Anda di halaman 1dari 14

K3 PERGUDANGAN

K3 Pergudangan

Data Bureau of Labor Statistics mencatat, lebih dari 3 juta


kecelakaan terjadi di tempat kerja setiap tahunnya dan
diantaranya banyak terjadi di area gudang. Bahkan, sektor
pergudangan dan transportasi memiliki tingkat kecelakaan
dengan cedera fatal tertinggi dibanding sektor lainnya.
Maka dari itu, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan
pekerja saat bekerja di area gudang, yakni keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) di pergudangan, agar kerugian
perusahaan dari berbagai aspek (biaya, waktu, cedera,
dan produktivitas) dapat diminimalkan. Terlebih proses
kerja di gudang mengandung banyak potensi bahaya yang
bisa mengakibatkan cedera, sehingga para pekerja harus
benar-benar memahami prosedur K3 saat melakukan
pekerjaannya.

1
K3 Pergudangan

Occupational Safety & Health Administration (OSHA) telah


mengidentifikasi penyebab umum terjadinya kecelakaan di
gudang, antara lain:
• Kesalahan saat mengoperasikan forklift
• Penyimpanan dan penyusunan palet atau barang tidak
tepat atau tidak aman
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tidak
sesuai atau lalai menggunakan APD
• Prosedur K3 yang dirancang manajemen tidak memadai
• Melakukan gerakan berulang atau teknik manual
handling yang tidak tepat sehingga mengakibatkan
cedera tulang belakang, radang otot dan keseleo,
hingga cedera pada jaringan lunak seperti saraf,
ligamen, dan tendon.

K3 Pergudangan

Pengoperasian Forklift
Bahaya : Kecelakaan forklift seringkali terjadi melibatkan
pejalan kaki, forklift rubuh ketika mengangkat beban,
beban terjatuh ketika diangkat, pekerja atau operator
tertimpa beban, dan tabrakan forklift.
Solusi :
• Operator forklift harus ikuti kursus, hingga dapat
menjalankan forklift dengan benar dan aman. Hanya
pekerja yang kompeten yang dibolehkan menjalankan
forklift.
• Operator harus melakukan perawatan dan perbaikan
forklift dengan cara teratur untuk meyakinkan keadaan
forklift selalu aman.

2
K3 Pergudangan

• Operator harus melakukan kontrol menyeluruh


sebelumnya menjalankan forklift, termasuk mengecek
baterai atau cairan hidrolik pada forklift.
• Pakai sabuk pengaman sebelumn menjalankan forklift.
Ikuti prosedur aman saat mengangkat dan menurunkan
barang. Jauhi mengangkut barang melebihi
kemampuan kapasitas yang sudah ditetapkan.
• Sebelum menjalankan forklift, lihat terlebih dahulu load
chart (grafik beban) yang tercantum pada forklift.
• Operasikan forklift sesuai kecepatan yang disarankan.
Kurangi kecepatan saat berada di tikungan atau
persimpangan, saat melewati rel atau gundukan, saat
berada di jalan yang licin, saat melalui ruang sempit,
dan saat banyak pejalan kaki.

K3 Pergudangan

• Jauhi bercanda dan ugal-ugalan saat menjalankan


forklift. Janganlah memakai forklift untuk pekerjaan/
maksud apa pun, seperti mengangkut penumpang atau
memakai forklift untuk akses bekerja di ketinggi.
• Jagalah jarak aman sekitar 3 m pada forklift dengan
pejalan kaki dan dengan operasi forklift lain.

3
K3 Pergudangan

Teknik Manual Lifting/Handling


Bahaya : Teknik manual lifting/handling yg tidak tepat akan
berisiko menyebabkan cedera seperti radang otot dan
keseleo, masalah sendi dan tulang pada tangan, bahu
tulang belakang, dan kaki, cedera pada otot sekitar leher
dan kepala, sakit kritis sampai kelelahan.
Pada semua pekerjaan manual handling dan pekerjaan
yang berisiko menyebabkan cedera. Jika diperlukan, dapat
mendesain kembali teknik manual handling dan
menggantinya dengan teknik pengangkatan mekanis,
misalnya memakai lift truck, pallet truck, atau trolley.
Kerjakan teknik manual handling dengan benar, salah
satunya :

K3 Pergudangan

• Perhatikan garis kemampuan, artinya sikap badan


dengan memposisikan kaki ke arah beban yang
diangkat. Posisi kuda-kuda akan sangat merubah
kemampuan dalam melakukan pengangkatan beban
• Angkat beban sedekat mungkin dengan badan dan
pastikan tulang punggung tetaplah tegak saat
mengangkat beban
• Jagalah agar beban tetap dekat dengan pinggang ketika
benda dipindahkan dan pandangan juga harus bebas
dari terhalang dan kondisi ruang kerja tak ada gangguan
• Jalanlah dengan cara menyamping saat menuruni
tangga atau lorong untuk melindungi stabilitas dan
memudahkan melihat jalur yang dilalui

4
K3 Pergudangan

• Pastikan kepala untuk tetap tegak dan pandangan lurus


ke depan
• Janganlah mengangkat beban melebihi batas berat
beban maksimum.

K3 Pergudangan

Hazard Communication
Bahaya : Tidak sengaja menghirup bahan kimia beracun,
bahan kimia kontak dengan mata, atau luka bakar akibat
terserang tumpahan atau percikan bahan kimia beresiko.
Solusi :
• Pastikan setiap bahan kimia beresiko yang ada di
gudang memiliki data Material Safety Data Sheet
(MSDS) yang komplit.
• Pastikan rambu K3 bahan kimia yang terpasang di
ruang gudang terlihat terang dan dapat dipahami oleh
pekerja.

5
K3 Pergudangan

• Ikuti panduan pada MSDS saat mengatasi bahan kimia


beresiko.
• Berikan training pada karyawan tentang perlakuan,
resiko apabila terkena bahan kimia, alat pelindung diri
yang dipakai sampai cara membersihkan tumpahan
bahan kimia.
• Siapkan perlengkapan untuk membersihkan tumpahan
dan taruh di dekat ruang penyimpanan bahan kimia.
• Buat prosedur tercatat untuk menangani tumpahan
bahan kimia.
• Pakai alat pelindung diri yang tepat sesuai potensi
bahaya berbahan kimia.
• Simpan semua bahan kimia di ruang khusus dan aman.
• Simpan bahan kimia di ruang yang jauh dari jalur forklift.

K3 Pergudangan

Alat Pelindung Diri (APD)


Bahaya : Kelalaian dalam memakai APD atau memakai
APD yg tidak tepat dapat menyebabkan bahaya seperti
terkena tumpahan atau percikan bahan kimia, terkena
jatuhan benda dari atas, terpeleset dan tersandung.
Solusi :
• Lakukan penilaian resiko untuk mengidentifikasi potensi
bahaya yang ada di ruang kerja.
• Gunakan APD yang sesuai dengan potensi bahaya dan
tipe paparan di ruang kerja. Untuk ruang gudang, pekerja
dapat memakai APD seperti pelindung kepala, baju
pelindung, pelindung mata, pelindung tangan, dan
pelindung kaki.

6
K3 Pergudangan

Pengaturan Palet atau Pengaturan Racking


Bahaya : Pengaturan palet atau barang yg tidak benar
dapat menyebabkan jatuhnya barang dan mencederai
pekerja.
Solusi :
• Jangan menggunakan palet yang telah rusak atau rapuh.
• Jangan menyimpan barang dengan beban berlebihan
diatas palet.
• Letakan palet yg tidak digunakan ditempat khusus
dengan jarak jauh dari rak penyimpanan.
• Palet atau barang harus ditempatkan di permukaan yang
datar.
• Letakan barang yang lebih berat di posisi paling bawah
atau menengah pada rak.

K3 Pergudangan

• Jangan menggunakan tumpukan palet atau palet pada


forklift sebagai akses untuk bekerja di ketinggian atau
sebagai basis bekerja.
• Dengan system racking, dapat menempatkan jala atau
jaring di belakang rak atau pagar pengaman untuk
hindari benda jatuh.
• Susun palet atau barang dengan rapih dan aman.
• Lakukan kontrol pada rak dengan secara berkala oleh
orang yang kompeten
• Jangan memanjat rak penyimpanan atau palet yang
tersusun untuk menghindari resiko terjatuh
• Gunakan APD pendukung seperti safety helmet, sarung
tangan, safety shoes saat bekerja di gudang.

