Anda di halaman 1dari 6

METODOLOGI PENELITIAN

“PERUBAHAN DESAIN SEPATU MEREK NIKE TAHUN 2010-2021


UNTUK KEGIATAN OLAHRAGA LARI”

Dosen Pengampuh :
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI, S.Sn, M.Ds

Penyusun :
Muh Farhansyah Akhyaruddin 20181001015

FAKULTAS DESAIN INDUSTRI KREATIF


DESAIN PRODUK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Jl.Arjuna Utara No.9, Rt.1/ Rw.2, Duri Kepa, Kec.Kb Jeruk, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki yang berfungsi untuk
melindungi keselurukan kaki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
sepatu diartikan lapik atau pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit
(karet dsb), bagian telapak dan tumitnya tebal dan keras. Dari keterangan
sebelumnya dapat di simpulkan bahwa sepatu memiliki fungsi yang lebih
komplit di bandingkan dengan sandal. Dimana sepatu tidak hanya menjaga
telapak kaki dari benda tajam, tetapi juga melindungi bagian atas kaki hingga
tumit.
Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri atas
bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan lidah. Biasanya juga terbuat dari kanvas
atau kulit yang menutupi semua bagian mulai dari jari jemari, punggung kaki
hingga bagian tumit yang difungsikan untuk melindungi kaki dari kotoran
berupa debu, kerikil, atau bahkan lumpur. Pengelompokkan sepatu biasanya
dilakukan berdasarkan fungsi atau tipenya, seperti sepatu resmi (pesta), sepatu
santai (kasual), sepatu dansa, sepatu olahraga, sepatu kerja, sepatu ortopedik,
dan sepatu minimalis.
Tak ada sepasang sepatu tertentu yang menadai awal sejarah alas
kaki. Pasalnya, bentuk sepatu yang berbeda digunakan untuk iklim dan medan
yang berbeda. Di wilayah utara misalnya, alas kaki terbuat dari kulit tebal dan
dilengkapi dengan bulu juga jerami agar hangat. Sementara di wilayah selatan,
sebagian besar alas kaki terbuat dari daun kelapa atau serat papirus. Awalnya,
orang-orang membutuhkan alas kaki untuk melindungi kaki mereka. Lambat
laun, alih-alih hanya soal kebutuhan praktis, manusia memakai sepatu lebih
karena untuk mengikuti tren mode.
Seiring perkembangan zaman, sepatu sneakers pun berubah menyusaikan
teknologi dan kebutuhan. Bila dahulu satu sepatu bisa dipakai untuk berbagai
kegiatan, kini hampir tiap olahraga atau aktivitas memiliki jenis sepatunya
sendiri. Muncullah sepatu lari, training, basket, skateboard, casual, dan masih
banyak lagi.
Sepatu olahraga untuk berlari dirancang dengan desain dan material
khusus. Jenis sepatu ini dibuat untuk gerakan kaki ke arah depan. Meskipun
desainnya bisa terlihat rumit, bobotnya akan selalu dirancag sedemikan rupa
hingga menjadi lebih ringan untuk memudahkan gerak selama berlari. Lapisan
outsole-nya meskipun berbobot ringan, tapi punya daya tahan yang sangat kuat.
Jenis sepatu lari bisa diklasifikasikan lagi berdasarkan kategori tertentu, salah
satunya adalah medan lari. Ada yang dibuat untuk medan sulit, ada juga yang
dibuat untuk medan rata.
Sepatu lari digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan tipe pronasi
kak. Memahami perbedaan jenis ini dan bagaimana satu jenis sepatu lari sesuai
untuk satu tipe kaki dan tidak untuk yang lainnya, membantu kita
mempersempit pilihan saat mencari sepatu lari. Begitu kamu sudah tahu jenis-
jenisnya dan yang mana yang sesuai untukmu, pencarian sepatu lari akan
menjadi lebih mudah. Harap perhatikan, beda merek bisa memiliki penamaan
yang berbeda. Namun secara umum prinsipnya adalah sama.
Kebanyakan sepatu lari terasa nyaman saat kita mencobanya di toko. Tapi
kondisi sesungguhnya baru akan terasa bila sudah kita pakai berlari beberapa
kilometer. Saat itulah kita baru sadar bahwa sepatu lari yang tepat untuk kita
tidaklah tergantung pada merk-nya, namun pada banyak hal, termasuk di mana
kita berlari, style berlari dan bentuk kaki kita.
Pada umumnya sepatu road-running dirancang untuk dipakai di permukaan
rata dan keras seperti aspal. Sepatu-sepatu jenis ini dilengkapi bantalan untuk
meredam benturan serta untuk membuat langkah pemakainya stabil. Sedangkan
sepatu trail-running dirancang untuk di pakai di permukaan berbatu, berlumpur,
dengan berbagai rintangan seperti akar pohon dan rumput. Sepatu jenis ini
dilengkapi sol anti slip serta bentuk dan bahan khusus untuk memberi support,
stabilitas, serta perlindungan kaki.
Orang berlari dengan style yang berbeda-beda. Ada yang suka jogging
untuk menjaga kebugaran. Ada yang lari jarak pendek dengan kecepatan tinggi
(sprint), ada yang berlari 5K, 10K, atau lari jarak jauh seperti marathon. untuk
pelari pemula disarankan lebih memperhatikan sepatu dengan bantalan yang
lembut dan empuk, sedangkan para pelari profesional lebih membutuhkan
sepatu yang ringan, juga memiliki bantalan yang sifatnya lebih memberikan
dorongan Bentuk kaki setiap orang ternyata berbeda-beda. Ada yang netral,
di mana saat melangkah, bagian yang menginjak permukaan adalah telapak kaki
bagian tengah, ada yang overpronation, di mana telapak kaki miring ke arah
dalam, dan underpronation, di mana telapak miring ke arah luar. Bentuk yang
berbeda ini mempengaruhi bagian kaki yang akan berbenturan dengan
permukaan, sehingga pemilihan sepatu dengan sol dan bantalan yang tepat akan
membantu.
Saat memilih sepatu, pertimbangkan juga berat badan Anda. Semakin berat
tubuh Anda, makin besar pula benturan antara kaki dengan permukaan tanah.
Besarnya benturan ini perlu diredam menggunakan sepatu dengan bantalan
yang tepat. Biasanya untuk mencegah lecet dan memberi ruang pada kaki yang
tegang dan mengembang, kebanyakan pelari membeli sepatu setengah ukuran
lebih besar dari ukuran kakinya. Perlu juga dipertimbangkan lebar kaki, karena
bila terlalu sempit di samping juga tidak akan nyaman dipakai berlari. Saat
mencoba, pastikan ada ruang selebar satu jari atau satu jempol di antara ujung
kaki dengan ujung sepatu Anda. Selain membeli ukuran setengah lebih besar,
Anda juga bisa mempertimbangkan membeli sepatu lari dengan bahan yang
dapat menyesuaikan dengan pelebaran kaki.
Jangan biarkan penampilan mengalahkan kenyamanan saat membeli sepatu
lari. Anda akan menghabiskan ratusan kilometer bersama sepatu Anda.
Bayangkan bila jarak sejauh itu Anda tempuh dengan sepatu yang tidak
nyaman. Selain menyiksa, kemungkinan mengalami cedera juga lebih besar.
Industri apparel belakangan tengah ramai dengan brand yang tak asing lagi
di telinga Kita yakni Nike. Kehadiran Nike nyatanya membuat peta persaingan
industri apparel semakin memanas lantaran Nike berhasil menjadi sponsor
beberapa klub olahraga tingkat dunia. Tak hanya itu saja, Nike bahkan disebut-
sebut berhasil menjadi perangkat pendukung olahraga di seluruh dunia.
Dibalik kesuksesan nama Nike nyatanya tak lepas dari usaha keras dalam
mengembangkan brand yang terkenal dengan sepatu seri Air Max tersebut.
Salah satu orang yang paling berjasa di balik nama besar Nike adalah Phil
Knight yang tak lain adalah pemilik dari brand Nike. Kesuksesan Nike di
seluruh dunia membuat Phil sebagai salah satu orang terkaya di Amerika.
Ide mendirikan brand Nike mulanya bukan berasal dari Phil Knight
melainkan dari rekannya yang berprofesi sebagai pelatih di Freshman Football
di Standford University, yakni Bill. Melihat prospek bisnis yang cukup bagus
tersebut membuat Phil menyetujui ajakan dan mulai membuat konsep bisnis.

Salah satu hal menarik dari berdirinya brand Nike ini adalah pendirinya
yang masih masih memiliki keahlian tersendiri dimana yang satu memiliki
kemampuan dibidang bisnis dan yang satu lagi paham akan target market yang
hendak disasar brand ini, yakni bidang olahraga. Kolaborasi keduanya membuat
berdirinya bisnis ini semakin memiliki potensi yang cukup besar dalam
menguasai pasar.
Produksi sepatu Nike telah beroperasi sejak tahun 1988 dimana hampir
sepertiga dari total koleksi Nike diproduksi di Indonesia. Tony Band selaku
koordinator brand Nike Indonesia menerangkan pada konferensi pers nya pada
November 1994 telah memiliki 11 kontraktor. 11 diantaranya adalah
perusahaan yang semula berasosiasi dengan Nike Korea Selatan dan Taiwan.
Basis produksi tersebut juga memproduksi brand-brand lain seperti
Reebok, Adidas dan Puma. Nike dan kontraktornya yang berbasis di Indonesia
nyatanya juga memiliki hubungan yang cukup dekat dimana setiap
karyawannya melakukan quality control terhadap kualitas produk yang sesuai
dengan standar brand Nike.
Hingga saat ini basis produksi sepatu Nike tersebar di beberapa wilayah di
Indonesia dimana beberapa diantaranya terletak di Tangerang dan Serang yang
mana lokasinya tak terlalu jauh dari Jakarta.
Pabrik-pabrik yang memproduksi sepatu Nike di Indonesia umumnya
manajemennya dipegang oleh Korea. Sementara manager tingkat menengah,
hingga supervisor juga berasal dari Korea dan Indonesia. Sementara bagian
produksinya berasal dari Indonesia utamanya berjenis kelamin perempuan
dengan rentang usia antara 16 hingga 22 tahun.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana masyarakat Kota Tangerang memilih sepatu Running,
dalam kegiatan olahraga lari, termasuk pada merk Nike?

1.3 Batasan Masalah


Pemilihan sepatu Running merk nike pada kegiatan olahraga lari,
dengan merk Nike.

1.4 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui minat penggunaan sepatu Running pada kegiatan Olahraga lari di
Kota Tangerang
2. Mengetahui minat penggunaan sepatu Running pada merk Nike.
3. Seberapa sering penggunaan sepatu Running pada kegiatan olahraga lari
4. Mengetahui bentuk desain sepatu Running Nike yang seperti apa yang sering
digunakan.

1.5 Manfaat penelitian


Manfaat penelitian pada kali ini agar kita bisa melihat minat
masyarakat dan seberapa penting penggunaan sepatu running pada kegiatan lari
di kota Tangerang, serta melihat desain yang seperti apa yang diinginkan
masyarakat kota Tangerang pada kegiata olahraga lari.

1.6 Metode Pengumpulan data

a. Pendekatan
Pada perancangan kali ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif.Merupakan penelitian yang yang digunakan untuk menggambarkan
atau menjelaskan fenomena yang terjadi saat ini atau yang sudah lalu. Penelitian
Deskriptif tidak memerlukan manipulasi maupun perubahn terhadap variabel-
variabel yang ada, namun menggambarkan atau menjelaskan suatu kondisi
dengan apa adanya.

b. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada perancangan kali ini adalah melakukan
kuesioner awal penelitian terkait pengguna sepatu, melakukan observasi terkait
pengguna dan penggunaan sepatu bertali, dan mencari data-data literatur melalu
buku, jurnal, dan internet.

c. Teknik Analisis
Pada perancangan kali ini penulis menggunakan teknik analisis dengan
metode survei, deskriptif, dan komparatif. Menurut Whitney (1960), metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian
deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Menurut R. Meikalyan (2016)
metode komparasi adalah suatu metode yang digunakan untuk membandingkan
data-data yang ditarik ke dalam konklusi baru. Menurut Gay & Diehl (1992)
metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori
umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai