Anda di halaman 1dari 28

TERM OF REFERENCE

BATU CITY MARKET COMPETITION


2018
PT. TATA MATRA INDONESIA
PT. Tata Matra Indonesia merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang konsultan arsitektur Dengan semangat dan kesamaan visi misi, kelima arsitek ini mendaftarkan
yang berada di Kota Surabaya, Indonesia. Didirikan pada tahun 2011 oleh tiga arsitek muda lulusan ITS Tata Matra Indonesia dari Persekutuan Komanditer (C.V.) menjadi Perseroan
(Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) yaitu Yoga Adi Pratama, M. Ars, IAI yang merupakan Terbatas (PT). Sejak resmi terdaftar sebagai PT (Perusahaan Terbatas) pada
pengurus aktif dalam IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Jawa Timur, Topang Ursada, S.T., dan Angga Acdha tahun 2014, lebih dari puluhan karya sudah tersebar ke beberapa daerah di
Ramadhan, S.T. dengan proyek pertamanya yaitu Desain Kompleks Wahana Hiburan di Temanggung, Indonesia. Sebagai Perseroan Terbatas di bidang Jasa Konsultan Arsitek, Tata
Borobudur Safari Water Park. Prinsip desain yang diangkat adalah desain yang selalu tanggap dengan Matra Indonesia tak henti-hentinya mengembangkan dan menumbuhkan
ciri khas atau lokalitas baik material maupun budaya di lokasi tertentu dimana karya itu berada. arsitektur nasional dengan membangun kerjasama bersama pemerintah
Kemudian dengan bergabungnya arsitek berbakat Yusuf Ariyanto, M.Ars., dan Fardian Azam, S.T., dan swasta untuk mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
semakin membuat karya-karya mereka dilirik oleh berbagai perusahaan swasta maupun pemerintah Komitmen Tata Matra Indonesia terhadap arsitektur bangsa dituangkan ke
seperti PT Holcim Indonesia Tbk., PT Pelindo Properti Indonesia, PT Pakuwon Jati Tbk, PT Pertamina dalam visi dan misi yang sudah disusun sedemikian rupa sebagai maksud
Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Surabaya, dan lain-lain. dan tujuan yang dicita-citakan oleh setiap insan Tata Matra Indonesia.
Setiap daerah memiliki pasar tradisionalnya yang khas. Begitu pula dengan Dalam hal ini, pemerintah Kota Batu ingin mengubah kebiasaan warga yang
Kota Batu ini. Tanpa pasar tradisional banyak pedagang-pedagang yang menganggap pasar adalah tempat yang tidak nyaman, tidak asik, dan
aktivitasnya tidak tertampung dengan baik dan warga juga tidak memiliki satu sekedarnya saja. Pemerintah menginginkan pasar tradisional di Kota Batu
tujuan berbelanja dimana mereka mendapakan beraneka ragam kebutuhan menjadi contoh pertama bagi pasar-pasar lainnya dalam hal kenyamanan
masak maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Namun, kebanyakan pasar pasar, dimana pasar ini tidak hanya sebagai tempat berbelanja, namun
tradisional di Indonesia tidak tertata dengan baik sehingga warga tidak dapat kebutuhan pengguna baik penjual maupun pembeli dapat terpenuhi dengan
berbelanja di pasar dengan nyaman. Kebanyakan orang Indonesia pun jika nyaman, seperti adanya penambahan fasilitas umum dan fasilitas tambahan
mendengar kata “pasar” sudah memiliki bayangan bahwa tempat tersebut lainnya seperti tempat makan. Pasar tradisional ini rencananya akan dijadikan
gelap, basah, dan berbau tidak sedap. Sehingga sebagian besar masyarakat salah satu destinasi wisata Kota Batu juga yang merupakan salah satu kiat
enggan pergi ke pasar. Ini dapat disebabkan oleh tatanan pasar yang kurang merubah persepsi warga akan pasar tradisional dari tempat yang tidak asik
teratur dan kebersihannya yang kurang terjaga dengan baik. Sehingga menjadi tempat yang asik. Warga akan berbondong-bondong ke pasar tidak
menyebabkan banyak orang lebih memilih berbelanja di supermarket hanya sekedar berbelanja. Redesign pasar tradisional Kota Batu ini pun
daripada di pasar tradisional. diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian kota.
Pasar tradisional di Kota Batu pun kondisinya juga sama dengan pasar
tradisional di Indonesia kebanyakan. Baik interior maupun eksteriornya terlihat
tidak menarik bagi warga dan tatanan lapak-lapaknya yang sudah tidak
teratur dikarenakan adanya persaingan antar penjual.

LATAR BELAKANG
Kota Batu adalah sebuah kota di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Melalui
semboyannya “Hakaryo Guno Mamayu Bawono” yang berarti Berkarya Guna
Memajukan Dunia, Kota Batu yang dahulu merupakan bagian dari Kabupaten
Malang, akhirnya ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993.
Dan pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom
yang terpisah dari Kabupaten Malang. Perekonomian Kota Batu banyak
ditunjang oleh kegiatan dari sektor pariwisata dan pertanian. Di bidang
pariwisata, letak Kota Batu yang berada di wilayah pegunungan dan
pembangunan obyek pariwisata yang pesat menyumbang sebagian besar
PDB Kota Batu ini, dan merupakan salah satu destinasi wisata terbesar di
Indonesia.
Adapun konsep pariwisata Kota Batu adalah F4E, yaitu:

Fun & Family, Economy, Education,


Environment, Employment
1. Fun and family: pariwisata yang menyenangkan dan berorientasi
kekeluargaan
2. Economy: membangun dan ikut memajukan pertumbuhan ekonomi kota
3. Education: memberikan wawasan baru kepada pengunjung
4. Environment: pariwisata yang ramah lingkungan dan memaksimalkan alam
Kota Batu
5. Employment: menggunakan tenaga kerja setempat sebagai pendukung
aktivitas pariwisata

RENCANA PARIWISATA BATU


Alun-alun Kota Batu

Pasar Tradisional Kota Batu

Pasar Tradisional Kota Batu berjarak 3,4 km dari Alun-alun Kota Batu dimana banyak orang
yang berdatangan singgah sejenak disana.
SITE
1600 m
STRENGTH
Alun-Alun Kota Batu 1350 m
Sumber Torong Park - Jalan menuju pasar mudah diakses, dekat dengan
Istana Oleh-Oleh jalan utama Malang-Batu Jl. Patimura, wisatawan
Deduwa 1100 m ke arah Jawa Timur Park 1 dan Jawa Timur Park 2
dapat melewati jalan ini dan melewati pasar.
- Jalan di depan pasar termasuk jalan besar, dua
850 m
jalur dengan kepadatan kendaraan yang tidak
Batu Paradise Resort
Hotel cukup padat mendukung kemudahan akses
Stadion Gelora Brantas
600 m menuju pasar.
Museum Angkut LIPPO Plaza Batu
Kota Batu - Dekat dengan beberapa destinasi wisata besar
350 m Kota Batu.
Batu Wonderland - Lokasi srategis dekat dengan terminal.
Waterpark & Resort

Pasar Tradisional

WEAKNESS
Kota Batu

Jawa Timur Park Grand Batu Inn


1
Taman Hutan Temas

- Jalan dekat dengan jalan utama Malang-Batu


yang sewaktu-waktu jalan padat kendaraan. Ini
dapat menyebabkan perluasan kepadatan jalan
Jawa Timur Park hingga Jalan Dewi Sartika.
2

Batu Night
Spectacular
STRENGTH
Terminal
- Dekat dengan
permukiman dimana
banyak orang yang
membutuhkan keperluan-
keperluan rumah tangga
- Dekat dengan terminal
yang memberikan
kesempatan pada
pengunjung dari wilayah
Pasar baru luar area pasar maupun
luar Kota Batu
- Dekat dengan pasar baru
yang dapat mendukung
aktivitas pasar yang baru
- Berada di area
perdagangan.

Permukiman
WEAKNESS
Terminal
- Pasar baru dapat
memberikan daya saing
tinggi
- Jika pasar nantinya
dijadikan wisata edukasi,
memungkinkan kegiatan
ini meningkatkan
kebisingan untuk
permukiman di dekatnya
Pasar baru - Karena berada di area
perdagangan, jika pasar
dijadikan tempat wisata,
fungsi bangunan tersebut
akan menimbulkan
ketimpangan terhadap
pertokoan maupun
kegiatan disekitarnya.

Permukiman
Lokasi site berada di Jl. Dewi Sartika, Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Dengan luas lahan
30.214,12 m2. Pasar Tradisional Kota Batu berjarak 3,4 km dari Alun-alun Kota Batu dimana banyak orang
yang berdatangan singgah sejenak disana. Di seberang pasar terdapat terminal yang diharapkan dapat
terintegrasi dengan baik.
SITE
Pasar dibagi menjadi 3 blok, yaitu:
A. Pasar Buah
B. Pasar Plastik, Sembako, Hardware
C. Pasar Perhiasan, Pakaian, Pasar Daging, Sayur, Alat Rumah Tangga
SITE
Adapun kondisi lahan berupa sloping ± 1 – 2 m.
B
B
A
A

Lokasi Pasar Baru

Lokasi Sayembara
POTONGAN A

POTONGAN B

EKSISTING
1

LAHAN 2 3

Batas

Utara : Terminal dan Pertokoan


Timur : Pertokoan dan Bank
4
Selatan : Permukiman
Barat : Pasar Baru dan Pertokoan

SITE
IN
IN
OUT

OUT

AKSESIBILITAS
Jalan besar di depan pasar merupakan jalan dua arah.
KONSEP DESAIN
A. Pasar Buah dan Sembako
B. Plastik, Sembako, Hardware, Elektronik,
Alat Rumah Tangga, Hewan Peliharaan,
Pakaian Bekas, Tempat Makan, Bank BRI
C. Toko emas, Pakaian, Daging, Sayuran,
Alat Rumah Tangga.
D. Parkir kendaraan
E. Sirkulasi
F. Sembako
G. Sembako

ZONING EKSISTING
Parkir

Parkir Gerobak

Pasar Buah

Sembako

Tempat makan,
buah

Plastik, Bank, Pigora

Elektronik, Pangkas
Rambut, Alat Rumah
Tangga, Sembako,
Perkakas

Barang bekas (baju,


elektronik, dll)

Pedagang Makanan

Pakaian

Sembako

Perhiasan

Daging, sayur, ikan,


dan bumbu

Snack
UKURAN EKSISTING
Tujuan dari sayembara ini adalah peserta diminta untuk mendesain ulang
Pasar Tradisional Kota Batu yang lama menjadi pasar baru dengan kriteria-
kriteria yang disebutkan sehingga dapat bersaing dengan pasar-pasar
berstandar baik lainnya di Indonesia. Pasar di Batu ini pun karena ditujukan
juga sebagai pariwisata beredukasi, pasar didesain semenarik mungkin dan
mempunyai ciri khas Kota Batu yang tidak akan ditemukan di daerah lain
selain Batu.

Adapun sasaran dari desain ini adalah menengah ke bawah. Desain ini
diharapkan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan, sustainable, ramah
kaum difable, dan menerapkan kearifan lokal Kota Batu.

WISATA
PASAR
EDUKASI

DESIGN
CHALLENGE
Aspek Perencanaan Mikro:
1. Perencanaan Tapak:
a. Zoning tapak dan optimalisasi terhadap kondisi/bentuk lahan dengan ketersediaan lahan yang bisa
dibangun.
b. Memperhatikan karakteristik kondisi iklim tropis dan dapat mewakilkan citra wisata alam kawasan Kota
Batu.
c. Strategi perencanaan mikro sirkulasi pejalan kaki yang tidak terbatas pada aspek sebagai berikut:
• Akses bagi pejalan kaki mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: proximity (jarak
tempuh), connecivity (jalur), convenience (kenyamanan), security (keamanan) dan attractiveness
(daya tarik).
• Sirkulasi pejalan kaki harus mempertimbangkan kemudahan akses masuk dan keluar ke dalam
lahan perencanaan, kemudahan untuk berpindah antar bangunan serta kemudahan untuk
berpindah antar moda transportasi.
• Strategi sirkulasi pejalan kaki yang tidak bersinggungan dengan sirkulasi kendaraan bermotor
dalam lahan perencanaan pada khususnya dan kawasan sekitar pada umumnya.
• Penyediaan aksesibilitas yang baik bagi para kaum difabel baik di dalam lahan perencanaan dan
atau kawasan sekitar.
d. Strategi perencanaan mikro sirkulasi kendaraan bermotor di lahan perencanaan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
• Area drop off untuk transportasi publik dengan mempertimbangkan waktu tunggu yang terkontrol.
• Area drop off dan atau area tunggu untuk transportasi online dengan mempertimbangkan waktu
tunggu yang terkontrol.
• Area drop off untuk kendaraan pribadi dengan mempertimbangkan waktu tunggu yang terkontrol.
• Sirkulasi masuk dan keluar lahan perencanaan sesuai dengan rencana sirkulasi masterplan.
• Sirkulasi masuk dan keluar lahan perencanaan dengan memperhatikan kategori pengguna seperti
tamu, karyawan/pegawai , servis seperti kegiatan bongkar muat (loading dock) untuk area
komersial dan limbah seperti pengangkutan sampah.

