Catatan Seorang Santri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

CATATAN SEORANG SANTRI

Episode 1
Harmoni Semesta
Oleh : MSN
Tampak Fahmi sedang duduk di bawah pohon yang tumbuh di koplek pemakaman Stumbun. Diselimuti sinar
sore yang sedikit redup, Ia mengambil buku kecil darisakunya dan menulis sebuah catatan : Lalu gambar berpindah
fokus pada detail catatannya.
“12 Jumadil Ula 1442 H #catatan Fahmi
Sudah 2 bulan aku mencoba untuk menempatkan hatiku disini, Pondok Pesantren Sarang . namun entah setan
mana yang mengguncang sukmaku, membuat diri ini tidak tenang ditengah orang-orang sholih dalam dunia ilmu
ilahi, Daku sangat bersyukur Alhamdulillah wa syukrulilllah hari itu akhirnya menghampiriku.”
Transisi lembut setting tempat berpindah didalam kamar, Fahmi termenung dibelakang jendela menatap
punggung teman-temannya duduk khusyu’ memaknai kitab dalam pengajian ” ‫”غاية البيان‬. Tiba-tiba kang Dhofar
membuka pintu dari luar dan menegur Fahmi.
Kang Dhofar :”Hey…!!” (Memukul pundak Fahmi)
Fahmi :" ‫“ ال إله إال هّللا محمّد الرسول هّللا‬
Kang Dhofar :”Jangan melamun, kesurupan kambing sarang lho...!!”
Fahmi :"Itu...itu...itu...”
Kang Dhofar :”Ita...itu...ita...itu...” (Memukul pundak Fahmi)
Fahmi :"Hatiku tergoncang, terbayang-bayang pintu rumah, senyuman ayah, ibu, dan adikku selalu datang
menghantui pikiranku, ditambah hatiku campur aduk tak karuan merasa menolak untuk disini, ingin
lari tapi tak mau, ingin pergi tapi harus disini...”
Kang Dhofar :”Emm...ini penyakit kronis.”
Fahmi :"Hah...?? masa kang... jangan buat orang segagah saya ini katakutan.”
Kang Dhofar :”Lhoh iya... dikasih tahu orang ‘alim kok nggak iman (tersenyum sok manis), bagaimana… Pengen tak
kasih tahu obatnya...?
Fahmi :"Kalau itu menjadi jawaban dan mampu menyelamatkanmu dari jurang yang dalam ini,
tolonglah...tolonglah...tolonglah..., sampaikan padaku hal tersebut padaku.”
Kang Dhofar :”Oke...fine...santai-santai...stop!! kendalikan dirimu, kuberi tahu suatu hal menakjubkan yang pastinya
akan mengobati penyakitmu.”
Kang Dhofar mengambil kitab “ ‫ ”تفسري اجلاللني‬dari rak kitab. Detail kamera pada rak kitab dan pergelangan tangan.
Kitab tersebut di bawakan ke Fahmi dengan sebelumnya membuka “QS. Al-Israa’ : 44”
Fahmi :"Iiiya Kang..., sebentar...sebentar...sebentar...!!! kemarin itu pas waktu wiridan setelah jama’ah
kuperhatikan ekspresi orang-orang begitu tenang penuh kekhusyu’an, itu pun aku heran, apalagi ini..., ini lebih
mengherankan, semua kok bisa bertasbih, ehh...”
Nampak fahmi berlari kesana kesini menelisik kebenaran ayat tersebut, detail kamera pada telapak kaki dan
close up pada wajah Fahmi yang mendekatkan telinganya pada setiap benda yang ia temui, kambing, bunga, kucing,
pohon, air, dan batu. Lalu ia sampai di majelis pengajian “ ‫ ” غاية البيان‬dan terdiam beberapa saat, kamera close up pada
setiap santri yang berwajah teduh. Silih berganti pada suasana time lypse pulang kegiatan Maa Taqul. Dan detail jam
dinding (Menunjukkan pukul 00:00 WIB) kamera move ke bawah, move ke atas, medium shoot detail kang Dhofar
membawa kopi dari dapur sampai depan kamar, laulu duduk, detail kopi diletakkan.
Fahmi :"Kepalaku masih penuh dengan tanda tanya, bingung maksudnya…??”
Kang Dhofar :”Apa lagi…? ingat kamu itu punya Allah.”
Fahmi :"Maaalah…iya saya ingat, saya sadar…pokoknya sampean harus tanggung jawab…!!!
Kang Dhofar :”Lho…lho…lho… apa salah dan dosaku, kenapa saya dituntut untuk tanggung jawab pada anda.
perasaan, hanya kebaikan dan kasih saying yang kuberikan padamu dan itu pun selalu kudasari dengan
cinta, bersih dari kedengkian, niat buruk, apalagi kebencian.”
Fahmi :"Heleh…heleh…heleh…heleh…sadar tah...? ini serius, please… nggak usah bercanda, ini benar-benar
bingung gara-gara kamu, telinga ini sudah saya tempelkan di semua benda yang telah saya temukan,
tapi tidak satupun saya dapati suara " ‫" سبحان اهلل و احلمد هلل‬. Sampai majelis pengajian yang kulihat penuh
dengan wajah keteduhan yang kukira itu bertasbih pun…satu kata saja dari kalimat tasbih tidak
kudengar.
Kang Dhofar :”Coba ! ambil kitab tadi...!!!
Fahmi bertolak mengambil kitab. detail kamera medium shoot pada kang Dhofar yang menyeruput kopi, close
up kitab yang diberikan pada kang Dhofar, medium shoot adegan kang Dhofar membuka kitab. Close up pada lafadz
]44/‫يحهُ ْم إِنَّهُ َكانَ َحلِي ًما َغفُورًا [اإلسراء‬ #َ ‫َولَ ِك ْن اَل تَ ْفقَه‬
َ ِ‫ُون تَ ْسب‬
yang ditunjuk dengan jari telunjuknya
Fahmi : (Termenung) lalu membaca dan mentranslet ‘ibarot yang dibaca, “Kalau seperti ini kenyataannya
lantas apakah tidak ada petunjuk lain yang bisa membuat hatiku tenang dari rasa penasaran yang
setiap detik menghantuiku ??”
Kang Dhofar :”Mungkin aku punya sedikit petunjuk yang bisa mengobati rasa penasaranmu, kalau mau ayo ikut aku.”
Kamera berpindah kepada Fahmi angle medium shoot, zoom in pada kitab, zoom out layer hitam
laptop/computer. Nampak pencarian salah satu situs terkenal, fokus pada jari di keyboard yang mengetik “Fakta Al-
Qur’an, Tumbuhan pun bertasbih” . Kamera berpindah ke layar yang tercantum hasil ketikan dia (Kang Dhofar), lalu
berpindah ke keyboard tombol “Enter”. Detail kamera layer computer yang telah menampilkan artikel ilmiah tentang
penemuan professor Wilian Brown dari Carnegie Melton University, Amerika Serikat, tahun 1981, Blok pada tulisan
seorang ilmuan Biologi, Professor Wiliam Brown sampai 14 abad silam.
Fahmi :" ]53/‫اق َوفِي أَ ْنفُسِ ِه ْم َح َّتى َي َت َبي ََّن لَ ُه ْم أَ َّن ُه ْال َح ُّق [فصلت‬
ِ ‫يه ْم آَ َيا ِت َنا فِي اآْل َ َف‬
ِ ‫“ َس ُن ِر‬Mungkin sisanya akan terjawab seiring
berjalannya waktu.”
Transisi screen hitam lembut, silih berpindah pada detail bak yang dipukulkan ke lantai dan sedikit detail close up
santri-santri muhafadhoh pagi, ditutup dengan sorak sorai muhafadhoh selesai. Detail close up tutor tafhim pada
penjelasan terakhir dan beberapa detail close up santri-santri yang khusyu’ mendengarkan.
Para Santri :”Wa’alaikum salam warahmatullohi wabarokatuh”
Transisi kitab salah satu santri menabrakkan kitabnya ke kamera, silih selanjutnya dibuka dengan zoom out Kang
Dhofar membawa gayung, pindah dari depan kang Dhofar menabrak kamera, transisi kaki, keterangan lebih lanjut
baca script.
Kang Dhofar :”Kamu sedang apa dengan wajah yang penuh lukisan kebahagiaan itu.”
Fahmi :"Kan katanya tumbuh-tumbuhan juga bertasbih oleh karena itu, aku sedang membuat pasukan
bertasbih, agar setiap aku melihat mereka aku juga ingat untuk bertasbih.”
Kang Dhofar :”Dapat ilham dari mana kamu ? sampai punya ide secemerlang dan sebijaksana itu ?”
Fahmi :"Tadi malam aku bermimpi sedang berada ditengah hutan. Aku mendengar tumbuh-tumbuhan
bertasbih, burung-burung, awan-awan, dan semua hewan menyandungkan pujian kepada Allah. suara
mereka berpadu dan menjadi sangat indah. Saat mendengarnya, aku merasakan yang Namanya
kedamaian hati, kemudian aku terbangun.”
Kang Dhofar :” ]54/‫ك َفضْ ُل هَّللا ِ ي ُْؤتِي ِه َمنْ َي َشا ُء َوهَّللا ُ َواسِ ٌع َعلِي ٌم [المائدة‬
َ ِ‫“ َذل‬
Kamera move keatas tampak langit tertulis :
Allah Tuhan semesta alam tak ada sekutu bagi-Nya, seisi alam raya mengesakan Sang pencipta dengan segala
apa yang telah ditetapkan-Nya kesemuanya menjadi bukti akan kebesaran-Nya dan tiada yang pantas untuk
dipuji dan disucikan selain-Nya.
Sarang, 01 Sya’ban 1442 H
Penulis : M.J.W.

Anda mungkin juga menyukai