Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR MEDIVAC DAN FASILITAS KESEHATAN

PELAPORAN DAN PEMANTAUAN KESEHATAN


Tujuan

Memastikan untuk mengidentifikasi bahwa setiap pekerjaan yang beresiko berkecenderungan dapat meni+
+mbulkan luka-luka, dan penyakit.

Tindakan
1. Kebijakan kesehatan PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA akan dipasankan diseluruh papan
pengumuman keselamatan Camp PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA dan Subkontraktor
2. Setiap medik dilapangan harus mempunyai jadwal radio untuk menghubungi Medik subkontraktor
3. Medik dari Subkontraktor harus melaporkan ke Dokter PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA dan atau
Paramedic
4. Dokter / Medik harus melaporkan ke HSE Supervisor
5. Supervisor HSE akan membuat laporan informasi didalam laporan harian, mingguan dan bulanan
6. Laporan dari Dokter atau Medik harus dilengkapi dengan formulir-formulir seperti yang tertera di
MANUAL PROSES HSE PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA yang terdiri dari :
 Laporan Harian
 Tentang korban yang mempunyai luka-luka yang cukup berat dan harus istirahat sehingga untuk
sementara tidak bisa bekerja
 Laporan tentang luka atau penyakit yang tidak bisa diobati dan harus di bawa ke Dokter atau Paramedik
di klinik base camp atau PUSKESMAS / Rumah Sakit
 Pertolongan pertama dari klinik base camp dalam yang kasus agak berat
 Hasil dari tiap pengkajian yang direncanakan atau yang tidak direncanakan
 Evakuasi kecelakaan gawat darurat
 Pelatihan (CPR, Pendarahan, gigitan ular, dan induksi untuk karyawan yang baru)
 Pengaduan beberapa penyakit ringan
7. Seluruh kasus akibat luka-luka harus dilaporkan sesuai dengan Pemantauan Kesehetan yang ada dalam
MANUAL PROSES HSE PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA

Laporan Mingguan (Jumat sampai Kamis)


1. Laporan gabungan statistik dari seluruh laopran kru lapangan dan base camp
2. Perkiraan arah perkembangan

Laporan Bulanan (Lengkap dalam satu bulan, berarti tanggal 1 sampai hari terakhir dalam bulan tersebut)
1. Meninjau kembali hasil dalam satu bulan terhadap sasaran dari Pengelolaan Kesehatan
2. Menetapkan perencanaan program pelatihan bulanan / program kepedulian kesehatan
3. Menetapkan perencanan buletin kesehatan bulanan
4. Menginformasikan area pekerjaan yang harus diperhatikan dan hal-hal merugikan yang sering terjadi

Pada saat tim medis lapangan yang baru tiba di Base Camp, harus dibekali dengan:

 Peralatan P3K yang lengkap


 Ransel
 Jam/penunjuk waktu
 Senter dan dua batere
 Buku laporan untuk mencatat seluruh tindakan di lapangan
 Pena
 Label untuk menandai seluruh perlengkapan

HSE Plan PT. Darmawan Putera Pratama 1


1. Uraian Pekerjaan
Sangatlah penting untuk mengkaji dan mendiskusikan kembali tentang uraian pekerjaan tim medis di
lapangan, agar makin dapat dipahami apa yang harus dilakukan.

2. Rencana Evakuasi Medis


Diskusikan tentang prosedur - prosedur utama dan peraturan - peraturan medis di lapangan dalam
merencanakan tindakan evakuasi medis.

3. Petunjuk Perlakuan
Diskusikan dengan petugas medis mengenai pertolongan pertama korban yang mengalami patah tulang,
pendarahan, digigit ular, CPR dan juga penanganan pasien malaria, radang paru-paru, luka menular, dll.
Rencanakan untuk menaksirkan tingkatan keahlian dalam pelatihan sambil berjalan untuk setiap petugas
medis.
Sediakan formulir Laporan Medis Mingguan (4 eksemplar) untuk setiap petugas medis, untuk diserahkan ke
Base Camp setiap minggu pada hari Jumat dan jelaskan bagaimana cara membuat laporan mengenai
tindakan medis yang telah dilakukan di lapangan.
Sediakan formulir Permintaan Medis untuk setiap petugas medis (4 eksemplar) untuk diserahkan ke Base
Camp setiap minggu pada hari Jumat dan jelaskan bagaimana meminta obat-obatan.
Penyediaan perlengkapan medis akan disiapkan oleh dokter / paramedis dan dikirim ke lapangan pada hari
berikutnya oleh petugas.
Terangkan mengenai mekanisme kerja antar anggota tim medis ( tim medis lapangan, dokter / paramedis )
dan tanyakan kepada tim medis untuk menghubungi dokter / paramedis setiap saat apabila perlu arahan.
Hubungan dapat dilakukan dengan menggunakan radio atau dengan menyampaikan catatan kertas.
Sebelum meninggalkan kru, tim medis lapangan menyerahkan kembali segala sesuatunya kepada Klinik
Base Camp dan dokter / paramedis akan menandatangani pengembalian perlengkapan.

A. PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS / ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG /


NARKOBA
 Dilarang keras dalam penggunaan yang tidak sah, pemilikan, penyaluran, pembelian atau penjualan
obat-obat terlarang atau minuman keras oleh setiap personil saat berada di wilayah kerja PT.
DARMAWAN PUTERA PRATAMA atau wilayah kerja Klien atau sewaktu mengoperasikan peralatan
PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA
 Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA terhadap
kebijakan ini akan dikenakan tindakan disiplin, termasuk pemecatan (PHK). Setiap personil yang
melanggar kebijakan ini akan dipindahkan secepat mungkin dari tempat-tempat kerja PT.
DARMAWAN PUTERA PRATAMA atau wilayah kerja klien
 Kebijakan PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA dalam hal penggunaan minuman keras/alkohol dan
obat terlarang/narkoba harus dipasang pada seluruh papan pengumuman di Base Camp, termasuk
Camp Sub-Kontraktor, Fly Camp dan tempat-tempat lain yang dianggap penting
 Kebijakan tersebut harus dikaji ulang pada saat induksi seluruh personil dilokasi setiap camp
lapangan.
 PT. DARMAWAN PUTERA PRATAMA akan menguji setiap calon karyawan yang melamar pada
pekerjaan yang bersifat “Safety Sensitive” seperti halnya yang telah ditegaskan di dalam kontrak
Client, berkaitan dengan masalah minuman keras dan obat terlarang..
 Pengujian tersebut harus dibuat sebagai bagian dari evaluasi medis PT. DARMAWAN PUTERA
PRATAMA mengenai kelayakan fisik dari calon karyawan yang akan bekerja pada bidang
pekerjaannya

HSE Plan PT. Darmawan Putera Pratama 2

Anda mungkin juga menyukai