Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah di Puskesmas
Polokarto didapatkan sepuluh masalah yang memiliki skor tertinggi
berdasarkan skala prioritas. Penilaian sepuluh masalah prioritas tersebut
ditentukan berdasarkan data laporan tahunan puskesmas, wawancara dengan
pemegang program dan pimpinan puskesmas. Permasalahan ini tidak hanya
dilihat dari kesenjangan antara target dan pencapaian, tetapi juga dilihat dari
urgensi, seriousness, dan growth.
Uraian sepuluh permasalahan kesehatan yang dipilih tersebut yaitu:
Tabel 1. Identifikasi Masalah

No Upaya Target Capaian


1. Ibu Hamil Risti (Termasuk anemia) 100% 142,80%
2. Angka Kematian Bayi 9,8/1000 KH 0,59%
3. Program Kesehatan Lansia 50,10% 70%
4. Angka Bebas Jentik > 95% 70%
5. Suspek TB 26% 18%
6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 100% 2%
7. Hipertensi 100% 60%
8. Cakupan Peserta KB Aktif 70% 69,38%
9. Pemberian Fe pada Ibu Hamil ≥ 90% 80%
10 Pelayanan Remaja Putri 68% 52,19%
.
B. Penentuan Prioritas Masalah
Setelah dilakukan analisis masalah maka didapatkan beberapa masalah
yang perlu dilakukan penentuan prioritas masalah untuk diselesaiakan. Untuk
menentukan prioritas masalah digunakan kriteria matriks berdasarkan dari
tingkat urgensi (U), seriousness (S) dan growth (G).
Tabel 2. Penentuan Prioritas Masalah

No Indikator Nilai U Nilai S Nilai G Nilai Total Prioritas


1 Ibu Hamil Risti 4 5 3 12 III
(Termasuk anemia)
2 Angka Kematian Bayi 4 4 3 11 IV
3 Program Kesehatan 3 3 3 9 V
Lansia
4 Angka Bebas Jentik 3 3 2 8 VI
5 Suspek TB 5 5 4 14 I
6 Sanitasi Total Berbasis 2 3 2 7 VII
Masyarakat
7 Hipertensi 4 5 4 13 II
8 Cakupan Peserta KB 2 3 1 6 IX
Aktif
9 Pemberian Fe pada Ibu 2 3 2 7 VIII
Hamil
10 Pelayanan Remaja Putri 2 2 1 5 X
Skala Likert :
1. Sangat kecil
2. Kecil
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat Besar
Setelah dilakukan matrikulasi masalah dalam menentukan prioritas
masalah di atas dapat simpulkan bahwa prioritas masalah yang akan
disusun alternatif pemecahan masalahnya adalah mengenai suspek TB.
Suspek TB Tahun 2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH

Bulu 1 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5

Rejosari 5 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9
Polokarto 4 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 8

Mranggen 2 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 7

Godog 3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6

Wonorejo 2 1` 4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8

Jatisobo 1 1 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7

Kayuapak 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Genengsari 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4

Kenongkorej 2 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 8
o
Tepisari 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Kemasan 2 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6

Bakalan 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4

Ngombakan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Karangwuni 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5

Bugel 3 0 0 `1 0 1 0 0 0 0 0 0 5

Pranan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Luar Daerah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

JUMLAH 28 18 18 3 0 5 2 4 1 6 2 1 88

Suspek TB Laki-Laki Tahun 2020


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH

Bulu 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3

Rejosari 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Polokarto 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

Mranggen 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5

Godog 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

Wonorejo 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7

Jatisobo 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

Kayuapak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Genengsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

Kenongkorej 1 3 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 6
o
Tepisari 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Kemasan 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

Bakalan 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2

Ngombakan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Karangwuni 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

Bugel 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Pranan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Luar Daerah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 13 11 10 1 0 4 1 2 0 5 1 0 48

Suspek TB Perempuan Tahun 2020


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH

Bulu 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Rejosari 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5
Polokarto 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5

Mranggen 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Godog 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4

Wonorejo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Jatisobo 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Kayuapak 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Genengsari 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

Kenongkorej 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
o
Tepisari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kemasan 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2

Bakalan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

Ngombakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangwuni 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Bugel 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3

Pranan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Luar Daerah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

JUMLAH 15 7 8 2 0 1 1 2 1 1 1 0 39

Suspek TB Tahun 2021


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH
Bulu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rejosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Polokarto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mranggen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Godog 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Wonorejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jatisobo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kayuapak 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Genengsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kenongkorej 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
o
Tepisari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kemasan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bakalan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ngombakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangwuni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bugel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pranan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Luar Daerah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

C. Analisis Penyebab Masalah


Setelah dilakukan analisis data selanjutnya dilakukan analisis masalah
untuk menentukan masalah dari sebab akibat. Analisis masalah yang
digunakan adalah analisis dengan menggunakan diagram Ishikawa disebut
juga diagram fish bone, atau cause-and- effect matrix.

Gambar 3. Fish Bone masalah rendahnya angka suspek TB

D. Penentuan Prioritas Alternatif


Setelah diperoleh daftar penyebab masalah paling mungkin, langkah
selanjutnya adalah membuat alternatif prioritas pemecahan masalah. Hal ini
didapatkan melalui diskusi:
Tabel 3. Daftar Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah

No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


1. Man
a. Kurangnya pemahaman - Melakukan KIE kepada
masyarakat terhadap TB masyarakat

b. Kurangnya dukungan - Mempererat hubungan lintas


lintas sektor sektor
c. Kurangnya komitmen - Meningkatkan komitmen SDM
SDM terkait terkait

2. Method
a. Kurangnya kerjasama - Meningkatkan kerjasama
dengan FKTP dengan FKTP
b. Kurangnya koordinasi - Meningkatkan koordinasi lintas
lintas sektor sektor

c. Kurangnya kerjasama - Meningkatkan kerjasama antar


antar unit unit
3. Material
a. Pengadaan unit - Penyediaan tempat untuk
laboraturium di pustu skrining
4. Money
a. Kurangnya stimulan - Pengajuan dana bantuan
rujukan bagi masyarakat
b. Belum semua terdaftar - Sosialisasi dan pendataan ulang
JKN penerima JKN
5. Environment
a. Sosial ekonomi rendah - Memperluas cakupan PBI JKN
b. Luasnya wilayah kerja - Menambah fungsi Pustu
Puskesmas (17 desa)
E. Rencana Pemecahan Masalah
Tabel 4. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Masalah Rencana Kegiatan


- Melakukan KIE kepada - Sosialisasi tentang TB kepada
masyarakat masyarakat secara rutin
- Mempererat hubungan lintas - Melakukan koordinasi lintas
sektor sektor secara rutin
- Meningkatkan komitmen SDM - Membuat perjanjian kerjasama
terkait dengan jejaring agar melaporkan
kasus suspek TB dengan
pematauan dan diberikan sanksi
jika ada pelanggaran
- Meningkatkan kerjasama dengan - Secara berkala, dilakukan
FKTP pendataan dan pelaporan pasien
di FKTP
- Meningkatkan koordinasi lintas - Melakukan koordinasi rutin dan
sektor perencanaan tindak lanjut
kegiatan
- Meningkatkan kerjasama antar - Melakukan koordinasi antar unit
unit secara rutin
- Penyediaan tempat untuk - Pengadaan tempat untuk skrining
skrining
- Pengajuan dana bantuan - Pengajuan dana APBD
- Sosialisasi dan pendataan ulang - Sosialisasi kepada masyarakat
penerima JKN mengani JKN dan pendataan
melalui PIS-PK tiap bulan
- Memperluas cakupan PBI JKN - Sosialisasi dan pendataan ulang
PBI JKN
- Menambah fungsi Pustu dan - Membuat TB center di pustu
pemberdayaan SDM di desa serta pembentukan dan pelatihan
kader 1 orang per RT khusus
dalam memantau suspek TB
F. Tabel Matrikulasi Rencana Kegiatan
Tabel 5. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut Pemecahan Masalah

Efektivitas Efisiensi P=
Rencana Kegiatan MxIxV /
M I V (C) C
- Sosialisasi tentang TB
kepada masyarakat secara 3 5 2 4 7,5
rutin
- Melakukan koordinasi lintas
sektor secara rutin 3 4 3 2 18

- Membuat perjanjian
kerjasama dengan jejaring
agar melaporkan kasus
4 4 4 3 21,3
suspek TB dengan
pemantauan dan diberikan
sanksi jika ada pelanggaran
- Secara berkala, dilakukan
pendataan dan pelaporan 4 4 3 3 16
pasien di FKTP
- Melakukan koordinasi rutin
dan perencanaan tindak 2 3 3 2 9
lanjut kegiatan
- Melakukan koordinasi antar
2 3 2 2 6
unit secara rutin
- Pengadaan tempat untuk
4 4 4 5 12,8
skrining
- Pengajuan dana APBD 5 4 3 3 20
- Sosialisasi kepada
masyarakat mengenai JKN
4 4 3 3 16
dan pendataan melalui PIS-
PK tiap bulan
- Sosialisasi dan pendataan
4 3 3 2 18
ulang PBI JKN
- Membuat TB center di pustu
serta pembentukan dan
pelatihan kader 1 orang per 5 5 5 5 25
RT khusus dalam memantau
suspek TB

