Oleh :
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Dosen Pembimbing
OLEH
ILLHAM ALRINO NUGROHO
D400160106
Dewan Penguji:
1. Dosen Pembimbing ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dosen Penguji ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dosen Penguji ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan
Penulis
Abstrak
Kapal ikan merupakan elemen penting oleh para nelayan. Di Indonesia pada umumnya, kapal ikan yang digunakan
masih menggunakan energi bahan bakar minyak untuk menjalankan mesin kapal maupun mensuplai beban-beban
listrik yang ada di kapal. Sedangkan persediaan bahan bakar minyak yang semakin lama semakin menipis dan
pembaharuannya yang relaif lama. Hal tersebut harusnya menjadi sebuah acuan agar kapal ikan yang ada di
Indonesia harusnya beralih ke energi terbarukan terutama dalam pemanfaatan energi matahari. Intensitas sinar
matahari juga lebih besar saat berada di laut. Maka dari itu, penelitian ini melakukan desain prototype kapal yang
menggunakan pembangkit listrik dengan pemanfaatan energi matahari sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Perancangan desain prototype kapal menggunakan pembangkit listrik tenaga surya sistem off grid kapasitas 20
wp dengan back up baterai. Prototype menggunakan motor dc sebagai penggerak kapal yang berkapasitas 12V -
1,2A dan pembangkit listrik solar cell sebagai sumber energinya. Penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan
kapasitas komponen yang diperlukan dan merancang komponen yang sudah diperhitungkan untuk pembangkit
listrik tenaga surya pada prototype kapal. Selanjutnya, melakukan sebuah pengujian serta pengambilan data
berupa daya yang dihasilkan oleh solar cell, kecepatan maksimal kapal yang dapat dihasilkan saat dioperasikan,
dan lama pengoperasian prototype. Hasil penelitian prototype ini nantinya diharapkan sebagai acuan pada inovasi
dalam pemanfaatan energy terbarukan pada kapal dan untuk mengurangi konsumsi penggunaan bahan bakar
minyak yang semakin lama persediaanya semakin menipis.
Kata kunci : solar cell, energi terbarukan, desain prototype, motor dc, bahan bakar minyak, sistem off grid.
Abstract
Fishing boats are an important element by an fishermen. In indonesia in general, the fishing vessels that are used
still use fuel energy to run the ship’s engine and supply the electrical loads on the ship. While the fuel oil supply
is increasingly depleting and its renewal is relatively long. This should be a vessels in Indonesia should switch to
renewable energy, especially in the utilization of solar energy. The intensity of sunlight is also greater when in
the sea. Therefore, this study conducted a prototype design of a ship that uses electricity generation with he use
of solar energy as a substitute for fuel oil. The design of the ship prototype uses a 20wp capacity off grid solar
power plant with back up battery. This prototype uses a dc motor as driving boat with a capacity of 12V – 1,2A
and a solar cell power plant as its energy source. This research was conducted by determining the required
component capacity and designing components that have been calculated for solar power plants on the prototype
ship. Futhermore, conducted a test and data retrieval in the form of power generated by the solar cell, the maximum
speed the ship can be generated when operated, and the duration of prototype operation. The results of the
prototype research will be expected as a reference to innovations in the use of renewable energy on ships and to
reduce the consumption of fuel oil which is increasingly thinning.
Keywords : solar cell, renewable energy, prototype design, dc motor, fuel oil, off grid system.
1. PENDAHULUAN
Energi saat ini masih menjadi salah satu prioritas utama bagi umat manusia dalam
melakukan kegiatan sehari – hari. Energi bagi sebagian manusia masih digunakan untuk
berbagai kegiatan seperti konsumsi kendaraan, pelaratan - peralatan, dan kebutuhan listrik
masyarakat. Energi sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni energi terbarukan dan energi tak
terbarukan. Energi tak terbarukan ialah energi yang bersifat tidak dapat diperbarui sehingga
semakin hari kesediaan energi ini semakin menipis, contoh : energi fosil. Untuk energi
terbarukan ialah energi yang bersifat dapat diperbaharui atau energi yang tidak akan habis,
contoh : Air, angin, panas bumi, intensitas cahaya matahari, dll.
