Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


Komp. Perkantoran Pemkab Bandung Barat Gedung A Lantai 3, Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah
Email : bpmpd@bandungbaratkab.go.id website : http://www.bandungbaratkab.go.idKomp.

Bandung Barat,31 Desember 2019


Nomor : 900/ 1949 /PPKAD Kepada
Sifat : Segera Yth. Camat
Lampiran : 1 (satu) berkas Se-Kabupaten Bandung Barat
Hal : Evaluasi APBDEsa 2020 di
TEMPAT

Disampaikan dengan hormat, dalam rangka pelaksanaan

Evaluasi Rancangan Peraturan APBDEsa TA 2020 oleh Kecamatan

serta mempertimbangkan penyaluran Penghasilan tetap bulan Januari

2020 dan percepatan pelaksanaan kegiatan pembiayaan berupa SILPA

APBDesa 2019, dengan ini kami menyampaikan hal-hal terkait dengan

pelaksanaan Evaluasi APBDesa dimaksud, sebagaimana terlampir.

Sehubungan dengan hal itu, agar kecamatan melakukan

pembinaan dan pengawasan agar proses penetapan APBDesa Tahun

Anggaran 2020 dapat ditetapkan paling lambat pada bulan Januari

2020.

Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

KEPALA DPMD
KABUPATEN BANDUNG BARAT,

WANDIANA, SH, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19630628 199203 1 005

Tembusan:
1. Yth. Bupati Bandung Barat;
2. Yth. Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat.
Lampiran Surat Kepala DPMD Kab. Bandung Barat
Nomor : 900/ 1949 /PPKAD
Tanggal : 31 Desember 2019

PELAKSANAAN DAN MATERI EVALUASI APBDESA TA 2020


A. TIM EVALUASI

Camat membentuk Tim Evaluasi APBDesa, yang memiliki tugas dan fungsi berbeda
dengan Tim Monitoring dan Evaluasi Keuangan Desa Tetapi kedua tugas dan fungsi tim
tersebut dapat dilaksanakan oleh Tim yang sama dengan susunan :

1. Ketua : Camat
2. Wakil Ketua : Sekretaris Kecamatan
3. Sekretaris : Kasi PMD atau pejabat kecamatan lainnya yang
memiliki tugas dibidang keuangan desa.
4. Anggota unsur pemerintah kecamatan dan/atau UPT Kecamatan
5. Tata Cara dan Berita Acara Hasil Evaluasi APBDesa tahun anggaran 2020,
sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 46
Tahun 2018 tentang Pengelolaaan Keuangan Desa.
6. Dalam evaluasi APBDesa Tim dapat mengikutsertakan dan meminta pendapat
pendamping desa.

B. PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN


1. Penghasilan Tetap dan tunjangan BPJS bersumber dari ADD dengan rincian.

BPJS
BPJS KESEHATAN KETENAGAKERJAAN
NO KEDUDUKAN SILTAP
(dari APBDEsa)
APBDesa Pribadi Kecelakaan Kematian
1 Kepala Desa 3.750.000 150.000 37.500 9.000 11.250
2 Sekretaris Desa 2.700.000 108.000 27.000 6.480 8.100
3 Kepala Urusan 2.500.000 100.000 25.000 6.000 7.500
4 Kepala Seksi 2.500.000 100.000 25.000 6.000 7.500
5 Kepala Dusun 2.300.000 92.000 23.000 5.520 6.900
6 Staf 2.050.000 82.000 20.500 4.920 6.150

2. Tunjangan Perbaikan Penghasilan


a. Kepala Desa setinggi-tingginya 50 % dari Penghasilan Tetap:
b. Perangkat Desa disesuaikan dengan kemampuan Desa dengan
memperhatikan jenjang Siltap antar jabatan.

3. Tunjangan Kedudukan BPD


a. Ketua : sekurang-kurangnya 22,5 % dari Siltap Kepala Desa;
b. Wakil Ketua : paling sedikit 75 % dari tunjangan kedudukan Ketua
c. Sekretaris : paling sedikit 70 % dari tunjangan kedudukan Ketua
d. Ketua Bidang : paling sedikit 60 % dari tunjangan kedudukan Ketua
e. Anggota : paling sedikit 50 % dari tunjangan kedudukan Ketua
f. Staf Adm : Honor dengan besaran sekurang-kurangnya sebesar 25 %
dari Siltap Kepala Dusun besumber dari operasional pemerintah
desa.
4. Tunjangan Kinerja BPD ditetapkan melalui Peraturan Kepala Desa yang bersumber
dari Pendapatan Asli Desa.

C. KOMPOSISI 70 % DAN 30 % APBDESA


1. Penyelenggaran pemerintahan desa termasuk belanja operasional pemerintah
desa dan insentif RT/RW, Operasional dan tunjangan BPD seluruhnya berada pada
komposisi 70 % APBDesa;
2. Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa serta tunjangan operasional
BPD berada pada komposisi paling banyak 30% APBDesa;
3. Anggaran operasional BPD diperuntukkan bagi pelaksanaan tugas dan fungsi BPD
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 dan 31 Peraturan Bupati Bandung
Barat Nomor 83 tahun 2017 tentang Badan Permusyawaratan Desa;
4. Hasil pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain dapat digunakan untuk
tambahan tunjangan kepala desa dan perangkat desa dan hasil pengelolaan
tersebut tidak diperhitungkan dalam menentukan komposisi 30 % dan 70%
APBDesa.

D. KODE REKENING APBDESA


1. Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa dicantumkan
dalam struktur APBDesa dengan menggunakan kode rekening. Pengisian kode
rekening agar mengacu kepada parameter yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
2. Untuk memudahkan sistem pelaporan dalam aplikasi pelaporan Siskeudes dan
OMSPAN, maka tidak diperkenankan mengisi kode rekening tambahan diluar
ketentuan Perbup dan/atau tidak boleh menambahkan kode rekening diluar
kegiatan yang telah dilaksanakan pada APBDesa 2019;
3. Adapun apabila ada kegiatan yang belum terakomodir dalam parameter yang ada,
desa dapat mengajukan adanya tambahan kode rekening kegiatan.

E. TIM PELAKSANAAN KEGIATAN (TPK)


1. Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Tim
Pelaksanaan Kegiatan untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa
yang karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri;
2. Tim pelaksanaan kegiatan berasal dari unsur perangkat Desa yaitu pelaksana
kewilayahan, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan/atau masyarakat, yang terdiri
atas Ketua, Sekretaris dan Anggota;
3. Pembentukan Tim pelaksanaan kegiatan diusulkan pada saat penyusunan RKP
Desa;
4. Tim Pelaksanaan Kegiatan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa;
5. Ketua Tim pelaksanaan kegiatan ditunjuk dari ketiga unsur yang ada dengan
mempertimbangkan kemampuan dan keahlian yang berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan.

