Anda di halaman 1dari 5

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR KM 177 TAHUN 2019
TENTANG
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA
INTERNASIONAL YOGYAKARTA DI KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 215 Undang-Undang Nomor 1


Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Pasal 19
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar
Udara, pembangunan bandar udara dilaksanakan setelah
memperoleh izin mendirikan bangunan bandar udara
dari Menteri Perhubungan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Izin Mendirikan Bangunan Bandar
Udara di Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4956);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar
Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5295);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun
2016 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemberian Izin
Mendirikan Bangunan Bandar Udara dan Persetujuan
Pengembangan Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1031);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 83 Tahun
2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139 (Manual of Standard CASR - Part 139) Volume
I Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1295);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);

Memperhatikan : 1. Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero)


Nomor AP.I.2227/TK.09/2018/DT-B tanggal 10 April
2018 perihal Permohonan Izin Mendirikan Bangunan
Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo;
- 3
-

2. Surat Direktur Teknik PT. Angkasa Pura I (Persero)


Nomor AP.I.2791/TK.10/2019/DT-B tanggal 8 April 2019
perihal Penyampaian Dokumen IMB Pembangunan
Infrastruktur Bandara Baru di Kulon Progo.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG IZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA
INTERNASIONAL YOGYAKARTA DI KULON PROGO.

PERTAMA : Memberikan Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara


Internasional Yogyakarta di Kulon Progo kepada
Penyelenggara Bandar Udara Internasional Yogyakarta, PT.
Angkasa Pura I (Persero).

KEDUA : Pelaksanaan pembangunan Bandar Udara sebagaimana


dimaksud dalam Diktum PERTAMA dilakukan dengan
bertahap sesuai dengan Rencana Induk Bandar Udara
International Yogyakarta.

KETIGA : Dalam melaksanakan Pembangunan Bandar Udara,


pemegang keputusan pembangunan diwajibkan:
a. menaati peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan, keamanan penerbangan, perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup;
b. bertanggung jawab terhadap dampak yang timbul
dalam pelaksanaan pembangunan Bandar Udara yang
bersangkutan;
c. menaati peraturan dan ketentuan daerah setempat,
serta menghormati adat istiadat daerah setempat;
d. melaksanakan pekerjaan pembangunan Bandar Udara
sesuai dengan jadwal dan tahapan
pembangunan/pengembangan dalam Rencana Induk
Bandar Udara;
- 4 -

e. mulai melaksanakan pekerjaan secara nyata paling


lambat 1 (satu) tahun sejak Izin Mendirikan Bangunan
Bandar Udara ditetapkan;
f. melaporkan pelaksanaan kegiatan pembangunan
bandar udara secara berkala 6 (enam) bulan kepada
Menteri, Gubernur, dan atau Bupati/Walikota sesuai
dengan kewenangannya; dan
g. melaporkan hasil pembangunan bandar udara kepada
Menteri setelah selesainya pembangunan bandar
udara.

KEEMPAT Izin mendirikan bangunan bandar udara sebagaimana


dimaksud dalam Diktum PERTAMA dapat dicabut apabila:
a. tidak melaksanakan pekerjaan pembangunan dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun setelah izin mendirikan
bangunan Bandar Udara diberikan;
b. tidak dapat menyelesaikan pembangunan bandar udara
umum dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak keputusan
pelaksanaan pembangunan diberikan; dan/atau
c. melanggar kewajiban atau larangan sebagaimana diatur
dalam keputusan ini dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang penerbangan.

KELIMA Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan pembinaan


dan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan dalam
Keputusan Menteri ini.
- 5 -

KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 September 2019

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI


SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Menteri Koordinator Bidang Kemari timan;
4. Menteri Keuangan;
5. Menteri Dalam Negeri;
6. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
8. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
9. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;
10. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
11. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
12. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta;
13. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan
Udara, dan para Kabadan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
14. Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (LPPNPI);
15. Bupati Kulon Progo;
16. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
17. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero).

Anda mungkin juga menyukai