Anda di halaman 1dari 13

MENGHIDUPI NILAI-NILAI

PANCASILA

NAMA: MALEAKHI
SAMUEL PASALLI
1
NIM : 18C10132
DAFTAR ISI
SEJARAH PANCASILA........................................................................3
LAHIRNYA PANCASILA.................................................................3
PEMBENTUKAN BPUPKI..............................................................3
PEMBENTUKAN PPKI DAN PENGESAHAN NEGARA.......................4
PARA TOKOH DIBALIK LAHIRNYA PANCASILA...................................5
PENGHAYATAN PANCASILA..............................................................6
PANCASILA DI ORDE LAMA..........................................................6
PANCASILA DI ORDE BARU..........................................................7
PANCASILA DI ERA REFORMASI...................................................8
PANCASILA DI MASA KIN.............................................................9
SPIRITUALISASI NILAI PANCASILA DALAM HIDUP SEHARI-HARI.......11

2
SEJARA
Lahirnya PancasilaH
Dasar negara sangat penting bagi suatu bangsa. Tanpa dasar negara, negara akan
PANCAS
goyah, tidak mempunyai tujuan yang jelas, dan tidak tahu apa yang ingin dicapai
setelah negara tersebut didirikan. Sebaliknya, dengan adanya dasar negara, suatu
bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi berbagai permasalahan
ILA
yang dapat datang dari arah mana saja. Perumpamaan negara yang tidak memiliki
dasar negara yaitu bagaikan bangunan tanpa pondasi, tentu saja bangunan itu akan
cepat roboh.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dapat diartikan sebagai lima dasar
terbentuknya negara. Istilah Pancasila ini termuat dalam Kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Empu Tantular. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sejarah yang
tak lepas dari proses kemerdekaan Indonesia. Proses itu berlangsung mulai dari
sidang BPUPKI sampai sidang PPKI setelah Indonesia merdeka.

1. Pembentukan BPUPKI (29 April 1945) dan Usulan Dasar Negara


Pada 7 September 1944, pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi
Indonesia. Untuk mewujudkan kemerdekaan sehingga Indonesia dapat berdiri
sendiri, perlu ditentukan dasar negara terlebih dahulu. Karena itulah Jepang
membentuk suatu badan yang mengatur persiapan kemerdekaan Indonesia dan
bertujuan membahas hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan
Indonesia, termasuk menentukan dasar negara. Badan tersebut bernama BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam
bahasa Jepang Dookoritsu Junbi Coosakai dan diketuai oleh Dr. Radjiman
Wedyodiningrat.

3
2. Pembentukan PPKI (9 Agustus 1945) dan Pengesahan Dasar Negara
Setelah selesai melaksanakan tugas, BPUPKI dibubarkan pada tanggal 9 Agustus
1945 yang kemudian dibentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
atau dalam bahasa Jepang disebut Dookuritsu Junbi Iinkai sebagai gantinya. PPKI
bertugas mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan tujuan utama
mengesahkan dasar negara dan UUD 1945. Ketua PPKI yaitu Ir. Soekarno, wakil
ketua Moh. Hatta dan jumlah anggota 21 orang.
Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
digunakan bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan. Golongan
pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo,
dan kawan-kawan) meminta Ir. Soekarno agar segera mengumumkan kemerdekaan
RI. Sebaliknya, golongan tua menolak dengan alasan Proklamasi Kemerdekaan
harus direncanakan secara matang. Terjadilah kesepakatan di Rengasdengklok dan
Proklamasi dilaksanakan pada Jumat, 17 Agustus oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta di Jakarta.
Sore hari setelah proklamasi, opsir Jepang datang ke rumah Moh. Hatta untuk
menyampaikan keberatan dari wakil Indonesia bagian timur terhadap sila pertama
Pancasila dalam Piagam Jakarta. Setelah kemudian dilakukan sidang bersama
wakil-wakil Islam, disepakati pengubahan sila pertama Pancasila menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Pada 18 Agustus 1945, PPKI melakukan persidangan pertama. Hasil sidang


tersebut adalah:
 Penetapan Pembukaan Hukum Dasar (sekarang disebut Pembukaan UUD
1945) yang di dalamnya memuat rumusan sila Pancasila sebagai dasar negara.
Dalam hal ini Pancasila telah disahkan sebagai dasar negara.

4
 Pemilihan dan menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh.
Hatta sebagai Wakil Presiden RI yang pertama.
 Presiden dibantu oleh KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dalam
melakukan tugas-tugasnya.
Itulah sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesi

Para Tokoh dibalik Lahirnya Pancasila


1. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Karirnya berawal saat bergabung dalam organisasi Jong
Sumatranen Bond. Moh Yamin juga terlibat menyusun ikrar
Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II.
Ia turut pula berperan dalam menetapkan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Pada 1945, Moh Yamin terpilih sebagai anggota Badan
Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang
BPUPKI, Moh Yamin menjelaskan gagasannya. Gagasan dasar negara yang
diutarakan Moh Yamin ada lima, di antaranya perikemanusiaan, periketuhanan,
perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Selain gagasan secara lisan, ia juga
menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara.
2. Dr Soepomo
Dr. Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah. Karena berasal
dari keluarga priyayi, ia mendapatkan kesempatan sekolah ke
jenjang lebih tinggi. Pendidikannya diawali di di ELS
(Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917), MULO (Meer
Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920), dan menyelesaikan
pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool di
Batavia pada tahun 1923. Pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945, giliran Soepomo
yang mengungkapkan rancangannya soal dasar negara. Rancangan versi Soepomo
meilputi persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan
keadilan rakyat.
3. Ir Soekarno
Ir Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur. Soekarno
menempuh pendidikan di Eerste Inlandse School, sekolah
5
tempat ayahnya bekerja. Pada Juni 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche
Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hogere Burger School
(HBS). Pada 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan
berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur Pemikiran dan
perjuangannya ketika berada di Surabaya terasah oleh HOS Cokroaminoto. Di
sana, Soekarno banyak bertemu dengan tokoh Sarekat Islam, kemudian tergabung
dalam Tri Koro Dharmo dan Budi Utomo..

PENGHAYATAN
PANCASILA
PANCASILA di ORDE LAMA

P DA MASA INI, PANCASILA DIPAHAMI BERDASARKAN PARADIGMA YANG


BERKEMBANG PADA SITUASI DUNIA YANG KETIKA ITU DILIPUTI OLEH
KEKACAUAN DAN KONDISI SOSIAL-BUDAYA BERADA DI DALAM SUASANA
TRANSISIONAL DARI MASYARAKAT TERJAJAH MENJADI MASYARAKAT
MERDEKA. MASA INI ADALAH MASA PENCARIAN BENTUK IMPLEMENTASI
PANCASILA TERUTAMA DALAM SISTEM KENEGARAAN
PANCASILA DIIMPLEMENTASIKAN DALAM BENTUK YANG BERBEDA-BEDA PADA MASA
ORDE LAMA.

Periode 1945-1950
Periode 1950-1959
Periode 1956-1965
PANCASILA di ORDE BARU

P ANCASILA ADALAH DASAR NEGARA YANG ADA DI INDONESIA,YANG


PERTAMA KALI MENGUSULKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
ADALAH SEORANG PROKLAMATOR YANG BERNAMA IR. SOEKARNOYANG
MERUPAKAN PRESIDEN RI PERTAMA KALI. OLEH SEBAB ITU PANCASILA BISA
DIKATAKAN SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER BAGI BANGSA INDONESIA
MAKA BANYAK KAJIAN YANG DI DAPAT DARI KANDUNGAN PADA SETIAP SILA
YANG ADA PADA PANCASILA.ORDE BARU BERHASIL MEMPERTAHANKAN
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA SEKALIGUS BERHASIL

6
MENGATASI PAHAM KOMUNIS DI INDONESIA. AKAN TETAPI IMPLEMENTASI DAN
APLIKASINYA SANGAT MENGECEWAKAN. BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG DIKELUARKAN TERNYATA TIDAK SESUAI
DENGAN JIWA PANCASILA. PANCASILA DITAFSIRKAN SESUAI KEPENTINGAN
KEKUASAAN PEMERINTAH DAN TERTUTUP BAGI TAFSIRAN LAIN . ORDE BARU

BERHASIL MEMPERTAHANKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN


IDEOLOGI NEGARA
SEKALIGUS BERHASIL
MENGATASI PAHAM
KOMUNIS DI INDONESIA.
AKAN TETAPI
IMPLEMENTASI DAN
APLIKASINYA SANGAT
MENGECEWAKAN.
BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG
DIKELUARKAN TERNYATA TIDAK SESUAI DENGAN JIWA PANCASILA.
PANCASILA DITAFSIRKAN SESUAI KEPENTINGAN KEKUASAAN
PEMERINTAH DAN TERTUTUP BAGI TAFSIRAN LAIN.
DALAM PEMERINTAHANNYA PRESIDEN SOEHARTO
MELAKUKAN BEBERAPA PENYELEWENGAN DALAM
PENERAPAN PANCASILA
 DEMOKRASI SENTRALISTIK
 MEMEGANG KENDALI TERHADAP LEMBAGA LEGISLATI&E, EKSEKUTIF
DAN YUDIKATIF
 MELEMAHKAN ASPEK-ASPEK DEMOKRASI TERUTAMA PERS

7
ERA REFORMASI
PADA MASA REFORMASI, PANCASILA SEBAGAI RE-
INTERPRESTASI.YAITU PANCASILA HARUS SELALU DI
INTERPRESTASIKAN KEMBALI SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN
'AMAN BERBAGAI PERUBAHAN DILAKUKAN UNTUK MEMPERBAIKI
SENDI-SENDI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI BAWAH
PAYUNG IDEOLOGI PANCASILA.PADA MASA ROFORMASI INI
SOEHARTO DIJATUHKAN OLEH
GERAKAN REFORMASI YANG
AWALNYA MENUNTUT PERBAIKAN
EKONOMI MENJADI PERGANTIAN
KEPEMIMPINAN NASIONAL.

NAMUN PADA ERA


FAKTANYA MASIH BANYAK MASALAH SOSIAL-EKONOMI YANG
BELUM TERJAWAB. EKSISTENSI DAN PERANAN PANCASILA DALAM
REFORMASI PUN DIPERTANYAKAN PANCASILA PADA MASA
REFORMASI TIDAKLAH JAUH BERBEDA DENGAN PANCASILA PADA
MASA ORDE BARU DAN ORDE LAMA, YAITU TETAP ADA TANTANGAN
YANG HARUS DI HADAPI
TANTANGAN ITU ADALAH

PERSAINGAN INTERNASIONAL
dan
GLOBALISASI

8
PADA MASA KINI
Pancasila bila dilihat di zaman sekarang itu sangat bertentangan.
Misalnya bila dilihat dari sila pertama yaitu KETUHANAN YANG
MAHA ESA, tidaklah sama dengan dengan keadaan
nyatanya. Misalnya saja di bulan puasa, masih ada orang-
orang yang minum atau bahkan merokok di kalangan orang
banyak, tidak ada sedikitpun rasa ingin menghormati orang
lain atau orang yang sedang berpuasa.
Kalau dilihat dari sila kedua yaitu KEMANUSIAAN YANG ADIL
DAN BERADAB, jarang sekali kita lihat keadilan yang ditunjukan
oleh sesama manusia. Manusia zaman sekarang sudah banyak
yang tidak beradab, tidak punya hati nurani, perilakunya
melebihi perilaku hewan yang tidak ber pri kemanusiaan.

Dilihat dari sila ketiga yaitu PERSATUAN INDONESIA, di


Indonesia sekarang tidak terlihat lagi persatuan yang di tunjukan oleh
sesama manusia, yang ada hanyalah kekerasan dan pembataian. Sudah
tidak tampak kebersamaan yang seharusnya diperlihatkan atau
ditunjukan demi membangun Negara ini, harusnya dengan
keadaan Negara yang makin memburuk seperti ini,
masyarakat Indonesia itu saling gotong royong
membangun kembali Negara tercinta

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH


KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN, kurang tampak di Negara kita. Yang ada, bagaimana
9
Pancasila itu bisa dijadikan pedoman kalau isi dari pancasila
itu sendiri tidak diamalkan. KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA pun kurang kita
rasakan, apalagi bagi orang-orang yang ada di pelosok, mereka kurang
mendapat keadilan yang sama dengan yang lainnya.
Misalkan sebagai contoh saja pembagian gas pemerintah
untuk keluarga yang kurang mampu itu tidak adil, masa
cuma di Jakarta dan sekitarnya, untuk warga-warga atau
keluarga kurang mampu di pelosok-pelosok atau daerah-daerah terpencil
tidak diperhatikan.

Dari kelima isi pancasila itu belum satu pun yang


bener-bener masyarakat Indonesia amalkan,
mungkin masyarakat Indonesia masih menganggap
pancasila itu hanya sebatas simbol Negara semata.

10
SPIRITUALIS
ASI NILAI
PANCASILA
DALAM
HIDUP
SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
SEHARI-
Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai
penciptaHARI
segala sesuatu dengan sifat-sifat yang
sempurna dan suci seperti
Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni
menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi
larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua
potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah
manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan
makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang
harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan
harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan
yang lain.

SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang
untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang
untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan
dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup yang
sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang berlaku
dan sebagainya. Dalam hal ini banyak yang bisa
dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila
ini, misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi
udara agar udara yang dihirup bisa tetap nyaman;

11
menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar;
mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya

SILA PERSATUAN INDONESIA


Dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus
selalu diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian
pembangunan lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui
pendidikan dan latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan
tata nilai tradisional dan tata nilai agama yang mendorong perilaku manusia
untuk melindungi sumber daya dan lingkungan. Di beberapa daerah tidak
sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun
mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak melakukan
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh ketentuan-
ketentuan adat di daerah yang bersangkutan,
misalnya ada larangan untuk menebang pohon-
pohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang dilarang memakan
binatang-bintang tertentu yang sangat dihormati pada kehidupan masyarakat
yang bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya
ajaran-ajaran nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam
dan kelestarian lingkungan di daerah itu. Bukankah hal ini sudah
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan
sehari-hari.

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT


KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan,
antara lain Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan
meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan
dalam pengelolaan lingkungan hidup Mewujudkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak
dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup;Mewujudkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan meningkatkan kemitraanmasyarakat,

12
dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup.

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur


masalah lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bagian H
yang mengatur aspekaspek pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan
sumber daya alam. Dalam ketetapan MPR ini hal itu diatur sebagai berikut
Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar
bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke
generasi;Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan
pengunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan Mendelegasikan secara betahap
wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya
alam secara selektif dan pemeliharaan ling-kungan
hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan
undangundang Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseim-
bangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan
ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang
pengaturannya diatur dengan undang-undang Menerapkan indikator-
indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan

13

Anda mungkin juga menyukai