Anda di halaman 1dari 15

Tugas Terstruktur DosenPembimbing

Pembelajaran Jasmani Benny Anshar, S.pd, M.pd

Pengertian, Arah dan Tujuan, Klasifikasi dan Satuan PAUD

Kelompok : 5

Noor Lailatul Asro ( 12010925326 )

Sri Windah ( 12010924955 )

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (2B)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
KATA PENGANTAR

‫بسم اللهالر حمن الر حيم‬

Segala puji bagi allah Swt. Yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami

dapat Menyelesaikan makalah yang berjudul, perkembangan prenatal dan kelahiran dan
perkembangan masa bayi

Makalah ini disusun tugas kelompok mata kuliah Perkembangan RA. Kami
berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa
makalah ini banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang
hati demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai perkembangan prenatal


dan kelahiran dan perkembangan masa bayi, ini dan bermanfaat bagi pembacanya. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat maklah ini kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1. pendahuluan

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

BAB ll. Pembahasan

A. Perkembangan parmental dan kelahiran

B. Kelahiran

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal

D. Perkembangan masa bayi

BAB lll. Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu ciri khas manusia adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama
hidupnya. Dengan ciri khas tersebut, manusia pasti mengalami fase prenatal hingga dewasa.
Pertumbuhan itu sendiri memiliki pengertian bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan inter selular berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan
perkembangan dapat diartikan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam
kehidupan manusia yang utuh. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut terjadi hingga akhir
hayat dan dapat dinilai dengan ilmu psikologi. Secara biologis hidup dimulai pada waktu
konsepsi atau pertumbuhan.

Pendapat aliran hornonculus dalam abad pertengahan mengatakan bahwa


perkembangan psikologis telah dimulai pada saat konsepsi. Menurut pendapat hornunculus,
pada waktu konsepi semua telah ada dalam bentuk yang teramat kecil hingga seakan-akan
hanya dapat dilihat melalui miksroskop. Perkembangan pranatal adalah perkembangan awal
dari manusia. Dimulai dari pertumbuhan yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel
telur.

A. Rumusan masalah

A. Apa yang dimaksud dengan perkembangan pranatal dan kelahiran?

B. Apa yang dimaksud dengan kelahiran?

C. Apa yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal?

D. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa bayi?


B. Tujuan

A. Untuk apa perkembangan pranatal dan kelahiran?

B. Apa itu kelahiran?

C. Untuk apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal?

D. Untuk apa perkembangan masa bayi?


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Pranatal dan kelahiran


Perkembangan pranatal adalah perkembangan awal dari manusia. Dimulai dari
pembuahan yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel telur. Sel telur yang
telah matang dibuahi oleh sel sperma yang matang yang akhirnya akan menjadi sel-sel
baru dan membentuk zigot. Pembuahan ini menandakan berfungsi dengan baiknya
organ reproduksi manusia. Dalam pembuahan ada beberapa kondisi yang ditentukan :
a. Bawaan lahir
b. Penentuan jenis kelamin
c. Jumlah anak
d. Urutan dalam keluarga
Menurut William Sallebach, periode pranatal atau pra lahir merupakan masa
kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai
terbentuknya kedekatan antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan
berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan
bayi dalam kandungan.
Masa prenatal memiliki 6 ciri penting, diantaranya ;
1) Terjadinya pembauran sifatsifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin,
2) Pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu,
3) Kepastian jenis kelamin,
4) Pertumbuhan cepat,
5) Mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan
6) Membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.(Marliani 2015).
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu Geminal, Embrionik
dan Fetal
a. Tahapan Germinal
Tahapan germinal terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu. Zigot membelah
diri dan menjadi lebih kompleks kemudian menempel pada dinding rahim menjadi
tanda awal masa kehamilan. Dalam waktu 36 jam setelah pembuahan, zigot
memasuki masa pembelahan dan duplikasi sel cepat (mitosis). 72 jam setelah
pembuahan, zigot membelah diri menjadi 16 dan kemudian 32 sel, sehari kemudian
menjadi 64 sel. Pembelahan ini terus berlangsung sampai satu sel pertama
berkembang menjadi 800 juta atau lebih sel khusus yang membentuk tubuh manusia.
(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
Sambil terus membelah diri, sel telur yang telah dibuahi kemudian melewati tuba
falopi menuju rahim dengan perjalanan 3-4 hari. Bentuk yang semula kumpulan sel
yang berbentuk bola berubah menjadi bulatan yang berisi cairan dan disebut
blastosista. Blastosista ini mengapung bebas dalam rahim selama 1-2 hari lalu melekat
di dinding rahim. Hanya sekitar 10-20% dari telur yang dibuahi yang dapat
menyelesaikan tugas penting melekatkan diri pada dinding rahim dan menjadi embrio.
Sebelum melekatkan diri, seiring dengan diferensiasi sel terjadi, beberapa sel di
bagian luar blastosista berkumpul di satu sisi untuk membentuk cakram embrionik,
masa sel yang menebal yang menjadi tempat bagi embrio untuk mulai berkembang.
Massa ini akan melakukan diferensiasi menjadi tiga lapisan yaitu;
1. Ektoderma (lapisan paling atas) akan menjadi lapisan luar kulit, kuku rambut,
gigi, panca indera, dan sistem saraf termasuk otak dan tulang belakang.

