Anda di halaman 1dari 34

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR KM 28 TAHUN 2023
TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 48 ayat (1)


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 64 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014 tentang Tata
Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara,
bandar udara yang telah ada (eksisting) hanya
memerlukan penetapan rencana induk;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap studi
Rencana Induk Bandar Udara Muara Bungo di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, telah memenuhi
persyaratan administratif dan teknis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Rencana Induk Bandar Udara Muara Bungo di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Negara Nomor 5295);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Penerbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Negara
N omor 6644);
5. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 33);
-2-

6. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013


tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi
Tahun 2013-2033 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jambi Nomor 10);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun
2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bungo Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten
Kerinci Tahun 2013 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 9);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun
2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi
Bandar Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 757) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 64 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014 ten tang Tata
Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
842);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun
2019 ten tang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
594);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun
2021 tentang Standar Pembangunan Bandar Udara
serta Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikopter
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
581);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 1756);
12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 166 Tahun
2019 ten tang Tatanan Kebandarudaraan Nasional;

Memperhatikan 1. Surat Bupati Bungo Nomor 553/309/Dishub/2021


tanggal 2 November 2021 perihal Kesanggupan
Penyediaan Lahan untuk Pengembangan dan
Pembangunan Bandar Udara Kelas III Muara Bungo;
2. Surat Bupati Bungo Nomor 553/310/Dishub/2021
tanggal 2 November 2021 perihal Rencana Induk
Bandar Udara Kelas III Muara Bungo Kabupaten Bungo;
3. Surat Kepala Kantor UPBU Muara Bungo Nomor
UM.001/410/BU-MBO/XII/2021 tanggal 14 Desember
2021 perihal Pernyataan Kesesuaian Rencana
Pengembangan Bandar Udara Muara Bungo dengan
RTRW dan Tatrawil Provinsi serta RTRW dan Tatralok
Kab. Bungo;
4. Surat Kepala Dinas Perhubungan Kabu paten Bungo
Nomor 101/Dishub/II/2023 tanggal 24 Februari 2023
Perihal Rekomendasi Kesesuaian Tataran Transportasi
Lokal;
-3-

5. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor


HK.203/ 1/7 /DRJU.KUM-2023 tanggal 20 Februari
2023 tentang Rancangan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara
Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO DI
KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI.

PERTAMA Menetapkan Rencana Induk Bandar Udara Depati Parbo


yang terletak di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, dengan
titik ujung landas pacu TH. 31 terletak pada koordinat
geografis 01 ° 32' 46,89" Lintang Selatan (LS) 102° 11'
16,91" Bujur Timur (BT) atau pada koordinat bandar udara
X = 20.000 meter dan Y = 20.000 meter dimana sumbu X
berhimpit dengan sumbu landas pacu yang mempunyai
azimuth 126° 16' 56,16"-306° 16 56,16 terhadap arah
utara geografis dan sumbu Y melalui ujung landas pacu TH.
31 tegak lurus sumbu X.

KEDUA Rencana Induk sebagaimana dimaksud dalam Diktum


PERTAMA dengan lokasi dan titik ujung landas pacu
bandar udara yang tercantum dalam Lampiran Gambar
Nomor 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KETIGA Rencana Induk sebagaimana dimaksud dalam Diktum


PERTAMA mempunyai titik referensi bandar
udara/ Aerodrome Reference Point (ARP yaitu O 1 ° 32' 36"
Lintang Selatan (LS) 102° 10' 43" Bujur Timur (BT).

KEEMPAT Rencana Induk Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten


Bungo Provinsi Jambi, sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini, terdiri atas:
a. prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan
penumpang dan kargo;
b. kebutuhan fasilitas;
c. tata letak fasilitas;
d. tahapan pelaksanaan pembangunan;
e. kebutuhan dan pemanfaatan lahan;
f. daerah lingkungan kerj a;
g. daerah lingkungan kepentingan;
h. kawasan keselamatan operasi penerbangan; dan
1. batas kawasan kebisingan bandar udara.

KELIMA Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi


Jambi dibangun dan dikembangkan dengan luas lahan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA kurang
lebih 34 7 ,0032 Ha (Hektar) terdiri atas:
a. luas lahan eksisting ± 343,2132 Ha (Hektar);
b. luas lahan pengembangan ± 3,7900 Ha (Hektar).
-4-

KEENAM Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi


Jambi sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
merupakan Bandar Udara dengan Hierarki Pengumpan
Klasifikasi Bandar Udara 3C dan diselenggarakan oleh Unit
Penyelenggara Bandar Udara Direktorat Jendral
Perhubungan U dara.

KETUJUH Penyelenggara Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten


Bungo Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEENAM, wajib memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan.

KEDELAPAN Rencana Induk Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten


Bungo Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT dengan ketentuan:
a. berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun;
b. dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun; dan
c. dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan
strategis, peninjauan kembali Rencana Induk Bandar
Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun.

KESEMBILAN Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak


sesuai dan belum diatur di dalam rencana induk,
pembangunan pengembangan bandar udara di luar
rencana induk meliputi perubahan fasilitas penunjang
dan/ atau tata letak fasilitas penunjang sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEEMPAT perlu memperoleh
persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan Udara atas
nama Menteri.

KESEPULUH Pembiayaan yang timbul atas Rencana Induk Bandar Udara


Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

KESEBELAS Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan


pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
-5-

KEDUABELAS Keputusan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 April 2023

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
5. Menteri Sekretaris Negara;
6. Menteri Dalam Negeri;
7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
8. Menteri Keuangan;
9. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
10. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
11. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;
12. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
13. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan Para
Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
14. Ketua DPRD Provinsi Jambi;
15. Gubernur Jambi;
16. Ketua DPRD Kabupaten Bungo;
17. Bupati Bungo;
18. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi;
19. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo; dan
20. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Muara Bungo.

Salinan sesuai dengan aslinya


-�•Hukum,

ti]
#
. l
F. B~di Pravitno
?25..<@i
es,,,
• ·13".-"
--EE.-
-6-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 28 TAHUN 2023
TENTANG KEPUTUSAN MENTER!
PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG RENCANA INDUK BANDAR
UDARA MUARA BUNGO DI KABUPATEN
BUNGO PROVINS! JAMBI

RENCANAINDUK

I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo


Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk
memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara
dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan
udara sebagaimana tercantum pada Tabel I.

TABELI
PRAKIRAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN UDARA
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
TAHAPANPENGEMBANGAN
NO. URAIAN EKSISTING KETERANGAN
TAHAP I TAHAP II
2019
1 Pergerakan Penumpang Tahunan
Domestik 125.375 284.040 469.780 Pen um pang
2 Pergerakan Pesawat Tahunan
Domestik 2.048 3.330 5.200 Pergerakan
3 Pergerakan Penumpang Harian
Domestik 407 1080 1570 Penumpang
4 Pergerakan Pesawat Harian
Domestik 4 12 16 Pergerakan
5 Pergerkan Penumpang Jam Sibuk
Domestik 185 410 1000 Penumpang
6 Pergerakan Pesawat Jam Sibuk
Domestik 2 4 10 Pergerakan
Jumlah Pesawat Jam
7 1 2 5 Pesawat
Sibuk
8 Karge Udara (Sisa Payload)
Domestik 108,06 4,30 6,96 Ton/Tahun
9 Rute Teriauh
Domestik Jakarta Jakarta Jakarta Kota

II. Kebutuhan Fasilitas


1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan
dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.
2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar
udara sebagaimana dimaksud pada angka 1, wajib didahului dengan
Kajian Lingkungan serta berdasarkan standar yang ditetapkan oleh
Menteri Perhubungan; dan
3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara
dilaksanakan dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan
kemampuan pendanaan sesuai peraturan perundang-undangan.
-7-

TABEL II
RENCANA PENGEMBANGAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
PENTAHAPAN
NO URAIAN KETERANGAN
Eksisting (2021) I TAHAPI I TAHAP II
I. FASILITAS SISI UDARA
1 Pesawat Terbesar B737-500 A320-200 B737-800 Pesawat
2 Rute Rencana Jakarta Jakarta Jakarta Kota
Aerodrome Reference
3 3C 3C 4C
Code
Kategori Operasional Instrumen Non Instrumen Non
4 Non Instruumen
Runway Presisi Presisi
Dimensi Runway
5 1800 X 30 2100 X 30 2250 X 45 m?
Runway 13-31
Dimensi Runway Strip
6 1920 150 2220 X 280 2370 X 280 m?
Runway 13-31
RESA
.7 Runway 13 70 X 58 90 X 60 90 X 90 m?

Runway 31 70 X 58 90 X 60 90 X 90 m?

TURNING AREA
Tum pad Code Tumpad Code Tum pad Code letter
Runway 13 m?
8 letter B letter B C

Tumpad Code Tumpad Code Tum pad Code letter m?


Runway 31
letter B letter B C

TORA
10 Runway 13 1800 2100 2250 m'

Runway 31 1800 2100 2250 m'


TODA

11 Runway 13 1950 2250 2400 m'

Runway 31 1950 2250 2400 m


ASDA
12 Runway 13 1800 2100 2250 m'

Runway 31 1800 2100 2250 m'


LDA

13 Runway 13 1800 2100 2250 m'

Runway 31 1800 2100 2250 m'


APRON
ATR 72 (Seat± 70) 1 1 3 Pesawat
B737-500 (Seat± 122) 3 - - Pesawat
A320 (Seat ± 150) - 1 1 Pesawat
B737-800 (Seat± 184) - - 1
14
Pesawat Cadangan - 1 2 Pesawat
Total Jumlah Pesawat 4 3 7 Pesawat
2 2
Helipad - Helikopter
(Uk. 24 m x 24 m) (Uk. 24 m x 24 ml
Dimensi Apron 17088 19200 30820 m?
2
15 HELIPAD - - Helikopter
(Uk. 24 m x 24 m)
-8-

PENTAHAPAN
NO URAIAN KETERANGAN
Eksisting (2021) TAHAPI TAHAPll
TAXIWAY
Dimensi Taxiway A m?
16 210x 23 191,5x23 141,5 x 23
(lama)
Dimensi Taxiway B m?
- 308 X 17 262 317
(baru)
II. FASILITAS SISI DARAT
Bangunan Terminal
1 3814 10800 17960 (Bangunan), m?
Pen um pang
2 Parkir Kendaraan
a Mobil - 5480 8380
b Sepeda Motor - 390 600 (Ruang terbuka),
- m?
C Bis 90 90
d Taksi - 980 1500
e Total luas 4469 6940 10570
(Pencadangan
3 Terminal Kargo - 1730 1730
Lahan), m?
·-
4 Menara Pengawas 791 791 791 (Optimalisasi), m?

558 558 558 (Bangunan), m?


5 Gedung PKP-PK
Kat. VI Kat. VI Kat. VII

6 Kan tor LPPNPI - 140 140 Kondisi Eksisting


Operasional
7 Kan tor Administrasi 630 memanfaatkan
630 630 lantai 2 terminal
8 Kantor Operasional 630 penumpang seluas
840 m?, Kantor
Administrasi untuk
9 Kan tor Keamanan - 140 140 saat ini dalam
proses
pembangunan
(Pencadangan
10 EOC Building - 100 100
Lahan), m?
11 Area Kantor BMKG
(Pencadangan
a Taman Meteo 540 900 900
Lahan), m?
(Pencadangan
b Kantor BMKG 300 300
Lahan), m
12 Power Supply
a Power House UPBU 399 399
b Power House BMKG 399 (1097 kVA) (1298 kVA) (Optimalisasi),
(680 kVA) m?
120 120
C Power House LPPNPI
(263 kVA) (263 kVA)
13 Workshop - 260 380 (Bangunan), m?

Airport Maintenance
14 - 390 730 (Bangunan), m?
Building

15 Gerbang Gardu Tiket 1 unit= 3 4 unit= 12 4 unit= 12 (Bangunan), m?


16 GSEPark - 865 1.120 (Bangunan), m?
(Kondisi Eksisting,
17 Water Supply - 25 25 terpisah satu sama
lain), m?
18 Perumahan Dinas
a Tipe 70 - 1 unit= 70 1 unit= 70 (UPBU) m?
. -·
(UPBU) m?
b Tipe 50 1 unit= 50 3 unit= 150 5 unit= 250
(UPBU termasuk
C Tipe 36 6 unit= 216 57 unit= 2052 84 unit = 3025 BMKG dan
LPPNPI), m?
-9-

PENTAHAPAN
NO URAIAN KETERANGAN
Eksisting (2021) TAHAPI TAHAPII
19 Sarana Peribadatan (Masjid), m?
-. (Mushala posisi di
l. Area Teknis 48 48 48 sebalah Kantor
Administrasi), m?
(Masjid posisi di
area parkir
2. Area Publik - 300 300
terminal
penumpang), m
(Pencadangan
20 DPPU - 5000 5000
Lahan), m?
Tempat Pembuangan (Bangunan), m?
21 - 100 100
Sampah Sementara
Instalasi Pengolahan (Pencadangan
22 90 90
Limbah (IPAL) Lahan), m?
23 Area Pujasera
(Bangunan/Pencad
l. Area Teknis - 80 80
angan Lahan), m?
(Bangunan / Pen
2. Area Publik 2 Unit = 100 2 Unit = 100
cadangan
Lahan), m?
(Bangunan/Pencad
24 Gudang Agen Kargo - 850 850
angan Lahan), m?
25 Gardu Jaga - 4 unit= 36 6 unit= 48 (Bangunan), m?
(Bangunan), m?
26 Gedung Bangland - 270 450
Apron Service (Bangunan/Pencad
27 - 160 160
Building angan Lahan), m
- (Bangunan/Pencad
28 Bangunan Jasa Boga 260 260
angan Lahan), m?
III. FASILITAS KESELAMATAN DAN KEAMANAN

1 Kategori PKP-PK VI VI VII


Fasilitas Pelayanan
Lalu Lin tas U dara AFIS Unit TWR / ADC TWR / ADC
2
(PLLU)
Tidak ada Performance Based Performance Based
Fasilitas Radio
3 peralatan navigasi Navigation (PBN) Navigation (PBN)
Navigasi Penerbangan
udara.
• VHF Tower Set • VHF Tower Set • VHF Tower Set
• PABX • VHF ER TX ACC • Microphone
• AFTN PAE • Radio
• HF SSB G/G Comunication
dan HF G/G Selector Panel
SSB (back up) • Telephone selector
• Telpon Direct panels and
Speech headset
• PABX • Intercom
• AFTN • Clock
• ADS-B • Recorder radio
and telephone
• Automatic
Fasilitas Komunikasi equipment
4 including input
Penerbangan
dan output
devides
• Fligh progress
board
• Teletype for
weather and for
aircraft for aircraft
movement
messages
• Weather display
including
appropriate
altimeter setting
• Desk
-10-

PENTAHAPAN
NO URAIAN KETERANGAN
Eksisting (2021) TAHAPI TAHAPII
• Chair
• Lighting including
emergency lighting
• Fire Alarm
Extinguisher
• Water fountain
• Heating air
conditioning/ cooli
ng
• Power
• Back up Power
• PAPI rwy 13 • PAPI runway 13
• Medium • PAPI runway 31
• PAPI runway 13
• PAPI runway 31
Approach • Medium
Lighting System
• Medium Approach
Approach Lighting System
(MALS) runway Lighting System (MALS) runway 13
13 (MALS) runway
• Flood Light 31
• Flood light
• Runway light,
• Runway Light, • Flood light Taxiway light,
Fasilitas Alat Bantu Taxiway light, • Runway light,
5 Apron light,
Pendaratan Visual Apron light. Taxiway light, • Runway Threshold
• Runway Apron light, Identification Light
threshold • Runway runway 31
identification Threshold • Marka
light 31 Identification • Windsock
• Marka Light runway 13
• Windsock • Marka
• Windsock
• Mesin x ray • Mesin x ray (cabin,
• Mesin X ray
(cabin, cargo, cargo, bagasi)
(cabin, bagasi)
bagasi) • Walk Through
• Walk Through
• Walk Through Metal
Metal
Fasilitas Keamanan Metal Detector /WTMD
6 Detector /WTMD
Penerbangan Detector /WTMD • Hand Held Metal
• Hand Held Metal
• Hand Held Metal Detector/ HHMD
Detector/ HHMD
Detector /HHMD • Sistem Kamera
• Sistem Kamera
• Sistem Kamera Pemantau
Pemantau
Pemantau

Ill. Tata Letak Fasilitas dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan


Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan
peningkatan pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan
serta pembangunan dan pengembangan bandar udara sebagaimana
tercantum pada Lampiran Gambar Nomor 2 dan Lampiran Gambar Nomor
3 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

IV. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan


1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan,
pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar udara
sesuai rencana induk, dengan rincian sebagai berikut:
a. luas lahan eksisting ± 343,2132 Ha (Hektar):
b. luas lahan pengembangan ± 3,7900 Ha (Hektar);

Total kebutuhan lahan ± 34 7 ,0032 Ha (Hektar)


-11-

2. Batas kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud pada sub bagian IV


angka 1, dinyatakan dalam sistem koordinat bandar udara yang
posisinya ditentukan terhadap titik referensi sistem koordinat bandar
udara (perpotongan sumbu X dan sumbu Y) yang terletak pada
koordinat geografis O 1 ° 32' 46,89" Lin tang Sela tan (LS) 102° 11
16,91" Bujur Timur (BT) atau pada koordinat bandar udara X =
20.000 meter dan Y = 20.000 meter dimana sumbu X berhimpit
dengan sumbu landas pacu yang mempunyai Azimuth 126° 16'
56, 16" - 306° 16' 56, 16" terhadap arah utara geografis dan sumbu Y
melalui eksisting ujung Landas Pacu TH. 31 tegak lurus sumbu X,
sebagaimana tercantum pada Tabel III dan Tabel IV.

3. Kebutuhan luas lahan sebagaimana yang dimaksud pada sub bagian


IV angka 1, seperti yang tercantum pada Lampiran Gambar Nomor 4
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.

TABEL III
KOORDINAT BATAS LAHAN EKSISTING
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
I KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR

X(m) Y (m) X(m) Y (m) 0 .


SELATAN
" 0 4
"
E.1 18595.06 19266.51 185518.52 9829113.28 1 32 39.01 102 10 26.28
E.2 18589.33 19402.29 185594.24 9829226.14 1 32 35.34 102 10 28.73
E.3 18528.47 19679.39 185709.15 9829485.53 1 32 26.91 102 10 32.46
E.4 17972.75 19686.04 185265.09 9829819.72 1 32 16.02 102 10 18.12
E.5 17481.58 19686.38 184869.33 9830110.62 1 32 6.54 102 10 5.34
E.6 17482.52 19948.14 185024.98 9830321.09 1 31 59.70 102 10 10.38
E.7 17185.69 19938.08 184779.73 9830488.61 1 31 54.24 102 10 2.46
E.8 17177.88 20058.29 184844.57 9830590.14 1 31 50.94 102 10 4.56
E.9 17489.72 20054.22 185093.55 9830402.34 1 31 57.06 102 10 12.60
E.10 17474.19 20363.41 185263.98 9830660.79 1 31 48.66 102 10 18.12
E.11 17534.66 20363.29 185312.66 9830624.91 1 31 49.83 102 10 19.69
E.12 17529.91 19963.83 185072.47 9830305.70 1 32 0.20 102 10 11.92
E.13 17687.87 19964.71 185200.32 9830212.94 1 32 3.23 102 10 16.04
E.14 17695.50 20143.56 185312.30 9830352.60 1 31 58.69 102 10 19.67
E.15 17968.24 20162.81 185543.56 9830206.74 1 32 3.44 102 10 27.14
E.16 18051.66 20270.22 185674.37 9830243.97 1 32 2.24 102 10 31.37
E.17 18100.84 20362.17 185768.42 9830288.99 1 32 0.78 102 10 34.41
E.18 18743.78 20360.90 186285.97 9829907.54 1 32 13.21 102 10 51.12
E.19 18746.35 20315.63 186261.26 9829869.52 1 32 14.44 102 10 50.32
E.20 18786.85 20309.50 186290.29 9829840.61 1 32 15.39 102 10 51.26
E.21 18792.53 20209.60 186235.75 9829756.71 1 32 18.11 102 10 49.49
E.22 19000.30 20178.16 186384.64 9829608.43 1 32 22.94 102 10 54.30
E.23 18990.37 20352.99 186480.08 9829755.25 1 32 18.17 102 10 57.39
E.24 18940.65 20360.52 186444.46 9829790.73 1 32 17.01 102 10 56.24
E.25 19609.19 20359.20 186982.62 9829394.09 1 32 29.94 102 11 13.62
E.26 19658.12 20546.36 187132.81 9829516.02 1 32 25.98 102 11 18.48
-12-

KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84


KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJUR TIMUR
SELATAN
o
X (m) Y(m) X(m) Y (m) I II 0 I II

E.27 19909.98 20514.17 187316.80 9829341.04 1 32 31.68 102 11 24.42


E.28 19905.90 20360.02 187222.29 9829219.19 1 32 35.64 102 11 21.36
E.29 20156.71 20363.70 187426.67 9829073.75 1 32 40.38 102 11 27.96
E.30 20162.52 20077.13 187261.78 9828839.29 1 32 48.00 102 11 22.62
E.31 20985.70 20057.81 187913.96 9828336.63 1 33 4.38 102 11 43.68
E.32 20989.83 19939.47 187847.26 9828238.79 1 33 7.56 102 11 41.52
E.33 20165.15 19957.69 187193.23 9828741.44 1 32 51.18 102 11 20.40
E.34 20150.58 19714.27 187037.45 9828553.83 1 32 57.28 102 11 15.36
E.35 19920.46 19601.25 186785.06 9828598.88 1 32 55.80 102 11 7.20
E.36 19311.87 19601.40 186294.54 9828959.12 1 32 44.06 102 10 51.36
E.37 19311.00 19668.89 186333.77 9829014.04 1 32 42.28 102 10 52.63
E.38 19252.50 19671.00 186287.86 9829050.36 1 32 41.09 102 10 51.15
E.39 19253.46 19613.43 186254.57 9829003.38 1 32 42.62 102 10 50.07
E.40 18960.06 19611.18 186016.71 9829175.17 1 32 37.02 102 10 42.39
E.41 19013.60 19522.60 186007.46 9829072.08 1 32 40.37 102 10 42.08
E.42 18933.27 19412.61 185877.62 9829030.94 1 32 41.71 102 10 37.89
E.43 18883.48 19323.90 185784.99 9828988.89 1 32 43.07 102 10 34.89
E.44 18879.61 19109.91 185655.25 9828818.68 1 32 48.60 102 10 30.69
E.45 18764.01 18949.65 185467.23 9828757.89 1 32 50.57 102 10 24.61
E.46 18712.82 18873.54 185380.93 9828726.82 1 32 51.58 102 10 21.82
E.47 18635.95 18650.92 185187.23 9828592.83 1 32 55.93 102 10 15.55
E.48 18597.80 18664.49 185164.51 9828626.35 1 32 54.84 102 10 14.82
E.49 18616.62 18740.98 185224.94 9828676.87 1 32 53.20 102 10 16.77
E.50 18626.64 18842.35 185293.00 9828752.66 1 32 50.73 102 10 18.98
E.51 18708.54 19263.98 185608.51 9829044.10 1 32 41.27 102 10 29.19
Keterangan: EK = Eksisting
TABEL IV
KOORDINAT BATAS LAHAN PENGEMBANGAN
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR
SELATAN
X (m) y (in) X(m) Y(m) 0 I II 0 I 4

P.1 17532.40 20172.93 185198.20 9830472.79 1 31 54.77 102 10 15.99


P.2 17974.70 20171.13 185553.70 9830209.62 1 32 3.35 102 10 27.47
Keterangan: P = Pengembangan
-13-

V. Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)


1. Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) Bandar Udara Muara Bungo di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, terdiri dari:
a. 1 (satu) bidang lahan kawasan bandar udara eksisting seluas ±
343,2132 Ha (Hektar);
b. titik koordinat Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) Bandar Udara
Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi sebagaimana
yang dimaksud pada sub bagian V angka 1 se bagaimana
tercantum pada Tabel V.