2. Perencanaan Tata Ruang Luar:


a. Penyediaan ruang terbuka publik (RTP) dan hijau (RTH) dalam lahan perencanaan yang mendukung
desain dari masterplan pasar.
b. Ruang terbuka publik dan hijau yang memiliki kesinambungan dengan kawasan pasar dan terminal.
c. Area pejalan kaki yang memadai.

KRITERIA PERANCANGAN
3. Bangunan Pasar Wisata dan Fasilitas Pendukung
a. Bangunan yang didesain harus dapat menampung seluruh kegiatan operasional dan pendukung secara
efisien).
b. Ekspresi bangunan pasar dan fasilitasnya yang memperhatikan beberapa pertimbangan sebagai
berikut:
• Arsitektur bangunan pasar; bukan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat
mempresentasikan bangunan pasar wisata dengan fasilitas pendukungnya yang inovatif,
berkarakter kuat, progresif dan adatatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan.
• Arsitektur yang memiliki kesinambungan dengan kawasan pasar dan terminal yang dapat
mewakilkan generasi arsitektur pada masanya dan juga dapat beradaptasi dengan
perkembangan masa depan.
• Memperhatikan nilai-nilai budaya lokal kawasan Kota Batu pada umumnya.
• Memperlihatkan keterkaitan antar fungsi dan juga kawasan sekitar secara arsitektural.
• Green building dan sustainable.

4. KDB maksimum sebesar 60%


KLB maksimum sebesar 4,8
Jumlah lantai: KLB/KDB = 8 lantai
KDH minimal 10% dari luas persil
GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) 6 meter
Batasan tinggi bangunan 6 lantai atau 25 meter
Jarak bebas antar bangunan 3 meter

5. Pasar diharapkan memiliki penataan dan pembagian zona pedagang yang jelas berdasarkan konsep
pasar wisata dengan mempertimbangkan sirkulasi dan kenyamanan pengunjung. Program ruang dari ide
penataan zona pedagang tersebut menjadi salah satu poin penilaian.

KRITERIA PERANCANGAN
Fasilitas-fasilitas penunjang diperlukan untuk mendukung aktivitas Aktivitas:
pasar maupun pariwisata. Adapun fasilitas-fasilitas yang diharapkan 1. Jual-beli pasar
adalah: 2. Wisata edukasi
1. Pasar kering: 3. Beristirahat
- Alat rumah tangga
- Pakaian
- Perhiasan & Aksesoris
- Makanan kering (sembako, snack, makanan kering lainnya)
2. Pasar basah:
- Nabati
- Hewani
3. Plaza dan ruang komunal
4. Kamar Mandi Wanita dan Pria
5. Kamar Mandi Difable
6. Fasilitas Ibadah
7. Area makanan/kuliner
8. Rest Area bagi pedagang
9. Rest Area umum
10. Penginapan dan fasilitasnya
11. Klinik
12. Area Parkir yang memadai dan tertata rapih
13. Ruang terbuka hijau

FASILITAS & AKTIVITAS


Pasar Penginapan
Diharapkan desain tidak mengurangi fungsi-fungsi dan kebutuhan- Penginapan ini ditujukan untuk pendatang baik yang
kebutuhan yang telah ada, seperti blok-blok pasar dan lapak-lapak ingin berwisata di pasar maupun singgah saja.
di dalamnya, terampung dengan baik. Penginapan ini mempunyai sasaran untuk menengah
ke bawah, namun tetap nyaman dan dapat bersaing
Jumlah minimal keseluruhan tenant adalah untuk 3.210 pedagang. dengan hotel berbintang lainnya.

Plaza dan Ruang Komunal Jumlah kamar minimal 150 kamar.


Fasilitas ini diharapkan dapat menampung hingga 500 orang, dan
dapat menampung aktivitas komunal dengan baik dan tertata. Klinik
Klinik ini ditujukan untuk para pedagang di pasar
Kamar Mandi sehingga selain mewadahi pedagang untuk berjualan,
Kamar mandi didesain easy to learn, dan material yang digunakan juga menyediakan layanan kesehatan agar pedagang
tidak mudah kotor dan mudah dibersihkan. dapat merasa nyaman, aman, dan tentram.
Fasilitas Ibadah Area Parkir
Fasilitas ibadah didesain selayak dan senyaman mungkin dan Area parkir ini dapat menampung hingga 300 mobil
dapat menampung hingga 100 orang. dan 500 motor.
Area makanan/kuliner Ruang Terbuka Hijau
Area ini diharapkan dapat menampung para penjual kaki lima Pasar juga didesain menyatu dengan alam dan ruang
dengan baik dan tanpa mengurangi lapak yang telah ada. terbuka hijau yang cukup, sehingga memberikan kesan
tetap menyatu dengan alam dan menyesuaikan
Rest Area
dengan Kota Batu yang terkenal dengan wisata
Rest area didesain senyaman mungkin dan dapat dibedakan
alamnya juga. Diharapkan RTH mencapai 40% dari
antara rest area untuk penjual dengan rest area pengunjung pasar.
luasan lahan.
Rest Area untuk pengunjung yang ingin berwisata juga dapat
dibedakan.

KETENTUAN KHUSUS
UKURAN TENANT UKURAN KAMAR
PENGINAPAN

*Ukuran ini adalah ukuran minimal, tidak diharuskan mengikuti ukuran ini.
Peserta diminta untuk mengembangkan desain dari Basic Design Pasar Peserta adalah umum meliputi Mahasiswa, Praktisi dan Akademisi dalam
Tradisional Kota Batu ini. RTH menyatu dengan desain bangunan dan tidak bidang Arsitektur.
melupakan kearifan lokal Kota Batu. Desain nantinya akan dibangun sehingga
diharapkan peserta mempertimbangkan desain agar tidak rumit namun tetap unik 1 grup maksimal terdiri dari 3 orang (ketua grup adalah arsitek).
dan menarik.
Desain memperhatikan akses kenyamanan dan keamanan baik untuk Mencantumkan nomor peserta (satu nomor peserta untuk satu karya, lebih
pembeli, penjual, maupun pengunjung lainnya. dari satu akan didiskualifikasi).
Format produk desain adalah:
a. Konsep dan ide desain dikemas dalam format A4 dengan penjelasannya Copy Kartu Mahasiswa (khusus mahasiswa).
b. Denah lokasi/Rencana Tapak/Block Plan/Layout dengan skala yang sesuai
dikemas dalam format A2 Copy KTP (khusus lulusan).
c. Potongan (min.2) dan Tampak (min.4) dengan skala yang sesuai dalam format
A2 Mengisi form pendaftaran yang tertara di website sayembara.tatamatra.co.id
d. Bagan maupun sketsa yang menjelaskan ide desain dan keistimewaan desain
dikemas dalam format A4
e. Perspektif dan ilustrasi desain lainnya yang menjelaskan konsep desain
f. Disarankan untuk mencantumkan Business Plan dan data pendukung lainnya
yang berhubungan dengan konsep desain
g. Poster A1 dengan resolusi 4000 x 5663 pixel

Penjurian dilaksanakan dengan dua tahap yaitu, tahap 1 pemilihan 10 besar


(karya dipamerkan dan berkesempatan mendapatkan juara favorite) dan
pemenang 5 besar finalis. Tahap 2 adalah penjurian untuk menentukan juara 1, 2
dan 3 dilaksanakan di kota Batu. (Subsidi transportasi untuk pemenang 5 besar)

KETENTUAN UMUM KRITERIA PESERTA


Penilaian dalam desain sayembara ini meliputi:
Desain merupakan hasil karya asli peserta (belum pernah dipublikasikan dan
a. Interpretasi dan perwujudan Briefs dan TOR pada desain
diikutsertakan lomba apapun).
b. Inovasi desain yang diberikan perserta dalam menangani masalah pada
TOR
Penyelenggara berhak mempublikasikan karya.
c. Desain harus berdasarkan standar arsitektur dengan memperhatikan
kaidah estetika dan fungsional bangunan
Hak Cipta atas karya sepenuhnya tetap melekat pada perancang.
d. Penyusunan letak bangunan dalam masterplan
e. Desain harus mempertimbangkan aspek keserasian dan keseimbangan
Keputusan dewan juri adalah keputusan yang mutlak dan tidak bisa diganggu
kaitannya dengan penataan ruang dan lingkungan
gugat.
f. Gagasan perancangan yang diusulkan diharapkan dapat
mengakomodasi kebutuhan aktivitas publik
Karya-karya peserta akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Batu untuk
g. Memanfaatkan seoptimal mungkin potensi lokal yang tersedia sehingga
dijadikan acuan pembangunan Wisata Pasar Tradisional Kota Batu Berbasis
dapat menjadi ciri khas kota
Edukasi.
h. Diharapkan desain dapat mengedepankan konteks pariwisata

K R I T E R I A P E N I L A I A N:

KRITERIA DESAIN KETENTUAN PUBLIKASI


a. Falsafah/konsep/ide/gagasan/secara tertulis
b. Gambar-gambar perancangan dalam format yang telah ditentukan
c. Kelengkapan gambar meliputi : denah, tampak, potongan,
perspektif/ilustrasi
d. Pengumpulan poster disusun dalam format A1 sesuai aturan panitia

KRITERIA ADMINISTRATIF
Karya 10 besar dan 5 besar finalis akan dipamerkan di Kota Batu pada tanggal Karya dikumpulkan pada tanggal 5 Desember 2018 (cap pos).
15 Desember 2018.
Karya dikirimkan ke Ruko San Diego Parkway MP 2/1 No. 58, Pakuwon City,
5 besar finalis akan melakukan presentasi untuk dipilih 3 juara. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60112, No. Telp. 031 5991 273 (Hard
Copy)
Waktu presentasi maksimal 10 menit.
Ke e-mail tatamatrasayembara@gmail.com (Soft Copy)
Bentuk presentasi selain A1 dan ppt dibebaskan, dapat berupa media lainnya
yang mendukung.

Alat presentasi disediakan oleh panitia berupa laptop dan proyektor.

5 karya pemenang akan dipamerkan di event kami Asean Youth Arch Design
Exhibition 2019 di Singapura.

Karya terpilih akan dibangun oleh Pemerintah Kota Batu.

PROSEDUR PENGUMPULAN
KETENTUAN FINALIS
KARYA
• Aloysius Erwin Siahaan, S.T., IAI Juara I : Rp. 35.000.000,00
• Zaky Umara, S.T.,MLA. Juara II : Rp. 15.000.000,00
• Yoga Adi Pratama, S.T.,M.Ars, IAI Juara III : Rp. 7.500.000,00
(PT.Tata Matra) Juara Favorite : Rp 2.500.000,00

JURI TAHAP 1 HADIAH

• Zaky Umara, S.T.,MLA. Yusuf Ariyanto


• Prof. Paramita, ST., M.Arch., P.hD WhatsApp 0821 6544 4117
• Pemerintah Kota Batu Vivia Kusnati
WhatsApp 0857 4572 8445

JURI TAHAP 2 JURU HUBUNG


19 Oktober 2018
Pembukaan Pendaftaran
Sayembara
3 Desember 2018
Akhir Pendaftaran
5 Desember 2018
Pengumpulan Sayembara (Cap Pos)
8 Desember 2018
Penjurian Tahap I
10 Desember 2018
Pengumuman 10 dan 5 besar finalis
15 Desember 2018
Acara Final Sayembara
dan Talk Show

TIMELINE

Anda mungkin juga menyukai