+
K
K
X
K K
K
Contoh untuk data sampling yang ke 3, untuk tegangan hasil sensor
sebesar 5.8643 volt maka untuk mencari nilai tegangan yang sesungguhnya adalah
dengan rumus berikut ini :
untuk mencari Tegangan (V ) = (Vsensor) X 2
= 5,8643 X 2
= 11,7286 volt dc
untuk mencari arus ( I ) =
1 . 0
5 . 2 sensor I
=
1 . 0
5 . 2 6074 , 2
= 1,074 ampere
Untuk mencari daya ( P ) = V X I
= 11,7286 volt dc X 1,074 ampere
= 12,59651 watt.
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
68
Universitas Indonesia
amper
mvolt
amper
volt
1
100
1 . 0 =
Angka 0,1 yang terdapat pada rumus untuk mencari arus (I) didapat dari
perbandingan di atas. Artinya setiap perubahan sebesar 100mvolt mengakibatkan
perubahan arus sebesar 1 ampere.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan pada data yang lain maka sama
seperti langkah diatas, array data sebanyak 12000 data tersebut dapat diproses
dengan program microsoft excel. Namun untuk memudahkan pembacaan, maka
data yang ditampilkan hanya sebanyak 20 array data. Berikut ini tabel data hasil
pengukuran :
Tabel 1 Data hasil pengukuran pada output baterai
NO t Vs Is I V P
1 0 5.8789 2.6074 1.074 11.7578 12.62788
2 0.01 5.8789 2.6172 1.172 11.7578 13.78014
3 0.02 5.8643 2.6074 1.074 11.7286 12.59652
4 0.03 5.8789 2.6074 1.074 11.7578 12.62788
5 0.04 5.8691 2.6123 1.123 11.7382 13.182
6 0.05 5.8789 2.6025 1.025 11.7578 12.05175
7 0.06 5.8789 2.6123 1.123 11.7578 13.20401
8 0.07 5.874 2.6123 1.123 11.748 13.193
9 0.08 5.8789 2.6123 1.123 11.7578 13.20401
10 0.09 5.8936 2.6172 1.172 11.7872 13.8146
11 0.1 5.8936 2.6172 1.172 11.7872 13.8146
12 0.11 5.8936 2.6123 1.123 11.7872 13.23703
13 0.12 5.8838 2.6172 1.172 11.7676 13.79163
14 0.13 5.8838 2.6074 1.074 11.7676 12.6384
15 0.14 5.8936 2.627 1.27 11.7872 14.96974
16 0.15 5.8936 2.6172 1.172 11.7872 13.8146
17 0.16 5.8838 2.6123 1.123 11.7676 13.21501
18 0.17 5.8789 2.6221 1.221 11.7578 14.35627
19 0.18 5.874 2.6074 1.074 11.748 12.61735
20 0.19 5.8838 2.6123 1.123 11.7676 13.21501
Data hasil pengukuran dapat diubah dalam bentuk grafik yang
menggambarkan hubungan antara tegangan (V), arus (I), dan daya (P) terhadap
waktu (t) dengan time sampling sebesar 0,01 detik. Grafik-grafik di bawah ini
merupakan hasil dari konversi data ke grafik yang menggunakan program
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
69
Universitas Indonesia
Microsoft Excel. Berikut ini tampilan data berupa grafik-grafik pada pengukuran
output baterai :
Grafik Tegangan Output Baterai
11.72
11.74
11.76
11.78
11.8
11.82
11.84
11.86
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Time
T
e
g
a
n
g
a
n
Series1
(a)
Grafik Arus Output Baterai
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Time
A
r
u
s
Series1
(b)
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
70
Universitas Indonesia
Grafik Daya Output Baterai
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Time
D
a
y
a
O
u
t
p
u
t
Series1
(c)
Gambar 4.2 Grafik hasil pengukuran pada output baterai
4.2.2 PENGUKURAN PADA OUTPUT INVERTER
Pengukuran pada output inverter dilakukan untuk mengetahui besarnya
tegangan dan arus yang berasal inverter yang digunakan untuk mencatu
pengontrol tegangan dc (dc drive). Inverter yang digunakan memiliki spesifikasi
660 watt.
4.2.2.1 Hasil pengukuran dengan menggunakan multimeter digital
Berdasarkan pengukuran tegangan pada output baterai dengan
menggunakan multimeter digital, didapatkan tegangan sebesar 197 volt ac.
