Anda di halaman 1dari 7

RANCANG BANGUN ALAT TANGKAP IKAN DENGAN SUPLAI DAYA

TENAGA SURYA 20 WATT PEAK


1
Muhammad Dzhofir.16419918,
2
Dr. Robby Kurniawan Harahap, S.Kom., M.T, 3Sandy Suryo Prayogo, S.T., M.T
1,2,3
Teknik Elektro Universitas Gunadarma,
Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
1
dzhofir08@gmail.com, 2robbykurniawan@staff.gunadarma.ac.id, 3sandysr@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK
Untuk mengurangi pencemaran udara dan air pada alat tangkap pukat cincin yang
menggunakan mesin diesel, maka penggunaan solar panel dalam alat tangkap ikan adalah
upaya untuk menerapkan teknologi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam
industri perikanan sebagai pengganti dari penggunaan mesin diesel dengan bahan bakar fosil.
Pada penelitian ini, masalah penggunaan mesin diesel dengan bahan bakar fosil pada alat
tangkap pukat cincin yang akan diteliti. Kemudian masalah tersebut akan diatasi menggunakan
alat tangkap ikan dengan penggerak motor listrik menggunakan sistem PLTS, dimana sumber
energi terdiri dari panel surya. Perancangan PLTS untuk menggerakan katrol ikan berhasil
dibuat. Katrol ikan ini mampu mengangkat beban dalam rentang 0 hingga 5 kg dengan
kecepatan awal 50 rpm ketika tanpa beban, dan akan mengalami penurunan kecepatan saat
beban ditambahkan. Katrol ikan tidak dapat mengangkat beban kembali jika beban diatas 5 kg.
Melalui pengembangan Prototipe PLTS, sistem ini berhasil dalam menghasilkan energi listrik
untuk meggerakan katrol ikan selama pengisian 5.2 jam, dengan tegangan dan arus minimum
sebesar 18.5 V dan 0.58 A pada pukul 09.00 WIB Dan arus maksimum sebesar 19.7 V dan 0.72
A pada pukul 12.20 WIB sampai baterai aki terisi penuh untuk memenuhi pemakaian kelistrikan
beban yang akan dilewati.
Kata Kunci: Alat Tangkap Ikan, PLTS, Panel Surya 20 WP, Solar Charge Controller, Motor
DC
ABSTRACT
To reduce air and water pollution in purse seine fishing gear that uses diesel engines, the use
of solar panels in fishing gear is an effort to implement more sustainable and environmentally
friendly technology in the fishing industry as a substitute for using diesel engines that run on
fossil fuels. In this research, the problem of using diesel engines with fossil fuels in purse seine
fishing gear will be investigated. Then this problem will be overcome using fishing gear with
an electric motor drive using a PLTS system, where the energy source consists of solar panels.
The PLTS design to move the fish pulley was successfully created. This fish pulley is capable of
lifting loads in the range of 0 to 5 kg with an initial speed of 50 rpm when without a load, and
will experience a decrease in speed when the load is added. The fish pulley cannot lift the load
again if the load is above 5 kg. Through the development of the PLTS prototype, this system was
successful in producing electrical energy to move the fish pulley for 5.2 hours of charging, with
a minimum voltage and current of 18.5 V and 0.58 A at 09.00 WIB and a maximum current of
19.7 V and 0.72 A at 12.20 WIB until The battery is fully charged to meet the electrical usage
of the load that will be passed.
Keywords: Fishing Equipment, PLTS, 20 WP Solar Panel, Solar Charge Controller, DC Motor

PENDAHULUAN listrik menggunakan sistem PLTS, dimana


Perikanan adalah kegiatan yang sumber energi terdiri dari panel surya.
melibatkan penangkapan, pengolahan, dan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
pemanfaatan sumber daya ikan dari dalam teknologi proses penangkapan ikan
perairan yang memiliki peran penting dengan memanfaatkan tenaga surya.
dalam menyediakan protein hewani,
menciptakan lapangan kerja, yang METODE PENELITIAN
berdampak pada ekonomi dan
lingkungan[1]. Alat tangkap yang umun Studi literatur: Peneliti dapat
gunakan dalam perikanan untuk melakukan studi literatur untuk
menangkap ikan salah satunya adalah memahami konsep dasar tentang
pukat cincin yang memiliki penggerak pembangkit listrik tenaga surya. Selain itu,
menggunakan motor diesel [2]. peneliti juga dapat mempelajari tentang
Penggunaan mesin diesel dengan penggunaan energi terbarukan dalam
bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas konteks industri perikanan, khususnya
buang yang dapat mencemari udara dan pada katrol ikan di kapal penangkap ikan.
air. Emisi tersebut mengandung zat-zat
berbahaya seperti karbon dioksida (CO2),
nitrogen oksida (NOx), partikulat, dan gas
rumah kaca lainnya, yang berkontribusi
terhadap perubahan iklim dan masalah
kualitas udara[3]. Adapun biaya Gambar 1
operasional pada bahan bakar diesel yang Pembangkit listrik tenaga surya dirancang
fluktuasi berdampak signifikan pada untuk memanfaatkan sumber energi
ekonomi nelayan dan industri perikanan. terbarukan secara efisien. Energi matahari
dapat memberikan solusi yang
Untuk mengurangi pencemaran berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk
udara dan air pada alat tangkap pukat memenuhi kebutuhan listrik. Pembangkit
cincin yang menggunakan mesin diesel, listrik menggunakan panel surya adalah
maka penggunaan solar panel dalam alat inovatif dalam memanfaatkan sumber
tangkap ikan adalah upaya untuk energi terbarukan. Dalam sistem ini,
menerapkan teknologi yang lebih energi matahari digunakan secara
berkelanjutan dan ramah lingkungan bersama-sama untuk menghasilkan listrik
dalam industri perikanan sebagai yang akan digunakan untuk mengisi
pengganti dari penggunaan mesin diesel baterai.
dengan bahan bakar fosil. Setelah semua komponen
terhubung sesuai perancangan. Lalu
Pada penelitian ini, masalah
dilakukan pengujian untuk mengetahui
penggunaan mesin diesel dengan bahan
apakah alat sudah dapat berjalan sesuai
bakar fosil pada alat tangkap pukat cincin
dengan program dan pembahasan hasil
yang akan diteliti. Kemudian masalah
dari alat yang sudah jadi sesuai alur
tersebut akan diatasi menggunakan alat
perancangan. Data uji yang diperoleh
tangkap ikan dengan penggerak motor
dicatat untuk membuat laporan hasil kerja
alat dan dianalisa, maka dalam Kemudian pada tahapan jika
perancangan alat dibuat kesimpulan untuk baterai sudah penuh atau tidak perlu diisi,
mengetahui apakah keseluruhan alat dan maka pada proses ini dilakukan
program dapat bekerja sesuai keinginan pengecekan untuk mengetahui keadaan
atau tidak untuk mendapatkan informasi. baterai ketika baterai tidak dalam proses
pengisian daya. Jika baterai belum
mencapai batas bawah, maka surya charge
controller tetap menghubungkan arus
listrik ke beban, namun jika sudah
mencapai batas bawah baterai, maka SCC
akan memutuskan aliran listrik ke beban
agar baterai tidak mengalamai
overdischarging atau pengosongan
berlebihan.

Gambar 2
Perancangan Diagram alir dimulai ketika
panel surya merubah energi matahari Gambar 3
menjadi energi listrik, SCC membaca daya
yang masuk dari panel surya. Kemudian Pembuatan Sistem PLTS dilakukan
SCC mengecek status baterai apakah dengan merancang skematik rangkaian
sedang dalam proses pengisian daya atau dan pembuatan fisik alat. Pada
sudah penuh hal ini dilakukan untuk perancangan skematik terdiri dari
mencegah kerusakan akibat overcharging beberapa komponen berupa panel surya,
pada baterai dan mencegah kerusakan Solar Charge Controller (SCC), baterai
akibat kekosongan yang berlebih. aki, sakelar dua arah, dan motor DC. Panel
Pada tahapan jika baterai masih surya dihubungkan pada masukan SCC.
melakukan proses pengisian daya, maka Selanjutnya SCC juga dihubungkan ke
pada proses ini dilakukan pengecekan lagi baterai untuk mengatur daya yang masuk
apakah baterai sudah mencapai batas atas ke baterai agar tidak tejadi overcharge.
pengisian atau belum, jika belum SCC juga disambungkan ke beban yaitu
mencapai batas atas pengisian baterai akan sakelar dua arah lalu dihubungkan ke
melakukan pengisian daya sampai motor DC sebagai katrol ikan.
mencapai batas atas pengisian, sedangkan
jika baterai sudah mencapai batas atas
pengisian, maka SCC akan menghentikan
proses pengisian daya pada baterai agar
baterai tidak mengalami overcharging dan
SCC akan menghubungkan baterai ke
beban yang digunakan.
Berdasarkan hasil perancangan
sebelumnya didapat dua buah panel surya
dengan masing- masing berdaya 10 Wp
dan dua buah baterai / aki dengan masing-
masing derdaya 12V 5 Ah yang kemudian
dihubungkan ke SCC. Lalu Sakelar dua
arah akan mengatur putaran motor katrol
untuk forward atau reverse
Pengambilan data panel surya
menggunakan alat ukur multimeter dan
tang ampere untuk mengukur nilai
tegangan dan arus yang dihasilkan oleh
Gambar 4. panel surya. Pengambilan data dilakukan
selama 5,2 jam untuk menyesuaikan data
Gambar dapat dilihat bahwa motor katrol di teluk jakarta. Waktu optimal yang
akan bergerak sesuai dengan posisi sakelar dipakai adalah dari pukul 9.00 sampai
dua arah. Jika sakelar dua arah berada pada 14.20 WIB Merupakan hasil pengukuran
posisi nol, maka motor akan mati. Jika tegangan pada komponen Relay.
sakelar dua arah berada pada posisi satu, Tabel 4. 1 Pengujian Panel Surya
maka motor katrol akan bergerak Puk Tegan Ar Daya Kon
forward/turun. Jika sakelar dua arah ul gan us (W) disi
berada pada posisi dua, maka motor katrol (V) (A
akan bergerak reverse/naik. )
9.0 0,5 11,1 Bera
HASIL DAN PEMBAHASAN 0 18,97 wan
Hasil perancangan alat pada tahap 8 923
penggabungan komponen, di mana alat 9.1 0,5 11,4 Bera
yang sebelumnya telah direncanakan akan 0 19,09 wan
digabungkan atau dirakit bersama. 9 54
9.2 0,6 11,6 Bera
0 19,17 wan
0 937
9.3 0,5 12,0 Bera
0 19,13 wan
9 519
9.4 0,6 12,0 Bera
0 19,41 wan
2 342
9.5 0,6 12,3 Bera
0 19,53 wan
3 039
Gambar 5 10. 0,6 12,4 Cera
adalah wujud dari alat prototipe alat 00 19,73 h
tangkap ikan dengan sumber daya PLTS. 3 299
Puk Tegan Ar Daya Kon Puk Tegan Ar Daya Kon
ul gan us (W) disi ul gan us (W) disi
(V) (A (V) (A
) )
10. 0,6 12,5 Cera 12. 0,6 12,3 Cera
10 19,89 h 20 19,91 h
3 307 2 442
10. 0,6 12,0 Cera 12. 0,5 12,4 Cera
20 19,78 h 30 19,74 h
1 658 9 362
10. 0,6 12,4 Cera 12. 0,5 12,5 Cera
30 19,74 h 40 19,92 h
0 362 9 496
10. 0,6 12,5 Cera 12. 0,6 12,5 Cera
40 19,93 h 50 19,89 h
3 559 3 307
10. 0,5 12,4 Cera 13. 0,6 12,3 Bera
50 19,77 h 00 19,68 wan
9 551 3 984
11. 0,6 12,2 Bera 13. 0,6 12,0 Cera
00 19,52 wan 10 19,74 h
3 976 1 414
11. 0,6 12,0 Bera 13. 0,6 12,1 Bera
10 19,45 wan 20 19,59 wan
2 59 2 458
11. 0,6 12,3 Bera 13. 0,6 12,1 Bera
20 19,63 wan 30 19,23 wan
3 669 3 149
11. 0,6 11,9 Bera 13. 0,6 12,3 Bera
30 19,6 wan 40 19,54 wan
1 56 3 102
11. 0,6 12,0 Bera 13. 0,6 12,2 Bera
40 19,45 wan 50 19,42 wan
2 59 3 346
11. 0,6 12,5 Cera 14. 0,6 11,9 Bera
50 19,96 h 00 19,51 wan
2 748 1 011
12. 0,6 12,5 Cera 14. 0,6 11,9 Bera
00 19,97 h 10 19,32 wan
3 811 2 784
12. 0,6 12,0 Cera 14. 0,6 11,7 Bera
10 19,74 h 20 19,22 wan
0 414 1 242
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa beban 6 kg, katrol tidak dapat mengakat
tegangan dan arus minimum yang terjadi beban yang ada.
pada pukul 09.00 WIB sebesar 18.97 V
dan 0.58 A, daya maksimum terjadi pada KESIMPULAN DAN SARAN
pukul 11.50 WIB sebesar 19,96 V dan
0,62 A. Dikarenakan kondisi cuaca yang Perancangan Perancangan PLTS untuk
berawan maka Selama 1 hari Panel surya menggerakan katrol ikan berhasil dibuat.
menghasilkan daya sebanyak 69 Watt. Katrol ikan ini mampu mengangkat beban
dalam rentang 0 hingga 5 kg dengan
Pengujian Panel kecepatan awal 50 rpm ketika tanpa beban,
dan akan mengalami penurunan kecepatan
Surya saat beban ditambahkan. Katrol ikan tidak
dapat mengangkat beban kembali jika
Tegangan (V) Arus (A)
beban diatas 5 kg. Melalui pengembangan
Daya (W) Prototipe PLTS, sistem ini berhasil dalam
50,00
0,00 menghasilkan energi listrik untuk
1…
9…
9…
1…
1…
1…
1…
1…
1…
1…
1…

WAKTU meggerakan katrol ikan selama pengisian


5.2 jam, dengan tegangan dan arus
Gambar 4. 1 Grafik Pengujian Panel minimum sebesar 18.97 V dan 0.58 A pada
Surya pukul 09.00 WIB Dan arus maksimum
sebesar 19,96 V dan 0,62 A pada pukul
11.50 WIB sampai baterai aki terisi penuh
Tabel 4. 2 Pengujian Beban Katrol untuk memenuhi pemakaian kelistrikan
Beban Rotasi Per Kondisi beban yang akan dilewati. Mengubah
(kg) menit Katrol sumber daya menjadi hybrid agar bisa
memaksimalkan penggunaan di siang
0 50 Terangkat ataupun malam hari. Menambahkan
1 44 Terangkat sistem IOT internet of things untuk
memonitoring pengisian baterai pada
2 39 Terangkat PLTS.
3 35 Terangkat DAFTAR PUSTAKA
4 27 Terangkat [1] Ramadian, A., & Muthmainnah, D.

5 14 Terangkat (2023). Pengelolaan perikanan

6 0 Tidak perairan darat di Indonesia.

terangkat Penerbit Widina.


[2] Axelius, B., Kumara, I. N. S., &
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
kondisi motor dengan beban 0 kg Ariastina, W. G. (2022). REVIEW
terangkat dengan Rotasi Per Menit (RPM)
RAGAM JENIS KAPAL
50, Pada beban 1 – 5 kg kondisi katrol
masih terangkat dengan kondisi RPM PERIKANAN INDONESIA. Jurnal
yang melambat dengan bertambahnya
SPEKTRUM Vol, 9(3).
beban yang diangkat oleh katrol. Pada
[3] Hadinata, M. A. M. terhadap daya yang dihasilkan dari
(2020). CATALIS CONVERTER berbagai jenis sel surya. RELE
TEMBAGA JENIS PIPA UNTUK (Rekayasa Elektrikal dan Energi):
MENGETAHUI KADAR CARBON Jurnal Teknik Elektro, 2(2), 73-80.
MONOKSIDA DAN [8] Usman, M. K. (2020). Analisis
HIDROCARBON PADA MESIN intensitas cahaya terhadap energi
BENSIN (Doctoral dissertation, listrik yang dihasilkan panel
Universitas Pancasakti Tegal). surya. Power Elektronik: Jurnal
[4] Islam, F. (2020). PERANCANGAN Orang Elektro, 9(2), 52-57.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA [9] Tamari, A. H., & Amirullah, A.
SURYA PADA PERAHU (2022). Kombinasi Sistem Solar
NELAYAN (Doctoral dissertation, Tracker Dua Sumbu dan Automatic
Universitas Hasanuddin). Transfer Switch (ATS) untuk
[5] Naibaho, N. (2019). Efisiensi solar Menstabilkan Tegangan Keluaran
panel sebagai alternatif sumber Pembangkit Photovoltaic (PV)
energi. Jurnal SEMNASTEK2019 Menggunakan Sensor Photodioda
FT UNKRIS, 1(2), 139-147. dan Arduino Nano. Rekayasa, 15(2),
[6] ISMAIL, R. (2021). ANALISIS 164-174.
POTENSI ENERGI SURYA DI [10] M AGUNG, P. A. M. B. U. D. I.
(2020). OPERASIONAL DAN
DAERAH PAOTERE
SISTEM PERAWATAN
MAKASSAR (Doctoral dissertation, ACCUMULATOR (ACCU) DI
KAPAL SPB. LAMPAN. KARYA
Universitas Hasanuddin).
TULIS
[7] Harahap, P. (2020). Pengaruh
temperatur permukaan panel surya

Anda mungkin juga menyukai