Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
ABSTRAK
Kondisi geografis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik berkontribusi dalam
ketersediaan energi panas bumi. Langkah awal yang dapat dilakukan dalam kegiatan eksplorasi potensi panas
bumi adalah kajian karakteristik daerah potensi panas bumi. Dalam hal ini kajian karakteristik potensi panas
bumi akan dilakukan di kompleks Pegunungan Ijen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran
potensi panas bumi berdasarkan suhu permukaan tanah, serta memetakan manifestasi panas bumi berdasarkan
asosiasi suhu permukaan tanah dan geomorfologi. Data penginderaan jauh yang digunakan pada penelitian
adalah citra Landsat 8 yang diakuisisi pada bulan September 2013, 2015, dan 2017. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa daerah yang berpotensi panas bumi berada pada bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen
dengan anomali suhu sebesar 26-50 °C yang didominasi oleh vegetasi dengan tingkat kehijauan tinggi.
Sementara beberapa manifestasi panas bumi yang telah terdata diketahui berasosiasi dengan kelurusan yang
berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi, sehingga kelurusan yang berpotensi menjadi jalan
keluarnya fluida sebagai manifestasi panas bumi adalah kelurusan yang secara konsisten berinterseksi dengan
suhu permukaan tanah yang tinggi pada September 2013, 2015, dan 2017 dengan orientasi Tenggara-Barat Laut
dan Barat Daya-Timur Laut.
Kata kunci: panas bumi; manifestasi panas bumi; suhu permukaan tanah; geomorfologi; kelurusan.
ABSTRACT
Indonesia's geographical conditions which are at the confluence of three tectonic plates contribute to
the availability of geothermal energy. The first step that can be taken in geothermal potential exploration
activities is to study the characteristics of geothermal potential areas. In this case the study of the
characteristics of geothermal potential will be carried out in the Ijen Mountains complex. This study aims to
analyze the distribution of geothermal potential based on land surface temperature, and geothermal
manifestations based on the association of land surface temperature and geomorphology. Remote sensing data
used in the study were Landsat 8 images acquired in September 2013, 2015, and 2017. The results showed that
geothermal potential areas were in the interior of the Ijen Mountains caldera with a temperature anomaly of
26-50 °C which was dominated by high greenish vegetation. While some geothermal manifestations that have
been recorded are known to be associated with lineament that intersects with high land surface temperatures,
so that the lineament that has the potential to be a fluid discharge pathway for geothermal manifestations is
lineament that consistently intersects with high land surface temperatures in September 2013, 2015, and 2017
with the Southeast-Northwest and Southwest-Northeast orientations.
nir red
NDVI (3)
METODE PENELITIAN nir red
Data penginderaan jauh yang digunakan pada Pemilihan kedua band tersebut didasarkan
penelitian ini merupakan data sekunder dari pada karakter vegetasi yang lebih banyak
Landsat 8 dengan path/row 117/66 yang diakuisisi merefleksikan gelombang inframerah dekat
pada tanggal 23 September 2013, 13 September dibandingkan gelombang merah. Selanjutnya,
2015, dan 18 September 2017. Daerah yang akan untuk melihat presentasi proyeksi vertikal dari
diteliti adalah Pegunungan Ijen yang dibatasi pada tutupan lahan bervegetasi di suatu daerah dapat
koordinat 7,97° – 8,19° LS dan 114,03° – 114,31° dilakukan dengan menghitung fraksi vegetasi
BT seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1. menggunakan persamaan (4) berikut,
Pengolahan data dilakukan dengan NDVI NDVI min
2
Analysis (PCA) pada band reflektan Landsat 8 yang oleh persamaan Braak (8) berikut,
telah terkoreksi radiometrik dengan TOA reflektan.
T 26,3C
0.61C h
PCA merupakan salah satu teknik untuk (8)
meningkatkan kualitas citra secara visual sehingga 100
fitur kelurusan dapat dengan mudah diamati. Dimana 26,3 °C adalah suhu rata-rata tahunan,
Selanjutnya citra yang sudah melalui proses PCA 0,61 °C adalah gradien suhu setiap kenaikan 100
diekstraksi secara otomatis dengan menggunakan m, dan h adalah elevasi [7].
algoritma Line pada software PCI Geomatica Nilai suhu permukaan yang berasal dari aktivitas
untuk kemudian di-overlay dengan dengan peta vulkanik terhadap aktivitas manusia, dibedakan
geologi struktur dan peta geologi PT. Medco dengan melakukan komparasi peta kerapatan
Power Indonesia serta peta suhu permukaan tanah vegetasi yang diperoleh dari hasil perhitungan NDVI
untuk kemudian diinterpretasi. dan peta sebaran suhu permukaan.
Sementara potensi manifestasi panas bumi
Tahap Analisis. Potensi panas bumi dipetakan melalui zona potensi yang berinterseksi
dijustifikasi dengan melihat distribusi nilai suhu dengan kelurusan. Zona potensi yang dimaksud
permukaan tanah yang lebih tinggi dibandingkan adalah suhu permukaan tanah yang dijustifikasi
dengan daerah sekitarnya, karena pada umumnya berpotensi panas bumi. Hal ini dikarenakan hampir
suhu permukaan tanah berasosiasi dengan sumber sebagian besar manifestasi panas bumi yang
panas bumi di bawahnya. Selain itu, suhu juga dapat ditemukan berada di sekitar kelurusan yang
diasosiasikan dengan elevasi untuk mengetahui suhu berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang
ideal pada elevasi tertentu sebelum menjustifikasi tinggi. Sedangkan kelurusan merupakan zona lemah
rentang suhu yang berpotensi besar sebagai panas yang menjadi jalan keluarnya fluida menuju
bumi. Hubungan antara suhu dan elevasi dinyatakan permukaan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
(c)
Gambar 6. Potensi manifestasi Pegunungan Ijen pada tanggal [1] Siahaan, M.N., Soebandrio, A., dan
(a) 23 September 2013, (b) 13 September 2015, Wikantika, K. (2011) Geothermal Potential
dan (c) 18 September 2017 (Sumber data: citra
Landsat 8, peta geologi struktur, dan peta geologi Explorations Using Remote Sensing
PT. Medco Power Indonesia) Technique (Case study: Patuha Area, West
Analisis Sebaran Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan dan 27
Geomorfologi
Java). in: 10th Asian Conf. Exhib. Geospatial Dengan Memanfaatkan Kanal Thermal Pada
Information, Technol. Appl., Asia Citra Landsat (Studi Kasus : Kawasan
Geospatial Forum, Jakarta, Indonesia. Dieng). Jurnal Geodesi Undip. 4 (4), 25–33.
[2] Pemprov Jatim (2015) Potensi Panas Bumi di [9] Pietersz, J.H., Matinahoru, J., dan Loppies,
Jawa Timur 2015. R. (2018) Pendekatan Indeks Vegetasi Untuk
[3] Thomas M. Lillesand dan Ralph W. Kiefer Mengevaluasi Kenyamanan Termal
(2014) Remote Sensing and Image Menggunakan Data Satelit Landsat-Tm Di
Interpretation. . Kota Ambon. Agrologia. 4 (2),.
[4] Juniarti, E., Maryanto, S., dan Susilo, A. (2017) [10] Massinai, M.A., S., R., dan Syamsuddin
Pemetaan Suhu Permukaan Tanah Daerah (2014) Struktur Geologi Sulawesi Barat
Kawah Wurung, Kabupaten Bondowoso, Jawa Ditinjau dari Kelurusan Geomorfologi
Timur dalam Penentuan Manifestasi Panas Regional. in: Pros. Semin. Nas. Geofis. 2014,
Bumi. Natural-B. 4 (1), 65–72. Jurusan Fisika FMIPA UNHAS,
[5] Saptadjis, N. (2008) Sekilas Tentang Panas Makassarhal. 62–65.
Bumi. Institut Teknologi Bandung, Bandung. [11] Qin, Q., Zhang, N., Nan, P., dan Chai, L.
[6] Azhari, A.P., Maryanto, S., dan (2011) Geothermal area detection using
Rachmansyah, A. (2016) Identifikasi Landsat ETM+ thermal infrared data and its
Struktur Geologi dan Pengaruhnya Terhadap mechanistic analysis—A case study in
Suhu Permukaan Tanah Berdasarkan Data Tengchong, China. International Journal of
Landsat 8 di Lapangan Panasbumi Blawan. Applied Earth Observation and
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Geoinformation. 13 (4), 552–559.
Data Citra Digital. 13 (1), 1–12. [12] Maryanto, S., Suciningtyas, I.K.L.N., Dewi,
[7] Purwantara, S. (2018) Studi Temperatur C.N., dan Rachmansyah, A. (2016)
Udara Terkini di Wilayah di Jawa Tengah Integrated Resistivity and Ground
dan DIY. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Penetrating Radar Observations of
Informasi Kegeografian. 13 (1), 41–52. Underground Seepage of Hot Water at
[8] Saragih, B.F., Prasetyo, Y., dan Sasmito, B. Blawan-Ijen Geothermal Field. International
(2015) Identifikasi Manifestasi Panas Bumi Journal of Geophysics. 2016 1–14.