7
K3 Pergudangan

Terpeleset dan Tersandung (Slip & Trip)


Bahaya : Kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat
menyebabkan cedera yang serius di bagian pergelangan
kaki, lutut, dan punggung. Bahkan juga, UK Healthy And
Safety Executive mengatakan kalau 90% kecelakaan
terpeleset dan tersandung dapat mengakibatkan cedera
patah tulang. Lebih fatal lagi, dapat menyebabkan pada
kematian.
Penyebabnya terpeleset : tumpahan cairan (minyak, oli,
cairan sabun) di lantai kerja ; beberapa bahan kering yang
menyebabkan lantai kerja menjadi licin (debu, tepung, pasir,
serbuk kayu) ; bahan lantai terlalu licin ; bocoran cairan dari
pipa, mesin, atau atap ; dan pemakaian alas kaki yg tidak
tepat (sandal jepit, high heels, slipper).

K3 Pergudangan

Penyebab tersandung : banyak kendala di ruang pejalan


kaki (kabel, kawat, selang yang melintang) ; peletakan
barang tidak rapi ; bagian lantai yang hilang atau rusak,
perubahan ketinggian permukaan lantai tidak di beri
isarat/tanda ; tangga rusak atau ketinggian tangga berbeda
; dan penerangan yg tidak mencukupi.
Solusi :
• Bersihkan kontaminan sesegera mungkin.
• Pakai cara pembersihan lantai yang tepat
• Spot cleaning yaitu cara pembersihan lantai dengan
hanya bersihkan titik tertentu dimana tumpahan terjadi.
• Mopping atau mengepel lantai dengan memakai kain pel
efisien dipakai pada lantai yang halus.

8
K3 Pergudangan

• Sweeping yaitu cara pembersihan dengan memakai


sapu. Cara ini pas dipakai untuk bersihkan sampah dan
beragam type kontaminan kering.
• Wet vacuuming yaitu cara yang dipakai untuk
membersihkan kontaminan cair dengan pertolongan
vacuum cleaner khusus ruang basah.
• Dry vacuming yaitu cara yang dipakai untuk
membersihkan kontaminan kering dengan pertolongan
alat dry vacum cleaner. Efisien dipakai di lantai yang
memiliki struktur kasar.
• Gunakan pelapis anti slip pada lantai kerja.
• Gunakan rambu sesuai potensi bahaya di area gudang,
seperti rambu K3 terpeleset dan tersandung dan floor
marking.

K3 Pergudangan

• Pastikan pencahayaan di ruang kerja memadai


• periksa keadaan lantai kerja untuk mengidentifikasi ada
permukaan yg tidak rata atau rusak. Ganti/perbaiki
segera apabila diperlukan
• Tutup kabel listrik atau selang yang melintang di ruang
pejalan kaki untuk meminimalisir resiko tersandung dan
membuat perlindungan kabel atau selang dari kerusakan
• Gunakan alas kaki atau safety shoes yang tepat dan anti
slip saat melakukan aktivitas di gudang.

9
K3 Pergudangan – Job Safety Analysis

JSA adalah teknik manajemen keselamatan kerja yang


berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian
bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan
atau tugas yang hendak dilakukan. JSA ini berfokus pada
hubungan antara pekerja, tugas/pekerjaan, peralatan, dan
lingkungan kerja.

Dengan demikian JSA merupakan suatu dokumen yang


memberikan pedoman dalam mengidentifikasi secara jelas
bahaya-bahaya dan insiden potensial berkaitan dengan
setiap langkah tugas/pekerjaan, dan mengembangkan
solusi untuk menghilangkan, mengurangi dan mengontrol
bahaya/risiko dan insiden.

K3 Pergudangan – Job Safety Analysis

JSA melibatkan tiga unsur penting, yakni:


• Langkah-langkah pekerjaan secara spesifik
• Bahaya yang terdapat pada setiap langkah pekerjaan
• Pengendalian berupa prosedur kerja aman untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan bahaya pada
setiap langkah pekerjaan

10
K3 Pergudangan – Identifikasi Potensi
Bahaya

Ada beberapa teknik identifikasi potensi bahaya di tempat


kerja:
• Human Error Assesment and Reduction Technique
(HEART).
Teknik HEART dikembangkan oleh Williams pada 1986.
Teknik tersebut digunakan dengan tujuan mengevaluasi
probabilitas dari sebuah kesalahan manusia yang terjadi
diseluruh penyelesaian tugas tertentu.
Hazard Identification Risk Assessment and Determining

K3 Pergudangan

• Hazard Identification Risk Assessment and


Determining Control (HIRADC).
Suatu persyaratan OHSAS 18001, organisasi harus
menetapkan prosedur mengenai Identifikasi Bahaya
(Hazards Indentification), Penilaian Risiko (Risk
Assessment), dan menentukan Pengendaliannya
(Determining Control), atau disingkat dengan HIRADC,
keseluruhan program ini disebut juga manajamen risiko
(risk manajemen).

11
K3 Pergudangan

• Technique for Human Error Rate Prediction (THERP).


Teknik ini dikembangkan oleh Alan Swain pada tahun
1950. Penentuan error dilakukan berdasarkan penilaian
yang diberikan oleh seorang ahli. Error tersebut dapat
diketahui dengan cara membuat task analysis terlebih
dahulu. Output dari THERP selain nilai probabilitas
adalah taksonomi error, taksonomi
behavioral,performance shaping factor (PSF) dan tabel
human error.

K3 Pergudangan

• Skill, Rule, and Knowledge-based behaviour


approach (The SRK).
The SRK dikembangkan berdasarkan taksonomi
classifications of error yang dikembangkan oleh
Rasmussen. Metode identifikasi potensi bahaya
berdasarkan skill, rule, dan knowedge-based behavior.

• Systematic Human Error Reduction and Prediction


Approach (SHERPA).
Teknik SHERPA dikembangkan oleh Embrey. Teknik
SHERPA tidak hanya menganalisis pekerjaan secara
terstruktur tetapi juga memberikan solusi terhadap error
yang mungkin

12
K3 Pergudangan

Aplikasi Ergonomi di Gudang


Bahaya : Teknik pengangkatan, gerakan berulang atau
design kerja yang buruk dapat menyebabkan work-related
musculokeletal disorder (WMSDs) atau masalah otot yang
dikarenakan kekeliruan postur kerja saat melakukan suatu
kesibukan kerja. Jika otot menerima beban statis dengan
cara berulang dan kurun waktu yang lama, dapat
mengakibatkan keluhan berbentuk rusaknya pada sendi,
ligamen, dan tendon.
Solusi :
• Bila sangat mungkin, pakai perlengkapan bertenaga
(powered equipment) bukan pengangkatan dengan cara
manual oleh tenaga manusia untuk mengangkat barang
dengan beban berlebihan.

K3 Pergudangan

• Pastikan pencahayaan di ruang kerja mencukupi.


• Berikanlah pengetahuan tentang ergonomic kerja
sesuai dengan tipe pekerjaan, seperti teknik manual
handling.
• Lakukan uji beban yang akan diangkat untuk
memprediksi berat tubuh, ukuran dan massa, dan untuk
memastikan cara pengangkatan yang tepat.
• Pakai kaki sebagai tumpuan dan jagalah punggung
tetaplah tegak saat mengangkat barang.
• Minta pertolongan rekan kerja atau gunakan alat bantu
bila ragu untuk mengangkat barang.

13
K3 Pergudangan

• Baiknya geser kaki dengan cara perlahan-lahan ke arah


yang dikehendaki.
• Jagalah keadaan lantai kerja tetaplah bersih, tidak licin,
dan bebas dari rintangan.

TUGAS 4
 Buat Contoh HIRADC atau JSA salah satu
aktifitas di gudang.
 Dikumpulkan minggu depan
 Tugas kelompok (kelompok harus sesuai
dengan tugas SOP)

14

Anda mungkin juga menyukai