Anda di halaman 1dari 33

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ZAT

BESI & KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET


ZAT BESI DI PUSKESMAS X TAHUN 2020

Oleh:

Pembimbing:

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut dipanjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan tugas mini
projek program internship dokter Indonesia tentang Gambaran Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Zat Besi dan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di
puskesmas Kota X tahun 2020

Terlaksananya tugas ini dan tersusunnya laporan ini berkat bantuan dari pihak-
pihak yang bersangkutan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pepatah mengatakan ‘’tiada gading yang tak retak’’ oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun, demi kesempurnaan laporan
mini projek

X, 05 Juli 2020

2
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN ..............................................................................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI ............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................3
1.3. Hipotesis..............................................................................5
1.4. Tujuan Penelitian.................................................................6
1.5. Manfaat................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian tablet zat besi………………………………...11
2.2. Tanda-tanda ibu hamil yang mengalami kurang darah….11
2.3. Manfaat dari mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu
hamil…………………………………………………….12
2.4. Penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil...………….12
2.5. Bahaya bagi ibu yang tidak mengkonsumsi tablet zat besi
pada ibu hamil………………………………….………..13
2.6. Cara mengkonsumsi tablet zat besi yang dianjurkan pada
ibu hamil………………………………………………...14

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Desain Penelitian...............................................................15
3.2. Tempat dan Waktu.............................................................15

3
3.3. Populasi dan Sampel..........................................................15
3.4. Definisi Operasional..........................................................16
3.5. Instrumen Penelitian..........................................................20
3.6. Pengumpulan Data.............................................................20
3.7. Deskripsi / Analisis Data...................................................21

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1. Hasil Penelitan…………………………………………..22

BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden di Puskesmas Kota……………30
5.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Besi (fe).31
5.3. Kepatuhan Ibu Hamil tentang Tablet Besi (fe)…………..31

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan………………………………………………... .32
6.2 Saran………………………………………………………..32

DAFTAR PUSTAKA …………………...............................................33

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional…………………………………………………17


Tabel 2 Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil………………………………..22
Tabel 3 Tingkat Pendidikan Ibu Hamil……………………………………....24
Tabel 4 Jenis Pekerjaan Ibu Hamil…………………………………………...24
Tabel 5 Pendapatan Ibu Hamil…………………………………………….…25
Tabel 6 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Zat Besi (fe)…………..….26
Tabel 7 Kepatuan Hamil tentang Zat Besi (fe)………………………….…...28

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pengisian Kuesioner oleh Ibu Hamil……………………………36

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zat besi merupakan mikro elemen esensial bagi tubuh yang diperlukan
dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat berkaitan dengan
kadar hemoglobin pada ibu hamil. Anemia defesiensi zat besi yang banyak
dialami ibu hamil disebabkan oleh kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe yang
tidak baik atau pun cara mengkonsumsi yang salah sehingga menyebabkan
kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu (Yenni, 2007).

Menurut WHO (2010), menyatakan 40% kematian di negara


berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan
anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia merupakan
masalah kesehatan masyarakat terbesar didunia terutama bagi WUS (Novita,
2012).

Program pencegahan anemia pada ibu hamil di Indonesia, dengan


memberikan suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan.
Namun banyak ibu hamil yang menolak atau tidak mematuhi anjuran ini
karena berbagai alasan. Kepatuhan minum tablet Fe apabila ≥ 90 % dari
tablet besi yang seharusnya diminum. Kepatuhan ibu hamil minum pil zat
besi merupakan faktor penting dalam menjamin peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil.

Tablet zat besi sebagai suplemen yang diberikan pada ibu hamil
menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Namun, karena berbagai faktor
misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, efek
samping tablet yang ditimbulkan tablet tersebut dapat memicu seseorang
untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi secara benar sehingga
tujuan dari pemberian tablet tersebut tidak tercapai.

7
Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa mengkonsumsi zat
tablet Fe selama kehamilan di Indonesia sebesar 89,1%. Ibu hamil yang
mengkonsumsi tablet Fe 90 hari selama kehamilan sebesar 33,3 %. Ibu
hamil yang mengkonsumsi tablet Fe kurang dari 90 hari sebesar 34,4% dan
sebesar 21,4% yang tidak mengkonsumsi tablet Fe 90 hari (Riskesdas,
2013).

Notoamodjo (2007), menyatakan perilaku kesehatan dipengaruhi


oleh faktor predisposing (predisposisi) diantaranya adalah pendidikan,
pengetahuan, sikap, nilai dan kepercayaan. Faktor enabling (pemungkin)
meliputi ketersediaan sarana dan prasana atau fasilitas kesehatan dan faktor
reinforcing (penguat) meliputi dukungan keluarga, dukungan petugas
kesehatan.

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


kepatuhan ibu hamil. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya
seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh.
Tingkat rendahnya pendidikan erat kaitannya dengan tingkat pengertian
tentang tablet Fe serta kesadarannya tehadap konsumsi tablet Fe untuk ibu
hamil. Keadaan defisiensi zat besi pada ibu hamil sangat ditentukan oleh
banyak faktor diantaranya pendidikan ibu hamil. Tingkat pendidikan ibu
hamil yang rendah mempengaruhi penerimaan informasi sehingga
pengetahuan tentang Fe menjadi terbatas dan berdampak pada terjadinya
defisiensi zat besi. Semakin baik pendidikan ibu hamil, maka dalam
menyerap informasi yang diterima semakin baik khususnya tentang manfaat
tablet Fe. Hal ini berdampak pada kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe karena disitu ibu hamil mengetahui manfaat dari
tablet Fe bagi ibu hamil (Arisman, 2009).

Untuk meningkatkan kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet fe.


Petugas kesehatan harus mengikutsertakan keluarga dalam pengawasan
makan obat, pengawasan minum obat merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menjamin kepatuhaan minun obat sesuai dengan dosis dan jadwal
seperti yang telah ditetapkan (Maulana, 2008). Bidan merupakan salah satu

8
petugas kesehatan yang melakukan pelayanan yang lebih intensif pada ibu
hamil mulai dari awal kehamilan sampai kelahiran. Pelayanan yang
diberikan meliputi pemeriksaan kehamilan, konsultasi kehamilan, pemberian
tablet Fe dan penyuluhan terhadap ibu hamil (Ridwan, 2007). Hasil
penelitian BKKBN (2009) menyatakan tingkat pendidikan dan pengetahuan
ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap
perilaku ibu hamil pada pelaksanaan program pencegahan anemia.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atasmaka disusun rumusan
masalah penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi (Fe) di
Puskesmas Kota X ?
2. Bagaimana kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi
(Fe) di Puskesmas Kota X ?

1.3. Tujuan Penelitian


A. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang zar besi (Fe) dan kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) di Puskesmas Kota X
B. Tujuan Khusus
1. Untuk memperoleh gambaran karateristik ibu hamil di
Puskesmas Kota X
2. Untuk mengetahui timgkat pengetahuan tentang pengertian
tablet zat besipada ibu hamil di Puskesmas Kota X
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang tanda-tanda ibu
hamil yang mengalami kurang darah di Puskesmas Kota X
4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang manfaat dari
mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas
Kota X

9
5. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang penyebab
terjadinya anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota X
6. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang bahaya bagi
ibu yang tidak mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil di
Puskesmas Kota X
7. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang cara
mengkonsumsi tablet zat besi yang dianjurkan pada ibu hamil
di Puskesmas Kota X
8. Untuk memperoleh gambaran kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi zat besi (Fe) di Puskesmas Kota X

1.4. Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk :
1. Sebagai sumber informasi dan bahan pembanding untuk penelitian-
penelitian ditempat lain
2. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar puskesmas dan meningkatkan pelayanan
mengenai manfaat tablet Fe bagi ibu hamil
3. Merupakan pengalaman yang berharga bagi peneliti untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian tablet zat besi


Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet mineral yang sangat dibutuhkan
untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Tablet Fe Adalah unsur
pembentuk sel darah merah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil guna
mencegah terjadinya anemia atau kurang darah selama kehamilan. Tablet Fe atau
Tablet tambah darah adalah suplement zat gizi yang mengandung 60 mg besi
elemental dan 0,25 mg asam folat (sesuai rekomendasi WHO). Tablet tambah
darah jika diminum secara teratur dapat mencegah dan menanggulangi anemia
gizi. Pada ibu hamil/nifas dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis 1
tablet setiap hari selama masa kehamilannya dan 40 hari setelah melahirkan
(Anonim, 2012).
Zat besi adalah salah satu unsur utama dalam pembentukan sel darah
merah (hemoglobin), yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Zat besi utama untuk bayi dapat diperoleh dari ASI, namun cadangan zat besi ini
hanya sampai bayi berumur 6-7 bulan, diatas itu cadangan zat besi makin
berkurang, akibatnya rawan terjadi anemia karena kekurangan/defisiensi zat besi
pada bayi dan balita
Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke 12
kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam minggu
setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.

2.2. Manfaat dari mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil
Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat ini terutama
diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam sintesa
haemoglobin (Hb) . Seorang ibu yang dalam masa kehamilannya telah menderita
kekurangan zat besi tidak dapat memberi cadangan
zat besi kepada bayinya dalam jumlah yang cukup untuk beberapa bulan pertama.

11
Meskipun bayi itu mendapat air susu dari ibunya, tetapi susu bukanlah bahan
makanan yang banyak mengandung zat besi karena itu diperlukan zat besi untuk
mencegah anak menderita anemia. Pada beberapa orang, pemberian tablet zat besi
dapat menimbulkan gejalaseperti mual, nyeri didaerah lambung, kadang terjadi
diare dan sulit buang air besar (Departemen Kesehatan, 1999), pusing bau logam
(Hartono, 2000).
Selain itu, setelah mengkonsumsi tablet tersebut, tinja akan berwarna
hitam, namun hal ini tidak membahayakan. Frekuensi efek samping tablet zat besi
ini tergantung pada dosis zat besi dalam pil, bukan pada bentuk campurannya.
Semakin tinggi dosis yang diberikan maka kemungkinan efek samping semakin
besar. Menurut Wirakusumah (1999), tablet zat besi yang diminum dalam
keadaan perut terisi akan mengurangi efek samping yang ditimbulkan tetapi hal
ini dapat menurunkan tingkat penyerapannya (Anonim, 2011b).

2.3. Tanda-tanda ibu hamil yang mengalami kurang darah


Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia adalah keluhan lemah, pucat, mudah
pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal, mengalami mal nutrisi, cepat
lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan turun, konsentrasi
turun, nafas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual, muntah hebat pada
hamil muda (Soebroto, 2009).

2.4. Penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil


Berikut ini kemungkinan dasar penyebab anemia (Soebroto, 2009).
1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
Biasa disebut anemia hemolitik, muncul saat sel darah merah dihancurkan
lebih cepat dari normal. Sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak
dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.
2. Kehilangan darah
Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia karena perdarahan
berlebihan, pembedahan atau masalah dengan pembekuan darah.
Kehilangan darah yang banyak karena menstruasi pada remaja atau
perempuan juga dapat menyebabkan anemia, faktor-faktor tersebut

12
akanmeningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi, karena zat besi
dibutuhkan untuk membuat sel darah merah baru.
3. Produksi sel darah merah yang tidak optimal
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel darah merah
dengan cukup.
Secara etiologiAnemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada wanita
yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita usia reproduktif dapat
menjadi penyulit dalam kehamilan, penyebabnya antara lain yaitu:
1. Makanan yang kurang bergizi
2. Gangguan pencernaan dan malabsorsi
3. Kurangnya zat besi dalam makanan
4. Kebutuhan zat besi yang meningkat
5. Kehilangan darah banyak seperti persalinan
6. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria
(Proverawati, A, 2009).

2.5. Bahaya bagi ibu yang tidak mengkonsumsi tablet zat besi pada
ibu hamil
Anemia pada Ibu Hamil Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi
dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya
disebabkan oleh kekurangan Zat Besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah
Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang
paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi
besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk
metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada
saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat
mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan,
BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan
mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu
hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas

13
maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan
prematur juga lebih besar.

2.6. Keburuhan tablet zat besi yang dianjurkan pada ibu hamil
Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, peningkatan ini
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh (pertumbuhan
janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan
volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg selama hamil (Arisman, 2007).
Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga yaitu
sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat diambil dari
cadangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi melalui saluran
cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali
sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan sedikit, maka
pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu
hamil (Arisman, 2007).
Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010) adalah sebagai berikut:
1. Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah
2. Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg
3. Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223mg.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif menurut
Notoatmodjo (2005) merupakan penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan
secara objektif.

3.2. Lokasi dan Waktu


Menurut Notoatmodjo (2005), pengertian lokasi dan waktu penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah lokasi diadakannya penelitian. Penelitian
ini dilakukan di Puskesmas Kota X
2. Waktu
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah
kerja Puskesmas Kota X pada tanggal Juni 2020

3.3. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah
Seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Kota X
2. Sample
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,
2005). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang

15
berjumlah 15 orang yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi
dan ekslusi
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah accidental sampling. Accidental sampling yaitu cara
pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.
Sebagai contoh, dalam menentukan sampel apabila dijumpai ada,
maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sampel
utama. (Hidayat, 2007).
Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
sebagai sampel.
1. Ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Kota X
2. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
3. Ibu hamil yang bisa baca dan tulis
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang
tidak dapat diambil sebagai sampel. Ibu hamil yang
mengundurkan diri menjadi responden/ ibu hamil yang
tidak bersedia menjadi responden

16
3.4. Definisi Operasional

Variabel/
Defenisi
sub Parameter Hasil Ukur Skala
Operasional
variabel
1. Umur Lamanya Diukur Dengan
(th) kehidupan ibu dengan alat kategori umur
hamil yang ukur metode a. <20 tahun
dihitung sejak kuesioner b. 20-25
tahun lahir bagian tahun
sampai tahun identitas res c. 26-30
saat dilakukan tahun
penelitian d. >30 tahun
dengan angka
tahun

2. Pendidi Lamanya ibu Diukur Dengan


kan hamil menjalani dengan alat kategori
pendidikan ukur metode a. Dasar
formal yang kuesioner (SD-
berhasil bagian A SMP)
ditempuh oleh b. Menenga
ibu hamil h (SMA)
c. Tinggi
(DIII-PT)

3. Pekerja Kegiatan ibu Diukur Dengan


an hamil untuk dengan alat kategori
mencari ukur metode a. Ibu RT
nafkahataupun kuesioner A b. Buruh
tidak c. Petani
d. Swasta
e. PNS

17
4. Pendap Jumlah Diukur Dengan
atan penghasilan yang dengan alat Kategori
dimiliki oleh ibu ukur metode a. 500.000-
hamil baik dari kuesioner 2.500.000
hasil pekerjaan bagian A b. 2.600.000
maupun dari -
suami yang 5.000.000
digunakan untuk
memenuhi
kebutuhan hidup
sehari-hari

5. Tingkat Suatu proses Diukur Ordinal


Pengeta untuk dengan
huan mengetahui, metode
mengingat, atau kuesioner
mengerti tentang bagian B
zat besi (Fe). yang terdiri
Tingkat dari 10
pengetahuan pertanyaan,
yang dimaksud nilai item
adalah maksimal 1
pengertian, yaitu :
tanda-tanda, 1:ibu hamil
manfaat, menjawab
penyebab, dan benar
cara pertanyaan
mengkonsumsi 0:ibu hamil
tablet zat besi. salah dalam
menjawab
pertanyaan

18
6. Kepatu Kepatuhan ibu Pengukuran Ordinal
han hamil dalam dengan
dalam mengkonmsumsi kuesioner
mengko tablet besi (Fe) bagian C
nsumsi selama masa yang terdiri
tablet kehamilan dan dari 10
zat besi dapat dinilai pertanyaan,
(Fe) dengan score yang terdiri
penelitian dari Di
pertanyaan kategorikan :
Favourable Patuh : 6-10
dengan nilai Tidak patuh :
iterm 0-5
maksimal 1
yaitu
1:ibu hamil
menjawab
Ya
pertanyaan
0:ibu hamil
Tidak dalam
menjawab
pertanyaan
Unfavourab
le :
1:ibu hamil
menjawab
Ya
pertanyaan
0:ibu hamil

19
Tidak dalam
menjawab
pertanyaan

3.5. Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini, instrumen penelitianyang digunakan
adalahKuesioner yang disampaikan langsungkepada responden untuk
mengetahuitingkat pengetahuan tentang zat besi(Fe) ibu hamildan
kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). adapun
instrumen yangdigunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1. KuesionerA: data pribadi yang terdiri atas: nama, umur ibu,
alamat,pendidikan, pekerjaan, pendapatan.
3.5.2. Kuesioner B: untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu
tentang zatbesi (Fe) yangterdiri dari atas 10 item pertanyaan
yang meliputi pertanyaan tentang zat besi (Fe).
3.5.3. Kuesioner C: untuk mengukur kepatuhan dalam mengkonsumsi
tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil dalam bentuk lembar
observasi yang, dimana pernyataan favourabel yang terdiri
atas 2 jawabanYa (2) Tidak (1) dan jawaban unfavourabel
dengan 2 jawaban Tidak (1), Ya (2)

3.6. Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada para ibu
hamil di Puskesmas Kota X, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden diminta mengisi sendiri kuesioner yang telah
dibagikan, lalu peneliti meminta kembali kuesioner yang telah diisi oleh
responden saat itu juga. Data yang diperoleh terdiri dari data primer .
Data primer adalah sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti
atau saksi utama dari kejadian obyek yang diteliti dan gejala yang terjadi di
lapangan (Sumantri, 2011). Data primer diperoleh secara langsung dari

20
sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan
melalui pengisian kuesioner oleh responden

3.7. Deskripsi / Analisis Data


Analisisunivariat yaitu menganalisis terhadap tiap variable dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variabel.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

21
4.1. Hasil Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan 


karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi dengan 
kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Kota X, maka data
yang diperoleh dari pengisian kuesioner selanjutnya dianalisis.

a. Gambaran usia ibu hamil di Puskesmas Kota X


Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil

Frequency Percent

<20tahun 1 6.7

21-25tahun 4 26.7

26-30tahun 2 13.3

>30tahun 8 53.3

Total 15 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa usia responden ibu hamil yang paling
banyak yaitu >30tahun (53.3%) dan yang sedikit yaitu <20tahun tahun (6.7%).

b. Gambaran pendidikan ibu hamil di Puskesmas Kota X

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Ibu Hamil

22
Frequency Percent

TIDAK SEKOLAH 2 13.3

TAMAT SD 4 26.7

TAMAT SMA 8 53.3

TAMAT PT 1 6.7

Total 15 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan responden ibu hamil yang
paling banyak yaitu tamat SMA (53.3%) dan yang sedikit yaitu tamat PT (6.7)

d. Gambaran pekerjaan Ibu Hamil di Puskesmas Kota X

Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Ibu Hamil

Frequency Percent

IBU RUMAH TANGGA 11 73.3

SWASTA 4 26.7

Total 30 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pekerjaan responden ibu hamil yang paling
banyak yaitu ibu rumah tangga (73.3%) dan yang sedikit yaitu swasta (26.7%).

c. Gambaran pendapatan Ibu Hamil di Puskesmas Kota X

Tabel 4.5 Pendapatan Ibu Hamil

23
Frequency Percent

500.000-2.500.000 11 73.3

2.600.000-5.000.000 4 26.7

Total 30 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pendapatan responden ibu hamil yang
paling banyak yaitu 500.000-2.500.000 (73.3%) dan yang sedikit yaitu 2.600.000-
5.000.000 (26.7%).

d. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Zat Besi (Fe) di Puskesmas
Kota X

Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Zat Besi (Fe) berdasarkan
kuesioner yang telah dijalankan

24
NO PERTANYAAN BENAR % SALAH %
1 TABLET ZAT BEZI ADALAH
UNTUK SUPLEMENTASI
10 73.3 5 26.7
PENANGGULANGAN ANEMIA
GIZI YANG BERISI
2 TANDA-TANDA IBU YANG
12 80.0 3 20.0
MENGALAMI KURANG DARAH
3 MANFAAT DARI
MENGKOMSUMSI TABLET BESI 12 80.0 3 20.0
(Fe)
4 PENYEBAB TERJADINYA
11 60.0 4 40.0
ANEMIA PADA IBU HAMIL
5 BAHAYA BAGI IBU YANG
TIDAK MENGKOMSUMSI 6 36.7 9 63.3
TABLET BESI (Fe)
6 PADA IBU HAMIL YANG
ANAEMIA CARA
8 53.3 7 46.7
MENGKOMSUMSI TABLET BESI
(Fe) DIANJURKAN YAITU
7 PADA IBU HAMIL MEMPUNYAI
WAKTU YANG BAIK UNTUK
14 90.0 1 10.0
MENGKOMSUMSI TABLET BESI
(Fe)
8 KURANG DARAH PADA IBU
11 76.7 4 23.3
HAMIL DENGAN PEMBERIAN
9 TABLET BESI DIMINUM
14 90.0 1 10.0
APABILA
10 UNTUK MENGKOMSUMSI
100.
TABLET BESI SEBAIKNYA 15 0 0
0
MENGGUNAKAN

Tabel 4.7 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Zat Besi (Fe) berdasarkan tiga
kategori, yaitu rendah (0-3), sedang (4-7) dan tinggi (8-10)

25
Frequency Percent

RENDAH 0 0

SEDANG 8 53.3

TINGGI 7 46.7

Total 15 100.0

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa responden ibu hamil mempunyai tingkat
pengetahuan yang sedang yaitu 8 responden (53.3%) dan tingkat pengetahuan
yang tinggi yaitu 7 orang (46.7%)

e. Gambaran Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil tentang Zat Besi (Fe) di Puskesmas
Kota X

Tabel 4.8 Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil tentang Zat Besi (Fe) berdasarkan
kuesioner yang telah dijalankan

NO PERTANYAAN YA % TIDAK %

1 MENGKOMSUMSI TABLET ZAT BESI 14 90.0 1 10.0


(Fe) SELAMA KEHAMILAN

26
BERLANGSUNG
2 PADA SAAT HAMIL SELALU
14 90.0 1 10.0
MEMERIKSAKAN KADAR HB
3 UNTUK MENDAPATKAN TABLET
ZAT BESI (Fe) SAELALU MEMINTA 13 86.7 2 13.3
KE PUSKESMAS TERDEKAT
4 PADA SAAT HAMIL TIDAK SELALU
RUTIN MENGKOMSUMSI TABLET 9 70.0 6 30.0
ZAT BESI (Fe)
5 UNTUK MENCEGAH KEKURANGAN
DARAH (ANEMIA) SAAT HAMIL,
TIDAK SELALU MENGKOMSUMSI 9 70.0 6 30.0
MAKANAN YANG MENGANDUNG
PROTEIN SEPERTI IKAN,DAGING,
6 PADA SAAT KEKURANGAN DARAH
(ANEMIA) SELALU MEMINTA 9 70.0 6 30.0
KAPSUL TABLET ZAT BESI (Fe)
7 PADA SAAT HAMIL SELALU
MENGKOMSUMSI TABLET ZAT BESI
12 83.3 3 16.7
(Fe) RUTIN DILAKUKAN SEJAK
TRIMESTER II
8 UNTUK MENGKOMSUMSI TABLET
100.
ZAT BESI (Fe) MEMINUMNYA 15 0 0
0
DENGAN AIR PUTIH
9 SELAIN MENGKOMSUMSI TABLET
ZAT BESI (Fe) JUGA 100.
15 0 0
MENGKOMSUMSI SAYUR0- 0
SAYURAN SECARA TERATUR
10 SAAT HAMIL TIDAK SELALU
MENGKOMSUMSI SAYURAN 8 53.3 7 46.7
SUMBER ZAT GIZI

Tabel 4.9 Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil tentang Zat Besi (Fe) berdasarkan dua
kategori, yaitu tidak patuh (0-5) dan patuh (6-10)

27
Frequency Percent

1 6,7
TIDAK PATUH

14 93.3
PATUH

15 100.0
Total

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa responden ibu hamil yang tidak patuh
yaitu 1 responden (6.7%) dan yang patuh yaitu 14 responden (93.3%)

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Karateristik Responden di Puskesmas Kota X


Berdasarkan hasil penelitian pada table 4.1 dapat dilihat bahwa dari 15
responden mayoritas responden berumur >30 tahun sebanyak 8 dengan
presentase 53.3% dan minoritas responden berumur <20 sebanyak 2 dengan
presentase 6.7%. Umur termasuk berpengaruh dalam melakukan suatu
tindakan, karena daya tahan ingatan seseorang itu salah satunya dipengaruhi
oleh umur.Semakin tua umur seseorang fungsi organ-organ tubuhnya juga
menurun termasuk daya ingat.Semakin menurun fungsi organ-organ tubuh dan

28
ingatannya maka semakin menurun keaktifan seseorang dalam melakukan
suatu tindakan.
Selanjutnya, dapat dilihat bahwa dari 15 responden mayoritas responden
berpendidikan SMA sebanyak 8 dengan presentase 53.3%% dan minoritas
berpendidikan tamat PT sebanyak 1 denganpresentase 6.7%. Pendidikan
termasuk berpengaruh dalam melakukan tindakan, karena semakin tinggi
tingkat pendidikan maka semakin tinggi pengetahuannya berarti bimbingan
yang diberikan kepada ibu hamil tentang teknik mengkonsumsi tablet zat besi
yang benar dapat lebih mudah dipahami
Selanjutnya, dapat dilihat dari 15 responden mayoritas responden sebagai
Ibu Rumah Tangga sebanyak 11 dengan presentase 73.3% dan Swasta
sebanyak 4 dengan presentase 26,7% . Pekerjaan termasuk berpengaruh dalam
melakukan tindakan karena lingkungan pekerjaan dapat membuat ibu hamil
umtuk memperoleh informasi lebih banyak.
Selanjutnya dapat dilihat dari 15 responden mayoritas responden
berpenghasilan 500.000-2.500.000 sebanyak 11 orang dengan presentase
73.3% dan minoritas berpenghasilan 2.600.000-5.000.000 sebanyak 4 orang
dengan presentase 26,7%. Penghasilan berpengaruh dalam melakukan
tindakan karena semakin tinggi penghasilan yang diperoleh maka semakin
bagus asupan gizi yang akan dikonsumsi ibu hamil selama kehamilan
5.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Zat Besi
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu (fitriani, 2011).Pengetahuan dalam
penelitian ini yaitu pengetahuan ibu hamil tentang penyebab anemia, bahaya
anemia bagi ibu hamil maupun calon bayi, manfaat dan aturan minum tablet
besi. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa 0% ibu hamil di Puskesmas Kota
X memiliki tingkat pengetahuan rendah, 53% ibu hamil di Puskesmas Kota X
memiliki tingkat pengetauan yang sedang, dan 46,7% memiliki tingkat
pengetahuan tinggi.
Oleh karena itu sebagai praktisi kesehatan, pengetahuan ibu hamil tentang
tablet besi dan anemia perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan upaya
promosi kesehatan kepada ibu hamil mengenai tablet besi dan anemia

29
misalnya dengan penyuluhan, atau pemberian informasi mengenai pamphlet,
stiker, spanduk, dan media komunikasi lainnya.

5.3 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di


Puskesmas Kota X
Berdasarkan table 4.9 hasil penelitian dari 15 responden di Puskesmas Kota X
bahwa mayoritas responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 14
orang dengan presentase 93.3%% dan minoritas responden tidak patuh
mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 1 orang dengan presentase 6,7%.
Menurut Siregar (2006), Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku
seorang individu dengan nasehat medis atau kesehatan. Dengan
menggambarkan pengguna obat sesuai petunjuk pada resep serta mencakup
penggunaanya pada waktu yang benar.
Jadi dari data hasil penelitian yang diperoleh, dari 15 responden dapat
disimpulkan lebih banyak ibu hamil yang patuh dalam mengkonsumsi tablet
zat besi dengan ketepatan cara mengkonsumsinya, waktu mengkonsumsinya,
dan dosis yang dikonsumsi dibandingkan dengan responden yang tidak patuh.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulan diperoleh bahwa 0% ibu
hamil di Puskesmas Kota X memiliki tingkat pengetahuan rendah, 53% ibu
hamil di Puskesmas Kota X memiliki tingkat pengetauan yang sedang, dan
46,7% memiliki tingkat pengetahuan tinggi yang terdapat pada tabel 4.7 dan
Berdasarkan table 4.9 hasil penelitian dari 15 responden di Puskesmas Kota X
bahwa mayoritas responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 14
orang dengan presentase 93,3% dan minoritas responden tidak patuh
mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 1 orang dengan presentase 6,7%.

30
6.2 Saran

Diharapkan pihak puskesmas memberikan penyuluhan secara


berkesinambnungan sehingga tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
mengkonsumsi zat besi semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Panduan Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Sam Ratulangi. Manado: FKM Unsrat.

BKKBN. 2009. Program Penanggulangan Anemia Gizi. Direktorat BKKBN.


Jakarta.

Fitriani, Santi. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta:Graha Ilmu

Kepel, B.J. 2004. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Sarjana (KTIS) Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi. Manado: FK Unsrat.

31
Maulana, D. 2008. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi dengan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat pada Ibu Hamil. Journal of
Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 269-282.

Notoatmodjo, S. (2005).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novita, Lusina. 2012. Pengaruh Pengawas Minum Obat Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Yang Anemia Terhadap Kenaikan Hb Diwilayah Kerja Puskesmas
Padang Luar Kab.Agam.http://www. repository.unand.ac.id. Diakses 16
Mei 2017.

Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.


Departemen Kesehatan, Republik Indonesia : Jakarta

Yenni, S. 2007. Buku Sau Anemia Pada Ibu Hamil, Konsep dan Penatalaksanaan.
Trans Info Media. Jakarta.

WHO. 2010. Iron and Folate Supplementation.


Http://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_
health/iron_folate_supplementation.pdf. Diakses tanggal 16 Mei 2017

Z Lubis - Bogor: Laporan Penelitian Institut Pertanian Bogor, 2003 - sdmuhcc.net


Arisman, MB., 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan, Edisi II. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

32
33

Anda mungkin juga menyukai