1. UMUM
Kesehatan dan keselamatan kerja karyawan adalah menjadi sesuatu yang penting
diperhatikan dengan meningkatnya aktivitas pekerjaan dilingkungan PT. Darmawan
Putera Pratama karena lebih berpeluang dan berpotensi terjadinya kecelakaan.
Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kesertaan dan kesadaran para
karyawan untuk melakukan segala upaya dan langkah guna memastikan keselamatan
tersebut.
Dengan disusunnya pedoman keselamatan dan kesehatan kerja karyawan ini, maka
diharapkan kesadaran karyawan terhadap keselamatan, kesehatan kerja akan
semakin membaik dan membudaya. Sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi atau
dihilangkan.
1. SASARAN
2. TUJUAN
Dengan disusunnya buku pedoman pedoman kerja aman ini, maka diharapkan
segenap karyawan PT. Darmawan Putera Pratama hendaknya selalu bekerja dengan
meningkatkan :
Sebagian besar kecelakaan yang terjadi dikegiatan work shop dan instalasi
perpipaan umumnya bisa dihindari minimum dikurangi dengan memelihara
tempat kerja yang baik, oleh sebab itu segala bentuk pemeliharaan sangat
dianjurkan dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Adapun hal-hal yang perlu mendapat pemeliharaan antara lain :
1. Penempatan barang
Semua barang yang ditempatkan agar ditempatkan pada rak untuk
menghindari kemungkinan jatuh dan disusun gengan rapih.
3. Ceceran minyak
Tumpahan minyak yang berada pada lantai, dek, ruang akomodasi atau
tempat lain agar dibersihkan secepatnya terutama pada mesin-mesin
generator. Minyak atau bahan bakar cair dan gas yang mudah terbakar agar
disimpan cukup jauh dari nyala api. Cat dan minyak agar ditaruh di ruang
khusus yang bervebtilasi. Minyak dilarang dibuang kedalam air demikian pula
yang berasal dari uji produksi.
a. Teknik mengangkat
b. Rencanakan arah
D. MESIN PENGANGKAT
a. Crane
2. Forklift
G. Penyimpanan ( strorage )
1. Lokasi penyimpanan solar, oli, thiner, air accu, cat dan gemuk harus jauh dari
sumber api, panas, air hujan dan dipisahkan satu dengan yang lainnya.
2. Disetiap lokasi penyimpanan harus diberi tanda pengenal barang dan rambu
larangan untuk kegiatan yang membahayakan.
I. Penyimpanan tools
L. Alat-alat listrik
Alat ini harus dipakai bila bekerja pada daerah yang berdebu, contoh pada
tempat penampung lumpur, cementing atau zat kimia.
Digunakan oleh pekerja yang berada pada tempat yang tinggi dimana ada
resiko jatuh. Dalam melaksanakan pekerjaan diketinggian harus selalu
menggunakan alat ini.
A. Keselamatan mekanis
Untuk menjamin agar pemakaian alat – alat selalu dalam keadaan aman, maka
perlu diperhatikan keselamatan sebagai berikut :
1. Mesin Perkakas
Lathe ( Mesin bubut )
Booring ( Mesin bor )
Grinda/grind ( Mesin gerinda )
Hax Saw Machine ( Gergaji Mesin )
Milling machine ( Mesin perata )
Test Macine ( Mesin test )
Welding machine ( Mesin las )
Alat pengaman terdiri dari kaca pelindung dan guard belt, bila terbuat dari
kawat jarak 3/8” atau 0.9 cm. Khusus untuk gerinda yang perlu diperhatikan
jarak antara batu gerinda terhadap landasan 1/8” atau 0.3 cm ( 0.3 x tebal
benda kerja ).
2. Mesin las
3. Engine Tester
4. Electrical Tester
Perlu diperhatikan guard belt dan clamp pengikat serta safety brake
B. Keselamatan listrik
2. Sekering
a. Alat- Alat pelindung diri harus digunakan ( Kaca mata pelindung, topeng,
apron, pelindung lengan, sarung tangan kulit, pelindung dan penutup kaki )
b. Tutup pengaman kabel dan holder harus selalu diperiksa, jika ada
kerusakan harus segera diperbaiki.
c. Tidak boleh melakukan penglelasan apabila badan atau pakaian dalam
keadaan basah.
d. Apabila bekerja pada daerah yang lembab harus lebih berhati-hati karena
kemungkinan shock ( Pingsan )
e. Tidak oleh bekerja didekat bahan-bahan yang mudah meledak dan mudah
terbakar.
f. Bila mengelas tangki minyak tanah, tangki tersebut harus benar-benar
dalam keadaan kosong dan terbuka.
g. Tidak boleh menggunakan holder yang telah rusak.
h. Kabel masa harus benar-benar tersambung pada benda kerja dengan baik.
i. Gagang palu harus selalu kokoh dan cukup panjang.
Identifikasi dan Mitigasi bahaya PT. Darmawan Putera Pratama 10
j. Sambungan sambungan kawat pengelasan pada bagian primer & sekunder
harus selalu disekat secara sempurna.
k. Batang pengelas (Welding Rod ) harus selalu dilepas apabila menyimpan
holder setelah berhenti ata selesai mengelas
l. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja.
1. Harus dipasang alat pelindung diri yang sesuai dengan standard pekerjaan.
2. Jarak pemasangan harus diperhitungkan agar tangan pekerja tidak
terpotong/terjepit.
3. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja.
J. Perkakas kerja
Identifikasi dan Mitigasi bahaya PT. Darmawan Putera Pratama 11
1. Gunakan Perkakas Kerja Yang Masih Berfungsi Dengan Baik Dan Aman Bagi
Keselamatan Kerja.
2. Laporkan segera kepada atasan apabila ditemukan perkakas kerja yang
rusak, agar diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
3. Apabila harus memperbaiki perkakas kerja pertimbangkan factor
keselamatan kerja.
4. Harus memahami prosedur pemakaian perkakas kerja yang benar dan aman
sebelum mempergunakannya.
5. Jangan memasakan pemakaian perkakas kerja tanpa memperhitungkan
keselamatan baik diri sendiri maupan orang lain dan perkakas kerja itu
sendiri.
6. Apabila mempergunakan perkakas kerja yang terbuat dari logam dan
bersumber tenaga dari listrik yang tanpa isolator, maka kabel arde harus
tertanam ditanah
7. Selalu tempatkan perkakas kerja dalam keadaan bersih teratur dan rapih.
1. Tidak boleh menggunakan alat bantu angkat ( rantai, wire rope, hook sling )
yang tidak memiliki sertifikat.
2. Jangan menggunakan perlengkapan alat tangan yang sudah aus dan rusak.
3. Jangan membiarkan sling atau kaki sling menggelantung pada waktu derek
sedang berjalan.
4. Jangan menyeret sling di tanah atau menarik sling dari bawah beban dengan
Derek.
5. Jangan gunakan bata, batako atau benda-benda lain yang mudah hancur
pada waktu memasang ganjal di bawah beban atau diantara tumpukan
beban.
6. Jangan membiarkan pin ( Pasak ) keluar dari shakle bila sedang tidak
digunakan dan kemudian menggunakan baut bila pin itu hilang.
7. Jangan membuat bahul ( Bundelan akhir ) pada tali kawat, tali serat dan
rantai atau sambungan rantai dengan menggunakan mur dan baut.
8. Jangan membiarkan sling-sling tali terpasang pada beban derek pada waktu
pengelasan ( Penghubung listrik ketanah )
9. Jangan melilitkan sling di seputar beban yang terbuka bagian atasnya tanpa
menggunakan spreader ( Perentang ) guna mencegah benturan.
10. Tempatkan sling pada lokasi yang berventilasi, terlindung dari benda-benda
tajam, serangga-serangga dan reruntuhan.
11. Sebelum menggunakan sling, pilih sling yang sesuai dengan kapasitas daya
angkat yang aman dan periksa kondisi sling tiap 30 cm disetiap sisi, bila
terjadi cacat, karat, pelapukan, diameter mengecil, serbuk-serbuk tali ada
yang putus, jangan digunakan.
Bila akan bekerja pada daerah berbahaya, harus mendapatkan ijin terlebih dahulu,
untuk menjaga agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi bahaya-bahaya yang
tidak diharapakan.
5. Safety communication
A. Rambu-rambu
Aturan Di Mess