1. Para khalifah tetap dari keturunan arab, sedang para Menteri, panglima, gubernur, dan
para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan mawali.
2. Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat kegiatan politik,
ekonomi, social dan kebudayaan
3. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat penting dan mulia.
4. Kebebasan berfikir sebagai hak asasi manusia yang diakui sepenuhnya.
5. Para Menteri turunan Persia diberi kekuasaan penuh untuk menjalankan tugasnya dalam
pemerintahan.
Selanjutnya, dinasti Abbasiyah dalam periode II, III, dan IV mengalami penurunan
terhadap politik nya terutama kekuasaan politik sentral.
SISTEM SOSIAL
KEMASYARAKATAN
DALAM PEMERINTAHAN
DAWLAH ABBASIYAH
Pada masa Abbasiyah 1 kemakmuran masyarakat mencapai tingkat
tertinggi. Pada awal Dinasti Abbasiyah, kaum wanita cenderung
menikmati tingkat kebebasan yang sama dengan kaum pria. Sistem
kesukuan primitif yang menjadi pola organisasi sosial Arab paling
mendasar runtuh pada masa Abbasiyah. Bahkan, para khalifah tidak
menjadikan darah keturunan Arab sebagai patokan. Di antara keluarga
Abbasiyah, hanya tiga khalifah yang terlahir dari ibu yang merdeka.
PERBANDINGAN
PEMERINTAHAN DAWLAH
ABBAIYAH DENGAN
UMAYYAH
Tabel Perbedaan antara Dawlah Abbasiyah dengan Umayyah
Indikator Abbasiyah Umayyah
Pendiri keturunan paman keturunan keluarga Umayyah
Muhammad
Masa 750 hingga 1258 661 hingga 750
Ibu Kota Baghdad Damaskus
Perawatan Etnis Lain Muslim non-Arab diberi Muslim non-Arab dianggap
hak istimewa di pengadilan lebih rendah
Toleransi Terhadap Agama Banyak non-Muslim masuk Agama-agama lain seperti
Lain Islam Kristen dan Yahudi
ditoleransi
Posisi Perempuan Perempuan kehilangan status Wanita menikmati status
mereka di masyarakat tinggi di masyarakat
dibandingkan dengan
kekhalifahan Abbasiyah
Perkembangan
kebudayaan dan
peradaban iskam
pada masa
pemerintahan
dawlah abbasiyah
01 Sosial budaya
04 pendidikan
Politik dan
02 pemerintahan 05 kesenian
Ekonomi dan Pembangunan
03 06 fisik
hukum
SOSIAL BUDAYA
Kemajuan di bidang sosial kemasyarakatan yang terjadi anatara lain munculnya
berbagai kelompok dalam masyarakat yang semakin heterogen baik suku, bangsa,
etnis, agama, dan bebagai unsur warga negara. Keberagaman ini dapat dikelola
sebagai potensi yang besar untuk berlomba dan berjuang dalam satu kesatuan islam
membangun dan memajukan Dinasti Abbasiyah. Munculnya kelompok masyarakat
pada masa Dinasti Abbasiyah terbagi dalam beberapa kelas:
a. Kaum muslim arab
b. Kaum muslim non-arab (Mawali)
c. Kaum zimmi
POLITIK DAN
PEMERINTAHAN
Kemajuan politik pemerintahan yang dilakukan Dinasti ‘Abbasiyah:
—SOMEONE FAMOUS
Untuk mencapai kebahagiaan dunia
dan akherat seharusnya kita dalam
melaksanakan segala sesuatu harus
bersumber pada Al-qur'an dan
Hadits.
Mempelajari sejarah bani Abbasiyah kita dapat
mengetahui bahwa dari Dinasti Abbasiyah terdapat
Khalifah-kahlifah yang benar-benar berpedoman pada
Al-qur'an sehingga menuai kemakmuran dan mencapai
puncak kejayaanya.