F. DANA DESA
Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 diprioritaskan untuk kegiatan dalam bidang
pembangunan dan bidang pemberdayaan masyarakat yang memberi manfaat bagi
masyarakat desa dengan pemilihan kegiatan dibahas dalam Musyawarah Desa dan
harus mengacu pada daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala desa. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan
prioritas Dana Desa Tahun 2020 mengacu pada Permendes Nomor 11 Tahun 2019
adalah sebagai berikut:
1. Dana Desa harus memberi manfaat sebesar-besarnya untuk:
a. peningkatan kualitas hidup dalam bentuk kegiatan Pelayanan Sosial Dasar
yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat;
b. peningkatan kesejahteraan masyarakat, dimana kegiatan yang dilaksanakan
dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan ekonomi
keluarga miskin, dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa;
c. penanggulangan kemiskinan, dengan bentuk kegiatan antara lain padat karya
tunai untuk menyediakan lapangan kerja bagi penganggur, keluarga yang
memiliki balita stunting, dan keluarga miskin dan kegiatan yang berdampak
dalam pencegahan kekurangan gizi kronis (stunting);
d. peningkatan pelayanan publik yaitu untuk membiayai pelaksanaan program
bidang kesehatan, pendidikan dan sosial.
2. Desa yang mendapatkan alokasi afirmasi wajib mempergunakan alokasi afirmasi
untuk kegiatan penanggulangan kemiskinan dengan daftar nama desa sebagai
berikut :
Klasifikasi Desa
No Kecamatan Desa IDM
1. Batujajar Cangkorah Tertinggal
2. Cililin Karanganyar Tertinggal
3. Cililin Karyamukti Tertinggal
3. menyertakan partisipasi masyarakat mulai dari penentuan prioritas, pelaksanaan
kegiatan, dan pemantauan pelaksanaan kegiatan sebagai wujud transparansi
pembangunan desa, daftar Prioritas Dana Desa dan Realisasi Dana Desa wajib
dipublikasikan dalam media informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas;
4. Dalam upaya peningkatan kualitas Dana Desa, prioritas Dana Desa Tahun 2020
harus mendukung realisasi kegiatan Komitmen Inovasi Desa yang telah menjadi
komitmen desa dalam Bursa Inovasi Desa Tahun 2019, dan hal ini dapat menjadi
pertimbangan dalam evaluasi APBDES Tahun 2020.

G. BELANJA TIDAK TERDUGA


1. Belanja tak terduga adalah kegiatan untuk sub bidang penanggulangan bencana,
keadaan darurat, dan keadaan mendesak berskala lokal desa;
2. Kriteria bencana alam dan bencana sosial adalah:
a. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor,
kebakaran, angin puting beliung, dll;
b. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia dan atau karena
wabah/epidemi, seperti : konflik sosial antar kelompok/komunitas masyarakat,
wabah penyakit dan serangan hama;
c. Korban yang mengalami dampak buruk dari bencana bersifat komunal (lebih
dari dua Kepala Keluarga atau sesuai pengaturan daerah);
d. Bencana memberi dampak adanya ketidakmampuan korban dalam memenuhi
kebutuhan dasar (sandang, pangan, air bersih dan sanitasi, pelayanan
kesehatan, penampungan, dan tempat hunian sementara) secara mandiri
dalam masa terjadinya bencana hingga penanggulangan bencana diambil alih
oleh pemerintah supra desa dan atau maksimal selama tujuh hari sejak
terjadinya bencana.
3. Kriteria kegiatan yang dapat dibiayai untuk penanggulangan bencana alam dan
sosial adalah:
a. Pemenuhan kebutuhan dasar;
b. Perbaikan sarana prasarana dalam skala dan atau bersifat sementara.
4. Kriteria keadaan darurat adalah:
a. Adanya kerusakan sarana prasarana pelayanan dasar untuk masyarakat
yang diakibatkan bukan karena bencana;
b. Adanya ancaman tidak terselesaikannya sarana prasarana pelayanan dasar
masyarakat yang diakibatkan harga barang/jasa jauh lebih tinggi dari harga
yang ditetapkan.
5. Kriteria keadaan mendesak adalah:
a. Sebuah keadaan buruk dan kemalangan yang tidak disangka-sangka terjadi
dan jika tidak ditangani akan mengakibatkan resiko kematian, resiko cacat
berat dan atau cacat permanen, serta menyebabkan putus
sekolah/terganggunya proses belajar mengajar warga masyarakat;
b. Bersifat individual.
6. Kriteria masyarakat miskin yang mengalami kedaruratan adalah :
a. Keluarga yang tidak memiliki penghasilan tetap dan atau tidak memiliki mata
pencaharian sendiri atau kehilangan mata pencaharian;
b. Tidak memiliki fasilitas jamban keluarga;
c. Tidak memiliki asset yang mudah dijual seperti kendaraan bermotor, emas,
ternak, dan barang modal lainnya;
d. Memiliki riwayat penyakit yang berat yang berakibat tidak bisa mencari
nafkah;
e. Dll.

H. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN MELALUI KERJASAMA DESA.


Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini adalah terkait dengan
kegiatan bersama dengan desa lainnya yang dengan mempertimbangkan efektifitas
dan efisiensi, seperti Bimbingan Teknis, sosialisi, PHBN, dll yang ditetapkan dalam
“Paket” pekerjaan serta kegiatan kerjasama lainnya. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk melaksanakan kegiatan dimaksud adalah :
1. Ketentuan mengenai kerja sama desa agar mengacu pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara Kerja Sama Desa;
2. Kerja sama desa terdiri atas kerja sama antar desa dan/atau kerja sama desa
dengan pihak ketiga;
3. Pelaksanaan kerja sama antar-Desa diatur dengan Peraturan Bersama Kepala
Desa melalui kesepakatan Musyawarah antar-Desa;
4. Pelaksanaan kerja sama Desa dengan pihak ketiga diatur dengan Perjanjian
Bersama melalui kesepakatan Musyawarah Desa;
5. Bidang dan/atau potensi Desa yang menjadi kerja sama Desa meliputi bidang
Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa, Pembinaan kemasyarakatan Desa dan
Pemberdayaan masyarakat Desa;
6. Bidang dan/atau potensi Desa yang dikerjasamakan antar-Desa, meliputi:
a. pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai
ekonomi yang berdaya saing;
b. kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat antar-Desa; dan/atau bidang keamanan dan ketertiban
7. Bidang dan/atau potensi Desa yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga dalam
rangka untuk mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
8. Kerja sama antar-Desa yang pelaksanaannya melibatkan BUMDesa dan/atau kerja
sama antar-Desa yang berada dalam satu kawasan perdesaan dilakukan oleh
Pemerintah Desa;
9. Dalam pelaksanaan kerja sama antar desa dapat memerankan Badan Kerja sama
Antar Desa (BKAD) yang telah ada dan bertugas dalam mengelola kerja sama
antar-Desa, meliputi mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil
pelaksanaan kerja sama.

I. PENYUSUNAN RPJMDESA BAGI KEPALA DESA PERIODE TAHUN 2019 S.D 2025.
Bagi kepala Desa periode Masa Jabatan tahun 2019 sd 2020 diwajibkan untuk
menganggarkan penyusunan RPJMDEsa 2019 sd 2025 sehingga anggaran dalam
APBDesa harus mencerminkan langkah-langkah penyusunan APBDesa, yaitu :
1. Perencanaan Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan
melibatkan masyarakat desa dan disusun sesuai dengan Kewenangan Desa
berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan berskala lokal Desa dengan mengacu
pada perencanaan pembangunan kabupaten;
2. Proses pelaksanaan tahapan perencanaan pembangunan desa agar didampingi
oleh pemerintah kecamatan, tenaga pendamping profesional, dan Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa;
3. RPJMDES bagi pemerintah desa periode 2019-2025 ditetapkan dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan kepala Desa, dan
dijabarkan dalam RKPDEs setiap tahunnya;
4. RPJMDES memuat kondisi umum desa, visi misi Kepala Desa, arah kebijakan
perencanaan pembangunan desa, dan matriks rencana program dan/atau kegiatan
Desa meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa;
5. Tahapan penyusunan RPJMDes adalah :
a. penyelenggaraan Musyawarah Desa tentang perencanaan Desa yang
difasilitasi BPD untuk membahas visi misi Kepala Desa, pokok-pokok pikiran
BPD dan prakarsa unsur masyarakat;
b. pembentukan tim penyusun RPJM Desa terdiri atas pembina yang dijabat oleh
kepala Desa, Ketua dijabat oleh Sekretaris Desa dengan, sekretaris yang
ditunjuk oleh ketua tim dan anggota yang berasal dari perangkat desa, Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan unsur masyarakat Desa lainnya;
c. penyelarasan arah kebijakan Perencanaan Pembangunan Desa dengan arah
kebijakan pembangunan pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten;
d. Pengkajian Keadaan Desa untuk melakukan pemetaan potensi desa dan
penggalian gagasan dusun atau kelompok;
e. penyusunan rancangan RPJM Desa;
f. penyelenggaraan Musrenbang Desa yang membahas rancangan RPJM Desa;
g. penyelenggaraan Musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati RPJM
Desa;
h. penyelenggaraan musyawarah BPD untuk membahas dan menyepakati
rancangan Peraturan Desa tentang RPJM Desa; dan
i. penyelenggaraan sosialisasi RPJM Desa kepada masyarakat oleh Pemerintah
Desa melalui media dan forum-forum pertemuan Desa.
6. Langkah-langkah penyusun dan format dan dokumen RPJMDesa sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati Bandung Barat nomor 28 Tahun 2015
tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Perencanaan dan Pembanguna
Desa

J. KEGIATAN SILPA
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) adalah selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran yang
besarannya dilakukan dengan memperhatikan rekening koran tahun sebelumnya;
2. SiLPA yang digunakan untuk mendanai kegiatan yang belum selesai atau
lanjutan merupakan perhitungan riil dari anggaran dan kegiatan yang harus
diselesaikan pada tahun anggaran berikutnya sehingga kegiatan tesebut
dimasukkan dalam APBDesa TA 2020;
3. Kegiatan sebagaimana dimaksud angka 2 menjadi prioritas utama untuk
dilaksanakan pada tahun berkenaan.

K. BUMDESA dan BUMDESA BERSAMA


1. Untuk tata cara penyertaan modal kepada BUMDES dan atau BUMDES Bersama,
disertai dokumen hasil dari tim yang dibent uk dengan keputusan Kepala
Desa yang ber isi analisis kelayakan penyertaan modal kepada BUM Desa. Tim
beranggotakan paling banyak 7 (tujuh) orang terdiri dari:
a. Kepala Desa sebagai penanggung jawab;
b. Sekretaris Desa sebagai ketua;
c. Kepala Urusan Keuangan sebagai sekretaris;
d. 1 ( S a t u ) perangkat desa sebagai anggota; dan
e. Tenaga profesional sebanyak 3 (tiga) orang sebagai anggota.

2. Analisis kelayakan penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus


memenuhi:
a. indikator penyertaan modal yang dapat disertakan; yaitu:
1) Berasal dari APBDesa, setelah memperhitungkan terpenuhinya
penganggaran untuk kebutuhan pelayanan dasar masyarakat;
2) Alokasi khusus dari APBDesa yang bersumber dari Bantuan Keuangan
Khusus;
3) Alokasi anggaran dari APBDesa yang disisihkan secara khusus
berdasarkan peraturan perundangan-undangan dengan tetap
berpedoman pada analisa kelayakan;
4) Hasil pengelolaan Tanah Kas Desa.

b. Indikator analisa kelayakan penyertaan modal, yaitu:


1) Penyertaan Modal Awal (Pembentukan):
- Adanya Sumber Daya Alam dan/atau industri kerajinan rumah tangga
sebagian besar masyarakat yang berpotensi menjadi usaha unggulan;
- Adanya Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi di bidang
usaha dan administrasi;
- Adanya potensi ekonomi lainnya yang didasarkan pada perhitungan
analisa usaha;
2) Penyertaan modal tambahan:
- Usaha BUMDesa dari pengelolaan sumber daya alam dan/atau industri
kerajinan rumah tangga sebagian besar masyarakat menunjukkan
perkembangan yang baik yang diilihat dari grafik peningkatan produksi
dan pemasaran;
- Laporan keuangan tidak defisit;
- Gaji atau honor pengurus berasal dari keuntungan usaha;
- Proyeksi Break Even Point (BEP) dua tahun atau sesuai perhitungan;
- Proyeksi pembagian laba usaha pada tahun ketiga atau sesuai
perhitungan;
- Tidak ada konflik kepengurusan.

L. KEGIATAN YANG MENAMBAH ASET DESA


Kegiatan yang seluruhnya mengakibatkan penambahan Asset Desa seperti
pembangunan sarana fisik, pembelian kendaraan, peralatan kantor, maka seluruh
belanja desa yang mengakibatkan penambahan dimaksud merupakan Belanja Modal,
termasuk Biaya Umum kegiatan dimaksud.

M. BIAYA UMUM
Besaran mengenai Biaya Umum mengacu kepada lampiran Peraturan Bupati Bandung
Barat Nomor 46 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

N. SUMBER PENDAPATAN DESA


Sumber-sumber pendapatan desa yang belum terakomodir dalam APBDesa TA 2020
dapat dilakukan penambahan setelah diperoleh data mengenai sumber-sumber
pendapatan tersebut dan selanjutnya dicantumkan melalui penerbitan Peraturan Kepala
Desa tentang Perubahan Penjabaran APBDEsa TA 2020.

O. MUSYAWARAH DESA
1. Desa menganggarkan kegiatan musyawarah desa terkait dengan kegiatan
perencanaan desa (RPJMDesa, RKPDesa, APBDesa), Pemilihan Kepala Desa
Antar Waktu, Penataan Desa (pemekaran desa), Pembentukan BUMDes,
Kerjasama Desa, Investasi, dan Pelepasan Aset Desa;
2. Desa menganggarkan pula kegiatan-kegiatan pendukung/penysunan dokumen
yang dipergunakan dalam musyawarah desa, seperti penyusunan Rancangan
Perdes terkait perencanaan desa, RPJMDesa, BUMDesa, dll.

P. KURANG SALUR
1. Kurang salur ADD dan BHPRD Tahun Anggaran 2019 akan diusulkan untuk
diakomodir dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020.
2. Rincian Kurang Salur Bagian Hasil Pajak dan Retribusi Daerah tahun Anggaran
2018 harus diakomodir langsung dalam perencanaan dan ditetapkan dalam
APBDesa Tahun Anggaran 2020 dengan rincian sebagai berikut :

BAGI HASIL RETRIBUSI


BAGI HASIL PAJAK DAERAH
NO KECAMATAN DESA DAERAH
(Rp)
(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5)