Keterangan :
A. Kriteria Efektivitas :
1. M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
2. I = Importancy (pentingnya jalan keluar)
3. V = Vulnerability (sensitivitas jalan keluar)

Kriteria penilaian efektifitas :


Nilai 1 = tidak efektif
Nilai 2 = agak efektif
Nilai 3 = cukup efektif
Nilai 4 = efektif
Nilai 5 = paling efektif
B. Kriteria efisiensi :
C = Efficiency – Cost (biaya yang dikeluarkan)
Kriteria ditetapkan :
Nilai 1 = Biaya sangat murah
Nilai 2 = Biaya murah
Nilai 3 = Biaya cukup murah
Nilai 4 = Biaya mahal
Nilai 5 = Biaya sangat mahal
Berdasarkan hasil matrikulasi, didapatkan penyelesaian masalah yang
paling baik adalah membentuk TB center di pustu serta pembentukan dan
pelatihan kader 1 orang per RT khusus dalam memantau suspek TB dengan
program SATPOL TB (Saatnya Polokarto Bebas Tuberculosis).
G. Pemecahan Masalah Terpilih
a. Nama Program
Program ini diberi nama SATPOL TB yang merupakan singkatan
dari “Saatnya Polokarto Bebas Tuberculosis”.
b. Deskripsi Program
Program SATPOL TB merupakan program gagasan inovatif guna
menuntaskan permasalahan rendahnya cakupan penemuan angka suspek
TB di Kecamatan Polokarto. Program ini dimaksudkan untuk menemukan
suspek TB. Yang dimana kita tahu bahwa TB merupakan penyakit
dengan fenomena gunung es. Program ini berkolaborasi dengan banyak
pihak baik itu kerjasama antar programer maupun antar sektor. Pada
program ini dimaksudkan untuk mensukseskan keberhasilan program
penemuan kasus TB yaitu dengan cara:
1) Sosialisasi dan skrining ke masyarakat mengenai TB agar penderita
maupun masyarakat sekitarnya tahu tentang TB dan melapor ke
SATPOL TB jika ada suspek maupun penderita TB. Untuk
pelaksanaan dilakukan dengan dibagi menjadi beberapa kloter
sosialisasi maupun skrining.
2) Membentuk SATPOL TB yang terdiri dari 1 orang untuk 1 RT.
Yang didampingi oleh kader.
3) SATPOL TB dipilih menurut kriteria yang sudah ditentukan:
Pendidikan minimal SMA, usia 20-25 tahun, bersedia menjadi
anggota SATPOL TB dengan sukarela, memahami Teknologi Media
sosial (Whatsapp, Instagram, Youtube, serta link google form
SATPOL TB). SATPOL TB bertugas sebagai promotor TB dan
melaporkan orang-orang disekitar lingkungannya yang suspek
maupun menderita TB. Sebelumnya SATPOL TB diberi pengarahan
dan pembinaan mengenai tugasnya dari puskesmas,bidan desa serta
kader yang sudah memahami program ini.
4) SATPOL TB melakukan sosialiasi dilakukan dengan cara
mempresentasikan poster edukasi tentang TB ( dan skrining
mengenai TB secara offline dengan cara dibagi menjadi beberapa
kelompok dengan waktu yang berbeda.:
 Materi TB dalam bentuk video dan poster edukasi yang bisa di
download dan disebar luaskan (tentang definisi penyakit, gejala
dan tanda, status TB sebagai penyakit menular, kriteria pasien
yang perlu di laporkan).
5) SATPOL TB melaporkan, memantau dan mengawasi suspek
maupun penderita TB ke grup Whatsapp agar segera bisa
ditindaklanjuti.
6) SATPOL TB desa melakukan follow up ke grup Whatsapp yang
sudah dibentuk agar program bisa terus berjalan.
7) SATPOL TB mengadakan pemeriksaan terpadu yang terdiri dari
kunjungan rumah dan penyediaan tempat untuk dilakukan skrining.
8) SATPOL TB mengirimkan hasil skrining dan juga sputum ke Pustu.
c. Tujuan Program
1) Meningkatkan angka penemuan penderita TB di Kecamatan
Polokarto.
2) Meningkatkan peran aktif petugas puskesmas, kader, dan
masyarakat dalam memerangi penyakit TB.
3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TB.
d. Sasaran Program
Sasaran dari program SATPOL TB ini adalah seluruh masyarakat di
Kecamatan Polokarto yang masuk kedalam kriteria suspek, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan cakupan penemuan kasus TB dengan
target 26%.
e. Perencanaan Program
1) Sosialisasi program SATPOL TB
2) Penyaringan dan pembentukan SATPOL TB
3) Pembentukan SATPOL TB
Dilakukan setelah terpilih 1 orang untuk 1 RT.
4) Sosialisasi dan Skrining TB
Pembinaan kepada SATPOL TB yaitu pemberian materi berbasis
online mengenai Materi TB (penyakit, gejala dan tanda, status TB
sebagai penyakit menular), video dan poster edukasi TB yang bisa
di sebarluaskan melalui media sosial, kriteria pasien yang perlu
dilaporkan, pemantauan dan pengawasan terhadap suspek TB yang
dilakukan dengan menggunakan media sosial.
5) Pembentukan grup Whatsapp
Grup ini dibuat sebagai sarana pelaporan suspek TB oleh SATPOL
TB dengan Bidan desa agar bisa segera ditindaklanjuti.
6) Follow up grup WA
Dilaksanakan minimal 1x24 jam oleh bidan desa, agar program
SATPOL TB bisa terus berjalan.
f. Pelaksanaan Program
Merupakan kolaboratif dari :
1) SATPOL TB yang akan berperan sebagai pengumpul informasi
sekaligus promotor TB di setiap RT (Mengedukasi tentang TB,
melaporkan, memantau dan mengawasi suspek TB).
2) Bidan desa yang berperan sebagai pengkoordinir dan penghubung
masyarakat ke puskesmas, dan akan menindaklanjuti laporan
SATPOL TB.
3) Pihak puskesmas memiliki peran sebagai pengumpul dan analisis
data, pembina dalam pembekalan kepada SATPOL TB,
penanggungjawab program, serta pengawas berjalannya program
SATPOL TB.
4) SATPOL TB, bidan desa dan juga Puskesmas menyediakan tempat
pemeriksaan terpadu untuk pengambilan sputum, SATPOL TB
memngkoordinir suspek TB di setiap RT.
g. Alur Pelaksanaan
Berikut adalah alur pelaksanaan program SATPOL TB

Tabel 5.0. Alur pelaksanaan

Perencanaan Program SATPOL TB

Koordinasi dengan kepala desa dan kader

Pembentukan SATPOL TB untuk setiap RT

Pemberian sosialisasi dan skrining kepada SATPOL TB dan pemberian


materi berbasis online mengenai TB (penyakit, gejala dan tanda,
status TB sebagai penyakit menular), video dan poster edukasi TB dan
yang bisa di sebarluaskan melalui media sosial, kriteria pasien yang
perlu dilaporkan, pemantauan dan pengawasan terhadap suspek dan
penderita TB yang dilakukan dengan menggunakan media sosial.
Serta sosialisasi cara penggunaan link google form SATPOL TB sebagai
pengumpul data suspek TB

Memasukkan SATPOL TB ke grup Whatsapp yang dikoordinir oleh


setiap bidan desa. Bidan desa bertugas menindaklanjuti laporan PDKT
TB dan melaporkan suspek maupun penderita TB ke Puskesmas
h. Pengawasan Program
Pengawasan program dilakukan oleh masing-masing bidan desa.
Bidan desa akan melakukan follow up di grup Whatsapp.
i. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program
Program SATPOL TB dilaksanakan di Kecamatan Polokarto,
dimana penyuluhan dan pembinaan dilakukan via media sosial. Waktu
pelaksanaan yaitu sejak mulai dibuat grup Whatsapp setelah dilakukan
penyuluhan dan pembinaan.
j. Indikator Program
1) Terbentuk SATPOL TB 1 orang untuk 1 RT yang telah dibina oleh
pihak puskesmas.
2) Terbentuk grup Whatsapp sebagai sarana pelaporan suspek TB
3) Bidan desa melakukan follow up kepada SATPOL TB melalui grup
Whatsapp.
4) Penemuan kasus TB di Kecamatan Kartasura meningkat sesuai
target.
k. Target Program
Target dari program SATPOL TB adalah tercapainya target cakupan
penemuan kasus TB di Kecamatan Polokarto pada tahun 2021.
l. Kegitan, Tujuan dan Sasaran Program
Tabel 5.1 Rencana Kegiatan, Tujuan Dan Sasaran Program SATPOL TB
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target
1. SATPOL TB Puskesmas Polokarto -Pemuda Pemudi 1 orang kader
(Saatnya Polokarto membentuk kader Kecamatan SATPOL TB
Bebas SATPOL TB di Polokarto untuk 1 RT
Tuberculosis) setiap RT untuk -Bidan Desa
melakukan sosialisasi -Masyarakat
dan skrining
mengenai penyakit
TB pada warga yang
memiliki penyakit
TB serta pasien
terduga TB
diwilayahnya.
Sosialisasi berbasis SATPOL TB
online dengan mampu
menggunakan media melakukan
sosial mengenai edukasi TB
penyakit TB untuk berbasis online
meningkatkan kepada
pengetahuan warga masyarakat.
masyarakat di Melaporkan,
wilayahnya membantu dan
mengawasi.

Anda mungkin juga menyukai