Makalh Pendidikan Di Era Rasul
Makalh Pendidikan Di Era Rasul
DOSEN PENGAMPU
Djunanah Dra. MIS.
DISUSUN OLEH
JAYA BHAHARUDDIN YUSUF
(20422047)
DAFTAR ISI
Halaman sampul.........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
1 Pendahuluan.....................................................................................................1
2 pembahasan…………………………………………………………………..2
1.1 lembaga pendidikan masa nabi muhammad saw........................................
1.2 lingkungan pendidikan................................................................................
1.3 isi.................................................................................................................
1.4 metode pendidikan yang dilakuakn rasulullah............................................
1.5 tujuan pendidikan…………………………………………………………….
3 Penutup..............................................................................................................
2.1 Kesimpulan..................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sejarah
pndidikan islam yang berjudul “lembaga pendidikan masa nabi Muhammad saw”. Kami
berterima kasih pada ibuk djunanah Dra. MIS. selaku Dosen mata kuliah sejarah pendidikan
islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyususn
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Pendidikan pada hakekatnya muncul sejak diciptakannya manusia, karena
manusia itulah yang menjadi obyek utama dari pendidikan di samping ia juga sebagai
subyek. Dalam kenyataan, manusia sangat membutuhkan pendidikan karena ia tidak
bisa berkembang dan mengembangkan kebudayaannya secara sempurna apabila tidak
ada pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa eksistensi pendidikan
merupakan salah satu syarat yang mendasar bagi meneruskan dan mengekalkan
kebudayaan manusia. Namun fungsi pendidikan tidak hanya sebatas meneruskan dan
mengekalkan kebudayaan, tetapi lebih dari itu pendidikan berupaya menyesuaikan
dan mengembangkan kebudayaan baru secara proporsional dan dinamis. Pendidikan
menempati posisi yang sangat sentral dan strategis dalam membangun kehidupan
sosial dan memposisikan manusia dalam kehidupan secara tepat.Dalam sejarah,
pendidikan Islam sebagai suatu sub sistem dari sistem pendidikan pada umumnya
baru dikenal sesudah diutusnya Muhammad saw.
Sebagai rasul. Sistem pendidikan Islam mengacu kepada nilai-nilai Islam.
Karena itu, sistem pendidikan Islam menciptakan perbedaan yang mendasar dengan
sistem pendidikan pada umumnya (modern) baik dari Timur maupun dari Barat.
Perbedaan yang menonjol antara keduanya terletak pada sikap atau pandangan
terhadap hidup itu sendiri, dimana Islam menganggap hidup bukan suatu akhir dari
segalanya tetapi alasan untuk mencapai tujuan-tujuan spritual setelah hidup.
Sedangkan dalam pandangan Barat,kenikmatan menjadi tujuan akhir hidup yang
didukung oleh materi yang berkecukupan.
Pada saat itu para sahabat yang mendapatkan gemblengan secara langsung di
lembaga pendidikan (al-Arqam) berjumlah 38 orang, terdiri dari golongan bangsawan,
pedagang, dan hamba sahaya. Pemilihan rumah al-Arqam sebagai pusat pendidikan,
setidaknya ada beberapa alasan, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Munir al-
Ghadban dalam kitabnya Manhaj Haraki dalam Sirah Nabi SAW; yaitu karena al-
Arqam tidak diketahui keislamannya; al-Arqam berasal dari Bani Makhzum yang
merupakan musuh bebuyutan Bani Hasyim; dan al-Arqam pada waktu masuk Islam
masih muda, 16 tahun. Sehingga, tatkala orang Quraisy mencari tempat pembinaan
tersebut, tidak pernah terfikirkan oleh mereka untuk mencarinya di rumah seorang
anak yang masih muda belia. Kedua, Kuttab.
Lembaga pendidikan Kuttab didirikan oleh bangsa Arab sebelum datangnya
Islam, bertujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak. Namun, lembaga
pendidikan ini tidak mendapat perhatian dari masyarakat Arab, terbukti muridnya
pada saat itu hanya 17 orang. Nabi SAW pernah memerintahkan para tawanan perang
Badar yang mampu baca tulis untuk mengajar 10 anak-anak sebagai syarat
membebaskan diri dari tawanan. Di Kuttab, pada awalnya pendidikan lebih
difokuskan pada materi baca-tulis sastra, syair arab, dan pembelajaran berhitung.
Setelah Islam datang materinya ditambah dengan materi baca-tulis Alquran dan
memahami hukum-hukum Islam.
Adapun guru yang mengajar di Kuttab adalah orang-orang non-Islam
(Kamaruzzaman dalam Pola Pendidikan Islam pada Periode Rasulullah Mekkah dan
Madinah). Ketiga, Masjid. Secara harfiah, masjid adalah tempat untuk bersujud.
Dalam arti terminologi, masjid diartikan sebagai tempat khusus untuk melakukan
aktivitas ibadah dalam arti luas. Masjid Quba menjadi masjid pertama yang dijadikan
sebagai lembaga pendidikan Islam oleh Nabi SAW. Masjid, selain berfungsi sebagai
tempat ibadah, juga sebagai tempat penyebaran dakwah dan ilmu Islam,
menyelesaikan masalah individu dan masyarakat, untuk menerima duta-duta asing,
pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, tempat bersidang, dan madrasah bagi orang-
orang yang ingin menuntut ilmu khususnya tentang ajaran Islam.
Sistem pendidikan yang dilaksanakan di masjid disebut dengan halaqah, di
mana para sahabat Nabi SAW duduk mengelilinginya untuk mendengar dan
melakukan tanya jawab seputar urusan agama dan kehidupan sehari-hari. Keempat,
Suffah. Suffah merupakan ruang atau bangunan yang bersambung dengan masjid.
Suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah karena kegiatan pengajaran dan
pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik. Misalnya, Masjid Nabawi yang
mempunyai suffah yang digunakan untuk majelis ilmu. Lembaga ini juga menjadi
semacam asrama bagi para sahabat nabi yang tidak atau belum mempunyai tempat
tinggal permanen. Mereka yang tinggal di suffah ini disebut Ahl al-Suffah. Semoga
Allah membimbing kaum muslimin agar dapat melanjutkan misi yang telah diemban
oleh Nabi SAW, salah satunya dakwah melalui pendidikan Amin.
B. Lingkungan pendidikan dimasa rosulullah SAW.
Pendidikan Islam Periode Makkah
C. Isi
Sejatinya masa pendidikan pada era rasulullah saw dibagi menjadi dua
periode, periode mekkah dan madinah. Tentunya terdapat perbedaan isi materi
diantara dua periode tersebut:
Pertama, pada periode mekkah rasulullah saw berfokus pada penanaman
nilai-nilai aqidah seperti tauhid dan nilai” yang sifatnya meng-esakan Allah
Subhanahu Wata’ala, karena pada saat itu masyarakat mekkah masih banyak yang
menyembah berhala serta membahas pokok” ibadah.
Yang kedua, pada periode madinah rasulullah saw banyak menyampaikan
tentang mua’malat terkait dengan urusan dunia dan ibadah), selain itu juga terdapat
materi ukhuwah persaudaraan antar kaum muslimin, pendidikan kesejahteraan sosial
dan kesejahteraan keluarga, kaum kerabat, pendidikan anak-anak, pendidikan tauhid,
pendidikan shalat, pendidikan adab, sopan dan santun, pendidikan kepribadian, dan
pendidikan pertahanan & keamanan.
a.Simpulan
Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Makkah adalah pendidikan tauhid,
titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap ndividu
muslim, agar jiwa mereka terpancarsinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota
Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan
kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan
sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar
tauhid tersebut.Sejarah pendidikan Islam di masa Rasul sangat menekankan pada
pemahaman dan penghafalan Alquran. Pada masa ini keilmuan yang berkembang
belum terlalu meluas seperti pada masa setelahnya. Adapun cara pengajarannya
sangat sederhana yaitu dengan bertatapan langsung antara pendidik dan peserta
didiknya, sehingga pelajaran lebih cepat dipahami
Daftar pustaka
-Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/357973/mengenal-lembaga-pendidikan-di-
zaman-nabi-saw
-https://www.researchgate.net/publication/338402327_PENDIDIKAN_ISLAM_DI_MEKAH