Tor Pemberdayaan Masyarakat
Tor Pemberdayaan Masyarakat
Subbidang DAK (jika ada) : Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
A. LATAR BELAKANG
Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses pemberian informasi secara terus menerus
dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar
sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek Knowledge), dari tau
menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (aspek practice). Pemberdayaan Masyarakat juga merupakan segala upaya fasilitasi,
guna meningkatkan pengetahuan, kemampuan, masyarakat agar dapat mengidentifikasi masalah
yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dangan
memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan akan menghasilkan
kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian pergerakan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya
kemandirian masyarakat di bidang kesehatan bisa diartikan kemampuan untuk dapat mengidentifikasi
maslah kesehatan yang ada dilingkungannya, kemudian merencanakan dan melakukan cara
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat tanpa tergantung pada bantuan dari luar.
Salah satu Strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang
kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga adalah pendekatan komunikasi informasi
edukasi (KIE), artinya harus ada komunikasi antara petugas kesehatan/pembina/pemberi pelayanan
kesehatan dengan masyarakat, kemudian melalui komunikasi pula pemberi pelayanan/pembina
memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.
Pemberdayaan Masyarakat akan lebih berhasil jika dilaksanakan melalui kemitraan serat
menggunakan metode dan teknik yang tepat agar upaya pemeberdayaan masyarakat dapat
berdayaguna dan berhasilguna.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
D. PENERIMA MANFAAT
2. Penguatan kelompok PKK Peserta kegiatan ini 254 orang ( 242 orang TP-PKK Juli 2020
dalam Peningkatan Desa dan 12 Orang TP-PKK Kecamatan), yang terdiri
Kapasitas Posyandu dari 4 titik regional pelaksanaan, setiap titik regional
Terintegrasi terdiri dari 3 kecamatan dan jumlah peserta terdiri dari
jumlah total desa dari tiap kecamatan, Narasumber
berjumlah 3 orang dan panitia berjumlah 2 orang yang
berasal dari Dinkes Aceh Timur
3. Penguatan Upaya Peserta Kegiatan ini 484 Orang ( terdiri dari 242 Keuchik Agustus 2020
Kesehatan Bersumber dan 242 kader pengurus posyandu), yang terdiri dari 4
Masyarakat dalam regional pelaksanaan, setiap titik regional terdiri dari 3
Peningkatan Posyandu kecamatan dan jumlah peserta terdiri dari jumlah total
Aktif desa dari tiap kecamatan, Narasumber berjumlah 3
orang dan panitia berjumlah 2 orang yang berasal dari
Dinkes Aceh Timur
4. Penguatan Kelompok Peserta kegiatan ini berjumlah 60 orang (yang terdiri September
Gugus Depan Saka dari 2 orang dari setiap orang pengurus Gudep Ranting 2020
Bhakti Husada dan 3 orang dari pengurus Gudep Cabang, 1 orang dari
Dinas Pendidikan, 1 orang dari kemenag, 1 orang dari
Bappeda, dan 6 orang dari lintas program Dinkes
AcehTimur), Narasumber berjumlah 3 orang (1 orang
dari Kwartib Cabang Aceh Timur, 1 Orang dari Dinkes
Aceh Timur dan 1 orang dari Dinkes Aceh), panitia 3
orang dan moderator 1 orang dari Dinkes Aceh Timur
E. INDIKASI KEBUTUHAN DANA DAN LOKASI KEGIATAN **.
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ini sebesar Rp. 274.070.000
(Dua Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Tujuh Puluh Puluh Ribu Rupiah) dibebankan pada Dana
UKM Sekunder APBN 2020.
Seluruh Kegiatan Advokasi dan Kemitraan ini di laksanakan oleh Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur.
G. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode Ceramah, Tanya jawab dan FDG
( FOCUS DISCUSION GRUP).
H. KETERANGAN LAINNYA
Demikian TOR Advokasi dan Kemitraan ini kami buat dan atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
*) Usulan berdasarkan kepada kebutuhan di daerah dan dapat dilakukan penyesuaian terhadap
target output/outcome, indikasi anggaran, target penerima serta lokasi jika pagu alokasi per-daerah
DAK Fisik telah ditetapkan.
**) Data yang disampaikan sama dengan data yang diinput dalam aplikasi KRISNA DAK. Apabila ada
perbedaan maka data di dalam aplikasi yang dipergunakan / menjadi acuan.
***) Pejabat dapat berasal dari Eselon II atau Eselon III Instansi.