Anda di halaman 1dari 4

NAMA:SRI WINDAH

NIM :12010924955
Tugas ringkasan IP.ANAK

A.    Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Hewan


Pada dasarnya, hewan berperilaku hanyalah berdasarkan atas insting atau nalurinya.
Hewan tidak dapat membedakan perbuatan baik ataupun buruk, mana perbuatan bermoral
maupun tidak bermoral. Hewan tidak memiliki hati nurani, tidak mampu memiliki nilai-nilai,
tidak memiliki perasaan1. Hewan tidak akan memiliki perasaan bagaimana pun manusia
berusaha menyampaikannya pada hewan tersebut.
Beberapa ekor hewan mungkin dapat dilatih untuk mengenal tanda-tanda (signal-signal)
tertentu, sehingga tanda-tanda tersebut dapat dikenali oleh hewan dengan hasil berupa
gerakan-gerakan mereka. Namun, gerakan-gerakan tersebut hanyalah gerakan yang terjadi
mekanis, secara otomatis saja. Kita tidak dapat menyimpulkan bahwa gerakan tersebut
merupakan hasil berpikir dari hewan tersebut.
Pendidikan pada hakikatnya akan berusaha untuk mengubah perilaku2. Tetapi perilaku
mana yang dapat terjangkau oleh pendidikan, karena hewan pun adalah makhluk yang
berperilaku. Dalam hal ini, Prof. Khonstam (SikunPribadi 1984) mengemukakan beberapa
jenis perilaku dari berbagai makhluk sebagai berikut:
1.      Anorganis
2.      Organis/nabati
3.      Hewani
4.      Manusiawi
Manusiawi merupakan perilaku yang hanya terdapat pada manusia 3. Adapun perilaku ciri-
ciri ini adalah:
a. Manusia berkemampuan untuk menguasai hawa nafsu.
b. Manusia memiliki kesadaran intelektual, ia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, menjadikan manusia makhluk berbudaya.
c.  Manusia memiliki kesadaran diri, dapat menyadari sifat-sifat yang ada pada dirinya,
manusia dapat mengadakan introspeksi.

3
d. Manusia adalah makhluk sosial, membutuhkan orang lain untuk hidup bersama-sama,
berorganisasi dan bernegara.
e. Manusia memiliki bahasa simbolis, baik tertulis maupun secara lisan.

 Manusia dapat menyadari nilai-nilai (etika maupun estetika) dan dapat berbuat sesuai
nilai-nilai tersebut, dan memiliki kata hati.

5.        Mutlak

B. Manusia adalah Makhluk yang dapat di Didik


Manusia belum selesai menjadi manusia, ia dibebani keharusan untuk menjadi manusia,
tetapi ia tidak dengan sendirinya menjadi manusia, untuk menjadi manusia ia perlu dididik
dan mendidik diri.

Manusia (anak didik) hakikatnya adalah makhluk sosial, ia hidup bersama dengan
sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik dimana setiap individu akan
menerima pengaruh dari individu yang lainnya. Sebab itu, maka sosialitas mengimplikasikan
bahwa manusia akan dapat dididik.4 Ada 4 prinsip antropologis yang melandasi kemungkinan
manusia akan dapat dididik, yaitu :
1. Prinsip Individualitas
2. Prinsip Sosialitas         
3.   Prinsip Moralitas
4.   Prinsip uniksitas
Setiap manusia bersifat unik dan tidak ada dua manusia yang identik (sama) dalam
segalanya.Beberapa asumsi yang memungkinkan manusia harus dididik dan memperoleh
pendidikan, yaitu:
a.       Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya. Manusia begitu lahir ke dunia,
perlu mendapatkan uluran orang lain (ibu dan ayah) untuk dapat melangsungkan
hidup dan kehidupannya.
b.      Manusia lahir tidak langsung dewasa, untuk sampai pada kedewasaan itu sendiri
memerlukan proses yang panjang dan waktu yang lama. Dalam mengarungi
kehidupan dewasa, manusia perlu dipersiapkan. Bekal tersebut dapat diperoleh
dengan pendidikan.
c.      Manusia (anak didik) hakikatnya adalah makhluk sosial, ia hidup bersama
dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik dimana setiap
4
individu akan menerima pengaruh dari individu yang lainnya. Oleh Sebab itu,
maka sosialitas mengimplikasikan bahwa manusia akan perlu dididik.
C.        Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
1.        Faktor Keturunan
2.        Faktor Lingkungan
3.        Faktor Diri
A. Ciri Perkembangan Kejiwaan Anak Taman Kanak-Kanak
Ciri-ciri perkembangan anak usia TK yaitu:
 Kemampuan melayani kebutuhan fisik secara sederhana telah mulai berubah.
 Mulai mengenal kehidupan sosial dan pola sosial yang berlaku dan dilakukannya. 
 Menyadari dirinya berbeda dengan anak yang lainyang mempunyai keinginan dan
perasaan tertentu. 
 Masih tergantung dari orang lain, dan memerlukan perlindungan orang lain. Belum
dapat membedakan antara yang nyata dan yang khayal.
B.  Ciri-ciri Perkembangan Kejiwaan Anak SD 
 Pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat. 
 Kehidupan sosial diperkaya dengan kemampuan bekerja sama dan bersaing dalam
kehidupan berkelompok. 
 Mempunyai kemampuan memahami sebab akibat 
 Dalam kegiatan – kegiatannya belum membedakan jenis kelamin, dan dasar yang
digunakan adalah kemampuan dan pengalaman yang sama.
C.  Ciri-ciri Perkembangan kejiwaan Anak SMP 
 Mulai mampu memahami hal-hal yang abstrak ( khayal) 
 Mampu bertukar pendapat dengan orang lain 
 Tumbuh minat memahami diri sendiri dan diri orang lain 
 Tumbuh pengertian tentang konsep norma dan sosial 
 Mampu membuat keputusan sendiri

DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Pedagogy. 2016. PengantarDidaktik. Yogyakarta: K-Media
Sadulloh, Uyoh dkk.2010.Pedagogik(ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta

Bourke, J. (2013). What It Means To Be Human: Reflections from 1971 to the Present. Great
Britain: Virago Press.

Agamben, G. (2004). The Open: Man and Animal. (K. Attell, Trans.) Stanford: Stanford
University Press

Anda mungkin juga menyukai