2 6 0 0 0 .0 0 0 5 7 3 6 4 5 .3 8 3 8 8 8 1 741 .612 10 6 55.7 9 6 123 40 19.915
D .1.4 2 8 7 19.79 9 2 1 0 3 6 .4 7 0 5 8 0 5 4 2 .6 5 6 88 7 8 2 7 8 .9 5 6 10 8 4 8 .0 4 7 123 44 6 .7 97
C .1.4 2 6 7 41.01 9 2 0 7 3 9 .6 5 3 5 7 8 6 8 6 .1 1 7 88 7 7 5 3 2 .6 7 4 10 9 12.480 123 43 5.8 45
C .1.3 2 2 8 10.00 0 2 4 0 0 0 .0 0 0 5 7 4 1 0 7 .7 9 6 88 7 9 7 9 5 .8 0 2 10 7 5 9 .1 1 7 123 40 35.242
C .1.2 19940.000 2 4 0 0 0 .0 0 0 5 7 1 3 1 5 .5 6 0 88 7 9 1 3 2 .2 3 9 10 8 2 0 .9 0 6 123 39 3.534
C.2.1 16008.981 192 60.34 7 5 6 8 5 8 6 .8 9 2 8873612 .131 10 11 2 0 .8 0 5 123 37 34.2 2 0
D.2.1 14030.201 189 63.53 0 5 6 6 7 3 0 .3 5 4 88 7 2 8 6 5 .8 4 9 10 11 4 5 .2 1 8 123 36 3 3 .2 5 0
D 2.4 19940.000 140 00.00 0 5 7 3 6 2 7 .6 2 7 88 6 9 4 0 3 .1 9 3 10 13 3 7 .5 1 0 123 40 20.1 7 2
- 21 -
G E O G R A F IS
A r c TTTIVr
o 1 11 o • •I
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
....
D .2.3 2 2 8 10.00 0 140 00.00 0 5 7 6 4 1 9 .8 6 3 88 7 0 0 6 6 .7 5 6 10 13 15.713 123 41 51.902
D .2.2 2 8 7 19.79 9 189 63.53 0 5 8 1 0 2 1 .9 3 3 88 7 6 2 6 2 .1 8 3 10 9 53.6 7 3 123 44 22.6 9 7
C .2.2 267 41.01 9 192 60.34 7 5 7 9 0 2 8 .1 4 3 8 8 7 6 0 9 3 .4 5 0 10 9 59.3 1 3 123 43 17.189
C.2.3 2 2 8 09.90 4 160 00.00 0 5 7 5 9 5 7 .3 5 7 88 7 2 0 1 2 .5 4 3 10 12 12.395 123 41 36.5 6 3
C.2.4 19940.000 160 00.00 0 5 7 3 1 6 5 .2 1 4 8 8 7 1 349 .002 10 12 3 4 .1 9 0 123 40 4 .8 4 0
F. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR

G E O G R A F IS
ACS UTM
O 1 II O l II
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )
D.1.1 14030.201 2 1 0 3 6 .4 7 0 5 6 6 2 5 1 .0 7 7 8 8 7 4882 .622 10 10 3 9 .5 8 5 123 36 17.374
D .1.2 19940.000 2 6 0 0 0 .0 0 0 5 7 0 8 5 3 .1 4 6 8 8 8 1 0 7 8 .0 4 8 10 7 17.585 123 38 48.212
D. 1.3 2 2 8 1 0 .0 0 0 2 6 0 0 0 .0 0 0 5 7 3 6 4 5 .3 8 3 8 8 8 1741 .612 10 6 55.796 123 40 19.915
D. 1.4 287 19.79 9 2 1 0 3 6 .4 7 0 5 8 0 5 4 2 .6 5 6 8 8 7 8 2 7 8 .9 5 6 10 8 4 8 .0 4 7 123 44 6 .7 97
E .1.4 376 2 1 .3 1 5 2 2 3 7 1 .6 9 7 5 8 8 8 9 4 .2 6 8 8 8 8 1 6 3 6 .0 9 5 10 6 58.1 0 3 123 48 4 0 .9 5 5
E .1.3 2 2 8 1 0 .0 0 0 3 5 0 0 0 .0 0 0 5 7 1 5 6 4 .5 2 2 8 8 9 0497 .754 10 2 10.850 123 39 10.969
E .1.2 19940.000 3 5 0 0 0 .0 0 0 5 6 8 7 7 2 .2 8 6 88 8 9 8 3 4 .1 9 0 10 2 32.6 3 2 123 37 39.2 8 7
E.1.1 512 8.685 2 2 3 7 1 .6 9 7 5 5 7 2 8 2 .0 3 7 8 8 7 4 1 2 3 .5 8 0 10 11 4 .8 06 123 31 22.6 5 2
D.2.1 14030.201 189 63.53 0 5 6 6 7 3 0 .3 5 4 88 7 2 8 6 5 .8 4 9 10 11 4 5 .2 1 8 123 36 33.2 5 0
D .2.4 19940.000 140 00.00 0 5 7 3 6 2 7 .6 2 7 88 6 9 4 0 3 .1 9 3 10 13 3 7 .5 1 0 123 40 20.172
D .2.3 2 2 8 1 0 .0 0 0 140 00.00 0 5 7 6 4 1 9 .8 6 3 88 7 0 0 6 6 .7 5 6 10 13 15.713 123 41 51.902
D .2.2 287 19.79 9 189 63.53 0 5 8 1 0 2 1 .9 3 3 88 7 6 2 6 2 .1 8 3 10 9 53.6 7 3 123 44 2 2 .6 9 7
E .2.2 3 7 6 21.31 5 176 28.30 3 5 8 9 9 9 0 .9 7 3 88 7 7 0 2 1 .2 2 4 10 9 2 8 .2 5 9 123 49 17.372
E .2.3 2 2 8 10.00 0 5 0 0 0 .0 0 0 5 7 8 5 0 0 .7 2 4 88 6 1 3 1 0 .6 1 4 10 18 0.642 123 43 0 .9 37
E .2.4 19940.000 5 0 0 0 .0 0 0 5 7 5 7 0 8 .4 8 7 8860647 .051 10 18 2 2 .4 4 6 123 41 29.1 8 6
E.2.1 5 1 2 8.685 176 28.30 3 5 5 8 3 7 8 .7 4 2 88 6 9 5 0 8 .7 1 0 10 13 35.002 123 31 58.946
2. Kawasan Di Sekitar Penempatan Alat Bantu Navigasi Penerbangan,

batas-batas ketinggian ditentukan sebagai berikut:
a. batas ketinggian di sekitar Non Directional Beacon (NDB)
ditentukan oleh kemiringan bidang kerucut dengan sudut 3° (tiga
deraj at) ke atas dan ke luar titik tengah dasar antena dan sampai
radius 300 m dilarang ada bangunan metal seperti konstruksi
rangka besi/baja, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas
ketinggian tersebut;
b. batas ketinggian di sekitar alat Very High Frequency Directional
Omni Range (VOR)/ Distance Measuring Equipment (DME)
ditentukan oleh kemiringan bidang kerucut dengan sudut 2° (dua
derajat) ke atas dan keluar titik antena pada ketinggian bidang
- 22 -
counterpois dan pada jarak radial kurang 600 m dilarang adanya

transmisi tegangan tinggi, bangunan metal seperti konstruksi
rangka besi, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas ketinggian
sudut tersebut;
c. batas ketinggian di sekitar Localizer dibatasi oleh bidang yang
dibentuk dengan sudut 1° (satu deraj at) dari titik tengah dasar
antena Localizer terhadap bidang horizontal sejauh 20.000 m ke
arah landas pacu;
d. batas ketinggian di sekitar Glidepath (GP) dan Distance Measuring
Equipment (DME) dibatasi oleh bidang yang dibentuk dengan
sudut 2° (dua deraj at) dari titik tengah dasar antena Glidepath
terhadap bidang horizontal sejauh 6.000 m ke arah landas pacu;
e. batas ketinggian Middle Marker ditentukan oleh kemiringan
bidang kerucut dengan sudut 20° (dua puluh deraj at) ke atas dan
ke luar dari titik dasar antena dan sampai radius 60 m dari antena
dilarang adanya bangunan dari metal seperti konstruksi rangka
besi, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas ketinggian kerucut
tersebut;
f. batas ketinggian pada penempatan Alat Bantu Navigasi
sebagaimana di maksud pada sub bagian V angka 2 sebagaimana
berikut:
1) batas-batas di sekitar penempatan Non Directional Beacon
(NDB)
a) Luas Tanah dan Lokasi Perletakan NDB
- 23 -
b) persyaratan batas ketinggian di sekitar NDB
c) persyaratan bangunan dan benda tumbuh

(1) Di dalam batas tanah 100 m x 100 m: bebas
bangunan dan benda tumbuh;
(2) Sampai dengan radius 300 m dari titik tengah
antena tidak diperkenankan ada bangunan metal
seperti konstruksi baja, tiang listrik dan lain-lain;
(3) Sampai dengan radius 1.000 m dari titik tengah
antena tidak diperkenankan adanya kelompok
pohon dan bangunan melebihi batas ketinggian
permukaan kerucut.
d) Fungsi NDB adalah sebagai berikut:
(1) Homing, untuk memandu penerbang dalam
mengemudikan pesawat udara menuju lokasi
bandar udara;
(2) Locator, memberikan panduan arah pendaratan
kepada penerbang pada saat posisi pesawatnya
berada di kawasan pendekatan untuk melakukan
pendaratan;
(3) En Route, memberikan panduan kepada pesawat
yang melakukan penerbangan jelajah di jalur Blank
Spot;
(4) Holding, untuk memandu penerbang yang
melakukan holding yaitu menunggu antrian dalam
pendaratan yang diatur oleh ATC.
2) Batas-batas di Sekitar Penempatan Doppler Very High
Frequency Directional Omni Range (DVOR)/ Distance
Measuring Equipment ( DME)
- 24 -
a) luas tanah dan lokasi perletakan DVOR/DME
b) persyaratan batas-batas ketinggian disekitar VOR/DME
antena VOR antena DME permukaan
c) Persyaratan Bangunan dan Benda Tumbuh