Di Indonesia sendiri untuk konsumsi energi sebagian besar masih menggunakan energi
fosil sebagai kebutuhan sehari – hari. Lebih mirisnya lagi, masyarakat Indonesia masih sangat
ketergantungan terhadap energi yang tak terbarukan ini. Ketergantungan tersebut harusnya
segera diganti dan beralih ke energi terbarukan karena harga energi fosil lambat laun bakalan
semakin melonjak karna energi nya semakin menipis, sedangkan demand terhadap energi juga
semakin lama juga semakin meningkat. Untuk perkiraan peningkatan kebutuhan energi listrik
dapat tumbuh rata-rata mencapai 6,5% pertahun hingga tahun 2020 (Asy’ari, Hasyim 2014).
Maka dari itu, dibutuhkan salah satu pengembangan dalam pemanfaatan energi
alternatif yaitu salah satunya memanfaatkan energi matahari sebagai pembangkit listrik atau
bisa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit tenaga surya selain
memiliki salah satu keunggulannya yaitu tidak pernah habis, pembangkit ini juga termasuk
pembangkit listrik yang ramah lingkungan karena dalam proses pembangkitannya tidak
menimbulkan polusi seperti pembangkit listrik konvesional (PLTU) yang menjadi pemasok
utama energi listrik bagi masyarakat saat ini (Asy’ari, Hasyim 2014).
Energi matahari sangat mudah di dapatkan karena sifatnya yang bisa dimanfaatkan di
berbagai lokasi yang memiliki potensi sinar matahari. Di Indonesia sendiri untuk mendapatkan
energi matahari cukup mudah karena Indonesia merupakan negara khatulistiwa yang memiliki
potensi intensitas radiasi matahari yang cukup tinggi dengan radiasi harian rata - rata (insolasi)
sebesar 4,5 kWh/m2/hari (Bachtiar, M., 2006). Untuk pembangkitan solar cell sendiri
menggunakan modul photovoltaic atau solar cell yang berfungsi untuk merubah intensitas
cahaya menjadi energi listrik.
Pemanfaatan pembangkit energi matahari ini bisa dilakukan oleh masyarakat salah
satunya ialah pada kapal ikan yang menggunakan pembangkitan energi solar cell sebagai
energi alternatif untuk pemasok kebutuhan energi listrik saat berlayar. Kapal juga cukup
berpotensi sekali dalam pemanfaatan energi matahari karena ketika kapal sedang berada di laut
intensitas cahaya matahari diperkirakan akan lebih optimal ketika berada di lautan daripada di
daratan.
Penulis merancang prototype pembangkit listrik tenaga surya pada kapal ikan dengan
menggunakan sistem off grid. Prototype perancangan pembangkit listrik tenaga surya ini
menggunakan sebuah motor tipe dc brushed sebagai penggerak kapal. Perancangan ini juga
ditambahkan back up battery yang pengisiannya diatur oleh solar charge controller agar arus
yang masuk dari modul sel surya ke baterai sesuai kebutuhan. Tujuan diberi back up baterai
ialah agar perancangan solar cell ini bisa memberi suplai energi listrik yang lebih efisien untuk
kebutuhan kapal. Penggunaan sistem pembangkitan tenaga matahari ini diharapkan para
nelayan ikan dapat menghemat biaya pembelian solar untuk suplai energi listrik pada kapalnya
dan juga sebagai bentuk inovasi terhadap perkembangan pembangkit listrik dengan energi
terbarukan.
1.1 Perancangan PLTS Sistem Off Grid Pada Kapal
Sistem PLTS off grid adalah sistem pembangkit yang hanya mengandalkan energi sinar
matahari sebagai penghasil energi listrik. Sistem off grid merupakan sistem pembakit mandiri
yang tidak memiliki back up energi dari listrik PLN. Maka dari itu, sistem off grid biasanya
menggunakan baterai untuk media penyimpanan energi listrik. Pengoperasian dan perawatan
sistem PLTS off grid relatif mudah diterapkan karena peralatan sistem off grid tidak
memerlukan perawatan yang rumit dan dapat berfungsi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Faktor – faktor pertimbangan dalam penerapan PLTS sistem off grid ialah pola pemukiman
antar rumah yang menyebar, sulitnya akses transportasi pada daerah tersebut, belum
terintegrasi dengan pembangkitan lain, dan potensi sinar matahari yang bagus (Naim, M.,
2017).
Perancangan PLTS sistem off grid back up battery dilakukan pada prototype kapal agar
kapal dapat menghasilkan energi listrik mandiri secara gratis dan ramah lingkungan. Energi
listrik yang dihasilkan oleh PLTS dimanfaatkan untuk mensuplai energi listrik pada
pengoperasian motor dc brushed, dimana motor tersebut berfungsi sebagai penggerak awak
kapal.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah sebuah kerangka kerja pada sebuah penelitian, berikut
merupakan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti :
2.1 Studi Literatur
Melakukan browsing dan download di internet baik jurnal nasional, jurnal
internasional,maupun website yang berkaitan guna mendapatkan sebuah referensi dalam
sebuah penelitian. Mengumpulkan naskah publikasi yang sebelumnya dibuat untuk referensi
pembuatan tugas akhir.
2.2 Perkiraan Daya yang dihasilkan panel surya per hari :
Diasumsikan efektivitas rata-rata waktu matahari bersinar terik di Indonesia selama 4,5
jam/hari. Jadi,persamaan perhitungan daya keluaran panel surya ialah :
Pout = Wp panel x CE (1)
dimana :
Pout : daya keluaran/daya yang dihasilkan
Wp panel : total watt peak pada panel surya
CE : Charging effective solar cell(4,5 jam/hari)
2.3 Penentuan Kapasitas Baterai
Rumus dalam penentuan kapasitas baterai ialah :
𝑃
AH = (2)
𝑉 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
dimana :
AH : Total kapasitas baterai (AH)
P out : Total daya yang disimpan
V sistem : tegangan baterai yang digunakan
2.4 Desain Prototype
Desain prototype merupakan sebuah rancangan bodi kapal yang akan digunakan dalam
penelitian. Pembuatan desainnya disesuaikan dengan ukuran solar cell 20 wp yang digunakan
oleh peneliti agar kapal yang dirancang bisa menopang solar cell tersebut.
Ukuran Prototype Kapal :
Deck atas : P = 80 cm, L= 40 cm
Deck Bawah : P = 50 cm, L= 30 cm
Tinggi : 20 cm
(a) (b)
Gambar 1. Desain prototype kapal (a) tampak samping, (b) tampak atas
2.5 Perancangan Prototype
Perancangan prototype yang terdiri dari solar cell 20 wp yang disangga oleh kapal kecil
yang terbuat dari seng. Di dalam dek kapal terdapat sebuah baterai dan solar charge controller
serta komponen-komponen pendukung yang digunakan untuk mensuplai motor DC yang
dirangkai secara paralel sebagai penggerak kapal prorotype. Blok diagram prototype kapal
ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 3. Flowchart
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7
V I P
30 total jarak(M)
20 Kecepatan(km/h)
10
1.884 1.6956 1.6956 1.884 1.6956 1.5072 1.413
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengujian ke -
40 total jarak(M)
30
Kecepatan(km/h)
20
10 2.4492 2.0724 2.355 2.2608 2.355 2.1666 2.0724
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengujian ke -
40 total jarak(M)
Kecepatan(km/h)
20
1.6956 1.5072 2.826 2.4492 2.5434 2.0724 2.355
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengujian ke -
50
Total putaran 40
30
20
10
0
0-2 2-4 4-6 6-8 8-10 10-1212-1414-1616-1818-2020-2222-2424-2626-2828-30
waktu ke - (menit)
500
400
300
200
100
0
waktu ke - (menit)
Perolehan Kecepatan
2.5
2
kecepatan (km/h)
1.5
0.5
0
0-6 6-12 12-18 18-24 24-30
waktu ke - (menit)
22-24
0-2
2-4
4-6
6-8
8-10
10-12
12-14
14-16
16-18
18-20
20-22
24-26
26-28
28-30
waktu ke - (menit)
4-6
6-8
8-10
10-12
12-14
14-16
16-18
18-20
20-22
22-24
24-26
26-28
28-30
waktu ke - (menit)
kecepatan (km/h) 2
1.5
kecepatan tanpa kipas
1
kecepatan dengan
0.5 kipas
0
0-6 6-12 12-18 18-24 24-30
waktu ke - (menit)