SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Memperoleh gelar sarjana S-1 Teknik Mesin
Oleh :
NIM 135214053
2018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT
As partial of fulfillment of requirement to obtain the Sarjana Teknik degree in
Mechanical Engineering
By :
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penggunaan AC (Air Conditioner) pada mobil di era globalisasi saat ini
bukan merupakan hal yang asing lagi. Udara yang semakin panas akibat
pemanasan global ditambah polusi udara menjadikan penggunaan AC pada
kendaraan umum atau mobil pribadi menjadi sangat dibutuhkan untuk menunjang
faktor kenyamanan saat berkendara, sehingga kebutuhan AC saat ini sangatlah
penting. Tujuan dari penelitian ini adalah : (a). Mengetahui dan memahami sistem
pendingin udara pada mobil. (b) Merakit sistem mesin AC pada mobil dengan
komponen-komponen AC yang ada di pasaran. (c) Mengetahui karakteristik sistem
mesin AC pada mobil yang meliputi : Qin, Win, Qout, COP dan efisiensi serta laju
aliran massa refrigeran.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Perpindahan Panas Teknik Mesin,
Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta. Mesin yang diteliti adalah AC dengan
siklus kompresi uap dengan komponen standar dari AC mobil yang tersedia di
pasaran. AC mobil bekerja dengan siklus kompresi uap yang disertai pemanasan
lanjut dan pendinginan lanjut, dengan putaran kompresor 1100 rpm. Proses
pendinginan yang terjadi dalam AC mobil ini dengan cara menghembuskan udara
melewati evaporator. Udara dingin yang dihasilkan kemudian dialirkan ke ruang
kabin mobil. Variasi penelitian ini menggunakan puli berukuran 4 inci, sehingga
menghasilkan putaran 1100 rpm, serta menggunakan sirkulasi udara luar dan
sirkulasi udara dalam.
Mesin AC mobil telah selesai dibuat dan dapat bekerja dengan baik, hasil
dari penilitian mendapatkan beberapa kesimpulan : (a) Mesin AC mobil yang
bekerja dengan siklus kompresi uap telah berhasil dirakit dan dapat bekerja dengan
baik. Suhu kerja kondensor rata-rata sekitar 43,5oC dan suhu kerja evaporator rata-
rata sekitar -7,75oC. (b) Kerja kompresor per satuan massa refrigeran terendah
sebesar 37 kJ/kg, dan tertinggi sebesar 43 kJ/kg. (c) Kalor per satuan massa
refrigeran yang diserap evaporator terendah sebesar 171 kJ/kg, dan tertinggi yang
diserap evaporator sebesar 187 kJ/kg. (d) Kalor per satuan massa refrigeran yang
dilepas kondensor terendah sebesar 212 kJ/kg, dan tertinggi yang dilepas
kondensor sebesar 227 kJ/kg. (e) COPaktual terendah mesin AC mobil sebesar
4,02,dan tertinggi sebesar 4,7. (f) COPideal mesin AC mobil terendah sebesar
5,0,dan tertinggi sebesar 5,36. (g) Efisiensi mesin AC mobil terendah sebesar 75%,
tertinggi sebesar 94%. (h) Laju aliran massa terendah adalah 0,0488 kg/s, tertinggi
sebesar 0,06321 kg/s.
Kata kunci : AC mobil, siklus kompresi uap, putaran kompresor, p-h diagram,
kelistrikan AC mobil.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The use of AC (Air Conditioner) in cars in the current era of globalization
is not a stranger anymore. Increasingly heated air due to global warming plus air
pollution makes the use of air conditioning in public or private cars become
indispensable to support the comfort factor while driving, so the needs of current
AC is very important. The purpose of this study is: (a). Know and understand the
car air conditioning system. (b). Assemby the air conditioner system on the car
with components on the market. (c). Know the characteristics of the air conditioner
system of the car includes: Qin, Win, Qout, COP and efficiency as well as The rate
of flow of mass.
The research was conducted at the Heat Transfer Laboratory of Mechanical
Engineering, Sanata Dharma University,Yogyakarta. The engine whose
observasition is an air conditioner with a vapor compression cycle, then the
components of the car air conditioner available on the market. The car air
conditioner works with a vapor compression cycle accompanied by further
warming and further cooling, with 1100 rpm compressor rotation. The cooling
process that occurs in this car air conditioner by blowing air through the evaporator.
The result cold air then flowed into the cabin space of the car. Variations of this
study using a 4-inch pulleys, and then produce in 1100 rpm rotation, as well as
using external air circulation and deep air circulation.
The car air conditioning engine has been completed and can work well, the
results of the research get some conclusions: (a). The car air conditioning engine
that works with the steam compression cycle has been successfully assembled and
can work well. The temperature condenser working averaged about 43.5oC and the
average temperature of evaporator was about -7.75oC. (b). The work of compressor
per unit of refrigerant mass, the lowest is 37 kJ / kg, and highest is 43 kJ / kg. (c).
The heat per unit of refrigerant mass absorbed by the lowest evaporator is 171 kJ /
kg, and the highest absorbed by the evaporator is 187 kJ / kg. (d). Heat per unit of
refrigerant mass released by the lowest condenser is 212 kJ / kg, and the highest
released condenser is 227 kJ / kg. (e). The lowest COPactual car air conditioning
engine is 4.02, and the highest is 4.7. (f). The lowest COPideal car air conditioning
engine is 5,0, and the highest is 5,36. (g). The lowest efficiency car air conditioner
is 75%, the highest is 94%. (h). The lowest mass flow rate is 0.0488 kg / s, the
highest is 0.06321 kg / s.
Keywords : car air conditioner, vapor compression cycle, lap compressor, p-h
diagram, electric car air conditioner.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat – Nya sehingga penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar. Skripsi ini merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar
sarjana S-1 pada Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Tabel untuk hasil pengukuran P1, P2, T1,T2, Kabin, I, dan V. .......................... 37
Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 15 Psi sirkulasi udara dalam ........... 53
Tabel 4. 2 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 15 Psi sirkulasi udara luar............... 53
Tabel 4. 3 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 20 Psi sirkulasi udara dalam ........... 54
Tabel 4. 4 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 20 Psi sirkulasi udara luar............... 54
Tabel 4. 5 Perbandingan nilai Win tiap variasi .................................................................. 72
Tabel 4. 6 Perbandingan nilai Qin tiap variasi................................................................... 73
Tabel 4. 7 Perbandingan nilai Qout tiap variasi ................................................................. 73
Tabel 4. 8 Perbandingan nilai COPaktual tiap variasi.......................................................... 74
Tabel 4. 9 Perbandingan nilai COPideal tiap variasi ........................................................... 74
Tabel 4. 10 Perbandingan nilai efisiensi tiap variasi ........................................................ 75
Tabel 4. 11 Perbandingan nilai laju aliran massa tiap variasi ........................................... 76
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan AC (Air Conditioner) pada mobil di era globalisasi saat ini bukan
merupakan hal yang asing lagi. Udara yang semakin panas akibat pemanasan
global ditambah polusi udara menjadikan penggunaan AC pada kendaraan umum
atau mobil pribadi menjadi sangat dibutuhkan untuk menunjang faktor
kenyamanan saat berkendara, sehingga kebutuhan AC saat ini sangatlah penting.
Alat transportasi lain yang juga menggunakan AC adalah bis, kereta api, pesawat
terbang dan kapal. Penggunaan AC mobil dapat memberikan kenyamanan dalam
berkendara. Hal ini disebabkan karena suhu udara di dalam kabin dapat
dikondisikan sesuai dengan yang diinginkan. Udara yang masuk ke dalam ruang
mobil juga selalu bersih, jendela yang tertutup juga dapat memberikan keamanan
karena poluusi, bau dan udara kotor dapat dicegah.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kenyataan bahwa mobil yang ada di pasaran tidak mencantumkan nilai COP
dan nilai efisiensi, maka untuk mengetahui COP dan efisiensi dari mesin
pengkondisian udara pada mobil diperlukan suatu pemahaman dan keahlian untuk
dapat mengetahui karakteristik dari sistem pengkondisian udara pada mobil.
Pemahaman dan keahlian dapat diperoleh dengan baik salah satu caranya dengan
melakukan perancangan, perakitan dan penelitian.
1. Menggunakan penggerak utama ; motor listrik dengan daya 2 HP, voltase 220
volt, 1 phase sebagai pengganti motor bakar yang di pergunakan untuk
menggerakan mesin pengkondisian udara pada mobil.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompresor tipe ini bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin
yang diterima oleh crankshaft kompresor. Di dalam kompresor gerak putar dari
crankshaft diubah menjadi menjadi gerak bolak balik torak untuk menghisap dan
memampatkan refrigeran. Prinsip kerja kompresor torak terdiri dari dua langkah,
yaitu langkah hisap dan langkah kompresi. Saat langkah hisap torak bergerak turun
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari titik mati atas ke titik mati bawah, volume silinder mengembang sehingga
tekanan di dalam silinder turun atau terjadi kevakuman di dalam silinder.
Akibatnya katup hisap membuka dan refrigeran masuk ke dalam silinder. Proses
ini berlangsung sampai torak mencapai titik mati bawah. Pada langkah kompresi,
torak bergerak naik dari titik mati bawah ke titik mati atas. Refrigeran mengalami
pemampatan sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Akibat tekanan refrigeran
yang tinggi, katup hisap menutup dan katup buang membuka sehingga refrigeran
keluar dan mengalir ke kondensor. Gambar 2.3. menyajikan bagian – bagian
kompresor tipe resipro (Crankshaft).
Pada kompresor jenis ini, gerakan torak diatur oleh swash plate pada jarak
tertentu dengan 6 atau 10 silinder. Ketika salah satu sisi pada torak melakukan
langkah tekan, maka sisi yang lainnya melakukan langkah isap. Pada dasarnya,
proses kompresi pada tipe ini sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe
crankshaft. Perbedaannya terletak pada adanya tekanan oleh katup isap dan katup
tekan. Selain itu , perpindahan gaya pada tipe swash plate tidak melalui batang
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penghubung (connecting rod), sehingga getarannya lebih kecil. Gambar 2.4. ini
memperlihatkan bagian-bagian dari kompresor tipe swash plate.
Sistem kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate.
Namun dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor
tipe wobble plate lebih menguntungkan, diantaranya adalah kapasitas kompresor
dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain
itu, pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang
disebabkan oleh kopling magnetic (magnetic clutch).
Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerak
bolak-balik oleh plat penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan
guide ball. Gerakan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke torak melalui batang
penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, kompresor jenis
wobble plate hanya menggunakan satu torak untuk satu silinder. Meskipun jenis
kompresor di atas mempunyai cara kerja dan konstruksi yang berbeda, namun pada
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prinsipnya sama, yaitu menekan refrigeran dan menghasilkan laju aliran massa
refrigeran. Sebenarnya masih ada tipe kompresor lainnya, yaitu kompresor tipe
rotary vane dan tipe scroll, namun jarang digunakan. Gambar 2.5. menyajikan
bagian – bagian kompresor tipe wobble plate.
1. Kondensor
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Refrigeran dalam fase uap pada tekanan dan temperatur tinggi, mengalir ke
dalam kondensor melalui saluran masuk yang terletak di bagian atas. Di dalam
kondensor, refrigeran mengalami proses pendinginan dan perubahan fase dari gas
menjadi cair akibat pelepasan kalor ke udara lingkungan, sehingga keluar dari
kondensor, refrigeran ada dalam fase cair pada temperatur rendah.
2. Katup Ekspansi
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terbuka lebih lebar sehingga lebih banyak refrigeran yang mengalir ke evaporator.
Kondisi ini akan berlangsung terus sampai beban panas kembali normal.
Kondisi sebaliknya terjadi saat beban panas berkurang. Pada kondisi ini, refrigeran
pada saluran keluar evaporator mengalami penurunan temperatur. Hal ini
menyebabkan gas yang ada di dalam sensor dan pipa kapiler mengalami
penyusutan. Akibatnya tekanan di sisi atas diafragma menjadi lebih kecil dari pada
tekanan di sisi bawah. Pegas akan menekan plat dan bola ke atas. Akibatnya
saluran orifice akan mengecil sehingga hanya sedikit refrigeran yang mengalir ke
evaporator. Kondisi ini akan berlangsung terus sampai beban panas kembali
normal.
3. Evaporator
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dicairkan oleh kondensor dan sebelum masuk ke katup ekspansi. Fungsi lainnya
adalah sebagai penyaring kotoran dalam system sirkulasi AC. Receiver juga
berfungsi memisahkan kadar air dan kotoran yang terbawa saat bersirkulasi
bersama refrigeran. Gambar 2.9 menyajikan konstruksi receiver (Filter Dryer)
pada mesin AC mobil.
2. Blower
Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara dari dalam maupun dari luar
dan mengkondisikan udara yang masuk ke dalam kabin. Blower terdiri dari motor
penggerak dan sudu – sudu kipas blower. Tipe blower yang sering digunakan
adalah tipe sirrocco.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kopling Magnet
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Iddle Up
Alat ini berfungsi menaikkan puaran mesin ketika AC mobil dihidupkan
(saat putaran mesin masih idling/stasioner) sehingga mesin mobil terhindar dari
beban yang berlebihan (overload). Ada dua jenis Iddle up, yaitu jenis Vacuum
Switch Valve (VSV) dan Throttle Position (TP).
b. Throttle Position
Throttle Position (TP) terdiri atas diafragma dan throttle valve. Dalam hal
ini VSV berfungsi mengatur ruang diafragma pada TP, sehingga ruang diafragma
tersebut dapat terhubung dengan sumber vacuum (vacuum tank) dan di saat tertentu
terhubung dengan udara luar. Pada saat AC mobil dihidupkan dan mesin mobil
dalam keadaan stasioner, maka koil magnet pada VSV akan bekerja dan
menimbulkan tenaga magnet. Tenaga magnet tersebut akan menggerakkan moving
core untuk menghubungkan ruang diafragma dengan vacuum tank. Sistem kerja
TP dimulai ketika terjadi kevakuman pada vacuum tank. Throttle set akan bergerak
dan mengubah posisi venture karburator kea rah penambahan bahan bakar,
sehingga putaran mesin akan meningkat. Namun ada juga yang tidak
mengandalkan tingkat kevakuman, yaitu saat koil magnet pada VSV menimbulkan
tenaga magnet, moving core pada VSV menghubungkan ruang diafragma dengan
ruang atmosfer yang sebelumnya terhubung dengan vacuum tank. Karena tidak ada
kevacuman pada ruang diafragma, maka kekuatan spring pada ruang diafragma
akan mempengaruhi kerja throttle set pada TP. Dengan demikian posisi venture
pada karburator akan berubah ke arah penambahan bahan bakar, sehingga putaran
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mesin akan naik. Meskipun cara kerja keduanya sama, namun mengingat
konstruksi karburator pada masing-masing mobil berbeda, maka dibuat dua macam
system kerja untuk mempermudah system pemasangannya. Gambar 2.12.
menyajikan komponen Throttle position & Vacum switch valve pada mesin AC
mobil.
(Sumber: http://otomotif-spot.blogspot.co.id/2013/07/ac-mobil.html)
Puli berfungsi sebagai rumah belt. Puli dan belt merupakan komponen penerus
tenaga dari mesin ke kompresor AC mobil. Jenis belt yang digunakan pada AC
mobil diantaranya adalah V belt dan ribbed belt. Perbedaan keduanya terletak pada
bentuk dan kemampuan meneruskan tenaga. Jenis ribbed belt memiliki
kemampuan meneruskan tenaga lebih baik dari pada jenis V belt dan tidak mudah
slip.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Sumber: http://tukang-serviceac-didenpasar.blogspot.co.id/p/blog-page12.html )
(Sumber: http://www.modifikasi.com/showthread.php/621240-Racing-extra-fan-
radiator-12-quot-slim)
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses proses kompresi uap tersusun atas beberapa proses. Berikut proses
proses kompresi uap:
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Proses (2-2’) atau desuperheating atau proses penurunan suhu gas panas lanjut
Proses ini adalah proses penurunan suhu dari gas panas lanjut ke gas jenuh.
Proses ini berlangsung di kondensor. Proses berlangsung pada tekanan yang tetap.
Pada saat proses, kalor dari refrigeran dibuang keluar, sehingga suhunya turun.
Perpindahan kalor dapat terjadi karena suhu refrigeran lebih tinggi dibandingkan
suhu udara di sekitar komdensor.
Qout = h2 – h3 (2.2)
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses ekspansi ini berlangsung secara isoentalpi. Hal ini berarti tidak terjadi
perubahan entalpi tetapi terjadi penurunan tekanan dan penurunan temperatur.
Nilai entalpi dapat dituliskan dengan Persamaan (2.3)
h3 = h4 (2.3)
Proses penurunan tekanan terjadi pada katup ekspansi yang berbentuk orifice yang
berfungsi juga untuk mengatur laju aliran refrigeran.
Qin = h1 – h4 (2.4)
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COPaktual (2.5)
Untuk mengetahui nilai entalpy dari setiap proses yang bekerja dalam
siklus kompresi uap, dapat menggunakan p-h diagram. Dengan bantuan diagram
tekanan-entalpy, besaran yang penting seperti kerja kompresor, kerja kondensor,
kerja evaporator, dan COP dalam siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut
dan pendinginan lanjut dapat diketahui. Dalam penggunaan diagram tergantung
jenis refrigeran yang dipakai. Untuk refrigeran 134a disajikan pada Gambar 2.18.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Saklar
Saklar berfungsi untuk menghidupkan sistem AC. Dalam saklar terdapat
tiga posisi saklar yaitu posisi 1, 2 dan 3. Sebagai urutan pilihan kecepatan
pendinginan atau udara dihisap dari ruangan mobil dan udara dingin dikeluarkan
dalam sistem AC (evaporator). Gambar 2.21. menyajikan gambar bagian panel
saklar pada mesin AC mobil.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Saklar Temperatur
Saklar temperatur berfungsi untuk menghidupkan / mengaktifkan termostat
(pengatur suhu ruangan mobil). Aliran listrik di dapat setelah saklar blower aktif
sehingga bila saklar blower belum aktif maka saklar temperatur juga belum dapat
aktif. Gambar 2.22. menyajikan gambar saklar temperatur pada mesin AC mobil.
4. Relay
Relay berfungsi sebagai saklar elektronik yang menghubungkan sumber
arus dari adaptor untuk di salurkan ke kopling magnet aktif dalam kompresor.
Pemasangan relay bertujuan supaya kerja saklar untuk menghidupkan koling
magnet tidak terlalu berat. Gambar 2.23. menyajikan gambar relay.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat untuk membatasi aliran listrik yang
mengalir dalam rangkaian. Gambar 2.24 menyajikan gambar resistor.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tekanan P1= 15 psig, menggunakan sirkulasi dalam kabin dan selama 30 menit.
Tekanan P1= 15 psig, menggunakan sirkulasi udara luar kabin dan selama 30
menit.
Tekanan P1= 20 psig, menggunakan sirkulasi dalam kabin dan selama 20 menit.
Tekanan P1= 20 psig, menggunakan sirkulasi udara luar kabin dan selama 20
menit.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Titik 1 : tempat pemasangan termokopel 1 (T1) dan alat ukur tekanan (P1)
- Titik 2 : tempat pemasangan alat ukur (P2)
- Titik 3 : tempat pemasangan termokopel (T3)
- Titik 4 : tempat pemasangan termokopel (Tkabin )
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. 4 Termokopel
2. Pengukur tekanan
Pengukur tekanan mempunyai fungsi untuk mengetahui nilai tekanan
refrigeran. Pengukur tekanan berwarna merah untuk mengukur tekanan tinggi.
Sedangkan yang berwarna biru untuk mengukur tekanan rendah. Gambar 3.5.
menyajikan gambar pengukur tekanan ( Manifold gauge ).
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. P-H Diagram
P-H diagram mempuyai fungsi untuk menggambarkan siklus kompresi uap
mesin pendingin. Dengan ini dapat diketahui nilai entalpi disetiap titik yang diteliti,
suhu kondensor (Tc), suhu evaporator (Te) dan suhu keluaran dari kompresor.
4. Stopwatch
Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu yang diperlukan dalam
pengambilan data agar tepat pada waktu yang ditentukan.
Gambar 3. 6 Stopwatch
5. Clamp Meter
Clamp Meter adalah alat pengukur listrik yang menggabungkan digital
multimeter yang basic dengan sensor arus. Klem mengukur arus lebih familiar
dengan sebutan tang ampere.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.1.6. Cara Mendapatkan Data Suhu dan Tekanan pada Setiap Titik yang
Sudah Ditentukan
Untuk mendapatkan data-data hasil penelitian dipergunakan alat ukur
termokopel dan alat ukur tekanan. Pengukuran suhu dan tekanan dilakukan setiap
kompresor bekerja. Suhu udara ruang kabin dipertahankan pada suhu 200 – 21 0C.
Tabel 3. 1 Tabel untuk hasil pengukuran P1, P2, T1, T2, Kabin, I, dan V.
1.Setelah semua data suhu (T1 dan T3) dan tekanan (P1 dan P2) pada setiap titik
diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan siklus
kompresi uap P-H diagram. Dengan menggambarkan dalam p-H diagram
dapat diketahui nilai entalpi, suhu kompresor, suhu evaporator dan suhu
refrigeran keluar kompresor.
2.Data nilai-nilai entalpi yang sudah didapat kemudian digunakan untuk
menghitung besarnya energi kalor persatuan massa yang dilepaskan
kondensor, menghitung kerja kompresor, menghitung besarnya energi
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kompresor
Kompresor yang digunakan dalam penelitian tersaji pada Gambar 3.8.
Gambar 3. 8 Kompresor
Kompresor yang dipakai pada penelitian ini digerakan oleh motor listrik,
dengan daya 2HP, sebagai pengganti motor bakar. Dengan alasan, untuk
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kondensor
Kondensor yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada
Gambar 3.10.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. 10 Kondensor
.
Spesifikasi kondensor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Jenis : Kondensor pipa bersirip
Bahan pipa : Besi, diameter : 6 mm
Bahan sirip : Besi, jarak antar sirip : 3 mm
Banyak sirip : 1100
Ukuran : p x l x t = 50 cm x 40 cm x 3 cm
3. Katup ekspansi
Katup ekspansi yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada
Gambar 3.11.
4. Evaporator
Evaporator yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada
Gambar 3.12.
.
Gambar 3. 12 Evaporator.
Spesifikasi evaporator yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Bahan pipa evaporator : tembaga, diameter : 6 mm
Bahan sirip evaporator : alumunium
Ukuran evaporator : p x l x t = 30 cm x 10 cm x 5 cm
5. Receiver Drier
Receiver Drier yang dipergunakan dalam penelitian ini seperti tersaji pada
Gambar 3.13.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Refrigeran R134a
Refrigeran R134a dipergunakan sebagai fluida kerja AC mobil yang dibuat.
Dalam penelitian ini dipergunakan refrigeran R134a karena lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan jenis refrigeran lain yang tersedia di pasaran.
Gambar 3.14. menyajikan gambar tabung yang berisi refrigeran R134a.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Pompa vakum
Pompa vakum fungsinya untuk mengosongkan atau menghilangkan gas gas
yang tidak perlu seperti udara dan uap air di dalam sistem mesin AC mobil sebelum
diisi freon sebagai fluida kerja. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja
mesin pendingin saat dioperasikan. Gambar 3.17. menyajikan pompa vakum.
manifold gauge pada tekanan keluar kompresor dan tekanan masuk (isap)
kompresor. Manifold gauge yang digunakan ada 2 jenis seperti pada Gambar 3.18.
- Tekanan 0-250 psi (dipasang pada pipa masuk kompresor, berwarna biru).
- Tekanan 0-500 psi (dipasang pada pipa keluar kompresor, berwarna merah).
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f) Styrofoam
Styrofoam mempunyai fungsi sebagai isolator, agar tidak terjadi kebocoran
beban pendinginan. Gambar 3.20. menyajikan gambar styrofoam.
Gambar 3. 20 Styrofoam.
g) Motor Listrik
Motor listrik berfungsi sebagai penggerak kompresor atau digunakan
sebagai pengganti engine/motor bakar pada mobil kenyataannya. Gambar 3.21.
menyajikan gambar motor listrik yang digunakan sebagai penggerak mesin AC
mobil.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h) Adaptor
Adaptor mempunyai fungsi untuk merubah arus listrik dari AC menjadi DC
karena motor listrik yang ada pada kipas kondensor dan blower evaporator
mempergunakan arus DC. Gambar 3.22. menyajikan gambar adaptor.
Gambar 3. 22 Adaptor
Spesifikasi adaptor yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
Arus : 7,5 A
Voltase : 12 volt
i) Kipas kondensor
Kipas kondensor berfungsi untuk mengalirkan fluida udara melewati
kondensor agar proses pelepasan kalor pada kondensor dapat dipercepat. Gambar
3.23. menyajikan gambar kipas kondensor pada mesin AC mobil.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j) Blower
Blower digunakan untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator ke
ruang kabin mobil. Gambar 3.24. menyajikan gambar blower pada mesin AC
mobil.
Gambar 3. 24 Blower
Spesifikasi blower yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Diameter : 4 inci
Jenis : Sirrocco
l) Thermostat
Thermostat berfungsi sebagai pengatur suhu pada evaporator, jika suhu
evaporator sudah tercapai sesuai kebutuhan maka alat ini akan memutuskan arus
listrik sehingga kopling magnet yang ada di kompresor lepas dan kompresor
berhenti bekerja. Gambar 3.26. menyajikan gambar termostat (saklar temperatur).
Gambar 3. 26 Thermostat.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 15 Psi sirkulasi udara dalam
Tabel 4. 2 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 15 Psi sirkulasi udara luar
Waktu Suhu
P1 P2 T1 T3 I Volt
No Kabin
Nyala Mati (Psig) (Psig) (°C) (°C) (A) (V)
(°C)
1 25:06 25:35 15 140 25,5 32,8 20 9,08 220
2 25:44 26:07 15 140 25,4 32,9 20 9,07 220
3 26:13 26:36 15 140 25,4 33,2 20 9,05 220
4 26:42 27:04 15 140 25,3 32,9 20 9,07 220
5 27:11 27:36 15 140 25,4 33,2 20 9,06 220
6 27:44 28:13 15 140 25,5 33,1 20 9,11 220
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waktu Suhu
P1 P2 T1 T3 I Volt
No Kabin
Nyala Mati (Psig) (Psig) (°C) (°C) (A) (V)
(°C)
7 28:20 28:44 15 140 25,3 33 20 9,09 220
8 28:52 29:18 15 140 25,6 32,8 20 9,07 220
9 29:26 29:53 15 140 25,6 33 20 9,05 220
10 30:00 15 140 25,5 32,8 20 9,05 220
Rata - rata 15 140 25,45 32,97 20 9,07 220
Tabel 4. 3 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 20 Psi sirkulasi udara dalam
Waktu Suhu
P1 P2 T1 T3 I Volt
No Kabin
Nyala Mati (Psig) (Psig) (°C) (°C) (A) (V)
(°C)
1 17:42 17:46 20 150 26,3 32,2 20 10,7 220
2 17:57 18:02 20 150 26,2 32,4 20 10,88 220
3 18:10 18:14 20 150 26,3 32 20 10,79 220
4 18:26 18:30 20 150 26,1 32,1 20 10,71 220
5 18:42 18:46 20 150 26,1 32,3 20 10,82 220
6 18:56 19:00 20 150 26,2 32,2 20 10,44 220
7 19:10 19:14 20 150 26,2 32,2 20 10,63 220
8 19:27 19:31 20 150 26,2 32,2 20 10,84 220
9 19:42 19:46 20 150 26,3 32,1 20 10,79 220
10 19:57 20:00 20 150 26,2 32,1 20 10,98 220
Rata - rata 20 150 26,21 32,18 20 10,758 220
Tabel 4. 4 Data hasil pengukuran untuk tekanan P1 20 Psi sirkulasi udara luar
Waktu Suhu
P1 P2 T1 T3 I Volt
No Kabin
Nyala Mati (Psig) (Psig) (°C) (°C) (A) (V)
(°C)
1 16:31 16:43 20 165 25,8 35 20 10,66 220
2 16:56 17:07 20 165 25,7 35,2 20 10,79 220
3 17:20 17:31 20 165 25,9 34,8 20 10,62 220
4 17:43 17:55 20 165 25,9 34,7 20 10,61 220
5 18:07 18:18 20 165 26,1 34,6 20 10,58 220
6 18:31 18:42 20 165 26 34,6 20 10,61 220
7 18:54 19:06 20 165 26 34,5 20 10,76 220
8 19:19 19:30 20 165 25,9 34,9 20 10,7 220
9 19:43 19:55 20 165 25,7 34,6 20 10,59 220
10 20:07 20 165 25,1 35,1 20 10,65 220
Rata - rata 20 165 25,81 34,8 20 10,657 220
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Perhitungan dari Tabel 4.1 untuk tekanan P1 15 psig sirkulasi udara dalam.
Contoh data yang dihitung menggunakan data hasil rata – rata.
Dengan mempergunakan nilai tekanan P1 dan P2, T1 dan suhu T3, siklus
kompresi uap dapat digambarkan pada diagram p-h. Gambar 4.1 menyajikan hasil
penggambaran siklus kompresi uap yang diperoleh.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. 1 Siklus Kompresi Uap pada diagram P-h R134a menggunakan hasil
rata - rata Tabel 4.1
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Win = h2– h1
= 468 kJ/kg - 422 kJ/kg
= 46 kJ/kg
Maka kerja kompresor persatuaan massa refrigeran sebesar 46 kJ/kg
Qout = h2 – h3
= 468 kJ/kg - 248 kJ/kg
= 220 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor sebesar 220 kJ/kg
Qin = h1 – h4
= 422 kJ/kg - 248 kJ/kg
= 174 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator sebesar 174 kJ/kg
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) COPaktual
COPaktual dipergunakan untuk menyatakan performance (unjuk kerja) dari mesin
AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap, dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan (2.5) :
5) COPideal
Untuk menghitung performance ideal pada AC mobil yang bekerja dengan siklus
kompresi uap, dapat menggunakan Persamaan (2.6) :
𝑇𝑒
COPideal = 𝑇𝑐−𝑇𝑒
−9+273,15
= (41+273,15)−(−9+273,15)
= 5,28
6) Efisiensi (η)
Untuk mendapatkan efisiensi AC mobil dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan (2.7) :
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ṁ = [(VI)/1000] / Win
= [(220.9,166)/1000] / 46
= 0,04384 kg/s
Maka laju aliran massa AC mobil sebesar 0,04384 kg/s
Perhitungan dari Tabel 4.2 untuk tekanan P1 15 psig sirkulasi udara luar. Contoh
data yang dihitung menggunakan data hasil rata – rata.
Dengan mempergunakan nilai tekanan P1 dan P2, T1 dan suhu T3, siklus
kompresi uap dapat digambarkan pada diagram p-h. Gambar 4.2 menyajikan hasil
penggambaran siklus kompresi uap yang diperoleh.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. 2 Siklus Kompresi Uap pada diagram P-h R134a menggunakan hasil
rata - rata Tabel 4.2.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 49 kJ/kg
Maka kerja kompresor persatuaan massa refrigeran sebesar 49 kJ/kg
Qout = h2 – h3
= 469 kJ/kg - 248 kJ/kg
= 221 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor sebesar 221 kJ/kg
Qin = h1 – h4
= 420 kJ/kg - 248 kJ/kg
= 172 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator sebesar 172 kJ/kg
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) COPaktual
COPaktual dipergunakan untuk menyatakan performance (unjuk kerja) dari mesin
AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap, dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan (2.5) :
5) COPideal
Untuk menghitung peformance ideal pada AC mobil yang bekerja dengan siklus
kompresi uap, dapat menggunakan Persamaan (2.6) :
𝑇𝑒
COPideal = 𝑇𝑐−𝑇𝑒
−9+273,15
= (43+273,15)−(−9+273,15)
= 5,07
6) Efisiensi (η)
Untuk mendapatkan efisiensi AC mobil dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan (2.7) :
ṁ = [(VI)/1000] / Win
= [(220.9,07)/1000] / 49
= 0,04072 kg/s
Maka laju aliran massa AC mobil sebesar 0,04072 kg/s
Perhitungan dari Tabel 4.3 untuk tekanan P1 20 psig sirkulasi udara dalam. Contoh
data yang dihitung menggunakan data hasil rata – rata.
Dengan mempergunakan nilai tekanan P1 dan P2, T1 dan suhu T3, siklus
kompresi uap dapat digambarkan pada diagram p-h. Gambar 4.3 menyajikan hasil
penggambaran siklus kompresi uap yang diperoleh.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. 3 Siklus Kompresi Uap pada diagram P-h R134a menggunakan hasil
rata – rata Tabel 4.3.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Win = h2– h1
= 462 kJ/kg - 423 kJ/kg
= 39 kJ/kg
Maka kerja kompresor persatuaan massa refrigeran sebesar 39 kJ/kg
Qout = h2 – h3
= 462 kJ/kg - 248 kJ/kg
= 214 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor sebesar 214 kJ/kg
Qin = h1 – h4
= 423 kJ/kg - 248 kJ/kg
= 175 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator sebesar 175 kJ/kg
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) COPaktual
COPaktual dipergunakan untuk menyatakan performance (unjuk kerja) dari mesin
AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap, dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan (2.5) :
5) COPideal
Untuk menghitung peformance ideal pada AC mobil yang bekerja dengan siklus
kompresi uap, dapat menggunakan Persamaan (2.6) :
𝑇𝑒
COPideal = 𝑇𝑐−𝑇𝑒
−8+273,15
= (45+273,15)−(−8+273,15)
=5
6) Efisiensi (η)
Untuk mendapatkan efisiensi AC mobil dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan (2.7) :
ṁ = [(VI)/1000] / Win
= [(220.10,758)/1000] / 39
= 0,06068 kg/s
Maka laju aliran massa AC mobil sebesar 0,06068 kg/s
Perhitungan dari Tabel 4.4 untuk tekanan P1 20 psig sirkulasi udara luar. Contoh
data yang dihitung menggunakan data hasil rata – rata.
Dengan mempergunakan nilai tekanan P1 dan P2, T1 dan suhu T3, siklus
kompresi uap dapat digambarkan pada diagram p-h. Gambar 4.4 menyajikan hasil
penggambaran siklus kompresi uap yang diperoleh.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. 4 Siklus Kompresi Uap pada diagram P-h R134a menggunakan hasil
rata – rata Tabel 4.4.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Win = h2– h1
= 468 kJ/kg - 421 kJ/kg
= 47 kJ/kg
Maka kerja kompresor persatuaan massa refrigeran sebesar 47 kJ/kg
Qout = h2 – h3
= 468 kJ/kg - 249 kJ/kg
= 219 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor sebesar 219 kJ/kg
Qin = h1 – h4
= 421 kJ/kg - 249 kJ/kg
= 172 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator sebesar 172 kJ/kg
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) COPaktual
COPaktual dipergunakan untuk menyatakan performance (unjuk kerja) dari mesin
AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap, dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan (2.5) :
5) COPideal
Untuk menghitung peformance ideal pada AC mobil yang bekerja dengan siklus
kompresi uap, dapat menggunakan Persamaan (2.6) :
𝑇𝑒
COPideal = 𝑇𝑐−𝑇𝑒
−8+273,15
= (48+273,15)−(−8+273,15)
= 4,73
6) Efisiensi (η)
Untuk mendapatkan efisiensi AC mobil dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan (2.7) :
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ṁ = [(VI)/1000] / Win
= [(220.10,657)/1000] / 47
= 0,0499 kg/s
Maka laju aliran massa AC mobil sebesar 0,0499 kg/s
4.3 Pembahasan
Dari data penelitian yang diperoleh untuk tekanan P1 15 psig sikulasi udara
dalam, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata kompresor menyala selama 25
detik dan kompresor berhenti menyala selama 9 detik. Sedangkan pada P1 15 psig
sirkulasi udara luar selama rata-rata kompresor menyala 26 detik dan kompresor
berhenti menyala selama 7 detik. Hal ini mempengaruhi suhu keluaran kondensor
dan besarnya laju aliran massa pada saat P1 15 psig sirkulasi udara luar lebih besar
dibandingkan P1 15 psig sirkulasi udara dalam. Pada variasi tekanan P1 20 psig
sirkulasi udara dalam kompresor menyala selama 4 detik dan kompresor berhenti
menyala selama 11 detik. Sedangkan P1 20 psig sirkulasi udara luar kompresor
menyala selama 12 detik dan kompresos berhenti menyala selama 13 detik. Hal ini
mempengaruhi suhu keluaran kondensor dan masuk katup ekpansi. P1 20 psig
sirkulasi udara luar lebih besar dibandingkan P1 20 psig sirkulasi udara dalam.
Diantara semua variasi rata-rata kompresor bekerja yang lebih lama yaitu P1 15
psig sikulasi udara luar selama 26 detik sedangkan kerja kompresor yang lebih
cepat yaitu P1 20 psig sirkulasi udara dalam selama 4 detik.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalor berjalan dengan baik, suhu kerja rata rata yang dihasilkan kondensor sekitar
44,25 oC. Sedangkan evaporator juga menghasilkan suhu rata rata yang lebih
rendah dari suhu ruangan kabin mobil, yaitu sekitar -8,5 oC.
Dari hasil penelitian yang dilakukan kondisi ini memberi keuntungan pada
AC mobil. Karena ada proses pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut, maka akan
dapat menaikan nilai COP dan efisiensi mesin AC mobil. Begitu juga dengan
kondisi refrigeran pada saat masuk kompresor sudah benar-benar berubah fase
menjadi gas, sehingga proses kompresi dapat berjalan ideal dan tidak merusak
kompresor. Kondisi refrigeran ketika masuk katup ekspansi juga dalam keadaan
cair sehingga masuknya refrigeran ke katup ekspansi mudah.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh informasi Win, Qout, Qin,
COPaktual, COPideal, Efisiensi, Laju aliran massa refrigeran dengan pemanasan
lanjut dan pendinginan lanjut. Dari data yang diambil terdapat perbandingan tiap
variasi.
Dari Tabel 4.5 menyajikan perbandingan Win tiap variasi, niai terendah
pada 20 psig sirkulasi udara dalam sebesar 39 kJ/kg. Sedangkan nilai tertinggi pada
15 psig sirkulasi udara luar sebesar 49 kJ/kg. Dalam proses kerja kompresor dapat
berubah setiap kompresor bekerja (hidup). Semakin besar kerja kompresor maka
energi yang dibutuhkan kompresor semakin besar. Sehingga hal tersebut dapat
mengakibatkan borosnya bahan bakar yang digunakan untuk mengoprasikan AC
mobil.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Tabel 4.6 menyajikan besarnya perbandingan Qin tiap variasi, nilai terendah
pada 15 psig sirkulasi udara luar sebesar 172 kJ/kg dan 20 psig sirkulasi udara luar
sebesar 172 kJ/kg. Sedangkan nilai tertinggi pada 20 psig sirkulasi udara dalam
sebesar 175 kJ/kg. Semakin besar nilai Qin, berarti besarnya energi kalor yang
diserap evaporator dalam persatuan massa refrigeran dari dalam kabin semakin
besar. Hal ini berarti menunjukkan bahwa semakin besar nilai Qin, suhu ruangan
kabin yang di inginkan akan cepat tercapai. Kalor yang diserap oleh evaporator
meliputi kalor sensibel dan kalor laten. Kalor sensibel di peroleh dari manusia yang
ada dalam ruang kabin, konduksi melalui dinding plat, konduksi melalui kaca,
radiasi dan udara luar yang masuk. Sedangkan kalor laten hanya diperoleh dari
manusia dan udara luar yang masuk ke dalam ruang kabin.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Tabel 4.7 memperlihatkan besarnya perbandingan Qout tiap variasi, niai
terendah pada 20 psig sirkulasi udara dalam sebesar 214 kJ/kg. Sedangkan nilai
tertinggi pada 15 psig sirkulasi udara luar sebesar 221 kJ/kg. Nilai kalor persatuan
massa refrigeran yang dilepas kondensor berubah pada setiap menit. Hal ini sesuai
dengan perubahan yang terjadi pada kompresor dan evaporator. Karena kalor yang
di lepas kondensor merupakan jumlah energi atau kerja yang diberikan kompresor
ditambah dengan besarnya energi kalor yang diserap evaporator dalam persatuan
massa refrigeran.
Dari Tabel 4.8 memperlihatkan besarnya perbandingan COPaktual tiap variasi, niai
terendah pada 15 psig sirkulasi udara luar sebesar 3,51. Sedangkan nilai tertinggi
pada 20 psig sirkulasi udara dalam sebesar 4,49. Perubahan kerja kompresor juga
berpengaruh pada koefisien prestasi COPaktual
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Tabel 4.9 memperlihatkan besarnya perbandingan COPideal tiap variasi, niai
terendah pada 20 psig sirkulasi udara luar sebesar 4,73. Sedangkan nilai tertinggi
pada 15 psig sirkulasi udara dalam sebesar 5,28. Perubahan kerja kompresor yang
diikuti COPaktual mengakibatkan perubahan nilai pada COPideal.
Dari Tabel 4.10 memperlihatkan besarnya perbandingan efisiensi tiap variasi. Niai
terendah pada 15 psig sirkulasi udara luar sebesar 69%. Sedangkan nilai tertinggi
pada 20 psig sirkulasi udara dalam sebesar 90%. Perubahan kerja kompresor yang
semakin berat karena transfer kalor yang terjadi, pemasangan pipa refrigeran yang
dipasang ditekuk, kemungkinan aliran refrigeran tidak sempurna dan ruang kabin
yang terbuat dari triplek dan sterofom masih belum tertutup dengan sempurna
menyebabkan efisiensi AC mobil tidak dapat mencapai 100%.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Tabel 4.11 memperlihatkan besarnya perbandingan laju aliran massa tiap
variasi.Niai terendah pada 15 psig sirkulasi udara dalam sebesar 0,04384 kg/s.
Sedangkan nilai tertinggi pada 20 psig sirkulasi udara dalam sebesar 0,06068 kg/s.
Tertutupnya evaporator oleh butiran air yang membeku mengakibatkan laju aliran
massa menurun sesuai dengan kerja kompresor. Uap air yang membeku dan
menebal pada bagian dalam evaporator dapat menghalangi transfer kalor. Uap air
yang membeku menghalangi kinerja evaporator sehingga kalor yang diserap
evaporator semakin kecil. Akibatnya kalor yang dilepas kondensor juga semakin
kecil. Hal ini mengakibatkan menurunnya koefisien prestasi mesin, baik aktual
maupun ideal dan juga menurunnya laju aliran massa dan efisiensi.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian mesin AC mobil, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mesin AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap telah berhasil dirakit
baik dan dapat diambil datanya dengan suhu kerja kondensor rata-rata sekitar
44,25oC dan suhu kerja evaporator rata-rata sekitar -8,5oC.
2. Karakteristik mesin pengkondisian pada mobil meliputi:
a. Kalor per satuan massa refrigeran yang diserap evaporator (Qin) terendah
sebesar 172 kJ/kg, dan tertinggi yang diserap evaporator sebesar 175 kJ/kg.
b. Kerja kompresor per satuan massa refrigeran (Win) terendah sebesar 39
kJ/kg, dan tertinggi sebesar 49 kJ/kg.
c. Kalor per satuan massa refrigeran yang dilepas kondensor (Qout) terendah
sebesar 214 kJ/kg, dan tertinggi yang dilepas kondensor sebesar 221 kJ/kg.
d. COPaktual terendah mesin AC mobil sebesar 3,51 dan tertinggi sebesar 4,49.
e. COPideal mesin AC mobil terendah sebesar 4,73 dan tertinggi sebesar 5,28.
f. Efisiensi mesin AC mobil terendah sebesar 69%, tertinggi sebesar 90%.
g. Laju aliran massa terendah adalah 0,04384 kg/s, tertinggi sebesar 0,06068
kg/s.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan terkait dengan penelitian ini :
1. Waktu pengambilan data sebaiknya tidak usah terlalu lama, karena untuk
mencapai suhu yang diinginkan dan stabil dapat tercapai dengan cepat
2. Ruang kabin dan evaporator sebaiknya dibuat serapat mungkin supaya suhu
yang diinginkan dapat tercapai dengan cepat.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Gunakan kipas untuk membantu mendinginkan motor listrik, karena jika mesin
AC mobil yang penggeraknya menggunakan motor listrik bekerja terlalu lama
dapat menimbulkan kerusakan pada motor listrik.
4. Pada saat sebelum pengambilan data sebaiknya lakukan pengecekan berkala
pada setiap komponen AC mobil supaya pada saat pengambilan data dapat
mendapatkan data yang baik.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, K., 2010 , Efek Beban Pendinginan Terhadap Performa Sistem Mesin
Pendingin, Jurnal Teknik Mesin, 8.hal.203 – 204.
Purnawan, A.,2010, Analisa Performa Sistem Air Conditioning Mobil tipe ET 450
dengan Variasi Tekanan Kerja Kompresor, Bali.
Yuswandi, A., 2007, Pengujian Unjuk Kerja Sistem AC Mobil Statik Eksperimen
Menggunakan Refrigeran CFC-12 dan HFC-134a Dengan Variasi
Putaran (RPM) Kompresor, Surakarta.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86