(1) Di dalam radius 100 m dari titik tengah lahan:
bebas benda tumbuh dan bangunan;
(2) Di dalam radius 100-200 m dari titik tengah lahan:
ketinggian bangunan dan benda tumbuh tidak
melebihi bidang Counterpoise;
(3) Sampai radius 600 m dari titik tengah lahan pada
permukaan kerucut tidak diperkenankan terdapat
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) (>20KV);
(4) Sampai radius 600 m batas-batas ketinggian
ditentukan oleh permukaan kerucut sebagaimana
ditentukan pada gambar di atas.
d) Fungsi VOR/DME adalah sebagai Homing, Enroute dan
Holding dengan maksud:
(1) Untuk menentukan azimuth, sudut searah jarum
jam terhadap utara dari stasiun VOR dengan garis
yang menghubungkan stasiun tersebut dengan
pesawat;
- 25 -
(2) Menunjukkan data besarnya deviasi lepada

Penerbang, sehingga Penerbang dapat mengetahui
posisi pesawat yang berada di kiri atau kanan dari
jalur penerbangan yang seharusnya;
(3) Menunjukkan apakah arah pesawat menuju ke
atau meninggalkan stasiun VOR
3) Batas-batas di Sekitar Penempatan Istrument Landing
System (ILS-localizer)
a) luas tanah dan lokasi perletakan ILS-Localizer;
Luas Tanah : 600 m x 310 m

b) persyaratan batas-batas ketinggian di sekitar ILS-
Localizer;
Sampai jarak 20 Km dari antena ke arah landas pacu,

ketinggian maksimum bangunan dan benda tumbuh
ditentukan oleh sudut bidang datar sebagaimana
ditentukan pada gambar di atas;
c) Persyaratan Bangunan dan Benda Tumbuh;
(1) Ketinggian lahan di antena localizer sama dengan
ketinggian threshold runway;
(2) Peralata shoulder di daerah kritis < 3 cm;
(3) Pada daerah kritis ILS Localizer tidak boleh
terdapat gundukan tanah, bangunan dan pohon
yang dapat mengganggu Localizer;
- 26 -
d) Fungsi ZLS-Localizer adalah memberikan informasi

azimuth dari ’’center line” landasan.
4) Batas-batas di Sekitar Penempatan Instrument Landing
System (ILS-Glidepath)
a) Luas tanah dan lokasi penempatan ILS-Glidepath;
A#
b) persyaratan batas-batas ketinggian disekitar ILS-
Sampai jarak 6000 m dari titik tengah antena ke arah

pendaratan, ketinggian maksimum bangunan dan
benda tumbuh ditentukan oleh sudut sebagaimana di
tentukan pada gambar di atas.
c) Persyaratan Bangunan dan Benda Tumbuh;
(1) Kemiringan shoulder di daerah kritis <1,5 %;
(2) Peralatan shoulder di daerah kritis < 3 cm;
(3) Pada daerah kritis dan sensitif tidak boleh terdapat
bangunan, gundukan tanah, dan pepohonan yang
dapat mengganggu pancaran Glidepath.
d) Fungsi ILS-Glidepath adalah untuk memberikan
informasi kepada Penerbangan untuk mengetahui
sudut pendaratan pesawat.
5) Batas-batas di Sekitar Penempatan Instrument Landing
System (ILS-Middle Marker)
- 27 -
a) Luas tanah dan lokasi penempatan ILS-Glidepath,
b) persyaratan batas ketinggian di sekitar ILS-Middle

Marker;
Permukaan
c) persyaratan bangunan dan benda tumbuh;

Sampai dengan radius 60 m dari pusat antena, ke arah
pendaratan, ketinggian bangunan-bangunan dan benda
tumbuh dibatasi oleh permukaan kerucut sebagaimana
ditentukan pada gambar di atas;
d) fungsi ILS-Middle Marker adalah untuk memberikan
tuntunan (guidance) kepada pesawat yang berjarak
1.050 meter dari landas pacu guna melakukan
ancangan pendaratan.
3. Untuk mendirikan, mengubah atau melestarikan bangunan, serta
menanam atau memelihara benda tumbuh di dalam Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan harus memenuhi batas-batas
ketinggian sebagaimana dimaksud pada sub bagian V angka 1 dan
angka 2.
4. Untuk mendirikan bangunan baru di dalam Kawasan Ancangan
Pendaratan dan Lepas Landas, harus memenuhi batas ketinggian
dengan tidak melebihi kemiringan 1,6% (satu koma enam persen) arah
ke atas dan ke luar dimulai ujung Permukaan Utama pada ketinggian
masing-masing ambang landas pacu 7 dan landas pacu 25.
- 28 -
5. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan sampai jarak

mendatar 1.100 m ujung-ujung Permukaan Utama hanya digunakan
untuk bangunan yang diperuntukkan bagi keselamatan operasi
penerbangan dan benda tumbuh yang tidak membahayakan
keselamatan operasi penerbangan dengan batas ketinggian
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ini.
6. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan tidak diperkenankan
mendirikan bangunan yang dapat menambah tingkat fatalitas apabila
terjadi kecelakaan pesawat antara lain bangunan SPBU, Pabrik atau
Gudang Kimia Berbahaya, SUTT dan/atau SUTET.
7. Pada lokasi area perbukitan dengan ketinggian permukaan tanah telah
melebihi batas ketinggian Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
sebagaimana dimaksud pada sub bagian V angka 1 dan angka 2
diperkenankan mendirikan bangunan sepanjang Keselamatan Operasi
Penerbangan terpenuhi.
8. Untuk mempergunakan tanah, perairan atau udara di setiap kawasan
yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini, harus mematuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi
penerbangan atau komunikasi radio antar bandar udara dan
pesawat udara;
b. tidak menyulitkan penerbang membedakan lampu-lampu rambu
udara dengan lampu-lampu lain;
c. tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang
mempergunakan bandar udara;
d. tidak melemahkan jarak pandang sekitar bandar udara; dan
e. tidak menyebabkan timbulnya bahaya burung atau dengan cara
lain dapat membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas
landas atau gerakan pesawat udara yang bermaksud
mempergunakan bandar udara.
9. Pengecualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau
melestarikan bangunan sebagaimana dimaksud pada sub bagian V
angka 1 sampai dengan angka 7 harus mendapat persetujuan Menteri,
dan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. merupakan fasilitas yang mutlak diperlukan untuk operasi
penerbangan;
b. memenuhi kajian khusus aeronautika; dan
- 29 -
c. sesuai dengan ketentuan teknis keselamatan operasi

penerbangan.
10. Terhadap bangunan yang berupa benda tidak bergerak yang sifatnya
sementara maupun tetap yang didirikan atau di pasang oleh orang
atau yang telah ada secara alami, sebelum diterbitkannya Keputusan
Menteri ini antara lain gedung-gedung, menara, cerobong asap,
gundukan tanah, jaringan transmisi, bukit dan gunung yang sekarang
ini menjadi penghalang (obstacle) tetap diperkenankan sepanjang
prosedur keselamatan operasi penerbangan terpenuhi, titik koordinat
obstacle sebagaimana Tabel VI.
TABEL VI
TITIK KOORDINAT OBJECT OBSTACLE
K O O R D IN A T B A N D A R A
T IN G G I
K O O R D IN A T B A N D A R A (W G S 84 ) T IN G G I
(A C S )
NAM A
NO OBSTACLE KET
X Y L O N G IT U D E L A T IT U D E M SL AES
O BJEK
KKOP
(M ) (M ) o ' - - ' II (M ) (M )
1 BTS 1 1 6 0 2 6 ,4 1 5 2 0 6 3 6 ,7 8 1 10 10 3 7 .0 9 3 123 37 2 4 .2 3 3 1 2 5,4 6 5 6 1 ,2 9 7 141,821 K PD LL
2 BTS 2 1 2 8 6 6 ,6 6 6 2 2 3 9 1 ,0 0 4 10 10 5 .5 2 4 123 35 2 9 .8 1 7 9 8 ,0 4 5 3 3 ,8 7 7 11 8,1 2 3 KD PH L
3 BTS 3 1284 9 ,5 21 2 2 4 1 9 ,9 2 2 10 10 4 .7 3 9 123 35 2 9 .0 4 7 8 0 ,0 6 4 1 5 ,896 134,104 KDPHL
4 BTS 4 1 3 7 3 8 ,8 4 3 2 1 9 9 0 ,3 1 10 10 11.595 123 36 0 .7 5 9 1 1 8,9 0 8 5 4 ,7 4 0 9 7 ,2 8 KDPHL
5 BTS 5 1 2 5 7 8 ,1 7 6 2 2 7 5 7 ,3 8 9 10 9 5 6 .1 1 2 123 35 1 7 .792 7 5 ,9 1 0 1 1 ,742 13 8,2 5 8 KDPHL
6 BTS 6 1 5 3 0 8 ,9 4 4 2 1 2 3 2 ,7 2 3 10 10 2 3 .6 6 9 123 36 5 6 .7 3 9 123,091 5 8 ,9 2 3 2 8 7 ,5 9 4 KDPK
A n te n a
7 1507 9 ,8 41 2 1 4 2 3 ,4 4 3 10 10 1 9.369 123 36 4 7 .9 5 7 1 0 3 ,9 7 5 3 9 ,8 0 7 3 0 1 ,1 4 9
TVRI KDPK
8 BTS 8 1 6 2 2 2 ,4 7 2 2 0 7 3 4 ,5 2 5 10 10 3 2 .5 1 1 123 37 2 9 .7 5 0 1 3 3,0 4 3 6 8 ,8 7 5 2 3 ,8 7 5 KDPHD
9 BTS 9 1 5 2 8 6 ,0 4 4 2 1 3 2 9 ,0 3 4 10 10 2 0 .7 9 3 123 36 5 5 .2 7 0 1 0 8 ,0 3 0 4 3 ,8 6 2 2 8 9 ,9 4 6 KDPK
10 B T S 10 1 5 2 3 8 ,5 6 3 2 1 3 9 7 ,9 6 6 10 10 18.971 123 36 5 3 .2 2 4 1 2 1,6 1 2 5 7 ,4 4 4 2 9 3 ,1 9 6 KDPK
11 B T S 11 1 4 4 7 8 ,3 6 6 2 1 9 1 1 ,8 4 6 10 10 8 .4 6 9 123 36 2 4 .9 9 4 9 6 ,2 4 2 3 2 ,0 7 4 3 3 7 ,2 0 2 KDPK
12 B T S 12 1 5 1 0 2 ,3 5 2 2 2 3 9 9 ,5 3 1 10 9 4 8 .2 9 3 123 36 4 1 .2 0 1 1 0 9 ,2 0 8 4 5 ,0 4 0 3 1 7 ,7 4 8 KDPK
13 B T S 13 1 5 6 2 6 ,7 9 4 2 2 1 3 2 ,1 9 5 10 9 5 2 .7 7 8 123 37 0 .0 0 8 1 2 3,5 2 2 5 9 ,3 5 4 3 1 7 ,7 4 8 KDPK
14 B T S 14 1 6 0 8 8 ,0 5 5 2 1 7 6 8 ,8 7 7 10 10 0 .7 8 2 123 37 1 7 .532 1 0 7,9 3 3 4 3 ,7 6 5 2 5 9 ,7 3 2 KDPK
15 B T S 15 1 4 5 7 2 ,7 5 9 2 3 1 1 2 ,0 7 2 10 9 2 9 .7 5 1 123 36 1 8 .819 7 8 ,8 0 2 1 4,634 135,588 KD PH L
16 B T S 16 1 5 7 2 3 ,8 5 2 2 1 8 6 ,0 3 4 10 9 5 0 .3 3 7 123 37 2 .6 9 7 1 3 2,3 4 5 6 8 ,1 7 7 2 8 5 ,2 1 7 KDPK
17 B T S 17 1657 3 ,1 91 2 2 6 7 2 ,5 7 3 10 9 2 8 .4 8 8 123 37 2 6 .1 1 4 8 9 ,2 4 4 2 5 ,0 7 6 2 6 2 ,3 3 4 KDPK
18 B T S 18 1 6 1 0 3 ,3 4 7 2 3 7 0 6 ,6 9 2 10 8 5 9.311 123 37 3 .1 7 9 6 0 ,2 5 8 -3 ,9 1 0 3 1 3 ,9 2 KDPK
19 B T S 19 1 7 3 7 5 ,4 6 6 2 2 2 2 6 ,2 4 4 10 9 3 6 .5 3 1 123 37 5 5 .1 7 1 7 1 ,9 1 5 7 ,7 4 7 3 7 ,2 5 3 KDPHD
20 B T S 20 1 8 3 4 1 ,3 5 9 2 1 8 8 8 ,9 3 7 10 9 3 9 .8 7 9 123 38 2 8 .6 2 2 9 7 ,4 6 3 3 3 ,2 9 5 1 1 ,715 KDPHD
21 B T S 21 1 7 3 5 3 ,3 4 4 2 4 0 5 0 ,0 3 10 8 3 8 .9 5 5 123 37 4 0 .4 9 4 4 8 ,1 6 5 -1 6 ,0 0 3 2 8 6 ,9 1 9 KDPK
2.^4 B T S 22 1 9 2 4 7 ,8 9 7 2 1 8 8 3 ,1 0 7 10 9 3 3 .1 8 3 123 38 5 7 .6 3 7 7 7 ,4 3 0 1 3 ,262 3 1 ,7 3 8 KD PH D
23 B T S 23 2 5 8 9 6 ,0 1 2 2 7 9 3 ,7 3 10 8 13.869 123 42 2 3 .0 9 5 9 6 ,7 5 6 3 2 ,5 8 8 2 5 5 ,4 2 6 KDPK
24 B T S 24 2 2 2 7 3 ,6 2 9 2 2 2 2 2 ,0 2 7 10 8 5 9 .481 123 40 3 1 .7 2 9 9 4 ,6 4 3 3 0 ,4 7 5 14,525 KDPHD
25 B T S 25 2 0 6 2 8 ,7 1 3 2 1 5 3 8 ,2 8 7 10 9 3 3 .6 1 7 123 39 4 4 .4 0 4 1 1 8 ,5 1 4 5 4 ,3 4 6 9 ,3 4 6 KD PH D
- 30 -
26 B T S 26 1 9 9 9 3 ,5 6 2 2 1 4 9 4 ,2 1 1 10 9 3 9 .8 3 5 123 39 2 4 .4 4 5 1 0 0,2 1 7 3 6 ,0 4 9 8,951 KD PH D
27 B T S 27 1 9 7 7 6 ,7 6 8 2 1 3 9 9 ,5 4 8 10 9 4 4 .4 7 8 123 39 1 8 .2 4 3 1 0 2,2 6 9 3 8 ,1 0 1 8 ,8 9 9 KDPHD
28 B T S 28 1 9 2 3 8 ,6 2 2 2 9 9 0 ,7 0 4 10 8 5 8 .1 8 6 123 38 4 8 .8 5 4 3 1 ,3 0 7 -3 2 ,8 6 1 7 7 ,861 KDPHD
2$ B T S 29 1 9 1 8 5 ,7 3 4 2 2 9 3 2 ,3 8 9 10 9 0 .4 3 4 123 38 4 7 .6 1 1 5 5 ,1 5 2 -9 ,0 1 6 5 4 ,0 1 8 KDPHD
30 B T S 30 1 8 9 8 5 ,6 8 8 1 9 4 4 7 ,7 8 7 10 10 5 2 .2 7 7 123 39 7 .9 1 7 1 2 4,6 9 8 6 0 ,5 3 0 15,53 KDPHD
31 B T S 31 1 9 0 7 9 ,0 5 1 9 4 6 8 ,9 3 4 10 10 5 0 .8 9 9 123 39 1 0.739 1 2 4,1 2 0 5 9 ,9 5 2 14,952 KDPHD
32 B T S 32 1 5 2 6 1 ,9 9 6 1 9 3 9 8 ,4 8 10 11 2 2 .1 0 1 123 37 9 .2 8 8 1 5 9,2 3 0 9 5 ,0 6 2 190,6 3 6 KPDLL
33 B T S 33 1 5 9 0 6 ,6 2 2 1 9 5 8 7 ,2 2 6 10 11 1 1.233 123 37 2 8 .4 4 4 154,1 0 4 8 9 ,9 3 6 172,2 7 6 KPD LL
ANTENA
34 2 1 2 8 5 ,6 8 3 2 0 4 4 6 ,7 4 2 10 10 3 .1 8 8 123 40 1 3 .7 6 4 107,341 4 3 ,1 7 3 10 8,8 7 6
ER KD PTR
35 B T S 34 1 5 6 0 2 ,9 5 9 2 0 3 7 9 ,3 9 5 10 10 4 8 .4 5 6 123 37 12.671 1 1 3,2 9 9 4 9 ,1 3 1 13 7,4 2 8 KPD LL
36 ANTENA 2 0 3 7 5 ,9 9 2 0 1 3 2 ,5 9 6 10 10 2 0 .0 4 1 123 39 4 7 .1 0 1 8 4 ,9 6 3 2 0 ,7 9 5 2 4 1 ,5 9 8 K D PTR
37 B TS 37 2 0 5 7 3 ,0 4 7 1 5 7 4 7 ,5 0 6 10 12 3 7 .3 7 7 123 40 2 7 .0 0 9 3 2 9 ,0 5 4 2 6 4 ,8 8 6 2 6 0 ,1 7 7 KDPK
38 B T S 38 2 1 0 1 2 ,1 5 2 1 7 8 2 3 ,9 4 7 10 11 2 8 .3 0 3 123 40 2 5 .1 2 5 2 0 7 ,6 7 1 143,5 0 3 9 8 ,5 0 3 KDPHD
39 B T S 39 2 1 2 1 6 ,6 5 1 1 9 0 4 3 ,2 3 8 10 10 4 8 .1 4 7 123 40 2 2 .3 1 5 1 2 3 ,1 4 5 5 8 ,9 7 7 13,977 KDPHD
BANGUNAN
40 2 0 1 0 2 ,1 8 4 1 8 6 3 7 ,9 7 3 10 11 9 .4 4 0 123 39 4 9 .8 0 5 1 5 6,5 6 7 9 2 ,3 9 9 4 7 ,3 9 9
(H o tel) KDPHD
41 B T S 40 2 1 5 5 4 ,3 5 4 1 9 8 5 4 ,9 4 6 10 10 19.884 123 40 2 6 .8 8 6 8 1 ,9 3 9 17,771 6 8 ,8 2 4 K D PTR
42 G /P 2 2 1 4 5 ,4 7 2 2 0 0 9 4 ,1 8 2 10 10 7.821 123 40 4 3 .9 4 2 7 6 ,6 1 3 1 2,445 6 2 ,3 6 2 K D PTR
T IA N G N D B
43 2 1 6 9 4 ,5 7 7 2 0 4 1 1 ,0 6 3 10 10 1.213 123 40 2 7 .1 0 4 10 1,1 3 4 3 6 ,9 6 6 10 5,5 3 5
1 KD PTR
T IA N G N D B
44 2 1 7 6 5 ,2 3 9 2 0 4 2 1 ,8 8 1 10 10 0 .3 3 4 123 40 2 9 .2 8 0 1 0 0,9 2 7 3 6 ,7 5 9 107,032
2 K D PTR
45 B T S 41 1 9 0 8 7 ,8 2 9 1 7 6 6 1 ,2 4 9 10 11 4 8 .0 6 5 123 39 2 4 .8 7 2 2 3 8 ,2 9 9 174,131 129,131 KDPHD
46 R a d a r H ead 2 1 4 2 1 ,5 4 9 2 0 6 6 3 ,4 6 8 10 9 5 5 .2 9 5 123 40 1 6 .4 4 5 1 0 1,2 2 4 3 7 ,0 5 6 7 ,9 4 4 KDPHD
47 B u k it 1 1 2 99 4 ,0 3 8 0 0 8 ,0 7 10 17 3 9 ,9 4 8 123 37 2 4 ,0 6 3 9 8 ,0 8 3 3 3 ,9 1 2 181,912 KD PH L
48 B u k it 2 2 7 3 4 9 ,5 3 1 5 7 3 5 ,8 3 10 11 4 6 ,2 6 9 123 44 3 ,6 6 9 2 9 1 ,8 2 2 2 7 ,6 5 2 7 7 ,6 5 2 KDPHL
49 B u k it 3 2 4 7 6 6 ,2 9 8 8 2 3 ,7 8 10 15 4 4 ,7 2 3 123 43 3 4 ,1 3 4 4 0 5 ,7 7 3 4 1 ,6 0 2 191,602 KDPHL
50 B u k it 4 3 4 1 2 5 ,1 1 1 2 7 7 0 ,8 6 10 12 2 8 ,6 2 123 48 2,95 1 2 8 1 ,9 2 1 7 ,7 3 2 6 7 ,7 3 2 KDPHL
11. Pemberian tanda dan /atau pemasangan lampu

a. bangunan-bangunan dan/atau benda-benda sebagaimana
dimaksud dalam angka 10 harus diberi tanda atau dipasangi
lampu.
b. pemberian tanda atau pemasangan lampu, termasuk
pengoperasian dan pemeliharaannya dilaksanakan oleh dan atas
biaya pemilik atau yang menguasainya dan dilaksanakan sesuai
dengan pedoman yang akan diatur lebih lanjut oleh Direktur
Jenderal Perhubungan Udara.
12. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan sebagaimana dimaksud
pada sub bagian V angka 1 tercantum pada Lampiran Gambar Nomor
5 dan Lampiran Gambar Nomor 6.
- 31 -
VI. Batas Kawasan Kebisingan
1. Kawasan Kebisingan disekitar Bandar Udara terdiri:

a. Kawasan Kebisingan Tingkat I mempunyai nilai tingkat
kebisingan WECPNL lebih besar atau sama dengan 70 sampai
dengan lebih kecil 75 (70 < WECPNL < 75);
b. Kawasan Kebisingan Tingkat II mempunyai nilai tingkat
kebisingan WECPNL lebih besar atau sama dengan 75 sampai
dengan lebih kecil 80 (75 < WECPNL < 80);
c. Kawasan Kebisingan Tingkat III mempunyai nilai tingkat
kebisingan WECPNL lebih besar atau sama dengan 80 (80 <
WECPNL).
2. Penggunaan tanah pada Kawasan Kebisingan Tingkat I adalah sebagai
berikut:
a. tanah dan ruang udara pada Kawasan Kebisingan Tingkat I dapat
dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan dan/atau bangunan,
kecuali untuk jenis kegiatan dan/atau bangunan sekolah dan
rumah sakit.
b. bangunan sekolah dan rumah sakit yang sudah ada dilengkapi
dengan pemasangan insulasi suara sesuai dengan prosedur yang
standar sehingga tingkat bising yang terjadi di dalam bangunan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Penggunaan tanah pada Kawasan Kebisingan Tingkat II adalah sebagai
berikut:
a. tanah dan ruang udara pada Kawasan Kebisingan Tingkat II dapat
dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan dan/atau bangunan
kecuali untuk jenis kegiatan dan/atau bangunan sekolah, rumah
sakit dan rumah tinggal.
b. bangunan sekolah, rumah sakit dan rumah tinggal yang sudah
ada dilengkapi dengan pemasangan insulasi suara sesuai dengan
prosedur yang standar sehingga tingkat bising yang terjadi di
dalam bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Penggunaan tanah pada Kawasan Kebisingan Tingkat III adalah
sebagai berikut:
- 32 -
a. tanah dan ruang udara pada Kawasan Kebisingan Tingkat III

dapat dimanfaatkan untuk membangun bangunan atau fasilitas
bandar udara yang dilengkapi dengan pemasangan insulasi suara
sesuai dengan prosedur yang standar sehingga tingkat bising
yang terjadi di dalam bangunan sesuai dengan Keputusan
perundang-undangan yang berlaku;
b. selain penggunaan tanah dan ruang udara pada Kawasan
Kebisingan Tingkat III, dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau
atau sarana pengendalian lingkungan dan pertanian yang tidak
mengundang burung.
5. Kawasan Kebisingan sebagaimana dimaksud pada sub bagian VI
tercantum pada Lampiran Gambar Nomor 7.
6. Titik Koordinat Batas-Batas Kawasan Kebisingan Tingkat I, Tingkat II,
dan Tingkat III sebagaimana tercantum pada Tabel VII, Tabel VIII dan
Tabel IX.
TABEL VII
BATAS-BATAS KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT I
BANDAR UDARA EL TARI
K O O R D IN A T A C S K O O R D IIN A T UTM G E O G R A F IS
NO
L IN T A N S S E LA T A N B U J U R T IM U R
X Y X Y
O ' " O '
■ "
A1 14714.498 2 0 0 0 0 .0 0 0 5 6 7 1 5 6 .4 8 0 8 8 7 4 0 3 2 .4 0 7 10 11 7.2111 123 36 4 7 .1 8 2
A2 15525.442 200 7 7 .7 2 1 5 6 7 9 2 7 .4 7 9 8 8 7 4 2 9 5 .5 2 2 10 10 58.5 9 6 123 37 12.505
A3 18495.283 2 0 3 4 7 .7 2 0 570 754.4 21 8 8 7 5 2 4 4 .8 6 9 10 10 27.5 0 8 123 38 4 5 .3 4 9
A4 18924.370 2 0 3 3 1 .2 7 6 5 7 1 1 7 5 .6 8 3 8875328 .081 10 10 24.771 123 38 59.1 8 7
A5 19537.000 2 0 3 7 5 .9 2 0 5 7 1 7 6 1 .3 9 0 8 8 7 5 5 1 3 .1 6 3 10 10 18.707 123 39 18.423
A6 19888.644 2 0 4 7 1 .7 8 9 5 7 2 0 8 1 .3 4 0 8 8 7 5 6 8 7 .7 3 8 10 10 13.002 123 39 2 8 .9 2 6
A7 2 1 3 8 9 .0 0 0 2 0 3 5 7 .4 5 8 5 7 3 5 6 7 .4 7 6 8 8 7 5 9 2 3 .4 0 6 10 10 5.2 304 123 40 17.748
A8 2 2 7 5 1 .5 6 8 2 0 4 8 0 .8 9 9 5 7 4 8 6 4 .5 8 2 8 8 7 6 3 5 8 .5 4 4 10 9 50.9 7 5 123 41 0.3 4 6 3
A9 23140.211 2 0 4 1 2 .6 0 5 5 7 5 2 5 8 .4 8 4 8 8 7 6 3 8 1 .9 6 0 10 9 50.1 8 5 123 41 13.289
A 10 2 3 7 0 4 .0 0 0 2 0 2 8 3 .8 7 6 5 7 5 8 3 6 .7 6 0 8 8 7 6 3 8 7 .0 7 4 10 9 4 9 .9 7 9 123 41 32.2 9 2
A ll 2 4 3 2 3 .9 4 8 2 0 1 7 0 .9 7 4 5 7 6 4 6 6 .0 1 5 887 6420 .571 10 9 4 8 .8 4 4 123 41 52.9 6 8
A12 2 5 0 4 2 .1 1 8 201 24.00 1 5 7 7 1 7 5 .5 8 5 887 6540 .921 10 9 4 4 .8 7 6 123 42 16.278
A 13 2 5 3 5 8 .6 7 9 2 0 0 0 0 .0 0 0 5 7 7 5 1 2 .2 3 8 8 8 7 6 4 9 3 .4 7 2 10 9 46.3 9 7 123 42 27.3 4 4
A 14 2 5 0 4 2 .1 1 8 198 75.99 9 5 7 7 2 3 2 .9 2 6 8 8 7 6 2 9 9 .6 3 9 10 9 52.7 2 8 123 42 18.179
A 15 2 4 2 8 1 .0 6 5 198 25.532 5 7 6 5 0 4 .1 6 3 8 8 7 6 0 7 4 .5 7 5 10 10 0 .1 0 6 9 123 41 54.246
A 16 2 3 1 6 6 .0 0 8 195 95.20 8 5 7 5 4 7 2 .5 7 5 8 8 7 5 5 9 2 .6 7 7 10 10 15.868 123 41 2 0 .3 7 9
A 17 2 2 7 5 1 .5 6 8 19519.102 575 086.9 61 8 8 7 5 4 2 2 .8 0 9 10 10 2 1 .4 2 5 123 41 7.719
A 18 2 1 3 8 9 .0 0 0 196 42.54 3 5 7 3 7 3 2 .7 7 3 8 8 7 5 2 2 7 .8 6 3 10 10 27.8 6 4 123 40 23.2 2 9

- 33 -
K O O R D IN A T A C S K O O R D IIN A T U TM G E O G R A FIS
INU
L IN T A N S S E LA TA N B U J U R T IM U R
X Y X Y
O 1 II
°
A19 19840.389 195 37.00 0 5 7 2 2 5 0 .5 2 7 8 8 7 4 7 6 7 .1 2 2 10 10 42.9 6 4 123 39 34.5 4 8
A20 19496.846 196 32.67 3 5 7 1 8 9 4 .1 7 2 887 4780 .771 10 10 42.543 123 39 22.8 3 6
A21 18874.508 196 68.75 4 5 7 1 2 8 0 .3 5 5 8 8 7 4 6 7 1 .9 8 2 10 10 46.1 2 6 123 39 2.671
A22 18611.000 196 49.56 2 5 7 1 0 2 8 .4 2 5 8 8 7 4 5 9 2 .3 8 4 10 10 48.7 3 3 123 38 54.3 9 6
A 23 15525.442 199 22.27 9 5 6 7 9 6 3 .4 2 0 8 8 7 4 1 4 4 .2 9 2 10 11 3.5 183 123 37 13.695
TABEL VIII
BATAS-BATAS KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT II
K O O R D IN A T A C S K O O R D IIN A T UTM G E O G R A F IS
NO
L IN T A N S S E LA TA N B U J U R T IM U R
X Y X Y
O ' " O I
"
B1 17274.348 2 0 0 0 0 .0 0 0 5 6 9 6 4 6 .9 6 6 8 8 7 4 6 2 4 .2 7 6 10 10 47.7 8 4 123 38 8.9 94
B2 18552.951 2 0 1 5 9 .0 1 5 5 7 0 8 5 4 .1 5 7 8 8 7 5074 .611 10 10 33.044 123 38 4 8 .6 3 8
B3 18892.041 201 40.52 1 5 7 1 1 8 8 .3 3 5 8 8 7 5 1 3 5 .0 1 9 10 10 31.056 123 38 59.6 1 6
B4 19683.009 2 0 1 8 4 .9 5 7 5 7 1 9 4 7 .5 9 6 8 8 7 5 3 6 1 .1 3 3 10 10 23.6 4 4 123 39 24.5 5 3
B5 19912.458 2 0 2 8 7 .2 3 2 5 7 2 1 4 7 .1 8 0 8 8 7 5 5 1 3 .6 8 8 10 10 18.664 123 39 31.1 0 2
B6 2 1 3 8 9 .0 0 0 2 0 2 2 1 .0 2 8 5 7 3 5 9 9 .0 2 0 8 8 7 5 7 9 0 .6 7 3 10 10 9.5 4 9 8 123 40 18.795
B7 2 2 6 0 4 .2 7 7 2 0 2 9 1 .1 6 3 574765.151 8 8 7 6 1 3 9 .8 9 4 10 9 58.1007 123 40 57.093
B8 2 2 8 8 7 .2 8 8 2 0 2 8 6 .1 4 4 5 7 5 0 4 1 .6 5 4 8 8 7 6 2 0 0 .4 4 7 10 9 56.1102 123 41 6 .1 7 6 2
B9 233 51.351 2 0 1 0 4 .7 6 5 5 7 5 5 3 5 .0 8 0 8 8 7 6 1 3 1 .2 8 0 10 9 58.3281 123 41 22.3 9 6
B12 2 2 8 8 7 .2 8 7 197 13.85 6 5 7 5 1 7 3 .9 7 4 8 8 7 5 6 4 3 .6 6 6 10 10 14.228 123 41 10.563
B13 2 2 5 4 6 .5 0 0 197 15.95 8 5 7 4 8 4 1 .9 3 5 8 8 7 5 5 6 6 .9 1 7 10 10 16.75 123 40 59.6 5 6
B14 2 1 3 8 9 .0 0 0 197 78.97 3 5 7 3 7 0 1 .2 2 9 8 8 7 5 3 6 0 .5 9 6 10 10 23.5 4 5 123 40 22.1 8 3
B 15 19970.600 197 04.41 2 5 7 2 3 3 8 .5 0 2 8 8 7 4 9 6 0 .1 0 3 10 10 36.6 7 5 123 39 3 7 .4 2 6
B16 19683.009 198 15.04 4 5 7 2 0 3 3 .1 2 4 8 8 7 5 0 0 1 .2 4 4 10 10 35.356 123 39 2 7 .3 8 8
B 17 18892.041 198 59.48 0 5 7 1 2 5 3 .3 1 5 8 8 7 4 8 6 1 .5 9 3 10 10 39.954 123 39 1.7698
B18 18552.951 198 40.98 5 5 7 0 9 2 7 .6 9 0 8 8 7 4 7 6 5 .1 9 8 10 10 43.114 123 38 51.074

- 34 -
TABEL IX
BATAS-BATAS KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT III
K O O R D IN A T A C S K O O R D IIN A T U TM G E O G R A F IS
NO L IN T A N S S E LA T A N B U J U R T IM U R
X Y X Y
o ' " O 1 "
Cl 18778.920 2 0 0 0 0 .0 0 0 5 7 1 1 1 0 .7 6 9 8 8 7 4972 .151 10 10 36.3 6 4 123 38 57.0 7 8
C2 19305.500 2 0 0 5 5 .4 4 4 571 610.2 61 8 8 7 5 1 4 7 .8 4 5 10 10 30.611 123 39 13.481
C3 19768.500 2 0 0 7 7 .1 6 5 5 7 2 0 5 5 .6 9 3 8 8 7 5 2 7 6 .0 2 9 10 10 2 6 .4 0 8 123 39 28.111
C4 19969.474 2 0 1 8 5 .4 8 0 5 7 2 2 2 6 .1 7 7 8 8 7 5 4 2 7 .8 7 7 10 10 21.4 5 3 123 39 33.7 0 4
C5 2 0 3 7 6 .1 6 4 201 50.96 1 5 7 2 6 2 9 .8 2 9 8 8 7 5 4 8 8 .3 2 4 10 10 19.458 123 39 4 6 .9 6 5
C6 2 1 3 8 9 .0 0 0 2 0 1 32.50 1 5 7 3 6 1 9 .4 8 9 8 8 7 5 7 0 4 .5 4 5 10 10 12.352 123 40 19.474
C7 2 2 3 1 5 .0 0 0 2 0 1 3 4 .7 6 4 5 7 4 5 1 9 .8 7 4 8 8 7 5 9 2 0 .8 4 9 10 10 5.249 123 40 4 9 .0 4 8
C8 2 2 7 4 9 .1 0 6 2 0 1 8 7 .1 4 9 5 7 4 9 3 0 .1 0 5 8 8 7 6 0 7 2 .1 8 5 10 10 0 .2 9 3 8 123 41 2.5 1 9 3
C9 2 3 1 7 2 .4 6 2 2 0 0 0 9 .1 4 9 5 7 5 3 8 3 .1 4 5 8 8 7 5 9 9 6 .8 9 3 10 10 2.714 123 41 17.412
C IO 2 2 7 4 8 .2 7 4 19812.231 575 015.9 81 8 8 7 5 7 0 7 .2 3 3 10 10 12.167 123 41 5.366
C ll 2 2 3 1 5 .0 0 0 198 65.23 6 5 7 4 5 8 2 .1 9 2 8 8 7 5 6 5 8 .6 2 4 10 10 13.782 123 40 51.114
C12 2 1 3 8 9 .0 0 0 198 67.49 9 573 680.7 61 8 8 7 5 4 4 6 .7 2 4 10 10 20.7 4 2 123 40 2 1 .5 0 5
C 13 2 0 3 1 8 .2 1 8 198 48.252 5 7 2 6 4 3 .4 4 3 8 8 7 5 1 8 0 .4 1 9 10 10 29.4 8 2 123 39 4 7 .4 3 3
C14 19969.474 198 14.52 0 5 7 2 3 1 1 .9 4 8 8 8 7 5 0 6 6 .9 6 8 10 10 33.1 9 8 123 39 36.5 4 7
C15 19768.500 199 22.83 5 5 7 2 0 9 1 .3 7 6 8 8 7 5 1 2 5 .8 8 0 10 10 31.2 9 4 123 39 29.2 9 4
C16 19305.500 19944.556 5 7 1 6 3 5 .9 0 0 8 8 7 5 0 3 9 .9 6 2 10 10 34.1 2 2 123 39 14.331

X = 2 1 .0 0 0 X = 2 1.000
X = 2 0 .5 0 0 X = 2 0 .5 0 0
X=20.000• • X = 2 0 .0 0 0
X = 1 9 .5 0 0 - X= 1 9 .5 0 0
= 1 9 .0 0 0 - X = 1 9.0 00
KETERAKIGAN:
M m iN lE K I A I N r C K n U D U lN U A l N
JALANEKSISTING NOj B A N G U N A N NO. B A N G U N A N MO. B A N G U N A N
EE] SUNGAI TERMINAL PENUMPANG KANTIN DAN TOILET PAPI LAMPIRAN

APRON GEDUNG EOC/KRISIS CENTEF RADAR
SALURAN NOMOR :
TOWER DAN BGN AIRNAV KANTOR APP TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
PAGAR LAPANGAN PARKIR NDB TANGGAL :
KANTOR BMKG
GEDUNG VIP RUMAH DINAS GSG LAMA R E N C A N A IN D U K BAN D A R U D AR A
□DD =PERMUKIMAN TERMINAL KARGO POS SATGAS PAM BANDARA GEDUNG TEKNIK UMUM E L T A R I- KU P A N G
TAMAN METEO P R O VIN SI N U S A T E N G G A R A TIM U R
DPPU LAPANGAN TENIS
EMPU (EXPEDISI MUATAN PESAWAT UDARA)
STASIUN P K P -PK PURA N A M A G A M BA R NOMOR JUM LAH
STP
GEDUNG AD. BANDARA POS POM TNI AU
BANGUNAN ARSIP/GUDANG LAYOUT
FASIUTAS CIQ DVOR & MM BANGUNAN ALAT ALAT BERAT (A2B) BANDAR UDARA 01 0 1 /0 7
GEDUNG GENSET & RUMAH POMPA PANGKALAN TNI AU CHILER DAN WATER TANK EKSISTING
Y =3 0 .0 00 Y =30.000
Y = 2 5 .0 00 - - Y =25.000
Y = 2 0 .0 00 - - Y=20.000
Y = 19.500 ■ - Y = 19.500
Y= 19.500
LEGENDA :
NO. B A N G U N A N NO. B A N G U N A N NO. B A N G U N A N NO. B A N G U N A N
NO NO. B A N G U N A N
§ = FASILITAS EKSISTING =j| = SALURAN DRAINASE
K E M E N TE R IA N P E R H U B U N G A N
1 TERMINAL PENUMPANG 9 GEDUNG ADMINISTRASI 21 DVOR 33 46 SHELTER GSE
| ] = TAHAPI ^ = pag ar BANDARA
2 APRON 10 FASILITAS CIQ 22 PANGKALAN TNI AU 34 47 M P LAMPIRAN
3A MENARA PENGAWAS 11 GEDUNG GENSET/USTRIK 23 PAPI 35 48 ASRAMA KARYAWAN (LAHAN) | . -v-» | = PAGAR PEMBATAS FASILITAS KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
3B KANTOR LPPNPI 12 KANT1N DAN TOILET 24 RADAR 36 49 MIDDLE MARKER NOMOR :
= JALAN EKSISTING □d O = PERMUKIMAN
4 PARKIR MOBIL 13 GEDUNG EOC 25 TPS 37 TANGGAL :
4A PARKIR MOTOR 14 GEDUNG APP 26 NDB 38 R E N C AN A IN D UK B A N D A R U D AR A
4B PARKIR BUS
15 KANTOR BMKG 27 GEDUNG SERBA GUNA 39 LAPANGAN PARKIR GSE E L T A R I- K U PAN G
4C PARKIR TAXI
16 RUMAH DINAS 28 GEDUNG TEKNIK 40 HANGGAR PR O VIN SI NU SA T E N G G A R A TIM U R
4D ANTRIAN TAXI
17 POS SATGAS PAM BANDARA 29 TAMAN METEO 41 RUMAH POMPA
5 GEDUNG VIP 42
30 EMPU N A M A G A M BA R NOMOR JUM LAH
6 TERMINAL KARGO 18 LAPANGAN TENIS 43
19 PURA 31 STP
7 DPPU 44
8 STASIUN PKP-PK 20 POS POM TNI AU 32 PERGUDANGAN 45 RENCANAINNDUK 02 0 2 /0 7
§ 8 O 8 § 8 o § §
8 8
h* CM
o O si si CM
CM CM CM CM CM CM CM
Y = 2 0 .7 5 0 - - Y =2 0 .7 50
Y = 2 0 .5 0 0 - t'jOf ''iQacxnr - Y = 2 0 .5 00
IfTTiT iTm T d
P A N G H A L A N TN I A L
§ 1 1 1 1 ®
J a la n P e rim et<
1 1 111 1 l|l.!i - Y =20.250
Y = 2 0 .2 5 0 -
PARALEL TAMIWAY
S a lu ra n D ro n o s o
BOX CULVERT u ly e r t TA] 80* CJLVEPT BO* Cu'.vERl
A _ ■
Y = 2 0 .0 00 : - Y =2 0 .0 00
r_
PAPI
RUNWAY STRIP 2 9 3 0 M X 2 8 0 M
Y= 1 9 .7 5 0 - - Y = 19.750
§ 8 § 8 8
1 8
O
CM I CM
Si
1
CM CM CM CM CM
II II II II II II II II
X X X X X X X X X
LEGENDA :
TERMINAL PENUMPANG GEDUNG ADMINISTRASI OVOR BENGKEL (A2B) SHELTER GSE

|j = FASIUTAS EKSISTING T ] = SALURAN DRAINASE KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
APRON FASIUTAS CIQ PANGKALAN TNI AU CHILLER & WATER TANK WTP & POMPA T ] = PAGAR BANDARA
LAMPIRAN
MENARA PENGAWAS GEDUNG GENSET/USTRIK PAPI GEDUNG CATERING
C T T ] = PAGAR PEMBATAS FASILITAS KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KANTOR LPPNPI KANTIN DAN TOILET RADAR APRON SERVICE BUILDING
TPS
NOMOR :
PARKIR MOBIL GEDUNG EOC GLIDE PATH l / ^ ^ l = JALAN EKSISTING □d q =PERMUKIMAN
PARKIR MOTOR NDB TANGGAL :
GEDUNG APP KANTOR KEAMANAN
PARKIR BUS R E N C A N A IN D U K BAN D A R U D AR A
KANTOR BMKG GEDUNG SERBA GUNA LAPANGAN PARKIR GSE
PARKIR TAXI EL TAR I - K U PAN G
RUMAH DINAS GEDUNG TEKNIK HANGGAR
ANTRIAN TAXI
TAMAN METEO RUMAH POMPA PR O V IN S I N U S A T E N G G A R A TIM U R
GEDUNG VIP POS SATGAS PAM BANDARA
EMPU AREA KOMERSIAL
TERMINAL KARGO LAPANGAN TENIS POS JAGA/ GARDU T1KET NAM A G A M B A R NOMOR JUM LAH
PURA STP
DPPU GENERAL AVIATION
PERGUDANGAN RENCANA TATA LETAK
STASIUN PKP-PK POS POM TNI AU PLTS (TENAGA SURYA)
FASIUTAS SISI DARAT 03 0 3 /0 7
1 o o i o
8 8 I 8
d
CN
II
o
CN
II
F5
II
sII ii ii
K>
C-J
11
K>
CN
X X X X X X X X
Y=30.000 Y=30.000
Y=25.000 - - Y=25.000
Y=20.000 Y=20.000
Y= 19.500 - Y= 19.500
KOORDINAT
KOORDINAT UTM KOORDINAT GEOGRAFIS
BANDAR UDARA (ACS)
NO. T1TIK X Y X Y UNTANGSELATAN BUJUR TIMUR
(Meter) (Meter) (Meter) (Meter) 0 • • 0 '
1. RW.07 20000.000 20000.000 572298.762 8875254.480 10 10 27.109 123 39 36.101 Y= 19.500

2. RW.25 22500.704 20000.000 574730 788 8875832.433 10 10 08.113 123 40 55.986
3- RW.25 RIP 22750.000 20000.000 574974.260 8875890.317 10 10 08.470 123 41 3.983
LEGENDA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
= KEBUTUHAN LAHAN BANDARA EKSISTING : 208,0931 Ha.
LAMPIRAN
= PENGEMBANGAN KEBUTUHAN LAHAN BANDARA : 9,49 Ha. N0M0R :
TANGGAL :
KEBUTUHAN LAHAN BANDAR UDARA : 217,5831 Ha RENCANA INDUK BANDAR UDARA
EL TARI - KUPANG
N A M A G A M BA R NOMOR JUM LAH

Luas Lahan Eksisting total seluas 208,0931 Ha yang terdiri atas:
RENCANA KEBUTUHAN LAHAN
1. Lahan bersertifikat PT Angkasa Pura I = 77,9791 Ha
BANDAR UDARA 04 04/07
2. Lahan dalam perjanjian kerja sama milik TNI = 130,114 Ha
! D ATA POKOK
DATTAR KOOMINAf TIIlKOftSTAfir TITIK R E F E R E N S I 10* 10' 4 0 " LS

01 KAWA1AH W<nAKVMAM OPTftASI P fM f BANGAH BANDAR UPAftA MlANGAS
KOORDINAT CEO GRATIS YA2S-E4 TIN CCI POSISI B A N D A R U D A R A (A R P ) 123* 3 9 ' 5 0 " BT
KOOROftWT ACS ELEV'ASI
No OBYEK JMTANO 6 ELAT AN BUJURTKAJR OBSTACLE PADA K E T IN G G IA N
PROPINSI MALUKU X Y • (NBL) (AES) KKOP KKOP
BANDAR UDARA
) Si 1 16026415 20636.781 10 I ’ 0 \ 370*1 123 37 24 233 125.465 61 297 14’ 821 KPOLL
2 as 2 ':&=66S6 22 33‘ 004 •0 L io 5 534 35 29817 96 £45 23 877 1 '6 123 KOPIft.
i— 1 :r 13 ’ 284 9 5?! 22419S22 •n 10 ’ X 95 /9 M ? m c6*. 16 896 131 IC4KDPH A R A H L A N D A S PA C U 76* 3 7 ' 5 4 .7 4 5 "
•1 DCS 4 137288-43 21990310 10 '0 115% & 0 759 116X 3 52 740 97 2tL KUPHL
’ 2570176 25757 38? -s 5€ 112 35 17792 7G910 11 74? 138 2C6KDP»*
P A N J A N G LA N D A S P A C U
---------------------♦------ f> US 6
? ‘••rtera
15X8341 21232.72c ’ 0
ISJ’ SEl’ 21423.443 10
, 5 c 669 ‘•23 36 56733 123.ee 1 56 913
153C9 ’ 23 36 47957 103 S75 3? 007
287 55.1KDPK
30' 14? K0PK
X-3&000
^ e -1.2 w E.1.3 3 U> 8 •6722^72 2C 734 525 10 •D 32511 ’ 22 37 29 753 133 C43 66 875
15X6041 21329 031 10 '3
236/5 KDPl©
7CQ ’&1C KDPK
K L A S IF IK A S I L A N D A S P A C U IN S T R U M E N T P R E S IS I C A T 1
i 9 Ui 9 20,790 123 36 55273 100 C33 43062 C O D E N U M B E R (4)
in J i It) 152385fa 21397966 •;i •0 16 971 36 53231 1?161? 57444 ?X) 156 KDPK
T i ■ U3 11 "4478 356 21311 Ol6 10 10 8469 123 35 249M 96242 32 074 337.2C2 KDPK K E T IN G G IA N A M B A N G (2 5 ) = 0 .0 0 0 m A E S / 6 4 .1 6 8 m M S L
i? UJ 12 15102352 22399531 10 03 46 2X ) •22 3o 41 20’ 1U9X3 45 (VO 3*7 74£ KDPK (0 7 ) = 10.797 m A E S 1 7 4 .9 6 5 m M S L
13 3tJ 13 15626.734 22132.195 10 03 £2.778 123 37 0 038 123 £22 £9 354 3 7 746 KDPK
14 J i 14 'fT f8 0 % 51768877 10 10 0 732 ’ ?? 37 1753? 107 933 43 785 250 ryi KDPK TITIK R E F E R E N S I I X = 2 0 .0 0 0 m : Y = 2 0 .0 0 0 m
><9~ 15 a s 15
1C a s 1C
14572/59 23112072 10 33 59.751 122 36 18 8” 9 78£U2 14434
15723050 221X 034 10 09 K 3 3 7 ’ 23 37 2 697 132 345 ee 177
135 566 K 0PII
2 0 52 l7 KOPK
TH. 0 7 (E K S ) 1 0 ' 10' 2 7 .4 5 " LS : 123* 3 9 ' 3 6 .3 4 " 8 T
17 a s 17 16573191 22672573 10 :s 28.488 123 3? 2 6 1 ’ 4 89244 25075 262c31 KDPK T IT IK R E F E R E N S I II X = 2 2 .5 0 0 m : Y = 2 0 .0 0 0 m
KASI : BANDAR UDARA EL TARI KUF IB :ti 13 16103347 5r*7Vift9; m 03 59311 37 3 179 60 250 3913 C.V KDPK TH, 2 5 (E K S ) 10* 10' 0 8 .4 7 " LS : 123* 4 0 ' 5 5 ,2 5 " BT
19 a s is •7275456 25225 244 Vo 03 36531 •23 37 5517’ 71 S15 7 747 3? 25c KOPID
' r t TO a s 2u
?1 a s 21
*•8341939 21888037 10 .73
17353344 r u r jv u n r 10 M
123 » 28622 97453 33 285
.36 955 '72 37 40434 48 165 16 003
11.715 KDPW)
?fifi SIS KDPK
T IT IK R E F E R E N S I III
TH. 2 5 (R IP )
X = 2 2 .7 5 0 m : Y = 2 0 .0 0 0 m
10* 1 0 '0 8 .4 7 " L S : 123* 4 1 '3 .9 8 " BT
n a s 22 9747JB37 21333.107 <0 09 3c 183 ’ 23 33 57637 77430 13 262 31.728 KOWD
73 a s 23 250960‘0 22793 730 10 0.1 13 IKS 123 42 23095 96 *'56 22500 256421 KDPK KOORDINAT BATA5 KAW ASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
24 a s 24 22273029 22222.027 ID IM 1948’- ’ 23 40 2)7 23 54 643 3Q475 •4 625 KDP1©
G E O G R A F IS
26 a s 25 2C628 713 21530 337 10 [13 33617 123 33 44431 110514 51 y. 6 9 3 lf KOPfO AC8
a s2 S 159335S2 21454 211 in 03 23 81)5 123 39 24445 100217 r t f c i 8551 KOPiC T IT IK L IN T A N C S E L A T A N B U J U R T IM U R
?7 a s 77 157767 CO 21399546 10 03 •11470 •23 39 10243 102 2C9 x 101 6 G9S KDWC * ' I • . *
X (m ) Y (m )
2B a s2 B 19228620 22990 704 10 03 56 186 *•23 33 48851 31207 22 861 77661 KDPIC
X-30000 A1 1 19 9 4 0 .0 0 0 2 0 1 6 0 .0 0 0 10 10 2 2 .8 0 0 123) 39 3 3 .0 3 4
K A W A S A N D l B A W A H P E R M U K A A N H O R IZ O N T A L LU A R 30 3TS90 •E965638 ’ 9447,73? 10 10 52277 ’ 23 33 7 917
124 653 60 530 ’ 5.53C1KDP1D 1 9 9 4 9 .7 1 7 10 10 32.321 1 2 3 |3 9 3 5 .2 7 5
A 12 19938111
r S IS SI 19079030 19468.934 10 13 X 899 ’ 23 33 10 733
124.123 59 » 2 •4 95-2 KDP.-C>
37 ~S?83
i » 223 95 fK? I90C XKPDU A .1.3 4 9 4 0 .0 0 0 1 7 6 0 0 .0 0 0 10 13 3 7 .3 2 8 1 2 3 ; 31 53 .1 3 1
3? BTSc?__________ 15X 1996 153M48C 10 77 10' 123
33 3TSS3 15X6622 19587.Z76 10 11233 123 31 104 104
,8444 65 W6 1 72 2*6 KPOLL A 1 .4 4 9 4 0 .0 0 0 22400.0CO 10 11 5 .3 4 0 123 31 1 6 .4 0 5
AMEVAE3 21X 5633 5C4C6 745 16 ~i0 3 133 123 4) 107.341
13761 43 173 108 6/1 KDPIR 16 9 4 0 OOO 1 9 4 0 0 .0 0 0 10 11 9318 123 38 2 905
A. 1.5
35 3TSS4 166C2.939 X 373.395 10 •o 45 456 123 37 1267’
113 299 49 131 137426 K)>DLL
2CC70930 2CJ041 123 47101
64S63 20 795 24’ KOPIR A 1.6 16 9 4 0 0 0 0 2 0 6 0 0 .0 0 0 10 10 3 1 .3 2 5 1 2 3 37 5 3 .7 1 2
*M E N A 2C 132.09c* J O ,4 5 . 33
37 BTSS7 2C573047 157479)6 10 .'7 377 123 41 373 £64
27033 764 333 2CO 17/ KDPK A 2 .1 22810000 2 0 1 5 0 .0 0 0 10 10 1.008 123 41 4 .7 5 0
30 3TS CO 21C12 152 17023 917 10 11 20303 123 40 207.C71
25125 143 533 X 5 X KDPIC 4 6 .7 6 6
A2 2 3 7 8 1 0 .0 0 0 2 2 4 0 0 .0 0 0 10 6 5 5 .7 7 2 123 48
:»9 3TS29 21216651 19053230 10 10 ■tt.147 123 •10 22315
123 145 56 977 ’ 3 9 / / KOPIC
40 aANGUWK T-aN) 2C102134 18637 975 10 1*. 9443 123 33 49835
156567 92 399 4 7 X 9 KDPIC A -2.3 3 7 8 1 0 .0 0 0 1 7 6 0 0 .0 0 0 10 9 2 7 .7 1 9 1 2 3 ,4 9 2 3 .6 1 8
41 3TS •« 21554 354 19351.916 !?- 10 IS 881 123 43 8*-S39
26835 17 771 68 624 KDPIR A.2.4 2 2 8 1 0 .0 0 0 1 9 8 5 0 .0 0 0 10 10 10.505 1 2 3 ; 41 7 .0 5 0
:•1 221454 72 20034.'82 ’ 0 . 10 732' 123 40 4 3 942
76613 12 445 62 262 KDPIR
101 134 105 ;:•£ KOPIR A.2.5 2 5 8 1 0 .0 0 0 2 0 6 0 0 .0 0 0 10 9 2 3 .8 7 4 123! 4 2 3 7 .1 6 6
43 TVN3MD0 1 2ICS4577 20411 oc:- 10 'D 1 2’ 3 123 43 2701 X S <£
TlANGMUj 2 21765249 Ay.J- 881 10 10 0 361 123 40 29233
10U927 X 755 1L-: L .-x KOPIR A 2 .6 2 5 8 1 0 .0 0 0 1 9 4 0 0 .0 0 0 10 10 1 .9 6 5 1 2 3 ;4 2 4 6 .3 6 8
•'.5 ITS j i ’ 0 X 7 fit*) 1766* 545 >0' 4P0C5 123 33 24 87?
230 253 174 13* 1 • • 1 • 1 KDPIC 10 2 8 .3 8 4 1 2 3 :3 8 2 7 .9 8 0
B 1.1 179 7 9 0 5 0 2 0 4 4 4 .7 4 3 10
46 JadaH cac 21421.549 2CC53.466 10 03 5520e 123 43 101.224
16445 37 066 7 544,KOPIC
3%C€D X I 9*2 18’ 5’ 2 KOPIft. B .1 .2 2 5 3 1 0 .0 0 0 2 0 5 2 5 .0 0 0 10 9 3 0 .1 4 7 123 4 2 2 1 .7 6 4
4B B iA l? 7734953) IS 735 R tf 10' 4t?fO 41 791 623 ?7 7 65? 77 C52K0PII B 2.1 1 7 9 7 9 .0 5 0 1 9 5 5 5 .2 5 8 10 10 5 6 .5 4 6 123 3 8 3 4 .7 9 5
49 3 0 4 3 2476C2B0 G023.700 10 15 44 723 43 34134 405.773 >11632 191 CC2KDPH. 29815
B 2.2 25310000 1 9 4 7 5 .0 0 0 10 10 3389 1 2 3 42
60 34125110 12770 86C 10! 12 X 6 2 !) 123 43 2 951 261 9C0 217 73? 67 7T-2 KOPIft
C.1.1 16008.981 2 0 7 3 9 .6 5 3 10 10 3 3 .9 6 8 1 2 3 37 2 2 .8 8 3
K A W A S A N D l B A W A H P E R M U K A A N K ER I KETERAXGAN x-ttjxa
C .l 2 19 9 4 0 0 0 0 2 4 0 0 0 .0 0 0 10 8 2 0 .9 0 6 1 2 3 39 3 .5 3 4
KDPTR : Kay/aM r D iba w a hP en nu kun TranslW 2 2 8 1 0 .OCO 2 4 0 0 0 .0 0 0 10 7 5 9 .1 1 7 123 40 3 5 .2 4 2
C .1 .3
KPOLL : ta r /n a n Ancjngan P«r>damtar d » n L * p » L in d u
KDPK : K av a sjn D ib a w a h P trtn u k u n Kerucut C .1.4 26741 0 1 9 2 0 7 3 9 .6 5 3 10 9 12.4 8 0 123 43 5 .8 4 5
KDPHO : K a ^ a w n D tbv w a h P a n ru k u n Horizontal Dai am C 2.1 16008981 1 9 2 6 0 .3 4 7 10 11 20 805 1 2 3 37 34220
KOPHL : K *v a *» i D iba v a h P e n n u k u n Hocaontal Luar 10 9 5 9 .3 1 3 123 43 1 7 .1 8 9
C .2 .2 2 8 7 4 1 .0 1 9 1 9 2 6 0 .3 4 7
AES : Aerodrome E itva bo n E y tte m / Slitam E(avail Bandar Udara
MSL : Mean sea L ev* C .2 .3 2 2 8 0 9 .9 0 4 1 6 0 0 0 .0 0 0 10 12 12.395 1 2 3 |4 1 3 6 .5 6 3
ACS :Aerodrome coordinate System/ ststem Koordinar Bandar Udara C .2 .4 199 4 0 0 0 0 16COO.OOO 10 12 3 4 .1 9 0 123 40 4 840
SAN DT- BAW AH PERM UKAAN D 11 140 3 0 201 2 1 0 3 6 .4 7 0 10 10 39 585 123 36 1 7 .3 7 4
HO R IZO N TAL DALAM . D .1 .2 1 9 9 4 0 .0 0 0 2 6 0 0 0 .0 0 0 10 7 17 .5 8 5 1 2 3 !3 8 48212
D .t 3 2 2 8 1 0 .0 0 0 2 6 0 0 0 .0 0 0 10 6 6 5 .7 9 6 1 23 4 0 1 9 .9 1 5
D.1 4 2 8 7 1 9 7 99 2 1 0 3 6 .4 7 0 10 8 4 8 047 1 2 3 44 6 .7 9 7
KAWASAN Dl BAWAH. D .21 14 0 3 0 201 1 8 9 6 3 .5 3 0 10 11 4 5 .2 1 8 1 2 3 36 3 3 .2 5 0
'PERMUKAAN TRANSISI D .2.2 2 8 7 1 9 .7 9 9 1 8 9 6 3 .53 0 10 9 5 3 .6 7 3 123 44 2 2 .6 9 7
D .2.3 2 2 8 1 0 .0 0 0 1 4 0 0 0 .0 0 0 10 13 15.713 123 41 5 1 .9 0 2
D .2.4 1 9 9 4 0 .0 0 0 1 4 0 0 0 .0 0 0 10 13 3 7 .5 1 0 123 40 2 0 .1 7 2
E M 5 1 2 8 .6 8 5 2 2 3 7 1 .6 9 7 10 11 4 .8 0 6 1 2 3 31 2 2 .6 5 2
KAW ASAN AN Q ANG AN P E N D A R A f AN KAW ASAN ANCANG AN PENDARATAN ■X-20.000 1 2 3 :37 39287
X-20.000 E .1 .2 1 9 9 4 0 .0 0 0 3 5 0 0 0 .0 0 0 10 2 3 2 .6 3 2
DAN LEPAS LAN D A$ DAN LEPAS LANDAS E .1 .3 2 2 8 1 0 .0 0 0 35COO.OOO 10 2 1 0 .8 5 0 1 2 3 |3 9 1 0 .9 6 9
E 1.4 37621 3 1 5 2 2 3 7 1 .6 9 7 10 6 5 8 .1 0 3 123 48 4 0 .9 5 5
E 2.1 5 1 2 8 .6 8 5 1 7 6 2 8 .3 0 3 10 13 35.C 02 1 2 3 31 5 8 .9 4 6
E .2 2 37 6 2 1 3 1 5 1 7 6 2 8 .3 0 3 10 9 2 8 .2 6 9 1 2 3 :4 9 1 7 .3 7 2
E .2 .3 2 2 8 1 0 .0 0 0 5 0 0 0 .0 0 0 10 18 0 .6 4 2 123 43 0 .9 3 7
IGKINAN E .2 ,4 1 9 9 4 0 .0 0 0 5 0 0 0 .0 0 0 10 18 2 2 .4 4 6 1 2 3 41 2 9 .1 8 6
: G a ru Urvsur A *
T.1* Ba’as KKOP
: G a rs Unsur Jalan
10• Titk Duga Obstacle
© T / W AES
Ga’is Kontur
: Cans Batas Pemuklman
: Cans Batas Vegelasi
E3 Obstacle Rupa Bumi
X - 15.000 ■X - 15.000
X-10.000
LAMPIRAN
X-10.000
KEPUtllSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA
NOMOR
TANGGAL
£i&
W KEM ENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA INDUK BANDAR UDARA
EL TARI - KUPANG
PR0VINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NAMA GAMBAR :
KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
X-5XO0 X-S.000
(KKOP)
NOMOR GAMBAR JUMLAH LEMBAR
05 05/07
POKOK 'X \
DATA
TITIK R E F E R E N S I 10s 10' 4 0 ' LS

