PENDIDIKAN MATEMATIKA
KELOMPOK 6
DOSEN PENGAMPU:
BATUSANGKAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw, kepada beliau agama islam
disempurnakan hingga beliau menjadi teladan dalam pelaksanaannya. Semoga
keberkahan juga tercurah kepada keluarga dan sahabat beliau serta seluruh manusia
yang taat dan setia kepada Allah SWT dan rasul-Nya.
Penulis memiliki niat dan motivasi dalam penulisan makalah ini, yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan. Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika. Dalam makalah ini penulis akan
menjelaskan tentang ciri-ciri dan sumber masalah serta merumuskan masalah dan
membuat latar belakang dari suatu masalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
tidak terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia yang tidak luput dari
kekhilafan, dan sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah semata. Oleh
karena itu, dengan rendah hati penulis mengharap saran-saran dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI...…………………………………………….…………....................ii
C. Tujuan Penulis............................................................................................. 2
DAFTAR PUTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang paling
sulit bagi siswa. Efek negatif dari hal tersebut adalah ada banyak siswa yang
sudah merasa anti dan takut matematika sebelum mereka benar-benar
mempelajari matematika. Pada akhirnya akan tertanam dalam diri siswa bahwa
pelajaran matematika itu sulit. Banyak siswa yang malas mempelajari
matematika karena matematika sulit. Alasan lain yang membuat siswa malas
belajar matematika adalah kurangnya pengetahuan tentang manfaat materi
matematika yang meraka pelajari dalam kehidupan sehari-hari
Seiring dengan perkembangan di dalam dunia pendidikan, terciptalah
bermacam-macam model dan metode pembelajaran yang inovatif dalam
pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika adalah Realistic Matematics Education atau
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Tujuan dari Pendidikan
Matematika Realistik adalah untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa
dengan cara mengaitkan materi dengan dunia nyata siswa sehingga mampu
manyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Metode ini memang bersifat
kooperatif sehingga dapat meningkatkan kerjasama antar siswa, semua siswa
dibimbing dan diarahkan untuk aktif dan kreatif sehingga waktu pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisien. Pendekatan Matematika Realistik ini
diharapkan akan membuat siswa mengetahui betapa pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari. Inovasi pembelajaran dengan Pendekatan
Matematika Realistik diharapkan dapat menumbuhkan semangat baru siswa
agar lebih giat belajar matematika sehingga hasil belajar matematika siswa
menjadi meningkat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menjumpai permasalahan baik
ilmiah maupun nonilmiah yang harus diatasi dan diketahui kebenarannya.
1
Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kegiatan yang disebut penelitian.
Penelitian tidak semerta-merta hanya mengangkat dan meneliti
permasalahan yang ada, tetapi peneliti harus benar-benar menentukan
sumber masalah yang akan diteliti agar sesuai dengan teori dan solusi yang
akan diterapkan sehingga tujuan dari sebuah penelitian akan terwujud
dengan baik.. Dalam makalah ini akan diuraikan ciri-ciri masalah penelitian
yang baik, sumber-sumber masalah penelitian dan merumuskan masalah di
bidang pendidikan matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu defenifi masalah penelitian?
2. Bagaimana ciri-ciri masalah penelitian yang baik ?
3. Jelaskan sumber-sumber dari masalah penelitian?
4. Bagaimana cara merumuskan masalah penelitian deskriptif, quasi
eksperimen, komparatif, korelasi, pengembangan dan assosiatif di bidang
pendidikan matematika?
C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui defenifi dari masalah penelitian
2. Mengetahui ciri-ciri masalah penelitian yang baik
3. Mengetahui sumber-sumber dari masalah penelitian
4. Mengetahui cara merumuskan masalah penelitian deskriptif, quasi
eksperimen, komparatif, korelasi, pengembangan dan assosiatif di bidang
pendidikan matematika?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa :“masalah
adalah sesuatu hal yang harus dipecahkan”. Menurut Setyosari masalah
adalah keadaan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah
sebagai gap antara kebutuhan yang dinginkan dan kebutuhan yang ada
(Setyosari Punaji H, 2010 : 53),
Menurut (John Dewey, 1993; dan Kerlinger, 1986) bahwa :
a. Permasalahan diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya
tujuan.
b. Permasalahan adalah sesuatu yang dijadikan target yang telah
ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena sesuatu hal target tidak dapat
tercapai.
c. Permasalahan adalah jarak antara sesuatu yang diharapkan dengan
sesuatu kenyataan yang ada. (Sukardi, 2013).
3
B. Ciri- Ciri Masalah Yang Baik
Kerlinger (1973), Whitney (1969), dan Trelease (1958) dalam Nazir
(1988: 134-139) mengemukakan bahwa terdapat beberapa ciri-ciri masalah
yang baik, yakni:
a. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian
Masalah mempunyai nilai penelitian maksudnya masalah tersebut
mempunyai kegunaan tertentu dan dapat digunakan untuk suatu
keperluan. Oleh karena itu, untuk menemukan masalah yang
mempunyai nilai penelitian, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan,
yakni:
1) Keaslian masalah
Keaslian disini berarti masalah tersebut merupakan masalah
yang up to date; memiliki nilai ilmiah; merupakan masalah yang
signifikan sehingga peneliti tidak mengangkat hal-hal yang sepele
ke dalam penelitiannya.
2) Masalah yang menyatakan suatu korelasi
Masalah haruslah memiliki suatu hubungan, misalnya
masalah A berhubungan dengan B, atau bagaimana A dan B
memiliki hubungan dengan C, dan lain sebagainya. Selain itu,
masalah yang dikaji harus definitif, padat dan dapat dinyatakan
dalam beberapa hipotesa alternatif.
3) Masalah yang penting
Penting dalam artian tidak hanya dapat digunakan untuk
pengembangan ilmu tertentu saja, melainkan dapat diaplikasikan ke
dalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan sosial.
4) Masalah yang dapat diuji
Masalah yang dipilih sedemikian rupa sehingga memberikan
implikasi untuk kemungkinan pengujian secara empiris.
5) Masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
Masalah yang dipilih dinyatakan dalam bentuk pertanyaan,
dan dibuat sedemikian rupa sehingga dengan dinyatakan dalam
4
bentuk pertanyaan tersebut tidak menimbulkan kerancuan dalam
pengertian.
b. Masalah yang dipilih harus mempunyai fisibilitas
Masalah yang diangkat haruslah dapat dipecahkan (fisibel). Oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Data dan metode
Data dan metode yang digunakan untuk pemecahan masalah
harus tersedia. Hal ini disebabkan data dan metode akan
menentukan masalah yang diangkat tersebut dapat terpecahkan
atau tidak.
2) Biaya
Biaya yang digunakan untuk pemecahan masalah harus
sesuai dengan batas kemampuan. Oleh karena itu biaya untuk
pemecahan masalah haruslah diperhitungkan secara matang.
3) Waktu
Waktu yang digunakan dalam pemecahan masalah haruslah
wajar. Sehingga untuk implementasi pada kehidupan sosial tidak
terlalu menunggu waktu yang terlalu lama.
4) Sponsor harus kuat
Untuk tingkat mahasiswa, sponsor atau adviser sangat
membantu dalam penelitian yang dilakukan. Adviser tersebut
haruslah sesuai dengan bidang ilmu penelitian tersebut.
5) Tidak bertentangan dengan hukum atau adat
Pemecahan masalah tersebut sedapat mungkin tidak
bertentangan dengan hukum negara ataupun hukum adat yang
berlaku. Karena bila hal ini dilanggar secara otomatis, akan
menimbulkan berbagai kesulitan, pertentangan, baik secara
individu ataupun secara kelompok.
c. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Masalah yang diangkat selain sesuai dengan metode ilmiah dan
dapat terpecahkan, masalah tersebut juga harus sesuai dengan
5
kualifikasi peneliti. Kriteria yang masuk dalam kualifikasi peneliti,
antara lain,:
1) Menarik bagi peneliti
Masalah yang menarik dan sesuai dengan bidang studinya,
akan mendorong peneliti menemukan jawaban atas masalah
tersebut, apalagi ditunjang dengan kesesuaian bidang studinya.
2) Sesuai dengan kualifikasi
Sesuai kualifikasi maksudnya sulit atau mudahnya dapat
ditentukan sendiri oleh peneliti tersebut sesuai dengan
kemampuan akademisnya, daya nalar, sensivitas terhadap data,
serta kemampuannya dalam menghasilkan orginalitas. Nazir
(1988: 134-139).
C. Sumber-Sumber Masalah
Sumber masalah dalam suatu penelitian bisa berasal dari berbagai
sumber. Menurut Mac Millan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42),
masalah bisa bersumber dari observasi, hasil deduksi dari suatu teori, ulasan
kepustakaan, masalah sosial yang saat ini sedang terjadi, situasi praktis dan
juga bisa bersumber dari pengalaman pribadi. Masing - masing sumber
dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
a. Observasi
Observasi adalah sumber yang paling kaya akan masalah penelitian.
Kebanyakan keputusan praktis didasarkan atas praduga yang tidak
didukung oleh data empiris. Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil
observasi terhadap suatu hubungan tertentu yang masih belum memiliki
dasar penjelasan yang memadai dan cara - cara rutin yang di dalam
melakukan suatu tindakan didasarkan atas tradisi atau otiritas.
Penyelidikan kemungkinan dapat menghasilkan teori yang baru,
rekomendasi pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel
yang belum ada dalam bahasan litelatur.
6
b. Deduksi dari teori
Teori itu sendiri merupakan konsep - konsep yang masih berupa
prinsip - prinsip umum yang penerapannya belum bisa diketahui selama
belum dialkukan pengujian secara empiris. Penyelidikan terhadap suatu
masalah yang diangkat berasal dari teori bermanfaat untuk memperoleh
penjelasan secara empiris praktik tentang teori tersebut.
c. Kepustakaan
Hasil dari penelitian kemungkinan dapat memberikan rekomendasi
akan perlunya dilakukan suatu penelitian ulang (replikasi), baik dengan
ataupun tanpa variasi. Replikasi bisa meningkatkan validitas hasil
penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan secara lebih luas.
Laporan penelitian tidak jarang juga menyampaikan suatu rekomendasi
kepada peneliti lain mengenai apa saja yang perlu dilakukan penelitian
yang lebih lanjut. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumber untuk
menentukan masalah yang perlu diangkat untuk dilakukan suatu
penelitian.
d. Masalah sosial
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah penelitian. Seperti
seringnya terjadi perkelahian siswa antar sekolah, bisa memunculkan
pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan agama dan moral
serta pembinaan sikap disiplin di lingkungan sekolah. Banyaknya
pengangguran lulusan perguruan tinggi juga dapat memunculkan
pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat.
e. Situasi praktis
Pada tahap pembuatan suatu keputusan tertentu, tidak jarang
mendesak untuk dilakukannya suatu penelitian evaluatif. Hasil
penelitian ini sangat diperlukan guna dijadikan dasar dalam pembuatan
keputusan yang lebih lanjut.
7
f. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang membutuhkan
jawaban empiris guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
(Purwanto, 2010:109-111)
8
e. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi sebagai sumber masalah penelitian berkaitan
dengan sejarah perkembangan dan kehidupan dengan sejatah
perkembangan dan kehidupan pribadi atau profesional. (Purwanto,
2010: 111-112 )
D. Merumuskan Masalah Deskriptif, Quasi Eksperimen Komparatif,
Korelasi, Pengembangan, Asosiatif Di Bidang Pendidikan Matematika
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Contoh :
9
2) Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika siswa antara
kelas XA, kelas XB, dan kelas XC di MAN Kota Solok?
c. Rumusan Masalah Quasi Eksperimen
Quasi Experiment merupakan rancangan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui dampak/pengaruh yang dihasilkan setelah adanya
pemberian perlakuan atautreatment tertentu di dalam kelas. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Green, 2010) yang menyatakan bahwa
QuasiExperiment adalah studi penelitian yang memberikan perlakuan/
treatment secara alami dilapangan. Berbeda dengan experiment murni,
dimana treatment diperlakukan ke random subyek, sedangkan
QuasiExperimenttidak diperlakukan ke random subyek. Menurut Kenny
(1975) desain eksperimen mensyaratkan beberapa hal, yaitu: 1) harus
ada grup treatment dan grup non treatment, 2) harus ada pengukuran pra
treatment dan post treatment, dan 3) harus ada model eksplisit yang
memproyeksikan perbedaan antara grup treatment dan grup non
treatment dalam kurun waktu tertentu
Contoh:
1) Apakah rata-rata prestasi belajar matematika siswa kelas X
eksperimen di MAN Kota Solok sama dengan KKM sebesar 80?
2) Apakah ketuntasan klasikal pada prestasi belajar matematika siswa
kelas X eksperimen di MAN Kota Solok melebihi 75 %?
3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
matematika siswa kelas X ekperimen dan kelas X kontrol di MAN
Kota Solok?
d. Rumusan Masalah Korelasi
Rumusan masalah korelasi adalah suatu permasalahan yang
mengkaji tingkat keterkaitan antar variasi suatu faktor dengan variasi
faktor yang lain berdasarkan koefisien korelasi yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.
10
Bertujuan untuk menemukan apakah terdapat hubungan antara dua
variabel atau lebih, serta seberapa besar korelasi dan yang ada diantara
variabel yang diteliti. Rumusan masalah Penelitian korelasional tidak
menjawab sebab akibat, tetapi hanya menjelaskan ada atau tidaknya
hubungan antara variabel yang diteliti. (Andi, 2018: 49).
Contoh:
Apakah terdapat hubungan minat dan motivasi belajar peserta didik
dengan nilai lapor sisipan matematika SMA di tiga sekolah yang
berbeda?
e. Rumusan Masalah pengembangan
Rumusan masalah pada penelitian pengembangan minimal harus
mencerminkan kriteria tentang kevalidan konten, kepraktisan
penggunaan, dan keefektifan penggunaan produk pengembangan dan
menguji keefektifan produk tersebut. (Abdillah, 2019, hal. 78-79).
Contoh:
Bagaimana keefektifan media permainan kartu kuartet matematika
lingkaran untuk siswa SMP?
f. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah pertanyaan yang berisi tentang
hubungan dan atau pengaruh antar variabel. (Sugiyono 2012: 59)
Contoh :
1) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar
siswa dan prestasi belajar matematika siswa kelas X di MAN Kota
Solok?
2) Apakah terdapat hubungan yang signfikan antara minat dan rasa
ingin tahu secara simultan dengan prestasi belajar Matematika siswa
kelas X di MAN Kota Solok?
3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas X di MAN
Kota Solok?
11
4) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar dan
rasa ingin tahu siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa
kelas X di MAN Kota Solok?
12
BAB III
PENUTUP
Sumber-Sumber Masalah
a. Observasi
b. Deduksi dari teori
c. Kepustakaan
d. Masalah sosial
e. Situasi praktis
f. Pengalaman pribadi
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian quasi eksperimen
c. Penelitian komparatif
d. Penelitian korelasi
e. Penelitian pengemabangan
f. Penelitian assosiatif
13
DAFTAR PUSTAKA