2. Ektoderma (lapisan bawah) akan menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas,


kelenjar ludah, dan pernapasan.

3. Endoderma (lapisan tengah) akan membangun dan mendiferensiasi menjadi lapisan


kulit dalam, otot, tulang, serta sistem pembuangan dan sirkulasi. Bagian lain dari
blastosista mulai terbentuk menjadi organ yang akan menghidupi dan melindungi
embrio: rongga amnion, dengan lapisan luarnya, amnion dan karion, plasenta dan
tali pusar.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
b. Tahapan Embrionik
Tahapan kedua masa kehamilan ini dimulai dari 2-8 minggu. Organ dan sistem
tubuh utama berkembang pesat. Ini adalah masa kritis, saat embrio paling rentan
terhadap pengaruh destruktif dari lingkungan pranatal. Sistem atau struktur organ
yang masih berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena efeknya.
Cacat yang terjadi pada saat kehamilan tahapan selanjutnya tidak lebih serius.
Janin laki-laki lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami keguguran secara
spontan atau dilahirkan dalam keadaan meninggal daripada janin perempuan.
Walaupun sekitar 125 lakilaki di konsepsi untuk 100 perempuan, fakta yang fakta
yang dihubungkan dengan mobilitas sperma dalam membawa kromosom Y yang
lebih kecil, hanya 105 anak laki-laki yang dilahirkan untuk setiap 100 perempuan.
Kerentanan laki-laki berlanjut setelah dilahirkan, lebih banyak dari mereka yang
meninggal di awal kehidupan, dan di setiap tahapan kehidupan mereka lebih rentan
terhadap berbagai macam penyakit. Hasilnya,hanya ada 96 laki-laki untuk setiap
100 perempuan di AS. (Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
c. Tahapan Fetal
Tahapan ketiga masa kehamilan ini dimulai dari 8 minggu sampai dengan masa
kelahiran. Selama masa ini, janin tumbuh dengan pesat sekitar 20 kali lebih besar
daripada ukuran panjangnya dan organ sekaligus sistem tubuh menjadi lebih
kompleks. Sentuhan akhir seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak
mata terbuka. Tingkat aktivitas dan pergerakan janin menunjukkan perbedaan
individual yang ditandai dengan kecepatan jantung mereka yang berubah-ubah. Janin
lakilaki, terlepas dari besar dan ukurannya, lebih aktif dan cenderung lebih semangat
saat bergerak selama masa kehamilan.Dengan demikian, kecenderungan bayi laki-laki
untuk lebih aktif dibandingkan bayi perempuan mungkin merupakan bagian dari
pembawaan sejak lahir.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal ;
a. Teratogen
Unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran akibat dari
proses kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen beraksi pada awal kehamilan saat
proses pembuahan dan organogenesis, bisa jadi berdampak negatif pada janin yang
mengakibatkan kelainan anatomis. Namun, apabila teratogen beraksi pada saat
organogenesis sudah lengkap dan matang di usia kehamilan tua, kemungkinan tidak
menyebabkan kelainan anatomis.(Hapsari 2017).
b. Faktor ibu.
Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar janin berkembang
dengan sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi ibu selama kehamilan bisa
mengakibatkan infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses kehamilan yang
mengakibatkan bayi lahir kurang sempurna. Beberapa penyakit yang dapat
mempengaruhi janin, di antaranya, campak rubella, sifilis, herpes alat kemaluan, dan
AIDS. Selain dari penyakit, usia ibu juga mempengaruhi janin. Ibu yang hamil di usia
beresiko yaitu saat remaja (dibawah 18 tahun) dan saat usia ibu sudah memasuki
dewasa tengah (di atas 35). Bayi yang lahir dari ibu remaja, kebanyakan mengalami
prematur dan keguguran. Pada ibu yang berusia paruh baya, kehamilan bisa berakibat
keguguran,keterbelakangan mental pada bayi, dan komplikasi penyakit.
c. Faktor ayah.
Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin. Perhatian dan
kasih sayang seorang ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu akan stabil, tenang
dan bahagia. Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak bicara janin dalam
kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan emosional bayi dengan
ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa berdampak pada perkembangan bahasa bayi.
Selain itu, usia ayah yang sudah terlalu tua mengakibatkan anak kekurangan kalsium
sehingga tinggi badannya kurang dan bisa mengakibatkan anak mengalami
keterbelakangan mental seperti down syndrome.(Hapsari 2017).
d. Lingkungan.
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan
dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat keterbelakangan
mental pada anak. Terkontaminasi polusi dan bahan-bahan beracun dapat
mengakibatkan keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang sedang mengandung
sebaiknya sangat berhatihati dengan lingkungan dan apa yang akan di konsumsinya,
karena jika ia mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan-bahan beracun
dapat mengganggu perkembangan janin.(Hapsari 2017).
c. Bahaya Fisik pada Masa Pranatal
1. Periode zigot : (Hurlock 1980).
a. Kelaparan.
Zigot akan mati kelaparan apabila hanya sedikit kuning telur yang
mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat menempelkan diri pada uterine
atau bila zigot terlalu lama tinggal di tuba falopi.
b. Kurangnya persiapan uterine.
Implantasi tidak dapat terjadi bila pada waktunya dinding uterine belum siap
menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kelanjar.
c. Implantasi di tempat yang salah.
Kalau zigot menjadi terikat pada jaringan tiroid yang kecil di dalam dinding
uterine, atau pada dinding tuba falopi, zigot tidak mendapat makanan dan akan mati.
2. Periode embrio :
a. Keguguran.
b. Ketidakteraturan Perkembangan.
2. Periode Janin :
a. Keguguran.
Keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan kelima, waktu
yang paling peka adalah periode datangnya haid secara normal.

b. Prematur.

Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons mempunyai kesempatan hidup
yang lebih kecil daripada janin yang lebih berat dan mempunyai kemungkinan
lebih besar untuk mengalami perkembangan salah bentuk.

c. Komplikasi pada saat melahirkan.


Tekanan yang dialami ibu mempengaruhi kontraksi uterine dan cenderung
mengakibatkan komplikasi dalam melahirkan.
d. Ketidakteraturan perkembangan.
Setiap kondisi yang tidak baik selama periode embrio juga akan
mempengaruhi perkembangan anggota-anggota tubuh janin dan
memperlambat seluruh pola perkembangan janin.

B.Kelahiran

Bagi sebagian besar wanita,kelahiran merupakan proses alami setelah melalui masa
kehamilan selama berbulanbulan. Walaupun proses melahirkan pada dasarnya sama bagi
semua calon ibu, pengalaman masing-masing ibu sering kali unik. Proses persalinan dan
melahirkan dapat terjadi lebih dini, tepat waktu, atau melebihi perkiraan tanggal lahir,
berdurasi panjang atau pendek, dianggap cukup mudah atau sulit, terjadi dengan atau tanpa
komplikasi.(Allen dan Marotz 2010). Kelahiran bukan awal dari kehidupan, melainkan
interupsi dalam pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Saat di mana
individu mengalami peralihan dari lingkungan intern ke lingkungan ekstern. Pada saat
peralihan dilakukan dan penyesuaian diperlukan disebut dengan masa bayi

1. Jenis-jenis kelahiran:
a. Kelahiran normal atau spontan
b. Kelahiran dengan peralatan
c. Kelahiran sungsang
d. Kelahiran letak melintang
e. Kelahiran melalui pembelahan Caesar
C. Perkembangan masa bayi
1. Pengertian masa bayi
masa bayi dianggap sebagai masa dasar karena merupakan dasar periode kehidupan
yang sesungguhnya Karena pada saat ini banyak pola perilaku sikap dan pola ekspresi
emosi terbentuk berlangsung 2 tahun pertama setelah periode bayi baru lahir
Masa bayi disebut juga:
1. Masa dasar yang sesungguhnya
2. Masa dimana perubahan dan pertumbuhan berjalan pesat
3. Masa berkurangnya ketergantungan
4. Masa meningkatnya individualitas
5. Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
6. Masa permulaan kreativitas dsb.

2. Aspek-aspek yang berkembang pada masa bayi

1. Perkembangan fisik
Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dapat diamati pada enam bulan
pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat,tahun pertama peningkatan lebih
kepada berat dan tinggi. selama tahun ke-2 terjadi penurunan selain itu yang
berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan saraf
dan organ perasa.
pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala organ
keindahan berkembang dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi
memuaskan sejak bulan bulan pertama dari kehidupan.
2. Perkembangan psikologis
secara psikologis pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis dan
kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya mulai dari
merasakan sentuhan (touching) oleh orang-orang tertentu.
Menurut piaget anak hingga umur kurang lebih 2 tahun belum tampak adanya mediasi
dalam arti aktivitas pikir yang intern. semua tingkah laku anak harus dipikir sebagai
hal yang diterima secara sensori dan suatu yang motorik saja Oleh karena itu dia gate
membedakan dua tahap perkembangan intelegensi pada manusia yaitu sensor motorik
(sejak lahir sampai 2 tahun) dan tahap konseptual (usia 2 tahun sampai dewasa).
3. Perkembangan motorik
perkembangan masa bayi pada aspek motorik dapat diamati dan terlihat
reaksi-reaksi spontan yang berulang dilakukan dan tidak dikoordinasi namun terlihat
pada merangkak berjalan dan memainkan benda-benda ada tiga unsur yang
memegang peranan yaitu otot otak dan saraf.

Ciri-ciri gerakan motorik

1. Gerak dilakukan dengan tidak sengaja tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu

2. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda

3. Gerak serta.

4. perkembangan bicara

sebelum mampu berbicara baik lebih dahulu dapat mengerti apa yang dikatakan tanpa
dapat bereaksi dengan kata hanya dengan ekspresi dan gerakan menurut permen dan rata-rata
bayi dapat bereaksi terhadap perintah-perintah pada usia kurang lebih 2 tahun.

ada tiga bentuk prabicara yang normal pada masa perkembangan bicara yakni
menangis mengecek dan isyarat pada bulan-bulan pertama bayi hanya panjang menangis dan
hal ini tangis dianggap sebagai pernyataan rasa tak senang menangis adalah bentuk bicara
yang paling penting karena merupakan dasar bagi perkembangan bahasa yang sebenarnya.