Berdasarkan pengukuran tegangan pada titik tengah kedua resistor tersebut
terhadap kutub negatif (tegangan pada resistor yang nilai hambatannya
sebesar 33 K ) dengan menggunakan multimeter digital adalah sebesar
4,3 volt ac
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
71
Universitas Indonesia
4.2.2.2 Analisa hasil pengukuran dengan perhitungan secara teori
Karena sensor arus dan tegangan yang digunakan pada pengukuran
memiliki spesifikasi yang terbatas (hanya mampu digunakan untuk mengukur
tegangan yang lebih kecil dari 10 volt). Untuk mendapatkan tegangan yang lebih
kecil dari 10 volt maka dibutuhkan komponen tambahan berupa dua buah resistor
yang memiliki nilai hambatan yang berbeda, yaitu resistor dengan nilai hambatan
1 M dan resistor dengan nilai hambatan 33 K yang dihubungkan secara seri
seperti pada gambar pengukuran di atas dan berfungsi sebagai rangkaian pembagi
tegangan. Maka besarnya tegangan pada titik tengah kedua resistor tersebut
terhadap kutub negatif (tegangan pada resistor yang nilai hambatannya sebesar
33 K ) adalah sebesar 4,3 volt ac yang didapat melalui pengukuran
menggunakan multimeter digital. Sedangkan hasil yang didapat melalui
perhitungan sebagai berikut :
Tegangan E F = sumber Tegangan X
E D dititik R F E dititik R
F E dititik R
+
Tegangan E - F = ac volt X 197
M 1 K 33
K 33
+
= 6,29 volt dc
Sehingga dengan demikian tegangan 6,29 volt ac (melalui perhitungan)
atau 4,3 volt ac (melalui pengukuran) tersebut cukup aman untuk diukur dengan
menggunakan sensor arus dan tegangan melalui scope pada komputer.
Karena tegangan hasil pengukuran pada sensor merupakan tegangan yang
berasal dari rangkaian pembagi tegangan yang terdiri dari dua buah resistor.
Untuk mencari nilai tegangan yang sesungguhnya, maka tegangan hasil
pengukuran pada sensor (Vsensor) harus dikalikan dengan bilangan pengali yang
merupakan penyebut pada rangkaian pembagi tegangan tersebut. Untuk
pengukuran pada output inverter baterai digunakan RD-E = 1 M dan RE-F = 33
K. Maka bilangan pengalinya sama dengan 31,3 , yang berasal dari perhitungan
di bawah ini :
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
72
Universitas Indonesia
3 . 31
1
3 . 30 1
1
33
1
33
1
1 33
33
=
+
=
+
K
K
X
M K
K
Contoh untuk data sampling yang ke 3, untuk tegangan hasil sensor
sebesar 7,1484 volt maka untuk mencari nilai tegangan yang sesungguhnya adalah
dengan rumus berikut ini :
untuk mencari Tegangan (V ) = (Vsensor) X 31.3
= 7,1484 volt X 31.3
= 223.7449 volt ac
untuk mencari arus ( I ) =
1 . 0
5 . 2 sensor I
=
1 . 0
5 . 2 5635 , 2
= 0,635 ampere
Untuk mencari daya ( P ) = V X I
= 223,7449 volt ac X 0,635 ampere
= 142,0780 watt.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan pada data yang lain maka sama
seperti langkah diatas, array data sebanyak 12000 data tersebut dapat diproses
dengan program microsoft excel. Namun untuk memudahkan pembacaan, maka
data yang ditampilkan hanya sebanyak 20 array data. Berikut ini tabel data hasil
pengukuran :
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
73
Universitas Indonesia
Tabel 2 Data hasil pengukuran pada output inverter
No t Vs Is I V P
1 0 7.1631 2.5586 0.586 224.205 131.3841
2 0.0005 7.4414 2.4707 -0.293 232.9158 -68.2443
3 0.001 7.1484 2.5635 0.635 223.7449 142.078
4 0.0015 6.0352 2.5439 0.439 188.9018 82.92787
5 0.002 5.1025 2.5488 0.488 159.7083 77.93763
6 0.0025 4.3115 2.5391 0.391 134.95 52.76543
7 0.003 3.6426 2.5439 0.439 114.0134 50.05187
8 0.0035 3.0811 2.5439 0.439 96.43843 42.33647
9 0.004 2.5146 2.5439 0.439 78.70698 34.55236
10 0.0045 0.74707 2.5439 0.439 23.38329 10.26526
11 0.005 -0.74219 2.5439 0.439 -23.2305 -10.1982
12 0.0055 -2.0117 2.5439 0.439 -62.9662 -27.6422
13 0.006 -3.0664 2.5586 0.586 -95.9783 -56.2433
14 0.0065 -3.9746 2.5586 0.586 -124.405 -72.9013
15 0.007 -4.7314 2.5488 0.488 -148.093 -72.2693
16 0.0075 -5.376 2.5439 0.439 -168.269 -73.87
17 0.008 -5.918 2.5439 0.439 -185.233 -81.3175
18 0.0085 -6.3818 2.5439 0.439 -199.75 -87.6904
19 0.009 -6.7725 2.5391 0.391 -211.979 -82.8839
20 0.0095 -7.1045 2.5488 0.488 -222.371 -108.517
Data hasil pengukuran dapat diubah dalam bentuk grafik yang
menggambarkan hubungan antara tegangan (V), arus (I), dan daya (P) terhadap
waktu (t) dengan time sampling sebesar 0.0005 detik. Grafik-grafik di bawah ini
merupakan hasil dari konversi data ke grafik yang menggunakan program
Microsoft Excel. Berikut ini tampilan data berupa grafik-grafik pada pengukuran
output inverter :
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
74
Universitas Indonesia
Grafik Tegangan Output Inverter
-300
-200
-100
0
100
200
300
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
Time
T
e
g
a
n
g
a
n
Series1
(a)
Grafik Arus Output Inverter
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
Time
A
r
u
s
Series1
(b)
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
75
Universitas Indonesia
Grafik Daya Output Inverter
-350
-300
-250
-200
-150
-100
-50
0
50
100
150
200
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
Time
D
a
y
a
Series1
(c)
Gambar 4.3 Grafik hasil pengukuran pada output inverter
4.2.3 PENGUKURAN PADA OUTPUT DC DRIVE
Pengukuran pada output dc drive dilakukan untuk mengetahui besarnya
tegangan dan arus yang berasal dc drive yang digunakan untuk mencatu motor dc
magnet permanen. Pengontrol tegangan dc (dc drive) yang digunakan memiliki
spesifikasi tegangan dc keluaran 0,2 volt dc sampai dengan 126 volt dc.
4.2.3.1 Hasil pengukuran dengan menggunakan multimeter digital
Berdasarkan pengukuran tegangan pada output baterai dengan
menggunakan multimeter digital, didapatkan tegangan sebesar 126 volt dc.
Berdasarkan pengukuran tegangan pada titik tengah kedua resistor tersebut
terhadap kutub negatif (tegangan pada resistor yang nilai hambatannya
sebesar 33 K ) dengan menggunakan multimeter digital adalah sebesar
2,9 volt dc.
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
76
Universitas Indonesia
4.2.3.2 Analisa hasil pengukuran dengan perhitungan secara teori
Karena sensor arus dan tegangan yang digunakan pada pengukuran
memiliki spesifikasi yang terbatas (hanya mampu digunakan untuk mengukur
tegangan yang lebih kecil dari 10 volt). Untuk mendapatkan tegangan yang lebih
kecil dari 10 volt maka dibutuhkan komponen tambahan berupa dua buah resistor
yang memiliki nilai hambatan yang berbeda, yaitu resistor dengan nilai hambatan
1 M dan resistor dengan nilai hambatan 33 K yang dihubungkan secara seri
seperti pada gambar pengukuran di atas dan berfungsi sebagai rangkaian pembagi
tegangan. Maka besarnya tegangan pada titik tengah kedua resistor tersebut
terhadap kutub negatif (tegangan pada resistor yang nilai hambatannya sebesar
33 K ) adalah sebesar 2,9 volt dc yang didapat melalui pengukuran
menggunakan multimeter digital. Sedangkan hasil yang didapat melalui
perhitungan sebagai berikut :
Tegangan H I = sumber Tegangan X
H G dititik R I H dititik R
I H dititik R
+
Tegangan H - I = dc volt X 126
M 1 K 33
K 33
+
= 4,025 volt dc
Sehingga dengan demikian tegangan 4,025 volt dc (melalui perhitungan)
atau 2,9 volt dc (melalui pengukuran) tersebut cukup aman untuk diukur dengan
menggunakan sensor arus dan tegangan melalui scope pada komputer.
Karena tegangan hasil pengukuran pada sensor merupakan tegangan yang
berasal dari rangkaian pembagi tegangan yang terdiri dari dua buah resistor.
Untuk mencari nilai tegangan yang sesungguhnya, maka tegangan hasil
pengukuran pada sensor (Vsensor) harus dikalikan dengan bilangan pengali yang
merupakan penyebut pada rangkaian pembagi tegangan tersebut. Untuk
pengukuran pada output baterai digunakan RG-H = 1 M dan RH-I = 33 K.
Maka bilangan pengalinya sama dengan 2 (dua), yang berasal dari perhitungan di
bawah ini :
3 , 31
1
3 , 30 1
1
33
1
33
1
1 33
33
=
+
=
+
K
K
X
M K
K
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
77
Universitas Indonesia
Contoh untuk data sampling yang ke 4, untuk tegangan hasil sensor
sebesar 0.014648 volt dc maka untuk mencari nilai tegangan yang sesungguhnya
adalah dengan rumus berikut ini :
untuk mencari Tegangan (V ) = (Vsensor) X 31,3
= 0.014648 volt dc X 31,3
= 0,45848 volt dc
untuk mencari arus ( I ) =
1 . 0
5 . 2 sensor I
=
1 . 0
5 . 2 2.5488
= 0,488 ampere
Untuk mencari daya ( P ) = V X I
= 0,45848 volt dc X 0,488 ampere
= 0,22373 watt.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan pada data yang lain maka sama
seperti langkah diatas, array data sebanyak 12000 data tersebut dapat diproses
dengan program microsoft excel. Namun untuk memudahkan pembacaan, maka
data yang ditampilkan hanya sebanyak 20 array data. Berikut ini tabel data hasil
pengukuran
Tabel 3 Data hasil pengukuran pada output dc drive
NO t Vs Is I V P
79 3.9 0.014648 2.5732 0.732 0.458482 0.335609
80 3.95 0.014648 2.5732 0.732 0.458482 0.335609
81 4 0.014648 2.5537 0.537 0.458482 0.246205
82 4.05 0.014648 2.5684 0.684 0.458482 0.313602
83 4.1 0.014648 2.5537 0.537 0.458482 0.246205
84 4.15 0.019531 2.5586 0.586 0.61132 0.358234
85 4.2 0.014648 2.5684 0.684 0.458482 0.313602
86 4.25 0.014648 2.5537 0.537 0.458482 0.246205
87 4.3 0.014648 2.5732 0.732 0.458482 0.335609
88 4.35 0.014648 2.5635 0.635 0.458482 0.291136
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
78
Universitas Indonesia
89 4.4 0.014648 2.5635 0.635 0.458482 0.291136
90 4.45 0.014648 2.5488 0.488 0.458482 0.223739
91 4.5 0.014648 2.5537 0.537 0.458482 0.246205
92 4.55 0.014648 2.5439 0.439 0.458482 0.201274
93 4.6 0.029297 2.5635 0.635 0.916996 0.582293
94 4.65 0.10254 2.5732 0.732 3.209502 2.349355
95 4.7 0.10254 2.5537 0.537 3.209502 1.723503
96 4.75 0.36133 2.6025 1.025 11.30963 11.59237
97 4.8 0.25391 2.5781 0.781 7.947383 6.206906
98 4.85 0.26367 2.5684 0.684 8.252871 5.644964
99 4.9 0.26367 2.5586 0.586 8.252871 4.836182
100 4.95 0.85938 2.6221 1.221 26.89859 32.84318
101 5 0.40039 2.5537 0.537 12.53221 6.729795
102 5.05 0.38086 2.5586 0.586 11.92092 6.985658
103 5.1 0.43945 2.5684 0.684 13.75479 9.408273
104 5.15 1.001 2.6318 1.318 31.3313 41.29465
105 5.2 0.5127 2.5635 0.635 16.04751 10.19017
106 5.25 0.51758 2.5635 0.635 16.20025 10.28716
107 5.3 0.63965 2.5586 0.586 20.02105 11.73233
108 5.35 1.3232 2.6318 1.318 41.41616 54.5865
109 5.4 0.67871 2.5635 0.635 21.24362 13.4897
110 5.45 0.70313 2.5537 0.537 22.00797 11.81828
111 5.5 0.7666 2.5635 0.635 23.99458 15.23656
112 5.55 1.5625 2.6611 1.611 48.90625 78.78797
113 5.6 0.78613 2.5635 0.635 24.60587 15.62473
114 5.65 0.77637 2.5684 0.684 24.30038 16.62146
115 5.7 0.80566 2.5586 0.586 25.21716 14.77725
116 5.75 1.7871 2.7637 2.637 55.93623 147.5038
117 5.8 0.89844 2.5684 0.684 28.12117 19.23488
118 5.85 0.82031 2.5635 0.635 25.6757 16.30407
119 5.9 0.85449 2.5635 0.635 26.74554 16.98342
120 5.95 0.94238 2.583 0.83 29.49649 24.48209
121 6 1.0254 2.5781 0.781 32.09502 25.06621
122 6.05 0.86914 2.5586 0.586 27.20408 15.94159
123 6.1 0.91797 2.5635 0.635 28.73246 18.24511
124 6.15 0.9375 2.5586 0.586 29.34375 17.19544
125 6.2 1.333 2.6025 1.025 41.7229 42.76597
126 6.25 0.97168 2.5488 0.488 30.41358 14.84183
127 6.3 1.0205 2.5684 0.684 31.94165 21.84809
128 6.35 1.04 2.5635 0.635 32.552 20.67052
129 6.4 1.5332 2.6172 1.172 47.98916 56.2433
Data hasil pengukuran dapat diubah dalam bentuk grafik yang
menggambarkan hubungan antara tegangan (V), arus (I), dan daya (P) terhadap
waktu (t) dengan time sampling sebesar 0.05 detik. Grafik-grafik di bawah ini
merupakan hasil dari konversi data ke grafik yang menggunakan program
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
79
Universitas Indonesia
Microsoft Excel. Berikut ini tampilan data berupa grafik-grafik pada pengukuran
output baterai :
Grafik Tegangan Output DC Drive
0
10
20
30
40
50
60
0 1 2 3 4 5 6 7
Time
T
e
g
a
n
g
a
n
Series1
(a)
Grafik Arus Output DC Drive
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
0 1 2 3 4 5 6 7
Time
A
r
u
s
Series1
(b)
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
80
Universitas Indonesia
Grafik Daya Output DC Drive
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 1 2 3 4 5 6 7
Time
D
a
y
a
Series1
(c)
Gambar 4.4 Grafik hasil pengukuran pada output dc drive
4.3 Performansi Dan Spesifikasi Mobil Listrik
Deskripsi tabel di atas menunjukkan kemampuan dan kelebihan yang
dimiliki oleh mobil listrik ini untuk menampilkan performa yang optimal dan
konsumsi battery yang lebih efisien. Selain itu juga radius putaran yang hanya 4,7
meter, sehingga memungkinkan pengendara mobil listrik ini untuk bermanufer
secara lebih leluasa saat mengendarai maupun saat memarkirkan mobil listrik ini.
Gambar 4.5 Minimum turning radius mobil listrik
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
81
Universitas Indonesia
Tabel 4 Performansi dan spesifikasi mobil listrik
PERFORMANSI DAN SPESIFIKASI MOBIL LISTRIK
Mesin / Engine
Tipe Mesin / Engine type
Motor listrik dc bermagnet permanen seri 2
pole ( EM2 M/PSRDC)
Tipe Lilitan Armature Lilitan gelung
Daya Maksimum 0,37 hp / 3000 rpm
Torsi maskimum 4,8 N.m / 105,8 rpm
Diameter Armature / komutator 85,4 x 47,8 mm
Bahan Bakar Battery 2 x 12V/7AH
Waktu Isi (charging Time) 5 jam (300 menit)
Waktu Buang (Discharging Time) 0,67 jam (40 menit)
Dimensi / Dimension
Panjang / Overall Lenght 1960 mm
Lebar / Overall width 1120 mm
Tinggi / Overall Height 1250 mm
Jarak Sumbu / Wheelbase 1380 mm
Jarak Terendah Depan Ke tanah /
Front Thread 135 mm
Jarak Terendah belakang Ke tanah
/ Rear Thread 85 mm
Berat Kosong / Curb Weight 160 Kg
Rangka Sasis / Chassis
Tipe Rangka / Chassis Type Pipa Besi
Ban Depan Alloy Wheel 60/80 - 17M / C35P
Ban Belakang Alloy Wheel 65/80 - 17M / C38P
Rem Belakang Cakram manual
Kelistrikan / Electricity
Sumber Tegangan dc / dc voltage
source 2 x 12V/7AH Battery
Sumber Tegangan ac / ac voltage
source 12 vdc to 220 vac Inverter 660 watt
Pembalik Polaritas Tegangan dc dpdt Switch
Pengontrol Tegangan dc Eurotherm dc drive type 506/507/508
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
82 Universitas Indonesia
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisa pada data hasil pengukuran dan pengujian terhadap
sistem mobil listrik yang telah dirancang, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. motor dc dengan magnet permanent memiliki beberapa kelebihan.
Memiliki torsi start besar ( bagus)
Kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Kecepatan motor
magnet permanen berbanding langsung dengan harga tegangan yang
diberikan pada kumparan jangkar. Semakin besar tegangan jangkar,
semakin tinggi kecepatan motor.
Arah putaran motor dc magnet permanen ditentukan oleh arah arus
yang mengalir pada kumparan jangkar (armature).
Ukurannya lebih kecil dan lebih ringan apabila dibandingkan dengan
motor dc jenis lainnya untuk besar HP (horse power) yang sama.
Magnet permanent pada statornya memiliki eksitasi yang konstan,
sehingga sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
karakteristik speed dan torsi yang konstan.
Alasan yang paling penting adalah kemudahan untuk mendapatkannya
2. Data hasil pengukuran pada output inverter didapat bentuk gelombang
sinus yang kurang bagus, (tidak murni berbentuk sinusoida). Hal ini dapat
terjadi karena inverter yang digunakan memakai SCR (silicon controlled
Rectified) yang karakteristiknya kurang bagus.
3. Data hasil pengukuran pada output dc drive, pada grafik tegangan terhadap
waktu, timbul spike-spike, dimana tegangan mengalami short ke ground
untuk beberapa saat kemudian naik kembali. Spike-spike ini timbul karena
efek brush pada motor dc magnet permanent ini. Dalam hal ini motor dc
tipe brushless lebih unggul dibandingkan motor dc magnet permanent
yang menggunakan karbon brush pada komutatornya.
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
83 Universitas Indonesia
4. Pada perbandingan antara hasil pengukuran dengan menggunakan
multimeter digital dan perhitungan secara teori, terdapat sedikit perbedaan
pada saat melakukan pengukuran pada output dc drive dan saat melakukan
pengukuran pada output inverter. Perbedaan ini dapat terjadi karena nilai
hambatan resistor 1 M yang digunakan ternyata melalui pengukuran
dengan menggunakan multimeter digital pada batas ukur ohmmeter tidak
tepat sebesar 1 M, melainkan sebesar 1,014 M. dan resistor yang
lainnya 33 K terukur senilai 32,9 K. perbedaan ini sudah tentu akan
berpengaruh pada proses pengukuran, karena tegangan sensor yang
dipakai pada pengukuran tersebut berasal dari tegangan dari rangkaian
pembagi tegangan.
5. Mobil listrik yang dibuat ini pada kecepatan maksimum mampu
menempuh jarak sejauh 44,224 meter dalam satu menit, dengan catatan
bobot pengendara mobil listrik ini tidak lebih dari 42 Kg (untuk bobot
anak yang rata-rata berusia 10 - 12 tahun). Hasil ini didapatkan melalui
pengujian mobil listrik.
5.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa mobil listrik yang dibuat ini bukan atau belum
layak dianggap sebagai mobil listrik yang komplek sehingga pengembangan dan
riset terhadap mobil listrik diharapkan akan terus dilakukan untuk dapat
mewujudkan suatu mobil listrik yang lebih baik, komplek, dan memiliki
kemampuan lebih dalam hal tenaga dan kecepatannya.
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009
84 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Tom Denton (1995). Automobile Electrical and Electronic Systems ,Bath
press, London.
E H J Pallett (1979). Aircraft Electrical System, Second Edition, Pitman Press,
Copthorne, Sussex, London.
Daniel W. Hart (1997). Introduction To Power Electronics, London.
Lander Cyril W (1987). Power Electronics, Mc Graw hill Inc, London.
Zuhal DR. Ir (1982). Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB, Bandung.
P H J. Kokelaar (1983). Teknik Listrik, Jilid Satu, Pradnya Paramita Press,
Jakarta.
P H J. Kokelaar (1983). Teknik Listrik, Jilid Dua, Pradnya Paramita Press,
Jakarta.
Marthen Kanginan (2001). Fisika SMU Kelas Satu, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Ali Marsaban (1979). Bertanya-tanya Tentang Energi, Penerbit Mutiara,
Jakarta.
Martin Payn (2004).Eurotherm Drives 506 / 507 / 508 Product Manual,
Sussex.
Developments In Electric Vehicle Systems, Diakses 08 Desember 2008
http://www.geocities.com/sorefeets/forsa/forsa.htm.
Prototipe mobil..., M. Andri Zumain, FT UI, 2009