B A N D A R U D A R A (A R P ) 1 2 3 ' 3 9 ' 5 0 ' BT
K E T IN G G IA N
6 4 .1 6 8 M S L
BANDAR UDARA
ARA H LANDAS PACU 7 6 " 3T 5 4 .7 4 5 "
PAN JAN G LAN D AS PACU 2 .7 5 0 m
C O D E N U M B E R (4 )
K E T IN G G IA N A M B A N G (2 5 ) = 0 .0 0 0 m A E S / 6 4 .1 6 8 m M S L
(0 7 ) = 10.797 m A E S / 7 4 .9 6 5 m M S L
T IT IK R E F E R E N S I 1 X = 2 0 .0 0 0 m : Y = 2 0 .0 0 0 m
TH. 0 7 (EKS) 10* 10’ 2 7 .4 5 ' L S : 123* 3 9 ’ 3 6 .3 4 ' BT
T IT IK R E F E R E N S I II X = 2 2 .5 0 0 m : Y = 2 0 .0 0 0 m
TH. 2 5 (E K S ) 10" 10' 0 8 .4 7 " LS : 1 2 3 " 4 0 ' 5 5 .2 5 " BT
TIT IK R E F E R E N S I III X = 2 2 .7 5 0 m : Y = 2 0 .0 0 0 m
TH. 2 5 (R IP ) 10* 10’ 0 8 .4 7 ’ LS : 123* 41* 3 .9 8 ’ BT
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA
NOMOR
TANGGAL
KEM ENTERIAN PERHUBUNGAN

EL TARI - KUPANG
PROV1NSI NUSA TENGGARA TIMUR
NAMA GAMBAR :
POTONGAN MEMANJANG DAN MEUNTANG PADA
KAWASAN KESELAMATAN OPERAS! PENERBANGAN
NOMOR GAMBAR JUULAH LEMBAR
06 06/07
D ATA POKOK
TITIK R E F E R E N S I 10* 10' 4 0 " LS

B A N D A R U D A R A (A R P ) 123* 3 9 ’ 5 0 " B T
K E T IN G G IA N
BANDAR UDARA
ARAH LANDAS PACU
PAN JANG LAN D A S PACU
C O D E N U M B E R (4 D ) _______
K E T IN G G IA N A M B A N G (2 5 ) = 0 .0 0 0 m A E S / 6 4 .1 6 8 m M S L
(0 7 ) = 10.797 m A E S / 7 4 .9 6 5 m M S L
K O O R D IN A T B A T A S -B A T A S K A W A S A N K E B IS IN G A N ( B K K )
BANDAR UD A R A EL TARI - KUPANG
KOORDINAT ACS GEOGRAFIS
NO v tINTANG SEIATAN (LS BUJUR TIMUR (BT)
• ' * » 1 .‘. J .•
70 < W E C P N L < 75 1 K E B IS IN G A N T IN G K A T 1
A1 14714.498 20000.000 10 11 7.2111 123 36 47 182
A2 15525.442 20077.721 10 10 58.596 123' 37 12505
A3 18495 283 20347.720 10 10 27.508 123 38 45 349
9 5 < W E C P N L < 80 ( T IN G K A T II ) * 10 10 24.771 123 38 59 187
A4 18924.370 20331 276
AS 19537.000 20375.920 10 10 18.707 123, 39 18.423
A6 19888644 20471.789 10 10 13002 123 39 28926
80 < W E C P N L ( T IN G K A T III ) A7 21389 000 20357.458 10 10 5.2304 123t 40 17.748
A8 22751.568 20480.899 10 9 50975 123 41 0.3463
A9 23140.211 20412.605 10 9 50.185 123 41 13.289
A10 23704000 20283 876 10 9 49.979 123’ 41 32.292
A ll 24323.948 20170 974 10 9 48844 123 41 52 968
A12 25042 118 20124 001 10 9 44.876 1231 42 16.278
A13 25358 679 20000.000 10 9 46.397 123 42 27.344
A14 25042.118 19875.999 10 9 52.728 123 42 18 179
10 10 0.1069 m l 4i 54.246
A15 24281.065 19825.532
A16 23166.008 19595.208 10 10 15.868 123 41 20.379
A17 22751.568 19519.102 10 10 21.425 123' 41 7.719
A18 21389.000 19642.543 10 10 27.864 123; 40 23 229
A19 19840.389 19537.000 10 10 42 964 123; 39 34 548
A20 19496.846 19632.673 10 10 42.543 123. 39 22 836
A21 18874.508 19668.754 10 10 46 126 123 39 2 671
A22 18611 000 19649.562 10 10 48.733 123 38 54.396
A23 15525.442 19922.279 10 11 3.5183 123; 37 13695
K E B IS IN G A N T IN G K A T II
B1 17274 348 20000.000 10
B2 18552.951 20159.015 10
B3 18892 041 20140 521
B4 19683 009 20184.957
B5 19912.458 20287.232
B6 21389.000 20221.028
B7 22604.277
B8 22887 288
B9 23351 351
B10 23928 210
B11 23321 230
B12 22887 287
B13 22546 500
B14 21389.000
B15 19970.600
B16 19683009
B17 18892.041
B18 18S52.951
III K E B IS IN G A
Cl 18778 920
C2 19305 500
C3 19768 500
C4 19969.474
CS I 20376164
C6 ’ 21389.000
C7 22315.000
C8 22749.106
C9 23172.462
CIO 22748 274
C lY 22315000
-Y -1 7J K X
NOMOR X Mf ;
TANGGAL : 2 AG(
KEM ENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
Ttd.
BUDI KARYA SUMADI

PEMBAGIAN KAWASAN KEBISINGAN •Y"12-fi0C
LEG ENO A U R A IA N NILAI WECPNL TATA GUNA LAHAN

Dopot dim anfootkon untuk barbogal )ente kagiaton <io n /a to u bongunon, kacuoll untuk
bongunon ta ke !o h don rum oh aaW t
mm KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT 1 70 s WECPNL < 75 B onaunon aekoloh don ru m o h aoktt yong audoh odo dllangkopl pam osortgon EL TARI - KUPANG
75 WECPNL < 80
Dopot dirrvonfootkon untuk barbogal }ania kagiaton d o n /o to u bongunon, kocuaR untuk
Ionia k cgloton d o n /o to u bonaunon te ko lo h , ru m o h aoklt don rum oh tinggol. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT 2 Bongunon aekoloh, rum oh aoktt don rum oh tinggol yong audoh odo
daanbkapl pam oeonoon Inauloal auoro aaauol dongon proaadur atondor.
Dopot (fim onfootkon untuk m o m bongun bongunon o to u foallKoa bonder udoro yong dliengkopl NAMA GAMBAR :
l i i l W WECPNL - 80 pam osongon Inauloal auoro aaauol oangon proaadur atondor.
KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT 3 Dopot dlm onfootkon aabogol jo lu r hljou otou aorono pangandolion llngkungon d on partonlon BATAS KAWASAN KEBISINGAN
yong tid o k m angundong burung.
CATATAN:
W E C P N L : W e ig h t e d E q u iv a l e n t C o n t in u o u s P e r c e iv e d N o is e L e v e l NOMOR GAMBAR JUMLAH LEMBAR
0 7 /0 7
V 07

KM 139 Tahun 2022 Rib El Tari

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

KM 139 Tahun 2022 Rib El Tari

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 48 ayat (1)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

8. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 11 Tahun 2011

14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun

Memperhatikan : 1. Surat Direktur Utama a.n. Direksi PT. Angkasa Pura I

PERTAMA : Menetapkan Rencana Induk Bandar Udara El Tari yang

KEDUA : Lokasi dan titik ujung landas pacu bandar udara

KETIGA : Rencana Induk sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM

KEEMPAT : Rencana Induk Bandar Udara El Tari di Kota Kupang

KELIMA : Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara

KEENAM : Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara

KETUJUH : Penyelenggara Bandar Udara El Tari di Kota Kupang Provinsi

KEDELAPAN : Penyelenggara bandar udara sebagaimana dimaksud dalam

KESEMBILAN : Rencana Induk Bandar Udara El Tari di Kota Kupang

c. dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan

KESEPULUH : Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak

KESEBELAS : Pembiayaan yang timbul atas Rencana Induk Bandar Udara

KEDUABELAS : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan

KETIGABELAS : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARA

I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo

Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk

b. H arian 8.954 12.086 19.457 P en u m p a n g

a. T a h u n a n 2 5 .9 8 7 37.499 47.571 P ergerak an

b. H arian 90 103 130 P ergerak an

K a rgo (S isa Payload ) p er

D om estik J a k a rta J a k a rta J a k a rta K ota

In tern a sio n a l D a rw in D arw in D a rw in K ota

ll. Kebutuhan Fasilitas

1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan

1 PESAW AT TE R B E SAR B 7 3 7 -9 0 0 E R B 7 3 7 -9 0 0 E R A 300

In stru m en t In stru m en t In stru m en t

b. R u n w a y S trip 2 .6 20 x 150 2 .6 2 0 x 280 2 .8 7 0 x 280 m2

e. T a k e O ff D ista n c e A va ila b le (TO D A)

f. L a n d in g D ista n c e A va ila b le (LDA)

g. A c cele ra te S top D ista n c e A va ila b le (ASD A)

- D im en si 442 x 105 5 7 8 x 162,5 578 x 162,5 m2

- A rea 56.917 9 3 .9 2 5 93.9 2 5 m2

D S, V S AT, A FTN - D S, V S AT, A F T N - DS, V S AT,

ILS, (G lide Path, ILS, (G lide Path, Path,

b. In stru m en t Localizer, M M ), L oca lizer, M M ), Localizer,

2 T erm in a l V IP 300 300 300 m2

4 A rea P a rk ir T a x i - 1.015 2.2 08 m2

5 A re a P a rk ir M o to r 615 699 1.030 m2

6 A rea P ark ir B u s - - 200 m2

7 K an tin dan T o ile t 255 360 360 m2

8 K a n to r a d m in istra si 750 1.000 1.000 m2

9 K a n to r O p era si 350 350 350 m2

10 M en a ra P en ga w a s 144 144 144 m2

11 K a n to r LPPN PI - 350 350 m2

12 P K P -P K 390 630 728 m2

13 G ed u n g T ek n ik 500 500 500 m2

14 G ed u n g G en set 40 400 400 m2

16 G ed u n g T e k n ik U m u m 240 440 440 m2

18 P ergu d a n ga n 200 200 200 m2

19 T a m a n M eteo (lahan ) 400 400 400 m2

20 K a n to r B M K G 400 400 400 m2