Anda di halaman 1dari 5

RESUME STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERIAN NUTRISI /OBAT PARENTERAL

OLEH :

WANDA ARDILA

2008096

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG


PEMBERIAN NUTRISI /OBAT PARENTERAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Obat parenteral diberikan melalui pembuluh darah menggunakan
spuit

1. Menyediakan obat atau nutrisi yang memberi reaksi lebih


cepat dibandingkan pemberian obat melalui rute lain
2. Memicu reaksi setempat, misalnya alergi
TUJUAN
3. Membatu pemeriksaan diagnostik, misalnya menyuntikkan
zat kontras
4. Memberikan zat imunologi
Prosedur hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan
KEBIJAKAN
Diberikan paa pasien baru atau rawat inap

PETUGAS Perawat

1. Catatan pemberian obat atau kartu obat


2. Ampul obat sesuai resep
3. Souit dan jarum yang sesuai
4. Jarum steril ekstra jika perlu
5. Kapas alkohol
6. Kassa steril
PERALATAN
7. Label obat
8. Tempat samapah medis khusus benda tajam
9. Nampan obat
10. Gergaji ampul jika perlu
11. Bak spuit
12. Bengkok
A. Tahap Orientasi
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menyampaikan kontrak waktu
6. Memvalidasi kesiapan pasien
B. Fase Kerja
1. Cuci tangan
2. Siapkan peralatan
3. Periksa label obat dan sesuaikan dengan catatan pemberian
obat, gunakan prinsip pemberian obat “12” benar ketika
melakukan pemeriksaan
4. L;akukan penghitungan dosis jika perlu
5. Pegang ampul dan turunkan larutan dari leher ampul
dengan cara menjentikkan jari tabnagn pada leher ampul
beberapa kali atau dengan memutar ampul searah jarum
jam
6. Bungkus leher ampul dengan kassa steril, kemuadian
patahkan leher ampul dengan arah menjauhi anda dan
orang disekitar. Jika ampul sulit dipatahkan dengan cara
biasa, gunakan gergaji ampul
7. Buang leher ampul paa tempat sampah medis khusus benda
tajam
8. Letakkan ampul pada permukaan yang datar
9. Buka tutup jarum spuit, kemudian masukkan jarum tepat
ke bagian tengah ampul
10. Aspirasi cariran ampul sesuai dosis yang dubutuhkan
11. Keluarkan jarum ari ampul dan tutup kembali jarum spuit
dengan tekhnik yang benar
12. Jika terdapat gelmbung udara di dalam spuit : pegang spuit
secara vertikal engan jarum menghadap ke ats lalu tarik
plunger ke bawah kemudian jentikkan spiuit dengan jari
hingga gelembung uara yang melekat di dinding spuit
terlepasm lalu dorong plunger secara perlahan ke atas untuk
mengeluarkan udara
13. Periksa kembali jumlah larutan yang ada di spuit sesuai
yang dibutuhkan
14. Bandingkan label obat dengan catatan pemberian obat
15. Beri label pada spuit sesuai dengan label obat
16. Letakkan spuit didalam bak spuit, bersama dengan kaps
alkohol dan kartu obat atas nama pasien
17. Buang peralatan sekali pakai dan simpan peralatan yang
tidak diperlukan
18. Cuci tangan
C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Mencuc itangan
4. Berpamitan
D. Penampilan Selama Tindakan
1. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Melakukan tindakan dengan aman
3. Tindakan dilakukan secara sistematis
4. Ketenangan dalam melakukan tindakan

INTERPRETASI 1. Hasil
PROSEDUR Diharapkan setelah dilakukan terapi pemberian nutrisi
parenteral akan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

2. Patient safety
- Selalu mencuci tangan
- Mempertahankan prinsip steril dan bersih
- Mencegah terjadinya infeksi
3. Komunikasi
- Menjelaskan prosedur sebelum dilakukan
- Berkomunikasi selama melakukan tinakan
- Selalu melakukan inform concent dengan menggunakan
komunikasi yang efektif

4. Dokumentasi
- Mencatat tindakan yang dilakukan dan catat respon
pasien
- Mencatat kondisi irigasi bledder
- Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan

DOKUMEN Kusyati, Eni dkk (2011). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium


TERKAIT Keperawatan Dasar, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai