Intervensi
Nyeri punggung bawah merupakan penyebab utama
disabilitas dan menjadi penyebab utama morbiditas
dan turunnya produktivitas di tempat kerja.
WHO menyebutkan ada beberapa intervensi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri diantaranya
adalah terapi obat-obatan dan terapi non-obat
Kerangka Langkah 2
Mengembangkan Matriks Tujuan Program
- Pilih anggota Tim Pemetaan Intervensi
- Identifikasi stakeholder
- Nyatakan perubahan yang diharapkan dalam perilaku
Intervensi
Proksimal dan lingkungan
- Menentukan tujuan dan determinan kinerja.
- Membuat matriks tujuan program proksimal untuk
setiap stakeholder yang penting, dan menulis tujuan
Menurut Langkah 3
Mengembangkan Metode Berbasis Teori dan
pembelajaran serta perubahannya.
- Brainstorming dan cocokkan intervensi
memungkinkan untuk setiap perubahan dan pelajari
yang
Langkah 4
tujuan
- Terjemahkan intervensi ke dalam strategi praktis.
- Operasionalkan intervensi dan strategi praktis ke
Mengembangkan Rencana Program dalam program yang dapat disampaikan
- Garis besar mekanisme pengiriman program dan
jadwal
- Menggambarkan peran dan tanggung jawab
- Desain materi program
Langkah 5 - Tentukan bagaimana program akan diimplementasikan
Mengembangkan Rencana Adopsi dan Implementasi menggunakan Langkah 2-4
Ammendolia C, Cassidy D, Steenstra I, Soklaridis S, Boyle E, Eng S, Howard H, Buphinder B, Cote P. Designing a workplace return-to-work program for occupational low back pain: an intervention mapping
approach. BMC Musculoskeletal Disorders 2009, 10:65
Langkah 2
Mengembangkan Tujuan Program
Tugas tim intervensi adalah:
Mendaftar semua stakeholder penting yang dapat
berdampak pada RTW.
(Stakeholder: para pekerja, pemilik perusahaan, supervisor)
Membuat daftar tujuan kinerja dan hasil yang
diharapkan untuk setiap stakeholder yang telah
diidentifikasi
Tujuan dari langkah 2 adalah untuk
mengidentifikasi adanya hambatan bagi setiap
stakeholder dan fasilitator untuk kembali bekerja.
Ammendolia C, Cassidy D, Steenstra I, Soklaridis S, Boyle E, Eng S, Howard H, Buphinder B, Cote P. Designing a workplace return-to-work program for occupational low back pain: an intervention mapping
approach. BMC Musculoskeletal Disorders 2009, 10:65
Langkah 2
Mengembangkan Tujuan Program
Tujuan Kinerja (pekerja) Sikap/Keyakinan/Emosi Pengetahuan Keterampilan/self-efficacy Hasil yang diharapkan
Tetap aktif meskipun sakit dan Tidak takut cedera berulang Memahami per-bedaan antara Menghindari koping (mengatasi) Menunjukkan aktivitas meskipun
mencoba kembali bekerja pada sakit dan luka rasa sakit (hurt secara pasif sakit (penghindaran perilaku nyeri)
pekerjaan yang telah dimodifikasi vs. harm pain) dan kembali ke tugas pekerjaan
yang telah dimodifikasi
Meminimalisir duduk atau berbaring Sikap menghindari duduk dan berbaring Hindari duduk / berbaring secara
yang berlebihan
akan mempercepat pemulihan.
Menggunakan obat untuk Percaya bahwa obat dapat membantu Mempelajari strategi koping Minum obat dengan tepat Minum obat / melakukan latihan
mengendalikan rasa sakit mengatasi rasa sakit saat kembali untuk mengendalikan gejala untuk mengurangi rasa sakit
bekerja
Fokus pada fungsi dibandingkan pada Percaya bahwa rasa nyeri akan mereda. Memahami riwayat alami dari Gunakan mekanisme tubuh yang
nyeri Pekerja Memiliki harapan positif kondisinya. tepat
Bekerja sama dengan koordinator/ Percaya pada koordinator RTW Menghindari penundaan RTW
pemberi kerja/ pengawas RTW
Berkomunikasi dengan tempat kerja Keyakinan dalam memiliki hak suara Belajar cara membuat tempat Mengembangkan rasa kontrol di Jangan menunggu sampai 100% ke
menyangkut masalah pekerjaan dalam proses RTW. Percaya bahwa kerja menjadi aman tempat kerja. Dapat beradaptasi / RTW. Menerima rencana RTW
majikan akan mendengarkan dan mengubah situasi di tempat kerja. yang wajar.
memahami masalah dan bersifat suportif
Berkomunikasi dengan Penyedia Percaya bahwa pekerja sudah siap untuk Menghindari penundaan RTW
Perawatan Kesehatan (Health Care kembali bekerja
Providers)
Ammendolia C, Cassidy D, Steenstra I, Soklaridis S, Boyle E, Eng S, Howard H, Buphinder B, Cote P. Designing a workplace return-to-work program for occupational low back pain: an intervention mapping
approach. BMC Musculoskeletal Disorders 2009, 10:65
Langkah 3
Mengembangkan Metode Berbasis Teori dan Strategi Praktis
Tim intervensi membuat daftar dari kemungkinan
intervensi yang disesuaikan dengan setiap perubahan
dan/atau tujuan pembelajaran yang tercantum dalam
langkah 2.
Bukti dari literatur (pedoman klinis, ulasan
sistematis, dan kunci studi utama) tentang intervensi
untuk LBP akan dibandingkan dan ditambahkan ke
dalam daftar.
Kemudian intervensi akan diimplementasikan dengan
menggunakan teori, bukti, pengalaman, dan
konsensus.
Ammendolia C, Cassidy D, Steenstra I, Soklaridis S, Boyle E, Eng S, Howard H, Buphinder B, Cote P. Designing a workplace return-to-work program for occupational low back pain: an intervention mapping
approach. BMC Musculoskeletal Disorders 2009, 10:65
Langkah 3
Mengembangkan Metode Berbasis Teori dan Strategi Praktis
Contoh:
Untuk mengurangi rasa takut akan cedera kembali pada
pekerja yang cedera, intervensi perilaku kognitif
terdaftar sebagai intervensi.
Memberikan informasi dan edukasi tentang
pentingnya akomodasi kerja dan RTW yang lebih awal
ke tempat kerja telah didaftarkan sebagai intervensi.
Ammendolia C, Cassidy D, Steenstra I, Soklaridis S, Boyle E, Eng S, Howard H, Buphinder B, Cote P. Designing a workplace return-to-work program for occupational low back pain: an intervention mapping
approach. BMC Musculoskeletal Disorders 2009, 10:65
Langkah 4
Intervensi dan strategi praktis yang disusun pada langkah 3 kemudian
dioperasionalkan ke dalam program RTW.
Langkah 5
Untuk implementasi program melibatkan pengulangan langkah 2
menggunakan tujuan kinerja khusus
Langkah 6
Melibatkan pengujian program yang dirancang dalam pengaturan dunia
nyata.
Perlu studi lebih lanjut.
Ammendolia C, Cassidy D, Steenstra I, Soklaridis S, Boyle E, Eng S, Howard H, Buphinder B, Cote P. Designing a workplace return-to-work program for occupational low back pain: an intervention mapping
approach. BMC Musculoskeletal Disorders 2009, 10:65
Teknik Administrasi Kontrol
Ergonomi
TUJUAN
Tujuan ergonomi adalah memberikan
produktivitas maksimum dengan biaya minimal
(biaya fisiologis atau kesehatan bagi pekerja).
Dengan menggunakan prinsip-prinsip
Ergonomis, pekerja dapat melakukan pekerjaan
tanpa risiko cedera.
Teknik Administrasi Kontrol
Ergonomi
Faktor yang sangat menentukan oleh tugas dan tempat
kerja yang ada:
Postur
Otot
Ligamen
Persendian
Gerakan