Anda di halaman 1dari 17

RANCANG BANGUN KENDARAAN LISTRIK

Zilman Syarif1, Mochammad Ali2, Aris Sumule3

Abstrak :
Sinar matahari yang sangat melimpah di Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki dampak
yang dirasakan di perairan NTT adalah suhu dan temperatur udara pada siang hari mencapai
34 derajat celsius, suhu panas sangat dirasakan terutama di Kupang, pada siang hari tepat
pukul 12.00 WITA, temperatur udara di sebagian besar wilayah NTT seperti Kupang dan
sekitarnya mencapai 34 derajat Celsius. Kondisi tersebut berbeda dengan hari-hari biasanya di
mana temperatur minimum NTT 32-33 derajat Celsius, kondisi alam ini (suhu naik hingga 34-
35 derajat celsius) terjadi karena matahari berada di titik kulminasi atau tepat di atas Kota
Kupang.
Kondisi suhu panas yang dirasakan di Kupang selama ini dapat dimanfaatkan sebagai
pembangkit tenaga listrik, hal ini telah dibuktikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Kupang Nusa
Tenggara Timur (NTT) yaitu dengan memanfaatkan solar cell untuk lampu jalan yang terbukti
mampu menghemat pembayaran tagihan listrik untuk lampu jalan sebesar Rp.1 miliar per bulan.
Penghematan ini diperoleh setelah dipasang 541 unit lampu jalan di Kupang dengan
menggunakan panel surya dari jenis lampu LED (laigth emmiting diode) dengan daya 23-35
watt .(detikfinance, 14/6/2011).
Kendaraan Motor Listrik yang dijalankan dengan tenaga listrik DC (direct current)
menggunakan accu (baterai) sebagai sumbernya yang diperoleh dari hasil pengisian melalui
listrik AC (alternating current) yang telah disearahkan dan atau dari panel surya (Solar Cell)
atau tenaga matahari. Panel surya merupakan komponen yang sangat penting karena dapat
mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang kemudian disimpan di dalam baterai.
Selanjutnya digunakan untuk menggerakkan motor DC yang terhubung dengan sistem penggerak
roda berupa kombinasi geer, sistem penggerak ini akan memberikan daya gerak yang
menggerakkan kendaraan solar cel ini yang bergantung pada beberapa hal seperti kecepatan
motor, putaran penggerak, berat kendaraan dan lain-lain.
Tujuan jangka panjangnya adalah : 1) Untuk menyediakan kendaraan yang tidak
memerlukan bahan bakar minyak dan bersih dari polusi karena menggunakan listrik DC dan
tenaga matahari melimpah di NTT terutama untuk kendaraan yang dapat diantar-pulaukan
mengingat NTT terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar dan tidak semua pulau memiliki pangkalan
bahan bakar minyak; 2) Aplikasi penggunaan panel solar cell dapat dikembangkan lagi seperti
untuk pengairan pada lahan yang kesulitan air dimusim kemarau yaitu dengan membuat pompa
air bertenaga matahari dan kemanfaatan lainya.
Tujuan Khusus :
Berdasarkan fenomena di atas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1) Untuk membuat
model Kendaraan Motor Listrik (kendaraan) dengan tenaga solar cell; 2) Untuk merancang
penggunaan solar cell sebagai sumber daya untuk Kendaraan Motor Listrik DC; 3) Untuk
mengevaluasi penggunaan motor dan sistim geer yang sesuai dan aman.

59
Syarif1,Ali2, Adalah Dosen Teknik Elektro, Politeknik Negeri Kupang
Sumule3, Adalah Dosen Teknik Mesin, Politeknik Negeri Kupang
 60 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan penelitian secara bertahap selama 2 (dua)
tahun dengan rincian sebagai berikut :
Tahun I : Perancangan Kendaraan Motor Listrik (Kendaraan) dengan tenaga listrik DC
(direct current) dan sistem transmisi geer mekanik. Penelitian Tahun I terdiri dari dua tahap,
yaitu Tahap (1) Perancangan dan pembuatan rangka Kendaraan Motor Listrik dengan penggerak
mekanik dan motor listrik DC. Dan Tahap (2) Uji kelayakan jalan (jarak tempuh) dan kecepatan
serta kemampuan motor DC Pada Penelitian Tahap I Dengan sistem pengaturan kecepatan.
Tahun II : Perancangan Kendaraan Motor Listrik (Kendaraan) dengan tenaga listrik DC
(direct current) dari Solar Cell dan penyesuaian sistem transmisi geer mekanik. Penelitian
Tahun II juga terdiri dari dua tahap, yaitu Tahap (1) Perancangan dan pemasangan Solar Cell
rangka Kendaraan Motor Listrik dengan penggerak mekanik yang disesuaikan dengan sistem
transmisi geer mekanik terhadap motor listrik DC yang digunakan. Dan Tahap (2) Uji kelayakan
jalan (jarak tempuh) dan kecepatan serta kemampuan motor DC dengan sumber Solar Cell
Pada Penelitian Tahap I Dengan menggunakan sistem pengaturan kecepatan.
Kata-kata Kunci : Splar Cell, Motor Listrik BLDC, Solar Cell.

1. PENDAHULUAN Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan dengan memanfaatkan solar cell untuk lampu
Geofisika Stasiun Lasiana Kupang mempredik- jalan yang terbukti mampu menghemat
sikan suhu panas yang tahun ini melanda daerah pembayaran tagihan listrik untuk lampu jalan
setempat dengan tekanan maksimal mencapai sebesar Rp.1 miliar per bulan. Penghematan ini
35 derajat celcius. Kondisi cuaca seperti suhu diperoleh setelah dipasang 541 unit lampu jalan
panas akibat musim kemarau ini wajar terjadi. di Kupang dengan menggunakan panel surya
Hal ini sesuai dengan karakteristik daerah dari jenis lampu LED (laigth emmiting diode)
setempat yang tandus serta berada di kawasan dengan daya 23-35 watt .(detikfinance, 14/6/
pantai yang umumnya memiliki suhu panas, 2011).
terkait cuaca ekstrem berupa suhu panas yang Berdasarkan pemikiran di atas yaitu meman-
kini dirasakan sebagian besar warga NTT sejak faatkan sinar matahari sebagai pembangkit
Juni dan memuncak diakhir Oktober. tenaga listrik dan kondisi daerah NTT yang
Dampak yang dirasakan di perairan NTT selalu mengalami musim panas yang panjang
adalah suhu dan temperatur udara pada siang berkisar 9 sampai dengan 10 bulan setiap tahun
hari mencapai 34 derajat celsius, suhu panas maka kemanfaatan yang lain adalah menggu-
sangat dirasakan terutama di Kupang, pada siang nakan energi matahari tersebut sebagai tenaga
hari tepat pukul 12.00 WITA, temperatur udara untuk penggerak Kendaraan Motor Listrik
di sebagian besar wilayah NTT seperti Kupang dengan memodifikasi dan merancangnya.
dan sekitarnya mencapai 34 derajat Celsius. Akan tetapi ada banyak hal yang harus
Kondisi tersebut berbeda dengan hari-hari diketahui tentang pembuatan Kendaraan Motor
biasanya di mana temperatur minimum NTT 32- Listrik bertenaga listrik dan pemanfaatan panel
33 derajat Celsius, kondisi alam ini (suhu naik solar cell seperti motor, geer, control kecepatan,
hingga 34-35 derajat celsius) terjadi karena regulator tegangan, inverter dan masih banyak
matahari berada di titik kulminasi atau tepat di lagi yang memerlukan spesifikasi perhitungan
atas Kota Kupang. dan teori agar dapat berfungsi dengan benar hal
Kondisi suhu panas yang dirasakan di ini dikarenakan tidak ada panel solar cell yang
Kupang selama ini dapat dimanfaatkan sebagai sesuai untuk menggerakkan Kendaraan Motor
pembangkit tenaga listrik, hal ini telah Listrik bertenaga listrik oleh karena itu pene-
dibuktikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) litian ini menitik beratkan pada sistem control
kecepatan penggerak Kendaraan Motor Listrik
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  61

bertenaga listrik dan pemanfaatan panel solar DBMS merupakan salah satu elemen dalam
cell sehingga dapat bekerja atau tidak, dengan sistem basis data, yang merupakan perangkat
demikian pokok pikiran yang mendasarinya lunak yang memberikan fasilitas (yang tersedia
adalah bagaimana mengembangkan/merancang dan dapat digunakan) untuk melakukan fungsi
bentuk Kendaraan Motor Listrik, sistem pengaturan, pengawasan, pengendalian/kontrol,
kelistrikan, sistem mekanik, sistem control pengolahan dan koordinasi terhadap semua
kecepatan dan rancangan panel solar cell dan proses/operasi yang terjadi pada system basis
faktor-faktor lain yang menjadi bahan data berorientasi objek.
pertimbangan seperti; effisiensi, biaya, berat Proses mendesain basis data dengan baik
kendaraan, dan keselarasan sistem yang bekerja. merupakan salah satu hal penting yang perlu
Faktor-faktor tersebut sangat penting karena diperhatikan dalam menunjang keberhasilan
akan berpengaruh dalam sistem rancangan yang pemakaian suatu aplikasi. Desain basis data
baik secara keseluruhan sebagai contoh apakah yang baik dan efektif harus memperhatikan user
sistem geer yang digunakan sangat effisien requirement dan sifat data yang diakses oleh
terhadap berat dari kendaraan keseluruhan, aplikasi yang bersangkutan, demikian
apakah biaya dan waktu yang diperlukan cukup (Sukmana, 2002) mengungkapkan dalam
untuk menyelesaikan penelitian, sehingga tesisnya yang berjudul “Desain dan imple-
diperlukan alternafi-alternatif yang lain. mentasi basis data multidimensi untuk pengem-
bangan aplikasi pemantauan biaya (Studi Kasus:
2. TINJAUAN PUSTAKA PT ARCO)”.
Sistem Manajemen Basis data adalah suatu Dijelaskan pula bahwa untuk dapat
metode untuk pengelolaan dan penyimpanan memenuhi kebutuhan proses multi level dan
informasi skala besar, yaitu informasi dengan agregasi multidimensional, multidimensional
kapasitas besar dan banyak ragam yang meliputi analytical calculation, serta ad hoc review
fungsi perlindungan atas kesatuan data, mendu- reorganizations Thomsen (Sukmana, 2002),
kung perawatan yang mudah, menangani query- diperlukan adanya desain basis data baru yang
query, mempertahankan akses yang ampuh, dan sesuai dengan sifat aplikasi yang dimaksud
menjamin keamanan data demikian Bukhres berupa desain basis data yang dapat mendukung
(Handoyo, 2003). teknologi multidemensi tersebut, dikarenakan
Dari beberapa referensi terangkum beberapa aplikasi yang lebih bersifat query intensif yang
difinisi yang saling melengkapi untuk membantu banyak terjadi pada proses groping dan rollup
pemahaman dari materi penelitian ini diantara- untuk menghasilkan data agregasi, pada aplikasi
nya adalah Sistem Pengelola Basis Data (Data tersebut juga mengakses struktur data yang lebih
base management System/ DBMS). bersifat multidimensi dari pada relasional.
Pengelolaan basis data secara fisik tidak Hal yang senada dikatakan oleh Ilhamsyah
dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi (2002) dalam tesisnya “Perencanaan Sistem
ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) Informasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
yang khusus/spesifik. Perangkat lunak ini Dr. Cipto Mangunkusumo”, basis data dengan
(disebut DBMS) yang akan menentukan menggunakan relational database memiliki
bagaimana data diorganisasi, disimpan, dirubah through 0ut, scalability, dan availability yang
dan diambil kembali. tinggi.
Sistem tersebut juga menerapkan meka- Data ditempatkan secara terpusat dan dapat
nisme pengamanan data, pemakaian data secara diakses oleh pengguna secara remote oleh
bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi pengguna dengan menggunakan browser,
data, dan sebagainya. maksudnya dipergunakannya teknologi web-
based application. Hasilnya adalah sistem yang
direncanakan meningkatkan kualitas pelayanan
 62 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

terhadap pasien. Selain itu SI/TI juga dapat alatan : Modul Sel surya, Regulator/controller,
meningkatkan produktifitas setiap pegawainya. Battery/Aki, Inverter DC to AC, Beban/Load.
Di dalam dunia pendidikan, dengan adanya Komponen inti dalam pembangkit listrik ini
kebijakan pemerintah untuk menerapkan oto- adalah sel surya. Sel surya adalah suatu
nomi perguruan tinggi, maka perguruan tinggi komponen elektronika yang dapat mengubah
tersebut dituntut untuk mandiri dalam penye- energi surya menjadi energi listrik dalam bentuk
lenggaraan kegiatannya. arus searah (DC). Modul surya (fotovoltaik)
Perjalanan menuju otonomi perguruan adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara
tinggi akan menghadapkan setiap perguruan seri dan paralel, untuk meningkatkan tegangan
tinggi pada restrukturisasi yang substansial, dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk
mulai dari visi, misi, manajemen, hingga cara pemakaian sistem catu daya beban.Untuk
melakukan dan mengevaluasi proses-proses mendapatkan keluaran energi listrik yang
yang mendukungnya. Pendekatan terhadap maksimum maka permukaan modul surya harus
rancangan dapat dilakukan dari dua sisi, yaitu selalu mengarah ke matahari. Di Indonesia,
dari sisi proses dan dari sisi pengguna. energi listrik yang optimum akan di dapat
Dari sisi proses sistem informasi harus dapat apabila modul surya diarahkan dengan sudut
mendukung setiap proses yang terjadi dalam kemiringan sebesar lintang lokasi PLTS tersebut
kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia. berada. Sebagai contoh, untuk daerah yang
Dari sisi pengguna, sistem informasi harus bisa berada di sebelah utara kathulistiwa maka modul
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh surya harus dihadapkan ke Selatan, dan
pengguna dengan mudah, cepat dan akurat. sebaliknya. Selanjutnya energi listrik tersebut
Rancangan sistem informasi juga mempertim- disimpan dalam Baterai. Baterai disini berfungsi
bangkan kemajuan dan tren teknologi, terutama sebagai penyimpan energi listrik secara kimiawi
perkembangan teknologi internet (Evianti, pada siang hari dan berfungsi sebagai catu daya
2002). listrik pada malam hari. Untuk menjaga
kesetimbangan energi di dalam baterai,
2.1. Landasan Teori diperlukan alat pengatur elektronik yang disebut
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Battery Charge Regulator (BCR). Alat ini
adalah pembangkit yang memanfaatkan sinar berfungsi untuk mengatur tegangan maksimal
matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat dan minimal dari baterai dan memberikan
utama untuk menangkap, merubah dan pengamanan terhadap sistem, yaitu; Proteksi
menghasilkan energi listrik adalah fotovoltaik terhadap pengisian berlebih (over charged) oleh
atau yang disebut secara umum Modul / Panel penyinaran matahari, pemakaian berlebih oleh
sel surya. Dengan alat tersebut sinar matahari beban, mencegah terjadinya arus balik ke modul
dirubah menjadi listrik melalui proses aliran- surya, melindungi terjadinya hubung singkat
aliran elektron negatif dan positif didalam sel pada beban listrik dan sebagai interkoneksi dari
modul tersebut karena perbedaan elektron. Hasil komponen-komponen lainnya.
dari aliran elektron-elektron akan menjadi listrik Sel surya dapat menghasilkan energi listrik
DC yang dapat langsung dimanfaatkan untuk dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
mengisi battery / aki sesuai tegangan dan ampere diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang
yang diperlukan. Rata-rata produk modul sel berputar dan tidak memerlukan bahan bakar.
surya yang ada dipasaran menghasilkan Sehingga sistem sel surya sering dikatakan
tegangan 12 s/d 18 VDC dan ampere antara 0.5 bersih dan ramah lingkungan. Bandingkan
s/d 7 Ampere. Modul juga memiliki tipe sel dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang
monocrystal dan polycrystal. Komponen- berputar dan memerlukan bahan bakar untuk
komponen dari sistem PLTS ini meliputi per- dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising.
Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  63

menimbulkan efek gas rumah kaca (green house Sel Gratzel dilengkapi dengan pasangan
gas) yang pengaruhnya dapat merusak redoks yang diletakkan dalam sebuah elektrolit
ekosistem planet bumi kita. (bisa berupa padat atau cairan). Komposisi
Pada tengah hari yang cerah radiasi sinar penyusun solar sel seperti ini memungkinkan
matahari mampu mencapai 1000 watt permeter bahan baku pembuat sel Gratzel lebih fleksibel
persegi. Jika sebuah divais semikonductor dan bisa dibuat dengan metode yang sangat
seluas satu meter persegi memiliki efisiensi 10 sederhana seperti screen printing. Meskipun
persen maka modul solar sel ini mampu solar sel generasi ketiga ini masih memiliki
memberikan tenaga listrik sebesar 100 watt. Saat masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif
ini modul solar sel komersial berkisar antara 5 sel yang masih terlalu singkat, solar sel jenis ini
hingga 15 persen tergantung material penyu- diperkirakan mampu memberi pengaruh besar
sunnya. Tipe silikon kristal merupakan jenis dalam sepuluh tahun ke depan mengingat harga
divais solar sel yang memiliki efisiensi tinggi dan proses pembuatannya yang sangat murah.
meskipun biaya pembuatannya relatif lebih Dalam kondisi puncak atau posisi matahari
mahal dibandingkan jenis solar sel lainnya. tegak lurus, sinar matahari yang jatuh di
Pembangkit energi surya sebenarnya tergantung permukaan panel surya di Indonesia seluas satu
pada efisiensi mengkonversi energi dan meter persegi akan mampu mencapai 900 hingga
konsentrasi sinar matahari yang masuk ke dalam 1.000 Watt. Total intensitas penyinaran per-
sel tersebut. Professor Smalley, peraih Nobel harinya di Indonesia mampu mencapai 4500
bidang kimia atas prestasinya menemukan watt hour per meter persegi yang membuat Indo-
Fullerene, menyatakan bahwa teknologi nano nesia tergolong kaya sumber energi matahari ini.
menjanjikan peningkatan efisiensi dalam Dengan letaknya di daerah katulistiwa, matahari
pembuatan sel surya antara 10 hingga 100 kali di Indonesia mampu bersinar hingga 2.000 jam
pada sel surya. Smalley menambahkan bahwa pertahunnya. Dengan kondisi yang sangat
cara terbaik untuk mendapatkan energi surya potensial ini sudah saatnya pemerintah dan
secara optimal telah terbukti ketika sel surya pihak universitas membuat satu pusat penelitian
dimanfaatkan untuk keperluan satelit ruang solar sel agar Indonesia tidak kembali hanya
angkasa dan alat-alat yang diletakkan di ruang sebagai pembeli divais solar sel di tengah
angkasa. Penggunaan sel surya dengan melimpahnya sinar matahari yang diterima di
meletakkannya di ruang angkasa dapat dengan bumi Indonesia.
baik dilakukan karena teknologi nano diyakini
akan mampu menciptakan material yang super 2.2. Komponen-Komponen PLTS
kuat dan ringan yang mampu bertahan di ruang Adapun komponen-komponen pada suatu
angkasa dengan efisiensi yang baik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya secara umum
Perkembangan yang menarik dari teknologi adalah sebagai berikut :
sel surya saat ini salah satunya adalah sel surya
yang dikembangkan oleh Michael Gratzel. 1). Fotovoltaik (sel surya)
Gratzel memperkenalkan tipe solar sel Fotovoltaik berfungsi mengubah radiasi
photokimia yang merupakan jenis solar sel matahari menjadi listrik secara langsung (direct
exciton yang terdiri dari sebuah lapisan partikel conversion). Modul fotovoltaik dirakit dari
nano (biasanya titanium dioksida) yang di susunan sel surya atau sel fotovoltaik yang
endapkan dalam sebuah perendam (dye). Jenis dirangkai secara seri atau paralel. Teknologi sel
ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 fotovoltaik yang banyak dikembangkan dewasa
oleh Gratzel, sehingga jenis solar sel ini sering ini pada umumnya merupakan jenis teknologi
juga disebut dengan sel Gratzel atau dye- kristal yang dibuat dengan bahan berbasis
sensitized solar cells (DSSC). silikon. Produk akhir dari modul fotovoltaik
menyerupai bentuk lembaran kaca dengan
 64 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

ketebalan sekitar 6-8 milimeter. Sinar matahari


yang menimpa permukaan modul akan diubah
secara langsung, tanpa adanya bagian yang
bergerak, menjadi listrik sebagai akibat
terjadinya pergerakan pasangan “elektron-hole”
di dalamnya.
Teknologi fotovoltaik dikenal sebagai
teknologi bersih sehingga penerapannya akan
mendukung program pembangunan yang
berwawasan dan bersahabat dengan lingkungan.
Besar energi listrik yang dihasilkan oleh
fotovoltaik tergantung pada intensitas radiasi
matahari setempat. Besar energi matahari di
Indonesia yang jatuh pada permukaan seluas
satu meter persegi selama satu hari berkisar
antara 4 - 6 kWh (atau sering dinyatakan dengan
satuan: kWh/m 2 .hari). Energi listrik yang
dihasilkan dari modul fotovoltaik berupa listrik
arus searah (DC) yang dapat langsung di
Gambar 1. Gambar sketsa sebuah sel surya
gunakan atau disimpan kedalam baterai untuk
dipergunakan pada saat lain ketika diperlukan
dalam kondisi tidak ada cahaya matahari (dalam
cuaca mendung/malam hari). Sistem 2). Prinsip Kerja fotovoltaik (sel surya)
penyimpanan listrik menggunakan baterai Modul atau panel sel surya di jemur pada
dilengkapi dengan alat pengatur baterai yaitu terik matahari maka semi konduktor P-N
Battery Charge Regulator (BCR). Apabila junction akan mengubah panas matahari
diperlukan dapat dilengkapi inverter DC/AC menjadi tegangan listrik arus searah ( DC ).
yang memungkinkan penggunaan peralatan arus Tegangan yang dihasilkan sel surya di
listrik AC (seperti sistem PLN). hubungkan ke regulator untuk pengisian baterai.
Pada gambar 1 memperlihatkan gambar Tegangan yang disimpan di baterai digunakan
sketsa sebuah sel surya. Proses pembuatannya untuk keperluan beban yang menggunakan
dimulai dengan bahan silicon yang hampir 100% tegangan arus searah (DC). Jika beban yang
murni. Untuk membentuk lapisan dasar dari sel dipakai adalah arus bolak-balik (AC) maka
ditambahkan boron dalam jumlah yang sangat tegangan dari baterai disambungkan ke inverter
kecil sekali pada waktu Kristal sedang dibentuk. untuk mengubah tegangan arus searah (DC) ke
Ini yang menghasilkan lapisan dasar dari sel tegangan arus bolak balik (AC).
tipe-N. Setelah lapisan tipe-P dibentuk, di Untuk menurunkan tegangan pada sel surya
umpamakan fosvor untuk membentuk lapisan maka sel-sel surya disusun secara pararel dan
dari sel tipe –N dengan demikian membentuk untuk menaikkan tegangan pada sel surya maka
P-N junction. Hubungan logam disediakan sel-sel surya disusun secara seri. Sistem keja dari
untuk kedua lapisan tipe- P dan tipe-N. fotovoltaik ( sel surya ) dapat dibagi menjadi
beberapa sub sistem yakni seperti terlihat pada
gambar 2.
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  65

3). Sistem Sambungan Sel Surya


Pada umumnya satu unit sel surya hanya
mampu menghasilkan daya kecil. Daya yang di
perbesar dapat di hasilkan dengan cara
menghubung-hubungkan beberapa sel surya
secara seri dan pararel. Susunan dari beberapa
sel surya disebut modul dan beberapa modul
menghasilkan array. Modul-modul dihubungkan
seri dan parallel untuk mendapatkan
Gambar 2. Proses terjadinya fotovoltaik (sel karakteristik solar array yang diperlukan.
surya) Dengan tanpa adanya bagian yang bergerak,
Sumber : Sulasno, 1993 maka modul dapat menghasilkan daya lebih dari
Collector (kolektor) sel surya 15 tahun. Dipasaran tersedia modul dari
beberapa type semikonduktor (silicon) yaitu :
a. Monokristal
Terdiri dari modul atau array dan penyangga Sel surya ini terbuat secara murni dari silicon
yang berfungsi untuk menerima dan mengubah yang mempunyai efisiensi yang paling tinggi
energi surya menjadi listrik arus searah (DC). dari type-type lainya, yakni ± 10-17%. Pada
Power conditioning (pengkondisi daya) umumnya sel ini berbentuk bulat.
Terdiri dari : b.Polikristal
 Kabel yang berfungsi untuk menghantarkan Sel ini terbuat dari silikon tidak murni. Untuk
arus listrik. membuat sel ini terbentuk mono Kristal, masih
 Regulator yang berfungsi untuk mengatur diperlukan proses lagi yang membutuhkan
besarnya tegangan output dan memprodiksis banyak biaya. Efesiensi dari sel polokristal ini
sistem terutama baterai dari kerusakan karena berkisar antara 8-12 %. Sel ini biasanya
overload beban maupun pengosongan atau bernentuk kotak-kotak.
pengisian berlebihan pada baterai. c. Amorphous
 Baterai hanya digunakan memerlukan Jenis ini dibuat dari logam yang dilapisi oleh
penyimpangan energi listrik seperti untuk lapisan tipis (beberapa astronom) silicon.
beban penerangan. Bila tidak perlu, maka Efisensi sel ini hanya mencapai 4-6 %
harus dihindari penggunaannya, karena selain pembuatan sel amorphous ditempuh dengan
harga dan perawatannya mahal. Sistem juga tujuan menurunkan biaya produksi. Selain
akan turun nilai efisiensinya. Baterai yang efisensinya yang rendah, juga terdapat sifat
digunakan biasanya berbentuk accu (baterai) degradation yang memperburuk sel ini.
(sel basah).
Untuk sistem fotovoltaik yang berkapasitas
 Inverter yang berfungsi mengubah listrik DC
besar harus disusun seri beberapa array. Letak
ke AC inventer digunakan bila beban
masing-masing array harus diberi jarak dengan
menggunakan sistem AC. Inverter dapat
tidak saling terjadi timbul bayangan. Penem-
berupa inverter tiga phasa dan inverter satu
patan array diletakan diatas ring (penyangga)
phasa disesuaikan dengan kebutuhan beban.
modul dengan ketinggian 1-2 meter diatas
 Beban jenisnya macam-macam baik itu berupa
permukaan tanah hal ini bertujuan untuk:
barang elektronik maupun penerangan.
a. Tidak tejadinya bayangan diatas modul sel
Kebanyakan pada beban sistem sel surya lebih
surya yang ditimbulkan oleh rumput atau
suka menyediakan sistem atau unit lengkap
tanaman perdu.
dari pada mematok sub sistem tersendiri.
b.Menghindari bahaya banjir.
c. Mempermudah dalam membersihkan gelas
atau kaca modul sel surya.
 66 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

4). Hubungan Seri dan Pararel Pada Modul


Sel Surya
Sel surya dapat dihubungkan seri dan
pararel. Seperti diperlihatkan pada gambar 3,
bila beberapa sel dihubungkan dalam seri,
jumlah tegangan dari rakitan akan merupakan
jumlah tegangan dari masing-masing sel arus
output akan sama dengan sebuah sel tunggal.
Bila sel-sel dihubungkan dalam pararel seperti
yang diperlihatkan pada gambar 4, jumlah
arusnya adalah jumlah arus dari masing-masing Gambar 5. Hubungan seri pararel sel surya
sel, tetapi tegangannya akan sama dengan untuk memberikan setiap batas
sebuah sel tunggal ukur dengan tegangan dan arus.
Sumber : Kadir A,1995
Hubung Seri
5). Baterai Charger Regulator (BCR)
E total = E1 + E2 + E3
I total = I1 = I2 = I3 Baterai Charger Regulator adalah kom-
ponen yang paling rumit dan sensitif. Meya-
kinkan pengoperasian sistem photovoltaic selalu
stabil. Pengatur beban yang berlebihan dapat
mengakibatkan kegagalan pemakaian dan
Gambar 3. Hubung Seri Sel Surya
mengakibatkan biaya pemeliharaan yang tinggi
Sumber : Kadir A, 1995
yang mencakup penggantian baterai. Suatu
parameter penting untuk mempertimbangkan
adalah persentase efisiensi pengaturan beban.
E total = E1 = E2 = E3 Ada beberapa jenis pengaturan beban yang
berbeda yaitu tombol yang paling sederhana on/
I total = I1 + I2 + I3
off, dengan pengaturan baterai tegangan konstan
atau arus tetap yang paling sering digunakan
dalam pengaturan Photovoltaic. MPPT (Per-
Gambar 4. Hubung pararell sel surya
kerjaan mengikuti jalan Titik Tenaga Maksi-
Sumber : Kadir A, 1995
mum) yang paling rumit. Pengaturan beban
Dalam kebanyakan aplikasi sel-sel MPPT terjadi lebih mahal dan disesuaikan
dihubungkan dalam seri dan dalam pararel dengan sistem besaran yang lebih baik, dimana
investasi dalam yang diatur meliputi semua
kedua-duanya ditunjukan pada gambar 5. Disini
peralatan elektronika untuk perlindungan
jumlah himpunan sel dalam seri akan
menentukan tegangan dan jumlah sel dalam baterei, seperti perlindungan terhadap keru-
pararel dalam suatu himpunan akan menentukan sakan fungsi. Pengaturan beban adalah
arus yang diberikan pada beban. characterised oleh dua ambang pintu voltase
berbeda, baterei dan voltase modul, dimana
baterei dibebankan. Pada voltase lebih tinggi,
pada umumnya 12 V sampai 12.4 V, tombol
pengatur beban kepada baterei pada voltase
lebih rendah, secara khas 11.5 V pada tombol
pengatur beban.
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  67

elaktron pemindahan elektron-elektron terjadi


pada rangkaian luar. Aliran elektron ini dapat
diperoleh dengan jalan menghubungkan kedua
terminal negatif dan positif melalui suatu beban.
Cairan elektrolit dalam accu (baterai) tersebut
bertindak sebagai pelengkap rangkaian yaitu
sebagai tempat mengalirnya electron-elektron
yang disebut dengan media “ionic”.
Baterai adalah peralatan listrik yang meng-
Gambar 6. Rangkaian Charger regulator ubah tenaga kimia yang terkandung dalam bahan
Elektronik aktifnya secara langsung menjadi tenaga listrik,
Sumber : M. Gratzel, 2001 batterai hanya digunakan bila sistem memer-
lukan penyimpanan energi.
Energi matahari memproduksi sepanjang Baterai harus menyediakan daya kepada
hari, yang dikonsumsi oleh beban dan disimpan beban diwaktu tidak ada cahaya matahari dan
oleh baterei. Energi yang disimpan dapat harus pula meratakan perubahan-perubahan
digunakan pada malam hari atau sepanjang hari pada beban apa yang harus dilakukan oleh solar
dengan kondisi cuaca tidak baik. Baterei panel adalah untuk memenuhi persyaratan
didalam sistem photovoltaic sering dicas oleh beban rata-rata sehari. Tentunya semua energi
karena itu, baterai harus sesuai dengan kebu- ini dibangkitkan pada siang hari, baterai akan
tuhan (lebih kuat) dibanding baterei yang lain. menyimpan energi dan menyediakannya untuk
Ada banyak baterei matahari yang tersedia beban bila diperlukan. Banyak tipe bateray yang
dipasaran, yang paling sering menggunakan Pb berbeda-beda biasa didapatkan yang masing-
klasik, baterei asam diproduksi terutama untuk masing memiliki kelebihan dan keterbatasan.
sistem photovoltaic dimana baterei magnetik, Baterai biasanya diklasifikasikan kedalam dua
seperti Nicd atau Nimh jarang digunakan, tipe umum yaitu baterai primer dan sekunder
kecuali jika alat jinjing. Hermetical Baterei baterai primer tidak dapat diisi lagi muatanya.
terdiri dari asam aki, baterei tidak memerlukan Baterai sekunder adalah suatu baterai yang
pemeliharaan. Seumur hidup Baterei Sistem muatanya dapat diisi berulang kali
matahari khas bertahan hingga 3 sampai 5 tahun, Baterai dikelompokan menjadi dua jenis
tergantung dengan berat pada charging / yaitu accu (baterai) mulator primer dan Baterai
discharging siklus, temperatur dan lain sekunder. Baterai primer adalah Baterai yang
parameter. sangat sulit diisi kembali secara listrik karena
kosong setelah digunakan. Baterai yang paling
6). Acumulator (ACCU) umum digunakan adalah bateray jenis sekunder.
Accu (baterai) merupakan sumber tegangan
DC dimana accu mulator (baterai) adalah salah 7). Mekanik
satu komponen yang mampu merubah energi a. Sistem Transmisi
kimia yang terdapat dalam bahan aktifnya secara Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah
langsung menjadi energi listrik dengan jalan sistem yang berfungsi untuk konversi torsi
reaksi elektrton kimia redok (Reduoksidasi). dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi
Baterai mempunyai dua elektroda yaitu torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
elektroda negatif dan elektroda positif. untuk diteruskan ke penggerak akhir.
Elektroda negative adalah komponen yang Konversi ini mengubah kecepatan putar
mampu memberikan electron pada dioksidasi yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih
selama proses reaksi. Sedangkan elektroda bertenaga, atau sebaliknya.
positif adalah komponen yang mampu menerima
 68 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Torsi tertinggi suatu mesin umumnya tinggi, demikian pula sebaliknya kalau
terjadi pada sekitar pertengahan dari batas mengurangi kecepatan gigi percepatan
putaran mesin yang diijinkan, sedangkan diturunkan, pengereman dapat dibantu
kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada dengan penurunan gigi percepatan.
saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan c. Transmisi Otomatis
yang berjalan pada jalan yang mendaki Transmisi Otomatis atau Automatic Trans-
memerlukan torsi yang lebih tinggi diban- mission atau CVT yang lengkapnya adalah
dingkan mobil yang berjalan pada jalan yang continuously variable transmission, meru-
mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan pakan salah satu sistem pemindah tenaga
kecepatan rendah memerlukan torsi yang otomatis yang banyak digunakan saat ini.
lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Perbedaan dasar CVT dibandingkan dengan
Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda pemindah tenaga lain, seperti transmisi
tersebut maka diperlukan sistem transmisi otomatis konvensional dan manual, Pada
agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh CVT tidak lagi digunakan roda-roda gigi
mesin. untuk menurunkan atau menaikkan putaran
Transmisi diperlukan karena mesin pem- ke roda. Sebagai penggantinya, digunakan
bakaran yang umumnya digunakan dalam dua puli dan sabuk logam. Karena tidak ada
mobil merupakan mesin pembakaran inter- lagi roda-roda gigi, maka pada CVT tidak
nal yang menghasilkan putaran (rotasi) ada perbandingan gigi seperti transmisi
antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, otomatis konvensional dan manual.
roda berputar pada kecepatan rotasi antara Transmisi disinipun beda halnya dengan
0 sampai 2500 rpm. transmisi dalam bidang telekomunikasi.
Sekarang ini, terdapat dua sistem trans- Walaupun pada hakikatnya memiliki
misi yang umum, yaitu transmisi manual dan pemahaman yang sama,yaitu “menyalur-
transmisi otomatis. Terdapat juga sistem- kan”. Jika pada bidang telekomunikasi isti-
sistem transmisi yang merupakan gabungan lah transmisi dapat diartikan ‘menyalurkan
antara kedua sistem tersebut, namun ini informasi’, sedangkan pada bidang Mekanik
merupakan perkem-bangan terakhir yang atau Otomatif, transmisi dapat diartikan
baru dapat ditemukan pada mobil-mobil ‘menyalurkan gaya’. Istilah Automatic
berteknologi tinggi dan merek-merek Transmission (AT) dan Manual
tertentu saja. Transmission (MT).
b.Pengertian Transmisi Manual d.Roda Gigi
Transmisi manual adalah sistem transmisi Roda gigi digunakan untuk mentransmisi-
otomotif yang memerlukan pengemudi sen- kan daya besar dan putaran yang tepat. Roda
diri untuk menekan/menarik seperti pada gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga
sepeda motor atau menginjak kopling penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi
seperti pada mobil dan menukar gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi
percepatan secara manual. Gigi percepatan sering digunakan karena dapat meneruskan
dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk putaran dan daya yang lebih bervariasi dan
beberapa kecepatan, biasanya berkisar lebih kompak dari pada menggunakan alat
antara 3 gigi percepatan maju sampai transmisi yang lainnya, selain itu roda gigi
dengan 6 gigi percepatan maju ditambah juga memiliki beberapa kelebihan jika
dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan dibandingkan dengan alat transmisi lainnya,
yang digunakan tergantung kepada kece- yaitu :
patan kendaraan pada kecepatan rendah Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran
atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 lebih tinggi dan daya yang besar.
dan seterusnya kalau kecepatan semakin
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  69

Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.


Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan pengukuran
yang kecil dan daya yang besar. Roda gigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut
tetap antara dua poros. Di samping itu terdapat pula roda gigi yang perbandingan kecepatan
sudutnya dapat bervariasi. Ada pula roda gigi dengan putaran yang terputus-putus.

3. METODOLOGI
1). Bagan Alir Penelitian
Penelitian ini merupakan hal yang baru di NTT dan di Politeknik Negeri Kupang khususnya.
Untuk lebih jelas dapat ditunjukan melalui Gambar 7. diagram alir (Fish bone) penelitian.

2). Tahapan Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahun dengan beberapa tahapan, untuk lebih jelas dapat
ditunjukkan pada Gambar 8 dan 9 bagan alir tahapan penelitian.
 70 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Penelitian Tahun 1 :

Penelitian Tahun II
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  71

3). Tahapan, Indikator Capaian dan Luaran ini rancangan kendaraan dapat dilihat
Penelitian pada gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10. Gambar BiAwak PNK NTT


Pada gambar 1 kendaraan ini diberi
nama BiAwak PNK NTT maksudnya
adalah kendaraan listrik dengan 2 (dua =
Bi) orang awak (penumpang) dari
Politeknik Negeri Kupang (PNK) karena
ini baru pertama kali dilakukan penelitian
dan pembuatanya di Kupang – Nusa
Tenggara Timur (NTT). Dengan arti yang
lain yaitu melestarikan nama hewan yang
tergolong langka yaitu biawak yang
merupakan binatang asli dari NTT selain
komodo yang harus dilestarikan karena
diprediksi sudah hampir punah.
b. Pembuatan Chasis
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kendaraan listrik ini direncanakan
Kendaraan listrik yang dibuat ini pada tahap memiliki panjang ± 280 cm dan lebar 210
pembuatanya secara umum sama dengan cm, panjang dan lebar kendaraan BiAwak
pembuatan pada kendaraan lain umumnya yaitu ini didapat berdasarkan panjang dari 2
terdapat beberapa langkah yang harus diperha- buah panel solar cell 100 wp yang direnca-
tikan seperti; nakan tersusun 2 dibagian depan dan 3
1). Perancangan rangka kendaraan dibagian atas yang berwungsi sebagai atap
Perancangan Rangka Kendaraan jadi jumlah panel cell surya yang diguna-
a. Perancangan Kendaraan Motor Listrik kan 5 buah (500 wp), sedangkan lebar juga
(Kendaraan) dengan tenaga listrik DC diperoleh dari lebar panel cell surya 100
(direct current) dan sistem transmisi geer wp ± 670 cm, sehingga bila disusun tiga
mekanik. Dengan hasil sementara adalah buah diperoleh lebar 210 cm.
sebagai berikut. Pada tahap ini dirancang Tinggi kendaraan listrik direncana-
rangka kendaraan yang sesuai dengan kan ± 163 cm dari permukaan tanah
keperluan untuk dua penumpang dengan dengan perincian sebagai berikut; tinggi
beban antara 300 – 500 Kg, pada tahap tempat duduk dari rangka kendaraan
(chasis) 40 cm dan dari tempat duduk ke
 72 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

atap kendaraan 90 cm sedangkan jarak 12, maka pada chasis diperlukan dudukan
antara chasis dengan permukaan tanah per berupa kait statis dan kait dinamis
tergantung dari poros roda dan jari-jari yang padanya terdapat anting agar per
roda yang diperkirakan ± 33 cm. dapat bergerak dinamis.
c. Sistem Suspensi Belakang
Sistem suspensi terdiri dari 2 komponen
utama yaitu pegas (spring) dan shock
absorber, sementara komponen lainnya
yaitu suspension arm, ball joint, bushing
karet, strut bar, stabilizer bar, bumper dan
lain sebagainya. Setiap mobil mungkin
berbeda-beda, tetapi pasti ada komponen
Gambar 11. Per daun
utamanya yaitu pegas dan shock absorber.
Fungsi pegas pada sistem suspensi ada-
lah untuk menyerap kejutan dari permu-
kaan jalan dan getaran roda-roda agar
tidak diteruskan ke body kendaraan.
Sedangkan fungsi shock absorber adalah
meredam oskilasi naik turun yang
diakibatkan oleh pegas. Jika suspensi
tanpa shock absorber dan hanya menggu-
nakan pegas saja maka kendaraan akan
mentul-mentul dan tidak nyaman untuk di
kendarai. Gambar 12. Konstruksi Dasar Suspensi
Salah satu fungsi sistem suspensi adalah Konvehsional (per daun)
mencegah oskilasi bodi terjadi pada ken-
daraan tersebut, ada beberapa macam Dari gambar 12 juga terlihat diperlu-
oskilasi bodi kendaraan yaitu : Pitching, kannya baut “U” untuk mengikat poros
Rolling, Bouncing dan Yawing. rumah as roda dengan per poros tengah
Terdapat dua macam sistem suspensi, per daun, agar per dapat berfungsi dengan
yaitu sistem suspensi rigid (dependent) baik diperlukan juga busch untuk penahan
dan sistem suspensi independent. Sistem baut pada kait statik maupun kait dinamik
suspensi rigid banyak digunakan pada sehingga per berfungsi saat tejadi
mobil-mobil angkutan (niaga) seperti guncangan.
truck, bus, colt, dan lain sebagainya.
Sedangkan sistem suspensi independent
banyak digunakan pada kendaraan
penumpang, sebagai contoh adalah sedan.
Hal ini dikarenakan suspensi independent
memiliki tingkat kenyamanan yang lebih
baik dari pada suspensi rigid
Suspensi bagian belakang direncanakan
menggunakan per daun dari jenis
kendaraan pickup seperti gambar 11. Agar
per tersebut dapat berfungsi sebagaimana
suatu sistem suspensi per daun konven-
sional seperti di perlihatkan pada gambar Gambar 13. Pemasangan Kait statis pada chasis
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  73

Hasil pemasangan kait statik maupun d.Suspensi Roda Depan


kait dinamik dapat dilihat pada gambar 13, Suspensi roda bagian depan menggunakan
maka langkah selanjutnya melakukan sistem lengan ayun (swing arm) seperti
pemasangan rangka chasis yang telah jadi pada kendaraan roda dua Gambar 15,
pada gardan (gardan bekas dari mobil dengan menggunakan shock absorber
avanza) untuk mengikatnya menggunakan motor.
baut “U” serta membuat dudukan gardan
agar terikat sempurna pada rangka chasis.
Fungsi utama gardan adalah membedakan
putaran roda kiri dan kanan pada saat
mobil sedang membelok. Hal itu dimak-
sudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpa membuat kedua ban
menjadi slip atau tergelincir. Pada saat
mobil berjalan lurus keadaan kedua ban
roda kiri dan kanan sama-sama dalam
kecepatan putaran yang sama, pada saat
mobil sedang membelok beban yang
ditanggung pada roda bagian dalam ada- Gambar 15. Lengan Ayun (swing arm)
lah lebih besar dari pada beban yang
ditanggung roda bagian luar. Misalkan Dari gambar perencanaan (gambar 1),
sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka suspensi roda depan dengan sisitem
beban pada roda kiri akan lebih besar dari lengan ayun (swing arm), berikut adalah
pada beban roda kanan Gaya perlawanan gambar hasil yang telah dicapai berda-
dari side gear kiri ini akan membuat sarkan perencanaan tersebut, dengan
pinion gear menjadi berputar mengitari menggunakan sebuah garpu belakang
side gear kiri. Dengan berputarnya motor yang dipotong menjadi 2 bagian
pininon gear, maka side gear kanan akan sehingga satu bagian untuk sisi kiri dan
diputar oleh pinion gear. Sehingga side yang lain untuk sisi kanan agar mem-
gear kanan akan berputar lebih cepat dari punyai gerakan mekanis yang sama maka
side gear kiri. Gerakan side gear ini akan poros hasil pemotongan di sambung
diteruskan ke as roda kemudian ke roda. dengan besi profil.
Untuk roda kanan akan berputar lebih
cepat dari pada roda kiri karena side gear
kanan berputar lebih cepat.

Gambar 16. Lengan Ayun Motor


Gambar 14. Rangka chasis yang terpasang pada Pemasangan Suspensi Depan
gardan
 74 Jurnal Ilmiah FLASH Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Roda depan kendaraan direncanakan a)Sistem kemudi secara manual


menggunakan roda depan motor jenis b)Sistem kemudi daya (power steering).
yamaha metic dengan ukuran roda 17 x Pada penelitian ini sistem kemudi yang
25 mm dan poros tunggal yang terhubung digunakan masih menggunakan sistem
dengan sistem mekanik stir dari ken- kemudi secara manual seperti terlihat pada
daraan. Pembuatan mekanisme roda gambar 18.
depan dan stir diawali dengan mendesain,
mengukur, memotong, mengelas bahan
berupa besi frofil “L” yang digabung las
sehingga membentuk profil “U” dengan
menambahkan bosc dan baut nomor 19.
Salah satu komponen sistem sus-
pensi adalah stabilizer bar, walaupun tidak
semua kendaraan atau mobil memiliki
stabilizer bar. Stabilizer Bar mempunyai
fungsi untuk mengurangi kemiringan
mobil yang disebabkan oleh gaya sentri-
fugal ketika mobil membelok.
2). Jenis motor penggerak dan daya motor
Motor yang digunakan jenis dc yaitu
BLDC motor dengan daya 750 watt dengan
tegangan 48 volt sehingga diperlukan 4 buah
accu 12 volt yang terhubung secara seri.

Gambar 18. Sistem Kemudi Manual

5). Tempat Duduk (Jok)


Jok adalah tempat duduk bantalan yang
berfungsi menopang tubuh dan peredam
Gambar 17. Motor BLDC 750w 48v guncangan. Umumnya istilah Jok digunakan
pada tempat duduk kendaraan bermotor.
Istilah jok dalam bahasa Indonesia juga
3). Kemudi atau Stir (steering)
dapat diartikan kursi rumah yang terbuat
Pada kendaraan sistem kemudi (steering
dari busa. jok berbahan busa adalah model
system) berfungsi untuk mengatur arah dari
yang sering dipakai karena busa termasuk
kendaraan, dengan cara membelokkan roda
bantal peredam terbaik.
depan. Ada juga beberapa kendaraan yang
membelokkan dengan roda belakang seperti 6). Spesifikasi Kendaraan
carlift. Tetapi pada umumnya untuk kenda- Spesifikasi Dinamo ;
raan jenis penumpang adalah dengan mem- Jenis Dinamo: BLCD
belokkan roda depan. Sistem kemudi dibe- Daya : 750 watt
dakan menjadi dua yaitu :
Syarif1, Ali2, Sumule3, Rancang Bangun Kendaraan Listrik  75

Tegangan : 48 volt “Bi-Awak NTT” dengan tujuan melestarikan


Arus : 15 – 16 Ampere nama binatang yang hampir punah di NTT yaitu
Torsi : 480 Nm Biawak, selain itu juga mempunyai arti
Controller : 1.000 watt Kendaraan yang dapat di muati oleh 2 orang (bi
Spesifikasi Kendaraan ; = 2; awak = badan/anggota) serta akan dilakukan
Accu : 4 x 12 volt-50 Ah GS beberapa modifikasi terhadap rancangan
Tipe Rangka : Underbone ( Segi sebagai langkah efisiensi waktu dan dana yang
Empat) digunakan.
Suspensi Depan : Swing Arm
Suspensi Belakang : Per daun 5.2.Saran
Kemudi : Manual 1). Masih banyak terdapat kekurangan yang
Radius Putaran : 32O akan disempurnakan yaitu jangkauan stir
Roda Depan : 25 – 17 (speda yang relatif lebar.
motor) mengguna- 2). Poros dinamo dan gardan yang belum 100%
kan ruji lurus.
Roda Belakang : 5.60 – 30 (rongsok) 3). Rem yang belum berfungsi sempurna.
Mekanik geer : Gardan Avanza
(rongsokan) DAFTAR PUSTAKA
Jarak Sumbu roda : 200 cm
Ground Clearence : 23 cm Arikunto Suharsimi, Prof., 2002, Prosedur
Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),
Rineka Cipta, Jakarta.
Beiser A., 1981, Perpectives of Modern Physics,
Mc Graw Hill, New York.
Cheremisinoff P. N. and Regino T. C., Principles
and Aplication of Solar Energy, Ann Arbor
Science Publishers, Inc. Michigan.
Culp A. W. Jr., 1985, Prinsip-prinsip Konversi
Energi, Erlangga, Jakarta.
Gambar 19. Kendaraan Listrik “Bi-Awak NTT” Dixon A. E. and Lestie J. D., 1978, Solar Energy
Conversion, Permagon Press, New York.
KESIMPULAN DAN SARAN Ellis R. and Guilick D., 1994, Calculus Analytic
5.1. Kesimpulan Geometry, Harcourt Brace College
Kegiatan penelitian tahun I (pertama) sudah Publisher, New York.
dilakukan dengan pencapaian 100%, mulai Krane K., 1992, Fisika Modern, Penerbit
perancangan sampai dengan tahap pembuatan Universitas Indonesia, Jakarta.
rangka utama khususnya bagian belakang
kendaraan, tempat duduk, rem, stir, kontrol
motor, dengan melakukan perakitan semua
komponen pelengkap seperti pembuatan
suspensi roda depan, perakitan motor dan
kontronya Serta pengujian jalan kendaraan di
laboratorium mekanik Teknik Elektro PNK.
Dari kegiatan penelitian dan diskusi dengan
anggota kolompok disepakati memberi nama

Anda mungkin juga menyukai