Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DisusunOleh :

1. Eva parida (17.156.01.11.010)


2. Siska almaindah (17.156.01.11.035)
3. Sindy sintia dewi (17.156.01.11.034)
4. salsabila Amelia sulthanah (17.156.01.11.075)
5. damayanti ayu pratiwi (17.156.01.11.095)
6. Irma yanti (17.156.01.11.103)
7. Nur annisa ibrohim (17.156.01.11.113)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MEDISTRA INDONESIA

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEPERAWATAN

Pokok Bahasan    : CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)


Sasaran                : Keluarga dan Pasien
Hari/ Tanggal      :
Waktu                  : 11.00
Tempat                : Ruang seruni RSUD Dr. Chasbullah Abdulamadjid

A.    Tujuan Intruksional Umum


Pada akhirnya proses penyuluhan pasien dan keluarga mampu memahami teknik batuk efektif
dan cuci tangan serta dapat memahaminya dan menerapkannya.

B.     Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat
1.      Menjelaskan definisi batuk efektif dan cuci tangan
2.      Menjelaskan tujuan batuk efektif dan cuci tangan
3.      Menjelaskan cara batuk efektif dan cuci tangan
4.      Menyebutkan alat yang digunakan
5.      Mengetahui etika batuk

C.     Sasaran
Keluarga dan pasien

D.    Materi Terlampir
1.      Definisi CHF
2.      Tanda dan gejala CHF
3.      komplikasi yang sering muncul
4.      
5.      

E.     Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

F.      Media 
1.      Leaflet
2. lembar balik
G.    Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran 


1. 5 Menit  Pembukaan
 Salam pembuka 1.      Menjawab salam
 Memperkenalkan diri 2.      Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan penyuluhan3.      Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan 4.      Memperhatikan
diberikan
2. 20 menit  Pelaksanaan
 Definisi CHF Memperhatikan
 Tanda dan gejala CHF
 Penyebab CHF
 Jenis dan derajat CHF
 Komplikasi CHF
 Pengertian, tujuan mencuci
tangan
 Menjelaskan manfaat mencuci
tangan
 Menjelaskan langkah-langkah
mencuci tangan yang baik dan
benar
 Menjelaskan kapan waktu yang
tepat untuk mencuci tangan
serta penyakit yang dapat
dicegah dengan mencuci tangan

3. 5 menit  Evaluasi
 Memberikan kesempatan untuk 1.      Bertanya dan mendengar
bertanya jawaban
 Meminta audience menjelaskan2.      Menjelaskan materi
tentang materi CHF
4. 5 menit  Terminasi
 Mengucapkan terima kasih atas
1.      Memperhatikan
perhatian yang diberikan 2.      Menjawab salam
 Mengucapkan salam dan
terimakasih
H.    Pengorganisasian
Moderator    :
 Siska almaindah (17.156.01.11.117)

Penyaji         :

 Damayanti (17.156.01.11.013)
 Nur annisa ibrahim (17.156.01.11.122)
 Irmayanti (17.156.01.11.051)
 Eva paridah (17.156.01.11.091)

Observer       :
 Salsabilla (17.156.01.11.049)

Fasilitator     :
 Sindy sintia dewi (17.156.01.11.046)

I.       Evaluasi
1.      Menjelaskan definisi CHF
2.      Menjelaskan penyebab CHF
3.      Menjelaskan gejala dan tanda CHF
4.      Menjelaskan jenis dan derajat CHF
5.      Menjelaskan komplikasi pada CHF
Materi Penyuluhan

1.      Pengertian CHF
adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna
mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat
2.      Tujuan Batuk Efektif
-      Membebaskan jalan nafas dari hambatan dahak
-      Mengeluarkan dahak untuk pemeriksaan diagnostik laborat
-      Mengurangi sesak nafas akibat pennumpukkan dahak
-      Meningkatkan distribusi udara saat bernafas
-      Meningkatkan volume paru
-      Memfasilitasi pembersihan saluran nafas

3.      Teknik Batuk Efektif


-      Tarik nafas dalam 4-5 kali
-      Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
-      Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
-      Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha”  atau “hhuf..huf..huf”
-      Lakukan berulang kal sesuai kebutuhan

4.  Alat yang digunakan


-      Tissue/sapu tangan
-      Wadah tertutup tempat penampung dahak
-      Gelas berisi air hangat

5.      Etika Batuk

Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar kita, tutup hidung dan mulut dengan
menggunakan tissue atau sapu tangan atau dengan lengan atas dalam baju anda setiap kali
merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.

Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah digunakan ketempat sampah

Langkah 3
Ambil kesempatan untuk mencuci tangan dikamar kecil terdekat atau menggunakan gel
pembersih tangan.

Langkah 4
Setelah itu gunakan masker
1. Pengertian Mencuci Tangan
Cuci tangan adalah membersihkan tangan dengan menggunakan sabun den air beresih
yang mengalir atau yang disiramkan. Mencuci tangan dengan air dan sabun akan banyak
mengurangi jumlah mikroorganisma dari kulit dan tangan. Cuci Tangan sebagai dasar
perawatan kesehatan tubuh adalah suatu judul yang diambil yang memiliki makna luas dan
penting sekali dalam hal hidup sehat dan merupakan awal yang sangat menentukan arah
kesehatan tubuh kita.
2. Tujuan Mencuci Tangan
1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri
3. Manfaat Cuci Tangan
Banyak sekali manfaat dari mencuci tangan yang kita semua bias rasakan antara lain :
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan (makanan).
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

4. Cara mencuci tangan, yaitu :


1. Bila memakai cincin, arloji atau sejenisnya harus dilepas.
2. Jangan hanya mencuci ujung?ujung jari saja, tetapi cuci merata sampai pergelangan
tangan dengan menggosok dan menggunakan sabun serta air.
3. Tangan kemudian dibilas dengan air bersih yang mengalir dan dilap sampai kering.

Kapan Waktu Yang tepat untuk cuci tangan


a. Setiap kali sesudah Buang Air Besar (BAB)
b. Setiap kali mau menyentuh makanan.
c. Sebelum dan sesudah makan.
d.  Sewaktu mau menyuapi/memberikan maka anak.
e. Sesudah bekerja.dan beraktifitas

5. Langkah-langkah cuci tangan menurut WHO:


1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Apa Itu CHF?


CHF adalah kependekan dari congestive heart failure atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi gagal jantung kongestif.

CHF adalah sindrom klinis di mana jantung tidak cukup mampu memompa darah untuk dialirkan
ke seluruh organ dan jaringan tubuh yang memerlukan oksigen dan nutrien. Akibatnya, terjadi
penumpukan darah di area jantung yang menyebabkan detak jantung melemah.

Penyebab CHF
Secara garis besar, gagal jantung kongestif (CHF) disebabkan oleh fungsi jantung yang
abnormal, pun tidak lancarnya aliran darah akibat penyempitan pembuluh darah. Lebih spesifik,
CHF disebabkan oleh sejumlah gangguan klinis khusus.

Berikut ini beberapa penyebab gagal jantung kongestif (CHF) yang perlu Anda ketahui dan
waspadai.

1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Penyebab gagal jantung kongestif (CHF) yang pertama adalah kondisi tingginya tekanan darah
pada tubuh alias hipertensi. Akibat hipertensi, jantung jadi bekerja ekstra untuk memompa darah.
Lambat laun, hal ini dapat merusak dan melemahkan otot-otot jantung sehingga berpotensi
menyebabkan penyakit CHF.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung secara langsung turut melukai otot jantung. Atas kondisi ini, otot jantung tidak
lagi memiliki kekuatan untuk memompa darah sebagaimana mestinya.

3. Penyakit Arteri Koroner (CAD)

Penyakit arteri koroner (CAD) adalah kondisi di mana terjadi penyempitan atau penyumbatan
pada pembuluh darah arteri. Akibat penyempian ini, darah tidak dapat mengalir dengan lancar
sehingga terjadi penumpukan yang membuat kinerja jantung menjadi lamban.

4. Kardiomipati

Kardiomipati adalah penyakit kerusakan otot jantung yang diakibatkan oleh sejumlah faktor,
seperti infeksi, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

5. Diabetes

Seseorang yang mengalami diabetes dikatakan rentan terhadap serangan jantung CHF. Sama
seperti hipertensi, diabetes menyebabkan jantung harus bekerja ekstra yang kemudian berakibat
pada melemahnya otot jantung.

Selain diabetes dan hipertensi, gangguan tiroid dan penyakit ginjal ditengarai dapat melemahkan
kinerja otot jantung.

6. Gaya Hidup Tidak Sehat

Waspada, karena gaya hidup yang tidak sehat juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko
Anda mengalami gagal jantung kongestif. Aktivitas seperti merokok, minum alkohol, obesitas,
hingga olahraga yang tidak teratur dan jarang disebut-sebut menyebabkan seseorang lebih rentan
terhadap penyakit CHF ini.
Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari kebiasaan buruk tersebut. Konsumsilah makanan yang
bergizi dan imbangi dengan kegiatan olahraga yang rutin.

Jenis dan Derajat CHF


Organ jantung terdiri atas 4 (empat) bagian, yakni serambi kanan dan kiri yang terletak di
jantung bagian atas, kemudian bilik kanan dan kiri yang terletak di jantung bagian bawah.
Berangkat dari fisiologis jantung tersebut, penyakit gagal jantung kongestif (CHF) terbagi
menjadi 3 (tiga) jenis. Berikut jenis-jenis CHF yang perlu Anda ketahui.

1. Gagal Jantung Kongestif (CHF) Sebelah Kanan

Jenis CHF yang pertama adalah CHF pada wilayah sebelah kanan jantung. Kondisi ini terjadi
ketika bilik kanan jantung mengalami kesulitan untuk memompa darah yang akan disalurkan ke
paru-paru.

Dampaknya, darah akan berbalik menuju pembuluh darah vena, dan menyebabkan penumpukan
cairan darah di bagian tubuh lain, seperti tangan atau kaki.

2. Gagal Jantung Kongestif (CHF) Sebelah Kiri

Gagal jantung kongestif (CHF) sebelah kanan lazimnya diawali oleh CHF sebelah kiri. Nah,
CHF sebelah kiri adalah gangguan kinerja jantung yang diakibatkan oleh bilik kiri (ventrikel)
jantung tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ventrikel adalah bagian jantung yang
sejatinya berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui saluran yang disebut
aorta.

Akibat ventrikel tidak dapat bekerja secara maksimal, serambi kiri dan pembuluh darah yang
berada di sekitar ventrikel mengalami tekanan sehingga terjadi edema paru atau penumpukan
cairan di paru-paru.

Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan mengakibatkan tubuh
menumpuk garam dan air dalam jumlah berlebih.

Gagal jantung kongestif sebelah kiri juga bisa disebabkan oleh tidak mampunya bilik kiri
melakukan relaksasi sehingga terjadi penumpukan darah manakala jantung melakukan
penekanan guna mengisi ruang jantung.

3. Gagal Jantung Kongestif (CHF) Kanan dan Kiri

Ada sejumlah kasus di mana gagal jantung kongestif atau CHF ini menimpa baik area jantung
bagian kanan maupun kiri. Kondisi ini memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan
dua jenis CHF lainnya.
Baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala gagal jantunng
kongestif ini agar bisa ditangani lebih lanjut sebelum bertambah parah.

Sementara itu, The New York Heart Association (NYHA) mengklasifikasikan derajat penyakit
CHF berdasarkan keterbatasan penderita dalam melakukan aktivitas fisik, yang terbagi menjadi:

Kategori 1: Penderita dapat beraktivitas fisik tanpa mengalami keluhan CHF

Kategori 2: Penderita masih dapat beraktivitas fisik, namun kerap mengalami keluhan
CHF

Kategori 3: Penderita hampir tidak bisa melakukan aktivitas fisik

Kategori 4: Penderita tidak bisa sama sekali melakukan ativitas fisik

Ciri dan Gejala CHF


Congestive heart failure (CHF) atau gagal jantung kongestif ditandai oleh sejumlah gejala. Apa
saja gejala CHF yang patut Anda waspadai?

1. Gejala Awal

Gejala awal gagal jantung kongestif umumnya terdiri dari:

Berat badan naik secara signifikan

Pembengkakan di area kaki

Mudah buang air kecil

Tubuh terasa lelah

2. Gejala Menengah

Sementara itu, gejala CHF menengah meliputi:

Batuk-batuk

Denyut jantung tidak teratur

Sesak napas

Tubuh mudah berasa lelah

3. Gejala Kronis
Pada kondisi di mana penyakit CHF sudah mencapai tahap kronis, gejala yang ditimbulkan
berupa:

Nyeri dada

Napas pendek

Kulit membiru

Pingsan

Jangan tunda untuk mengunjungi dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut manakala
Anda mengalami gejala-gejala gagal jantung kongestif di atas. Penanganan dini diharapkan dapat
mencegah penyakit ini naik ke level mengancam jiwa.

Komplikasi CHF
CHF adalah penyakit gagal jantung, meskipun gagal jantung disini berarti melemahnya detak
jantung alih-alih detak jantung berhenti seperti yang selama ini dipahami banyak orang. Namun,
bukan berarti CHF tidak memiliki komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Berikut ini komplikasi CHF yang baiknya Anda waspadai.

1. Masalah Fungsi kantup Jantung

Akibat kondisi gagal jantung kongestif, tekanan darah di area jantung akan mengalami
peningkatan. Jika dibiarkan, katup jantung akan mengalami gangguan fungsi oleh karena jantung
membengkak.

2. Gangguan Fungsi Organ Tubuh Lain

Siapa sangka, CHF juga bisa memengaruhi kinerja organ tubuh lainnya, seperti ginjal. Ini karena
jantung tidak dapat memompa darah dengan baik sehingga pasokan darah ke area ginjal menjadi
berkurang dan lama-kelamaan menyebabkan ginjal mengalami malafungsi.

3. Aritmia

Aritmia adalah salah satu gangguan jantung yang ditandai oleh tidak teraturnya irama jantung.
Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh CHF. Sayangnya, aritmia ini berpotensi
menyebabkan penderitanya mengalami penyakit kardiovaskular lainnya, yakni stroke.

Selain stroke, penderita aritmia juga dimungkinkan untuk mengalami tromboemboli, yakni
penyakit yang diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah karena lepasnya bekuan darah.

4. Detak Jantung Berhenti Tiba-Tiba


Komplikasi CHF yang terakhir dan paling berbahaya adalah detak jantung berhenti tiba-tiba.
Akibat melemahnya daya pompa jantung disertai penanganan medis yang terlambat,
memungkinkan penderita gagal jantung kongestif untuk mengalami serangan jantung berhenti
mendadak.

Kurangnya pasokan oksigen, perubahan detak jantung, dan gangguan saraf juga menjadi faktor
utama terjadinya komplikasi jantung yang satu ini.

Diagnosis CHF
Gagal jantung kongestif bukan merupakan penyakit sepele. Penanganan sedini mungkin WAJIB
dilakukan guna mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa menyebabkan kematian. Saat Anda
mengalami gejala CHF, segera kunjungi dokter agar bisa segera ditangani.

Dokter akan melakukan serangkaian prosedur medis guna menganalisis dan mencari metode
pengobatan yang tepat untuk Anda.

1. Anamnesis

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien perihal keluhan yang dialami, pun
riwayat penyakit, riwayat pemakaian obat-obatan, hingga aktivitas sehari-hari. Tahap ini
ditujukan untuk mencari simpulan awal (hipotesis).

2. Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien dengan merujuk pada
gejala gagal jantung kongestif, seperti berat badan, pembengkakan di area kaki, dan kondisi
kulit.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pada tahap ini, dokter hanya ingin memastikan bahwa memang benar pasien terindikasi
mengalami gagal jantung kongestif (CHF). Prosedur yang dilakukan meliputi:

Rontgen

Dengan melakukan rontgen, dokter dapat mengetahui apakah telah terjadi pembengkakan pada
jantung atau tidak dengan memerhatikan perubahan (hipertropi) bilik jantung.

EKG

EKG atau rekam jantung dilakukan untuk memeriksa sistem kelistrikan jantung, otot-oto
jantung, dan kontraksi jantung.
Analisis Elektrolit

Prosedur ini bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan elektrolit yang terjadi. Elektrolit
yang mengalami perubahan ditandai oleh perpindahan cairan tersebut akibat penurunan fungsi
ginjal.

Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung adalah operasi kecil yang dilakukan untuk memeriksa kondisi katup jantung,
bilik jantung, dan pembuluh darah di area jantung. Prosedur ini juga membantu dokter untuk
membedakan antara gagal jantung sebelah kanan dan kiri, hingga menganalisis arteri koroner.

PENCEGAHAN

Jika Anda ingin terhindar dari penyakit gagal jantung, langkah pencegahan utamanya adalah
menjalani gaya hidup sehat, yaitu dengan:

Menjaga berat badan ideal, atau mengurangi berat badan jika memiliki berat badan berlebih.

Mengonsumsi makanan yang tinggi serat atau tinggi protein, seperti sayur, buah, ikan, dan biji-
bijian. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan.

Kurangi asupan gula dan garam.

Batasi konsumsi minuman beralkohol.

Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari.

Istirahat yang cukup.

Kelola stres dengan baik.

Berhenti merokok.

Jika Anda menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, segera berobat. Kedua penyakit ini
berisiko menyebabkan gagal jantung

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI PENYAKIT JANTUNG

1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji harus ada di blacklist Anda sebagai makanan yang harus dihindari penderita
penyakit jantung. Ahli kardiologi dari Universitas Hofstra, Regina Druz mengatakan konsumsi relatif
tinggi lemak jenuh yang berasal dari hewan dan karbohidrat berdampak buruk bagi kesehatan jantung.
Memasak makanan sendiri bisa menjadi upaya untuk mengurangi kombinasi lemak jenuh dan
karbohidrat.
2. Daging olahan

Daging olahan seperti sosis dan bacon biasanya mengandung lemak jenuh tinggi. Inilah alasan mengapa
daging olahan masuk ke dalam makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung.

Kalaupun Anda memilih jenis yang mengandung lemak jenuh kadar rendah, Anda harus waspadai
kandungan garamnya yang tinggi. Enam potong daging olahan saja bisa mengandung setengah
kebutuhan garam harian Anda, menurut asosiasi kesehatan jantung di Amerika.

Menurut Ketua Program Kesehatan Jantung Wanita dari Pusat Medis Universitas Negeri Ohio Laxmi
Metha, orang-orang harus membatasi asupan garam karena sodium berhubungan dengan tekanan
darah tinggi.

3. Makanan yang digoreng

Beberapa studi telah menunjukkan, makanan yang digoreng seperti kentang goreng dan sebagainya
meningkatkan risiko penyakit jantung. Cara memasak seperti digoreng dapat memunculkan lemak trans,
yang meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan tingkat kolesterol baik dalam tubuh.

4. Permen

Konsumsi gula tingkat tinggi berkontribusi memunculkan obesitas, peradangan, kolesterol tinggi,
diabetes, yang semuanya merupakan faktor pemicu penyakit jantung.

5. Margarin

Konsumsi makanan mengandung lemak trans yang tinggi seperti pada margarin kemungkinan besar
meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Agar aman, pilihlah margarin yang tidak
mengandung minyak terhidrogenasi parsial, atau tetap dengan minyak zaitun sebagai gantinya.

6. Pizza

Pizza menempati urutan kedua dalam daftar makanan ‘gurih’ versi Asosiasi Kesehatan Jantung Amerika.
Makanan ini mengandung sodium dan lemak jenuh, bahkan di topping-nya (bila itu daging). Sebaiknya
pilih topping sayuran sebagai gantinya.

7. Soda

Sejumlah penelitian menunjukkan, mereka yang mengonsumsi soda cenderung mengonsumsi lebih
banyak kalori daripada mereka yang tidak minum soda. Selain itu, bahan kimia dalam minuman soda
sebenarnya dapat mengubah bakteri pencernaan dan membuat orang lebih rentan mengalami kenaikan
berat badan. Berat badan berlebih merupakan salah satu faktor munculnya risiko penyakit jantung.
DAFTAR PUSTAKA

-          E. Mulyokusumo, Sudigdo. 1982. “Sehat Jiwa Raga dan Lingkungan. “ Bandung :


Terater.
-          P. Eckholm, Erik. 1985. “ Masalah Kesehatan Lingkungan sebagai sumber
penyakit”. Jakarta : PT. Gramedia.
-          www.koalisi.org
-          www.geocities.com
-          www.ayahbunda.online.com

Anda mungkin juga menyukai