Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN VENTILATOR

Nomor Dokumen
No. Revisi: 02 Halaman 1 / 1
KEP-1.1.5.3.4.06.000193
Ditetapkan oleh Direktur,
Terbit
STANDAR
Tanggal: 01-08-2018
PROSEDUR dr. Nurtanti Indriani, MPH
OPERASIONAL
Pengertian 1. Ventilator adalah alat yang mampu membantu
sebagian/mengambil alih pertukaran paru-paru untuk
mempertahankan hidup pasien
2. Semua model untuk membantu/mengganti/mengambil alih dari
proses pernafasan spontan
3. Pemasangan Ventilator dilakukan bila ada indikasi gangguan
sistem pernafasan yang harus dibantu dengan alat Ventilator

Tujuan 1. Memberikan kekuatan mekanis pada sistem pernafasan untuk


mempertahankan ventilasi yang fisiologis.
2. Manipulasi airway pressure dan corak ventilasi untuk
memperbaiki efisiensi dan oksigenasi.
3. Mengurangi kerja myocard dengan cara mengurangi kerja nafas.

Kebijakan 1. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit


2. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Permenkes nomor 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien.
4. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, tahun
2011
5. Peraturan Direktur No. 2508/RSSV-SK/DIR/VI/2018, tentang
Kebijakan Pelayanan Keperawatan
Prosedur Cara mempersiapkan ventilator:
1. Hubungkan ventilator dengan sumber listrik
2. Hubungkan ventilator dengan sumber oksigen dan udara tekan
3. Isi humadifier dengan aqua steril sampai batas yang ditentukan
4. Pastikan breathing sircuit, apakah ada kebocoran dan tes fungsi
masing-masing preset dengan menggunakan testlang
5. Atur mesin dengan klasifikasi kerja yang sesuai dengan
kebutuhan
6. Alat siap digunakan

Unit Terkait ICU


Unit yang memiliki ventilator.
PENGOPERASIAN BED SIDE MONITOR
Nomor Dokumen No. Revisi: 02
Halaman 1 / 2
KEP-1.1.5.3.4.06.000194
Ditetapkan oleh Direktur,
Terbit
STANDAR
Tanggal: 01-08-2018
PROSEDUR
dr. Nurtanti Indriani, MPH
OPERASIONAL
Pengertian Alat diagnosik yang dipergunakan untuk memantau secara kontinyu
irama jantung, frekuensi respirasi, oksimetri, tekanan darah dan suhu
badan pasien secara terus menerus.
Tujuan Agar proses pemantauan dapat berjalan dengan lancar.

Kebijakan 1. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit


2. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Permenkes nomor 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien.
4. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, tahun
2011
5. Peraturan Direktur No. 2508/RSSV-SK/DIR/VI/2018, tentang
Kebijakan Pelayanan Keperawatan
Prosedur Langkah-langkah :
1. Ambil alat monitor pasien
2. Hubungkan kabel power ke stop kontak terdekat dan
pasangkan kabel ground ke saluran ground di ruangan itu
3. Beritahu pasien apa yang akan dilakukan bila pasien dalam
keadaan sadar
4. Nyalakan monitor pasien dengan menekan switch di depan,
tunggu beberapa saat maka semua paramenter akan terlihat. lalu
menekan tombol menu tepat ditengah bawah layar monitor, atur
capaian target sesuai program
5. Pasangkan manset pada lengan atas pasien dan hubungkan
kabel dengan monitor
6. Pasangkan oksimeter pada ujung jari tangan pasien
7. Pasangkan kabel elektroda pada metal cup (monodisc atau
mediterace) di supraklavikula kiri (L), supraklavikula kanan (R)
dan dibawah arcus costae kiri (F) lalu sambungkan kabelnya
dengan monitor
8. Pada layar monitor akan terlihat gambaran EKG, SpO2,
frekuensi denyut jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah
(sistolik, diastolik, tekanan arteri rata-rata)
9. Dokumentasikan hasil monitoring

PENGOPERASIAN BED SIDE MONITOR


Nomor Dokumen:
No. Revisi: 02 Halaman 2 / 2
KEP-1.1.5.3.4.06.000194

Unit Terkait 1. IGD


2. ICU
3. Bangsal Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai