Essay - Safri S Sihombing - Universitas Negeri Medan
Essay - Safri S Sihombing - Universitas Negeri Medan
Disusun Oleh :
Safri S Sihombing 7163210060
1
Namun, kebutuhan daya listrik yang diperlukan oleh motor untuk menggerakkan
propeller sangat besar sedangkan kapasitas baterai terbatas. Keadaan tersebut menjadi
kekhawatiran nelayan jika seandainya perahu tiba-tiba berhenti akibat kehabisan energi
listrik.
Selain keterbatasan teknologi pada kapal, nelayan di Indonesia juga mengalami
keterbatasan teknologi pada alat pendukung penangkapan ikan. Selama ini, nelayan
masih menggunakan lampu pijar untuk menarik perhatian ikan. Padahal lampu pijar
merupakan alat yang boros energi. Menggunakan lampu pijar sama dengan
meningkatkan biaya operasional nelayan. Berdasarkan uraian diatas, penggunaan
sumber energi terbarukan berupa energi listrik yang berasal dari konversi energi cahaya
matahari dan energi angin belum optimal jika masih menggunakan motor sebagai
penggerak propeller. Hal ini didasarkan adanya keterbatasan disamping keunggulan
yang didapatkan dari sumber energi terbarukan di atas.
Nelayan Indonesia hingga saat ini masih belum memanfaatkan teknologi secara
optimal. Perlu adanya teknologi yang mampu menyelesaikan permasalahan nelayan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis memberikan solusi yang dapat diterapkan
yaitu penggantian penggerak kapal yang berupa motor dengan teknologi mutakhir
“Magneto Hydro Dynamic” dan dilengkapi dengan metode LED Fishing di kapal
nelayan. Teknologi ini diberi nama LIMAFISBO (Light Magnetic Fishing Boat).
LIMAFISBO terdiri dari tiga bagian penting yaitu mesin penggerak berupa MHD
(Magneto Hydro Dynamic), LED yang dapat mengoptimalkan penangkapan ikan, dan
photovoltaic sebagai catu daya mesin penggerak serta supply energi listrik pada LED.
Kapal yang pada umumnya menggunakan motor sebagai alat penggerak, penulis ganti
menggunakan teknologi mutakhir yaitu Magneto Hydro Dynamic (MHD). Cara kerja
MHD sendiri tidaklah rumit. Saat SMA kita semua sudah dijelaskan dengan “hukum
Lorentz” yang dirumuskan sebagai F = nB x I x L, dimana suatu gaya dapat dihasilkan
oleh muatan yang bergerak atau arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet.
Lebih sederhananya jika ada sebuah penghantar yang dialiri oleh arus listrik dan
penghantar tersebut berada dalam medan magnet maka akan timbul gaya. Gaya ini lah
yang selanjutnya akan mendorong kapal.
2
Gambar 1. Cara Kerja Magneto Hydro Dynamic (MHD)
(Sumber: Penulis)
3
Gambar 2. Desain LIMAFISBO (Light Magnetic Fishing Boat)
(Sumber: Penulis)
5
DAFTAR PUSTAKA
Harun, R., Singh, M., Forde, G.M., dan Danquah, M.K., (2010), Bioprocess
engineering of microalgae to produce a variety of consumer products”,
Renewable and Sustainable Energy Reviews, 14, hal 1037–1047.
KKP., (2011), Statistik Perikanan Tangkap Indonesia, Ditjen Perikanan Tangkap KKP,
Jakarta.
Santoso et al.2011. “Mikro Alga Untuk Penyerapan Emisi CO2 Dan Pengolahan
Limbah Cair Di Lokasi Industri”. Jurnal Ilmu dan Teknologi kelautan Tropis,
Vol.3, 62-70.
Spolaore, P., Joannis-Cassan, C., Duran, E., dan Isambert, A., (2006), “Commercial
Applications of Microalgae”, Journal of Bioscience and Bioengineering, 101,
hal 87-96.