TABELV
KOORDINAT BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKr) BANDAR UDARA
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84 ELEVASI
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR MSL
SELATAN
0 I II 0 I t
X (m) Y (m) Xx (m) Y (m) (meter)

DLKr-1 19435.03 18593.94 185797.69 9828074.35 1 33 12.82 102 10 35.26 88.46


DLKr-2 19505.28 18996.79 186092.71 9828357.52 1 33 3.62 102 10 44.81 83.46
DLKr-3 19502.02 19106.22 186154.84 9828447.66 1 33 0.69 102 10 46.82 87.38
DLKr-4 19525.19 19259.08 186263.97 9828557.17 1 32 57.14 102 10 50.35 78.17
DLKr-5 19926.88 19284.08 186602.57 9828339.62 1 33 4.23 102 11 1.29 80.04
DLKr-6 19919.39 19607.92 186788.17 9828605.11 1 32 55.60 102 11 7.30 79.38
DLKr-7 20158.57 19725.94 187050.82 9828558.70 1 32 57.12 102 11 15.79 62.05
DLKr-8 20175.15 19971.43 187209.46 9828746.79 1 32 51.01 102 11 20.93 59.49
DLKr-9 20989.66 19941.91 187848.57 9828240.99 1 33 7.49 102 11 41.56 52.73
P';r-10 20980.04 20061.40 187911.52 9828343.00 1 33 4.17 102 11 43.60 67.14
DLKr-11 20174.59 20060.44 187261.67 9828818.87 1 32 48.67 102 11 22.62 57.25
DLKr-12 20128.58 20321.82 187379.26 9829056.79 1 32 40.93 102 11 26.43 48.28
DLKr-13 19888.24 20325.04 187187.43 9829201.62 1 32 36.21 102 11 20.23 48.00
DLKr-14 19921.03 20503.33 187319.37 9829325.93 1 32 32.17 102 11 24.50 46.48
DLKr-15 19671.74 20546.14 187143.74 9829507.96 1 32 26.24 102 11 18.83 46.00
DLKr-16 19608.84 20355.98 186980.51 9829391.90 1 32 30.01 102 11 13.55 49.52
DLKr-17 18933.76 20350.03 186432.80 9829786.59 1 32 17.15 102 10 55.86 45.78
DLKr-18 18703.84 20327.23 186233.97 9829904.27 1 32 13.31 102 10 49.44 44.34
DLKr-19 18100.61 20365.26 185770.20 9830291.89 1 32 0.68 102 10 34.47 46.62
DLKr-20
, 17534.50 20362.21 185312.05 9830624.44 1 31 49.85 102 10 19.67 48.99
DLKr-21 17474.92 20361.96 185263.87 9830659.50 1 31 48.70 102 10 18.12 49.34
DLKr-22 17487.39 20054.21 185091.81 9830404.03 1 31 57.01 102 10 12.54 50.49
DLKr-23 17178.41 20057.59 184844.73 9830589.60 1 31 50.96 102 10 4.57 51.22
DLKr-24 17186.09 19934.54 184778.12 9830485.86 1 31 54.33 102 10 2.41 52.43
DLKr-25 17476.91 19947.97 185020.49 9830324.60 1 31 59.59 102 10 10.24 50.93
DLKr-26 17536.65 19674.36 184906.74 9830068.68 1 32 7.91 102 10 6.55 51.00
DLKr-27 17989.82 19686.12 185279.00 9829809.99 1 32 16.34 102 10 18.57 46.88
DLKr-28 18002.59 19278.49 185048.08 9829473.84 1 32 27.26 102 10 11.09 45.50
DLKr-29 18191.13 19282.88 185202.66 9829365.81 1 32 30.78 102 10 16.08 45.32
DLKr-30 18190.58 18699.86 184857.20 9828896.15 1 32 46.05 102 10 4.90 49.64
.
-14-

2. Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) Bandar Udara Muara Bungo di


Kabupaten Bungo Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud pada sub
bagian V angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Gambar
Nomor 5 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

VI. Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)


Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Bandar udara Muara Bungo di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, merupakan daerah di luar lingkungan
kerja bandar udara yang digunakan untuk menjamin keselamatan dan
keamanan penerbangan serta kelancaran aksesibilitas penumpang dan
kargo, sebagai berikut:
1. Untuk menjamin keselamatan penerbangan khususnya dalam
aktivitas di sekitar Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi, telah tersedia fasilitas atau instansi-instansi yang
terkait keadaan darurat kecelakaan pesawat yaitu RSUD H. Hanafie;
2. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan Bandar
Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dengan
berkoordinasi pada kesatuan-kesatuan di bawah struktur Tentara
Nasional Indonesia dan di bawah struktur Kepolisian Indonesia;
3. Untuk menjamin kelancaran aksesibilitas penumpang dan kargo
menuju dan dari bandar udara, telah tersedia jalur akses utama
berupa jalan kabupaten;
4. Berdasarkan lokasi dari daerah yang sangat berkepentingan untuk
Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi,
Daftar Koordinat Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) adalah
sebagaimana sebagaimana tercantum pada Tabel VI;
5. Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Bandar Udara Muara Bungo
di Kabupaten Bungo Provinsi Jam bi sebagaimana dimaksud pada sub
bagian VI angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Gambar
Nomor 6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

TABEL VI
KOORDINAT DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN (DLKp) BANDAR UDARA
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
KOORDINAT GEOGRAFI WGS-84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM Waktu Jarak
No Nama Fasilitas Lintang Selatan Bujur Timur
Tempuh Tempuh
X (meter) Y (meter) X (meter) Y (meter) der men det der men det
1 Kantor Bupati Bungo 11818.80 18099.22 179365.40 9832182.56 1 30 58.90 102 7 7.52 15 Menit 9,5Km
2 RSUD H. Hanafie 10443.50 18882.61 178720.34 9833627.91 1 30 11.86 102 6 46.74 22 Menit 13,7 Km
3 RS. Jabal Rahmah Medika 10756.15 17630.71 178231.54 9832433.73 1 30 50.68 102 6 30.89 16 Menit 10,6 Km
4 Kantor DAMKAR Bungo 10212.84 20058.23 179230.09 9834712.09 1 29 36.62 102 7 3.26 19 Menit 11,6 Km
5 POLRES Bungo 10080.76 20372.63 179309.67 9835043.69 1 29 25.83 102 7 5.85 21 Menit 12,0 Km
6 PMI 12495.64 19875.03 180961.87 9833213.53 1 30 25.44 102 7 59.17 18 Menit 10,4 Km
7 Kantor BPBD 9993.70 20378.13 179242.74 9835099.64 1 29 24.01 102 7 3.68 21 Menit 12,0 Km

VII. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan


1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan terdiri atas:
a. batas-batas ketinggian pada Kawasan Ancangan Pendaratan dan
Lepas Landas pada ujung landas pacu 13 (0,00 m di atas
ambang landas pacu 13/51,03 m MSL) ditentukan dengan
kemiringan danjarak melalui perpanjangan sumbu landas pacu
sebagai berikut:
-15-

1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua


persen) arah ke atas dan ke luar dimulai dari ujung
permukaan utama pada ketinggian ambang landas pacu 13
sampai jarak mendatar 2450 m pada ketinggian 49 m di
atas ambang landas pacu 13 (AES)/ 100,03 m MSL;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 1550 m pada ketinggian 49 m di
atas ambang landas pacu 13 (AES)/ 100,03 m MSL;
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) arah ke
atas dan ke luar sampai jarak mendatar tambahan 1033 m
pada ketinggian 100,67 m di atas ambang landas pacu 13
(AES)/ 151,70 m MSL;
4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2%
(dua persen) arah ke atas dan ke luar sampai jarak
mendatar tambahan 2467 m pada ketinggian 150 m di atas
ambang landas pacu 13 (AES)/201,03 m MSL, pada bagian
tepi dengan kemiringan pertama 5% (lima persen) sampai
jarak mendatar tambahan 407 m pada ketinggian 121 m di
atas ambang landas pacu 13 (AES)/ 172,03 m MSL,
kemiringan kedua 2,5% (dua koma lima persen) sampai
jarak mendatar tambahan 1160 m pada ketinggian 150 m
di atas ambang landas pacu 13 (AES)/201,03 m MSL serta
kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak mendatar
tambahan 900 m pada ketinggian 150 m di atas ambang
landas pacu 13 (AES)/201,03 m MSL; dan
5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 7500 m pada ketinggian 150 m
di atas ambang landas pacu 13 (AES)/201,03 m MSL.

b. batas-batas ketinggian pada Kawasan Ancangan Pendaratan dan


Lepas Landas pada ujung landas pacu 31 (8,64 m di atas
ambang landas pacu 31/59,67 m MSL) ditentukan dengan
kemiringan dan jarak melalui perpanjangan sumbu landas pacu
sebagai berikut:
1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua
persen) arah ke atas dan ke luar dimulai dari ujung
permukaan utama sampai jarak mendatar 2018 m pada
ketinggian 49 m di atas ambang landas pacu 13
(AES)/ 100,03 m MSL;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 1982 m pada ketinggian 49 m di
atas ambang landas pacu 13 (AES)/ 100,03 m MSL;
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) sampai
jarak mendatar tambahan 1321 m pada ketinggian 115,07
m di atas ambang landas pacu 13 (AES)/166,10 m MSL;
4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2%
(dua persen) arah ke atas dan ke luar sampai jarak
mendatar tambahan 1947 m pada ketinggian 154 m di atas
ambang landas pacu 13 (AES)/205,03 m MSL, pada bagian
tepi dengan kemiringan pertama 5% (lima persen) sampai
jarak mendatar tambahan 464 m pada ketinggian 138,28 m
di atas ambang landas pacu 13 (AES)/ 189,31 m MSL,
kemiringan kedua 2,5% (dua koma lima persen) sampai
jarak mendatar tambahan 629 m pada ketinggian 154 m di
atas ambang landas pacu 13 (AES)/205,03 m MSL serta
kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak mendatar
-16-

tambahan 854 m pada ketinggian 154 m di atas ambang


landas pacu 13 (AES) / 205,03 m MSL; dan
5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 7732 m pada ketinggian 154 m
di atas ambang landas pacu 13 (AES)/205,03 m MSL.
c. batas ketinggian pada Kawasan Kemungkinan Bahaya
Kecelakaan ditentukan oleh kemiringan 2% (dua persen) arah ke
atas dan ke luar dimulai dari ujung Permukaan Utama pada
ketinggian masing-masing ambang landas pacu sampai dengan
ketinggian 49 m di atas ambang landas pacu 13 (AES)/ 100,03 m
MSL, sepanjang jarak mendatar 3.000 m melalui perpanjangan
sumbu landas pacu;
d. batas ketinggian pada Kawasan di Bawah Permukaan Transisi
pada kawasan di bawah permukaan transisi ditentukan oleh
kemiringan 14,3% (empat belas koma tiga persen) arah ke atas
dan ke luar dimulai dari sisi panjang dan pada ketinggian yang
sama seperti permukaan utama serta permukaan ancangan
pendaratan dan lepas landas menerus sampai memotong
permukaan horizontal dalam pada ketinggian 49 m di atas
ketinggian ambang landas pacu 13 (AES)/ 100,03 m MSL;
e. batas ketinggian pada Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal
Dalam ditentukan 49 m di atas ketinggian ambang landas pacu
13 (AES) / 100,03 m MSL;
f. batas ketinggian pada Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut
ditentukan oleh kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas dan
ke luar dimulai dari tepi luar kawasan di bawah permukaan
horizontal dalam pada ketinggian 49 m di atas ketinggian
ambang landas pacu 13 (AES)/ 100,03 m MSL sampai pada
ketinggian 149 m di atas ambang landas pacu 13 (AES) / 200,03
mMSL;
g. batas ketinggian pada Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal
Luar ditentukan 154 m di atas ketinggian ambang landas pacu
13 (AES) / 205,03 m MSL; dan
h. titik Koordinat Kawasan keselamatan Operasi Penerbangan
sebagaimana dimaksud pada sub bagian VII angka 1
sebagaimana tercantum pada Tabel VII.

TABEL VII
TITIK KOORDINAT KAWASAN KESELAMATAN OPERAS! PENERBANGAN
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI

A. KAWASAN ANCANGAN PENDARATAN DAN LEPAS LANDAS


KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR
SELATAN
0 0
Xx (m) Y (m) X (m) Y(m) ' " ' "
A.1.1 17690.00 20140.00 185305.90 9830353.29 1 31 58.66 102 10 19.46
A.1.2 17690.00 19860.00 185140.21 9830127.58 1 32 6.00 102 10 14.10
A.1.3 2690.00 17610.00 171717.07 9837190.29 1 28 15.68 102 3 0.54
A.1.4 2690.00 22390.00 174545.70 9841043.50 1 26 10.47 102 4 32.12
A.2.1 20060.00 20140.00 187216.39 9828950.81 1 32 44.37 102 11 21.16
A.2.2 35060.00 22390.00 200639.53 9821888.11 1 36 34.71 102 18 34.78
A.2.3 35060.00 17610.00 197810.90 9818034.89 1 38 39.95 102 17 3.17
A.2.4 20060.00 19860.00 187050.69 9828725.10 1 32 51.71 102 11 15.79
-17-

B. KAWASAN KEMUNGKINAN BAHAYA KECELAKAAN


KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR
SELATAN
X(m) Y (m) X (m) Y (m) . I II . ' II

A.1.1 17690.00 20140.00 185305.90 9830353.29 1 31 58.66 102 10 19.46


A.1.2 17690.00 19860.00 185140.21 9830127.58 1 32 6.00 102 10 14.10
A.1.5 14690.00 19410.00 182455.58 9831540.12 1 31 19.93 102 8 47.38
A.1.6 14690.00 20590.00 183153.86 9832491.33 1 30 49.02 102 9 9.99
A.2.1 20060.00 20140.00 187216.39 9828950.81 1 32 44.37 102 11 21.16
A.2.5 23060.00 20590.00 189901.01 9827538.27 1 33 30.44 102 12 47.88
A.2.6 23060.00 19410.00 189202.73 9826587.06 1 34 1.35 102 12 25.26
A.2.4 20060.00 19860.00 187050.69 9828725.10 1 32 51.71 102 11 15.79

C. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN TRANSISI


KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR
SELATAN
X(m) Y (m) X(m) Y (m) . I II . ' "
A.1.1 17690.00 20140.00 185305.90 9830353.29 1 31 58.66 102 10 19.46
B.1.1 15240.30 20507.46 183548.62 9832099.15 1 31 1.80 102 9 22.73
B.1.2 17690.00 20455.00 185492.31 9830607.22 1 31 50.41 102 10 25.50
B.1.3 20060.00 20424.12 187384.52 9829179.84 1 32 36.93 102 11 26.60
B.1.4 22078.30 20444.76 189023.71 9828002.13 1 33 15.31 102 12 19.54
A.2.1 20060.00 20140.00 187216.39 9828950.81 1 32 44.37 102 11 21.16
A.1.2 17690.00 19860.00 185140.21 9830127.58 1 32 6.00 102 10 14.10
A.2.4 20060.00 19860.00 187050.69 9828725.10 1 32 51.71 102 11 15.79
B.2.2 17690.00 19545.00 184953.80 9829873.66 1 32 14.25 102 10 8.06
B.2.3 20060.00 19575.88 186882.56 9828496.07 1 32 59.15 102 11 10.35
B.2.4 22078.30 19555.24 188497.32 9827285.07 1 33 38.61 102 12 2.49
I B.2.1 15240.30 19492.54 182948.03 9831281.02 1 31 28.38 102 9 3.29

D. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM


KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJUR TIMUR
SELATAN
X (m) Y (m) X(m) Y (m) . ' II
• ' II

B.1.1 15240.30 20507.46 183548.62 9832099.15 1 31 1.80 102 9 22.73


C.1.1 13757.16 20729.93 182484.69 9833156.15 1 30 27.37 102 8 48.39
C.1.2 17690.00 24000.00 187590.11 9833464.88 1 30 17.54 102 11 33.43
C.1.3 20060.30 24000.00 189500.83 9832062.23 1 31 3.25 102 12 35.13
C.1.4 23992.84 20729.93 190735.79 9827099.05 1 33 44.76 102 13 14.84
B.1.4 22078.30 20444.76 189023.71 9828002.13 1 33 15.31 102 12 19.54
B.1.3 20060.00 20424.12 187384.52 9829179.84 1 32 36.93 102 11 26.60
B.1.2 17690.00 20455.00 185492.31 9830607.22 1 31 50.41 102 10 25.50
B.2.1 15240.30 19492.54 182948.03 9831281.02 1 31 28.38 102 9 3.29
B.2.4 22078.30 19555.24 188497.32 9827285.07 1 33 38.61 102 12 2.49
B.2.3 20060.00 19575.88 186882.56 9828496.07 1 32 59.15 102 11 10.35
B.2.2 17690.00 19545.00 184953.80 9829873.66 1 32 14.25 102 10 8.06
C.2.2 23992.84 19270.07 189871.90 9825922.24 1 34 23.01 102 12 46.87
-18-

KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84


KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJUR TIMUR
SELATAN
X (m) Y (m) X (m) Y (m) . 4 II . I II

C.2.3 20060.00 16000.00 184766.48 9825613.51 1 34 32.83 102 10 1.82


C.2.4 17690.00 16000.00 182856.00 9827015.99 1 33 47.12 102 9 0.13
c.2.1 13757.16 19270.07 181620.81 9831979.35 1 31 5.61 102 8 20.42

E. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN KERUCUT


KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR
SELATAN
0 I t 0 I
X(m) Y (m) X(m) Y(m) "

C.1.1 13757.16 20729.93 182484.69 9833156.15 1 30 27.37 102 8 48.39


D.1.1 11778.50 21026.73 181065.31 9834566.30 1 29 41.44 102 8 2.57
D.1.2 17690.00 26000.00 188773.64 9835077.11 1 29 25.14 102 12 11.75
D.1.3 20060.30 26000.00 190684.36 9833674.45 1 30 10.85 102 13 13.46
D.1.4 25971.50 21026.73 192506.45 9826167.40 1 34 15.15 102 14 12.04
C.1.4 23992.84 20729.93 190735.79 9827099.05 1 33 44.76 102 13 14.84
C.1.3 20060.30 24000.00 189500.83 9832062.23 1 31 3.25 102 12 35.13
C.1.2 17690.00 24000.00 187590.11 9833464.88 1 30 17.54 102 11 33.43
C.2.1 13757.16 19270.07 181620.81 9831979.35 1 31 5.61 102 8 20.42
C.2.4 17690.00 16000.00 182856.00 9827015.99 1 33 47.12 102 9 0.13
C.2.3 20060.00 16000.00 184766.48 9825613.51 1 34 32.83 102 10 1.82
C.2.2 23992.84 19270.07 189871.90 9825922.24 1 34 23.01 102 12 46.87
D.2.2 25971.50 18973.27 191291.29 9824512.09 1 35 8.94 102 13 32.69
D.2.3 20060.30 14000.00 183583.20 9824001.11 1 35 25.23 102 9 23.50
I D.2.4 17690.00 14000.00 181672.47 9825403.77 1 34 39.51 102 8 21.80
D.2.1 11778.50 18973.27 179850.15 9832910.99 1 30 35.23 102 7 23.22

F. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR


KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTM LINTANG
TITIK BUJURTIMUR
SELATAN
X(m) y (m) X(m) Y(m) 0 I II 0 I II

D.1.1 11778.50 21026.73 181065.31 9834566.30 1 29 41.44 102 8 2.57


D.1.2 17690.00 26000.00 188773.64 9835077.11 1 29 25.14 102 12 11.75
D.1.3 20060.30 26000.00 190684.36 9833674.45 1 30 10.85 102 13 13.46
D.1.4 25971.50 21026.73 192506.45 9826167.40 1 34 15.15 102 14 12.04
E.1.4 34872.88 22361.93 200472.07 9821976.21 1 36 31.84 102 18 29.37
E.1.3 20060.30 35000.21 196010.36 9840929.62 1 26 15.04 102 16 5.91
E.1.2 17690.00 35000.00 194099.51 9842332.11 1 25 29.34 102 15 4.20
E.1.1 2877.12 22361.93 174679.93 9840910.14 1 26 14.81 102 4 36.45
D.2.1 11778.50 18973.27 179850.15 9832910.99 1 30 35.23 102 7 23.22
D.2.4 17690.00 14000.00 181672.47 9825403.77 1 34 39.51 102 8 21.80
D.2.3 20060.30 14000.00 183583.20 9824001.11 1 35 25.23 102 9 23.50
D.2.2 25971.50 18973.27 191291.29 9824512.09 1 35 8.94 102 13 32.69
E.2.2 34872.88 17638.07 197676.66 9818168.25 1 38 35.60 102 16 58.84
E.2.3 20060.30 5000.00 178257.32 9816746.11 1 39 20.98 102 6 31.01
E.2.4 17690.00 5000.00 176346.60 9818148.76 1 38 35.26 102 5 29.32
E.2.1 2877.12 17638.07 171884.52 9837102.18 1 28 18.56 102 3 5.95
-19-

2. Kawasan Di Sekitar Penempatan Alat Bantu Navigasi Penerbangan,


batas-batas ketinggian ditentukan sebagai berikut:
a. batas ketinggian di sekitar alat Very High Frequency Directional
Omni Range (VOR) / Distance Measuring Equipment (DME)
ditentukan oleh kemiringan bidang kerucut dengan sudut 2°
(dua derajat) ke atas dan ke luar titik antena pada ketinggian
bidang counterpois dan pada jarak radial kurang 600 m dilarang
adanya transmisi tegangan tinggi, bangunan metal seperti
konstruksi rangka besi, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas
ketinggian sudut tersebut;
b. batas ketinggian pada penempatan Alat Bantu Navigasi
sebagaimana di maksud pada sub bagian VII angka 2
sebagaimana berikut:
Batas-batas di Sekitar Penempatan Doppler Very High Frequency
Directional Omni Range (DVOR)/ Distance Measuring Equipment
(DME)
1) Luas Tanah dan Lokasi Perletakan DVOR/DME
Teooe LI O
Platform Mondor

200 M

Gedung & Antenna


vOR

O Montor
200 M

Luas Tanah : 200 m x 200 m

2) Persyaratan Batas-Batas Ketinggian Disekitar VOR/DME

l- 6[] ]

3) Persyaratan Bangunan dan Benda Tumbuh


a) di dalam radius 100 m dari titik tengah lahan: bebas
benda tumbuh dan bangunan;
b) di dalam radius 100-200 m dari titik tengah lahan:
ketinggian bangunan dan benda tumbuh tidak
melebihi bidang Counter poise;
c) sampai radius 600 m dari titik tengah lahan pada
permukaan kerucut tidak diperkenankan terdapat
Saluran Udara Tegangan Tinggi; dan
d) di dalam batas-batas ketinggian bangunan dari benda
tumbuh ditentukan oleh permukaan kerucut
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
4) Fungsi VOR/DME adalah sebagai Homing, Enroute dan
Holding dengan maksud:
a) untuk menentukan azimuth, sudut searah jarum jam
terhadap utara dari stasiun VOR dengan garis yang
menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat;
b) menunjukkan data besarnya deviasi lepada
Penerbang, sehingga Penerbang dapat mengetahui
posisi pesawat yang berada di kiri atau kanan dari jalur
penerbangan yang seharusnya; dan
-20-

c) menunjukkan apakah arah pesawat menuju ke atau


meninggalkan stasiun VOR.
3. Untuk mendirikan, mengubah atau melestarikan bangunan, serta
menanam atau memelihara benda tumbuh di dalam Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan harus memenuhi batas-batas
ketinggian sebagaimana dimaksud dalam sub bagian V angka 1 dan
angka 2.
4. Untuk mendirikan bangunan baru di dalam Kawasan Ancangan
Pendaratan dan Lepas Landas, harus memenuhi batas ketinggian
dengan tidak melebihi kemiringan 1,6% (satu koma enam persen)
arah ke atas dan ke luar dimulai ujung Permukaan Utama pada
ketinggian masing-masing ambang landas pacu 13 dan landas pacu
31.
5. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan sampai jarak
mendatar 1.100 m ujung-ujung Permukaan Utama hanya digunakan
untuk bangunan yang diperuntukkan bagi keselamatan operasi
penerbangan dan benda tumbuh yang tidak membahayakan
keselamatan operasi penerbangan dengan batas ketinggian
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ini.
6. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan tidak
diperkenankan mendirikan bangunan yang dapat menambah tingkat
fatalitas apabila terjadi kecelakaan pesawat antara lain bangunan
SPBU, Pabrik atau Gudang Kimia Berbahaya, SUTT dan/ atau SUTET.
7. Pada lokasi area perbukitan dengan ketinggian permukaan tanah
telah melebihi batas ketinggian Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan sebagaimana dimaksud pada sub bagian VII angka 1
diperkenankan mendirikan bangunan sepanjang Keselamatan
Operasi Penerbangan terpenuhi.
8. Untuk mempergunakan tanah, perairan atau udara di setiap
kawasan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini, harus
mematuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi
penerbangan atau komunikasi radio antar bandar udara dan
pesawat udara;
b. tidak menyulitkan penerbang membedakan lampu-lampu
rambu udara dengan lampu-lampu lain;
c. tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang
mempergunakan bandar udara;
d. tidak melemahkan jarak pandang sekitar bandar udara; dan
e. tidak menyebabkan timbulnya bahaya burung atau dengan cara
lain dapat membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas
landas atau gerakan pesawat udara yang bermaksud
mempergunakan bandar udara.
9. Pengecualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau
melestarikan bangunan sebagaimana dimaksud pada sub bagian VII
angka 1, angka 2, angka 3, angka , angka 5, angka 6 dan angka 7
harus mendapat persetujuan Menteri, dan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. merupakan fasilitas yang mutlak diperlukan untuk operasi
penerbangan;
b. memenuhi kajian khusus aeronautika; dan
c. sesuai dengan ketentuan teknis keselamatan operasi
penerbangan.
-21-

10. Terhadap bangunan yang berupa benda tidak bergerak yang sifatnya
sementara maupun tetap yang didirikan atau dipasang oleh orang
atau yang telah ada secara alami, sebelum diterbitkannya Keputusan
Menteri ini antara lain: Tower BTS, Pohon, Bukit yang sekarang ini
menjadi penghalang ( obstacle) tetap diperkenankan sepanjang
prosedur keselamatan operasi penerbangan terpenuhi, titik kooridnat
obstacle sebagaimana Tabel VIII.

TABEL VIII
TITIK KOORDINAT OBJEK OBSTACLE
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI
I OBYEK BANDARA
SISTIM KOORDINAT
GEOGRAFIS WGS-84
ELEVASI
PUNCAK OBYE PERM. KKOP
KELEBIHAN
TINGGI
POSISI
PADA
No y
OBSTACLE X LTGSELATAN BJR TIMUR MSL AES MSL AES (OBSTACLE) KAW ASAN
(M) (M) 0
' $ 0
' " (M) (M) (M) (M) (M) KKOP
1 Tower BTS 17319.75 17120.84 1 33 10.64 102 9 11.97 102.17 48.97 101.20 48.00 0.97 KDPHD
2 Tower BTS 13061.07 19523.23 1 30 45.57 102 8 7.13 143.36 90.16 133.87 80.67 9.49 KAPDLL-TH.13
3 Tower BTS 13133.05 19317.95 1 30 52.33 102 8 5.09 142.22 89.02 131.59 78.39 10.63 KAPDLL-TH.13
4 Tower BTS 13348.68 18922.02 1 31 6.87 102 8 3.10 145.96 92.76 124.86 71.66 21.11 KDPKR
5 Pohon 16841.50 20333.33 1 31 37.25 102 10 1.07 82.98 29.78 78.21 25.01 4.78 KDPTR
6 Bukit 19648.48 20185.54 1 32 35.25 102 11 11.32 75.00 21.80 65.16 11.96 9.84 KDPTR
7 Bukit 19283.34 20169.52 1 32 28.63 102 11 1.50 66.00 12.80 61.83 8.63 4.17 KDPTR
8 Bukit 20573.57 20000.63 1 32 57.93 102 11 31.86 70.00 16.80 69.94 16.74 0.06 KKBKCL-TH.31

Keterangan:

KDPTR : Kawasan Dibawah Permukaan Transisi


KAPDLL : Kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas
KDPKR : Kawasan Dibawah Permukaan Kerucut
KDPHD : Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Dalam
KDPHL : Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Luar
KKBKCL : Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan
KPU : Kawasan Permukaan Utama
AES : Aerodrome Elevation System / Sistem Elevasi Bandar Udara
MSL : Mean Sea Level
ACS : Aerodrome Coordinate System / Sistem Koordinat Bandar Udara

11. Pemberian tanda dan/ atau pemasangan lampu:


a. bangunan-bangunan dan/atau benda-benda sebagaimana
dimaksud dalam angka 10 harus diberi tanda atau dipasangi
lampu; dan
b. pemberian tanda atau pemasangan lampu, termasuk
pengoperasian dan pemeliharaannya dilaksanakan oleh dan atas
biaya pemilik atau yang menguasainya dan dilaksanakan sesuai
dengan pedoman yang akan diatur lebih lanjut oleh Direktur
Jenderal Perhungan Udara.
12. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan se bagaimana dimaksud
pada sub bagian VII angka 1 tercantum pada Lampiran Gambar
Nomor 7 dan Nomor 8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

VIII. Batas Kawasan Ke bisingan


Kawasan kebisingan disekitar bandar udara diukur dengan peralatan
ukur dan metodologi yang ditetapkan oleh standard nasional serta
ditentukam dengan bertitik tolak pada Rencana Induk Bandar
Udara/Rencana Pengembangan Bandar Udara, prakiraan jenis pesawat
udara, frekuensi dan periode waktu operasi.
1. Tingkat Kebisingan
Kawasan Kebisingan disekitar Bandar Udara terdiri dari:
-22-

a. kawasan kebisingan tingkat I mempunyai nilai tingkat


kebisingan lebih besar atau sama dengan 70 WECPNL sampai
dengan lebih kecil 75 WECPNL (70 < WECPNL < 75);
b. kawasan kebisingan tingkat II mempunyai nilai tingkat
kebisingan lebih besar atau sama dengan 75 WECPNL sampai
dengan lebih kecil 80 WECPNL (75 < WECPNL < 80); dan
c. kawasan kebisingan tingkat III mempunyai nilai tingkat
kebisingan lebih besar atau sama dengan 80 WECPNL (WECPNL
2> 80).
1) Kawasan Ke bisingan Tingkat I
Kawasan kebisingan tingkat I ditentukan sebagai berikut:
a) kawasan ini merupakan daerah yang mengelilingi
landas pacu, dimana tepi luar bagian Barat Laut
kawasan ini berjarak maksimum 938,507 m dari ujung
landas pacu 13 dan tepi luar bagian tenggara berjarak
maksimum 116,143 m dari ujung landas pacu 31 serta
tepi dalam nya merupakan batas-batas kawasan
kebisingan tingkat II;
b) batas kawasan digambarkan dengan 2 (dua) garis
kontur yang menghubungkan titik - titik B. l, B.2, B.3,
B.3, B.4, B.5, B.6, B.7, B.8, B.9, B.10, B.11, B.12,
B.13, B.14, B.15, B.16 dan B.l, untuk tepi dalam nya
serta titik-titik A.1, A.2, A.3, A.4, A.5, A.6, A.7, A.8, A.9
A.10, A.11, A.12, A.13, A.14, A.15, A.16, A.17, A.18,
A.19, A.20 dan A. l untuk tepi luarnya.
2) Kawasan Kebisingan Tingkat II
Kawasan kebisingan tingkat II ditentukan sebagai berikut:
a) kawasan ini merupakan daerah yang mengelilingi
landas pacu dimana tepi luar bagian Barat Laut
kawasan ini berjarak maksimum 114,989 m dari ujung
landas pacu 13 dan tepi luar bagian tenggara berjarak
maksimum 52,057 m dari ujung landas pacu 31 serta
tepi dalam nya merupakan batas-batas kawasan
kebisingan tingkat III;
b) batas kawasan digambarkan dengan 2 (dua) garis
kontur yang menghubungkan titik - titik C. 1,C.2,C.3,
C.4, C.5, C.6, C.7, C.8, C.9, C.10, C.11, C.12 dan C.1
untuk tepi dalamnya, serta titik-titik B. l, B.2, B.3, B.4,
B.5, B.6, B.7, B.8, B.9, B.10, B.11, B.12, B.13, B.14,
B.15, B.16 dan B.1 untuk tepi luarnya; dan
3) Kawasan Kebisingan Tingkat III
Kawasan kebisingan tingkat III ditentukan sebagai berikut:
a) kawasan ini merupakan daerah yang mengelilingi
landas pacu I dan II dimana tepi luar bagian Barat Laut
kawasan ini berjarak maksimum 94,562 m dari ujung
landas pacu 13 dan tepi luar bagian tenggara berjarak
maksimum 35,688 m dari ujung landas pacu 31 serta
garis tengahnya berhimpit dengan garis tengah landas
pacu;
b) batas kawasan yang dimaksud dalam huruf a
digambarkan dengan garis kontur yang
menghubungkan titik-titik C. l, C.2, C.3, C.4, C.5, C.6,
C. 7, C.8, C. 9, C .10, C. 11, C .12 dan C. l;
2. Tabel koordinat kawasan kebisingan sebagaimana yang dimaksud
pada sub bagian VIII angka 1 sebagaimana diuraikan pada Tabel IX.
-23-

TABEL IX
TITIK KOORDINAT BATAS KAWASAN KEBISINGAN
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI

A. BATAS KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT I (70 < WECPNL < 75)


KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
TITIK ACS UTM LS BT
X (M) Y (M) X (M) Y (M) 0
I II
0
I
"
Al 16811.49 20000.00 184514.88 9830760.31 1 31 45.39 102 9 53.91
A2 17518.51 20068.08 185125.10 9830396.80 1 31 57.24 102 10 13.62
A3 17764.21 20159.86 185377.47 9830325.39 1 31 59.58 102 10 21.77
A4 18097.26 20124.10 185624.79 9830099.48 1 32 6.94 102 10 29.76
A5 18213.01 20133.31 185723.54 9830038.40 1 32 8.93 102 10 32.95
A6 18444.51 20135.99 185911.74 9829903.57 1 32 13.32 102 10 39.03
A7 18674.71 20115.71 186085.32 9829751.00 1 32 18.29 102 10 44.63
A8 19486.26 20130.22 186748.10 9829282.45 1 32 33.56 102 11 6.03
A9 20023.16 20206.85 187226.24 9829026.50 1 32 41.91 102 11 21.48
Al0 20141.08 20115.75 187267.39 9828883.29 1 32 46.57 102 11 22.80
All 20116.14 20000.00 187178.80 9828804.73 1 32 49.12 102 11 19.94
Al2 20141.08 19884.25 187130.40 9828696.67 1 32 52.63 102 11 18.37
Al3 20007.90 19792.40 186968.70 9828701.44 1 32 52.47 102 11 13.14
Al4 19486.26 19869.78 186593.98 9829072.51 1 32 40.38 102 11 1.04
Al5 18673.42 19884.25 185947.30 9829565.18 1 32 24.33 102 10 40.16
Al6 18444.51 19864.02 185750.80 9829684.33 1 32 20.45 102 10 33.81
Al7 18213.01 19866.69 185565.77 9829823.48 1 32 15.91 102 10 27.84
Al8 18097.26 19875.90 185477.91 9829899.40 1 32 13.44 102 10 25.00
A19 17764.21 19840.14 185188.28 9830067.66 1 32 7.95 102 10 15.65
A20 17518.51 19931.92 185044.53 9830287.04 1 32 0.81 102 10 11.01
B.
C. BATAS KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT II (75 < WECPNL < 80)
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
TITIK ACS UTM LS BT
X (M) Y (M) X (M) Y (M) 0
I
" 0
I II

Bl 17635.01 20000.00 185178.73 9830272.98 1 32 1.27 102 10 15.35


B2 17693.47 20074.72 185270.07 9830298.62 1 32 0.44 102 10 18.30
B3 17779.00 20109.09 185359.36 9830275.71 1 32 1.19 102 10 21.19
B4 17865.76 20100.60 185424.26 9830217.52 1 32 3.09 102 10 23.28
.. B5 18791.76 20092.83 186166.13 9829663.29 1 32 21.15 102 10 47.24
B6 19887.07 20115.75 187062.63 9829033.60 1 32 41.67 102 11 16.19
B7 20039.28 20130.92 187194.31 9828955.75 1 32 44.21 102 11 20.44
B8 20070.11 20090.90 187195.48 9828905.25 1 32 45.85 102 11 20.48
B9 20052.06 20000.00 187127.14 9828842.66 1 32 47.88 102 11 18.27
B10 20064.03 19920.87 187089.96 9828771.78 1 32 50.19 102 11 17.06
B11 20042.60 19871.64 187043.56 9828744.78 1 32 51.07 102 11 15.56
B12 19887.07 19884.25 186925.64 9828846.98 1 32 47.74 102 11 11.75
B13 18791.76 19907.17 186056.26 9829513.63 1 32 26.01 102 10 43.68
B14 17865.76 19899.40 185305.20 9830055.34 1 32 8.36 102 10 19.43
-24-

KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84


TITIK ACS UTM LS BT
X (M) y (M) X (M) Y(M) 0
I II
0
I II

B15 17778.41 19892.93 185230.97 9830101.81 1 32 6.84 102 10 17.03


B16 17693.47 19925.28 185181.63 9830178.15 1 32 4.36 102 10 15.44

D. BATAS KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT II (WECPNL < 80)


KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
TITIK ACS UTM LS BT
X(M) Y (M) X(M) Y (M) 0
I II
0
4 f

Cl 17655.44 20000.00 185195.19 9830260.89 1 32 1.67 102 10 15.88


C2 17779.27 20090.10 185348.33 9830260.24 1 32 1.69 102 10 20.83
C3 17865.76 20078.80 185411.36 9830199.95 1 32 3.66 102 10 22.86
C4 18791.76 20072.54 186154.12 9829646.93 1 32 21.68 102 10 46.85
C5 19833.51 20092.34 187005.60 9829046.42 1 32 41.25 102 11 14.35
C6 19949.26 20100.69 187103.85 9828984.65 1 32 43.26 102 11 17.52
C7 20035.69 20000.00 187113.94 9828852.34 1 32 47.57 102 11 17.84
C8 19949.26 19899.32 186984.69 9828822.33 1 32 48.54 102 11 13.66
C9 19833.51 19907.66 186896.32 9828897.55 1 32 46.09 102 11 10.81
Cl0 18791.76 19927.46 186068.27 9829529.99 1 32 25.48 102 10 44.07
Cl 1 17865.76 19921.20 185318.10 9830072.91 1 32 7.79 102 10 19.84
Cl2 17779.27 19909.90 185241.70 9830114.98 1 32 6.41 102 10 17.38

3. Penggunaan Tanah pada Kawasan Kebisingan


a. Penggunaan tanah pada Kawasan Kebisingan Tingkat I
1) Tanah dan ruang udara pada kawasan kebisingan tingkat I,
dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan
dan/ atau bangunan, kecuali untukjenis kegiatan dan/ atau
bangunan sekolah dan rumah sakit; dan
2) Bangunan sekolah dan rumah sakit yang sudah ada
dilengkapi dengan pemasangan insulasi suara sesuai
dengan prosedur yang standard sehingga tingkat bising
yang terjadi di dalam bangunan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Penggunaan tanah pada Kawasan Kebisingan Tingkat II
1) Tanah dan ruang udara pada kawasan kebisingan tingkat
II, dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan
dan/atau bangunan kecuali untukjenis kegiatan dan/atau
bangunan sekolah, rumah sakit dan rumah tinggal; dan
2) Bangunan sekolah, rumah sakit dan rumah tinggal yang
sudah ada dilengkapi dengan pemasangan insulasi suara
sesuai dengan prosedur yang standard sehingga tingkat
bising yang terjadi di dalam bangunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Penggunaan tanah pada Kawasan Kebisingan Tingkat III
1) Tanah dan ruang udara pada kawasan kebisingan tingkat
III, dapat dimanfaatkan untuk membangun bangunan atau
fasilitas bandar udara yang dilengkapi dengan pemasangan
insulasi suara sesuai dengan prosedur yang standard
sehingga tingkat bising yang terjadi di dalam bangunan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan
-25-

2) Selain itu penggunaan sebagaimana dimaksud dalam butir


1, tanah dan ruang udara pada kawasan kebisingan tingkat
III, dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau atau sarana
pengendali lingkungan dan pertanian yang tidak
mengundang burung.

4. Batas Kawasan Kebisingan Bandar Udara sebagaimana dimaksud


pada sub bagian VIII tercantum pada Lampiran Gambar Nomor 9
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
0
8co 8o 8 8c 8cv 8cu
8
o
,-..
o oi
8 c
'ii>< II 7 7>< 7>< 'ii 8l ¢v
II
>< >< >< >< ><

I I
I I
I I
I I
I I
I I
I I
I I
____________________________________________ JI I
r----------------------------------- EKSi'STING 1800 M x 30 M
L---------------1I

r"
I
I I
l-- I
] I
r - - ] t
-y -L I
/ Y20.250

I
t
L
I
t
I
T
L
I
4-
·I
Y=20.000
T
L
I
L..------

Y19.750

- - - -
- - - - - -

=1:-
Ye19.500 Ye19.500

·-
+
wl

+ +

Y19.250 +

wee
+ "
ewe.ee
e e e
r. . . .,_ . ,_. - .
�+· -... . r- +

e.ewe.
e
... ... "'+
e..e
• .e
Y=19.250

+� +
+ + + +

... ... ... ...


+ +
.

-
KOORDINAT TITIK UJUNG LANDAS PACU: «.e e + + +
ee ee

.,
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84 ELEVASI
KOORDINAT BANDARA KOORDINAT UTM w •w we
TITIK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR MSL w www wt dw w
• 125 ., Ye19.000
X (M) Y (M) X (M) Y (M) (M) (M)
¢ "%»
18199.07 20000.00 185633.90 9829938.47 32 12.17 102 10 30.05 51.03
TH-13
TH-31 20000.00 20000.00 187085.13 9828873.27 32 46.89 102 1f 16.91 59.67
+

0 0
8a 8 8
"'cc
f 0
c
o
cy
0
8
0
r0 8
8A
8cu
ccu
7>< II
><
7
><
7
><
l
><
N
>< ><
II
><

Legenda Keterangan
£ Eksisting [JJ Kontur 1 Terminal Penumpang 11 ATC
KEMENTERIANPERHUBUNGAN
2 Parkir Penqunjunq 12 Rumah Dinos
Em Semak � Jalan 3
4
Parkir Karyawan
Rumah Pompa
13
14
Balai Karantina Pertanian
Gerbanq Gardu Tiket
LAMPIRAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
r7. Kebun � Drainase
5 Taman Meteo 15 Rendezvous Point
NOMOR :KM 28 TAHUN 2023
TANGGAL : 3 APRIL 2023
E3 Rawa/Bekas Galion tJ Pogar Bandar Udara
7
6 Genset
Banaunan Travo
16 Administrosi
17 Tempot lbadah RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO
[6l Bangunan L Batas Lahon Bandara 8
9
Tanaki Bohan Bakar Genset
Banqunan PKP--PK
18 Windsock KABUPATEN BUNGO, PROVINS! JAMBI

L Botos Lohan Airnav 1 Batas Lahon Pemda


10 Water Tonk
NAMA GAMBAR

LAYOUT EKSISTING BANDAR UDARA


NOMOR LEMBAR

1/9
0
8
,._ 8
0
u
0y
8
"'c
0
n
f
o 8 0
0y
g
8oi 8 8
r' co
7K
0o
7
00o
7 'ii &I &I
7
'
7

-
l
K K € K K K K K ¢
I I
'
r--, r--------------------------------- y --------------7
--- =9;:�-.' ::.
I I 90 60 l I TAHAP II2250 x 45M
I I I
I I I TAHAP 1 2100 30 M
I I
38I=.7.77-4.-
..
· l
I I ]- EKISTING
S 1800 30 M 60
Y=20.250 I
I
I
I L --�
-4au
- - - - ._ -\= - - - - :_ - - o Y=20.250
I
- - _/- - - - VOR - -_- 1---
A
/ -A
------J
-
].t.t - - I -
-
·-
4
- - - ..
-1 - -
7 _J
1
]
_-
- .•

_L. _
RUNWAY STRIP 2370 X 280 M

Y=20.000 Y=20.000

L
d44
AA AAA4AAA4AAA4A
A AAA4AAA4
A AAA
A AAA At4AAA
Y19.750 A4A4a444444A'AA444
Y19.750
AAA A
AAA4AAA
.-...-. A A AAA4AAA
- - - -· - - ·-
-f
I - - - -
±see4see.sees4sees+esseeeessees
i4,,,,,
AA AAA4AAA4A
]-
· -p AAA4AAA
-7

]-
bar
- f
A4A44RESAPAN AIRA A A 4 44A44444444444
- ---_-7-7-1 Ad4A AAA4
AAA
]-
A AAA4AAA44AAA

Y=19.500 ------------�_-_r L
AA4AA4AAA4AAA4Ad
AAA444AAA4444A444444A4444440/@gAA4A4AA4A44A4 Ye19.500

- _ :-· - � - � - - - - J
l--- AAA4AAA4A4AA4AA4444A/a AA4AAA4444
. A AAA4AA4AA44AAA
AA4AAA4AAA4A4
I
AAA AAA4add

15 A A A A A °o
\AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA A A AAAAAAAAA/:J.A AAAAA AAAA AAAAA 6AAAAAAAAAAAAAA AAAAA A AAA6A AAAAAAAAA AAA
A A 6 A A 6
A AAA4AAA4AAA4A
A AA AAA4AA4AAA4A444AA4
AA AA4AA4AAA4AAA4A
AAA4AAA4AAA4A
A A AAA4AAA A4AAA4A
AA AAA AAA
A444, '- 444444444A44444444444
A AAA
Y19.250 Y=19.250

-
l
I-
- ·1-
-_T_- ]

4
Y+19.000 Y=19.000
--±-1--1--1-1-»-
- -· - - ·- - I - - -·
- __-_-_1 - @
+-
: -;_-_-_
KOORDINAT TITIK UJUNG LANDAS PACU :
(
I
j 4
,
I
I
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84 ELEVASI I
KOOROINAT BANDARA KOORDINAT UTM
TIIK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR MSL AES
125 Y=18.750
X(M) Y (M) X (M) Y (M) (M) (M)
TH-13.(2250) 17750.00 20000.00 185271.29 9830204.62 32 3.50 102 10 18.34 53.20 0.00 0 250
TH-13 18199.07 20000.00 185633.90 9829938.47 32 12.17 102 10 30.05 51.03 0.00
TH-31 20000.00 20000.00 187085.13 9828873.27 32 46.89 102 1f 16.91 59.67 8.64
Panjang Runway
Azimuth Runway
2250m
126° 16' 56.16
- - -
8
cu
c
0
u0
f
o
8c 8
0
8g 8ci
(V
7K 'ii
' 7 N I
¢ ¢ ¢ K ¢

Legenda : Keterangan
.. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
[Jo» [lo. 1 Terminal Penum on
2 La. Parkir Mobil
13 Boloi Korontino Pertonion 25
14 Gerbon Gordu Tiket 26
Sarona Peribodoton
Terminal Kor o
37
38
Kantor Kesehoton Pelobuhan
Boloi Korantino Perikonon
[h. Po 3
4
Lo . Porkir S d. Motor 15 Pos Jo a
Water Su I 16l Kantor BMKG
27
28]
Power House LPPNPI
Jasa Boaa
39
40
Akses Personil Avsec
Area Fas. Umum Serbo Gun
LAMPIRAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
#ill + [Ho. 5 Taman Meteo 17 Kantor LPPNPI 41 Area Rekreosi Ruan Terbuko NOMOR :KM 28 TAHUN 2023

D 1-1
Pencodongon
lo hon
Pogar Bandar
Udoro
6
7
Lo . Porkir Bis
Lo . Porkir Toksi
18 Kantor Administrasi
19
30
31
Bon Ion
Air art Maintenance Bld.
TANGGAL : 3 APRIL 2023

RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO


8 32 Worksho
[[Gleason []ygg
fasilitas
bas
9 ron Service Buildin 33 TPSS KABUPATEN BUNGO, PROVINS! JAMBI
NAMA GAMBAR NOMOR LEMBAR
E] Botos lohon
bersertifikot
10 Power Su I
11
Pos Polsek
Kantor Keomonon Kota 2
RENCANA INDUK BANDAR UDARA 2/9
12 24 EOC Buildin
8o 8c 8
o
8c 8
oi
8oi 8o 8oi 8o
o
%o
'iiK II 'ii 'iiK 7K II 'ii 'ii II

'iiK
K ¢ ¢ K K

A A A AA AAA4AA44AAA444AA44 4
4 AA4AA4AAA4AAA4AA4A444 A
A444A4A44444444A4444 A
A A AA44444444A444AA44

re±j}
-I
Z
A
A A44444AA4AAA4444444AA4 4
A AA44444A4A44444444AZ
4 44444444444444AA4444444
'--
I
¢ A4A4AA4AAA44AA4AA444
]- r'/AA AA lAAAAAAl4Al
Y19.600 I
I AK{« BUKFT &¢--SAS27 A SAz] Y-19.60o
I
p AA44A RESAPAN AIR« 4 4 A 4 44444444
d A 44444444444 A4A4A44444444A44444444
l
}- RAWA A4AA4A4444444444444444444444444444AA4444 4
- A AA4444444A444A44AA4A44444A4A4A4A444A44 4
L- s44444A4444A4A444444A4AAA4A4AA4444A44AA444
I
I A444444A4444444444444A444444 4/ AA4A44444A4
-
I
L
4 A4A444444A4444444444444444 NJ
A A 44444444
I A 4444A44444A44444AAA4444444A4444444444444
L
I A AA AAA4AA44AAA444AAA44AAA44AAA444A4AA4 4
I A 4444444444A444A4A44A4A4A44444A444444A44444 A 4
AAA4444A44444444AAA44AA444AAA4AA44AAA44AAA 4
Y19.400 A A'AA4A4444444AA4AAA'A444444A4lA44444A44AA A] Y-19.400
A AAA4AA4AA4A4444A4AA4AAA4444AA4AAA4A4 4
A 44A444444444A4A4A4AA4AA444444444444444444444
A AA44A44AA4A444444A44444444444A444A4444A4444 4
A 4 AA44AAA4AA4A4444444A444444A4A4A44AAA
A A AAA444A444AA4AAA
A A444AA4A444A44A44
A A444444444A4444
A AA AAA4A444444 4

Y19.200 -Y=19.200

Y=19.000 Y=19.000

100
Ye18.800 Ye18.800
0 200

8a 8cu
c
8
c
8o
c
800
c
I
80 8o 8oi g
to
g
oi o oi
¢
7 ¢
7 ¢
II TK 7€ 'iiK K
II
¢
II II
K
7K

Legenda :
[]o» [Ela
Keterangan

2
1 Terminal Penumoono
Lop. Porkir Mobil
13/
14
Balai Karantina Pertanian 25
Gerbanq Gardu Tiket 26
Sarona Peribodoton
Terminal Korqo
37
38
Kantor Kesehoton Pelobuhon
Boloi Korontino Perikonon
@ x«aeuwnew.«on
[h. J
4
Lap. Porkir Spd. Motor
Water Supply
15]
16l
Pos Jaqo
Kantor BMKG
27
28]
Power House LPPNPI
Banqunan Jaso Boqa
39
40]
Akses Personil Avsec
Area Fas. Umum Serba Gun¢
LAMPIRAN :

#ill + [Ko. 5 Toman Meteo 17 Kantor LPPNPI 29 DPPU 41 Area Rekreasi Ruano Terbuka
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :KM 28 TAHUN 2023

D 1-1
Pencodongon
lahan
Pogar bolos
lahan
6
7
Lap. Parkir Bis
Lap. Porkir Toksi
18]
19/
Kantor Administrasi
Kantor Operasi
30]
31
Banqunan Banalon
Airport Maintenance Blda.
TANGGAL : 3 APRIL 2O23

[Glv [ Jae.
[1Batas lohon
8
9
10
Area Puiasero
Banaunan PKP-PK
Power Suoolv
20
21\
GSE Pork
Apron Service Buildina
32
331
Workshoo
1PSS
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO
KABUPATEN BUNGO, PROVINS! JAMBI
2 Pos Polsek 34 IPAL NAMA GAMBAR NOMOR LEMBAR
LJ bersertifikaot 11 Menara Penaows 23] Kantor Keamanon 35/ Area Resapan/ Hutan Kota
12l Rumah Dinos 24] E0C Building 36] Gudang Aqen Karqo TATA LETAK FASILITAS 3 3/9
SISI DARAT
8c 8c 8oi 8
8
'i 'ii
K
'
¢ ¢
'
K

Y=20.500 • Y20.500

Y=20.250 • Y=20.250

Y=20.000 • Ye20.000

Y+19.750 Y=19.750

Ye19.500 Ye19.500

Y=19.250

Y=19.000 • Y=19.000

125
Ye18.750 Y=18.750
0 250

Y=18.500 .' '


Y=18.500
0
.0
cy 8r 0
u
f
r
8c 8co 8.; 8o 8 8
u
0
8,-.
ci
8S
f
T 7K 7K 7 7 8 cu cu

' 7
'
II
K K K ¢ ¢
'
¢ K
' K ¢

Legenda:

] tas tahan Eksisting Bandara = 343.2132 Ha (E.1-£.51 @ KEMENTERLAN PERILBUNGAN


[] uas tahan Pengembangan 3,79o0 Ha (P.1-P.2) LAMPIRAN :
Total = 347,0032 Ha KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :KM 28 TAHUN 2023
Luas Lahan Eksisting total seluas 343,2132 Ha terdiri atas: Luas Lahan lnstansi Lainnya total seluas 130,4099 Ha terdlri atas: TANGGAL : 3 APRIL 2023
1. Luas lahan lahan milik/dlkuasai UPBU 212,8033 Ha dengan rincian ; 1. Lahan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bungo
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO
a. Luas lahan bersertlfikat = 184,4854 Ha 2. Lahan Polres Bungo
b. Luas lahan belum bersertifikat = 28, 3179 Ha 3. Lahan Almav Indonesia KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI
2. Luas lahan lahan instansi lain 130,4099 Ha 4. Lahan Karantina Pertanian NAMA GAMBAR NOMOR LEMBAR
3. Luas lahan pengembangan 3, 7900 Ha 5, Lahan Kantor Kesehatan Pelabuhan
6. Lahan Kantor Balai Karantina lkan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KEBUTUHAN LAHAN 4 4/9
BANDAR UDARA
8r 8 8c 8c 8c 8ci 8s
7 "°T 'iiK 'ii¢ cu
¢ K
'
K

°
I n
<
DLKR.15
Y=20.500 Y=20.500

DLKR.

Y20.250
l
I.

T • Y=20.250

Y=20.000 49X_Nil Ye20.000


A444.444

-Ye19.750

Y19.500

Y=19.250 Y=19.250

g

.3

R.2
Y=19.000 • Y=19.000

8
I 125
Ye18.750 Y18.750
DLKR.30 0 250

BP4c
Y=18.500 .
'
p g?" Y=18.500

g 8
f
8
f
r
8
o
8c 8oi 8
&
8c
cu
8
t
8II
8s
7 7 T 7 7 T II II
¢ K ¢ ¢ ¢ ¢
'
¢ K X K

Legenda:

[@ tanan ereran uPsu


[]uahan Kepemiikan Pemda Kabupaten Bungo
212,8033 a

128,7381 Ha
[iw] Tux Koordinat DLKr @ xMwnest.uvow
LAMPIRAN :
[] tahan Kepomiian Airnav Indonesia 0,6318 Ha KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK IND0NESIA
N0M0R : KM 28 TAHUN 2023
[] uahan epemian Polres Bungo 0,2400 Ha TANGGAL : 3APRIL 2023
[]tahan Kepemilikan Bala Karantina Pertanian 0,3000 Ha RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO
KABUPATEN BUNGO, PROVINS! JAMBI
[] uahan Kepemilikan Kantor Karantna Pelabuhan 0,3000 Ha NAMA GAMBAR N0M0R LEMBAR
] tahan Kepemilikan Balai Karantina 1kan, DAERAH LINGKUNGAN KERJA 5 5/9
Pengendailian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 0,2000 Ha (DLKr)
8 i 8'ii $ £ t ;
II II II II II II II
K K X X X X X K

Y=24000

Ye22000

Y=18000

8 8 g 8
%II
X
0o

X
II
II
cv
II
�II (V
II
X K K X

KOORDINAT GEOGRAFI WGS-84


No

1
Nama Fasilitas

Kantor Bupati Bungo


KOORDINAT ACS
X (meter)
11818.80
Y (meter)
18099.22
KOORDINAT UTM
X (meter)
179365.40
Y (meter)
9832182.56
Lintang Selatan Bujur Timur
der men det
1 30
der men det
58.90 102 7 7.52
Waktu
Tempuh

15 Menit
Jarak
Tempuh

9,5 Km
@ mu«raw vsantu«cur
2 RSUD H. Hanafie 10443.50 18882.61 178720.34 9833627.91 1 30 11.86 102 6 46.74 22 Menit 13,7 Km LAMPIRAN:
3 RS. Jabal Rahmah Medika 10756.15 17630.71 178231.54 9832433.73 1 30 50.68 102 6 30.89 16 Menit 10,6 Km KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK IND0NESIA
4 Kantor DAMKAR Bungo 10212.84 20058.23 179230.09 9834712.09 1 29 36.62 102 7 3.26 19 Menit 11,6 Km NOM0R : KM 28 T AHUN 2023
5 POLRES Bungo 10080.76 20372.63 179309.67 9835043.69 1 29 25.83 102 7 5.85 21 Menit 12,0 Km TANGGAL : 3 APRIL 2023
6 PM! 12495.64 19875.03 180961.87 9833213.53 1 30 25.44 102 7 59.17 18 Menit 10,4 Km
7 Kantor BPBD 9993.70 20378.13 179242.74 9835099.64 1 29 24.01 102 7 3.68 21 Menit 12,0 Km RENCANA INDUK BANDAR UDARA MUARA BUNGO
KABUPATEN BUNGO PROVINS! JAMBI

NAMA GAMBAR NOMOR JUMLAH


DAERAH LINGKUNGAN
KEPENTINGAN (DLKp)
6 6/9
0 0 0 0 0
0
0
0
DATA POKOK
0
0
0
cII
8
.,;
0
c
II
0
.,;
II
0
c
4
II
0
.,;
0N
II
s
II
c
w
II
X
TITIK REFERENSI
BANDAR UDARA (ARP)
01 32' 36' LS
102 10' 43BT
II X X X X
X X X
KETINGGIAN 55,35 m (MSL)
BANDAR UDARA
126° 16' 56,16
4 ARAH LANDAS PACU 306° 16' 56,16

PANJANG LANDAS PACU 2.250 m


INSTRUMENT NON PRESISI
KLASIFIKASI LANDAS PACU CODE NUMBER 4
Y=35.O00 13 =0.00 m(AES)/ 51.03 m(MSL)
KETINGGIAN AMBANG
31 • 8,64 m(AES)/ 59,67 m(MSL)
TITIK REFERENSIH X • 20000.00 m 01 32' 46.89LS
.o TH 31 (EKS) Y =20000.00 m 102° 11' 16.91 BT
Kt .MONTAN
TITIK REFERENSI II X = 18199.07 m 01 32' 12.17LS
TH 13 (EKS) Y = 20000.00 m 102° 10' 30.05 BT
X • 17750.00 m 01° 32 3.50LS
TITIK REFERENSI Ill
TH 13 (RIP) Y =20000.00 m 102° 10' 18.34 BT

DAFTAR KOORDINAT BATAS-BATAS


KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
KOORDINAT GEOGRAFI8 WGS'84
KOORDINAT ACS BUJUR TIMUR
TITIK LINT ANG SELAT AN
X
Y=30.000 19.46
A1.1 20140.00 31 58.66 102 10
Ye3O.00
A1.2 17690.00 19860.00 32 6.00 102 10 14.10
A1.3 2690.00 17610.00 28 15.68 102 3 0.54
A1.4 2690.00 22390.00 26 10.47 102 4 32.12
A1.5 14690.00 19410.00 31 19.93 102 8 47.38
A1.6 14690.00 20590.00 30 49.02 102 9 9.99
A2.1 20060.00 20140.00 32 44.37 102 11 21.16
A22 35060.00 22390.00 36 34.71 102 18 34.78
A23 35060.00 17610.00 38 39.95 102 17 3.17
A2.4 20060.00 19860.00 32 51.71 102 1f 15.79
A25 23060.00 20590.00 33 30.44 102 12 47.88
A26 23060.00 19410.00 34 1.35 102 12 25.26
B.1.f 15240.30 20507.46 31 1.80 102 9 22.73
8.1.2 17690.00 20455.00 31 50.41 102 10 25.50
8.1.3 20060.00 20424.12 32 36.93 102 1f 26.60
Y=25.000 B.1.4 22076.30 20444.76 33 15.31 102 12 19.54
8.2.1 15240.30 19492.54 31 28.36 102 9 3.29
8.2.2 17690.00 19545.00 32 14.25 102 10 8.06
8.2.3 20060.00 19575.88 32 59.15 102 11 10.35
B.2.4 22078.30 19555.24 33 38.61 102 12 2.49
C.1.1 13757.16 20729.93 30 27.37 102 8 48.39
c.1.2 17690.00 24000.00 30 17.54 102 1f 3343
C.1.3 20060.30 24000.00 31 3.25 102 12 35.13
C.1.4 23992.84 20729.93 33 44.76 102 13 14.84
c.21 13757.16 19270.07 31 5.61 102 8 20.42
c22 23992.84 19270.07 34 23.01 102 12 46.87
C.2.3 20060.00 16000.00 34 32.83 102 10 1.82
C.2.4 17690.00 16000.00 33 47.12 102 9 0.13
D.1.1 11778.50 21026.73 29 41.44 102 8 2.57
0.1.2 17690.00 26000.00 29 25.14 102 12 11.75
Y=20.000 D.1.3 20060.30 26000.00 30 10.85 102 13 13.46
D.1.4 25971.50 21026.73 34 15.15 102 14 12.04
0.2.1 11778.50 18973.27 30 35.23 102 7 23 22
D.2.2 25971.50 18973.27 35 8.94 102 13 32.69
0.23 20060.30 14000.00 35 25.23 102 9 23.50
D24 17690.00 14000.00 34 39.51 102 8 21.80
E.1.1 2877.12 22361.93 26 14.81 102 4 36.45
E.1.2 17690.00 35000.00 25 29.34 102 15 4.20
E.1.3 20060.30 35000.21 26 15.04 102 16 5.91
E.1.4 34872.88 22361.93 36 31.84 102 18 29.37
E.21 2877.12 17638.07 28 18.56 102 3 5.95
E.22 34872.88 17638.07 38 35.60 102 16 58.84
E.2.3 20060.30 5000.00 39 20.98 102 31.01
E.2.4 17690.00 5000.00 38 35.26 102 29.32

LEGENDA :
Y=15.O00 Garis Unsur Air
A11 : THik Batas KKOP
Y=15.0O • Garis Unsur alan
10$ : Tit Og Obstacle
Garis Batas Pemukiman
@ : Tigsi AES

; Garis Kontur • Garis Batas Vegetasi

r2 : Obstacle Rupa Bumi

Y=10.000
Y=10.0O

DI KAWASAN KESEUAMATAN OPERASI PENERBANGAN BANDAR UDARA MUARA BUNGO

SISTIM KOORDINAT
OBYEK GEOGRAFIS WGS-84
No
OBSTACLE LINTANGSELATA BUJUR TIMUR KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
0

Tower BTS 17319.75 17120.84 33 10.64 102 9 11.97 LAMPIAN :


2 Tower BTS 13061.07 19523.23 30 45.57 102 8 7.13 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN EPUBLIK INDONESIA
3 Tower BTS 13133.05 19317.95 30 52.33 102 8 5.09 142.22 NOMO : KM 28 TAHUN 2023
18922.02 31 6.87 102 8 3.10 145.96 TANGGAL : 3 APRIL 2023
4 Tower BTS 13348.68
16841.50 20333.33 31 37.25 102 10 1.07 82.98 29.78 KDPTR
Pohon
5
6 Bukit 19648.48 20185.54 32 35.25 102 11 11.32 75.00 21.80 KDPTR 2.5 km RENCANAINDUK
102 1f 1.50 66.00 12.80 61.83 8.63 4.17 KDPTR
7 Bukit 19283.34 20169.52 32 28.63
69.94 16.74 0.06 KKBKCL-TH.31 Y5.0O0 BANDAR UDARA MUARA BUNGO
32 57.93 102 1f 31.86 70.00 16.80
Y=5.000 8 Bukit 20573.57 20000.63
5 km DI KABUPATEN BUNGO
KETERANGAN : PROVINSI JAMB
KKBKCL Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan NAMA GAMBARR :
KDPTR Kawasan Dlbawah Permukaan Transisi
KPDLL kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas KPU Kawasan Permukaan Utama
AES Aerodrome Elevation System/ Sistem Elevasi Bandar Udara KAWASAN KESELAMATAN OPERAS! PENERBANGAN
KOPK Kawasan Dibawah Permukaan Kerucut
KDPHD Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Dalam MSL Mean Sea Level
KDPHL Kawasan Dlbawah Permukaan Horizontal Luar ACS Aerodrome Coordinate System/ Sistem Koordinat Bandar Udara
0 NOMO GAMBA JUMLAH LE MBA
0
0 0 0 0
8 8 8 0
0
0
c
II
0
0
.,;
II
0
c
7X
0
.,;
II
c
(N
II
g
l
s
II
i
y
II
X
7 7/9
X X X X X X
7
DATA POKOK
TIIK REFERENSI 01 32 36LS
BANDAR UDARA (ARP) 102 10' 43BT
KE TING GIAN 55,35 m (MSL)
BANDAR UDARA
126 16' 56.16
ARAH LANDAS PACU 306 16 56.16

PANJANG LANDAS PACU 2.250 m


INSTRUMENT NON PRESISI
KL
ASIF IKASI LANDAS PACU CODE NUMBER 4
13 = 0,00 m(AES)/51,03 m(Mwsu)
KE
TINGGIAN AMBANG
3 =8,64m(AES)/59,67 m(MSL)
TITIK REFERENSI X 20000.00 m 01 32 46.88LS
TH 31 (EKS) Y 20000.00m 102' 11 16.91BT
TITIK REFERENSI I X+18199.07m 01 32 12.17LS
TH 13 (EKS) Y 20000.00 m 102 10' 30.,05BT

TITIK REFERENSI Ill X+ 17750.00 m 01 32 3.50LS


TH 13 (RIP) Y =20000.00 m 102 10' 18.34 BT

LE GENOA:
A1.1:Tik Batas KKOP

AID AC
I
I I
I I
I I
I I
I I

£2 e
f %
TITIK Al'D A1D A1C ATC AT'C A1C A1B A1A A2A A2B A2C A2C AC A2C A2D A2D
u
��
I 900 I 1160 ]629 ] 854
JARAK (M) 7500 I 2467
]«ow I 1550 I 2450 2250 4 2018 I 1982 I 1321 I 1947 I 7732

JUMLAH JARAK (M) 15.000 7900 eo la% 4000 2450 0 0 2018 4000 5321
5785 I
6414 rl 1sioo
'
KETINGGIAN AES (M) 150 150 150 121 100,67 49 49 0,00 8,64 49 49 115,07 138,28 154 154 154
I
KETINGGIAN MSL (M) 201,03 201,03 201.03 172,03 151,70 100.03 100.03 51,03 59.,67 100.03 100.03 166.10 189.31 25.03 205.03 205.030

KEMIRINGAN (%)
I
I
0 I
2
2.5 I 5 I
I
5
I 0
I 2
I 0
I 5
I 5 I 2,5 I
I 2
0 I
I I

POTONGAN MEMANJANG A-A


SKALA HORISONTAL =

SKALA VERTIKAL

PERMUKAAN KERUCUT PERMUKAAN KERUCUT

PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM PERMUKAAN HORIZONTAL DAUAM

en
PwuwoowHut
3 ---'=01=-------------------------,u
PERMUKAN HORIZONTAL LUAR

I
I I
TITIK E1 D1'/01 Ci B1 A1A2B2 C2 02/02 E
I

JARAK (M)
II 9000
I 2000
I 3545
# 3545
I 2000
I 9000
I
JUMLAH JARAK (M) 15.000 6000 4000 ii 4000 6000
I
15. 000

I 154 154 I
KETINGGIAN AES (M) 154 149
49 49 4 4 49 49 149 1 54 .. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KETINGGIAN MSL (M)


I 205,b3 205,03 I
205.03 200,03 100,03 +o6"%es 100,03 200,03 205, 03 LAMPIRAN :
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMIRRINGAN (%)
I 0
I 5
I 0 {l 0 I 5
I 0
I
NOMOR : KM 28 TAHUN 2023
TANGGAL : 3 APRIL 2023

ENCANA INDUK
BANDA UDARA MUARA BUNGO
DI KABUPATEN BUNGO
PO TONGAN MELINT ANG B-B
PROVINSI JAMBL
SKALA HORISONTAL =
NAMA GAMBAR :
SKALA VERTIKAL
POTONGAN MEMANJANG DAN MELINTANG
KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN

NOMOR LEMBAR

8 8/9
DATA POKOK
o
o oi
TIIK REFERENSI 01° 32' 36LS
7 T
¢
BANDAR UDARA (ARP) 102° 10 43 BT
¢
KETINGGIAN 55,35 m (MSu
BANDAR UDARA
PEMBAGIAN KAWASAN KEBISINGAN 126 16' 56. 16
ARAH LANDAS PACU 306 16 56 16
LGENDA URAIAN NILA! WECPNL TATA GUNA LAHAN
Dopat dimonfoat#an ntuk barbogol jenis ogioton don/otu bongunon, ecuoli untu PANJANG LANDAS PACU 2250m

[@ laws «easnow mor 1lro ecrc < rs Bngunon


jenls bongunan sekolah don rumah sakdt.
sekolah dan rumoh sat yang udoh oda dilenglopi permaangon insuloei KLASIFIKASI LANDAS PACU INSTRUMENT NON PRESISI
uoro tsuai stander, COOE NUMBER 4
Dopat dimanfaatkan untuk berbagal jenls keglaton don/tau bangunon, cull untuk 13 = 0,00 m(AES) / 51,03 m(MSu
KETINGGIAN AMBANG
[ lows easow moor z'rs wee < so jnis kegiatan dan/otou bongunan ekoloh, rumnah sakit dan rmnoh tingol. 31 = 8,64 m(AES)/59,67 mi@Ms
Bongunon sekolah, rumah sokdt don rmoh tinggal yang sudoh ada dilengkopl
pewosangan lnsloal arq sexual dengon prosedur standor. TITIK REFERENSII X = 20000.00 m 01° 32' 46.88LS
i3rs i«rower
1':aw"
[[iii1i1] /sw essnw m«ors rec so TITIK REFERENSl II X = 18199.07 m 01° 32' 12 17LS
TH 13(EKS) Y = 20000.00 m 102° 10 30 05" BT

CATATAN : TITIK REFERENSI II X = 17750 00 m 01' 32' 3.50LS


WE.CPNL WO@TED EQUVALENT COTNUOUS PERO&ND Nose LeeL TH 13 (RIP) Y= 20000.00 m 102° 10 18 34 BT

TAR KOORDINAT BATAS KAWASAN KEBISINGAN


DAF
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84

\
Al
A2
Y21.000 ,3I
Y21,
\\ 70 < WECPNL < 75 ( TINGKATI) A4
A5 1821301, 20133 31, 185723 54) 9830038 40] 1 32
32

\ A6 1844451] 2o5.99] 2!]


"}-]
1]
[±[
1as911.74] 9a2990357[
'isl
\ n

\
\
'I \
\
\

I
\
\
I

75 <WECPNL < 80 ( TINGKAT II)


I \
A10
AMI
A12
A13
At4
20141%

20141
20007.
982883329] 1 32
9a28304731Ip.2Rp
982869667/ 1
982870144] 1
9a2so7251j 1
]
32
32
3] j
+1
"1ttJ

jt]]
\ ) A15
Au6
982956518]
3R]
"["]
9a969433\1[2]
32

\
19

A17 982982148] 1 32
\ K A18 9829899.40] 1 32

)-
--- /
--l / AI9 98006766] 1 LL
I-tI
.'r1-t
?]

--
A2O 983028704] 1 32
WECPNL > 80 ( TINGKAT III) 01 17635 01 983027298l 1 32
B2 9830298. 62 32
------
--7
83
84
9830275 71
9830217.52l 1
32
32
05

( 9828842 66l 1 32
\ 89
610 9828771.78l 1 32
b11 20042 9828744.78
812 9828246.98 32
013 9829513.631 1 32
BI4 9830055.341 1 32
815 983010181, 1 32
816 983017815
Y+20.000 Cl 9830260 89 32
c2 9830260 24\ 1 32
c3 9830199.954 1 32
04 9829646.931 1 32
cs 9829046 42/ 1 32
C6 9828984 651 32
c7 9828852 34 32
9823822 33 32
9828897.55] 32

r
' C10 9829529.99] 1 32 25.
C1l 9830072.91, 1 32
c12 177792 185241.71 9830114 98] 1 32

LEGEND
\\
' ' +a
A.11$:Tik Bts KK0P
10:T«tk Dug Obstacle
Garis Unsur Air
Garis Unur halan

\ \ /
/
/ / '- '-.
\.,
. A
' \
• -',,
) \ ::-,
....
\
i '-
\\ \
/ \ .,'·'
/

\
/
. i
i
\ t
\
J I ' JNGAN
\ '
I
i Y=19.000
Ye19. I I LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTEI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONE SIA
NOMO KM 28 TAHUN 2023
4 TANGGAL 3 AP1L 2023
\
/ 4 MENTERIPERHUBUNGAN
/
' REPUBLIK INDONESIA,
) / \

V \
I
I
/
I
/
I I
j
--- '---...
\
\ T1d

/ ' I
I BUDI KARY A SUMADI
I /

(
I
I RENCANAINDUK
\ BANDAR UDARA MUARA BUNGO
\ <()
)

oT% I
C
T000 m
DI KABUPATEN BUNGO

�U
rl POVINSI JAMBI
\ 7
--1,
I
I NAMA GAMBAR
!
/ s
) BATAS KAWASAN KEBISINGAN BANDAA (BKK)
/
NOMO GAMBA JUMLAH LEMBA
o
c oi 8I 9 9/9
7
¢
II
K K

Anda mungkin juga menyukai