1 BATUJAJAR BATUJAJAR BARAT 47.259.200 2.307.500

2 BATUJAJAR BATUJAJAR TIMUR 29.880.174 2.017.700

3 BATUJAJAR CANGKORAH 29.964.433 1.331.500

4 BATUJAJAR GALANGGANG 14.438.697 1.827.800

5 BATUJAJAR GIRIASIH 76.647.071 4.168.700

6 BATUJAJAR PANGAUBAN 23.700.366 1.351.600

7 BATUJAJAR SELACAU 10.861.049 1.440.800

8 CIHAMPELAS CIHAMPELAS 28.373.300 3.533.400

9 CIHAMPELAS CIPATIK 19.979.973 1.777.200

10 CIHAMPELAS CITAPEN 8.313.064 1.701.200

11 CIHAMPELAS MEKARJAYA 13.592.018 1.336.800

12 CIHAMPELAS MEKARMUKTI 8.153.959 1.441.900

13 CIHAMPELAS PATARUMAN 34.963.034 4.333.100

14 CIHAMPELAS SINGAJAYA 10.767.592 1.463.500

15 CIHAMPELAS SITUWANGI 9.576.725 1.331.900

16 CIHAMPELAS TANJUNGJAYA 10.054.392 1.331.500

17 CIHAMPELAS TANJUNGWANGI 7.462.598 1.400.800

18 CIKALONGWETAN CIKALONG 17.628.517 3.141.100

19 CIKALONGWETAN CIPADA 17.477.519 1.332.600

20 CIKALONGWETAN CIPTAGUMATI 14.750.922 1.522.400

21 CIKALONGWETAN CISOMANGBARAT 15.213.058 2.197.400

22 CIKALONGWETAN GANJARSARI 20.909.992 1.331.500

23 CIKALONGWETAN KANANGASARI 2.646.215 1.331.500

24 CIKALONGWETAN MANDALAMUKTI 16.426.341 1.588.100


25 CIKALONGWETAN MANDALASARI 17.735.614 1.499.600

26 CIKALONGWETAN MEKARJAYA 23.780.534 1.331.500

27 CIKALONGWETAN PUTERAN 15.140.498 1.331.500

28 CIKALONGWETAN RENDE 32.555.039 2.012.400

29 CIKALONGWETAN TENJOLAUT 14.141.041 1.333.700

30 CIKALONGWETAN WANGUNJAYA 50.224.169 1.333.300

31 CILILIN BATULAYANG 13.689.205 1.362.500

32 CILILIN BONGAS 12.996.243 1.337.600

33 CILILIN BUDIHARJA 4.582.008 1.331.500

34 CILILIN CILILIN 16.661.554 5.680.200

35 CILILIN KARANGANYAR 3.283.966 1.331.500

36 CILILIN KARANGTANJUNG 12.802.514 1.351.100

37 CILILIN KARYAMUKTI 5.123.807 1.331.500

38 CILILIN KIDANGPANANJUNG 9.877.592 1.331.500

39 CILILIN MUKAPAYUNG 12.812.324 2.220.000

40 CILILIN NANGGERANG 2.868.096 1.331.500

41 CILILIN RANCAPANGGUNG 5.732.387 1.362.400

42 CIPATAT CIPATAT 18.654.114 2.156.200

43 CIPATAT CIPTAHARJA 25.902.585 1.511.200

44 CIPATAT CIRAWAMEKAR 9.839.607 1.331.500

45 CIPATAT CITATAH 20.194.634 1.438.900

46 CIPATAT GUNUNGMASIGIT 17.931.926 1.644.900

47 CIPATAT KERTAMUKTI 4.512.150 1.331.500

48 CIPATAT MANDALASARI 11.035.926 1.332.600

49 CIPATAT MANDALAWANGI 13.540.720 1.334.000

50 CIPATAT NYALINDUNG 9.675.085 1.331.500

51 CIPATAT RAJAMANDALAKULON 14.628.797 5.521.800

52 CIPATAT SARIMUKTI 10.347.773 1.340.700

53 CIPATAT SUMURBANDUNG 16.569.079 1.717.100

54 CIPEUNDEUY BOJONGMEKAR 12.497.206 1.331.500

55 CIPEUNDEUY CIHARASHAS 19.361.818 1.332.200

56 CIPEUNDEUY CIPEUNDEUY 24.933.704 2.793.600

57 CIPEUNDEUY CIROYOM 27.894.775 1.335.100

58 CIPEUNDEUY JATIMEKAR 11.052.123 1.332.300

59 CIPEUNDEUY MARGALAKSANA 12.959.330 1.332.400

60 CIPEUNDEUY MARGALUYU 8.500.053 1.331.500

61 CIPEUNDEUY NANGGELENG 10.491.899 1.490.200

62 CIPEUNDEUY NYENANG 15.517.490 1.331.500

63 CIPEUNDEUY SIRNAGALIH 6.174.174 1.331.500

64 CIPEUNDEUY SIRNARAJA 11.990.042 1.333.400

65 CIPEUNDEUY SUKAHAJI 13.587.455 1.388.400

66 CIPONGKOR BARANANGSIANG 16.209.145 1.580.500

67 CIPONGKOR CIBENDA 13.710.309 1.331.500

68 CIPONGKOR CICANGKANGHILIR 11.823.254 1.386.800

69 CIPONGKOR CIJAMBU 11.853.172 1.331.500

70 CIPONGKOR CIJENUK 13.370.568 1.332.900

71 CIPONGKOR CINTAASIH 13.441.936 1.334.900

72 CIPONGKOR CITALEM 25.678.166 2.678.000

73 CIPONGKOR GIRIMUKTI 15.515.379 1.331.500

74 CIPONGKOR KARANGSARI 9.185.755 1.331.500

75 CIPONGKOR MEKARSARI 21.416.445 1.333.900

76 CIPONGKOR NEGLASARI 21.695.909 1.333.200


77 CIPONGKOR SARINAGEN 19.414.484 1.331.500

78 CIPONGKOR SIRNAGALIH 17.574.854 1.332.800

79 CIPONGKOR SUKAMULYA 11.934.866 1.332.700

80 CISARUA CIPADA 17.394.276 1.341.200

81 CISARUA JAMBUDIPA 20.560.326 2.112.700

82 CISARUA KERTAWANGI 36.222.771 2.014.200

83 CISARUA PADAASIH 66.688.751 1.651.000

84 CISARUA PASIRHALANG 49.587.183 1.331.500

85 CISARUA PASIRLANGU 9.966.533 2.011.300

86 CISARUA SADANGMEKAR 13.344.572 1.333.600

87 CISARUA TUGUMUKTI 29.347.289 1.331.500

88 GUNUNGHALU BUNIJAYA 8.288.139 1.347.600

89 GUNUNGHALU CELAK 18.933.233 2.182.500

90 GUNUNGHALU CILANGARI 18.991.283 1.336.500

91 GUNUNGHALU GUNUNGHALU 15.843.663 3.829.700

92 GUNUNGHALU SINDANGJAYA 13.865.830 1.343.600

93 GUNUNGHALU SIRNAJAYA 11.846.841 1.360.900

94 GUNUNGHALU SUKASARI 17.062.809 1.331.500

95 GUNUNGHALU TAMANJAYA 11.380.010 1.332.300

96 GUNUNGHALU WARGASALUYU 15.734.882 1.334.700

97 LEMBANG CIBODAS 51.530.505 1.741.800

98 LEMBANG CIBOGO 53.052.574 2.497.600

99 LEMBANG CIKAHURIPAN 42.651.414 1.723.600

100 LEMBANG CIKIDANG 25.387.999 1.331.500

101 LEMBANG CIKOLE 70.526.438 3.147.000

102 LEMBANG GUDANGKAHURIPAN 51.526.456 2.374.600

103 LEMBANG JAYAGIRI 52.034.486 6.884.200

104 LEMBANG KAYUAMBON 20.510.828 2.012.500

105 LEMBANG LANGENSARI 39.803.860 1.499.000

106 LEMBANG LEMBANG 41.044.236 8.426.900

107 LEMBANG MEKARWANGI 8.477.330 1.492.700

108 LEMBANG PAGERWANGI 32.002.552 1.527.400

109 LEMBANG SUKAJAYA 70.245.010 2.161.200

110 LEMBANG SUNTENJAYA 30.414.505 1.337.300

111 LEMBANG WANGUNHARJA 22.469.729 1.461.100

112 LEMBANG WANGUNSARI 2.264.391 1.342.900

113 NGAMPRAH BOJONGKONENG 10.813.167 1.483.900

114 NGAMPRAH CILAME 220.338.697 3.804.900

115 NGAMPRAH CIMANGGU 2.225.905 1.331.500

116 NGAMPRAH CIMAREME 144.567.961 15.551.000

117 NGAMPRAH GADOBANGKONG 32.767.508 7.165.700

118 NGAMPRAH MARGAJAYA 15.448.292 1.851.400

119 NGAMPRAH MEKARSARI 11.964.434 1.465.500

120 NGAMPRAH NGAMPRAH 52.660.377 3.948.900

121 NGAMPRAH PAKUHAJI 25.969.248 1.550.300

122 NGAMPRAH SUKATANI 26.177.490 1.547.100

123 NGAMPRAH TANIMULYA 69.719.979 6.730.700

124 PADALARANG CAMPAKA MEKAR 37.683.063 4.264.600

125 PADALARANG CIBURUY 70.856.367 2.561.400

126 PADALARANG CIMERANG 134.934.603 4.290.900

127 PADALARANG CIPEUNDEUY 160.188.574 9.957.500

128 PADALARANG JAYAMEKAR 58.229.589 2.465.200


129 PADALARANG KERTAJAYA 99.486.555 8.301.500

130 PADALARANG KERTAMULYA 62.546.712 8.403.600

131 PADALARANG LAKSANAMEKAR 77.622.839 4.977.400

132 PADALARANG PADALARANG 145.040.170 6.009.600

133 PADALARANG TAGOGAPU 18.520.525 2.510.100

134 PARONGPONG CIGUGURGIRANG 43.036.314 2.235.600

135 PARONGPONG CIHANJUANG 74.180.713 3.147.700

136 PARONGPONG CIHANJUANGRAHAYU 64.019.379 1.613.100

137 PARONGPONG CIHIDEUNG 97.377.563 7.061.300

138 PARONGPONG CIWARUGA 96.617.322 4.952.000

139 PARONGPONG KARYAWANGI 50.913.822 2.178.700

140 PARONGPONG SARIWANGI 106.289.821 3.097.700

141 RONGGA BOJONG 356.020 1.333.700

142 RONGGA BOJONGSALAM 6.194.099 1.331.500

143 RONGGA CIBEDUG 8.711.258 1.334.300

144 RONGGA CIBITUNG 13.078.489 1.331.500

145 RONGGA CICADAS 6.262.032 1.794.500

146 RONGGA CINENGAH 5.924.897 1.331.500

147 RONGGA SUKAMANAH 20.140.763 1.348.100

148 RONGGA SUKARESMI 8.472.145 1.331.500

149 SAGULING BOJONGHALEUANG 14.496.229 1.339.400

150 SAGULING CIKANDE 21.067.281 1.332.100

151 SAGULING CIPANGERAN 19.802.225 1.331.500

152 SAGULING GIRIMUKTI 11.582.754 1.331.500

153 SAGULING JATI 17.325.199 1.331.500

154 SAGULING SAGULING 21.358.228 2.068.300

155 SINDANGKERTA BUNINAGARA 17.473.757 1.338.900

156 SINDANGKERTA CICANGKANGGIRANG 18.804.598 2.160.700

157 SINDANGKERTA CIKADU 14.103.049 1.344.100

158 SINDANGKERTA CINTAKARYA 16.260.946 1.637.200

159 SINDANGKERTA MEKARWANGI 34.030.195 1.331.500

160 SINDANGKERTA PASIRPOGOR 18.017.508 1.331.500

161 SINDANGKERTA PUNCAKSARI 12.443.155 1.337.700

162 SINDANGKERTA RANCASENGGANG 13.857.345 1.331.500

163 SINDANGKERTA SINDANGKERTA 10.846.702 2.554.300

164 SINDANGKERTA WANGUNSARI 25.805.854 1.336.100

165 SINDANGKERTA WENINGGALIH 13.336.897 1.332.548


Total 4.682.612.823 366.166.848

Q. Pagu Anggaran TA 2020

DANA DESA ALOKASI DANA DESA BHPD BHRD


NO KECAMATAN DESA
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 BATUJAJAR BATUJAJAR BARAT 1.143.340.000 697.032.300 377.209.400 35.501.600
2 BATUJAJAR BATUJAJAR TIMUR 1.181.953.000 698.599.600 389.427.600 34.851.800
3 BATUJAJAR CANGKORAH 1.818.629.000 746.812.900 234.379.600 18.044.000
4 BATUJAJAR GALANGGANG 1.319.666.000 728.787.000 308.059.500 28.443.600
5 BATUJAJAR GIRIASIH 1.110.620.000 679.453.300 327.195.300 44.998.900
6 BATUJAJAR PANGAUBAN 1.872.376.000 788.867.500 256.920.800 20.341.000
7 BATUJAJAR SELACAU 1.426.625.000 725.248.700 250.742.300 26.004.700
8 CIHAMPELAS CIHAMPELAS 1.879.930.000 791.262.100 303.535.200 36.014.300
9 CIHAMPELAS CIPATIK 1.538.905.000 733.032.300 236.796.100 26.504.000
10 CIHAMPELAS CITAPEN 1.471.931.000 732.979.600 358.754.900 27.042.300
11 CIHAMPELAS MEKARJAYA 1.752.732.000 771.002.700 237.849.600 19.334.000
12 CIHAMPELAS MEKARMUKTI 1.678.341.000 757.796.700 237.952.700 19.935.800
13 CIHAMPELAS PATARUMAN 1.712.906.000 767.110.600 295.272.500 40.573.900
14 CIHAMPELAS SINGAJAYA 1.610.812.000 734.033.400 208.042.300 20.838.500
15 CIHAMPELAS SITUWANGI 2.185.223.000 815.087.300 195.951.400 17.550.800
16 CIHAMPELAS TANJUNGJAYA 1.548.119.000 731.909.800 214.040.400 17.550.800
17 CIHAMPELAS TANJUNGWANGI 1.599.548.000 743.958.900 203.304.200 21.340.000
18 CIKALONGWETAN CIKALONG 1.445.519.000 728.627.200 270.124.900 83.447.700
19 CIKALONGWETAN CIPADA 1.700.592.000 749.999.200 200.345.300 17.550.800
20 CIKALONGWETAN CIPTAGUMATI 1.228.112.000 687.407.600 241.593.100 23.022.200
21 CIKALONGWETAN CISOMANGBARAT 1.900.811.000 760.113.200 210.269.500 21.354.800
22 CIKALONGWETAN GANJARSARI 1.715.342.000 756.489.600 215.836.600 17.550.800
23 CIKALONGWETAN KANANGASARI 1.364.894.000 706.173.300 198.634.700 17.550.800
24 CIKALONGWETAN MANDALAMUKTI 1.644.410.000 747.923.100 242.672.600 18.975.100
25 CIKALONGWETAN MANDALASARI 1.637.399.000 750.335.900 224.213.600 19.457.600
26 CIKALONGWETAN MEKARJAYA 1.884.399.000 780.826.400 209.832.400 17.550.800
27 CIKALONGWETAN PUTERAN 1.424.254.000 721.025.600 233.501.200 17.656.100
28 CIKALONGWETAN RENDE 1.547.407.000 737.106.900 266.580.400 24.017.800
29 CIKALONGWETAN TENJOLAUT 1.608.672.000 745.212.100 232.790.500 17.631.100
30 CIKALONGWETAN WANGUNJAYA 1.420.966.000 715.114.700 231.399.900 17.967.800
31 CILILIN BATULAYANG 1.818.784.000 771.372.400 241.473.500 17.877.700
32 CILILIN BONGAS 1.477.535.000 732.366.900 209.335.600 17.550.800
33 CILILIN BUDIHARJA 1.286.779.000 694.404.300 183.020.300 17.550.800
34 CILILIN CILILIN 1.326.574.000 700.198.900 219.811.400 69.227.300
35 CILILIN KARANGANYAR 2.036.317.000 774.075.600 209.677.300 17.868.400
36 CILILIN KARANGTANJUNG 1.461.993.000 719.037.900 209.067.400 18.936.100
37 CILILIN KARYAMUKTI 1.733.217.000 728.827.300 193.515.700 17.550.800
38 CILILIN KIDANGPANANJUNG 1.363.302.000 704.723.700 170.007.500 17.550.800
39 CILILIN MUKAPAYUNG 1.832.937.000 772.368.300 252.451.600 25.976.800
40 CILILIN NANGGERANG 1.530.351.000 726.510.300 217.277.500 17.550.800
41 CILILIN RANCAPANGGUNG 2.082.513.000 785.451.200 276.111.600 17.550.800
42 CIPATAT CIPATAT 1.744.819.000 768.976.600 255.215.600 23.539.200
43 CIPATAT CIPTAHARJA 1.841.987.000 785.747.000 269.971.600 20.675.200
44 CIPATAT CIRAWAMEKAR 1.564.996.000 731.274.100 214.800.300 17.550.800
45 CIPATAT CITATAH 2.604.537.000 869.623.200 306.719.100 23.534.600
46 CIPATAT GUNUNGMASIGIT 2.232.130.000 838.343.100 304.445.100 20.099.200
47 CIPATAT KERTAMUKTI 1.771.442.000 762.142.500 193.999.900 17.760.300
48 CIPATAT MANDALASARI 1.619.374.000 739.160.100 200.517.900 17.582.000
49 CIPATAT MANDALAWANGI 1.593.721.000 735.861.000 226.089.400 18.018.900
50 CIPATAT NYALINDUNG 1.371.918.000 704.741.400 210.152.900 17.788.600
51 CIPATAT RAJAMANDALAKULON 1.812.589.000 784.151.300 279.535.800 27.624.000
52 CIPATAT SARIMUKTI 1.501.006.000 722.990.600 198.261.600 17.556.800
53 CIPATAT SUMURBANDUNG 1.798.901.000 767.377.700 223.987.200 20.767.900
54 CIPEUNDEUY BOJONGMEKAR 1.589.386.000 733.052.000 229.784.300 18.237.300
55 CIPEUNDEUY CIHARASHAS 1.503.794.000 727.075.200 224.900.300 17.550.800
56 CIPEUNDEUY CIPEUNDEUY 1.002.385.000 652.950.700 256.450.300 40.173.100
57 CIPEUNDEUY CIROYOM 1.471.300.000 720.055.300 231.981.700 18.709.900
58 CIPEUNDEUY JATIMEKAR 1.432.947.000 713.525.800 208.943.200 17.550.800
59 CIPEUNDEUY MARGALAKSANA 1.795.046.000 745.401.400 282.272.300 17.625.100
60 CIPEUNDEUY MARGALUYU 1.744.745.000 737.897.800 189.617.000 17.848.000
61 CIPEUNDEUY NANGGELENG 1.784.249.000 769.049.000 248.705.600 17.877.700
62 CIPEUNDEUY NYENANG 1.284.042.000 697.269.700 195.784.400 17.550.800
63 CIPEUNDEUY SIRNAGALIH 1.385.115.000 705.353.700 204.402.700 18.546.400
64 CIPEUNDEUY SIRNARAJA 1.623.009.000 746.258.400 205.781.600 17.550.800
65 CIPEUNDEUY SUKAHAJI 1.488.420.000 730.478.900 222.213.900 18.591.000
66 CIPONGKOR BARANANGSIANG 1.901.782.000 754.720.800 192.039.400 17.550.800
67 CIPONGKOR CIBENDA 1.504.861.000 725.469.900 180.983.300 17.550.800
68 CIPONGKOR CICANGKANGHILIR 1.395.204.000 708.040.500 195.976.000 17.550.800
69 CIPONGKOR CIJAMBU 1.555.323.000 732.485.400 182.645.700 17.550.800
70 CIPONGKOR CIJENUK 1.311.333.000 700.575.000 218.522.200 17.550.800
71 CIPONGKOR CINTAASIH 1.919.574.000 761.016.600 189.750.200 17.550.800
72 CIPONGKOR CITALEM 1.678.837.000 749.136.700 192.254.800 29.050.100
73 CIPONGKOR GIRIMUKTI 1.453.826.000 718.440.000 170.705.000 17.550.800
74 CIPONGKOR KARANGSARI 1.405.655.000 714.018.700 181.509.600 17.550.800
75 CIPONGKOR MEKARSARI 1.445.221.000 717.269.600 181.162.700 17.550.800
76 CIPONGKOR NEGLASARI 1.368.452.000 707.877.900 172.581.600 17.550.800
77 CIPONGKOR SARINAGEN 1.574.434.000 731.370.800 186.481.400 17.550.800
78 CIPONGKOR SIRNAGALIH 1.823.012.000 767.655.600 180.636.400 17.550.800
79 CIPONGKOR SUKAMULYA 1.305.162.000 700.160.800 180.820.800 17.550.800
80 CISARUA CIPADA 1.238.791.000 691.770.900 210.588.000 17.550.800
81 CISARUA JAMBUDIPA 1.184.654.000 697.244.500 387.123.100 28.915.300
82 CISARUA KERTAWANGI 1.346.321.000 712.173.800 315.824.700 24.869.100
83 CISARUA PADAASIH 1.544.978.000 707.823.100 345.952.600 22.751.600
84 CISARUA PASIRHALANG 1.104.121.000 671.024.000 254.389.200 17.550.800
85 CISARUA PASIRLANGU 1.255.823.000 704.781.400 243.345.400 22.325.900
86 CISARUA SADANGMEKAR 1.143.300.000 681.412.100 223.911.400 17.550.800
87 CISARUA TUGUMUKTI 1.396.272.000 691.771.000 201.084.100 17.550.800
88 GUNUNGHALU BUNIJAYA 1.558.537.000 733.735.900 178.454.900 17.550.800
89 GUNUNGHALU CELAK 1.543.622.000 732.273.900 184.824.100 17.870.600
90 GUNUNGHALU CILANGARI 1.849.317.000 777.612.300 197.475.700 17.966.400
91 GUNUNGHALU GUNUNGHALU 2.080.623.000 800.455.900 218.601.400 22.903.200
92 GUNUNGHALU SINDANGJAYA 1.518.358.000 725.929.600 199.292.000 17.550.800
93 GUNUNGHALU SIRNAJAYA 1.939.855.000 780.191.900 191.012.200 17.764.300
94 GUNUNGHALU SUKASARI 1.658.664.000 747.645.900 184.650.600 17.550.800
95 GUNUNGHALU TAMANJAYA 1.820.702.000 748.630.300 183.922.200 37.982.500
96 GUNUNGHALU WARGASALUYU 1.562.052.000 713.297.900 191.575.600 17.550.800
97 LEMBANG CIBODAS 1.564.365.000 739.620.300 300.060.400 22.962.600
98 LEMBANG CIBOGO 1.375.999.000 720.931.700 345.802.400 32.341.300
99 LEMBANG CIKAHURIPAN 1.574.415.000 744.294.000 341.468.100 28.054.900
100 LEMBANG CIKIDANG 1.490.016.000 705.089.700 295.334.100 17.550.800
101 LEMBANG CIKOLE 1.416.295.000 724.654.100 334.537.700 38.081.300
102 LEMBANG GUDANGKAHURIPAN 1.296.851.000 714.588.100 399.015.800 26.907.800
103 LEMBANG JAYAGIRI 1.505.963.000 747.321.500 367.464.400 45.943.200
104 LEMBANG KAYUAMBON 1.033.524.000 666.981.300 312.733.600 24.775.600
105 LEMBANG LANGENSARI 1.392.629.000 724.008.400 359.843.000 24.311.800
106 LEMBANG LEMBANG 1.150.878.000 690.460.200 488.358.000 119.099.000
107 LEMBANG MEKARWANGI 1.138.722.000 675.354.300 336.592.700 28.813.900
108 LEMBANG PAGERWANGI 1.355.110.000 712.161.300 347.407.200 20.342.500
109 LEMBANG SUKAJAYA 1.415.563.000 722.532.900 398.903.600 32.518.100
110 LEMBANG SUNTENJAYA 1.502.333.000 725.547.200 229.582.300 17.550.800
111 LEMBANG WANGUNHARJA 1.354.263.000 711.597.300 240.190.900 19.685.800
112 LEMBANG WANGUNSARI 1.242.957.000 702.460.000 280.944.200 17.576.800
113 NGAMPRAH BOJONGKONENG 1.537.103.000 725.142.400 297.046.200 19.023.800
114 NGAMPRAH CILAME 1.956.617.000 836.124.500 1.201.341.200 54.721.300
115 NGAMPRAH CIMANGGU 1.175.401.000 688.936.900 239.820.900 17.550.800
116 NGAMPRAH CIMAREME 1.044.283.000 667.456.000 612.841.300 210.145.600
117 NGAMPRAH GADOBANGKONG 1.169.753.000 704.636.300 420.194.500 132.029.900
118 NGAMPRAH MARGAJAYA 1.273.534.000 726.375.300 292.858.500 37.037.300
119 NGAMPRAH MEKARSARI 1.672.045.000 762.716.900 282.577.900 18.876.200
120 NGAMPRAH NGAMPRAH 1.119.114.000 680.347.500 316.479.500 33.275.700
121 NGAMPRAH PAKUHAJI 1.436.461.000 727.954.600 294.374.200 23.119.200
122 NGAMPRAH SUKATANI 1.136.754.000 681.100.500 219.092.800 21.355.200
123 NGAMPRAH TANIMULYA 1.427.253.000 781.434.800 1.102.173.100 108.140.600
124 PADALARANG CAMPAKA MEKAR 1.593.947.000 751.398.500 318.901.600 66.099.600
125 PADALARANG CIBURUY 1.554.169.000 753.566.100 348.115.300 36.797.400
126 PADALARANG CIMERANG 1.299.172.000 691.636.600 595.147.000 46.074.500
127 PADALARANG CIPEUNDEUY 1.277.777.000 702.387.300 600.330.400 99.206.100
128 PADALARANG JAYAMEKAR 1.872.462.000 792.634.800 514.218.900 32.235.800
129 PADALARANG KERTAJAYA 1.373.808.000 730.921.400 489.044.900 131.393.800
130 PADALARANG KERTAMULYA 1.371.139.000 746.076.100 463.511.000 122.018.600
131 PADALARANG LAKSANAMEKAR 1.462.286.000 741.413.300 524.832.400 79.740.000
132 PADALARANG PADALARANG 1.772.373.000 814.509.400 736.368.100 76.033.700
133 PADALARANG TAGOGAPU 1.335.626.000 713.450.100 396.502.400 27.232.600
134 PARONGPONG CIGUGURGIRANG 1.355.419.000 733.766.000 498.815.500 32.595.900
135 PARONGPONG CIHANJUANG 1.628.883.000 773.362.800 573.197.500 41.493.000
136 PARONGPONG CIHANJUANGRAHAYU 1.305.420.000 699.597.800 361.084.800 17.550.800
137 PARONGPONG CIHIDEUNG 1.112.419.000 697.157.800 523.651.000 74.090.700
138 PARONGPONG CIWARUGA 1.429.553.000 746.101.500 652.616.700 72.218.100
139 PARONGPONG KARYAWANGI 1.501.291.000 729.260.700 414.149.300 35.103.500
140 PARONGPONG SARIWANGI 1.200.724.000 688.834.500 673.856.600 45.560.700
141 RONGGA BOJONG 1.650.612.000 741.685.300 180.793.800 17.665.200
142 RONGGA BOJONGSALAM 1.868.281.000 772.614.800 172.598.800 17.550.800
143 RONGGA CIBEDUG 1.485.063.000 722.701.600 180.586.700 17.550.800
144 RONGGA CIBITUNG 2.123.460.000 806.709.200 184.916.000 17.550.800
145 RONGGA CICADAS 1.676.253.000 747.839.400 177.898.400 33.587.800
146 RONGGA CINENGAH 1.699.018.000 745.675.600 200.766.100 17.957.500
147 RONGGA SUKAMANAH 1.824.938.000 775.228.700 195.568.900 17.652.400
148 RONGGA SUKARESMI 1.951.935.000 791.810.300 190.387.700 18.346.200
149 SAGULING BOJONGHALEUANG 1.445.670.000 698.203.400 206.569.300 18.381.900
150 SAGULING CIKANDE 1.329.270.000 707.131.100 238.522.300 17.853.500
151 SAGULING CIPANGERAN 1.351.302.000 705.182.600 212.693.000 17.550.800
152 SAGULING GIRIMUKTI 1.554.401.000 736.230.800 195.777.200 17.550.800
153 SAGULING JATI 1.463.583.000 720.914.800 213.503.700 17.550.800
154 SAGULING SAGULING 1.727.991.000 744.242.200 211.346.100 17.887.900
155 SINDANGKERTA BUNINAGARA 1.321.747.000 695.790.100 192.101.400 17.550.800
156 SINDANGKERTA CICANGKANGGIRANG 1.621.312.000 729.101.200 194.056.300 25.996.900
157 SINDANGKERTA CIKADU 1.391.566.000 712.295.700 226.272.600 17.848.000
158 SINDANGKERTA CINTAKARYA 1.197.473.000 681.036.400 196.307.300 23.346.400
159 SINDANGKERTA MEKARWANGI 2.065.402.000 798.189.500 192.905.200 18.062.000
160 SINDANGKERTA PASIRPOGOR 1.459.520.000 719.888.800 193.790.700 17.550.800
161 SINDANGKERTA PUNCAKSARI 1.400.367.000 710.459.200 179.479.200 17.550.800
162 SINDANGKERTA RANCASENGGANG 1.322.944.000 702.193.100 212.692.200 17.550.800
163 SINDANGKERTA SINDANGKERTA 1.575.641.000 713.334.700 209.877.000 28.975.500
164 SINDANGKERTA WANGUNSARI 1.379.223.000 709.880.900 208.888.000 17.550.800
165 SINDANGKERTA WENINGGALIH 1.620.931.000 739.726.500 182.712.300 17.552.391
Total 252.987.831.000 120.977.404.100 46.390.000.000 4.826.478.491

KEPALA DPMD
KABUPATEN BANDUNG BARAT,

WANDIANA, SH, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19630628 199203 1 005

Anda mungkin juga menyukai