5. Perkembangan emosi

usia 0,0- 8 Minggu kehidupan bayi sangat dikasihi oleh emosi-emosi anak sangat
bertalian dengan perasaan indrawi dengan kualitas perasaan.usia 8 Minggu-1 tahun pada
usaha ini perasaan psikis sudah mulai berkembang anak merasa senang apabila melihat
mainan atau melihat orang yang telah dikenalnya. usia 1,0 tahun-3,0 tahun pada usia ini
maksudnya udah mulai terarah pada sesuatu ( orang,benda atau makhluk lain) sejajar dengan
perkembangan bahasa yang sudah dimulai maka anda dapat menyatakan perasaannya dengan
menggunakan bahasa sifat perasaan anak pada fase ini lebih mudah tersulut tapi tidak
bertahan lama dan sifatnya dangkal.
6. Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif pada usia ini ditandai oleh kemampuan:

1. Mengembangkan imitasi memori dan berpikir

2. persepsi ketajaman objek yaitu objek objek itu akan tetap ada meskipun tidak ada lagi
dalam lapangan persepsinya

3. Bergerak dari kegiatan yang bersifat refleks ke aktivitas yang mengarah kepada tujuan.

7. Perkembangan moral

Pada masa ini anak cenderung suka mengulangi perbuatan yang menyenangkan dan
tidak mengulangi perbuatan yang tidak menyenangkan dengan melihat kecenderungan
perilaku anak tersebut maka untuk menanamkan konsep konsep moral pada anak sebaiknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :

- Berilah pujian,ganjaran atau sesuatu yang menyenangkan anak apabila dua melakukan
perbuatan yang baik

- Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak senang apabila dia
melakukan perbuatan yang tidak baik.

8. Perkembangan kesadaran beragama

Menurut Arnlod Gessel, anak pada usia bayi sudah mempunyai perasaan ketuhanan
perasaan ini sangat memegang peranan penting dalam diri pribadi anak perasaan keutuhan
dan pada usia ini merupakan pedoman bagi pengembangan perasaan ketuhanan periode
berikutnya.

3. Masalah-masalah dalam periode bayi

Masalah yang dapat membahayakan secara fisik dan yang perlu menjadi perhatian
orang tua dan lingkungannya ialah ; kematian, penyakit, kecelakaan, kurang gizi, menjadi
gemuk.
Masalah yang berhubungan dengan psikologi perkembangan motorik:

Bahaya dalam berbicara dan emosi (kurangnya kasih sayang tekanan serta takut dan
marah kasih sayang berlebihan serta emosi yang kuat) dan bahaya sosial serta bahaya
bermain, moralitas, hubungan keluarga, dan perkembangan kepribadian.

4. Peran lingkungan terhadap perkembangan bayi

Seorang bayi lahir kan dalam keadaan tidak berdaya belum dapat makan baru punya
refleks menghisap dan menekan sebagaimana terdapat pada aspek perkembangan tampak
bahwa peran lingkungan sangat penting.

Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang diharapkan dapat :

1. Memberikan rangsangan agar sensomotorik nya dapat bereaksi


2. Memperhatikan kesehatan dan gizi karena bayi dan dapat menolong sendiri
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya kemampuan berbicara
4. Berikan pujian atas kemajuan yang mereka capai
5. Memberikan kebiasaan bermain yang konstruktif
BAB lll

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal hingga masa bayi tadi,dapat
disimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak sebelum
dilahirkan( masih dalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal.
Dalam periode prenatal,Terdapat tahapan-tahapan perkembangan. Tahap-tahap yang
dimaksud adalah tahap grerminal, embrio, dan fetal. Begitu juga untuk periode
kelahiran hingga bayi.
Tahap-tahap kelahiran yang berlangsung adalah tahap pertama terjadi
kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit, tahap kedua dimulai ketika
kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran, dan tahap ke tiga
setelah bayi lahir dimana pada waktu ini ari-ari tali pusar dan selaput lain
dilepaskan dan dibuang. Dalam setiap tahap tersebut, manusia mengalami proses
perkembangan yang sangat teratur.
B. Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu, kami berharap semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi pembaca. dan
menerima kritik yang bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai