Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN NEONATUS
HYPOGLEKIMIA
Dosen : Marjunisah, SST

Disusun Oleh :

Vionika Perdani (41211035)

Tisha Astrianaa (41211007)

Dhea Putri Sahri (41211047)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DIV A)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BATAM
2012

Hipoglikemia 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang membahas tentang “Hypoglikemi”.

Makalah ini berisikan tentang definisi, etiologi, patofisiologi, diagnosa, gejala dan penatalaksanaannya.

Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca
sehingga pembaca bisa mengenal dan mengetahui bagaimana penatalaksanaan hipoglikemia ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kita. Amin.

Batam, Oktober 2012

Penyusun

Hipoglikemia 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................................. 2

BAB I .................................................................................................................................. 3

I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................................. 4

BAB II ................................................................................................................................ 5

II. PEMBAHASAN..................................................................................................... 5

A. Definisi .................................................................................................................. 5
B. Etiologi .................................................................................................................. 6
C. Patofisiologi ........................................................................................................... 10
D. Diagnosa ................................................................................................................ 10
E. Diagnosa Banding .................................................................................................. 11
F. Gejala Klinis .......................................................................................................... 11
G. Penatalaksanaan bagi Bayi ..................................................................................... 11

BAB III.

III. PENUTUP .............................................................................................................. 13

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16

Hipoglikemia 3
BAB I
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah. Terdapat teknik baru untuk
menguji keadaan hipoglikemi, seperti menggunakan penganalisa oksidase glukosa atau optical
bedside glucose analyzer (mis One Touch). Teknik ini lebih bermakna untuk tujuan skrining di
ruang rawat karena interpretasi warna terkadang tidak subjektif. Pada praktik klinik, bayi dengan
kadar glukosa kurang dari 40 mg/dL memerlukan intervensi. Juga untuk menilai glukosa plasma
< 20 hingga 25 mg/dL harus diterapi dengan pemberian glukosa per parenteral tanpa
mempertimbangkan usia atau masa gestasi.
Munculnya gejala dan kadar glukosa sangat bervariasi pada setiap bayi. Gejala biasanya muncul
bila kadar glukosa < 40 mg/dL dan tampak antara 24 dan 72 jam setelah kelahiran atau dalam 6
jam setelah suatu kelahiran bayi mengalami stress berat. Saat bayi berusia 72 jam, pencapaian
kadar glukosa sebesar 45 mg/dL atau lebih adalah hasil yang diharapkan tanpa
mempertimbangkan berat badan, usia gestasi atau faktor predisposisi lainnya. Manifestasi klinis
sangat beragam yaitu mencakup gemetar atau kejang, iritabilitas, letargi atau hipotonia,
pernapasan tidak teratur, apnea, sianosis, pucat, menolak untuk mengisap atau kurang minum
ASI, menangis dengan suara melengking atau melemah, hipotermia, diaporesis atau aktivitas
kejang neonatus. Jika bayi hipoglikemia dibiarkan tidak mendapat terapi dapat menyebabkan
kerusakan otak dan retardasi mental.
Terkait dengan hal tersebut, maka penulis menyusun makalah ini guna memberikan pengetahuan
mengenai persoalan hipoglikemia.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan definisi dari hipoglikemia!
2. Jelaskan etiologi dari hipoglikemia?
3. Jelaskan patofisiologi dari hipoglikemia!
4. Bagaimana diagnosa dari hipoglikemia?
5. Bagaimana diagnosa banding dari hipoglikemia?
6. Bagaimana gejala dari hipoglikemia?
7. Bagaimana Penatalaksanaan bagi bayi jika terkena hipoglikemia?

Hipoglikemia 4
C. Tujuan
  Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui definisi dari hipoglikemia.
3.    Untuk mengetahui etiologi dari hipoglikemia.
4.    Untuk mengetahui patofisiologi dari hipoglikemia.
5.    Untuk mengetahui diagnosa dari hipoglikemia.
6. Untuk mengetahui diagnosa banding dari hipoglikemia.
7. Untuk mengetahui gejala dari hipoglikemia
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan bagi bayi jika terkena hipoglikemia

D. Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar pembaca dapat mengetahui tentang hipoglikemia
yang terjadi pada neonatus, bayi, dan anak, khususnya mengenai pengertian, frekuensi penderita,
etiologi, manifestasi klinik, pengobatan, dan pragnosis dari hipoglikemia.

Hipoglikemia 5
BAB II
II. PEMBAHASAN
A. Definisi
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah atau kondisi ketidaknormalan
kadar glukosa serum yang rendah. Keadaan ini dapat didefinisikan sebagai kadar glukosa di
bawah 40 mg/dL setelah kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru lahir atau pembacaan strip
reagen oxidasi glukosa di bawah 45 mg/dL yang dikonfirmasi dengan uji glukose darah.

Kondisi Hipoglikemi ini lebih berbahaya daripada Hiperglikemi (kebalikan dari Hipo, kadar gula
darahnya diatas normal). Saat Hipoglikemi oksigen yang sampai ke otak bisa sangat kurang.
Kekurangan oksigen di otak, fatalnya, bisa menyebabkan “Koma”. Selain itu keadaan minim
oksigen ini kalau sering terjadi bisa menimbulkan menurunnya daya ingat bahkan menjadi
“Idiot”.

Hipoglikemia bisa disebabkan oleh: Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas; Dosis
insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk
menurunkan kadar gula darahnya; kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal.

Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang
berakibat terjadinya hipoksia otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan
pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.

Dalam keadaan normal, tubuh mempertaankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada
diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah.
Kadar gula darah yang terlalu rendah memnyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi.

Otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah karena glukosa
merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah
yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin
(adrenalin). Hal ini akan merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah
tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

Hipoglikemia 6
Kelompok Umur Glokuse <mg/dl  Darah Plasma/serum

Bayi/anak <40 mg/100 ml <45 mg/100 ml

Neonatus

* BBLR/KMK <20 mg/100 ml <25 mg/100 ml

* BCB

0 - 3 hr <30 mg/100 ml <35 mg/100 ml

3 hr <40 mg/100 ml <45 mg/100 ml

B. Etiologi
Hipoglikemia biasa terjadi jika seorang bayi pada saat dilahirkan memiliki cadangan glukosa
yang rendah (yang disimpan dalam bentuk glikogen).
Penyebab lainnya adalah Prematuritas, Post-maturitas, dan Kelainan fungsi plasenta (ari-ari)
selama berada didalam kandungan.

Hipoglikemia juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar insulin yang tinggi. Bayi yang
ibunya menderita diabetes seringkali memiliki kadar insulin yang tinggi karena ibunya memiliki
kadar gula darah yang tinggi, sejumlah besar darah gula ini melewati plasenta dan sampai ke
janin selama masa kehamilan. Akibatnya, janin menghasilkan sejumlah besar insulin.
Peningkatan kadar insulin juga ditemukan pada bayi yang menderita penyakit hemolitik berat.
Kadar Insulin yan tinggi menyebabkan kadar gula darah menurun dengan cepat pada jam-jam
pertama kehidupan bayi setelah dilahirkan , dimana aliran gula dari plasenta secara tiba-tiba
terhenti.

Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai kelainan mekanisme kontrol pada metabolisme
glukose, antara lain : inborn erors of metabolism, perubahan keseimbangan endokrin dan
pengaruh obat-obatan maupun toksin.

Hipoglikemia 7
Berikut ini adalah penyebab hipoglikemia pada anak:

A. Hiperinsulinisme : 1. Tumor sel beta


2. Adenomatosis sel beta
3. Nesidioblastosis
4. Hiperplasia sel beta

B. Defisiensi enzim hati : 1. Glukose 6 fosfatase


2. Amilo 1 - 6 glukosidase
3. Sistem fosforilase
4. Sintetase untuk glikogen
5. Fruktose 1 fosfat aldolase
6. Fruktose 1 - 6 difosfatase
7. Piruvat karboksilase
8. Defisiensi fosfoenolpiruvat karboksikinase
9. Galaktose 1 fosfat uridil transferase
10. Branched chain amino acid abnormalities

C. Defisiensi endokrin

1. Kelenjar hipofise

a. Defisiensi hormon pertumbuhan (GH)

b. Defisiensi ACTH

c. Panhipopituitarisme hipoinsulinisme hiperinsulinisme

2. Kelenjar adrenalin

a. Penyakit Addison

b. Hipoplasia adrenal bawaan

c. Hiperplasia adrenal bawaan

d. Defisiensi familial glukokortikoid

e. Adrenal medullary unresponsiveness

3. Defisiensi glukagon

D. Hipoglikemia ketosis

E. Obat dan toksin

1. Etil alkohol

Hipoglikemia 8
2. Salisilat

3. Sulfonilurea

4. Propanolol

5. Jamaican vomiting sickness

F. Lain-lain

1. Kerusakan hati

a. Reye syndrome

b. Leukemia

2. Malabsorpsi

3. Renal glucosuria

4. Malnutrisi, kwashiorkor, diet rendah fenilalanin

5. Neoplasma di luar pancreas

 Hipoglikemia pada neonatus bisa disebabkan oleh penyebab-penyebab di atas, namun bila
hipoglikemia neonatus tadi berulang/menetap, dapat dipikirkan penyebab sebagai berikut:

A.  Hormon Excess-hyperinsulinsm

1.   Exomphalos, macroglossia, gigantism syndrome of Beckwith Wiedemann

2. "Infant giants"

3.  Kelainan patologik sel beta :

a. Adenoma

b. Nesidioblastosis

c. Hiperplasia

d. Leucine or other amino acid sensitivity

B. Defisiensi hormonal Aplasia atau hipoplasia kelenjar hipofise dengan defisiensi hormon multipel

C. Defek metabolisme karbohidrat heriditer

1. Glycogen storage disease, Type I

2. Intolerans fruktose

3. Galaktosemia

Hipoglikemia 9
4. Defisiensi sintetase glikogen

5. Defisiensi fruktose 1 - 6 difosfatase

D. Defek metabolisme asam amino herediter

1. Maple syrup urine disease

2. Asidemia metilmalonik

3. Asidemia propionik

4. Tirosinosis

 Hipoglikemia neonatus dapat disebabkan oleh penyakit/kelainan penyerta, seperti:

1. Patologik susunan saraf pusat (defek bawaan, infeksi intra uterin

2. atau perinatal, perdarahan atau kernikterus)

3. Sepsis

4. Hydrops fetalis

5. Kelainan jantung bawaan

6. Asfiksia

7. Anoksia

8. Perdarahan kelenjar adrenalin

9. Hipotiroidismc

10. Kelainan bawaan multipel

11. Tetanus neonatorum

12. Cold injury

13. Pasca transfusi tukar

14. Obat-obat yang diberikan kepada ibu

15. Penghentian tiba-tiba pemberian glukose hipertonik parenteral.

Hipoglikemia 10
C. Patofisiologi

 Hipoglikemi sering terjadi pada  BBLR, karena cadangan glukosa rendah.


 Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga respon insulin
juga meningkat pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer
glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism)
sehingga terjadi hipoglikemi.
 Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan
kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian. 
 Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes melitus.
  Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama proses
persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
 Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena meningkatkan
penggunaan cadangan glukosa, misalnya  pada asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan
pernapasan.

D. Diagnosa

Anamnesis :
 Riwayat bayi  menderita asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan
 Riwayat bayi premature
 Riwayat bayi Besar untuk Masa Kehamilan (BMK)
 Riwayat bayi Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK)
 Riwayat bayi dengan ibu Diabetes Mellitus
 Riwayat bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan
 Bayi yang beresiko terkena hipoglikemia
o Bayi dari ibu diabetes (IDM)
o Bayi yang besar untuk masa kehamilan (LGA)
o Bayi yang kecil untuk masa kehamilan (SGA)
o Bayi prematur dan lewat bulan
o Bayi sakit atau stress (RDS, hipotermia)
o Bayi puasa
o Bayi dengan polisitemia
o Bayi dengan eritroblastosis
o Obat-obat yang dikonsumsi ibu, misalnya sterorid, beta-simpatomimetik dan
beta blocker.

Hipoglikemia 11
E. Diagnosa Banding

insufisiensi adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal, penyakit SSP, sepsis, asfiksia, abnormalitas
metabolik (hipokalsemia, hiponatremia, hipernatremia, hipomagnesemia, defisiensi piridoksin).

F. Gejala Klinis

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50mg/dL.
Gejala nya antara lain:
 Jitteriness
 Sianosis
 Kejang atau tremor
 Letargi dan menyusui yang buruk
 Apnea
 Tangisan yang lemah atau bernada tinggi
 Hipotermia
 RDS

G. Penatalaksanaan bagi Bayi


a. Monitor
Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu dimonitor dalam 3
hari pertama :
 Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam
 Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2 kali
pemeriksaan
Kadar glukosa ≤  45 mg/dl atau gejala positif tangani hipoglikemia
 Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari penanganan hipoglikemia
selesai

b. Penanganan hipoglikemia dengan gejala :


 Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1 ml/menit
  Pasang jalur iv D10 sesuai kebutuhan (kebutuhan infus glukosa 6-8 mg/kg/menit).
Contoh : BB 3 kg, kebutuhan glukosa 3 kg x 6 mg/kg/mnt = 18 mg/mnt = 25920 mg/hari.
Bila dipakai D 10% artinya 10 g/100cc, bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9 g/hari berarti
perlu 25,9 g/ 10 g x 100 cc= 259 cc D 10% /hari.

Hipoglikemia 12
Atau cara lain dengan GIR
Konsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah 12,5%, bila lebih dari 12,5% digunakan
vena sentral.
Untuk mencari kecepatan Infus glukosa pada neonatus dinyatakan dengan GIR.
Kecepatan Infus (GIR) = glucosa Infusion Rate

GIR (mg/kg/min) = Kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose (%)


                                                                6 x berat (Kg)

Contoh : Berat bayi 3 kg umur 1 hari


               Kebutuhan 80 cc/jam/hari  = 80 x 3 = 240 cc/hari  = 10 cc/jam

GIR = 10 x 10 (Dextrose 10%) = 100 = 6 mg/kg/min


6 x 3                            18

 Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
 Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi seperti diatas
 Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :
o Infus D10 diteruskan
o Periksa kadar glukosa tiap 3 jam
o ASI diberikan bila bayi dapat minum
 Bila kadar glukosa ≥ 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan
o Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal
o ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus diturunkan pelan-pelan
o Jangan menghentikan infus secara tiba-tiba

c. Kadar  glukosa darah < 45 mg/dl tanpa gejala :


 ASI teruskan
 Pantau, bila ada gejala manajemen seperti diatas
 Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum, bila :
o Kadar < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala tangani hipoglikemi
o Kadar 25-45 mg/dl naikkan frekwensi minum
o Kadar ≥ 45 mg/dl manajemen sebagai kadar glukosa normal

Hipoglikemia 13
d. Kadar glukosa normal

 IV teruskan
 Periksa kadar glukosa tiap 12 jam
 Bila kadar glukosa turun, atasi seperti diatas
 Bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa kadar glukosa tiap 12 jam, bila 2 kali
pemeriksaan dalam batas normal, pengukuran dihentikan.

e. Persisten hipoglikemia (hipoglikemia lebih dari 7 hari)


 konsultasi endokrin
 terapi : kortikosteroid  hidrokortison 5 mg/kg/hari 2 x/hari iv atau prednison 2 mg/kg/hari
per oral, mencari kausa hipoglikemia lebih dalam.
 bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain : somatostatin, glukagon,
diazoxide, human growth hormon, pembedahan. (jarang dilakukan)

Hipoglikemia 14
BAB III
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah atau kondisi ketidaknormalan
kadar glukosa serum yang rendah.
Frekuensi hipoglikemia pada bayi/anak belum diketahui pasti. Di Amerika dilaporkan sekitar
14000 bayi menderita hipoglikemia. Gutberlet dan Cornblath melaporkan frekuensi hipoglikemia
4,4 per 1000 kelahiran hidup dan 15,5 per 1000 BBI:R. Hanya 200-240 penderita hipoglikemia
persisten maupun intermitten setiap tahunnya yang masuk rumah sakit.
Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai kelainan mekanisme kontrol pada metabolisme
glukose, antara lain : inborn erors of metabolism, perubahan keseimbangan endokrin dan
pengaruh obat-obatan maupun toksin.
Hipoglikemia simtomatik pada neonatus cenderung terjadi selama 6-12 jam kehidupan. Sering
menyertai penyakit-penyakit seperti : distress perinatal, terlambat pemberian minum dan bayi dari
ibu DM.

Pada bayi/anak, gejala-gejala hipoglikemia dapat berupa: sakit kepala, nausea, cemas, lapar,
gerakan motorik tidak terkoordinasi, pucat, penglihatan b'erkunang-kunang, ketidakpedulian,
cengeng, ataksia, strabismus, kejang,malas/lemah, tidak ada perhatian dan gangguan tingkah laku.
 Hipoglikemia bisa disertai atau tidak dengan banyak keringat dan takhikardi.
Hipoglikemia asimptomatik yang terjadi pada neonatus, jika pemeriksaan uji dextrostix
menunjukkan kadar gula darah rendah, harus dikuatkan oleh pemeriksaan laboratorik.
Hipoglikemia simptomatik yang terjadi pada neonatus, bila klinik dan uji dextrostix menunjukkan
hipoglikemia, keadaan ini harus dikuatkan oleh pemeriksaan laboratorik. Infus glukose harus
segera dimulai (glukose peroral bukan merupakan pengan adekuat untuk hipoglikemia
simptomatik). Glukagon bisa diberikan selama terpasang infus glukose. 
Sejumlah kasus (1-12%) yang gejala kliniknya menetap/berulang meskipun sudah diberikan
glukose IV 12-16 mg/kgBB/menit, maka harus dipikirkan penyebab primemya. Diambil darah 5-
10 cc sebelum dan sesudah pemberian glukagon (30 mikrogram/kgBB IV/IM/IC tidak lebih dari .
1 mg).
Makan makanan hidrat arang yang sering telang digunakan dengan hasil bervariasi. Sekarang
telang digunakan pengobatan dengan pemberian makanan melalui naso gastric drips.

Hipoglikemia 15
Hipoglikemi Akietosis :Pengobatan dasar dan penyakit ini terdiri atas tindakan sederhana
menghindari puasa lebih dari 1 jam dan hindari penyebab-penyebab muntah.
Dalam keadaan serangan hipoglikemia diberikan segera 1-2 ml glukose 50%/kgBB IV, dilanjtkan
dengan infuse glukose 10%. Diet tinggi protein tinggi hidrat arang dengan pemberian 4-5
kali/hari.

Jika tidak diobati, Hipoglikemia yang berat dan berkepanjangan dapat menyebabkan kematian
pada setiap golongan umur.
Pada neonatus prognosis tergantung dari berat, lama, adanya gejala-gejala klinik dan kelainan
patologik yang menyertainya, demikian pula etiologi, diagnosis dini dan pengobatan yang
adekuat.

B. Saran
Diperlukan suatu pemahaman yang baik agar tidak salah dalam memahami tentang pengertian,
frekuensi penderita, etiologi, manifestasi klinik, pengobatan dan pragnosis dari hipoglikemia.

Hipoglikemia 16
DAFTAR PUSTAKA

2011. Hipoglikemia. http://chantiqueen-home.blogspot.com/2011/10/hipoglikemia.html. 23 Oktober 2012

2009. Hipoglikemia pada BBL. http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/hipoglikemia-pada-bayi-


baru-lahir.html. 23 Oktober 2012

Anita Roza. 2008. Hipoglikemi. http://anitaroza.multiply.com/reviews/item/3?&show_interstitial=1&u=


%2Freviews%2Fitem. 23 Oktober 2012

2011. Neonatus Resiko Tinggi dan Penatalaksanaan-nya. http://ayukazuka.blogspot.com/2011/06/asuhan-


neonatus-pada-bayi-dengan-resiko_05.html. 23 Oktober 2012

Hipoglikemia 17

Anda mungkin juga menyukai