Anda di halaman 1dari 24

SOSIALIASI PENYUSUNAN

APBDESA TAHUN 2024

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


DASAR HUKUM
1. Permendagri Nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
2. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Ngawi Nomor 6 Tahun
2020;
3. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 177 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengadaan
Barang/Jasa di Desa;
4. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan
APBESA TA. 2024;
5. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengelolaan
Alokasi Dana Desa TA. 2024;
6. Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penghasilan Tetap dan Tunjangan
Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta Tunjangan Bagi BPD TA. 2024;
7. Surat Edaran Bupati Nomor 400.10.2.4/180/404.312/2024 tentang petunjuk juknis
pelaksanaan Dana Desa Tahun Anggaran 2024.
PENYUSUNAN APB DESA
Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya
Penerimaan SiLPA Tahun Sebelumnya yang diperoleh dari dana transfer
penggunaannya sebagai berikut:
 Sumber perolehan SiLPA dari Alokasi ADD dialokasikan kembali penggunaanya
sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2024;
 Sumber perolehan SiLPA dari DD dialokasikan kembali penggunaanya sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penggunaan
Dana Desa Tahun Anggaran 2024;
 Sumber perolehan SiLPA dari Bantuan Keuangan dialokasikan penggunaanya
untuk kegiatan yang sama, kegiatan lainnya atau dapat digunakan untuk
kegiatan Penyediaan Operasional Pemerintah Desa
KEBIJAKAN DAERAH DALAM BELANJA
APBDESA TA. 2024
1. kegiatan sarana dan prasarana Desa yang diutamakan adalah
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa, Prasarana
Jalan Desa dan/atau jembatan Desa dengan memperhatikan RKP Desa;
2. mendukung peningkatan SDM dan pengembangan pendidikan vokasi
pertanian ramah lingkungan, setiap Desa menganggarkan paket pelatihan
paling sedikit sebesar Rp.10.000.000 pada kegiatan
pelatihan/Bimtek/Pengenalan Teknologi Tepat Guna untuk bidang
pertanian/bidang peternakan kode rekening kegiatan 4.2.05;
3. Bantuan pembangunan, perbaikan, atau rehabilitasi rumah layak huni dan
sehat untuk warga miskin, setiap Desa menganggarkan maksimal sebesar
Rp.10.000.000 bersumber dari Dana Desa pada kegiatan Dukungan
pelaksanaan program pembangunan/Rehab rumah tidak layak huni (RTLH)
Gakin (pemetaan validasi, dll) dengan kode rekening kegiatan 2.4.01 dan
kode rekening belanja 5.2.7.03.
4. Dalam rangka pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat, mendukung
kegiatan penyelenggaraan posyandu dengan:
a. mengalokasikan bantuan insentif untuk kader posyandu sebesar Rp.100.000
setiap bulan per kader pada kode rekening kegiatan 2.2.02 dengan kode
rekening belanja 5.2.2.03;
b. mengalokasikan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita
paling sedikit sebesar Rp.10.000 setiap bulan per balita pada kode rekening
kegiatan 2.2.02 dengan kode rekening belanja 5.2.1.06;
c. pencegahan dan penurunan stunting dilaksanakan melalui:
 intervensi spesifik;
 intervensi sensitif; dan
 tata kelola pelaksanaan percepatan pencegahan dan penurunan stunting
sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan Desa
5. Mengalokasikan bantuan honor pengajar pada kegiatan penyelenggaraan
PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah non-formal milik Desa paling sedikit
Rp.100.000 setiap bulan per pengajar dengan kode rekening kegiatan 2.1.01
dengan kode rekening belanja 5.2.2.03,.
6. Jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian bagi BPD dianggarkan pada
kode rekening kegiatan 1.1.06 dengan kode rekening belanja 5.2.5.91;
7. Jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian bagi Ketua RT/RW dianggarkan
pada kode rekening kegiatan 1.1.07 dengan kode rekening belanja 5.2.5.91;
8. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran keluarga di bidang
hukum, setiap Desa menganggarkan kegiatan Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi
kepada Masyarakat di Bidang Hukum dan Perlindungan Masyarakat pada kode
rekening kegiatan 3.1.07.
9. Dalam rangka pengamanan aset Desa berupa tanah, setiap Desa
menganggarkan sertifikasi tanah milik Desa paling sedikit 1 (satu) bidang yang
bersumber dari Pendapatan Asli Desa dan/atau ADD pada kegiatan sertifikasi
Tanah Kas Desa pada kode rekening kegiatan 1.5.01 dengan kode rekening
belanja 5.3.1.03;
10.mitigasi dan/atau penanganan bencana, setiap Desa menganggarkan
kesiapsiagaan bencana dan/atau penanggulangan bencana skala lokal Desa
sesuai tingkat kerawanan paling sedikit Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan/
atau sesuai dengan kemampuan keuangan Desa.
ALOKASI DANA DESA
Penyaluran ADD dilakukan 4 Tahap sebagai berikut
tahap I disalurkan paling cepat bulan Januari sebesar 25% (dua
01. puluh lima persen) dari pagu ADD setiap desa dikurangi
kebutuhan belanja jaminan kesehatan bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa selama 12 (dua belas) bulan

02. tahap II disalurkan paling cepat bulan April sebesar 25% (dua
puluh lima persen) dari pagu ADD setiap Desa

tahap III disalurkan paling cepat bulan Juli sebesar 25% (dua
03. puluh lima persen) dari pagu ADD setiap Desa; dan

04.
tahap IV disalurkan paling cepat bulan Oktober sebesar 25%
(dua puluh lima persen) dari pagu ADD setiap Desa
ALOKASI DANA DESA
ADD dapat digunakan untuk membiayai seluruh 1. Kegiatan penyediaan insentif/operasional
kegiatan dikecualikan untuk kegiatan: RT/RW dianggarkan paling banyak sebesar
a. penyediaan tambahan tunjangan bagi Rp.100.000;
Kepala Desa; 2. Anggaran kegiatan penyediaan
b. penyediaan tambahan tunjangan bagi insentif/operasional RT/RW dapat digunakan
Perangkat Desa; untuk pembayaran jaminan ketenagakerjaan
c. penyediaan tambahan tunjangan bagi ketua RT/RW sebesar 0,54% dari Upah
BPD/tunjangan lainnya (tunjangan kinerja); Minimum Kabupaten atau sebesar Rp.12.100.
d. penyediaan honorarium staf Perangkat 3. Jenis jaminan ketenagakerjaan berupa jaminan
Desa; kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
e. penyediaan honorarium staf administrasi 4. Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
BPD; dan dianggarkan paling banyak sebesar
f. purna tugas bagi Kepala Desa dan/atau Rp.10.500.000.
Perangkat Desa
SILTAP

BESARAN SILTAP LAMA BESARAN SILTAP BARU

KEPALA SEKDES PERANGKAT KEPALA SEKDES PERANGKAT


DESA DESA
SILTAP SILTAP SILTAP SILTAP SILTAP SILTAP
2.500.000 2.260.000 2.050.000
2.621.000 2.402.500 2.184.000
BPD
BESARAN TUNJANGAN KEDUDUKAN

JABATAN LAMA BARU


KETUA 850.000 900.000

WAKIL KETUA 750.000 800.000

SEKRETARIS BPD 650.000 700.000

KETUA 550.000 600.000


BIDANG/ANGGOTA
Jaminan Kesehatan
1. Iuran Jaminan Kesehatan sebesar 5 % dengan ketentuan sebagai berikut:
a. 4% dibayar melalui Pemerintah Daerah;
b. 1 % dibayar oleh peserta yang dibebankan dalam APBDesa bersumber
dari ADD.
2. Besaran iuran jaminan kesehatan 1% sebagai berikut
a. Kepala Desa sebesar Rp. 26.210 per bulan;
b. Sekretaris Desa sebesar Rp. 24.025 per bulan; dan
c. Kaur/Kasi/Kasun sebesar Rp. 22.411 per bulan.
3. Besaran penganggaran iuran 1% berdasarkan berita acara antara Bakeu
dengan BPJS kantor cabang Madiun.
4. Dalam hal penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa lebih kecil
dari Upah Minimum Kabupaten, maka penghitungan kebutuhan belanja
jaminan kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa berdasarkan
Upah Minimum Kabupaten.
JAMINAN KETENAGAKERJAN
1. Ditetapkan 0,54% dari Siltap dibayar oleh Pemerintah
Desa dibebankan dalam APBDESA bersumber dari ADD:
JKK a. Kades Rp. 14.100 per bulan;
& b. Sekdes Rp. 12.900 per bulan;
JKM c. Kaur/Kasi/Kasun Rp. 11.700 per bulan

1. ditetapkan 3,7 % dari Siltap dibayar oleh Pemerintah Desa


dibebankan dalam APBDESA bersumber dari ADD:
a. Kades Rp. 96.900 per bulan;
b. Sekdes Rp. 88.800 per bulan;
JHT c. Kaur/Kasi/Kasun Rp. 80.800 per bulan
2. Dibayarkan sebesar 2% dari Siltap masing-masing peserta
yang dikoordinir oleh bendahara desa:
a. Kades Rp. 52.400 per bulan;
b. Sekdes Rp. 48.000 per bulan;
c. Kaur/Kasi/Kasun Rp. 43.600 per bulan
Jaminan Kesehatan

1. ditetapkan 2 % dari Siltap dibayar oleh Pemerintah Desa


dibebankan dalam APBDESA bersumber dari ADD:
a. Kades Rp. 52.400 per bulan;
b. Sekdes Rp. 48.000 per bulan;
c. Kaur/Kasi/Kasun Rp. 43.600 per bulan
JP 2. Dibayarkan sebesar 1 % dari Siltap masing-masing peserta
yang dikoordinir oleh bendahara desa:
a. Kades Rp.26.200 per bulan
b. sekdes Rp. 24.000 per bulan;
c. Kaur/Kasi/Kasun Rp. 21.800 per bulan
DANA DESA
1. Pagu Dana Desa terdiri dari
a. Pagu Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaanya (Non
Earmarked);
b. Pagu Dana Desa yang ditentukan penggunaanya (Eamarked);
2. Pagu Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaanya merupakan selisih
pagu Dana Desa dengan Pagu Dana Desa yang ditentukan penggunaanya.
3. Pagu Dana Desa yang ditentukan penggunaanya diperuntukan untuk:
a. program pemulihan ekonomi, berupa perlindungan sosial dan
penanganan kemiskinan ekstrem dalam bentuk BLT Desa paling
banyak 25%;
b. program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20%; dan/atau
c. program pencegahan dan penurunan stunting skala desa.
PENYALURAN DANA DESA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANYA
(EARMARKED)
Untuk BLT Desa, ketahanan pangan hewani dan penurunan stunting
URAIAN TAHAP I TAHAP II

Syarat 1. Peraturan Desa mengenai APBDesa; 1. Laporan realisasi dan capaian keluaran TA 2023
2. Pagu Earmark DD 2024; 2. Laporan realisasi penyerapan minimal 60%
dan capaian keluaran Dana Desa minimal 40%
3. Keputusan Kepdes penetapan KPM BLT Desa; tahap I;
4. Perekaman Pagu dan realisasi stunting tahun 3. Realisasi jumlah KPM BLT Desa TA 2024 yang
telah dibayarkan kpd KPM;
2023; 4. Surat Pengantar
5. Realisasi KPM Bulan Jan-Des 2023;
6. Surat pengantar.
Periode Paling Disampaikan paling lambat 15 Juni Paling Cepat April
Dokumen
Persyaratan Di sampaikan mengikuti ketentuan langkah –
langkah akhir TA 2024
Besaran Nilai Tahapan salur: Nilai Tahapan salur:
Penyaluran 60% x (alokasi DD – Kebutuhan non earmarked 40% x (alokasi DD – Kebutuhan non earmarked 1
1 tahun) untuk Desa mandiri dan desa tahun) untuk Desa mandiri dan desa bukan
bukan mandiri mandiri
PENYALURAN DANA DESA YANG TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANYA
(NON EARMARKED)
URAIAN TAHAP I TAHAP II

