Anda di halaman 1dari 76

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa berdasarkan hasil


penelusuran berbagaikarya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti dan
diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya. Tidak terdapat
karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik disuatu PerguruanTinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalamsumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (UUNo. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat
2 dan pasal 70).

Depok, 10 Agustus 2022


Mahasiswa,

\Materai Rp. 6000


{Tanda tangan}

ABDULLAH DARUSSALAM
NIM 182110058.

i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Abdullah Darussalam
NIM : 182110058
Program Studi : Teknik Mesin
Judul Skripsi : Perancangan Stabilizer Pembangkit Listrik Tenaga
Angin Untuk Pengisian Baterai Mobil

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Pembimbing dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Program Studi Teknik mesin Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Global Jakarta.
.

DEWAN PEMBIMBING

Pembimbing 1 : Ade Sunardi, ST.,MT. ( .)

Pembimbing 2 : Ryan Ariyansyah.ST.,MT. ( )

Ditetapkan di : …………………….
Tanggal : …………………….

ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Abdullah Darussalam
NIM : 182110058
Program Studi : Teknik Mesin
Judul Skripsi : Perancangan Stabilizer Pembangkit Listrik Tenaga
Angin Untuk Pengisian Baterai Mobil

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Program Studi Teknik mesin Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Global Jakarta.

DEWAN PENGUJI

Penguji 1 : Moh. Zaenudin, S.Pd., M.Sc.Eng. (………. tanda tangan……….)

Penguji 2 : Ujiburrahman, ST., MT. (………. tanda tangan……….)

Penguji 3 : Ida Bagus Indra, ST., MT. (………. tanda tangan……….)

Ditetapkan di : …………………….
Tanggal : …………………….

iii
KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat- Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Ade Sunardi, ST., MT. selaku dosen pembimbing 1 yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan
Skripsi ini
(2) Ryan Ariyansyah, ST., MT. selaku dosen pembimbing 2 yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan Skripsi ini.
(3) Mohamad Zaenudin, S.Pd., M.Sc.Eng. Selaku kepala jurusan teknik mesin
(4) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral, serta Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam
menyelesaikan Skripsi ini.

Depok, 10 Agustus 2022


Penulis

iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS

Sebagai Sivitas Akademika Universitas Global Jakarta, saya yang bertanda


tangan di bawah ini :

Nama : Abdullah Darussalam


NPM : 182110058
Program Studi : Teknik Mesin
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Global Jakarta Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (None-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Perancangan Stabilizer Pembangkit Listrik Tenaga Angin Untuk Pengisian


Baterai Mobil

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Non-
eksklusif ini Universitas Global Jakarta berhak menyimpan, mengalih-
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Depok, 10 Agustus 2022


Yang Menyatakan

Abdullah Darussalam
NIM. 182110058

v
ABSTRAK

Sistem kerja Pembangkit listrik Tenaga Angin ini secara sederhana memanfaatkan
angin sebagai penggerak turbin kemudian dikonversikan menjadi energi listrik,
namun listrik yang dihasilkan adalah berupa arus bolak balik karena menggunakan
generator AC, oleh karena itu dibutuhkan rangkaian penyearah untuk merubah
tegangan AC ke DC. Tingginya polusi seiring meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor khususnya mobil dan semakin menipisnya bahan bakar fosil, maka
dibutuhkan mobil berbahan bakar hemat energi. Tujuan yang ingin dicapai adalah
untuk membuat Simulasi Performa Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pada Mobil
Listrik. Metode yang digunakan adalah merancang dan membuat kincir angin.
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik melalui proses induksi elektromagnetik yang dihubungkan dengan kincir
angin untuk menyuplai arus listrik pengisian pada baterai. Baterai digunakan
sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan serta sebagai tempat untuk
menyimpan energi listrik pada saat terjadi proses pengisian. Baterrai berfungsi
untuk mensuplai arus listrik pada saat sistem starter agar mesin dapat dihidupkan,
lampu-lampu dan komponen-komponen kelistrikan lainnya. Karena penggunaan
energi listrik yang dibutuhkan oleh mobil listrik ini.

Kata kunci: Kincir angin, Generator, Mobil listrik.

vi
ABSTRACT

The work system of Wind power plants is simply utilized the power of wind as a
turbine mover to be converted into electricity. However, the electricity that are
produced as an alternating current because of the use of AC (Alternating Current)
generator. Therefore, rectifier circuit is needed to change AC power into DC (Direct
Current) power. The high number of air pollution beside the high rising number of
motorize vehicle especially car and the high decreasing number of fossil fuel. That
is the reason why energy saving car are needed to prevent the use of fuel. The goals
that the writer tried to achieve is to create a Simulation of the Performance of Wind
Power Plants in Electric Cars. The method is used in this research are designing and
creating wind wheels. Generator is machine that can change the mechanic energy
into electricity through electromagnetic induction process which is connected to the
wind wheels to supply the electricity in charging the battery. Battery is used as a
source of electric flow for all electricity system, also as a place to store the
electricity in the charging process. Battery is functioned to supply electric flow to
starter system so the machine can be activated with the car’s lamps and other
electric components caused by the use of electricity that are needed by the electric
car.

Key words: Wind wheel, Gnerator, Electric car.

vii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ....................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................... iii
KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH......................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS ......................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
1.5 Batasan Masalah............................................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 5
2.1.1 Faktor Terjadinya Angin .................................................................... 5
2.1.2 Sifat-Sifat Angin ................................................................................ 5
2.1.3 Energi Angin ...................................................................................... 6
2.1.4 Energi Kinetik Angin ......................................................................... 7
2.1.5 Energi Listrik ..................................................................................... 8
2.1.6 Pengertian Pembangkit Tenaga Listrik .............................................. 9
2.1.7 Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) ..................................... 10
2.1.8 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin..................... 12
2.1.9 Konversi Energi ............................................................................... 12
2.1.10 Komponen Turbin Angin ................................................................. 14
2.1.11 Generator ......................................................................................... 16
2.1.12 Kapasitor .......................................................................................... 21
2.1.13 IC ..................................................................................................... 23
2.1.14 Rectifier ........................................................................................... 25
2.1.16 Baterai .............................................................................................. 27
2.1.17 Mobil Listrik .................................................................................... 30
2.2 Tinjauan Penelitian Yang Berkaitan ........................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32
3.1 Diagram Alir Penelitian .............................................................................. 32
3.2 Lokasi & Obyek Penelitian ......................................................................... 33
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 33

viii
3.4 Variabel Yang Diteliti ................................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 41
4.1 Hasil ............................................................................................................ 41
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 49
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 49
5.2 Saran............................................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 53

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. PLTB secara umum .............................................................. 11


Gambar 2.2. Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin.......... 11
Gambar 2.3. Bagian – bagian kincir angin ................................................ 13
Gambar 2.4 Konstruksi Generator arus bolak – balik ………………….. 18
Gambar 2.5 Konstruksi Generator arus searah ......................................... 21
Gambar 2.6 Konstruksi Generator arus searah 2………………………... 22
Gambar 2.7 Symbol dan konstruksi diode……………………………… 22
Gambar 2.8 Dioda Zener……………………………………………….. 23
Gambar 2.9 Dioda Penyearah………………………………………….. 24
Gambar 2.10 Gambar Rangkaian dan output bridge rectifier…………… 25
Gambar 2.11 Bentuk – bentuk IC……………………………………….. 27
Gambar 2.12 Konstruksi Baterai……………………………………….. 28
Gambar 2.13 Proses pengosongan (Discharge)…………………………. 29
Gambar 2.14 Proses pengisian (recharge)………………………………. 29
Gambar 3.1 Research Flowchart…………………………………………… 32
Gambar 3.2 Area parkiran kampus C JGU……………………………. 33
Gambar 3.3 Frame dan Wind Controller……………………………… 34
Gambar 3.4 Baling – baling turbin……………………………………. 34
Gambar 3.5 Turbin……………………………………………………. 34
Gambar 3.6 Skema Perancangan……………………………………… 36
Gambar 3.7 Proses Pemotongan Besi ………………………………… 37
Gambar 3.8 Proses Pengelasan Besi …………………………………… 38
Gambar 3.9 Skema Stabilizer ……………………………………… 38
Gambar 3.10 Stabilizer ……………………………………… 40

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Bahan perancangan penyetabil tegangan………………..... 35


Table 3.2. Spesifikasi alat turbin yang akan digunakan ........................ 35
Table 3.3. Spesifikasi baterai yang akan digunakan .............................. 36
Table 4.1. Data tegangan dan kuat arus output turbin angin dan output
41
stabilizer................................................................................
Grafik 4.1 Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap tegangan
42
output turbin angina .............................................................
Grafik 4.2 Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap kuat arus
42
output turbin angin ...............................................................
Grafik 4.3 Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap tegangan
43
output stabilizer ...................................................................
Grafik 4.4 Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap kuat arus
43
output stabilizer ...................................................................

xi
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hingga saat ini energi memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan
peradaban manusia. Salah satu persoalan yang muncul dalam penggunaan energi
adalah masih banyaknya penggunaan energi fosil (Agung Wahyudi Biantoro,
2017). Ketersediaan energi fosil terus berkurang, setelah terjadinya krisis energi
yang pernah mencapai puncak sekitar dekade 1970-an, dunia saat ini menghadapi
kenyataan bahwa persediaan minyak bumi, sebagai salah satu tulang punggung
produksi energi terus berkurang (Parinduri Luthfi dan Taufik Parinduri, 2020).
Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil setidaknya memiliki ancaman serius,
yaitu menipisnya cadangan minyak bumi, kenaikan atau ketidakstabilan harga
akibat permintaan yang lebih besar dari produksi minyak dan polusi gas rumah kaca
terutama CO2 (Lubis Abubakar, 2007).
Banyak peneliti membuktikan bahwa emisi CO2 telah memberikan
kontribusi terbesar terhadap perubahan iklim antara tahun 1750 sampai 2005 (Luo
& Wu, 2016). CO2 berdampak buruk terhadap pemanasan global, pemanasan global
(global warming) merupakan proses diserapnya panas matahari oleh lapisan
atmosfer bumi yang sangat tipis, untuk kemudian dipantulkan kembali ke luar
angkasa dalam bentuk sinar infra merah. Terjebaknya radiasi sinar infra merah
kedalam atmosfer bumi yang tipis tersebut menjadikan atmosfer semakin panas
(Nik Haryanti et al, 2022). Mengatasi permasalahan ini, seiring dengan
perkembangan teknologi, banyak dirancangkan berbagai energi alternatif dan
energi terbarukan (Shanti Candra Puspita et al, 2017).
Energi terbarukan adalah sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak
memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global yang
disebabkan oleh kandungan karbon dioksida yang tinggi (Nurlaila, 2019). Energi
terbarukan meliputi energi air, panas bumi, matahari, angin, biogas, bio massa dan
gelombang laut, energi terbarukan bisa untuk pembangkitan tenaga listrik (A.
Prasetyo, 2019). Pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga bayu (PLTB)
merupakan pembangkit listrik dengan prinsip mengonversi tenaga gerak angin

1
2

menjadi tenaga putar oleh turbin, kemudian tenaga putar digunakan untuk
menggerakkan sebuah generator, dan oleh generator tenaga putar diubah menjadi
tenaga listrik (Aji dan Widyartono, 2020).
Generator merupakan salah satu alat atau perangkat mesin yang
menghasilkan energi listrik dari sumber energi mekanik atau gerak melalui proses
induksi elektromagnetik (Budiman, A et al, 2012). Generator ada 2 jenis yaitu
generator AC dan generator DC. Generator AC adalah generator yang
menghasilkan listrik dengan tegangan bolak-balik, dan Generator DC adalah
generator yang menghasilkan listrik searah (Made Padmika et al, 2017). Alternator
memiliki sistem kerja yang sama dengan generator, dimana alternator berfungsi
untuk mensuplay arus listrik untuk keperluan kendaraan (Wan Novri Saputra et al,
2016).
Penggunaan kendaraan di Indonesia saat ini sudah semakin bertambah
banyak, baik itu kendaraan beroda dua maupun empat, perusahaan otomotif
berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi teknologi untuk merancang
kendaraan-kendaraan yang murah, efisiensi, cepat, serta mudah digunakan (Indah
Susanti, 2019). Penggunaan mobil berbahan bakar cair dapat menghabiskan sumber
daya alam dan menimbulkan kerusakan ozon, pencegahan paling efektif yaitu
mencari pilihan utama untuk transportasi alternatif seperti mobil hibrida, mobil sel
bahan bakar hidrogen, bahan bakar bio, dan mobil listrik (Nyaga, 2009).
Mobil listrik merupakan mobil masa depan, mobil listrik menjadi pilihan
karena efisiensi dan rendahnya polusi yang dihasilkan (Guizani et al, 2016).
Beberapa kelebihan mobil listrik dengan mobil berbahan bakar cair adalah suara
yang halus, tidak berbau, dan bebas dari asap (Quandt, 1995). Sumber utama tenaga
pada mobil listrik adalah baterai, baterai membutuhkan perawatan atau isi ulang
(Luthfitaris Haidiazi Soehartono et al, 2020). Pengisi ulang baterai ditambahkan
pengaturan atau controller untuk mengatur energi yang masuk ke dalam baterai
mencegah dari over charging apabila baterai telah penuh (Wansiti Aminah et al,
2022).
Pada penelitian sebelumnya W. Supardi et al, 2014 membahas perancangan
sistem pengisian baterai charger dengan pembangkit listrik tenaga angin. Hasil
yang diperoleh pada penelitian tersebut pembangkit listrik tenaga angin dan
3

rangkaian pengisian dapat mengisi baterai. Meskipun alat tersebut dapat berfungsi
memiliki kekurangan dalam rangkaian pengisian tidak memiliki rangkaian switch
untuk pemutusan otomatis pengisian baterai. Maka dari itu peneliti membuat
Stabilizer charger pembangkit listrik tenaga angin untuk pengisian baterai mobil
listrik yang telah dilengkapi sistem pemutus otomatis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapaun rumusan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB) dapat menyuplai
baterai mobil?
2. Bagaimana cara kerja rancang bangun stabilizer pembangkit listrik tenaga angin
sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
pengisian baterai mobil?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui suplai listrik PLTB untuk pengisian baterai pada mobil.
2. Untuk mengetahui cara kerja rancang bangun stabilizer pembangkit listrik
tenaga angin.
,
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi mahasiswa untuk
menambah pengetahuan sistem pembangkit listrik tenaga angin yang dalam
penerapan pengisian baterai mobil listrik.

2. Bagi Masyarakat
Sebagai titik acuan bahwa alat yang ditemukan ini bisa digunakan bagi masyarakat
untuk pengganti sumber energi cadangan ketika PLN padam
4

1.5 Batasan Masalah


Dalam penyusuan laporan akhir ini, tentu saja harus dibatasi harus sesuai dengan
kemampuan, situasi, kondisi, biaya, dan waktu yang ada atau tersedia agar masalah
itu dapat tepat pada sasarannya, maka penulis membatasi ruang lingkupnya, yang
nantinya diharapkan hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini
penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Mengkonversi energi angin menjadi energi listrik menggunakan pembangkit
listrik tenaga angin, yang dapat menghasilkan arus dan tegangan untuk mengisi
baterai mobil.
2. Pembahasan hanya menganalisis perancangan stabilizer pembangkit listrik
tenaga angina yang digunakan sebagai pengisian baterai mobil
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Faktor Terjadinya Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara
dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang
bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu atau temperatur rendah ke
wilayah bersuhu tinggi. Dalam proses terjadinya angin di pengaruhi oleh beberapa
faktor yang menyebabkan angin dapat muncul antara lain sebagai berikut :
a. Gradient Barometris, adalah bilangan yang menampilkan adanya perbedaan
tekanan udara dari dua isobar pada jarak 111 km. dimana semakin besar
gradient barometris maka semakin cepat tiupan angin.
b. Tinggi rendahnya tempat atau lokasi dapat mempengaruhi energi angin karena
semangkin tinggi tempat tersebut maka semangkin kencang angin yang
terhembus, dan sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh
pengaruh gaya gesek yang dapat menghambat laju kecepatan udara.
c. Letak tempat angin yang lebih cepat berada pada garis katulistiwa, dari pada
yang jauh garis katulistiwa.
d. Waktu disiang hari angin bergerak lebih cepat dari pada malam hari
2.1.2 Sifat-Sifat Angin
Angin memiliki beberapa sifat diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Angin dapat menimbulkan tekanan yang dihasilkan dari permukaan yang
menentang arah laju angin tersebut.
b. Angin dapat mempercepat pendinginan dari benda-benda panas.
c. Kecepatan angin yang bervariasi berpindah dari suatu tempat ketempat yang
lain, dan dari waktu ke waktu.

5
6

2.1.3 Energi Angin


Energi memiliki beberapa pengertian, Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia ( KBBI ), energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (misal untuk
energi listrik dan mekanika ) daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk
melakukan berbagai proses kegiatan, misal dapat merupakan bagian suatu bahan
atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar matahari) tenaga. Angin merupakan
udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara, dimana angin
bergerak dari udara bertekanan rendah ke udara bertekanan tinggi, dengan kata lain
angin bergerak dari udara bersuhu tinggi ke udara yang bersuhu rendah. Angin
merupakan bentuk tidak langsung dari energi matahari karena angin terjadi oleh
adanya pemanasan tidak merata pada permukaan bumi. Angin yang bergerak
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara
disekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang
bertekanan udara rendah, atau dari daerah yang bersuhu rendah ke wilayah bersuhu
tinggi. Buys Ballot seorang ahli ilmu cuaca dari perancis berpendapat bahwa angin
adalah udara yang bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan
rendah.
Namun tidak semua daerah di Indonesia memiliki tingkat kecepatan angin
yang merata. Menurut laporan DESDM (2005) potensi energi angin di Indonesia
masih sangat mungkin dilakukan pengkajian, karena terdapat daerah-daerah
tertentu yang mempunyai kecepatan di atas ratarata (5 – 6 m/s). Disamping itu pula
Susandi, (2007) mengatakan bahwa potensi energi angin sangat memungkinkan
untuk dikembangkan di Indonesia yakni potensi 73 GW, kapasitas terpasang
optimum 25 MW, sedangkan kapasitas saat ini baru 0,6 MW, sehingga potensi
energi angin secara ekonomis memiliki peluang investasi yang berprospek di masa
depan. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke
tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh
perbedaan suhu udara akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar
matahari, oleh karena pergerakannya itu, angin memiliki energi kinetik. Tekanan
udara yang memuai massa jenisnya menjadi lebih ringan sehingga naik dan apabila
hal ini terjadi, maka tekanan udara akan turun. Aliran naiknya udara panas dan
turunnya udara dingin ini dikarenakan konveksi. (Buyung, 2017).
7

2.1.4 Energi Kinetik Angin


Energi kinetik adalah energi yang dimiliki pada benda yang bergerak.
Sebuah benda bisa bergerak disebabkan oleh adanya sebuah energi. Pergerakan
sebuah benda terjadi karena energi, yang dihasilkan dari adanya kerja atau usaha.
Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian energi
kinetik adalah energi yang disebabkan oleh pengaruh suatu massa atau tenaga
gerak. Istilah kinetik lahir dari bahasa Yunani yaitu kinetikos yang berarti gerak.
Semua benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Definisi energi kinetik adalah
energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh gerak yang dilakukan benda
tersebut ataupun dipengaruhi oleh benda lain yang mengenainya. Sederhananya,
setiap jenis benda yang bergerak dapat disebut sebagai benda yang memiliki energi
kinetik.
Energi kinetik termasuk dalam klasifikasi energi mekanik. Energi angin
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi menggunakan kincir angin. Energi
mekanik yang dihasilkan oleh kincir angin dapat dimanfaatkan secara langsung atau
dikonversi menjadi energi listrik. Energi kinetik yang terdapat pada angin dapat
diubah menjadi energi mekanik untuk memutar peralatan (pompa piston,
penggilingan, dan lain-lain). Sementara itu, pengolahan selanjutnya dari energi
mekanik yaitu untuk memutar generator yang dapat menghasilkan listrik. Energi
kinetik angin merupakan energi alternatif yang mempunyai prospek baik karena
tersedia di alam, dan merupakan sumber energi yang bersih dan terbarukan kembali.
Proses pemanfaatan energi melalui dua tahapan konversi yaitu :
a. Aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang menyebabkan
rotor berputar selaras dengan angin bertiup.
b. Putaran rotor dihubungkan dengan generator sehingga dapat dihasilkan listrik.
Dengan demikian energi angin merupakan energi kinetik atau energi yang
disebabkan oleh kecepatan angin untuk dimanfaatkan memutar sudu-sudu kincir
angin yang terdapat pada turbin angin agar dapat menghasilkan listrik. Sekarang
ini, pemanfaatan energi angin yang lebih umum yakni dalam bentuk energi listrik.
8

2.1.5 Energi Listrik


Listrik merupakan salah satu energi yang keberadaannya dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Hal ini karena pemanfaatannya yang terus berkembang dan dapat
digunakan untuk teknologi maju serta energi listrik termasuk energi yang memiliki
banyak sumber. Untuk pengertian listrik secara umum listrik adalah aliran elektron-
elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau suatu energi yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-harinya. Energi listrik ini
digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai alat elektronik yang
berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia. Secara umum atau dalam
kamus bahasa Indonesia, listrik dapat diartikan sebagai suatu daya yang muncul
akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain dari suatu proses kimia.
Tujuan ketersediaan energi listrik ini bisa dimanfaatkan dengan baik, adalah
energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi contohnya
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun
untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan
tegangan listrik dengan satuan Volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt (W). Kesimpulan energi listrik adalah sebuah
energi atau kekuatan yang timbul dari pergesekan mekanis atau melalui proses
kimia yang mampu menghasilkan aliran pergerakan elektron dan disalurkan melalui
sebuah alat penghantar (misal kabel dan lain sebagainya) yang dimana energi
tersebut dapat digunakan untuk membantu kinerja manusia dengan diubah menjadi
energi gerak, panas, cahaya dan lainnya. Listrik merupakan energi yang dapat
disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya arus listrik dikarenakan
muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Arus Listrik AC
Arus listrik AC (Alternating Current), merupakan listrik yang besarnya dan
arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik, akan membentuk suatu
gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya
sinusoida. Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz,
9

tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa
adalah 220 volt dan terdapat pada listrik rumah.
Contoh pemanfaatan listrik AC adalah :
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak, semua barang yang
menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Contoh
pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah untuk mesin cuci, penerangan
(lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan lain lain.
2. Pengertian arus listrik DC
Arus listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik searah yang nilainya
tidak berubah yaitu positif atau hanya negatif saja, didefinisikan sebagai arus yang
mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Peninjauan arus listrik
pada waktu berbeda, tetap akan mendapatkan nilai yang sama. Pada awalnya aliran
arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif.
Pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada
arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub
positif. aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif
yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
Contoh pemanfaatan listrik DC adalah :
Listrik DC (Direct Current) biasanya digunakan untuk keperluan beban
elektronika diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), komputer, laptop, TV,
dan masih banyak lagi. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika
yang menggunakan arus DC (contohnya: Motor listrik DC). Selain itu listrik DC
dapat disimpan dalam suatu wadah yang bersifat sementara yaitu baterai, baterai
banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari seperti untuk menghidupkan
handphone, jam dinding dan dapat juga digunakan untuk menyuplai energi listrik
pada mobil listrik.
2.1.6 Pengertian Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit adalah sesuatu yang membangkitkan atau alat untuk
membangkitkan sesuatu. Pembangkit listrik adalah sekumpulan peralatan dan
mesin yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses
transformasi energi dari berbagai sumber energi. Sebagian besar jenis pembangkit
listrik menghasilkan tegangan listrik arus bolak-balik 3-fasa. Pembangkitan listrik
10

menggunakan generator sinkron yang didukung oleh penggerak mula yang


memperoleh energi dari bahan bakar atau sumber daya alam.
Komponen utama di dalam pembangkit listrik meliputi instalasi energi
primer, instalasi penggerak mula, instalasi pendingin dan instalasi listrik.
Pengertian pembangkit listrik secara umum adalah bagian alat industri yang dipakai
untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber
tenaga. Jenis pembangkit listrik umumnya dinamakan sesuai dengan tenaga
penggerak mula yang digunakan, antara lain air (PLTA), diesel (PLTD), uap
(PLTU), gas (PLTG), gas dan uap (PLTGU), panas bumi (PLTP), dan nuklir
(PLTN). Energi Listrik merupakan sumber energi utama manusia pada zaman
modern. Ditandai dengan revolusi industri di eropa, manusia mulai menggunakan
bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik. Pembakaran bahan bakar fosil
mengakibatkan polusi gas rumah kaca (terutama CO2).
Untuk mendapatkan energi listrik dapat memanfaatkan bermacam-macam
sumber energi, misalnya tenaga air, tenaga angin, bahan bakar fosil, dan bahan
bakar nuklir. Dengan memakai sumber energi tersebut diperoleh tenaga untuk
menggerakkan turbin yang akan mengaktifkan generator listrik. Energi listrik yang
dihasilkan harus diubah menjadi tegangan yang sesuai untuk transmisi. Sumber
energi terbagi menjadi dua yakni sumber energi terbarukan dan sumber energi tidak
terbarukan. Kebutuhan energi bahan bakar fosil yang semakin meningkat tidak
sebanding dengan pasokan sumber energi yang ada. Energi alternatif untuk
mengatasi krisis tersebut adalah dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan,
salah satunya dengan tenaga angin. Di Indonesia pembangkit listrik tenaga angin
banyak dimanfaatkan di bidang pertanian, energi listrik yang dihasilkan dapat
membuat pompa mengaliri sawah petani dan dapat menghidupkan lampu di area
sawah.
2.1.7 Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) merupakan suatu sistem
pembangkit listrik yang mengonversikan suatu energi kinetik dari udara angin
menjadi energi putar pada kincir angin, lalu kincir angin menjadi energi mekanik
yang menyebabkan putaran yang terjadi pada generator sehingga menghasilkan
arus listrik. Menurut Aji (2017) pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga bayu
11

(PLTB) merupakan pembangkit listrik dengan prinsip mengonversi tenaga gerak


angin menjadi tenaga putar oleh turbin, kemudian tenaga putar digunakan untuk
menggerakkan sebuah generator, dan oleh generator tenaga putar diubah menjadi
tenaga listrik. Faktor penting dalam pembangkit listrik tenaga angin adalah
kecepatan angin.
Kecepatan angin dapat diukur menggunakan anemometer. Jika tingkat
keakuratan alat tersebut 3%, artinya daya yang dikeluarkan akan berada dalam
kisaran +/- 9%. Kecepatan angin akan berfluktuasi terhadap waktu dan tempat. Di
Indonesia misalnya kecepatan angin di siang hari bisa lebih kencang dibandingkan
malam hari. Udara yang bergerak dekat dengan permukaan tanah memiliki
kecepatan nol dan kemudian meningkat terhadap ketinggian. Fenomena ini alamiah
terjadi pada aliran dekat permukaan yang tidak bergerak. Apabila jarak terlalu dekat
dengan permukaan tanah, kecepatan angin yang diperoleh akan lebih kecil sehingga
daya yang dihasilkan sangat sedikit.
Untuk memperoleh kecepatan angin di kisaran 5-7 m/s umumnya
diperlukan ketinggian 5-12 m. Untuk baling-baling yang besar (katakanlah
diameter 20 m), kecepatan angin pada ujung baling-baling bagian atas kira-kira 1,2
kali dari kecepatan angin ujung baling-baling bagian bawah. Artinya, baling-baling
pada saat di atas akan terkena gaya dorong yang lebih besar dari pada baling- baling
pada saat di bawah. Faktor ini perlu diperhatikan pada saat mendesain kekuatan
baling-baling dan tiang (menara) khususnya pada turbin angin yang besar.
Kecepatan angin juga dipengaruhi oleh kontur dari permukaan. Di daerah
perkotaan dengan banyak rumah, apartemen dan perkantoran bertingkat, kecepatan
angin akan rendah. Bandingkan dengan kecepatan angin pada daerah lapang.
Kepadatan benda di permukaan bumi akan menyebabkan angin mudah bergerak
atau tidak. Faktor porositas ini juga penting untuk diperhatikan manakala
mendesain turbin angin. Energi angin dimanfaatkan untuk memutarkan baling-
baling sehingga rotor berputar. Ketika rotor berputar maka secara otomatis
generator tersebut akan mengalirkan energi listrik, seperti dibawah ini:
12

Gambar 2.1 PLTB secara umum


Sumber : https://dspace.uii.ac.id

2.1.8 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Komponen adalah salah satu kumpulan dari beberapa komponen-komponen
yang fungsinya saling berhubungan sehingga dapat berjalan. Apabila salah satu dari
komponen tersebut tidak ada, maka tidak akan berjalan. Komponen pembangkit
listrik tenaga angin umumnya terdapat mesin pembangkit listrik yang mempunyai
bagian penting diantaranya turbin angin dengan bagian komponen utama baling-
baling kipas (blades), penghubung baling-baling kipas dengan poros mesin (hub),
transmisi pemercepat putaran poros (gearbox), suatu pengarah penyimpangan
untuk memutar menara (Nacelle), mesin pembangkit listrik (generator), dan
menara (tower).

Gambar 2.2 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Sumber : http://repository.untag-sby.ac.id

2.1.9 Konversi Energi


Menurut Arif Alfatah & Muji Lestari (2009) Energi adalah sesuatu yang
dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha. Dalam kenyataannya
setiap dilakukan usaha selalu ada perubahan. Sehingga usaha dapat didefinisikan
13

sebagai kemampuan untuk menyebabkan perubahan. Energi yang bersifat abstrak


yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi di dalam alam adalah
suatu besaran yang kekal (hukum termodinamika pertama). Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan atau berubah
dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain.
Perubahan bentuk energi ini disebut konversi. Energi juga dapat
dipindahkan dari suatu sistem ke sistem yang lain melalui gaya yang
mengakibatkan pergeseran posisi benda. Transfer energi ini adalah kemampuan
suatu sistem untuk menghasilkan suatu kerja yang pengaruh atau berguna bagi
kebutuhan manusia secara positif. Jadi energi adalah suatu kuantitas yang kekal,
dapat berubah bentuk, dan dapat pindah dari satu sistem ke sistem yang lain, akan
tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.
Energi angin tercipta dari pergerakan udara, perubahan suhu di permukaan
daratan ataupun lautan menyebabkan terjadinya pergerakan udara tersebut hingga
terbentuk energi angin. Kebanyakannya arah hembusan angin terbentuk secara
horizontal, walaupun juga terdapat arah hembusan secara vertikal. Kecepatan angin
bervariasi berdasarkan geografi, topografi dan musim. Hasilnya, terdapat beberapa
lokasi yang sangat ideal untuk pembangkit energi angin. Secara umum, kecepatan
angin lebih tinggi di dekat pantai dan lepas pantai karena lebih sedikit objek seperti
pohon, gunung, dan bangunan yang menghambatnya.
Adapun prinsip dasar kerja dari konversi energi angin ini adalah mengubah
energi dari angin menjadi energi putar pada kincir angin, lalu kincir angin
digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Konversi energi angin pada PLTB memanfaatkan energi kinetik dari hembusan
angin menjadi tenaga putar mekanis oleh turbin. Tenaga putar mekanis tersebut
digunakan untuk menggerakkan generator listrik melalui perantara poros pengerak
dan gear box .
14

2.1.10 Komponen Turbin Angin


Turbin angin yang digunakan pembangkit listrik tenaga bayu atau angin
(PLTB) tersusun dari berbagai komponen. Berikut akan dijelaskan bagian-bagian
dari turbin angin :

Gambar 2.3 Bagian – bagian kincir angin


Sumber : Modul Pengembangan Profesi Berkelanjutan Teknologi PLTB

1. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas
menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
2. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
3. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan
rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah untuk menghasilkan listrik.
4. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang
karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya.
Kehadiran angin diluar dugaan akan menyebabkan putaran yang cukup
15

cepat pada poros generator, sehingga jika tidak dibatasi dapat merusak
generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya
overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
5. Low-Speed Shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
6. Gear Box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah
dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar
1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar
generator untuk menghasilkan listrik.
7. Generator
Berfungsi mengkonversi energi putar menjadi energi listrik. Berbagai jenis
generator yang dapat digunakan dalam sistem turbin angin, antara lain
generator serempak (synchronous generator), generator tak-serempak
(unsynchronous generator), rotor sangkar maupun rotor belitan ataupun
generator magnet permanen.
8. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam
(mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. Tidak beroperasi pada
kecepatan angin di atas 55 mph, karena dapat rusak karena angin yang
kencang.
9. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke
pengontrol.
10. Wind Vane
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk
menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
11. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah
dan tinggi, generator, kontrol dan rem.
16

12. High-Speed Shaft


Drive generator. Poros yang berhubungan langsung dengan rotor generator.
13. Yaw Drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin
sebagai perubahan arah angin.
14. Yaw Motor
Kekuatan dari drive yaw.
15. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih
banyak. Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Setiap jenis tower
memiliki karakteristik masing-masing dalam hal biaya, perawatan,
efisiensinya, ataupun dari segi kesusahan dalam pembuatannya.Rotor
merupakan bagian turbin yang menyediakan energi angin sebagai sumber
penggerak turbin, terdiri dari hub dan beberapa blade yang terpasang pada
hub. Peralatan pengarah putaran, sistem kontrol dan mekanisme putaran
serta generator ditempatkan dalam nacelle.
2.1.11 Generator
Menurut Sumanto (1995) generator adalah bagian dari turbin angin yaitu
mesin yang mengubah energi mekanik menjadi tenaga listrik. Energi mekanik
digunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet
ataupun sebaliknya memutar magnet di antara kumparan kawat penghantar. Energi
mekanik tersebut dapat berasal dari tenaga lain berupa panas, tenaga potensial air,
motor diesel, motor bensin bahkan motor listrik. Generator adalah mesin yang dapat
mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi
elektromagnetik. Generator memperoleh energi mekanis dari prime mover.
Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator
diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai
tersebut digunakan untuk beban prioritas. Genset (generator set) merupakan bagian
dari generator. Prinsip kerja dari generator adalah mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator
17

listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang
ditempatkan pada suatu tempat. Generator Listrik Atau Genset ditemukan pertama
kali oleh Michael Faraday tahun 1831. Saat itu, generator listrik pertama kali dibuat
dalam bentuk kawat besi berbentuk huruf "U" yang dililitkan ke gulungan kawat.
Generator ini dikenal dengan sebutan generator cakram faraday. Ada 2 komponen
utama pada genset atau generator listrik yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian
yang bergerak (rotor). Rotor akan selalu berhubungan dengan poros generator yang
memutari pusat stator, lalu poros generator listrik tersebut biasanya diputar
menggunakan turbin air ataupun turbin uap. Generator berhubungan erat dengan
hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “ bahwa apabila sepotong kawat
penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat
tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik. Berdasarkan arus yang dihasilkan,
generator listrik atau genset dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu generator listrik
dinamo (DC) dan generator listrik alternator (AC).
1. Generator Listrik Alternator (AC)
Pada generator listrik alternator (AC), kutub-kutub magnet yang berlawanan
saling dihadapkan akibatnya diantara kedua kutub magnet itu menghasilkan medan
magnet. Didalam medan magnet, terdapat kumparan yang selalu berputar pada
porosnya. Karena kumparan ini selalu berputar, jadi jumlah gaya magnet yang
masuk kedalam kumparan akan berubah-ubah juga. Sifat arus listrik yang
dihasilkan oleh generator AC ini memiliki jenis bolak balik dengan bentuknya
seperti gelombang. Amplitudonya bergantung pada kekuatan medan magnet,
jumlah lilitan kawat dan juga luas penampang kumparannya serta frekuensi putaran
kumparan sama dengan frekuensi gelombangnya. Generator arus bolak-balik dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Konstruksi generator arus bolak-balik terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Rangka Stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari bagian-bagian
generator yang lain.
18

2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan
sikat-sikat menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator.
3. Stator
Stator yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak- balik
memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
4. Cincin Geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan
poros dan rotor
5. Inti Stator
Terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur
tempat meletakkan lilitan stator.
6. Lilitan stator
Yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.

Gambar 2.4 Konstruksi Generator arus bolak – balik


Sumber : https://core.ac.uk

2. Generator Listrik Dinamo (DC)


Generator adalah alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Energi listrik yang dihasilkan disebabkan oleh peristiwa induksi
elektromagnetik. Generator arus searah dapat menghasilkan ggl induksi ke satu arah
dengan mengubah bentuk cincin terminalnya, cincin terminal dalam bentuk ini
disebut cincin belah atau komutator.. Generator pada prinsipnya menggunakan
komutator satu cincin yang terbelah dua sehingga menghasilkan arus searah, ketika
19

gaya gerak listrik timbul kontak dengan rangkaian beban berganti terminal sehingga
tegangan keluaran hanya mempunyai satu tanda dan menghasilkan arus searah.
Penambahan jumlah kumparan yang dihubungkan ke komutator dengan cincin
komutator yang terdiri dari beberapa segmen, mampu mengurangi riak pada
tegangan listrik arus searah. Generator DC menghasilkan arus DC atau arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
Konstruksi generator arus searah terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Rangka atau Gandar
Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar
komponen mesin dan melindungi bagian mesin, harus dirancang memiliki
kekuatan mekanis yang tinggi untuk mendukung komponen-komponen
mesin tersebut. Rangka berfungsi sebagai tempat mengalirkan fluksi magnet
yang dihasilkan oleh kutub-kutub medan. Rangka dibuat dengan
menggunakan bahan ferromagnetik yang memiliki permeabilitas tinggi.
Rangka (rolled steel) biasanya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau baja
lembaran yang berfungsi sebagai penopang mekanis dan sebagai bagian dari
rangkain magnet.
2. Kutub Medan
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang
berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti fungsinya
untuk menahan kumparan medan di tempatnya dan menghasilkan distribusi
fluksi yang tersebar di seluruh jangkar dengan menggunakan permukaan
yang melengkung. Inti kutub terbuat dari laminasi pelat-pelat baja yang
terisolasi satu sama lain. Sepatu kutub dilaminasi dan dibaut ke inti kutub.
Maka kutub medan (inti kutub dan sepatu kutub) direkatkan bersama-sama
kemudian dibaut pada rangka. Pada inti kutub ini dibelitkan kumparan
medan yang terbuat dari kawat tembaga yang berfungsi untuk menghasilkan
fluksi magnetik.
20

3. Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti
kutub. Dimana konduktor tersebut terbuat dari kawat tembaga yang
berbentuk bulat ataupun persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk
menghasilkan fluksi utama dibentuk dari kumparan pada setiap kutub.
4. Jangkar
Inti jangkar yang umumnya digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar
terbuat dari bahan ferromagnetik. Bahan yang digunakan untuk jangkar ini
merupakan sejenis campuran baja silikon.
5. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat
dibangkitkannya ggl induksi. Pada motor DC penguatan kompon panjang
kumparan medan serinya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan
pada motor DC penguatan kompon pendek kumparan medan serinya
diparalel terhadap kumparan jangkar.
6. Komutator
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut
komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang
berbentuk lempenganlempengan yang dirakit ke dalam silinder yang
terpasang pada poros. Dimana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen
komutator terisolasi dengan baik antara satu sama lainnya. Bahan isolasi
yang digunakan pada komutator adalah mika, dan gar dihasilkan tegangan
arus searah yang konstan, maka komutator yang digunakan hendaknya
dalam jumlah yang besar.
7. Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan
permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan
dengan sepatu kutub. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat
mengalirnya fluksi yang dihasilkan oleh kutub- kutub medan.
21

8. Sikat-Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana permukaan
sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan arus
listrik. Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Sikat-
sikat terbuat dari bahan karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam-
macam dan dalam beberapa hal dibuat dari campuran karbon dan logam
tembaga. Sikat harus lebih lunak daripada segmen-segmen komutator
supaya gesekan yang terjadi antara segmen-segmen komutator dan sikat
tidak mengakibatkan ausnya komutator.

Gambar 2.5 Konstruksi Generator arus searah


Sumber : ejurnal-polnam.ac.id

2.1.12 Kapasitor
Menurut Jatmika (2011:58) menyimpulkan bahwa “Kapasitor atau
Kondenstator berfungsi untuk menyimpan energi atau muatan listrik didalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan
listrik”. Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-
1867). Satuan kapasitansi dari kapasitor dinyatakan dalam farad. Kondensator atau
kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik. Bahan penyusun kapasitor yaitu dua keping atau dua lembaran penghantar
listrik yang dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik.
22

Masing-masing keping atau lembaran penghantar listrik diberi muatan


listrik dalam jumlah yang sama tetapi berlainan jenis, yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Secara keseluruhan kapasitor sesungguhnya bermuatan netral.
Kapasitor dapat dibedakan berdasarkan bahan dielektrik yang digunakan menjadi
kapasitor mika, kapasitor kertas, kapasitor keramik, kapasitor elektrolit, dan
kapasitor udara. Berdasarkan jenis kutub (polar), kapasitor dibedakan menjadi
kapasitor terkutub (polar) dan kapasitor tak terkutub (non-polar).
Kapasitor memiliki dua kaki atau kutup yaitu positif (+) dan negatif (-) serta
memiliki cairan elektrolit dalam bentuk tabung. Jenis-jenis dari kapasitor antara lain
kapasitor elektrolit, keramik, milar dan SMD atau pasang permukaan. Kapasitor
elektrolit memiliki nilai antara satu mikrofarad hingga puluhan ribu mikrofarad
(µF). Kapasitor keramik bernilai 1 pikofarad (pF) hingga 680 nanofarad (nF).
Kapasitor milar antara 1 nanofarad (nF) hingga 1 mikrofarad (µF).
Kapasitor dalam rangkaian elektronika dikembangkan menjadi filter atau
waktu tunda (delay) Sebagai filter, kapasitor diletakkan secara paralel pada bagian
yang akan di filter, arus yang tidak stabil akan disimpan didalam kapasitor sehingga
diperoleh tegangan yang lebih rata, hal ini bisa digunakan dalam adaptor (power
supplay). Untuk waktu tunda (delay) dapat terjadi karena kapasitor harus mengisi
muatan terlebih dahulu sampai batas yang diperlukan hingga kapasitor aktif
kembali.

Gambar 2.6 Macam – macam kapasitor


Sumber : http://repository.ittelkom-pwt.ac.id
23

2.1.13 IC
Menurut Winarno (2011:46) menyimpulkan bahwa “Dioda merupakan
salah satu jenis komponen aktif yang berfungsi sebagai komponen penyearah.”
Dioda disusun menggunakan semikonduktor jenis P atau kutup positif (+) dan
semikonduktor jenis N atau kutup negatif (-). Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi
Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari
sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana
arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Gambar 2.7 Symbol dan konstruksi dioda


Sumber : http://repository.ittelkom-pwt.ac.id

Prinsip kerja dioda adalah dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P
dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction.
Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga
membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila
kutub P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan dengan kutub positif sumber
maka akan terjadi pengaliran arus listrik di mana elektron bebas pada sisi N (katode)
akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila
sisi P dihubungkan dengan negatif baterai atau sumber, maka elektron akan
berpindah ke arah terminal positif sumber.
Di dalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron disusun
menggunakan semikonduktor jenis silikon dan jenis germanium. Karena dioda
termasuk komponen aktif, arus listrik yang mengalir dari sambungan P ke
sambungan N akan dilewatkan jika tegangan listrik yang dilewatkan pada dioda
berbahan silikon minimal 0,7 volt, dan pada dioda berbahan girmanium minimal
kira- kira 0,3 volt.
24

Jenis-jenis Dioda yang umum digunakan adalah sebagai berikut :


1. Dioda zener
Dioda zener kerusakan dapat terjadi pada tegangan puluhan satuan volt.
Dioda biasa bekerja pada bias maju, sedangkan dioda zener bekerja
pada bias mundur.

Gambar 2.8 Dioda Zener


Sumber : http://repository.ittelkom-pwt.ac.id

2. Dioda Penyearah
Arah arus listrik dioda, yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah,
dan nilai tegangan minimum arus akan dilewatkan. Jika dipasang
berkebalikan dengan arah arus listrik, dioda berfungsi untuk
menghambat arus listrik yang lewat. Dioda memiliki batas kapasitas.
Oleh karena itu, jika beda tegangan di sambungan N jauh lebih besar
dari pada tegangan di sambungan P, kemungkinan dioda akan rusak
karena tidak mampu menahan aliran arus listrik yang terlalu besar. Pada
dioda penyearah hanya terdapat satu variabel nilai, yaitu arus (ampere).
Besar arus pada dioda menyatakan arus maksimum yang dapat di saring
dioda.

Gambar 2.9 Dioda Penyearah


Sumber : http://repository.ittelkom-pwt.ac.id
25

2.1.14 Rectifier
Terdiri dari empat buah rectifier yang berhubungan satu sama lain (
membentuk formasi kotak ). Bridge rectifier menyearahkan arus ( AC ke DC )
dengan lebih efisien. Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana adalah
dengan Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-
jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada
kumparan sekundernya.
Pada rangkaian Power Supply sederhana ini yang berperan menjadi
jantung dalam penyearahan arus AC menjadi Arus DC adalah Rangkaian Bridge
Rectifier. Rangkaian Bridge Rectifier adalah Rangkaian dasar penyearah type
jembatan yang terdiri atas satu transformer dan 4(empat) dioda yang disusun
sedemikian rupa sehingga arus listrik hanya mengalir kesatu arah saja melalui
beban. Sirkuit ini tidak memerlukan sekunder bersenter tapi sebagaimana pada
rangkaian penyearah gelombang penuh.

Gambar 2.10 Gambar Rangkaian dan output bridge rectifier


Sumber : https://lecturer.ppns.ac.id

2.1.15 Integrated Circuit


Menurut Kapten Lek Ir. Arwin dan D.W. Sumari (IC,2015), IC adalah suatu
media yang berisi berbagai macam komponen elektronika yang terintegrasi dan
terhubung satu dengan lainnya sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi
tertentu. IC umumnya berwarna hitam dengan kaki-kaki yang banyak sehingga
kadang disebut dengan komponen kaki seribu.
IC adalah singkatan dari Integrated Circuit. Pengertian IC adalah suatu
komponen elektronik yang di dalamnya terdapat kumpulan resistor, transistor,
dioda, dan kapasitor. Perkembangan dan inovasi di bidang elektronika terjadi secara
26

sangat cepat setelah ditemukannya komponen elektronik transistor. Transistor yang


pertama ditemukan yakni transistor bipolar dan transistor efek medan menyusul
setelahnya. Dengan ditemukannya transistor ini menjadi ujung tombak
pertumbuhan dan perkembangan dunia elektronika. Salah satu contohnya adalah IC
yang dibangun dengan memanfaatkan transistor yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk rangkaian terpadu (Integrated Circuit).
Integrated Circuit adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan, ribuan, bahkan jutaan transistor, resistor, kapasitor dan dioda
berukuran mikro yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah
rangkaian komponen elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Terbuat dari bahan
semikonduktor, dimana silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling
sering digunakan dalam teknologi fabrikasi IC. Integrated Circuit (IC) dikenal juga
dengan nama chip. IC dibagi menjadi dua jenis yaitu analog dan digital. Klasifikasi
ini ditentukan oleh jenis signal yang menjadi input atau output dari sebuah IC.
Berikut ini penjelasan tentang IC :
1. IC Digital
IC digital yang paling mudah kita kenali adalah IC yang berhubungan
dengan gerbang logika. Di dalam sebuah IC digital terdapat ratusan
hingga ribuan gerbang logika yang dapat mengolah input digital yang
masuk untuk kemudian disalurkan menjadi output digital sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian. IC digital dalam bantuk umumnya yaitu
mikroprosesor, DSP, dan mikrokontroler, bekerja menggunakan aljabar
boolean untuk memproses sinyal “1” dan “0”.
Contoh IC digital yang banyak digunakan antara lain, adalah :
1. Seri TTL 7400 Gerbang Logika
2. Mikrokontroler dan berbagai generasinya
3. IC Timer 555
4. Processor Komputer
5. IC Memori RAM
2. IC Analog
IC analog, seperti sensor, dan penguat operasional (op-amp), bekerja
dengan memproses sinyal analog. IC analog melakukan fungsi
27

pengolahan sinyal analog seperti amplifikasi, filter, demodulasi, dan


signal mixing. IC Analog meringankan kerja dan waktu yang dibutuhkan
saat merancang sebuah rangkaian dengan menyediakan sirkuit analog
yang dirancang dengan ahli dan siap digunakan.
Sebagai contoh jika anda membutuhkan sebuah penguat atau filter, anda
memerlukan rangkaian yang terdiri dari berbagai macam komponen
mulai dari transistor, dioda, resistor, dan lain sebagainya. Menentukan
nilai nilai dari suatu rangkaian tersebut juga membutuhkan perhitungan
terlebih dahulu. Penggunaan IC akan mengirit waktu untuk proses ini
sehingga penerapan dari sebuah rangkaian dapat langsung dipikirkan.

Gambar 2.11 Bentuk – bentuk IC


Sumber : https://lecturer.ppns.ac.id

2.1.16 Baterai
Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik yang dapat
menyimpan energi yang dapat dikonversi menjadi daya melalui proses kimia.
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversible (dapat berkebalikan ) dengan efisiensinya yang
tinggi. Reaksi elektrokimia reversible adalah didalam baterai dapat berlangsung
proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ) dan
sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( proses pengisian ) dengan cara
proses regenerasi dari elektroda - elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan
arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel.
28

Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder.
Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali pemakaian
saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia material aktifnya
tidak dapat dikembalikan dan baterai sekunder yang dapat diisi ulang, karena
material aktifnya didalam dapat diputar kembali. Terdapat dua jenis tipe konstruksi
baterai baterai basah dan baterai kering, baterai basah media penyimpanan arus
listrik ini merupakan jenis aki yang paling umum digunakan. Jenis ini masih perlu
diberi air aki yang dikenal accu zuur. Sedangkan jenis baterai kering merupakan
jenis baterai yang tidak memakai cairan.
Dalam baterai ini terdapat jenis elemen dan sel untuk menyimpan arus
yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan negatif.
Pada pelat positif terkandung oksidal timbal coklat (Pbo2), sedangkan pelat negatif
mengandung timbal (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung.
Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid
mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, maka
akan muncullah arus listrik. Adapun konstruksinya ditunjukkan oleh Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Konstruksi Baterai


Sumber : https://aki.gs-astra.com
Bagian-bagian akumulator timah hitam dan fungsinya sebagai berikut :
1. Rangka, berfungsi sebagai rumah akumulator.
2. Kepala kutub positif, berfungsi sebagai terminal kutub positif.
3. Penghubung sel, berfungsi untuk menghubungkan sel-sel.
29

4. Tutup Ventilasi, berfungsi menutup lubang sel..


5. Penutup, berfungsi untuk menutup bagian atas akumulator.
6. Plat-plat, berfungsi sebagai bidang pereaktor.
7. Plat negatif, terbuat dari Pb, berfungsi sebagai bahan aktif akumulator.
8. Plat positif, terbuat dari PbO2, berfungsi sebagai bahan aktif akumulator.
9. Ruang sedimen, berfungsi untuk menampung kotoran.
10. Plastik pemisah, berfungsi untuk memisahkan plat positif dan negatif.
11. Sel-sel.
Baterai memiliki prinsip kerja sebagai berikut :
1. Proses pengosongan (discharge), bila sel dihubungkan dengan beban,
elektron mengalir pada anoda melalui beban ke katoda kemudian ion-ion
negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda. Arus
listrik dapat mengalir disebabkan adanya elektron yang bergerak dari
elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan molekul
elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron untuk mengalir.

gambar 2.13 Proses pengosongan (Discharge)


Sumber: https://jurnal.uisu.ac.id

2. Proses pengisian (rechange) bila sel dihubungkan dengan power supply


maka elektroda positif menjadi anoda dan elektroda negative menjadi
katoda

gambar 2.14 Proses pengisian (recharge)


Sumber: https://jurnal.uisu.ac.id
30

2.1.17 Mobil Listrik


Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik DC,
menggunakan energi listrik yang disimpan dalam beterai atau tempat penyimpanan
energi (Wikipedia.org). Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan mobil berbahan bakar BBM secara umum. Hal yang paling utama adalah
mobil listrik tidak menghasilkan polusi udara, selain itu mobil listrik juga
mengurangi efek rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai
penggerak utamanya.
Mobil listrik menggunakn baterai yang memiliki fungsinya menentukan
seberapa jauh mobil listrik bisa berjalan serta masa penggunaan. Rata-rata baterai
bisa bertahan hingga 10 atau 15 tahun atau sekitar 200 ribu kilometer. Saat ini
baterai yang paling banyak digunakan mobil listrik adalah baterai berjenis lithium-
ion. Tipe baterai ini adalah baterai yang banyak digunakan juga pada alat elektronik
seperti smartphone.
Kelemahan dari baterai ini adalah kapasitas yang akan berkurang setiap
tahunnya, baterai pada mobil listrik rata-rata kehilangan 2,3 persen kapasitasnya
setiap tahunnya. Namun selain itu juga ada beberapa faktor yang membuat sebuah
baterai akan berkurang kemampuannya, diantaranya adalah: suhu penggunaan dan
waktu pengisian daya.

2.2 Tinjauan Penelitian Yang Berkaitan


Dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penulisan yang akan dilaksanakan saat ini. Berikut ini beberapa
hasil penelitian yang berkaitan yang dijadikan bahan tumpuan penulis.
Kadir(1995), menyimpulkan angin merupakan energi yang terjadi
dikarenakan adanya perbedaan suhu antara udara dingin dan panas yang mengalir.
Angin adalah udara yang bergerak sehingga memiliki kecepatan, tenaga, dan arah.
Penyebab dari pergerakan ini adalah pemanasan bumi oleh radiasi matahari.
Pergerakan angina ini memiliki energi kinetik, oleh karena itu energi angin dapat
dikonversi menjadi energi lainnya seperti energi listrik dengan menggunakan kincir
angin atau turbin angin.
31

Cahya Adijana Nugraha 2015, “Analisa Potensi Daya Angin Sebagai


Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Pantai Congot, Kulonprogo”Skripsi,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
menjelaskan tentang analisa pembangkit listrik tenaga bayu dengan memanfaatkan
energi angin di Pantai Congot sebagai energi alternatif penunjang pasokan listrik
warga sekitar yang memiliki potensi angin cukup besar.
Rudenko, N, Mesin Generator, Erlangga, Jakarta, (1966) Generator adalah
suatu mesin bantu di atas kapal yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan
tenaga mekanik jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik
menjadi tenaga listrik. Prinsip kerja generator adalah bilamana rotor diputar maka
belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnet pada kutub magnet sehingga
terjadi perbedaan tegangan dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui
kabel atau kawat yang kedua ujungnya di hubungkan dengan cincin geser pada
cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat sebagai terminal penghubung keluar.
Faizur Al Muhajir dan Nazaruddin Sinaga (2019), Ketergantungan terhadap
bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik di Provinsi Sulawesi Selatan masih
tinggi yaitu sebesar 69% dari total kapasitas pembangkit. Pembangunan
pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) merupakan salah satu cara untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta dengan meningkatkan
kemampuan produksi energi baru terbarukan lainnya.
BAB III METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian


Sebelum Ada pun diagram alir ( flowchart diagram ) untuk mempermudah
memahami perancangan ini dijelaskan pada Gambar 3.1.

Mulai

Studi literatur

Pengumpulan alat/bahan

Analisis

Penyusunan Skripsi

Gambar 3.1. Research Flowchart

32
33

3.2 Lokasi & Obyek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kampus Jakarta Global University, Jl. Boulevard
Grand Depok City, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16412.

Gambar 3.2 Area atap kampus C JGU


Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi literatur
Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi atau bahan dari materi
baik dari internet, jurnal, maupun sumber-sumber lain yang berkaitan
dengan penelitian ini. Materi tersebut diantaranya mengenai pengertian
rancang bangun pengujian arus dan tegangan pada pembangkit listrik
tenaga angin serta sistem pengisian pada mobil listrik.
2. Pengumpulan Alat atau Bahan
Setelah melakukan studi literatur, kemudian menyiapkan peralatan dan
bahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa peralatan yang di
butuhkan seperti alat ukur arus dan tegangan, bahan-bahan seperti baling-
34

baling, generator, diode, baterai, kapasitor, rectifier, kabel, IC, wind


controller, dan frame.

Gambar 3.3 Frame dan Wind Controller


Sumber : Bahan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

Gambar 3.4 Baling – baling turbin


Sumber : Bahan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

Gambar 3.5 Turbin


Sumber : Bahan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
35

Tabel 3.1: Bahan perancangan penyetabil tegangan


a. Bahan yang digunakan dalam perancangan penyetabil tegangan

Nama
No Spesifikasi Jumlah Satuan
Komponen
1 Box 18 x 11,5 x 6,5 1 Cm

2 Kabel Jumper NYAF, 1mm secukupnya M


4 Capasitor /ELKO 10000 µF/35 V 1 µF
5 IC Regulator 7815 15 v 1
6 Automatic Cut off XH-M601 12V 1 Buah
7 Voltmeter Rating 0 – 30 1 Volt
8 Fuse 10A 1 Ampere
9 Rumah fuse 10A 1 Buah
10 Baut PCB Panjang 1 cm 9 Buah
11 LED Merah 1 Buah
12 Amperemeter 1 - 100 A 1 Ampere
13 Banana jack 5 Buah
14 Saklar on/off Kecil 1 Buah

Tabel 3.2: Spesifikasi alat turbin yang akan digunakan


b. Spesifikasi alat turbin angin yang akan digunakan.

No. Nama Spesifikasi


1. Bahan daun Serat nilon
2. Bahan magnet Neodymium iron boron
3. Bahan rumah generator die-cast aluminium
4. Warna Putih
5. Ukuran turbin 71cm x 28cm x 20,5cm
6. Berat turbin 9.500 gr
7. Max power 600 W
8. Kekuatan terbatas 400 W
9. Tegangan rendah 12 / 24 V
36

10. Mulai kecepatan angin 2.0 m/s


11. Nilai kecepatan angin 10 m/s
12. Kecepatan angin yang aman 55 m/s
13. Diameter roda angin 1.2 meter
14. Sistem control Elektromagnetik, sisi roda angina
15. Mode kontrol kecepatan Otomatis menyesuaikan sudut
angina
16. Suhu pengoperasian -40 ℃ - 80 ℃

Tabel 3.3: Spesifikasi baterai yang akan digunakan


c. Spesifikasi baterai yang akan digunakan.
Parameter Baterai Baterai GS 12 V 45 AH
Nomer model NS60
Dimensi (mm) 238 x 129 x 203
V (Tegangan baterai atau V) 12 V
I (Kuat arus per jam atau Ah) 45 Ah

3. Perancangan

Gambar 3.6 Skema Perancangan


Sumber : Dokumentasi Pribadi
37

Dalam proses perancangan yang dilakukan kami mulai pada pengumpulan


alat atau bahan kemudian kami melakukan pengecekan pada alat atau
bahan dan kami melakukan langkah-langkah perancangan sebagai berikut:
1. Melakukan perakitan serta pemasangan komponen-komponen PLTB
( Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin ) yang akan digunakan
sebagai sumber input stabilizer.
Langkah – langkah untuk perakitan dan pemasangan sebagai berikut :
- Melakukan pengukuran bahan yang digunakan.
- Melakukan pemotongan besi pipa galvanis ketebalan 2 milimeter
dengan ukuran yang dibutuhkan yaitu 3,5 meter menggunakan
mesin gerinda potong duduk.

Gambar 3.7 Proses Pemotongan Besi


Sumber : Dokumentasi Pribadi

- Melakukan penyambungan braket dudukan turbin menggunakan


mesin las dc.
- Membuat penyangga tiang menggunakan besi unp ketebalan 2
milimeter, dengan cara dipotong ukuran 70 cm, 50 cm dan 30 cm.
- Melakukan pengelasan tiang penyangga dan disambung dengan
tiang utama dudukan braket turbin angin.
38

Gambar 3.8 Proses Pengelasan Besi


Sumber : Dokumentasi Pribadi

- Melakukan percobaan pemasangan turbin angin ke braket yang


sudah dipasang tiang penyangga.
- Melakukan pengecatan tiang penyangga.
2. Membuat stabilizer untuk penstabil arus pengisian.

Gambar 3.9 Skema Stabilizer


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Daftar komponen:
Pembangkit Listrik Tenaga Angin = Sebagai sumber arus utama
Regulator = Penstabil arus listrik
Saklar On / Off = Untuk menghidupkan
dan mematikan Stabilizer
Volt Meter = Mengukur tegangan baterai
Ampere Meter = Mengukur kuat arus beban
Automatic Cut Off = Mematikan arus Pengisian
Secara otomatis
Baterai = Menampung arus listrik
39

Langkah – langkah untuk pembuatan Stabilizer sebagai berikut :


- Mengukur komponen – komponen yang akan dimasukan kedalam
box.
- Melubangi cover box untuk penempatan lampu led, saklar on atau
off dan voltmeter ampere meter digital.
- Melubangi box yang telah ditandai untuk dudukan baut pcb.
- Melubangi box yang telah ditandai untuk rumah banana jack.
- Menyolder kabel merah untuk skun banana jack.
- Skun yang telah diberi kabel merah disolder ke saklar on atau off.
- Menyolder kabel merah saklar ke positif input IC.
- Menyolder kabel hitam ke negative IC.
- Menyolder output positif IC ke positif kapasitor.
- Tempatkan IC 7815 ke PCB lalu disolder ke kapasitor.
- Menyolder kabel positif kapasitor ke input automatic cut off.
- Memasang kabel output automatic kapasitor ke sikring.
- Pasangkan kabel merah sikring ke skun banana jack jalur positif
baterai.
- Pasangkan kabel merah skun banana jack positif baterai ke positif
automatic cut off.
- Pasangkan kabel hitam skun banana jack ke negatif automatic cut
off.
- Pasangkan kabel kuning kecil volt meter ke positif volt meter
automatic cut off.
- Pasangkan kabel hitam kecil volt meter ke negatif volt meter
automatic cut off .
- Pasangkan kabel merah kecil volt meter ke input automatic cut off.
- Pasangkan kabel hitam besar ampere meter ke negatif automatic
cut off.
- Pasangkan kabel merah besar ampere meter ke skun banan jack.
- Menyolder lampu led merah postif ke saklar on atau off dan negatif
led ke negatif kapasitor.
40

3. Pemasangan arus output pembangkit listrik tenaga bayu ke input


Stabilizer.
4. Pemasangan arus output Stabilizer ke baterai mobil baterai yang
digunakan adalah 12 volt atau 40 Ah.

Gambar 3.10 Stabilizer


Sumber : Dokumentasi Pribadi

4. Pengujian Alat
Pada pengujian alat ini kami mulai dari baling – baling turbin berputar dan
meneruskan putaran pada generator mengkonversi energi kinetik menjadi
energi listrik terus di alirkan pada wind controller, kemudian distabilkan
oleh Stabilizer dan selanjutnya dihubungkan pada baterai mobil sebagai
media penyimpanan.
5. Pengambilan data
Pada tahap pengambilan data kami mengukur berapa tegangan yang
dihasilkan oleh turbin, setelah itu mengukur hasil penstabil Stabilizer
untuk pengisian baterai supaya dapat mengetahui waktu pengisian baterai.

3.4 Variabel Yang Diteliti


Ada dua jenis variable yang akan dikaji dalam penelitian ini :
 Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan adalah Stabilizer charger
pembangkit listrik tenaga angin.
 Variabel terikat
Variabel yang besaranya tidak didapat ditentukan oleh peneliti,
nilai dari variabel ini tegantung pada nilai dari variable bebasnya. Variabel
yang digunakan adalah baterai.
BAB IV HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil
Berdasarkan spesifikasi alat yang telah dijelaskan sebelumnya,
selanjutnya dilakukan pengujian terhadap alat. Tujuan pengujian ini dilakukan
untuk membuktikan apakah perakitan pembangkit listrik tenaga bayu dapat
menghasilkan arus listrik dan apakah arus listrik yang dihasilkan dapat dikonversi
untuk mengisi baterai mobil.
Pengujian alat dilakukan di Universitas Global Jakarta Jl. Boulevard
Grand Depok City, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat pada
Tanggal 12 Juni 2022 dan pengambilan data diperoleh dari jam 13.00 - 16.30.
Pengujian alat dilakukan di atas lantai 5 universitas dengan pertimbangan
kecepatan angin dan intensitas angin dilantai 5 lebih tinggi, sehingga dapat
memutar turbin untuk menghasilkan tegangan generator yang digunakan untuk
pengisian baterai.
Berikut adalah hasil table dalam percobaan pertama :
Tabel 4.1: Data tegangan dan kuat arus output turbin angin dan output stabilizer

Kecepatan Tegangan Kuat Tegangan Kuat


Angin PLTB Arus Stabilizer Arus
No Waktu
(m/s) (Volt) PLTB (Volt) Stabilizer
(Ampere) (Ampere)
1 13.00 3,8 10,48 23,00 9,61 20,30
2 13.30 4,2 11,01 24,30 10,32 21,90
3 14.00 4,0 10,64 23,40 9,78 20,70
4 14.30 4,8 12,19 27,40 11,41 24,40
5 15.00 6,1 14,14 31,90 13,32 28,40
6 15.30 5,4 13,35 29,30 12,07 26,00
7 16.00 4,2 11,01 24,30 10,32 21,90
8 16.30 3,4 10,13 21,90 9,25 19,60

41
42

Grafik 4.1: Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap tegangan output


turbin angin

V Grafik Perbandingan Kecepatan Angin


Terhadap Tegangan Turbin
16.00
14.14
13.35
14.00
12.19
12.00 11.01 10.64 11.01
10.48 10.13
10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
3.8 4.2 4.0 4.8 6.1 5.4 4.2 3.4 m/s

Grafik 4.2: Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap kuat arus output
turbin angin

A Grafik Perbandingan Antara Kecepatan


Angin Terhadap Kuat Arus PLTB (Ampere)
35.00 31.90
29.30
30.00 27.40
24.30 24.30
25.00 23.00 23.40
21.90

20.00

15.00

10.00

5.00
m/s
0.00
3.8 4.2 4.0 4.8 6.1 5.4 4.2 3.4
43

Grafik 4.3: Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap tegangan


output stabilizer

V Grafik Perbandingan Antara Kecepatan Angin


Terhadap Tegangan Stabilizer (Volt)
14.00 13.32
12.07
12.00 11.41
10.32 10.32
9.61 9.78
10.00 9.25

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
3.8 4.2 4.0 4.8 6.1 5.4 4.2 3.4 m/s

Grafik 4.4: Grafik perbandingan kecepatan angin terhadap kuat arus


output stabilizer

Grafik Perbandingan Antara Kecepatan


Angin Terhadap Kuat Arus Stabilizer
A (Ampere)
30.00 28.40
26.00
24.40
25.00
21.90 21.90
20.30 20.70
19.60
20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
3.8 4.2 4.0 4.8 6.1 5.4 4.2 3.4 m/s
44

4.2 Pembahasan
Dengan melihat hasil dari table 4.1 diperoleh nilai tegangan dan kuat arus
turbin serta tegangan dan kuat arus stabilizer untuk pengisian baterai dapat kita
cari berapa besar efisiensi daya yang digunakan untuk pengisian baterai.

Daya turbin angin yang digunakan dapat dihitung menggunakan rumus:


𝑃=𝑉𝑥𝐼 ………………………………………………….(4.1)

Percobaan pertama
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 10,48 𝑥 23,00
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 241,04 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 9,61 𝑥 20,30
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 195,08 𝑊𝑎𝑡𝑡

Percobaan kedua
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 11,01 𝑥 24,30
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 267,54 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 10,32 𝑥 21,90
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 226,61 𝑊𝑎𝑡𝑡

Percobaan ketiga
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 10,64 𝑥 23,40
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 248,98 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 9,78 𝑥 20,70
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 202,45 𝑊𝑎𝑡𝑡

Percobaan keempat
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 12,19 𝑥 27,40
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 334,01 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 11,41 𝑥 24,40
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 278,40 𝑊𝑎𝑡𝑡
45

Percobaan kelima
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 14,14 𝑥 31,90
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 451,07 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 13,32 𝑥 28,40
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 378,29 𝑊𝑎𝑡𝑡

Percobaan keenam
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 13,35 𝑥 29,30
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 391,16 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 12,07 𝑥 26,00
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 313,82 𝑊𝑎𝑡𝑡

Percobaan ketujuh
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 11,01 𝑥 24,30
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 267,54 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 10,32 𝑥 21,90
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 226,61 𝑊𝑎𝑡𝑡

Percobaan kedelapan
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 10,13 𝑥 21,90
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 221,85 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟 = 9,25 𝑥 19,60
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 181,30 𝑊𝑎𝑡𝑡

Efisiensi daya dapat dihitung menggunakan rumus:


𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟
𝜂= 𝑥 100% ………………………….(4.2)
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛

Percobaan pertama
195,08
𝜂= 𝑥 100%
241,04
𝜂 = 80,93%
46

Percobaan kedua
226,01
𝜂= 𝑥 100%
267,54
𝜂 = 84,48%

Percobaan ketiga
202,45
𝜂= 𝑥 100%
248,98
𝜂 = 81,31%

Percobaan keempat
278,40
𝜂= 𝑥 100%
334,01
𝜂 = 83,35%

Percobaan kelima
378,29
𝜂= 𝑥 100%
451,07
𝜂 = 83,87%

Percobaan keenam
313,82
𝜂= 𝑥 100%
391,16
𝜂 = 80,23%

Percobaan ketujuh
226,01
𝜂= 𝑥 100%
267,54
𝜂 = 84,48%

Percobaan kedelapan
181,30
𝜂= 𝑥 100%
221,85
𝜂 = 81,72%
47

Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa efisiensi daya yang tinggi
terjadi pada pukul 13.30 dan 16.00 wib senilai 84,48 %.
Dan untuk pengisian baterai umumnya menggunakan tegangan sebesar
13,8 V sampai dengan 14 Volt, sedangkan besaran arus baterai dapat dilihat pada
bodi baterai tersebut. Persamaan untuk menghitung lamanya pengisian baterai :
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 (𝑗𝑎𝑚)
Kapasitas Baterai (Ah) Kapasitas Baterai (Ah)
= + (20% 𝑥 )
Besar Arus Charging (Ah) Besar Arus Charging (Ah)

Ada dua metode pengisian baterai mobil yaitu dengan metode slow
charging dan fast charging.
1. Metode slow charging
Metode pengisian slow charging membutuhkan arus pengisian minimal
sebesar 10% dari kapasitas arus yang dimiliki baterai mobil listrik. Kapasitas arus
baterai 45 Ah, maka minimal arus yang dibutuhkan pengisian metode slow
chargingadalah 4,5 Ampere, alat pengisian aki yang bisa meng-alirkan arus
minimal 4,5 Ampere atau lebih .
Pengisian baterai dengan kapasitas 45 Ah dibutuhkan arus untuk pengisian normal
adalah 10% dari 45 Ah, untuk waktu pengisian baterai menggunakan metode slow
charging ini adalah :

Waktu pengisian = (45Ah/4,5Ah) + ((20/100) x (45Ah/4,5Ah)


= 10 + (0,2x10)
= 12 Jam
Watt charger = 12 v x 4,5 A= 54 watt
Dengan menggunakan metode slow charging kapasitas baterai 45 Ah dibutuhkan
waktu pengisian selama 12 jam dan dan daya pengisian sebesar 54 watt.

2. Metode fast charging


Metode fast charging membutuhkan arus maksimal sebesar 40% dari
kapasitas baterai yang digunakan mobil listrik. Kapasitas 45 Ah yang akan diisi
maka butuh sebesar 18 ampere, yang didapat dari 45 Ah x 40%. Dengan metode
48

arus pengisian fast charging sebesar 18 ampere, maka lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengisi baterai dengan kapasitas 45 Ah adalah :

Waktu pengisian = (45 Ah/18 Ah) + ((20/100) x (45 Ah/18 Ah)


= 2,5 + (0,2 x 2,5)
= 3 Jam
Watt charger = 12 v x 18 A
= 216 watt

Dengan menggunakan metode fast charging kapasitas baterai 45 Ah dibutuhkan


waktu pengisian selama 3 jam dan dan daya pengisian sebesar 216 watt.
Untuk melindungi baterai maka arus pengisian maksimum yang
digunakan tidak boleh melebihi setengah kapasitas dari baterai, misalnya
kapasitas baterai adalah 45 AH maka arus pengisian maksimum tidak boleh
melebihi 22,5 A atau harus kurang dari 22,5 A.
Pengisian lambat memiliki keuntungan tidak merusak baterai dikarenakan
arusnya yang relatif kecil dan memiliki kerugian dalam lamanya waktu pengisian.
Pengisian cepat memiliki keuntungan waktu pengisian baterai yang cepat atau
singkat. Dan memiliki kerugian menggunakan arus yang besar sehingga jika
terlalu sering melakukan pengisian cepat dapat membuat baterai cepat rusak.
Dengan demikian,pemilihan waktu pengisian baterai dilakukan sesuai
dengan kebutuhan. Jika memiliki waktu yang lebih menggunakan metode
pengisian lambat agar kualitas baterai tidak menurun. Dan apabila memiliki waktu
yang singkat sebaiknya menggunakan metode pengisian cepat, cukup beberapa
jam dan jika voltase baterai sudah cukup, matikan baterai charger kemudian
pindahkan baterai ke mobil untuk digunakan kembali.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, pengujian dan analisa pada perancangan yang
dibuat dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu dapat menyuplai baterai
mobil. Dibuktikan dengan pengujian alat yang dilakukan di Universitas
Global Jakarta Jl. Boulevard Grand Depok City, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya,
Kota Depok, Jawa Barat pada Tanggal 12 Juni 2022 dan pengambilan data
diperoleh dari jam 13.00 - 16.30. Pada jam 15.00 WIB mendapatkan tegangan
maksimal 13,32 V yang dapat digunakan untuk pengisian baterai dan
pengisian baterai umumnya menggunakan tegangan sebesar 13 V sampai
dengan 14 Volt.

2. Perancangan stabilizer sistem pembangkit listrik tenaga angin untuk


pengisian baterai mobil, tegangan keluaran pembangkit listrik tenaga angin
dikendalikan oleh IC 7815 untuk menjaga tegangan pengisian tidak melebihi
15V. Saat kondisi baterai penuh, yaitu mencapai 14V pengisian baterai secara
otomatis terputus oleh automatis cut off.

5.2 Saran
Adapun saran-saran yang diberikan antara lain :
1. Lakukan perawatan dan pengecekan agar tiap komponen dari turbin angin
dan stabilizer pengisian baterai agar tidak mengalami kerusakan dan dapat
digunakan.
2. Pemilihan pengecasan baterai harus sesuai dengan kebutuhan dan lebih baik
menggunakan metode slow charging agar kualitas baterai tidak menurun,
setelah pengecasan baterai, lebih baik diukur menggunakan alat ukur digital
supaya mendapat hasil yang lebih akurat.

49
DAFTAR PUSTAKA

A. Prasetyo (2019). Studi potensi penerapan dan pengembangan pembangkit


listrik tenaga angin di Indonesia. Jurnal Online Mahasiswa. Bidang Teknik
Elektro. 1(1).

Aji Sang, Mahendra Widyartono (2020). Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap


Kinerja Generator Pada Turbin Angin Sumbu Vertikal. Jurnal Teknik
Elektro, 9(3), 579 – 586.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JTE/article/download/39230/34356

Aminah Wansiti, Ruri Ashari Dalimunthe, Romy Aulia (2022). Rancang Bangun
Sistem Pengisi Baterai Mobil Listrik Berbasis Arduino Uno. Program Studi
Teknik Komputer, STMIK Royal. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi.
ISSN 2774-9092. 2(2). 103-112.

Antonov Bachtiar, Wahyudi Hayattul (2018) Jurnal Teknik Elektro Analisis


Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin PT.Lentera Angin Nusantara
(LAN)Ciheras.:
https://eprints.akprind.ac.id/107/1/PDF%20DIGABUNG.pdf

Biantoro, Agung Wahyudi, Dadang S. Permana (2017). Analisis Audit Energi


Untuk Pencapaian Efesiensi Energi Di Gedung AB, Kabupaten
Tanggerang, Banten. Jurnal Teknik Mesin, 2(6), 85-93.
https://media.neliti.com/media/publications/176994-ID-analisis-audit-
energi-untuk-pencapaian-e.pdf

Budiman, A., Asy’ari, H. and Hakim, A. R. (2012). Desain Generator Magnet


Permanen Untuk Sepeda Listrik, Emitor, 12(01). 59–67

Guizani, A., Hammadi, M., Choley, J., Soriano, T.(2016), Mechanics I ndustry
Electric vehicle design , modelling and optimization.

Haryanti Nik, Agus Tohawi, M. Wiji Purnomo (2022). Strategi Penanggulangan


Pemanasan Global Terhadap Dampak Laju Perekonomian Dalam
Pandangan Islam. Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah, 9(2): 168-183.
http://ejurnal.iaipd-nganjuk.ac.id/index.php/es/article/view/386/289

50
51

Hendra Lesmana (2011) Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Untuk Kebutuhan Listrik Skala Kecil. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam:
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/download/1831/1579/

Heri Pradana (2021). Rancang Bangun Arus Dan Tegangan Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Angin. Program Studi Teknik Elektro, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. https://repository-umsu-ac-id.

Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah (2019) Jurnal


ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37. Tentang : Analisa
Penentuan Kapasitas Baterai Dan Pengisiannya Pada Mobil Listrik.
Politeknik Negeri Sriwijaya : https://pei.e-journal.id/jea/article/view/122

Lubis Abubakar, (2007). Energi Terbarukan Dalam Pembangunan


Berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan. 8 (2), 155-162.
https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/download/420/320

Luo, C., & Wu, D. (2016). Environment and economic risk: An analysis of carbon
emission market and portfolio management. Environmental Research, 297-
301. Environment and economic risk: An analysis of carbon emission
market and portfolio management.

Luthfitaris Haidiazi Soehartono , Akhmad Musafa, Sujono (2020). Perancangan


Sistem Manajemen Baterai pada mobil listrik studi kasus baterai kapasitas
46 Ah 12V pada Neo Blits 2. Jurnal Maestro. 3(1). 86-97.

M. Padmika, I. M. S. Wibawa, and N. L. P. Trisnawati (2017). Perancangan


pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator sebagai penggerak
generator. Bul. Fis. Univ. Udayana. 18(2). 68–73.

Nurlaila, Arief Tris Yuliyanto. (2019). Perkembangan Energi Terbarukan Di


Beberapa Negara. Prosiding Seminar Nasional Infrastruktur Energi Nuklir
2019. Pontianak. ISSN: 2621-312. 11- 21.
https://digilib.batan.go.id/eprosiding/FileProsiding/IptekNuklir/SIEN2019/
Prosiding_SIEN2019/DATA/11_Nurlaila.pdf

Nyaga, M.J (2009), Developing And Building A Prototype Rear Wheel Drive
Electric Car.
52

Parinduri Luthfi, Taufik Parinduri (2020). Konversi Biomassa Sebagai Sumber


Energi Terbarukan. Journal of Electrical Technology, 5(2), 88-92.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jet/article/download/2885/1918

Puspita Shanti Candra, Hasto Sunarno, dan Bachtera Indarto (2017). Generator
Termoelektrik untuk Pengisian Aki. Departmen Fisika-FMIPA, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Jurnal Fisika Dan
Aplikasinya. 13(2), 84-87.
http://iptek.its.ac.id/index.php/jfa/article/viewFile/2748/2115

Quandt, C.O (1995). Innovation. Manufacturing the electric vehicle : a window


of technological opportunity for Southern California.

Rohmat Khoirul Sidiq (2015) Rancang Bangun Sistem Pengisi Baterai Mobil
Listrik Berbasis Mikrokontroller Atmega16. Teknik Elektro Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember :
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/73490/11191020
1039--ROHMAT%20KHOIRUL%20SIDIQ-1-56.pdf?sequence=1

Saputra Wan Novri, Dikpride Despa, Noer Soedjarwanto, Ahmad Saudi Samosir
(2016). Prototype Generator Dc Dengan Penggerak Tenaga Angin. Jurusan
Teknik Elektro Universitas Lampung

W. Supardi1, G. A. Putra Adnyana1, K. N. Suarbawa1, K. P.Wibawa (2014).


Perancangan Sistem Pengisian Battery Charger Dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran,
Badung, Bali. Buletin Fisika. 15(1): 1 - 8
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Kunjungan dari Kepala Jurusan Teknik Mesin


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pengarahan Dosen Pembimbing


Sumber : Dokumentasi Pribadi

53
54

Proses pemotongan besi menggunakan gerinda duduk


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Proses menghaluskan besi menggunakan gerinda tangan


Sumber : Dokumentasi Pribadi
55

Proses pengelasan besi menggunakan mesin las dc


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Proses pengelasan besi menggunakan mesin las dc


Sumber : Dokumentasi Pribadi
56

Proses perancangan stabilizer pengisian baterai mobil


Sumber : Dokumentasi Pribadi
57

Kecepatan angin 3,8 m/s Kecepatan angin 4,2 m/s


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kecepatan angin 4,0 m/s Kecepatan angin 4,8 m/s


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi
58

Kecepatan angin 6,1 m/s Kecepatan angin 5,4 m/s


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kecepatan angin 4,2 m/s Kecepatan angin 3,4 m/s


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi
59

Hasil pengukuran percobaan pertama


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil pengukuran percobaan kedua


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil pengukuran percobaan ketiga


Sumber : Dokumentasi Pribadi
60

Hasil pengukuran percobaan keempat


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil pengukuran percobaan kelima


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil pengukuran percobaan keenam


Sumber : Dokumentasi Pribadi
61

Hasil pengukuran percobaan ketujuh


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil pengukuran percobaan kedelapan


Sumber : Dokumentasi Pribadi
62

Tabel Spesifikasi Baterai GS


Sumber : https://aki.gs-astra.com/
63

Tabel Spesifikasi Baterai GS


Sumber : https://aki.gs-astra.com/
64

Tabel Spesifikasi Baterai GS


Sumber : https://aki.gs-astra.com/
65

PLTP di Rooftop Kampus C Jakarta Global Universitas


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai