Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

LAPORAN PRAKTIKUM MERAWAT BATERAI


- Job ke- : 1 - Nama : Robbani Bayu Putra
- Tanggal Pratikum : 21 Februari 2021 - NIM : 20504241042
- Dosen 1 : Purwanto, M.Pd - Dosen 2 : Ayu Sandra Dewi M.Pd

A. Pernyataan Keaslian Laporan


Dengan ini saya nyatakan bahwa tugas, data, analisis, dan jawaban tugas pada laporan ini
MERUPAKAN hasil karya dari upaya saya sendiri secara langsung terhadap perawatan baterai atau accu
pada motor.

B. Judul Pratikum
Merawat Baterai
C. Tujuan Pratikum:
1. Dapat mengetahui spesifikasi dan dapat mengidentifikasi kondisi baterai dan aki/accu kendaraan.
2. Dapat mengukur atau mengecek tegangan pada baterai dan aki/accu kendaraan (sebelum dan saat
start engine) menggunakan multimeter.
3. Dapat melakukan pengisian atau charging aki/accu kendaraan dengan menggunakan accu charger.

D. Kajian teori :
1. Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya
menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Setiap Baterai terdiri
dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai
penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC
(Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang
hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang
(rechargeable battery).
a) Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)
Baterai jenis ini pada umumnya memberikan tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis
ukuran seperti AAA (sangat kecil), AA (kecil) dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu,
terdapat juga Baterai Primer (sekali pakai) yang berbentuk kotak dengan tegangan 6 Volt
ataupun 9 Volt. Jenis baterai primer diantaranya yaitu Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon),
Baterai Alkaline (Alkali), Baterai Lithium, dan Baterai Silver Oxide
b) Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)
Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau Rechargeable Battery. Pada
prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan arus listrik adalah sama dengan Baterai
Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada
saat Baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge),
Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar
(Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif ke Negatif
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis Baterai yang dapat di isi ulang
(rechargeable Battery) yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-
Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).
2. Accu Pada Motor
AKI atau ACCU merupakan alat yang ada dalam setiap motor. Alat ini mengandung arus listrik
dan digunakn agar motor dapat menyala menggunakan cara starter atau tombol. Selain itu, accu
juga membantu mengalirkan listrik sehingga lampu, sen dan klakson dapat menyala. Jika melihat
pengertiannya, fungsi aki sebenarnya lebih banyak. Pertama anda bisa memberi arus panel ke
sistem informasi mengenai sepeda motor, memberi tegangan referensi ke ECU motor injeksi,
Menyalakan sistem disebut sebagai fuel pump saat mesin akan dinyalakan. Namun fungsi Aki
motor yang satu ini khusus untuk injeksi.
Cara Agar Aki Tidak Mudah Soak /drop
a. Pemeriksaan Berkala
b. Perhatikan Aksesoris Motor
c. Memaksa Menggunakan Starter
d. Panaskan Setiap Hari
3. Multimeter
Mutimeter atau alat yang juga dikenal dengan istilah multitester ini adalah sebuah peralatan
khusus yang digunakan untuk mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan Arus
litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu
rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut dengan AVO meter
(Ampere, Voltage, Ohm).
Alat ukur rangkaian listrik ini terdiri dari 2 jenis yaitu kategori Analog dan Digital. Berikut
penjelasan singkat mengenai jenis-jenis tersebut.
a) Analog
Jenis alat ukur yang pertama yaitu analog dengan ciri-ciri berupa tampilan jarum jam yang
dilengkapi dengan range-range angka hasil ukur. Dengan kata lain, jenis Analog lebih manual
penghitungannya sehingga dibutuhkan ketelitian terutama saat menentukan tegangan atau
Voltase yang cukup besar. Selain itu, akurasi hasil perhitungannya juga lebih rendah
dibandingkan jenis Digital.
b) Digital
Alat ukur jenis Digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh lebih mudah dan
akurat. Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera. Istilah lain
dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi
Meter). Pada tipe Digital, selain dapat mengukur Tegangan, Hambatan, serta Arus listrik, alat
ukur ini juga mampu melakukan pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe
tertentu saja.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

Langkah-langkah yang harus dilakukan saat menggunakan alat ukur ini adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan terlebih dahulu jarum penunjuk yang memperlihatkan skala pengukuran.


b. Perhatikan pula pengaturan knob atau saklar yang digunakan untuk mengatur fungsi Ampere,
Voltage, ataupun Ohm. Lalu lakukan setting juga pada skala x1, x10 atau yang lainnya. Pastikan
knob pada posisi Off saat sudah tidak digunakan lagi.
c. Tentukan lubang untuk memasukkan kabel jack sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Terdapat dua lubang yaitu (+) dan (–) yang nantinya menunjukkan polaritas dari tegangan atau
probe.
d. Cek kembali apakah baterai telah terpasang dengan baik. Pastikan kondisi baterai tersebut
masih bagus dan berkualitas.
4. Battery Charger
Battery charger adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengisi battery dengan tegangan
konstan hingga mencapai tegangan yang ditentukan. Bila level tegangan yang ditentukan itu telah
tercapai, maka arus pengisian akan turun secara otomatis sesuai dengan settingan dan menahan
arus pengisian hingga menjadi lebih lambat sehingga indikator menyala menandakan battery
telah terisi penuh.
Didalam rangkaian battery charger terdapat rangkaian regulator dan rangkaian komparator.
Rangkaian regulator berfungsi untuk mengatur tegangan keluaran agar tetap konstan, sedangkan
rangkaian comparator berfungsi untuk menurunkan arus pengisian secara otomatis pada battery
pada saat tegangan pada battery penuh dan menahan arus pengisian hingga menjadi lebih lambat
sehingga menyebabkan indikator aktif menandakan battery telah terisi

E. Gambar Pratikum:

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

F. Hasil Pengamatan:
1. Identifikasi Kondisi Aki/Accu Motor dan Baterai AA
a. Tabel Kondisi Aki/Accu Motor

Indikator Kondisi

Tegangan 12 Volt

Kapasitas Arus Listrik 3 Ah

Box Baterai aki/accu Tidak Terjadi Kerusakan

Terminal (kutub) aki/accu Masih dalam keadaan bagus dan tidak berkarat

Dimensi Baterai P x l x t ( 113 x 70 x 89) mm

b. Tabel Kondisi Baterai AA


Indikator Kondisi

Tegangan 1.5 Volt

Kapasitas Arus Listrik ±2700 mAh

Kondsi Visual Baterai Masih baik, tidak ada goresan dan karat pada baterai

Terminal (kutub) baterai Masih dalam keadaan bagus dan tidak berkarat

Dimensi Baterai diameter x tinggi (1,3 x 4,8) mm

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

2. Pengukuran Tegangan Aki/Accu Menggunakan Multimeter .


a. Tabel Hasil Pengukuran Aki/Accu Motor

Kondisi Pengukuran Hasil pengeukuran

Sebelum Start Engine 13 Volt

Saat Start Engine ± 12,8 Volt

b. Tabel Hasil Pengukuran Baterai AA


Kondisi Pengukuran Hasil Pengukuran

1 Baterai AA 1,3 Volt

3. Pengisian Aki/Accu Menggunakan Battery Charging


a. Tabel Percobaan Pengisian Aki/Accu Motor

Waktu Yang
Kondisi Baterai Pilihan Pengisian Arus Yang digunakan
Dibuthkan

Terisi ±90% Low Cahrging 2 Amphere ±40 Menit

High Charging 4 Amphere ±20 Menit

G. Analisis:
1. Identifikasi Kondisi Aki/Accu Motor dan Baterai AA
a. Spesifikasi atau kondisi baterai AA dan aki/accu sangat mempengaruhi dalam perawatannya.
b. Perawatan aki/accu harus disesuaikan dengan spesifikasi atau kondisi baterai agar dapat tetap
dalam keadaan standart dan dapat bekerja secara maksimal.
c. Dalam perawatan aki kering tidak memerlukan adanya pengukuran berat jenis elektrolit.
d. Terminal aki/accu tidak boleh dalam keadaan kotor atau berkarat karena akan mempengaruhi
kinerja aki.
e. Aki/Accu pada kendaranh yang jarang digunakan akan cepat rusak karena tidak ada suplai
kelistrikan pada aki yang menyebabkan kapasitas aki kurang optimal.
f. Aki/Accu motor yang tegangannya sudah mencapai 12,4 Volt dalam pengukuran harus segera
di-charge agar dapat bekerja dengan baik dan tidak drop.
g. Baterai AA semakin sering digunakan maka akan semakin cepat berkurang daya nya.
h. Terminal/kutub baterai AA harus dalam keadaan bersih dan tidak berkarat agar dapat
berfungsi dengan maksimal.
i. Baterai AA berbahan alkaline ini tidak bisa diisi ulang karena dirancang untuk sekali pakai,
sehingga Ketika habis dayanya maka tidak bisa digunakan lagi.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

2. Pengukuran Tegangan Aki/Accu dan baterai AA menggunakan Multimeter


a. Sebelum melakukan pengukuran aki/accu motor sebaiknya terlebih dahulu mengetahui cara
penoperasian multimeter supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan multimeter yang
menyebabkan kerusakan.
b. Multimeter diset dengan selector pada tegangan 50 volt dan pada arus DCV karena tegangan
Aki sebesar 12 volt supaya tidak terjadi kelebihan tegangan saat pengukuran . Dan penggunaan
DCV karena aki merupakan sumber arus listrik searah (DC).
c. Pengukuran aki sebelum distart engine menunjukan tegangan sebesar 13 Volt, yang
menandakan bahwa tegangan aki masih dalam keadaan normal.
d. Pengukuran Aki saat distart engine menujukan tegangan ±12,8 Volt yang berarti terjadi
penurunan namun tidak terlalu siignifikan karena dibebani dengan starter atau start engine.
e. Pengukuran Baterai AA sama seperti pengukuran Aki/Accu dengan menggunakan Multimeter
dengan teganagn pada selector sebesar 10 Volt karena Tegangan baterai AA sebesar 1.5 Volt.
f. Tegangan baterai yang terukur adalah sebesar 1,3 Volt, yang artinya tegangan baterai sudah
berkurang sebesar 0.2 Volt karena penggunaannya dalam jam dinding.
3. Pengisian Aki/Accu Menggunakan Battery Charging
a. Sebelum melakukan pengisian baterai/aki/accu sebaiknya terlebih dahulu mengetahu tata
cara penggunaan battery charger supaya tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengisian.
b. Pengisian aki/accu motor bergantung pada kondisi kekosongan aki/accu tersebut, kondisi
kekosongan aki/accu dapat diketahui dari pegukuran dengan menggunakan multimeter.
c. Tegangan normal pada aki/accu motor diketahui kurang lebih 12,7-13,2 Volt. Apabila
Pengukuran menunjukan teganagan 12,4 Volt maka harus segera diisi supaya aki/accu tidak
drop Ketika digunakan.
d. Tegangan pada aki/accu sebesar 13 Volt dapat diisi/di charge secara Low Charging dengan arus
2 Ampere dan waktu selama ±40 Menit sedangkan dengan High Charging dengan Arus 4
Ampere dan waktu selama ±20 Menit.

H. Jawaban Tugas:
a. Berapa tegangan normal pada baterai AA?
Jawaban : 1.5 Ampere
b. Ukur tegangan baterai AA (Baterai jam dinding rumah kalian)!
Jawaban :1,3 Ampere
c. Dapatkah baterai AA tersebut dapat diisi ulang?
Jawaban : Tidak bisa, karena baterai AA tersebut hanya dirancang untuk sekali pakai, jika habis maka
tidak bisa digunakan/diisi ulang lagi.
d. Berapa tegangan normal pada baterai Accu?
Jawaban : Tegangan normal pada aki/accu kurang lebih adalah 12,7 - 13,2 Volt
e. Ukur tegangan baterai Accu sepeda motor kalian!
Jawaban :Tegangan baterai aki/accu motor yang terukur sebesar 13 Volt

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

f. Dapatkah Accu tersebut diisi ulang?


Jawaban : Bisa, karena aki /accu didalamnya terdapat reaksi kimia berbalik (Reversible). Artinya
Elektron bisa mengalir dari Negatif ke Positif (discharge)dan elektron bisa mengalir dari Positif ke
Negatif (charge)
g. Kapan Accu harus diisi ulang?
Jawaban : Dalam keterangan yang ada pada aki/accu tersebut, aki/accu harus segera dilakukan
penyetrooman Ketika tegangan accu sudah mencapai 12,4 Volt.
h. Pernahkah saudara melakukan isi ulang Accu?
Jawaban : Belum Pernah
i. Alat apa yang digunakan untuk mengisi Accu tersebut?
Jawaban : Alat yang digunakan adalah Battery Charger/Charger Aki/ Cas Aki
j. Berapa arus dan tegangan alat pengisian accu tersebut?
Jawaban : Arus yang dapat dialirkan masimal 15 Ampere, sedangkan pilihan tegangannya adalah
adalah 6 Volt, 12 Volt, 18 Volt, atau 24 Volt. Dalam praktik ini saya menggunakan tegangan 12 volt,
karena baterai aki motor sendiri memiliki tegangan 12 volt.
k. Berapa lama Accu dapat terisi penuh?
Jawaban : Dalam Praktik yang saya jalankan, tegangan aki/accu yang terukur sebesar 13 Volt, dan
memerlukan waktu sekitar ±20 menit dengan arus ±4 Ampere (pengisian cepat) dan 40 menit dengan
arus 2 ampere (pengisian lambat). Namun dalam standard-nya accu tersebut harus di charge dengan
arus 0,3 Ampere selama 5-10 Jam (normal) atau dengan arus 3 Ampere selama 30 menit (Cepat).

I. Kesmpulan
Baterai AA merupakan jenis baterai primer yang hanya dapat digunakan sekali pakai (single use
battery). Baterai AA sendiri merupakan jenis yang berukuran kecil, dan memiliki tegangan 1,5 Volt.
Perawatan baterai ini bisa dibilang cukup mudah karena hanya digunakan sekali pakai dan tidak
memerlukan pengecasan/Charging sehingga ketika daya baterai ini sudah habis maka akan tidak bisa
digunakan lagi dan harus dibuang. Yang paling penting dari perawatan baterai ini adalah harus
menghindarkan baterai dari tempat/kondisi lembab supaya tidak terjadi karat pada komponen luar
baterai khususnya terminal baterai. Pengaplikasian baterai AA juga harus sesuai dengan tegangan yang
dibutuhkan oleh perangkat elektroniknya supaya baterai dapat bekerja dengan baik.
Aki/Accu sebagai sumber kelistrikan dari kendaraan salah satunya motor tentunya harus
mendapat perawatan yang baik agar system kelistrikan motor dapat bekerja secara maksimal. Kondisi
Aki/accu harus rutin diperiksa supaya aki/accu tidak mengalami drop karena dayanya berkurang.
Pentingnya mengetahui spesifikasi aki merupakan modal awal perawatan aki/accu supaya kita
mengetahui kebutuhan aki/accu motor tersebut. Pengecekan tegangan aki menggunaakan multimeter
juga harus dilakukan agar kita tahu apakah aki perlu di isi ulang atau tidak. Pengisian/Caharging harus
dilakukan ketika tegangan pengukuran baterai aki/accu motor mencapai 12,4 Volt atau sesuai ketentuan
setiap aki dengan spesifikasi tertentu. Pengisian bisa dilakukan dengan low charging (lambat) dan high
charging (cepat). Dengan peawatan yang baik maka aki/accu akan memiliki masa pakai yang lama.

J. Link Video Tutorial Perawatan Baterai


https://drive.google.com/file/d/1u9EJdrussDAg2RgEIZTS1K5FVkb5snXR/view?usp=sharing

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
7
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Semester 2 MERAWAT BATERAI 200 menit
No.JST/OTO/OTO5305/01 Revisi : 00 Tgl: 21 Feb 2021 MB-PR01

Daftar Pustaka
Dixon Kho. 2015. “Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnya”.https://teknikelektronika.com/pengertian-
baterai-jenis-jenis-baterai/. 23 Februari 2021.

Astra Motor. 2019. “Aki Motor Dan Cara Merawatnya Agar Tidak Soak “.
https://www.astramotor.co.id/aki-motor-dan-cara-merawatnya-agar-tidak soak/#:~:text= Salah %
20satunya%20adalah%20Aki%20motor,sen%20dan%20klakson%20dapat%20menyala. 22 Februari
2021

Achmadi. 2019. “Multimeter”. https://www. .net/multimeter/. 21 Februari 2021

Sudrajat Alfatih. 2013. “Pengertian Baterry Charger”. http://asm-


sudrajatalfatih.blogspot.com/2013/09/pengertian-battery-charger.html. 21 Februari 2021

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Universitas Negeri Yogyakarta
8

Anda mungkin juga menyukai