Syarat 1. Peraturan Desa mengenai APBDesa; 1. Laporan realisasi dan capaian keluaran TA
2. Pagu Earmark DD 2024; 2023
2. Laporan realisasi penyerapan minimal 60%
3. Perekaman Pagu dan realisasi stunting tahun dan capaian keluaran Dana Desa minimal
2023; 40% tahap I
4. Realisasi KPM Bulan Jan-Des 2023 3. Surat Pengantar
5. Surat pengantar
Periode Paling Disampaikan paling lambat 15 Juni Paling Cepat April
Dokumen
Persyaratan Di sampaikan mengikuti ketentuan langkah –
langkah akhir TA 2024
Besaran Nilai Tahapan salur: Nilai Tahapan salur:
Penyaluran 1. 40% x (alokasi DD – Kebutuhan earmarked 1 1. 60% x (alokasi DD – Kebutuhan earmarked 1
tahun) desa bukan mandiri tahun) desa bukan mandiri
2. 60% x (alokasi DD – Kebutuhan earmarked 1 2. 40% x (alokasi DD – Kebutuhan earmarked 1
tahun) desa mandiri tahun) desa mandiri
PENGGUNAAN DANA DESA
1. Penggunaan Dana Desa yang ditentukan penggunaanya
a. program pemulihan ekonomi, berupa perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan
ekstrem dalam bentuk BLT Desa paling banyak 25%;
1) Kriteria Calon KPM sebagai berikut:
a) Diprioritaskan keluarga miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan berdasarkan data
P3KE terdaftar dalam keluarga desil 1;
b) Dalam hal tidak ada, Desa dapat menetapkan calon KPM BLT Desa dari keluarga yang
terdaftar dalam keluarga desil 2 s.d. desil 4 data P3KE;
c) Dalam hal tidak terdaftar data penduduk miskin yang terdaftar dalam keluarga desil 2
s.d. desil 4 data P3KE, desa dapat menetapkan calon KPM BLT Desa berdasarkan kriteria
 kehilangan mata pencaharian;
 Mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis dan atau diafabel;
 Tidak menerima bantuan sosial program keluarga harapan;
 Rumah tangga dengan anggota rumah tangga tunggal lanjut usia; dan/atau
 Perempuan kepala keluarga dari keluarga miskin.
e) Dalam hal terdapat keluarga miskin yang tidak terdaftar dalam desil 1 s.d desil 4, Desa
dapat menetapkan tambahan calon KPM BLT Desa di luar desil 1 s.d. desil 4 data P3KE;
f) Dalam hal data P3KE tidak tersedia, Desa dapat menggunakan data kemiskinan
ekstrem lainnya yg bersumber dari K/L/Pemda.
g) Dalam hal keluarga miskin desil 1 s.d. desil 4 data P3KE dianggap sudah mampu, Desa
dapat mengeluarkan dari calon KPM BLT.
2) Mekanisme penetapan KPM diputuskan bersama dalam Musdes yang ditetapkan dalam
keputusan kepala desa paling sedikit memuat :
a) Nama dan alamat calon KPM;
b) Rincian calon KPM berdasarkan jenis kelompok pekerjaan; dan
c) Jumlah calon KPM.
3) Pembayaran BLT Desa:
a) Besaran BLT Desa ditetapkan per bulan Rp. 300.000 untuk bulan pertama s.d bulan
keduabelas
b) Pembayaran BLT Desa kepada KPM dilaksanakan mulai bulan januari atau dapat
dibayarkan paling cepat 3 bulan secara sekaligus.
b. Fokus penggunaan Dana Desa untuk program ketahanan pangan dan hewani
paling sedikit 20% dilaksanakan berdasarkan aspek:
1) Ketersediaan pangan di desa
2) Keterjangkauan pangan di desa; dan
3) Pemanfaatan pangan di desa.
c. Fokus Dana Desa penurunan untuk program pencegahan dan penurunan
stunting skala desa dilaksanakan melalui:
1) Intervensi spesifik;
2) Intervensi sensitif;
3) Tata kelola pelaksanaan percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
PENGGUNAAN DANA DESA
2. Penggunaan Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaanya
a. Dana operasional Pemerintah Desa paling banyak 3% dari pagu Dana Desa setiap Desa
yang dianggarakan pada kode kegiatan (1.1.08) dan satuan ouput sebagai berikut:
1) Kode ouput 1.1.08.01 digunakan untuk membiayai kegiatan koordinasi yang dilakukan
bersama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa Lain, masyarakat
dan/atau kelompok masyarakat dalam rangka membangun keharmonisan hubungan
koordinasi serta kegiatan lain yang mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Desa.
2) Kode ouput 1.1.08.02 digunakan untuk output dukungan penyelenggaraan
pencegahan dan penanggulangan kerawanan sosial yang disebabkan karena
kemiskinan/kesusahan/musibah dan/atau keterbatasan dana, konflik sosial dan
bencana yang menimpa masyarakat Desa.
3) Kode ouput 1.1.08.03 digunakan untuk kegiatan lainnya mendukung pelaksanaan
tugas Pemerintah Desa misal kegiatan promosi, protokoler, pemberian untuk
masyarakat berprestasi, khususnya dari keluarga miskin di desa, kegiatan olahraga,
sosial, seni, budaya dan keagamaan.
Dana operasional Pemerintah Desa yang dibiayai dari Dana Desa tidak boleh digunakan untuk:
 Membayar honorarium pemerintah Desa;
 Perjalanan dinas Pemerintah Desa diluar kecamatan dan/atau kabupaten;dan
 Membayar iuran jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi aparatur Desa
b. Dukungan pelaksanaan program pembangunan/Rehab rumah tidak layak huni (RTLH) untuk warga
miskin setiap Desa menganggarkan paling sedikit 2 (dua) rumah sebesar Rp. 10.000.000. kriteria
penerima bantuan rumah layak huni dan sehat untuk warga miskin :
1) bertempat tinggal di wilayah Desa;
2) belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati rumah satu-satunya dengan kondisi tidak
layak huni;
3) rumah yang akan dilaksanakan kegiatan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) diatas lahan
milik sendiri, kecuali jika bukan lahan milik sendiri maka memperoleh surat pernyataan dari
pemilik lahan bahwa pemilik lahan tersebut tidak keberatan lahannya akan dilaksanakan
kegiatan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) untuk orang lain;
4) diputuskan melalui Musyawarah Desa;
5) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; dan
6) bantuan maksimal sebesar Rp.10.000.000,00 diberikan dalam bentuk material/bahan bangunan.
c. Dukungan Program atau Kegiatan prioritas di Desa yang menjadi
kewenangan Desa, diantaranya digunakan untuk:
1) peningkatan kualitas infrastruktur jalan/prasarana jalan/jembatan;
2) kegiatan peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan sosial
dasar;
3) bantuan penyertaan permodalan dan/atau pengembangan kegiatan
usaha BUM Desa dan/atau BUM Desa bersama;
4) kegiatan kesiapsiagaan bencana dan/atau penanggulangan bencana
skala lokal Desa sesuai tingkat kerawanan Desa:
5) kegiatan prioritas di desa lainnya yang menjadi kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
Terima kasih
Bit.ly/materiAPBDESA24

Anda mungkin juga menyukai