PENDAHULUAN
Bekal seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin
adalah mengetahui
mengetahui namanama
namanama alat kebidanan beserta !ungsinya.
!ungsinya. Dalam hal ini terdapat
bebeerapa "a#am alat kebidanan dan alatalt yang biasa digunakan dalam kebidanan beserta
!ungsi
!ungsiny
nyaa serta
serta pemore
pemoresan
san alat setelah
setelah menggu
menggunak
nakan
an alat tersebu
terseburr dengan
dengan berbag
berbagai
ai #ara
pemerosesannya.
Pemilihan "ateri Pengenalan alat dan pemerosean alat dalam praktek kebidanan
adalah sebagai persyarakatan struktur dari mata kuliah Blok $.1. Dalam hal ini telah kami
sa%ikan berupa pengertian dari pengenalan alatalat yang digunakan dalam praktek kebidanan&
ma#amma#am peralatan kebidanan& dan alatalat kebidanan serta !ungsinya serta pemerosan
alat yang digunakan
digunakan untuk membersihkan
membersihkan dan mensterilisasik
mensterilisasikan
an alatalat
alatalat kebidananan
kebidananan yang
telah digunakan.
'elan%utny
'elan%utnyaa u#apan terimakasih
terimakasih pada pihakpihak
pihakpihak yang telah membantu
membantu kami dalam
hal pembuatan makalah ini. Dan kami penulis berharap agar nantinya dapat berguna dalam
proses pembela%aran mengenai alatalat kebidanan dan pemerosean alat se#ara khusus dan
se#ara umum pada mata kuliah Blok $.1.
1.$ (umusan
(umusan "asalah
1. Apa kepentin
kepentingan
gan seorang
seorang bidan
bidan dalam
dalam mengenal
mengenal dan mengetah
mengetahui
ui a)latalat
a)latalat dan
pemoresan alat dalam praktek kebidanan*
$. Apa sa%a
sa%a ma#am
ma#ammama#am
#am peral
peralatan
atan kebida
kebidanan
nan**
+. Apa
Apa sa%a
sa%a alata
alatala
latt kebid
kebidan
anan
an**
,. Bagaim
Bagaimana
ana !ungs
!ungsii dari alata
alatalat
lat kebid
kebidana
anan*
n*
-. Apa yang
yang dimak
dimaksud
sud deng
dengan
an pemer
pemerose
osean
an alat
alat *
. Apa sa%a
sa%a ma#amm
ma#amma#am a#am pemo
pemosesa
sesann alat kebid
kebidana
anan*
n*
1.+ /u%uan
/u%uan "akalah
"akalah
/u%uan pembuatan makalah ini antara lain ada dua tu%uan yaitu sebagai berikut0
• /u%uan umum
"ahasis
sisa mamp
ampu mema
emahami
ami tentan
tang ala
alatal
alat kebidanan dan #ar
#ara
pemroresannya
1
• /u%uan 2husus
"ahasis
"ahasisa
a mampu
mampu memah
memahami
ami tentan
tentang
g pentin
penting
g pengen
pengenalan
alan alat
alat dan
dan pemero
pemerosen
sen
alat
"ahasis
"ahasisa
a mampu
mampu memaha
memahami
mi tenta
tentang
ng ma#am
ma#amma ma#am
#am peral
peralatan
atan kebida
kebidanan
nan
"ahasis
"ahasisa
a mampu
mampu memah
memahami
ami tenta
tentang
ng alatal
alatalat
at kebida
kebidanan
nan dan
dan !ungs
!ungsiny
inyaa
"ahasis
"ahasisa
a mamp
mampu
u memah
memahami
ami tent
tentang
ang penger
pengertia
tian
n pemero
pemerosesa
sesann alat
alat
"ahasis
"ahasisa
a mamp
mampu
u memah
memahami
ami tent
tentang
ang ma#amm
ma#amma#am a#am pemore
pemoresan
san alat
alat
BAB II
/IN3AUAN /E4(I
2
Bekal seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin
adalah mengetahui
mengetahui namanama
namanama alat kebidanan beserta !ungsinya.
!ungsinya. Dalam hal ini terdapat
bebeerapa "a#am alat kebidanan dan alatalt yang biasa digunakan dalam kebidanan beserta
!ungsinya.
A. Bebe
Beberapa
rapa Macam
Macam Alat
Alat Kebidana
Kebidanan
n
Ada beberapa alat dari usaha bidan& yang biasa digunakan selama persalinan.
1. Pera
Perala
lata
tan
n das
dasar
ar
'etiap bidan akan membaa beberapa peralatan dasar untuk kelahiran. Ini
adalah item medis umum yang meliputi sarung tangan steril& pelumas larut dalam air&
gunting pusar& klem& %arum suntik& kain kassa steril& pito#in& peralatan oksigen dan
perna!asan& bayi okular alat kontrasepsi& bantalan !eminin berat dan pakaian sekali
pakai. Barangbarang bantuan dalam kelahiran !isik ba yi baru dan peraatan ibu. 3ika
bidan yang membantu kelahiran di rumah sakit& item ini akan men%adi pratrayed dan
dibaa ke ruang melahirkan di gerobak& siap untuk bidan untuk digunakan.
2. Pera
Perala
lata
tan
n pema
pemantntau
auan
an
Untuk
Untuk kelahi
kelahiran
ran pusat
pusat rumah
rumah atau
atau kelahir
kelahiran&
an& bidan
bidan akan
akan menggu
menggunak
nakan
an
peralatan pemantauan untuk mengaasi tandatanda 5ital ibu dan bayi. Beberapa %enis
peralatan bidan dapat membaa kelahiran ter%adi di luar rumah sakit adalah stetoskop&
manset tekanan darah& dan U'6 Doppler gel transmisi atau !etos#ope& dan stopat#h.
Peralatan ini membantu bidan hatihati mengikuti perkembangan ibu dan bayi selama
proses persalinan. Dalam kelahiran rumah sakit& peralatan pemantauan yang biasa
mereka
mereka dapat
dapat atau tidak
tidak dapat
dapat digun
digunaka
akan&
n& tergan
tergantun
tung
g pada
pada rumah
rumah sakit
sakit protok
protokol&
ol&
standar bidan praktek& dan keinginan pasien.
3. Pera
Perala
lata
tan
n lain
lainny
nyaa
Peralatan lain yang mungkin diperlukan oleh bidan adalah pad pemanasan atau
!oil bayi bendera pak& #ekungan emesis& pispot& #airan I7 dan kit& konakion 85itamin
29& bahan men%ahit& anestesi lokal dan alatalat untuk membantu dalam tindakan
kenyamanan& seperti genggam pi%at alat.
4. Perala
Peralatan
tan un
untuk
tuk bidan
bidan belaja
belajarr
Dalam proses pembela%aran
pembela%aran&& bidan membutuhkan
membutuhkan beberapa alat bantu peraga
kebidanan. Beberapa di antaranya0 phantom& relie!& dan model.
kebidanan.
B. Alat-alat Kebidanan dan Fungsinya
Fungsinya
3
1. erm!meterr adal
m!mete adalah
ah alat
alat yang
ang digu
diguna
naka
kan
n untu
untuk
k meng
menguk
ukur
ur suhu
suhu 8temperatur9&
8temperatur9&
dari bahasa Latin thermo yang
ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa thermo yang
berarti panas dan meter yang
berarti panas dan yang berarti untuk mengukur.
2. "tet!sk!p 8 bahasa
bahasa :unani00 stethos&
unani stethos& dada dan skopeein&
skopeein& memerik
memeriksa9
sa9 adalah
adalah sebuah
sebuah
alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk
mendengar sua
mendengar suara
ra %an
%antun
tung
g dan pernapasan
dan pernapasan&& mesk
meskip
ipun
un dia
dia %uga
%uga digu
diguna
naka
kan
n untu
untuk
k
mendengar intestine
mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan ;5ein;.
4
4. Fundusc!pe utk mendengarkan denyut %antung %anin
%. &"' utk mengetahui keadaan dalam rahim& mis0 %anin& tumor& kanker& IUD.
5
(. Bak )nstrumen sebagai tempat alatalat yang akan digunakan untuk menolong
persalinan<meraat luka dan lain sebagainya.
*. Bengk!k+ ,ier bekken sebagai tempat alatalat yang sudah terpakai saat menolong
persalinan<meraat luka dan lain sebagainya.
6
. 'unting
• 'unting Benang
>ungsi dari gunting benang ini adalah Untuk menggunting benang atau
bagianbagian yang sulit digunting dengan gunting besar. Dan #ara ker%anya adalah
dengan menekan bagian gagang gunting.
'unting 0pisi!t!mi
7
6unting Episiotomi adalah instrument yang digunakan untuk menggunting
bagian perineum terutama %ika perineum Ibu yang melahirkan kaku. Perineum
adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh 5ul5a dan anus.
1. Klem
>ungsi umum klem adalah men%epit tali pusar. 2lem memiliki beberapa %enis
yang masingmasing berbeda bentuk dan !ungsinya.Namun yang digunakan dalam
kebidanan hanya klem yang ber!ungsi untuk men%epit tali pusar. ?
8
Klem K!cer
Ada dua %enis bengkok dan lurus. 'i!atnya mempunyai gigi pada u%ungnya
seperti pinset sirugis. 2egunaannya adalah untuk men%epit %aringan.
Klem Allis
Penggunaan klem ini adalah untuk men%epit %aringan yang halus dan men%epit
tumor.
Klem Babc!ck
Penggunaanya adalah men%epit do#k atau kain operasi.
11. "ucti!n pump untuk menyedot lendir dalam saluran pernapasan bayi
9
13. Benang at'ut yaitu benang yang digunakan dalam men%ahit luka.
10
1%. 6B "ali 6aem!meter/ untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah.
1(. "arung tangan + 6andsc!!n untuk melindungi petugas kesehatan saat beker%a
1*. Pinset anat!mi yaitu alat untuk membantu proses men%ahit luka& utk men%epit otot.
11
Pinset "irugis
Penggunaannya adalah untuk men%epit %aringan pada aktu diseksi dan
pen%ahitan luka& memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
Pinset Anat!mis
Penggunaannya adalah untuk men%epit kassa seaktu menekan luka& men%epit
%aringan yang tipis dan lunak.
Pinset "plinter
Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepitepi luka 8 men#egah
o5erlapping9.
1. 7arum 6ecting adalah %arum untuk membantu proses men%ahit luka
12
21. !ng spatel
Nama lain dari /ong spatel adalah tongue depressor atau penekan lidah.%uga sering di
sebut /ongue Blade 8bahasa inggris9 dan @ungenspatel 8bahasa %erman9. >ungsinya untuk
menekan lidah&agar dapat melihat lebih %elas keadaan di dalam tenggorokan& apakah ada
kelainankelainan& misalnya ada peradangan seperti pharyngitis&amandel&dan lainlain.
6unanya adalah untuk memegang %arum %ahit 8nald hea#ting9 dan sebagai penyimpul
benang.
23."!nde Pr!be/
13
Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi& dan
mengetahui kedalam luka.
24. K!rentang
14
Pispot adalah sebuah be%ana yang diberi pegangan dan biasanya diletakkan di
baah tempat tidur di dalam kamar dan digunakan untuk buang air ke#il di malam
hari. >ungsi 0 alat yang di gunakan sebagai tempat untuk buang air ke#il.
2(. 9eanec
Leane# adalah alat yang di gunakan untuk mendengarkan detak %antung bayi
pada ibu hamil. :ang ber!ungsi untuk mendengarkan detak %antung bayi pada ibu
hamil.
2*. Pita ukur
Pita ukur adalah alat yang dipakai untuk mengambil ukuran badan untuk
mengetahui ukuran yang diperoleh dan alat pengukur pada aktu menggambar pola
besar. ara ker%a pita ukur ini adalah menggunakan pita ukuran dengan melihat
angka angka yang diperoleh.
15
2. A:) timer untuk bagi
2egunaan 0 Penghitung aktu selama anestesi.
16
2egunaan0 Alat bantu saluran masuk serta penyetelan keluarnya #airan in!us
ke dalam %aringan tubuh .
Alat 'untik 'ekali Pakai 8Auto Disable 'yringe9 ini diran#ang dengan
teknologi handal oleh 'tar 'yringe Limited 8219 dimana setelah penyuntikan selesai
dilakukan& alat suntik se#ara otomatis terkun#i < tidak ber!ungsi dan %ika
piston<pendorong ditarik kembali maka akan patah.
3%. ,as!gastric tube
17
Dengan memasukkan selang nasogastrik& maka akan dapat akses ke perut dan
isinya. Hal ini memungkinkan untuk menguras isi lambung& dekompresi perut&
memperoleh spesimen dari isi lambung& atau memperkenalkan sebuah bagian dalam
saluran pen#ernaan. Ini akan memungkinkan untuk mengobati imobilitas lambung&
dan usus obstruksi. Ini %uga akan memungkinkan untuk drainase dan < atau la5age di
o5erdosis obat atau kera#unan. Dalam pengaturan trauma& tabung N6 dapat
digunakan untuk membantu dalam pen#egahan muntah dan aspirasi& serta untuk
penilaian 6I perdarahan. /abung N6 %uga dapat digunakan untuk makanan enteral
aalnya.
3(. :esusiatat!r bayi standar
(esusiatator bayi standar adalah alat untuk memompa oksigen udara bebas.
digunakan untuk memperbaiki !ungsi 5entilasi dengan #ara memberikan perna!asan
buatan untuk men%amin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas 4$.
3*. r!li
18
/roli yaitu tempat untuk meletakkan alatalat instrument.
3. :!stur
19
Caskom yaitu tempat untuk mengisi air
4*. Ab!cat
20
Abo#ath yaitu %arum untuk pemasangan inpus
4. ,al
21
2anala nasal<kateter nasal yaitu selang untuk pemberian oksigen
22
'tandar impus adalah tempat untuk menggantungkan botol impus
Pemrosesan alat adalah salah satu #ara untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit dari peralatan kesehatan yang sudah terpakai.
Pemrosesan alat %uga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman pada
alat alat medis. Pemrosesan alat dilakukan dengan menggunakan bahan desin!ektan melalui
#ara dekontaminasi& men#u#i atau membilas& dan sterilisasi.
23
Proses pen#egahan in!eksi dasar yang dian%urkan untuk menurunkan penularan
penyakit dari instrumen yang kotor& sarung tangan bedah& dan barangbarang lain yang
dipakai kembali adalah dekontaminasi& pembersihan& dan sterilisasi atau disin!eksi tingkat
tinggi 8D//9.
1. $ek!ntaminasi alat
Dekontaminasi alat adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk
ditangani oleh sta! sebelum dibersihkan 8umpamanya menginakti5asi HB7& HB& dan
HI79 dan mengurangi& tapi tidak menghilangkan mikroorganisme yang
mengontaminasi. Dekontaminasi merupakan tindakan pen#egahan yang sangat e!ekti!
meminimalkan risiko penularan 5irus kepada petugas pelayanan kesehatan& khususnya
pada petugas kebersihan dan rumah tangga& ketika menangani alat& sarung tangan
operasi dan benda lainnya yang ter#emar. /indakantindakan ini merupakan langkah
yang penting untuk memutuskan rantai penularan in!eksi pada pasien.
'udah lebih dari $ tahun& dekontaminasi terbukti dapat mengurangi tingkat
kontaminasi mikrobial pada instrumen bedah. "isalnya& studi yang dilakukan oleh
Nystrom 81F19 menemukan kurang dari 1 mikroorganisme pada G- dari alat yang
tadinya ter#emar dan pada F kurang dari 1 pada alat yang telah dibersihkan dan
didekontaminasi. Berdasarkan penemuan ini& sangat dian%urkan agar alat dan benda
benda lain yang dibersihkan dengan tangan& didekontaminasi terlebih dahulu untuk
meminimalkan risiko in!eksi kepada petugas yang tidak senga%a terluka saat
membersihkan serta mengurangi kontaminasi kuman pada tangan mereka.
Dekontaminasi merupakan langkah pertama dalam menangani peralatan medis.
o Produkproduk Dekontaminasi
Larutan klorin terbuat dari sodium hipoklorit yang umumnya tidak mahal dan
merupakan produk dengan reaksi yang paling #epat dan e!ekti! pada proses
dekontaminasi& tetapi ada %uga bahan lainnya yang bisa digunakan seperti etil atau
isopropil alkohol G dan bahan !enolik &- +.
Apabila tidak tersedia disin!ektan untuk proses dekontaminasi& diperlukan
keaspadaan tinggi saat menangani dan membersihkan benda ta%am ter#emar 8misal
%arum %ahit& gunting& dan pisau bedah9.
2alsium hipoklorit 8G dari klorin yang ada9 G&1 g<l 1&, g<l
24
2alsium hipoklorit 8+- dari klorin yang ada9 1,&$ g<l $&F g<l
/abletklomarin 81 g dari klorin yang ada per tablet9 $ g<l 8$ tablet<liter9 , g<l
8, tablet<liter9
/abletberdasar NaD 81&- g dari klorin yang ada , tablet<liter
per tablet9 1 tablet<liter
Permukaan yang halus& misalnya pada pemeriksaan pel5is atau me%a operasi&
yang kemungkinan besar bersentuhan dengan darah atau duh tubuh harus
didekontaminasi. "enyeka dengan disin!ektan yang tepat seperti larutan klorin &-
sebelum digunakan kembali atau saat terkena kontaminasi& merupakan #ara yang
mudah dan murah untuk proses dekontaminasi pada permukaan luas.
25
o /ip Dekontaminasi
o 6unakan tempat plastik untuk dekontaminasi agar men#egah0
o /umpulnya pisau 8misal gunting9 saat bersentuhan dengan kontainer logam&
dan
o Berkaratnya instrumen karena reaksi kimia 8elektrolisis9 yang ter%adi antara dua
logam yang berbeda 8misal instrumen dan adah9 bila direndam dalam air.
o 3angan merendam instrumen logam yang berlapis elektro 8artinya tidak 1
ba%a tahan gores9 meski dalam air biasa selama beberapa %am karena akan
berkarat.
2. Pencucian Alat
Pembersihan penting karena0
o 'ebuah #ara yang e!ekti! untuk mengurangi %umlah mikroorganisme pada
peralatan dan instrumen ter#emar& terutama endospora yang menyebabkan
tetanus.
o /idak prosedur sterilisasi atau disin!eksi tingkat tinggi 8D//9 yang e!ekti!
tanpa melakukan pen#u#ian terlebih dahulu.
Pen#u#ian yang benar dengan menggunakan sabun dan air %uga dapat
menghilangkan bahan organik seperti darah dan duh tubuh. Hal ini penting mengingat
bahan organik kering dapat men%ebak mikroorganisme& termasuk endospora& sisanya
bisa melindunginya melaan sterilisasi atau disin!eksi tingkat tinggi& sehingga
men%adi tidak e!ekti!.
Penggunaan sabun penting untuk pembersihan yang e!ekti! karena air sendiri
tidak dapat menghilangkan protein& minyak& dan lemak. Penggunaan sabun 8batangan9
tidaklah berguna karena asam lemak dalam sabun bereaksi dengan mineral dalam air
meninggalkan sisa atau buih 8garam kalsium yang tidak larut9& yang sangat sukar
untuk dihilangkan. 6unakan sabun #air& ini dipilih karena sabun ini dapat dengan
mudah ber#ampur dengan air daripada sabun bubuk. 'ebagai tambahan& sabun #air
bisa meme#ahkan dan meghilangkan atau menyingkirkan lemak& minyak& dan benda
asing lainnya dalam larutan sehingga dengan mudah dapat dimusnahkan dalam proses
pen#u#ian.
26
'ebagian besar mikroorganisme 8lebih dari F9 dalam darah dan bahan
organik lainnya hilang selama proses pembersihan. /erlebih lagi& pada standar
pembersihan berikut& kebanyakan instrumen bedah nonlumen mengandung kurang
dari 1 #olony !orming units 8>U9 atau unit pembentukan koloni yang berisi
mikroorganisme non patogenik. 'tudi ini menegaskan baha pembersihan se#ara
menyeluruh lebih e!ekti! daripada metode sebelumnya dan men#atat pentingnya
pembersihan dalam menghasilkan produk yang aman bagi pembedahan.
o ip Pencucian
27
1. 6unakan sarung tangan saat memberihkan instrumen dan peralatan. 8sarung tangan
rumah tangga yang tebal ber!ungsi dengan baik9. apabila sobek atau rusak& sarung
tangan harus segera dibuang& sebaliknya %ika tidak rusak& harus dibersihkan dan
dibiarkan mengering selama satu hari untuk digunakan pada hari berikutnya.
$. 6unakan pelindung mata 8plastik& pelindung muka& goggles atau ka#a mata9 dan
#elemek plastik %ika ada& saat membersihkan alat dan perlengkapan untuk
meminimalkan risiko #ipratan #airan yang terkontaminasi pada mata dan ke badan.
+. Instrumen harus dibersihkan dengan sikat yang lembut 8sikat gigi bekas baik untuk
digunakan9 dalam air sabun. Perhatian khusus harus dilakukan pada alat<instrumen
yang bergigi& sendi atau sekrup tempat bahan organik berkumpul. 'etelah
dibersihkan& alat tersebut harus di#u#i se#ara menyeluruh dengan air bersih untuk
menghilangkan sisa sabun yang ber#ampur dengan disin!ektan kimiai yang
digunakan untuk proses disin!ektan tingkat tinggi atau sterilisasi.
,. 'emprit 8berbahan ka#a atau plastik9 saat akan digunakan kembali harus dilepas
stelah didekontaminasi dan dibersihkan dengan air sabun. 2emudian di#u#i
sedikitnya sebanyak dua kali dengan air bersih untuk menghilangkan sabun dengan
membuang air melalui semprit ke adah lain 8untuk men#egah kontaminasi pada
air #u#ian9& dan kemudian dikeringkan.
-. 'arung tangan bedah harus dibersihkan dalam air sabun. 2edua bagian luar dan
bagian dalam dibersihkan dan di#u#i dengan air bersih sampai tidak ada sabun yang
tersisa. Periksa sarung tangan bila terdapat lubang dengan #ara memompa dengan
tangan dan pegang sarung tangan di dalam air. 8gelembung udara akan mun#ul %ika
ada lubang9.
. 2aret atau tabung plastik& misalnya tabung penghisap nasogastrik untuk bayi baru
lahir& bila akan digunakan kembali harus dibersihkan se#ara menyeluruh& di#u#i&
dan dikeringkan.
G. /ermometer oral atau rektal tidak boleh di#ampur meskipun telah dibersihkan&
letakkan terpisah dengan peralatan lain.
F. Endoskop operati!& 8misalnya laparoskop9 harus se#ara hatihati dibersihkan karena
pembersihan yang tidak benar merupakan penyebab utama masalah mekanis&
seperti penyebab penularan kepada pasien berikutnya. 'egera setelah digunakan
8dan sebelum dilepas9& seka seluruh permukaan dengan kain kasa yang direndam
dalam alkohol dan di#u#i dengan air dingin. 2emudian lepaskan
laparoskop dan tempatkan dalam air hangat yang berisi sabun yang tidak bersi!at
abrasi!. Bersihkan seluruh permukaan dengan sikat yang lembut. Perhatian khusus
harus dilakukan pada daerah tempat darah dan %aringan bisa berkumpul saluran
28
yang paling dalam dari laparoskop& >alope(ing Aplikator dan trokar<kanula. 'telah
dibersihkan& laparoskop harus di#u#i sebanyak + kali dengan air bersih untuk
menghilangkan seluruh sisa sabun. Air yang tersisa harus dibuang sebelum
dilakukan sterilisasi kimia atau D// dan tidak digunakan lagi pada proses
pengen#eran larutan kimia.
3. "terilisasi
'terilisasi harus dilakukan untuk alatalat& sarung tangan bedah& dan alat lain
yang kontak langsung dengan aliran darah atau %aringan normal steril. Hal in dapat
di#apai dengan uap bertekanan tinggi 8otokla!9& pemanasan kering 8o5en9& sterilisasi
kimiai dan se#ara !isik 8radiasi9. 2arena sterilisasi itu sebuah proses& bukan sebuah
peristia tunggal& maka seluruh komponen harus dilakukan se#ara benar agar sterilisasi
ter#apai.
o 0;ekti8itas
Agar e!ekti!& sterilisasi butuh aktu& kontak& suhu dan dengan sterilisasi uap
bertekanan tinggi. E!ekti5itas setiap metode sterilisasi %uga tergantung pada emapt
!aktor berikut ini0
• 3enis mikroorganisme yang ada. 'ebagian mikroorganisme sangat sulit
dibunuh. 'ebagian lainya dapat dengan mudah dibunuh.
• 3umlah mikroorganisme yang ada. Lebih mudah membunuh satu organisme
daripada yang banyak.
• 3umlah dan %enis materi organik yang melindungi mikroorganisme tersebut.
Darah atau %aringan yang menempel pada alatalat yang kurang bersih
ber!ungsi sebagai pelindung mikroorganisme selama proses sterilisasi.
• 3umlah retakan dan #elah pada peralatan sebagai tempat menempel
mikroorganisme. "ikroorganisme berkumpul di dan dilindungi oleh goresan&
retakan& dan #elah& seperti %epitan yang bergerigi ta%am dari #unam %aringan.
29
tidak akan dapat men%amin ter#apainya sterilisasi& alaupun aktu sterilisasi
diperpan%ang.
o "terilisasi Panas
Penguapan bertekanan tinggi yang menggunakan otokla! atau pemanas kering
dengan menggunakan o5en adalah metode sterilisasi yang paling umum dan
tersedia saat ini. 'terilisasi uap tekanan tinggi adalah metode sterilisasi yang
e!ekti!& tetapi %uga paling sulit untuk dilakukan se#ara benar. Pada umumnya
sterilisasi ini adalah metode pilihan untuk mensterilisasi instrumen dan alat lain
yang digunakan pada berbagai !asilitas pelayanan kesehatan. Bila aliran listrik
bermasalah& instrumeninstrumen dapat disterilisasi dengan sterilisator uap
nonelektrik dengan menggunakan minyak tanah atau bahan bakar lainnya sebagai
sumber panas.
'terilisator panas kering 8o5en9 baik untuk iklim yang lembab tetapi
membutuhkan aliran listrik yang terus menerus& menyebabkan alat ini kurang
praktis pada area terpen#il 8pedesaan9. Lagipun& sterilisasi panas kering& dimana
perlu suhu yang lebih tinggi& hanya dapat digunakan untuk bendabenda gelas atau
logam karena akan melelehkan bahan lainnnya.
'terilisasi uap& suhu panas berada pada 1$1J& tekanan harus pada 1
kPa 81- lbs<in$9 $ menit untuk alat tidak terbungkus& + menit untuk alat
terbungkus. Atau pada suhu yang lebih tinggi pada 1+$J tekanan harus berada
pada + lbs<in$& & 1- menit untuk alat yang terbungkus. Biarkan alat kering
sebelum diambil dari sterilisator.
Panas Kering@
30
)ngat@
)nstrumen steril dan instrumen lainnya arus digunakan segera kecuali jika@
Dibungkus dengan dilapisi ganda kain katun& kertas atau bahan lainnya sebelum
proses sterilisasi0 atau
Dapat disimpan dalam adah kering dan steril berpenutup rapat
Penguapan adalah sterilan yang e!ekti! karena dua alasan. Pertama& uap pekat
adalah sebuah Mkendaraan energi termal yang sangat e!ekti!. 3enis ini %auh lebih
e!ekti! untuk mengangkat energi ke bahan yang akan disterilisasi daripada udara
panas 8kering9. 2edua& uap adalah sterilan yang e!ekti! karena lapisan luar
mikroorganisme yang bersi!at protekti! dan resistan dapat dilemahkan oleh uap&
sehingga ter%adi koagulasi 8serupa dengan memasak putih telur9 pada bagian dalam
mikroorganisme yang sensiti!. Beberapa %enis kontaminan tertentu& khususnya yang
berminyak atau berlemak& dapat melindungi mikroorganisme dari e!ek uap& sehingga
mengganggu proses sterilisasi. Alasan ini yang menekankan kembali kepentingan
men#u#i bersih bahanbahan sebelum proses sterilisasi.
'terilisasi uap harus memenuhi empat kondisi0 kontak yang memadahi& suhu
yang sangat tinggi& aktu yang tepat& dan kelembaban yang memadai. Calaupun
31
seluruhnya perlu untuk ter%adinya sterilisasi& kegagalan sterilisasi di klinik dan
rumah sakit sering disebabkan oleh kurangnya kontak uap atau kegagalan untuk
men#apai suhu yang memadai.
Kelebian
"etode sterilisasi yang paling sering dipakai dan e!ekti!.
Caktu siklus sterilisasi lebih pendek daripada panas kering atau siklus
kimia.
Kekurangan
"embutuhkan sumber panas yang terus menerus 8bahan bakar kayu& minyak
tanah& atau aliran listrik9.
"embutuhkan peralatan 8sterilisator uap9 yang harus dipelihara dengan
#ermat agar tetap ber!ungsi dengan baik.
"embutuhkan ketaatan aktu& suhu dan tekanan se#ara ketat.
'ering sulit menghasilkan paket kering karena gangguan prosedur sering
ter%adi 8misalnya mengangkat bahan sebelum kering& khususnya pada iklim
yang lembab dan panas9.
'iklus sterilisasi yang berulangulang dapat menyebabkan bopeng dan
penumpulan sisi instrumen yang ta%am 8seperti gunting9.
Bahanbahan plastik tidak tahan suhu tinggi.
)nstruksi "terilisat!r &ap
- Langkah 1 0 mendekontaminasikan& membersihkan& dan
mengeringkan seluruh instrumen dan instrumen yang akan
disterilisasi.
- Langkah $ 0 semua peralatan berengsel harus terbuka atau
tidak terkun#i& sedangkah instrumen yang terdiri lebih dari
satu bagian atau bagian sorong harus dibongkar.
- Langkah + 0 intrumen sebaiknya tidak terikat ketat
dengan karet atau #ara lain yang dapat men#egah kontak uap
dengan seluruh permukaan.
- Langkah , 0 susun paket dalam ruangan untuk
memudahkan sirkulasi yang bebas dan penetrasi uap ke
seluruh permukaan.
- Langkah - 0 ketika menggunakan sterilisator uap& sebaiknya
instrumen bersih atau bahan bersih lainnya dibungkus
dengan kain ganda atau kertas koran.
- Langkah 0 lakukan sterilasasi pada suhu 1$1J selama +
menit untuk alat terbungkus& $ menit untuk alat tidak
terbungkus. Caktu ditentukan dengan %am.
32
- Langkah G 0 tunggu $ hingga + menit 8atau hingga meter
tekanan udara terba#a nol9 sampai sterilisasi dingin.
2emudian buka penutup atau pintunya mengeluarkan uap.
Biarkan paket instrumen kering seluruhnya sebelum
diangkat& biasanya hingga + menit.
- Langkah F 0 agar men#egah kodensasi ketika mengeluarkan
paketpaket tersebut dari ruang sterilisator uap& tempatkan
baki dan paket steril pada permukaan yang dilapisi dengan
kertas atau bahan kain.
- Langkah 0 setelah sterilisasi& instrumen yang dibungkus
dengan kain atau kertas dianggap steril sepan%ang paket
tersebut tetap bersih& kering dan utuh. Instrumen yang tidak
dibungkus harus digunakan segera atau disimpan dalam
adahadah yang tertutup dan steril.
o"terilisasi $engan Panas Kering
Panas kering adalah sebuah #ara yang praktis untuk sterilisasi atas %arum dan
instrumen lainnya. Dian%urkan memakai sebuah o5en kon5eksi dengan ruangan ba%a
antikarat terisolasi dan rakrak per!orasi untuk memungkin sirkulasi udara panas&
namun sterilisasi panas kering ini akan dapat ter#apai dengan sebuah o5en
sederhana& asalkan sebuah termometer digunakan untuk memastikan suhu di dalam
o5en.
'terilisasi panas kering ini ter#apai dengan proses konduksi panas. Pada
aalnya& panas diabsorsi oleh permukaan luar dari sebuah instrumen dan kemudian
dikirimkan ke lapisan berikutnya. Pada akhirnya keseluruhan obyek men#apai suhu
yang dibutuhkan untuk sterilisasi. "ikroorganisme mati pada saat penghan#uran
protein se#ara lambat oleh panas kering. Proses sterilisasi panas kering berlangsung
lebih lama daripada sterilisasi uap& karena kelembaban dalam proses sterilisasi uap
se#ara pasti memper#epat penetrasi uap dan memperpendek aktu yang dibutuhkan
untuk membunuh mikroorganisme.
Kelebian
"etode yang sangat e!ekti!& seperti sterilisasi panaskering dengan
konduksi men%angkau seluruh permukaan instrumen& bahkan untuk
instrumen yang tidak dapat dibongkar pasang.
Bersi!at protekti! terhadap benda ta%am atau instrumen dengan sisi
potong 8lebih sedikit masalah dengan penumpulan sisi potong tersebut9.
33
/idak meninggalkan sisa kimia.
"engurangi masalah Mpaket basah di iklim lembab.
Kekurangan
Instrumen plastik dan karet tidak dapat disterilisasi dengan #ara panas
kering& karena suhu yang digunakan 811GJ9 terlalu tinggi untuk
materi ini.
Panas kering memenetrasi materi se#ara lambat dan tidak merata.
"embutuhkan o5en dan sumber listrik se#ara terus menerus.
)nstruksi 8en Panas Kering/
34
- Langkah - 0 setelah dingin& angkatlah paket dan<atau adah
logam dan simpanlah. Instrumen lepas sebaiknya dikeluarkan
dengan #unam yang steril dan gunakan segera atau te mpatkan di
adah steril dengan penutup yang rapat.
o "terilisasi Kimia
'elain penguapan tekanan tinggi atau sterilisasi panas kering sebagai alternati!
adalah sterilisasi kimia 8a#apkali disebut sterilisasi dingin9. Apabila ob%ek harus
disterilisasi& sedangkan bila mempergunakan uap tekanan tingggi atau sterilisasi
panaskering akan merusak ob%ek tersebut atau apabila peralatan tidak tersedia 8atau
operasional9& maka ob%ek itu dapat disterilisasi se#ara kimia.
'e%umlah disin!ektan tingkat tinggi akan membunuh endospora setelah
paparan berkepan%angan 81$, %am9. Disin!ektan umum yang dapat digunakan
untuk sterilisasi kimia terdiri dari giutaraldehid dan !ormaldehid. 'terilisasi
berlangsung dengan merendamnya selama sekurangkurangnya 1 %am dalam
larutan glutaradehid $, atau setidaknya $, %am dalam larutan !ormaldehid F.
6lutaraldehid seperti ideO a#apkali %arang tersedia di pasaran dan harganya sangat
mahal& tetapi larutan ini satusatunya sterilan yang praktis untuk instrumen tertentu&
seperti laparoskop yang tidak dapat dipanaskan. Baik glutaraldehid maupun
!ormaldehid membutuhkan penanganan khusus dan meninggalkan sisa pada
instrumen yang ditangani. 4leh karena itu& membilas dengan air steril adalah suatu
keharusan& apabila instrumen itu hendak di%aga tetap steril. 3uga& apabila tidak
dibilas& sisa akan mengganggu 8menyebabkan lengket9 bagian geser laparoskop dan
%uga akan memperkeruh lensa alat tersebut.
Calaupun lebih murah dari glutaraldehid& larutan !ormaldehid lebih
menyebabkan iritasi atas kulit& mata dan saluran na!as serta diklasi!ikasikan sebagai
potensial karsinogen. Apabila mempergunakan glutaraldehid atau !ormaldehid&
pakailah sarung tangan untuk menghindari kontak kulit& memakai ka#amata untuk
melindungi per#ikan& membatasi aktu paparan& dan gunakan kedua =at kima hanya
pada area yang ber5entilasi baik.
2arena instrumen ini tidak terbungkus setelah sterilisasi kimia& instrumen ini
harus dipindahkan dan disimpan pada sebuah adah steril dan tertutup.
Kelebian
Larutan glutaldehid dan !ormaldehid tidak begitu mudah dinonakti!kan
oleh materi organik.
2edua larutan ini dapat digunakan untuk instrumen yang tidak tahan
sterilisasi panas& seperti laparoskop.
35
Larutan !ormaldehid dapat digunakan hingga 1, hari 8ganti apabila
keruh9. 'ebagian glutaraldehid dapat digunakan hingga $F hari.
Kekurangan
6lutaraldehid dan !ormaldehid adalah kimiai yang menyebabkan iritasi
kulit. 4leh karena itu& seluruh peralatan yang direndam dalam salah satu
larutan itu harus sepenuhnya dibilas dengan air steril setelah direndam.
2arena glutaraldehid beker%a sangat baik pada suhu ruangan& sterilisasi
kimia tidak di%amin ber!ungsi baik pada lingkungan dingin 8suhu kurang
dari $J9& bahkan dengan proses perendaman yang berkepan%angan.
6lutaraldehid mahal harganya.
Uap dari !ormaldehid dikalisi!ikasi sebagai potensial karsinogen& dan pada
dera%at yang lebih rendah glutaraldehid mengiritasi kulit& mata dan saluran
perna!asan. Pakailah sarung tangan dan ka#amata& batasi aktu paparan&
dan gunakan kedua =at kimia hanya pada area ber5entilasi baik.
>ormaldehid tidak dapat di#ampur dengan klorin karena memproduksi gas
berbahaya 8bisklorometileter9.
)nstruksi "terilisasi Kimia/
- Langkah 10 lakukan dekontaminasi& bersihkan dan keringkan seluruh
instrumen dan instrumen lainnya yang akan disterilisasi.
- Langkah $ 0 rendamlah seluruh instrumen dalam adah bersih yang diisi
dengan larutan kimia dan tutuplah adah tersebut.
- Langkah + 0 biarkan instrumen itu terendam. 1 %am dalam larutan
glutaraldehid atau sekurangkurangnya $, %am pada
!ormaldehid.
- Langkah , 0 angkatlah ob%ek yang sudah direndam dari larutan dengan
#unam steril& bilaslah tiga kali dalam air steril dan keringkan
di udara.
- Langkah - 0 simpanlah ob%ek yang sudah disterilisasi dalam adah steril
dengan penutup yang ketat apabila instrumen tersebut tidak
akan digunakan segera.
Memantau Pr!sedur "terilisasi
Prosedur sterilisasi dapat dipantau se#ara rutin dengan mempergunakan
kombinasi indikator biologi& kima& dan mekanika sebagai parameter.
)ndikat!r bi!l!gi
Dian%urkan memantau proses sterilisasi dengan indikator biologi yang layak
pada regular inter5al. Pengukuran harus dilakukan dengan indikator biologi yang
36
menggunakan spora dengan resistensi baku pada populasi yang diketahui. /ipe
indikator biologi dan inter5al minimum yang dian%urkan harus berupa0
- 'terilisasi uap0 basillus stearotermo!ilus& per minggu dan bila dibutuhkan.
- 'terilisasi panaskering0 basillus subtilis& per minggu dan bila dibutuhkan.
)ndikat!r kimia
Indikator kimia terdiri dari pita indikator atau lebel yang memantau aktu&
suhu& dan tekanan untuk sterilisasi uap dan aktu dan suhu untuk sterilisasi panas
kering. Indikator ini harus digunakan baik di dalam di luar setiap paket atau adah.
Indikator eksternal digunakan untuk mem5eri!ikasi baha instrumen telah
terpapar terhadap kondisi proses sterilisasi yang benar dan paket spesi!ik telah
sterilisasi. Indikator internal ditempatkan di dalam paket atau adah di area yang
paling sulit untuk bahan sterilisasi untuk men#apainya 8yaitu di tengahtengah pak
linen9. Hal ini adalah indikator yang men%elaskan apabila instrumen tersebut telah
disterilisasi.
Indikator kimia& seperti pita sensiti! panas atau 5ial gelas yang mengandung
butirbutir yang men#air pada suhu tertentu dalam aktu tertentu& tidak men%amin
baha sterilisasi telah ter#apai& tetap mengindikasikan masalah mekanikal atau
prosedural yang mungkin ter%adi.
)ndikat!r mekanik
Indikator mekanik untuk sterilisator memberikan #atatan aktu& suhu dan
tekanan untuk siklus sterilisasi tersebut. Hal ini biasanya berbentuk kertas laporan
atau gra!ik dari streilisator tersebut atau hal ini dapat berupa log aktu& suhu dan
tekanan yang disimpan oleh petugas yang bertanggung %aab atas proses sterilisasi
pada aktu itu.
4. $isin;eksi ingkat inggi $/
37
Perebusan dalam air merupakan #ara yang e!ekti! dan praktis untuk D// alat
alat dan semua alat lainnya. Calaupun perebusan dalam air selama $ menit akan
membunuh semua bakteria 5egetati!& ragi dan %amur& perebusan tidak membunuh
semua endospora.
• Instruksi D// dengan Perebusan
Langkah 1 0 dekontaminasi dan bersihakn semua alatalat yang akan di
D//.
Langkah $ 0 %ika mungkin& semua alat harus terendam dalam air. Atur
permukaan air sedemikian rupa& sekurangnya $&- #m 81
in#hi9 air di atas alat. 'ebagai tambahan& pastikan semua
adah dan mangkok yang akan direbus telah terpenuhi air.
Langkah + 0 tutup rapat dan biarkan air mendidih serta berputar 8kurangi
panas pada perebusan9. Air mendidih terlalu keras
memboroskan minyak dan dapat merusak alat
Langkah , 0 mulai men#atat aktu. Proses D// aktu di#atat setelah air
mendidih.
Langkah - 0 rebus alatalat selama $ menit
Langkah 0 setelah merebus $ menit& pindahkan alatalat dengan yang telah
diD// lebih dahulu. 3angan biarkan alatalat terus terendam
dalam air& karena seaktu air mulai dingin& kuman dan partikel
partikel masuk dalam kontainer dan dapat mengkontaminasi alat
alat.
Langkah G 0 pakailah alatalat dan bendabenda lain segera& atau simpan dalam
Pengapuran akan berbentuk pada instrumen logam yang sering direbus. Pembentukan
kerak yang disebabkan oleh pengapuran garam dalam air sulit dihindari. Dengan
mengikuti langkahlangkah berikut masalah pengapuran dapat dikurangi.
Langkah 1 0 rebus air selama 1 menit setiap hari sebelum dipakai 8hal ini
persiapan agar endapan dalam air akan mengendap sebelum
alatalat dimasukkan9.
38
Langkah $ 0 pakailah air yang sama sepan%ang hari& tambah seperlunya agar
alatalat terendam 1 in#hi di baah permukaan air aktu D//
8seringkali pengeringan dan penggantian air dan perebusan terlalu
Pengukusan sarung tangan bedah sebagai langkah akhir dalam pemrosesan sarung
tangan dilakukan se%ak lama.
'esudah di dekontaminasi instrumen dan alat lainnya di#u#i bersih& ini siap untuk di
D// dengan pengukusan.
Langkah 1 0 tempatkan instrumen dan alat lainnya di salah satu pan#i yang
ada lubang di dasarnya. Untuk memudahkan pengeluaran
instrumen %angan isi pan#i terlalu penuh.
Langkah $ 0 ulangi proses ini sampai ketiga pan#i terisi. Letakkan semua
pan#i di atas pan#i baah yang berisi air untuk dididihkan.
'ebuah pan#i kosong tanpa lubang disiapkan di samping
sumber panas.
Langkah + 0 tutup pan#i dan didihkan sampai air mendidih.
Langkah , 0 aktu uap mulai keluar di antara pan#i dan tutup& mulai
men#atat aktu atau menulis aktu mulainya D/
Langkah - 0 kukus selama $ menit.
Langkah 0 angkat pan#i atas dan tutup pan#i berikutnya. 6un#angkan
pan#i agar air turun dari pan#i yang baru diangkat.
Langkah G 0 tempatkan pan#i yang baru diangkat ke atas pan#i kosong.
Ulangi sampai semua pan#i paling atas.
Langkah F 0 biarkan alatalat men%adi kering dalam pan#i 81$ %am9 sebelum
dipakai.
Langkah 0 dengan menggunakan pen%epit yang D//& pindahkan alatalat
kering ke dalam kontainer yang kering dan telah di D//&
bertutup rapat. Alatalat dapat %uga disimpan dalam pan#i uap
yang tertutup& sebelum digunakan.
39
Keuntungan dan Kerugian $
• 2euntungan
"urah
"udah dia%arkan pada petugas kesehatan
/idak memerlukan bahan kimiai atau larutan khusus
'umber panas 8pemasak atau dandang9 tersedia di manamana
• 2erugian
Caktu pemrosesan harus diatur dengan seksama. 'ekali mulai tidak boleh
menambahkan air atau alatalat lain.
4b%ek tidak dapat dipak sebelum diD//& sehingga kemungkinan
kontaminasi lebih besar.
'umber minyak diperlukan.
BAB III
PENU/UP
3.1 Kesimpulan
1. Peralatan dasar
$. Peralatan pemantauan
+. Peralatan lainnya
• /ermometer
• 'tetoskop
• /ensi meter
• >undus#ope
• Doppler
• U'6 Bak Instrumen
• Bengkok< Nier bekken
• 6unting
6unting Diseksi 8dise#ting s#issor9
6unting Benang
6unting Episiotomi
6unting /ali Pusar
• 2lem
40
2lem Arteri Pean
2lem 2o#her
2lem Allis
2lem Bab#o#k
• Baby '#ale
• /imbangan 4rang deasa
• HB 'ahli 8Haemometer9
• 'arung tangan < Hands#oon
• Pinset
Pinset 'plinter
Pinset Anatomis
Pinset 'irugis
• Nald 5ooder<Needle Holder<Nald Hea#ting
• 'onde 8Probe9
• 2orentang
• 'pekulum
• Pispot
• Leane#
• Pita ukur
• A(I timer untuk bagi
• Auto#li#k De5i#e
• Duk<2ain steril
• He#hting Naid 6(
• In!usion set deasa
• In!usion set paediatri#
• 3arum disposible
• Nasogastri# tube
• (esusiatator bayi standar
• /roli
• (ostur
• 2asa
• 7ial
• Caskom
• 2om kasa
• 2om betadine
• 2om sputum
• 2om kasa steril
• 'puit
• Abo#ath
• Nal
• 'elang impus
• 2anala nasal < kateter nasal
• 'elang N6/
• 'elang masker
• /abung oksigen
41