Anda di halaman 1dari 4

Nama : elfira ivantika

Nim : 19020068

Kelas : FS B

1. Jelaskan definisi dari istilah – istilah berikut ini:

a. Alat angkat (Lifting Equipment)

Alat yang dikonstruksikan untuk mengangkat dan menurunkan muatan.

b. Alat bantu angkat (Rigging Equipment)

Alat pendukung untuk menahan atau mengunci material/muatan.

c. Rigging

Mengacu pada dua hal: proses aman pemindahan beban dengan menggunakan sling, kerekan, dan jenis
alat pengangkat lainnya dan peralatan yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban-
beban tersebut.

d. Pengangkatan Kritis (Critical Lifting)

Pengangkatan untuk menangani muatan berbahaya dan sangat sensitif.

e. Beban Kerja Aman (Safe Working Load)

Beban Kerja Aman atau safe working load (SWL) adalah beban maksimum yang dapat ditentukan pada
satu bagian alat pengangkat. Bebansebenarnya tidak boleh melebihi SWL.

2. Jelaskan fungsi dan kegunaan dari beberapa beralatan berikut ini:

a. Tali Kendali (Tag Line)

Alat yang membantu mengendalikan beban.

b. Wire Rope Sling

Alat yang digunakan sebagai komponen crane agar dapat beroprasi untuk mengangkat beban, untuk
Dredging atau pengerukan, untuk mengikat barang atau lashing

c. Shackle

Alat untuk menghubungkan Sling dengan pengait obyek sehingga apabila pengait Obyek berbentuk
lingkaran
3. - belt conveyor

- konveyor

- tower crane

- sangkar

- overhead traveling

4 . - Mengoperasikan jenis dan kapasitas crane sesuai dengan SIO yang dimiliki (Kelas A / B / C).

- Dilarang meninggalkan operator kabin selama crane melayani

- Pemeriksaan dan pengamatan terhadap kemampuan kerja crane serta merawat kondisinya termasuk
juga alat-alat piranti keselamatannya dan alat perlengkapan lainnya yang berkaitan dengan bekerjanya
crane tersebut (mis. Boom naik / boom turun, swing, block naik / turun, dll).

5.

1. Semua personil yang ikut serta dalam operasional pengangkatan harus memakai Alat

2. Pelindung Diri (APD) sesuai dengan tipe pekerjaan dan ketentuan yang berlaku.

3. Tangan maupun jari tidak bisa diletakkan di antara sling beban ketika sling sudah dikencangkan
melingkari beban.

4. Personil yang ikut serta dalam sistem pengangkatan material tidak diijinkan ikut serta dalam
pekerjaan lainnya yang bisa mengalihkan perhatian mereka dari sistem pengangkatan itu.

5. Operasional harus dihentikan ketika operator Crane angkat meragukan keselamatan suatu
beban.

6. Semua personil harus pada tempat aman atau bebas dari bahaya yang berasal dari beban ketika
beban juga akan diangkat dan atau beban dalam keadaan tergantung.

7. Operator Crane harus menyikapi instruksi dari pemberi signal yang ditunjuk (ringer).

8. Selain petugas pemberi signal, operator Crane tidak disarankan mematuhi instruksi
stop/berhenti yang didapatkan oleh siapa saja ketika sistem pengangkatan berjalan.

9. Tali pengarah/tag line harus dipakai untuk mengatur beban ketika beban diangkat atau
diletakkan pada tempatnya.

10. Tali pengarah harus memiliki panjang yang cukup untuk memungkinkan pengendalian beban
dan menanggung personil yang ikut serta dalam sistem pengangkatan tidak melintas melalui beban yang
sedang diangkat.

11. Beban yang sedang diangkat harus dijamin/dijaga bebas dari semua kendala.
12. Sling yang rusak atau cacat dilarang untuk dipakai pada sistem pengangkatan.

13. Sling dilarang untuk dipendekan dengan simpul atau baut atau perangkat lainnya yang di buat
sendiri.

14. Perhatikan segi Ergonomis saat akan mengangkat beban dengan manual

15. Sling dilarang dimuati dengan beban yang berlebihan dari tingkat kemampuannya.

Kaitan/Hook Crane harus memiliki lathces untuk menghindar terlepasnya sling dari hook crane.

16. Untuk pengangkatan beban yang memiliki bagian tepi yang tajam, sling harus diberi bantalan
pelindung.

17. Hindarkan berhenti atau mulai sistem pengangkatan secara mendadak.

6.

1. Step 1: Identifikasi bahaya

Untuk mengidentifikasi bahaya, Anda perlu memahami perbedaan antara ‘bahaya’ dan ‘risiko’. Bahaya
adalah ‘sesuatu yang berpotensi menimbulkan bahaya’ dan risiko adalah ‘kemungkinan potensi bahaya
itu terwujud’. Bahaya dapat diidentifikasi dengan menggunakan sejumlah teknik yang berbeda seperti
berjalan di sekitar tempat kerja, atau menanyakan ke karyawan Anda.

2. Step 2: Tentukan siapa yang mungkin terkena bahaya dan bagaimana

Sekali anda telah mengidentifikasi sejumlah bahaya, anda perlu memahami siapa atau apa yang
mungkin terkena bahaya/dampak resiko dan bagaimana resiko tersebut berdampak pada sesuatu
tersebut.

3. Step 3: Evaluasi resiko dan buat keputusan berdasarkan pengukuran pengendalian

Setelah mengidentifikasi bahaya dan menentukan siapa yang mungkin terkena bahaya dan bagaimana,
anda diharuskan untuk melindungi hal terdampak tersebut dari bahaya. Bahaya dapat dihilangkan
secara penuh atau dilakukan pengendalian resiko.

4. Step 4: Catat temuan anda

Temuan Anda harus ditulis itu adalah persyaratan hukum di mana ada 5 atau lebih karyawan; dan
dengan mencatat temuan itu menunjukkan bahwa Anda telah mengidentifikasi bahaya, memutuskan
siapa yang dapat dirugikan dan bagaimana, dan juga menunjukkan bagaimana Anda berencana untuk
menghilangkan risiko dan bahaya.

5. Step 5: Tinjau kembali penilaian anda dan update ketika diperlukan

Anda tidak boleh lupa bahwa beberapa tempat kerja tetap sama dan sebagai hasilnya penilaian risiko ini
harus ditinjau dan diperbarui bila diperlukan.
7. Dalam suatu Lifting Plan mempersyaratkan beberapa hal yang harus diidentifikasi. Sebutkan

persyaratan yang harus diidentifikasi dalam Lifting Plan tersebut.

1. Identifikasi bahaya

2. Mengetahui jenis alat angkat & alat bantunya beserta SWL-nya

3. Lingkungan sekitar area operasi

4. Personel yang terlibat

Anda mungkin juga menyukai